2. Ayo Lengkapi IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Adik, Anak, Cucu, MURID kita,
Untuk Mencegah Sakit Berat, Cacat atau Meninggal
3. Bulan Imunisasi Anak sekolah adalah kegiatan secara nasional meliputi
pemberian imunisasi pada anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
dan yang sederajat yang dilaksanakan dua kali setahun pada
setiap bulan Agustus untuk imunisasi Campak dan bulan November
untuk imunisasi DT dan Td.
Bulan Imunisasi AnakSekolah
Imunisasi Human Papilomavirus
Vaccine ((HPV) dosis 2 diberikan pada
peserta didik perempuan kelas 6
SD/MI/bentuk lain yang sederajat dan
anak perempuan usia 12 tahun yang
tidak sekolah dan telah mendapatkan
dosis 1 HPV pada tahun sebelumnya.
Pada wilayah perluasan, pelaksanaan
imunisasi HPV pada tahun pertama
hanya diberikan untuk peserta didik
perempuan kelas 5 SD/MI/bentuk lain
yang sederajat dan anak perempuan
usia 11 tahun yang tidak sekolah.
Sasaran
Jenis Vaksin Bulan Pemberian
Sekolah Tidak
sekolah
Kelas 1
Usia
7 tahun
Campak Rubela
(MR)
Agustus 1 kali
Difteri Tetanus
(DT)
November 1 kali
Kelas 2 Usia 8
tahun
Tetanus difteri
(Td)
November 1 kali
Kelas 5
Usia 11
tahun
HPV dosis 1 Agustus 1 kali
Td November 1 kali
Kelas 6 Usia 12
tahun
HPV dosis 2 Agustus 1 kali
4. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
AWAS !!!
PENYAKIT MENULAR LAIN
juga BERBAHAYA
untuk
Anak, Cucu, Adik,
MURID kita
Pembelajaran Tatap Muka (PTM ?)
5. Kejang, radang OTAK
: 571 bayi / anak (2012-2017)
Bahaya PENYAKIT CAMPAK
cepat menular → bayi, balita, anak sekolah
Bahaya PENYAKIT RUBELLA
→ janin dalam kandungan ibu
Demam, batuk, pilek,
sesak, bintik merah
Radang PARU / pneumonia :
2853 bayi / anak (2012-2017)
Meninggal
• kelainan jantung (79,5%)
• buta akibat katarak (67,6%)
• keterbelakangan mental (50 %)
• Otak tidak berkembang (48,6 %)
• Tuli (31,1%).
2012 – 2018
Di RS tipe A :
1660bayi CACAT
karena Rubella
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
2012-2017
6. Sebaran Kasus CAMPAK dan RUBELA
terkonfirmasi lab, Indonesia, 2021 – 2022
Dots are randomly placed within province
: Campak (C)
: Rubela (R)
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
132 Kasus campak konfirmasi laboratorium terdapat di 71 Kab/Kota di 25 Provinsi
267 Kasus rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 84 Kab/Kota di 25 Provinsi
2021
2022
115 Kasus campak konfirmasi laboratorium terdapat di 35 Kab/Kota di 14 Provinsi
81 Kasus rubela konfirmasi laboratorium terdapat di 37 Kab/Kota di 14 Provinsi
Sumber :
Kemenkes RI
9. Kasus DIFTERI Tahun 2021 - 2022
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
: Difteri konfirmasi lab
: Difteri klinis
96 Kab/Kota di 23 Provinsi terdampak difteri
23 Kab/Kota di 10 Provinsi terdampak difteri
2022
(N=34)
2021 (N=235)
Source: DIF-3 Monthly Report & PHEOC
Data as received at Central on 27 Feb 2022
Kemenkes RI
13. Kasus Tetanus Neonatorum
Indonesia, 2021 - 2022
: 1 kematian
: 1 kasus TN
Source:
Surveillance: Monthly TN Report as of 17 Feb 2022
2022
1 case
*Dots are randomly placed within provinces
2021
11 cases
9
0
Kalimatan Utara
- Kota Tarakan (1 kasus)
Jambi
- Merangin (1 kasus)
Sumatera Selatan
