1. Uniformity and Disclosure :
Some Policy-Making
Directions
Oleh :
Caroline (8312422004)
Fernando Tjandra
(8312422008)
Utomo Prayogo (8312422011)
2. Uniformity and Disclosure : Some Policy-Making
Directions
Dalam conceptual framework yang disusun oleh Financial Accounting Standard
Board (FASB), terdapat elemen yang menyatakan bahwa ada kondisi-kondisi
tertentu yang membuat manajemen memiliki hak untuk memilih perlakuan
akuntansi atas sebuah transaksi. Hal ini terjadi karena terkadang, beberapa
kejadian ekonomi memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi sehingga
membutuhkan penyesuaian dalam pendokumentasian transaksinya.
Kompleksitas kejadian ekonomi dimaknai sebagai adanya “efek situasi” yang
dapat mempengaruhi hasil sebuah transaksi. Conceptual framework
mengijinkan pencatatan berbeda pada transaksi yang sama tetapi memiliki
situasi yang berbeda ketika kejadian tersebut terjadi selama sesuai dengan
panduan yang disediakan.
3. Uniformity and Disclosure : Some Policy-Making
Directions
Uniformity terbagi atas 2 jenis, yaitu rigid uniformity dan finite uniformity. Pada finite
uniformity, manajemen dapat memilih perlakuan pada transaksi akuntansi sesuai dengan
relevant circumstances yang ada namun dibatasi oleh environtmental condition
perusahaan untuk menjaga validitas. Sementara pada rigid uniformity, perlakuan
akuntansi ditentukan secara kaku pada setiap jenis transaksi dengan mengabaikan
relevant circumstances yang ada untuk menjaga keandalan catatan transaksi. Adapun
flexibility adalah kondisi dimana tidak adanya relevant circumstances yang terjadi namun
terdapat lebih dari satu pilihan metode pencatatan transaksi.
Berdasarkan karakteristiknya, rigid uniformity berlaku untuk transaksi yang sederhana
atau transaksi yang kompleks namun memiliki kesulitan pengukuran dan kendala biaya.
Sementara finite uniformity berlaku untuk transaksi yang bersifat kompleks namun tetap
bisa diukur dan tidak terkendala biaya.
4. Uniformity
Uniformity berarti perlakuan akuntansi yang sama. Maksudnya pencatatan akuntansinya
itu uniform (seragam). Dampak dari uniformity pencatatan ini adalah pada
peningkatan comparability. Comparability itu termasuk dalam output oriented principle. Berarti
kalau sudah menerapkan prinsip orientasi input dengan benar, kita akan mendapatkan output
principle. Jadi prinsip berorientasi output itu adalah akibat kalau kita menggunakan prinsip input
yang benar. Prinsip inputnya ada yang general, ada yang constrain. Kalau input diterapkan
dengan benar hasilnya adalah comparability, consistency, dan uniformity. Jadi kalau sekarang
yang kita lihat uniformity ini pencatatannya, berarti kita mencatat dengan cara yang sama, berarti
laporan hasil pencatatan tadi bisa dibandingkan (comparable). Yang dibahas dalam chapter ini
hanya perbandingan perusahaan, tidak berpikir tentang antar negara (internasional), tapi hanya
antar perusahaan.
5. The Nature and Complexity of Events
Kejadian ekonomi atau keuangan yang dicatat dalam akun perusahaan disebut dengan istilah
Transaksi. Kejadian (event) didefinisikan dalam SFAC No 6 sebagai konsekuensi yang terjadi pada
sebuah entitas. Transaksi dapat terjadi antar entitas, antar perusahaan dengan pekerjaannya, dan
antara perusahaan dengan investor atau kreditor. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa transaksi merupakan event eksternal. Event yang bersifat internal contohnya depresiasi dan
persediaan barang setengah jadi. Menurut keadaannya (circumstances), event dibedakan menjadi
simple events dan complex events, dimana:
a. Simple events terjadi dalam situasi yang sederhana, tidak banyak peraturan sehingga perlakuan
relative sama.
b. Complex events terjadi dalam kondisi derajat kompleksitas yang tinggi karena adanya halangan,
kontijensi, dan persyaratan.
