2. UKBI
(Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia)
UKBI merupakan instrumen uji standar yang
digunakan untuk mengukur kemahiran
berbahasa Indonesia, baik penutur asli/jati
maupun penutur asing, dalam penggunaan
bahasa Indonesia ragam lisan dan tulis.
3. UKBI
• Tes kemahiran (proficiency test)
bukan tes pencapaian (achievement test)
Tes kemahiran berbahasa mengacu pada
kriteria penggunaan bahasa (situasi
penggunaan bahasa yang sesungguhnya)
yang dihadapi peserta uji.
4. Tujuan UKBI
Sebagai salah satu sarana untuk
pemartabatan bahasa Indonesia
Syarat bahasa Indonesia menjadi bahasa
global atau modern:
1. memiliki penutur yang banyak;
2. memiliki kaidah yang mantap;
3. memiliki alat uji yang valid.
5. Kaidah Mantap
• Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
• Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI) (UU Nomor 50 Tahun 2015)
• KBBI
• Tesaurus
• Glosarium
6. Manfaat UKBI
Mengetahui kemahiran seseorang dalam
berbahasa Indonesia
Meningkatkan kualitas penggunaan
bahasa Indonesia
Memunculkan kesadaran bersikap positif
terhadap bahasa Indonesia
Mengevaluasi dan membuat peta SDM
berdasarkan kemahiran berbahasa
Indonesia
8. DASAR HUKUM
SK Menteri Pendidikan
Nasional Nomor
152/U/2003 tentang Uji
Kemahiran Berbahasa
Indonesia
Surat Pendaftaran Ciptaan
Kementerian Hukum dan
HAM Nomor 023993 dan
023994 tertanggal 8 Januari
tahun 2004 tentang UKBI
Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2009
tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu
Kebangsaan;
Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2014
tentang Pengembangan,
Pembinaan, dan
Pelindungan Bahasa dan
Sastra serta
Peningkatan Fungsi
Bahasa Indonesia
1 2
3 4
9. DASAR HUKUM
Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan
Republik indonesia
Nomor 70 Tahun 2016
tentang
Standar Kemahiran
Berbahasa Indonesia
Peraturan Pemerintah RI
Nomor 82 Tahun 2016
tentang
Jenis dan Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang Berlaku pada
Kemdikbud
5 6
10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan;
Pasal 33
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam komunikasi resmi di lingkungan kerja
pemerintah dan swasta.
(2) Pegawai di lingkungan kerja lembaga pemerintah dan swasta sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang belum mampu berbahasa Indonesia wajib
mengikuti atau diikutsertakan dalam pembelajaran untuk meraih kemampuan
berbahasa Indonesia.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014 tentang Pengembangan,
Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi
Bahasa Indonesia
Pasal 17
(1) Standar kemahiran berbahasa Indonesia merupakan standar penguasaan
kebahasaan dan kemahiran berbahasa Indonesia.
(2) Standar kemahiran berbahasa Indonesia dikembangkan oleh Badan dan
ditetapkan oleh Menteri.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70
Tahun 2016 tentang Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia
Pasal 4
(1) Standar Kemahiran Berbahasa Indonesia Seorang Penutur
Bahasa Indonesia diperoleh dari hasil UKBI.
(2) Standar kemahiran berbahasa Indonesia dikembangkan oleh
Badan dan ditetapkan oleh Menteri.
12. PESERTA UKBI
• Siapa saja dapat mengikuti UKBI: WNI dan
WNA tanpa mempertimbangkan di mana dan
sudah berapa lama ia belajar bahasa
Indonesia
13. Khusus di Jawa Tengah
Kewajiban TKA di Jawa Tengah berbahasa
Indonesia ini sesuai dengan Surat Edaran
Gubernur Nomor 560/016667 tanggal 23
Oktober 2015 tentang Pengendalian TKA.
“Tenaga kerja asing yang akan bekerja di Provinsi
Jawa Tengah wajib mampu berbahasa Indonesia
dan dibuktikan melalui sertifikat kemahiran
bahasa Indonesia dari lembaga bahasa yang
telah terakreditasi.”
14. Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi dan Sekolah
1. Universitas Negeri Semarang (Unnes)
2. Universitas Pekalongan (Unikal)
3. UPT Bahasa UNS
4. Universitas Panca Sakti Tegal (UPS)
5. Universitas Sultan Agung Semarang (Unissula)
6. Universitas Tidar Magelang
7. Universitas Muhammadiyah Magelang
8. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
9. Universitas Muhammadiyah Surakarta
10. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
11. IAIN Surakarta
12. Universitas Dian Nuswantoro
13. SMK Negeri 2 Salatiga
14. SMK Tunas Harapan Pati
dll.
15. Peserta UKBI tahun 2014--2016: 8.492 orang
Peserta UKBI tahun 2017: 2.334 orang
130 WNA (TKA dan mahasiswa asing)
1.272 pelajar/mahasiswa
932 guru/dosen/umum
Peserta UKBI tahun 2018: 1.323 orang
80 WNA (TKA dan mahasiswa asing)
507 pelajar/mahasiswa
604 guru/dosen/umum
132 duta bahasa
DATA PENGUJIANUKBI
16. DATA PENGUJIANUKBI
• Peserta UKBI tahun 2019: 951 orang
35 WNA (TKA dan mahasiswa asing)
531 pelajar/mahasiswa
385 guru/dosen/umum
17. STANDAR KEMAHIRAN BERBAHASA
INDONESIA
ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan dalam
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
10 Tingkatan Jabatan/Profesional
(Permendikbud Nomor 70 Tahun 2016)
1. TNI/Polri
2. Manajer
3. Profesional:
4. Tenaga Tata Usaha
5. Tenaga Usaha Jasa dan Penjualan
7. Pekerja Terampil Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
8. Pekerja Pengolahan dan Kerajinan
9. Operator dan Perakit
10. Pekerja Kasar
18. STANDAR KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA
• Profesional
- Guru Bahasa Indonesia UNGGUL
- Guru umum MADYA
- Penyuluh SANGAT UNGGUL
• TNI/POLRI
- Pimpinan Kesatuan UNGGUL
- Anggota MADYA
• Tenaga TU
- Sekretaris SANGAT UNGGUL
- Juru Tik UNGGUL
- Resepsionis MADYA
19. STANDAR KEMAHIRAN BERBAHASA
INDONESIA
BAGI WNA
1. Belajar di Indonesia : SEMENJANA (405—481)
2. Bekerja di Indonesia di bidang sosial, pendidikan, dan
penelitian: MADYA (482—577)
3. Bekerja di Indonesia di bidang umum: SEMENJANA
(405—481)
4. Akan menjadi warga negara Indonesia: UNGGUL (578—640 )
20. JENIS PENGUJIAN
1. Berbasis kertas
2. Berbasis komputer
–Dalam jaringan
–Luar Jaringan
Pendaftaran
a. bit.ly/formulirUKBI
21. Biaya UKBI
Berdasarkan PPRI Nomor 80 Tahun 2016
• Pelajar/Mahasiswa:
Rp135.000,00 per orang per ujian
• Guru/Dosen/Masyarakat Umum:
Rp300.000,00 per orang per ujian
• Warga Negara Asing:
Rp1.000.000,00 per orang per ujian
22. KEMAHIRAN DALAM UKBI
Apa
yang
diukur
UKBI ?
Pengetahuan
dan pemahaman
peserta uji
dalam
penerapan
kaidah bahasa
Indonesia
2
Keterampilan
produktif peserta
uji dalam
kegiatan menulis
dan berbicara
(dalam
penggunaan
bahasa Indonesia
lisan)
3
Keterampilan
reseptif peserta
uji dalam
kegiatan
membaca dan
mendengarkan
1
23. PEMERINGKATAN UKBI
I.
ISTIMEWA
II. SANGAT UNGGUL
III. UNGGUL
IV.
MADYA
V.
SEMENJANA
VI. MARGINAL
VII.
TERBATAS
725—800
578—640
405—481
251—325
641—724
482—577
326—404
25. Peserta Uji:
1. Memiliki kemahiran yang sempurna dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis;
2. Tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi
untuk keperluan personal, sosial, keprofesian,
dan keilmiahan.
PEMERINGKATAN UKBI
I.
ISTIMEWA
Rentang nilai 725—800
Deskripsi
26. Peserta Uji:
1. Memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis;
2. Tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk
keperluan sintas, sosial, dan keprofesian;
3. Masih memiliki kendala untuk kepentingan
akademik yang kompleks.
PEMERINGKATAN UKBI
II.