- Musi Banyuasin (1 kasus)
- Ogan Komering Ilir (1 kasus)
- Ogan Komering Ulu Timur (1 kasus)
Jawa Timur
- Situbondo (1 kasus)
Kalimantan Barat
- Kota Pontianak (1 kasus)
Kalimatan Utara
- Kota Tarakan (2 kasus)
Sulawesi Selatan
- Bulukumba (2 kasus)
Sulawesi Barat
- Majene (1 kasus)
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
14. Status Imunisasi Ibu Kasus TETANUS NEONATORUM
Indonesia, 2021
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS
2022
18%
82%
Status Imunisasi Ibu Kasus TN
TT2+ TT1 Tidak Imunisasi Tidak Jelas
11%
89%
Status Imunisasi Ibu Kasus Kematian TN
TT2+ TT1 Tidak Imunisasi Tidak Jelas
Kasus TN
11 Kasus
Kasus Kematian TN
9 Kasus
> 80% Ibu tidak
pernah mendapat
imunisasi Tetanus
15. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, Juli 2022
Pencegahan
Vaksinasi HPV
• Kelas 5 : Td + HPV
• Kelas 6 : HPV
• Sebelum tertular virus HPV
• Sebelum menikah
• Antibodi akan tinggi
sampai dewasa
IDAI (2017 & 2020)
HPV umur 10 - 15 thn
Rekomendasi
ITAGI 2016
HPV1 : SD kelas 5
HPV2 : SD kelas 6
Bahaya KANKER LEHER RAHIM
(SERVIKS)
16. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
Bagaimana Peran Orangtua, Nakes, Guru
Mencegah Anak, Cucu, Ponakan, MURID kita
tidak Sakit Berat atau Meninggal ?
18. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
Program Usaha Kesehatan Sekolah / Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
SKB 4 Menteri 14 November 1997
Menteri Dalam Negeri & Menteri Kesehatan
& Menteri Pendidikan dan Kebudayaan & Menteri Agama
Tujuan Utama : Melindungi MURID SD (anak, cucu, keponakan kita )
agar tidak sakit berat , cacat atau meninggal
akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah degan imunisasi
19. IDAI (2017 & 2020)
umur 5 - 7 tahun CR, DT, Td
(atau BIAS SD kelas 1, 2 )
umur 10-11 tahun, Td, HPV
(atau BIAS SD kelas 5)
selanjutnya umur 17 tahun
Permenkes (2017)
Kelas 1 : DT + CR
Kelas 2 : Td
Kelas 5 : Td + HPV1
Kelas 6 : HPV2
WHO (Agustus 2017) Diphtheria booster
• in combination with tetanus toxoid
• 12–23 months, 4–7 years, and 9–15 years of age,
a booster dose later in life to ensure life-long protection.
WHO (Februari 2017) : Tetanus booster
The 3 TTCV booster doses should be given at:
• 12–23 months of age; 4–7 years; and 9–15 years
• Ideally, at least 4 years between booster doses.
Imunisiasi Anak Sekolah (BIAS) Mencegah
Campak, Rubella, Difteri, Tetanus, Kanker Leher Rahim
WHO
(April 2017)
9 mos, 15–18
mos. <15 years
9 months–15 years
of MR into the routine
immunization
Programme
2- dose, spacing (0, 6-15 months)
aged 9–14 years.
Rekomendasi ITAGI 8 Juli 2020
1. BIAS sesuai jadwal, tidak ditunda,
strategi sesuai daerah masing2
2. Kalau ditunda → risiko KLB PD3I
3. Pelaksanan → prokes ketat
4. Monev → cakupan 95 %
20. Kejang, radang OTAK
: 571 bayi / anak (2012-2017)
PENYAKIT CAMPAK
Cepat menular → bayi, balita, anak sekolah
PENYAKIT RUBELLA
→ janin dalam kandungan ibu
Demam, batuk, pilek,
sesak, bintik merah
Radang PARU / pneumonia :
2853 bayi / anak (2012-2017)
Meninggal
• kelainan jantung (79,5%)
• buta akibat katarak (67,6%)
• keterbelakangan mental (50 %)
• Otak tidak berkembang (48,6 %)
• Tuli (31,1%).