6. Relevant Circumstances
Di Amerika tahun 70-an pada awalnya FASB dibentu, FASB menerbitkan SFAS No. 2,
yaitu standar akuntansi untuk research and development. Sebelum SFAS No.2, standar
akuntansi yang berlaku adalah finite uniformity karena research and development (R&D) itu
complex event, ada relevant circumstancesnya. R&D itu bisa gagal, bisa berhasil, itulah
relevant circumstancesnya. Riset bisa berhasilkan mengembangkan dan menghasilkan
sesuatu, atau riset bisa gagal dan tidak menghasilkan apa-apa. Itulah yang disebut dengan
relevant circumstances.
7. The Terminology of Relevance
Relevant Circumstances merupakan keadaan signifikan yang secara ekonomi dapat
mempengaruhi secara luas event yang serupa atau mirip. Yang disebut sebagai keadaan
signifikan secara ekonomi adalah meliputi kondisi umum atau faktor yang terkait dengan
complex event yang diduga dapat memengaruhi waktu aliran kas. Relevant Circumstances
terbagi dalam 2 tipe yaitu :
1. Present magnitudes, adalah kondisi yang telah diketahui pada saat terjadinya event.
2. Future contingencies, adalah faktor yang hanya dapat diketahui setelah tanggal
terjadinya event
8. The Role of Management in Relevant Circumstances
The Role of Management in Relevant Circumstances ada 3 yaitu :
1. Memaksimalkan laba jangka pendek yang dilaporkan, jika kompensasi manajerial
berdasarkan laba tersebut.
2. Meminimalkan laba jangka pendek, jika terdapat kekhawatiran adanya intervensi
pemerintah terkait dengan antitrust.
3. Meratakan laba (smoothing income) untuk menunjukkan kepada pemegang saham bahwa
perusahaan mempunyai risiko yang cukup rendah.
9. Finite and Rigid Uniformity
• Finite uniformity : metode akuntasi yang dibuat sama pada relevant circumstances pada
situasi yang secara umum adalah sama.
Contoh : Ketentuan sewa beli jangka panjang. Dalam SFAS No 13 bahwa leasing harus
dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau lebih dari 75% umur ekonomis
aset.
• Rigid uniformity : menentukan suatu metode untuk semua transaksi yang serupa meski
kemungkinan terdapat relevant circumstances.
Contoh : Pada SFAS No 2 menyatakan bahwa R&D cost tidak boleh dikapitalisasi meskipun
terdapat future benefit.
10. The Need for an Alternative to Finite Uniformity
Kriteria relevant circumstances cenderung sulit dan sewenang-wenang.
Alternatif uniformity adalah “Rigid Uniformity”.
Rigid Uniformity berarti menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa meski
kemungkinan terdapat relevant circumstances .
Contoh : kapitalisasi biaya R&D
11. Finite and Rigid Uniformity Relative to
Representational Faithfulness and Verifiability
Finite uniformity harusnya lebih representational faithfulness dibandingkan rigid uniformity.
Pendekatan representational faithfulness berdasarkan Finite uniformity memang adanya derajat
pada representational faithfulness
12. The Present Status of Uniformity
Finite uniformity dan rigid uniformity sampai pada tahap tertentu merupakan kondisi yang ideal.
Sistem campuran digunakan di mana beberapa standar berusaha memperhitungkan relevant
circumstances, sedangkan yang lainnya menggunakan rigid uniformity.
Sebelum diberikan contoh, kualifikasi yang perlu ditekankan yaitu:
1.Fakta bahwa standar adalah contoh finite uniformity bukan berarti standar tidak dapat diperbaiki
bahkan ketika faktor relevant circumstances adalah sesuai.