SANGAT UNGGUL
Rentang nilai 641—724
Deskripsi
27. Peserta Uji:
1. Memiliki kemahiran yang tinggi dalam berkomunikasi, baik
lisan maupun tulis;
2. Tidak memiliki kendala dalam berkomunikasi untuk
keperluan sintas dan sosial;
3. Tidak terkendala dalam berkomunikasi untuk keperluan
keprofesian, baik keprofesian yang sederhana maupun
kompleks.
PEMERINGKATAN UKBI
III.
UNGGUL
Rentang nilai 578—640
Deskripsi
28. Peserta Uji:
1. Memiliki kemahiran yang memadai dalam berkomunikasi,
baik lisan maupun tulis;
2. Mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas dan
kemasyarakatan dengan baik, tetapi masih mengalami
kendala dalam hal keprofesian yang kompleks.
PEMERINGKATAN UKBI
IV.
MADYA
Rentang nilai 482—577
Deskripsi
29. Peserta Uji:
1. Memiliki kemahiran yang cukup memadai dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis;
2. Untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang
kompleks, masih mengalami kendala, tetapi tidak terkendala
untuk keperluan keprofesian dan kemasyarakatan yang tidak
kompleks.
PEMERINGKATAN UKBI
V.
SEMENJANA
Rentang nilai 405—481
Deskripsi
30. Peserta Uji:
1. Memiliki kemahiran yang tidak memadai dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis;
2. Tidak mengalami kendala dalam berkomunikasi untuk
keperluan kemasyarakatan.
PEMERINGKATAN UKBI
VI.
MARGINAL
Rentang nilai 326—404
Deskripsi
31. Peserta Uji:
1. Memiliki kemahiran yang sangat tidak memadai dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis;
2. Peserta uji hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan
sintas;
3. Pada saat yang sama, predikat ini juga menggambarkan
potensi yang bersangkutan dalam berkomunikasi masih
sangat besar kemungkinannya untuk ditingkatkan.
PEMERINGKATAN UKBI
VII.
TERBATAS
Rentang nilai 251—325
Deskripsi
32. MATERI SOAL
Tahapan uji untuk menguji
kemahiran mendengarkan.
Peserta diperdengarkan
dialog dan monolog. Saat
mendengarkan, peserta
melihat butir soal pada buku
uji. Jika sudah menentukan
jawaban yang dianggap
benar, peserta menandai
jawaban pada LJK (lembar
jawaban komputer).
SEKSI 1 (Mendengarkan) SEKSI 2 (Merespons Kaidah)
Tahapan uji untuk melihat
respons peserta uji terhadap
kesalahan penggunaan kaidah
bahasa Indonesia. Setiap butir
soal pada seksi ini mengandung
dua bagian yang bercetak tebal
dan bergaris bawah. Peserta
diminta merespons dua bagian
tersebut. Bagian yang salah
diganti dengan opsi jawaban di
bawahnya, bagian yang sudah
benar diabaikan.
40 Butir Soal
30 Menit
25 Butir Soal
20 Menit
33. MATERI SOAL
Tahapan uji untuk menguji
kemahiran membaca.
Peserta diminta membaca
lima buah teks di dalam
buku uji. Setiap teks
mewakili ranah komunikasi
tertentu. Misalnya, ranah
komunikasi yang paling
dasar untuk kebertahanan
hidup terdapat pada teks
pertama.
SEKSI 3 (Membaca) SEKSI 4 (Menulis)
Tahapan uji untuk menguji
kemahiran penutur bahasa
Indonesia dalam menyampaikan
gagasan secara tertulis. Pada setiap
soal menulis terdapat kalimat
pemancing dan gambar, diagram,
atau tabel yang mendukung
informasi kalimat pemancing.
Peserta uji diminta menguraikan
dan mengembangkan kalimat
pemancing (pernyataan) serta
gambar yang terdapat di dalam soal
sebanyak 200 kata.
40 Butir Soal
45 Menit
1 Butir Soal
30 Menit
34. MATERI SOAL
Tahapan untuk menguji kemahiran
berbicara penutur bahasa Indonesia
dalam menyampaikan gagasan secara
lisan. Pada ini terdapat kalimat
pemancing (pernyataan) dan gambar,
skema, atau bagan yang mendukung
informasi yang terdapat di dalam
kalimat pemancing (pernyataan).