2012 – 2018
Di RS tipe A :
1660bayi CACAT
karena Rubella
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
2012-2017
BIAS murid Kelas 1 SD (Agustus) : Imunisasi CAMPAK RUBELLA,
untuk mencegah BAHAYA Penyakit CAMPAK dan RUBELLA
21. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, Agustus 2022
BIAS kelas 1 SD (Agustus) : CAMPAK RUBELLA,
produksi Serum Institute of India (SII), diimport oleh Biofarma
• satu-satunya vaksin Campak Rubella yang memenuhi syarat WHO.
• buatan China belum memenuhi syarat WHO, buatan Jepang hanya dipakai untuk Jepang
Disuntikkan di lengan atas anak (kiri atau kanan), 0.5 ml
• Sedikit nyeri sebentar, kadang-ada demam, boleh minum obat demam
• Kadang-kadang ada bintik merah halus,
Dipakai di Indonesia dan 141 negara lain,
termasuk 26 negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam)
• Malaysia, Yordania, Iran, Turki, Lebanon, Irak, Mesir, Afganistan, Albania, Aljazair, Azerbaijan,
Bangladesh, Burkina Faso, Gambia, Republik Kirgizstan, Libya, Maladewa, Mauritania, Moroko,
Senegal, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Uzbekistan, Yaman, dan Indonesia.
• lebih dari 1,6 miliar dosis terbukti aman.
22. Pasien : 939 org
Meninggal : 44 org
KLB DIFTERI 2017 -2018
Di 33 Provinsi / 144 Kab.
Umur pasien
1 – 4 thn = 18 %
5 – 9 thn = 33 %
10 - 14 thn = 15 %
15 – 18 thn = 11 %
19 – 40 thn = 18 %
> 40 thn = 4 %
• Sumbatan jalan nafas
• Otot jantung rusak
• Akibat racun difteri
• Meninggal
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, 14 Mei 2022
BIAS kelas 1, 2 dan 5 SD (November) : imunisasi DT / Td (DIFTERI TETANUS)
mencegah BAHAYA sakit DIFTERI dan TETANUS
Bahaya Penyakit DIFTERI
mudah menular di Sekolah
Bahaya Penyakit TETANUS
Tetanus Bayi Baru Lahir (Tetanus neonatorum)
• Ibu : antibodi tetanus sangat rendah atau tidak ada
• IBU Kurang vaksinasi DT / Td: sampai SD kelas 5
• Melahirkan di dukun bayi
• Nenek : tali pusat diberi daun2, jamu2,
• 1 minggu : mulut kaku, tidak bisa mengisap ASI
• Otot leher, punggung, dada kaku → meninggal
Tetanus Anak & Dewasa
• Luka tertusuk duri, paku, kaca
• Masuk kuman tetanus → racun tetanus
• Otot mulut, punggung, perut, tangan → KAKU
• Tidak bisa makan, minum, bernafas → meninggal
23. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, Juli 2022
BIAS SD kelas 1 (November) :
DT (Difteri Tetanus)
Buatan Biofarma (Indonesia), dipakai program sejak 1985
Disuntikkan di lengan atas (boleh kanan atau kiri) 0.5 ml
Nyeri sebentar, kadang seikit bengkak, merah, demam
Kalau nyeri ; boleh minum parasetamol
Indonesa setiap tahun 7,5 juta anak vaksin DT
Vaksin Biofarma : kualitas diakui WHO
Diekspor ke 45 negara, 19 negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam)
Berarti : aman dan bermanfaat
24. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, Juli 2022
BIAS SD kelas 2 dan 5 (November) :
Td (Tetanus difteri )
Beda dgn DT,
• Td = vaksin difterinya lebih sedikit, akan ditambah Td kelas 5
= vaksin Tetanus tetap banyak, agar antibodi Tetanus tetap tinggi sampai dewasa,
• Ketika ibu melahirkan : bayi baru lahir tidak terkena tetanus
• Kalau anak sd dewasa luka, kemasukkan kuman tetanus, tidak sakit tetanus berat
Buatan Biofarma, dipakai sejak 2008
Setiap tahun di pakai di Indonesia 27,2 juta anak
Kualitaas diakui WHO, diekspor ke 55 negara, 26 negara OKI
Berarti : Aman dan bermanfaat
Disuntikkan di lengan atas (boleh kanan atau kiri) 0.5 ml
Nyeri sebentar, kadang seikit bengkak, merah, demam
Boleh minum parasetamol
25. Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, Juli 2022
Pencegahan
Vaksinasi HPV
• Kelas 5 : Td + HPV
• Kelas 6 : HPV
• Sebelum tertular virus HPV
• Sebelum menikah
• Antibodi akan tinggi
sampai dewasa
IDAI (2017 & 2020)
HPV umur 10 - 15 thn
Rekomendasi
ITAGI 2016
HPV1 : SD kelas 5
HPV2 : SD kelas 6
BIAS Kelas 5 dan 6 SD : Imunisasi HPV,
mencegah KANKER LEHER RAHIM (SERVIKS)
27. What people think and feel
• Takut KIPI ?