2.Rigid uniformity ada beberapa faktor -> konservatisme, ketidakmampuan organisasi penyusun
standar menentukan relevant circumstances yang berarti, usaha untuk meningkatkan verifiability
pengukuran, pengakuan fakta digunakannya alokasi, persepsi biaya implementasi relevant
circumstances melebihi manfaatnya.
3.Flexibility merupakan pendekatan lain untuk mengatasi masalah uniformity dan flexibility
diaplikasikan pada situasi dimana tidak terdapat relevan circumstances tapi terdapat banyak
metode akuntansi.
13. Rigid Uniformity
Alokasi pajak penghasilan, apakah liabilitas pajak tangguhan secara realistis
diharapkan untuk dibalik.
BIaya R&D yang harus segera dibiayakan, meskipun terdapat manfaat masa
depan yang timbul dari biaya ini.
14. Finite Uniformity (keseragaman terbatas)
Contohnya : tentang sewa jangka panjang dikapitalisasi atau diperlakukan
sebagai operating lease.
dan kepemilikan saham biasa dari perusahaan lain untuk tujuan pengendalian.
Kepemilikan saham biasa dapat diperlakukan dengan konsolidasi penuh,
ekuitas, atau nilai wajar tergantung prosentase kepemilikan.
15. Finite Uniformity (keseragaman terbatas)
Contohnya : tentang sewa jangka panjang dikapitalisasi atau diperlakukan sebagai
operating lease.
dan kepemilikan saham biasa dari perusahaan lain untuk tujuan pengendalian.
Kepemilikan saham biasa dapat mengakibatkan : konsolidasi penuh, ekuitas, atau nilai
wajar → tergantung persentase kepemilikannya. FASB menyadari ketidakjelasan ini, jika
persentase kepemilikan saham digunakan sebagai penentu tingkat pengendalian, sehingga
aturan kepemilikan 20% sebagai batas untuk penggunaan metode biaya atau ekuitas harus
dipandang sebagai pedoman dan bukan sebagai aturan ketat yang tidak bisa diganggu
gugat.
Akhirnya pengungkapan yang cukup dan hati-hati harus dilakukan untuk menghindari
misleading.
16. Flexibility
Flexibilitas cukup lazim dalam GAAP → memberikan hak pada manajemen untuk
memilih dari beberapa metode yang tersedia.
Misalnya, adanya pilihan metode FIFO & Rata-rata tertimbang, tetapi dibutuhkan
adanya prosedur pengukuran dengan metode COMWIL untuk tujuan
konservatisme.
Contoh lain, Depresiasi, dimana dalam penentuan metode sepenuhnya berada
ditangan manajemen dan tidak perlu berkaitan dengan perkiraan pola
penggunaan.
17. Formulating Accounting Policy
Jika memungkinkan Fleksibilitas harus dihilangkan/dihindari
Finite Uniformity harus diimplementasikan sepanjang dengan biaya efektif, sebaliknya jika
tidak bisa dilakukan dengan biaya efektif, maka Rigid Uniformity harus diterapkan.
18. Uniformity Within Industries & Relevant
Circumstances
Penyeragaman dapat dilakukan berdasarkan industri, bukti menunjukkan adanya kemiripan
dalam pemilihan metode akuntansi, terutama jika terdapat kemiripan skala usaha.
Kemiripan juga bisa terjadi lintas industri jika terdapat kemiripan pada kondisi Agency Theory
(Contracting).
Contohnya, penggunaan FIFO dalam jangka panjang dapat menghemat pajak, kondisi pilihan
seperti ini dipandang sebagai Kondisi Relevan/Relevant Circumstances. Metode yang dipilih bisa
dijadikan indikator yang lebih baik untuk memprediksi arus kas masuk (Efficient Contracting), jadi
jika perusahaan mengharapkan peningkatan tajam pada arus kas masa depan, maka akan
mengganti metode menjadi FIFO (Jika sebelumnya menggunakan metode lain) → Signaling.