Peserta uji diminta menguraikan dan
mengembangkan kalimat pemancing
(pernyataan) serta gambar dalam soal
selama 10 menit.
SEKSI 5 (Berbicara)
1 Butir Soal
15 Menit
Waktu Uji
Seksi 1—3
(105 Butir Soal,
95 menit)
Seksi 1—4
(106 Butir Soal,
120 menit)
Seksi 1—5
(107 Butir Soal,
135 menit)
35. Seksi 1 Mendengarkan
Soal nomor 1 sampai dengan 20 untuk materi dialog.
Soal nomor 21 sampai dengan 40 untuk materi
monolog.
Setiap dialog atau monolog diperdengarkan hanya
satu kali.
Tersedia waktu 15 detik untuk melihat soal, dan
catatan jika ada, sebelum setiap dialog atau monolog
diperdengarkan.
Soal harus dijawab sekaligus pada saat setiap dialog
atau monolog diperdengarkan.
Setiap soal dijawab dengan memilih satu dari empat
alternatif jawaban, yaitu (A), (B), (C), atau (D).
Pada akhir seksi ini, tersedia waktu 2 menit untuk
menghitamkan bulatan jawaban pilihan (contoh tanda
jawaban pilihan tersedia pada lembar jawaban).
36. Strategi Mengerjakan Soal Seksi I
Dengarkan dan patuhi bunyi tengara pada
setiap dialog atau monolog yang
diperdengarkan.
Bacalah semua soal dengan teknik layap.
Catat informasi penting.
Sambil mendengarkan dialog atau monolog,
jawablah semua soal berdasarkan informasi
yang didengar.
Berilah tanda jawaban pada lembar jawaban.
38. Seksi II Merespons Kaidah
Seksi II akan berlangsung selama 20 menit.
Seksi ini berisi 25 butir soal tentang penggunaan kaidah bahasa
Indonesia.
Setiap soal menampilkan dua bagian yang bergaris bawah dan
bercetak tebal.
Satu dari dua bagian berisi kesalahan dalam pengunaan kaidah
bahasa Indonesia.
Di bawah bagian pertama, tersedia dua alternatif jawaban, yaitu (A)
dan (B).
Di bawah bagian kedua, tersedia dua alternatif jawaban, yaitu (C)
dan (D).
Untuk menjawab soal, bagian yang berisikan kesalahan (bagian
pertama atau kedua) harus ditentukasn terlebih dahulu.
Setelah bagian yang berisi kesalahan ditentukan, satu dari dua
alternatif jawaban di bawahnya harus dipilih untuk memperbaiki
bagian itu.
Setiap bulatan jawaban pilihan harus dihitamkan pada lembar
jawaban.
Hanya ada satu jawaban pilihan untuk setiap soal.
39. Strategi Mengerjakan Soal Seksi II
• Bacalah kalimat pada butir soal, kemudian tentukan
bagian yang dianggap salah tanpa membaca opsi
jawaban pengganti.
• Setelah menentukan bagian yang salah, pilihlah
salah satu dari dua jawaban yang tersedia di bawah
bagian tersebut.
• Kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu.
40. Contoh Seksi II
1. Para pekerja tidak hanya mengandalkan tenaga,
(A) hanya
(B) tak hanya
akan tetapi juga memanfaatkan alat yang tersedia.
(C) tetapi juga
(D) akan tetapi
41. Seksi III Membaca
Seksi III akan berlangsung selama 45 menit.
Seksi ini berisi 40 butir soal pemahaman isi bacaan.
Setiap bacaan diikuti beberapa soal tentang isi
bacaan dan—jika perlu—dilengkapi catatan.
Setiap soal dijawab dengan memilih satu dari empat
alternatif jawaban, yaitu (A), (B), (C), dan (D).
Setiap bulatan jawaban pilihan dihitamkan pada
lembaran jawaban.
42. Strategi Mengerjakan Soal Seksi III
1. Bacalah secara cepat semua soal sebelum
membaca wacana.
2. Bacalah dengan teliti wacana sambil mengingat
soal yang ditanyakan.
3. Jawablah semua butir soal untuk satu teks bacaan
sebelum beralih ke bacaan berikutnya.
4. Jawablah semua butir soal karena tidak ada
pinalti untuk jawaban yang salah.