• Ragu manfaat vaksin ?
• Ragu kehalalan vaksin ?
• Hambatan ? (info, keluarga, jemput antar)
Vaccination
Social Process
• Dukungan suami, ortu, mertua
• Pendapat tokoh agama, masyarakat
• Kehalalan vaksin, bahaya, KIPI
• Sekolah menolak BIAS
• 1 vial untuk beberapa anak
• Hoaks banyak di medsos
Practical issues
• Pelatihan NAKES : pengetahuan,
ketrampilan komunikasi
• jumlah, distribusi, rotasi
• Motivasi, sikap, kualitas pelayanan
• SDMK tidak memvaksin anak, takut vaksinasi
ganda
• Kemudahan jadwal, akses, lokasi,
• Koord tokoh agama, masyarakat
• Kepemimpinan Ka Puskesmas
UPAYA MENINGKATKAN KEINGINAN MASYARAKAT
UNTUK MELENGKAPI IMUNISASI
KELUARGA, kurang informasi
1. Bahaya penyakitnya (sakit berat, meninggal)
2. Manfaat / tujuan vaksinasi (melindungi keluarga)
3. Aman : jutaan orang sdh divaksin, KIPI jarang
4. Kapan, dimana, bagaimana (atasi hambatan)
MASYARAKAT, TOMA, TOGA, PEMDA, GURU,
LINTAS SEKTOR , kurang informasi
1. Bahaya penyakitnya (sakit berat, meninggal)
2. Manfaat / tujuan vaksinasi, (melindungi keluarga )
3. Aman : jutaan orang sdh divaksin, KIPI jarang
4. Kapan, dimana , bagaimana (atasi hambatan)
Motivation
Untuk pergi
meminta
imunisasi bagi
anaknya
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS
2022
❑ NAKES LEBIH GENCAR KIE → Medsos, Toma/Toga,
1. Bahaya penyakitnya (sakit berat, meninggal)
2. Manfaat / tujuan vaksinasi (melindungi keluarga)
3. Aman : jutaan orang sdh divaksin, KIPI jarang
4. Kapan, dimana, bagaimana (atasi hambatan)
❑ PENINGKATAN LAYANAN: kunjungi? Jemput? Antar
• Perencanaan, pelatihan komunikasi, sosialisasi
❑ SINERGI dgn : media, Pemda, MUI, Toma, Toga, Lintas
sektor POLRI, TNI, dll
28. PENTING → Peran Guru dan Nakes untuk meningkatkan
keinginan Orangtua dan Anak melengkapi Imunisasi Anak Sekolah
❑ LEBIH GENCAR, TERUS MENERUS sebarkan 4 / 5 pesan utama : ke media masa, media
social, Toma/Toga, masyarakat umum dll
1. BAHAYA PENYAKIT: sakit berat, cacat, meninggal → contoh kasus warga lokal
2. MANFAAT IMUNISASI: MELINDUNGI KELUARGA agar TIDAK SAKIT BERAT krn COVID
3. AMAN : sekian juta orang di daerah / negara kita, sudah divaksin, KIPI jarang
4. SENTUH HATINYA: bayangkan kalau : anak, ayah ibu, nenek kakek sakit berat, meninggal
• Inclusive terms :” …keluarga kami semua juga di imunisasi..”