Perubahan metode tidak boleh sering2 dilakukan, karena tidak sesuai dengan karakteristik
konsistensi.
19. Disclosure
Adalah penyajian informasi dengan cara selain pengakuan dalam laporan keuangan.
Laporan Keuangan sangat kompleks sehingga harus ditambahkan pengungkapan dalam
bentuk lain untuk melengkapinya agar gambaran kondisi keuangan dan operasional
tersedia bagi pengguna untuk analisis.
Contoh pengungkapan dalam bentuk lain : Kejadian penting setelah tanggal laporan,
proyeksi operasional & keuangan, analisis manajemen terkait operasional pada tahun
yang akan datang, pengungkapan operasi segmen, dan tambahan lain selain sekedar
angka-angka historis.
20. Disclosure Function Of The Sec
Ada 2 aspek dalam disclosure menurut SEC :
Protective Disclosure : melindungi investor naif dari perlakuan tidak adil
Informative Disclosure : Informasi lengkap untuk tujuan analisis
SEC lebih menekankan pada Protective Disclosure.
Diwajibkan sejak pernyataan pendaftaran agar menyampaikan informasi tambahan terkait
bisnis perusahaan dalam prospektus. Juga wajib diungkapkan kompensasi & perjanjian
antara perusahaan dengan direktur, pejabatnya, pemegang saham pendiri.
21. The Shift Toward Informative Disclosure
Pengungkapan ini dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi pasar dan akhirnya investor
naif tidak dirugikan.
Sejak awal 1970-an SEC mulai mendorong Informative Disclosure, beberapa diantaranya :
Proyeksi pendapatan yang harus dibuat dengan masuk akal dan dengan niat baik
Rencana belanja modal dan sumber pendanaannya, rencana & target manajemen,
kebijakan dividen, serta kebijakan capital structure.
Pengungkapan klasifikasi lini produk standar dalam laporan segmen per jenis industri,
pengungkapan aspek sosial & lingkungan yang bakal mempengaruhi kinerja keuangan
pada masa depan.
22. Imperfections Of Disclosure Process
Beaver : Semakin meluasnya hal-hal yang perlu diungkapkan dalam Annual Report akan
menurunkan pentingnya pendekatan Differential Disclosure. Differential Disclosure harus
dibedakan dari Selective Disclosure.
Lebih banyak informasi yang tersedia untuk beberapa individu, terjadi asimetri informasi
dan bagi yang memiliki akses insider information bisa memperoleh abnormal return.
Brownlee & Young : orang yang lebih dulu memiliki informasi keuangan akan
diuntungkan daripada yang memilikinya belakangan. Analis keuangan dianggap sebagai
pihak yang mencari informasi keuangan secara agresif yang bisa memperoleh keuntungan
dengan menjual informasi tersebut.
Bisa terjadi information overload dimana ketidakmampuan pengguna dalam menggunakan
informasi yang tersedia dalam laporan keuangan.
23. Imperfections Of Disclosure Process
Dalam laporan segmen, sangat mungkin perusahaan secara tidak sengaja memberikan informasi
vitas kepada pesaing → konsekuensi ekonomi dari standar akuntansi.
LEV : Mendukung pengungkapan tambahan → menguntungkan semua pengguna, terkait asimetri
informasi, hanyalah alasan bagi mereka yang tidak memiliki informasi karena mereka tidak
mengakses sekuritas, diman informasi tersebut tersedia.
Lev juga mengatakan bahwa pengungkapan tambahan tidak hanya menguntungkan pengguna tetapi
juga manajemen & perusahaan.
Perusahaan harus punya kebijakan terkait pengungkapan, terkait produksi,marketing & investasi.
Perusahaan harus juga mengungkapkan “kabar buruk”.