5. AJAKAN + JADWAL dan LOKASI IMUNISASI , pembaca / pendengar merasa diajak
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
• Melalui media sosial: WA, FB, TikTok dll dgn gambar/suara yang menarik perhatian
• Banner / spandoek / poster : ditempat yang mudah dibaca, gambar menarik + isi pesan
30. Anak BERKEBUTUHAN KHUSUS / SLB, stabil, kekebalan normal
• autis, ADD, Sindroma Down, disabilitas intelektual, palsi serebral
• tuna rungu, wicara, netra, daksa, grahita
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
Justru penting
Harus dilindungi
Anak dgn PENYAKIT KRONIS, stabil, kekebalan normal
• Epilepsi, asma, talasemia, DM, hipertensi
• Kelainan jantung, ginjal, syaraf, hormon dll
Justru penting,
Harus dilindungi
PENTING → KEJELASAN / KEYAKINAN Menjawab Pertanyaan Masyarakat
Vaksin mana yang aman & baik ?
Semua vaksin aman dan effektif
Pilih vaksin yang disediakan saat itu .
Kalau tidak divaksin apa dampaknya ? Tidak kebal, mudah sakit berat, cacat, meninggal
Sudah di vaksin MASIH BISA TERTULAR ? Bisa, jauh lebih ringan, dibanding belum divaksin
Sering divaksin MELEMAHKAN KEKEBALAN TUBUH?
Akan tergantung pada vaksin ?
TIDAK MELEMAHKAN
justru memperkuat kekebalan
Sebelum /sesudahnya BOLEH IMUNISASI LAIN ?:
Imunisasi rutin / BIAS / BIAN / Umroh / dll ?
Boleh, jarak 1 bulan
31. Sikap Tenaga Kesehatan dan Guru terhadap Masyarakat,
❑ Yang MAU DATANG ke layanan imunisasi
• DIPUJI, imunisasi lengkap / tidak lengkap → SAYANG KELUARGA
• BERIKAN LAYANAN YANG MENYENANGKAN → akan MENYEBAR LUAS
❑ Yang DATANG tapi RAGU ?: DENGARKAN, HARGAI PENDAPATNYA, → EDUKASI 4-5 Pesan
• Perlu ketrampilan komunikasi : Latihan praktis ?
❑ Yang TIDAK DATANG ke layanan imunisasi ?
• RAGU ? TIDAK ADA YANG MENGANTAR? → DIKUNJUNGI→ DENGARKAN, HARGAI
PENDAPATNYA, → DIYAKINKAN → Edukasi 4-5 PESAN UTAMA, didaftarkan, DIANTAR
• Perlu ketrampilan komunikasi : latihan praktis ?
❑ Yang MENOLAK: DITANYA, DENGARKAN, JANGAN DISALAHKAN/ DIMARAHI → MAKIN BERISIK
❑ Yang MENYEBARKAN AJAKAN MENOLAK: LAPORKAN ke DINKES, KOMINFO, Org. profesi
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
32. disebarkan di MEDSOS:
WAG / FB / IG / TIKTOK
dll
AWAS, PENYAKIT MENULAR SIAP MENYERANG KELUARGA KITA
(COVID, Campak Rubela, Difteri dan Penyakit lain).