Kebijakan pengungkapan yang terorganisasi menguntungkan semua pihak, karena dapat mereduksi
ketidakpastian perusahaan dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan harga saham
24. Management's Discusion & Analysis (Md&a)
Sejak 1968 SEC mewajibkan adanya MD&A sebagai bagian dari annual report, yang
menyediakan informasi prospektif terkait operasi dan arus kas.
Informasi “forward-looking” tersedia jika disusun dengan dasar yang logis dan niat baik.
Informasi historis dan proyeksi kedepan sama-sama dibutuhkan, dimana laporan historis
berfungsi sebagai benchmark untuk kedepan.
Informasi spesifik yang dibutuhkan adalah :
• Informasi hasil operasi termasuk perubahan harga jual, biaya dan volume.
• Pengujian terhadap likuiditas masa depan.
• Belanja modal & sumber pendanaannya.
• Analisis tren, ketidakpastian dan even masa depan yang bisa membawa dampak material
25. Signaling & Management Earnings Forecast
Teori signaling konsisten dengan gagasan pengungkapan yang lebih luas. Jika Good News
diungkapkan pada pasar, maka pasar akan memberikan respon positif pada harga saham.
Secara umum. Teori signaling konsisten terhadap bentuk semi-kuat dalam hipotesis pasar
efisien. Bentuk signaling selain pengungkapan akuntansi juga termasuk dividen dan pembelian
kembali saham.
Lev : lebih menyukai pengungkapan informasi terkait rencana produk baru, R&D, dan program
Capital Budgeting.
Pengungkapan sukarela atas proyeksi laba adalah bentuk dari signaling, Lev & Penman
menemukan bahwa jika perusahaan melakukannya akan mendapat respon positif pada harga
sahamnya. Tetapi bagi yang tidak melakukannya juga tidak direspon secara negatif.
26. Signaling & Management Earnings Forecast
Perusahaan yang mengungkapkan Bad News akan mendapat reaksi negatif → sejalan
dengan Hipotesis Pasar Efisien.
Kasznick & Lev : pengungkapan manajemen dalam menghadapi gejolak laba, sebaiknya
dilakukan dalam bentuk conference call dengan analis dan disiarkan oleh media. Banyak
perusahaan yang tidak menyediakan informasi apapun pada periode sebelum terjadinya
gejolak laba.
BIasanya perusahaan yang bisa mengungkapkan potensi gejolak laba adalah perusahaan
yang lebih besar dari yang tidak mengungkapkan
27. Segment Disclosure & Special Committee Reporting
Komite khusus AICPA yang dibentuk tahun 1991. Untuk menentukan informasi yang harus
diungkap oleh management dan kepada Auditor mana harus dilaporkan → menekankan
kewajiban pada area prediksi dan akuntabilitas.
Komite ini fokus untuk membantu pengguna agar bisa lebih memahami bisnis perusahaan
termasuk produk dan jasanya, perspektif manajemen dan rencananya, serta resiko &
kesempatan yang dihadapi.
Pengungkapan yang disarankan oleh komite mayoritas berasal dari hasil diskusi dengan
pengguna laporan keuangan.
28. Segment Disclosure & Special Committee Reporting
Hal-hal kunci yang harus diungkapkan dalam laporan antara lain :
Pengungkapan Segmen : dibutuhkan data segment yang lebih rinci termasuk laba
kotor, aktivitas utama, arus kas, dan kebutuhan modal kerja.
Komite secara jelas menyadari bahwa pelaporan segmen serinci itu dapat
menimbulkan kerugian kompetitif. Laporan ditekankan pada area-area yang sudah
diketahui oleh kompetitor, sebagai gantinya perusahaan juga bisa mendapatkan
informasi strategis dari kompetitornya. Sehingga paling dirugikan oleh aturan ini
adalah perusahaan besar yang memimpin industri
29. Segment Disclosure & Special Committee Reporting
Pelaporan terpisah antara aktivitas utama & bukan :
Aktivitas utama sifatnya biasa dan berulang dan sebaliknya untuk aktivitas non-utama.