❑ Ayo LINDUNGI KELUARGA KITA dari COVID VARIAN APAPUN:
• PAKAI MASKER, menutup hidung & mulut jangan longgar, jangan melorot
• jangan berkerumun lama, sering cuci tangan
• LENGKAPI VAKSINASI COVID umur 6 thn sampai lansia
• ANAK & REMAJA umur 6 - <18 thn : 2x , jarak 1 bulan
• umur 18 thn sampai LANSIA: 3x, jarak 1 dan 3 bulan
❑ Ayo TAMBAH Imunisasi CAMPAK RUBELLA 1x :
• semua bayi umur 9 bln, sampai anak umur <5 th / <12 thn / <15 th
❑ Ayo LENGKAPI IMUNISASI ANAK umur 1 - < 5 tahun:
• Polio tetes 4x, polio suntik 1x, DPT-HB-Hib (penta) 4x
Contoh : pesan/
ajakan melengkapi
imunisasi
❑ Ayo LENGKAPI IMUNISASI ANAK SEKOLAH
• Kelas 1 SD : Campak Rubella, Difteri tetanus (DT)
• Kelas 2 SD : Tetanud difteri (Td)
• Kelas 5 SD : Tetanus difteri dan HPV 1 (cegah kanker leher Rahim)
• Kelas 6 SD : HPV 2
IMUNISASI AMAN dan BERMANFAAT, MELINDUNGI ANAK CUCU MURID KITA,
agar TIDAK SAKIT BERAT, CACAT atau MENINGGAL
33. Kejang, radang OTAK
: 571 bayi / anak (2012-2017)
PENYAKIT CAMPAK
Cepat menular → bayi, balita, anak sekolah
PENYAKIT RUBELLA
→ janin dalam kandungan ibu
Demam, batuk, pilek,
sesak, bintik merah
Radang PARU / pneumonia :
2853 bayi / anak (2012-2017)
Meninggal
• kelainan jantung (79,5%)
• buta akibat katarak (67,6%)
• keterbelakangan mental (50 %)
• Otak tidak berkembang (48,6 %)
• Tuli (31,1%).
2012 – 2018
Di RS tipe A :
1660bayi CACAT
karena Rubella
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
2012-2017
BIAS murid Kelas 1 SD (Agustus) : Imunisasi CAMPAK RUBELLA,
untuk mencegah BAHAYA Penyakit CAMPAK dan RUBELLA
34. Pasien : 939 org
Meninggal : 44 org
KLB DIFTERI 2017 -2018
Di 33 Provinsi / 144 Kab.
Umur pasien
1 – 4 thn = 18 %
5 – 9 thn = 33 %
10 - 14 thn = 15 %
15 – 18 thn = 11 %
19 – 40 thn = 18 %
> 40 thn = 4 %
• Sumbatan jalan nafas
• Otot jantung rusak
• Akibat racun difteri
• Meninggal
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, 14 Mei 2022
BIAS kelas 1, 2 dan 5 SD (November) : imunisasi DT / Td (DIFTERI TETANUS)
mencegah BAHAYA sakit DIFTERI dan TETANUS
Bahaya Penyakit DIFTERI
mudah menular di Sekolah
Bahaya Penyakit TETANUS
Tetanus Bayi Baru Lahir (Tetanus neonatorum)
• Ibu : antibodi tetanus sangat rendah atau tidak ada
• IBU Kurang vaksinasi DT / Td: sampai SD kelas 5
• Melahirkan di dukun bayi
• Nenek : tali pusat diberi daun2, jamu2,
• 1 minggu : mulut kaku, tidak bisa mengisap ASI
• Otot leher, punggung, dada kaku → meninggal
Tetanus Anak & Dewasa
• Luka tertusuk duri, paku, kaca
• Masuk kuman tetanus → racun tetanus
• Otot mulut, punggung, perut, tangan → KAKU
• Tidak bisa makan, minum, bernafas → meninggal
35. Kekebalan Populasi Rendah
Kebal/Imun Penderita
Rentan
Penyakit menyebar dengan cepat. Transmisi terus terjadi. KLB sering terjadi
Kemungkinan penderita kontak dengan yang rentan sangat tinggi
Sudah Divaksin tapi SAKIT
Herd Immunity? Scenario 1
36. Penderita
Kekebalan Populasi Tinggi
Penyebaran penyakit terbatas. KLB jarang terjadi.
Populasi disini mempunyai Herd immunity
Kekebalan Populasi yang Tinggi (95%) kemungkinan
penderita kontak dengan yang rentan adalah kecil.
Kebal/Imun Rentan
Herd Immunity? Scenario 2