Pendapatan & beban bunga bukan termasuk aktivitas non-utama, karena aktivitas
pendanaan bukan merupakan aktivitas utama perusahaan.
Konsep aktivitas utama dan non-utama juga akan diperluas pada neraca dan arus kas.
Dengan mengurutkan aset utama dan non-utama, demikian juga dengan liabilitas.
Untuk arus juga demikian sehingga pemisahan saat ini berdasarkan aktivitas
pendanaan dan investasi tidak dibenarkan.
30. SFAS 131
Adanya banyak pilihan diantara segment termasuk produk, proses produksi dan
marketing channels. SFAS 131 menunjukkan kemajuan penting dalam pelaporan
segmen.
Setidaknya 75% dari total pendapatan konsolidasi harus masuk dalam laporan
segmen, Aset segmen wajib untuk dilaporkan, tetapi tidak dengan liabilitas segmen.
Fitur tambahan dalam SFAS 131, bahwa informasi segmen pendapatan, segmen laba-
rugi, segmen aset harus disajikan dalam pelaporan interim.
Street, Nichols, and Gray : SFAS 131 cukup sukses, ditandai dengan menurunnya
jumlah perusahaan yang melaporkan hanya satu segmen.
31. Quarterly Information
• SEC mengharuskan banyak perusahaan publik untuk mengungkapkan data
keuangan triwulanan.
• Telah disebutkan dalam SFAS No. 131 segmen dalam hal pendapatan, laba rugi,
dan aset segmen juga harus memisahkan laba triwulanan. Laporan interim harus
mencakup, antara lain, data laporan laba rugi dan angka laba per saham dasar.
• Opini APB No . 28 mendukung pendekatan integral tetapi belum sepenuhnya
menyelesaikan masalah ini.
• Pos luar biasa harus dibebankan atau diakui pada saat terjadi dalam kuartal tertentu
32. Small Firms vs Larger Firms
• Ada anggapan bahwa perusahaan kecil mengeluarkan biaya yang jauh lebih tinggi
daripada perusahaan besar dalam melaksanakan standar akuntansi atau
persyaratan pengungkapan yang kompleks.
• Oleh karena itu, FASB (dan SEC) telah memberikan beberapa bantuan kepada
perusahaan-perusahaan kecil.
• FASB secara khusus mempertimbangkan implikasi pengungkapan untuk
perusahaan yang lebih kecil dengan tujuan yang jelas untuk mensyaratkan
pengungkapan hanya jika relevan dan hemat biaya.
33. Summary Annual Reports (SAR)
• Ringkasan laporan tahunan (SAR) adalah laporan keuangan ringkas yang
menghilangkan atau mempersempit banyak detail yang terkandung dalam laporan
keuangan audit dan perkembangan baru dalam pengungkapan.
• Diskusi dan analisis manajemen di SAR umumnya lebih luas dari laporan keuangan
tradisional yang diaudit dalam laporan tahunan perusahaan.
• SAR dimaksudkan untuk menggantikan laporan tahunan perusahaan tradisional
dan agar lebih mudah dipahami.
• Selama Formulir 10-K dianggap sebagai informasi yang tersedia untuk umum serta
fakta laporan keuangan yang diaudit dilampirkan secara total pada pernyataan
proksi, banyak yang tidak diragukan lagi akan melihat SAR sebagai pengungkapan
yang berbeda
34. SEC Attempts To Stream Line Annual Reports
• SEC tertarik untuk mengurangi ukuran laporan tahunan.
• Pada tahun 1995, SEC mengusulkan agar laporan keuangan dalam laporan
tahunan dirampingkan dengan mengurangi jumlah catatan kaki (tidak seperti SAR,
yang meringkas informasi di badan pernyataan).
• Para pembuat menanggapi SEC tidak berpikir bahwa beban administrasi mereka
berkurang secara serius karena semua informasi catatan kaki masih harus diajukan
dengan SEC.
35. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by
Freepik
Thanks!