Automatic Pineapple Selector dirancang untuk menyortir buah nanas secara otomatis berdasarkan warna, ukuran, dan berat. Mesin ini terdiri dari tempat pencucian, penyemprotan, pengukur diameter, berat, dan detektor warna untuk mengkelaskan nanas sebelum dikirim ke tempat penampungan. Tujuannya adalah mempercepat proses penyortiran, meningkatkan akurasi, dan mengurangi tenaga kerja.
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Mekatronika dengan judul AUTOMATIC PINEAPPLE SELECTOR tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam hal penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa
penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang terasa
jauh bila dikatakan baik apalagi sempurna. Namun penulis yakin bagaimanapun
wujudnya, laporan ini adalah salah satu kebanggaan tersendiri bagi penulis.
Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Mekatronika ini.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada :
1. Ir Kun Suharno, M.T selaku, Dekan Fakultas Teknik Universitas Tidar;
2. Catur Pramono, S.T., M.Eng., selaku Koordinator Program Studi S-1 Teknik
Mesin Universitas Tidar;
3. Bapak R. Suryoto Edy Raharjo, S.T., M.Eng., selaku dosen Pengampu Kuliah
Mekatronika;
4. Kedua orang tua yang sangat penulis cintai, dan teman-teman semua, dengan
dukungan dan do’a serta arahannya sehingga penulis dapat meyelesaikan
laporan ini;
Akhir kata penyusun berharap, semoga laporan ini tetap ada manfaatnya
khususnya bagi penyusun pribadi dan tentunya bagi para pembaca pada
umumnya.
Magelang, 12 Januari 2016
Penulis
Bayu Ardika Yunanda
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan Perancangan ........................................................................... 2
BAB II AUTOMATIC PINEAPPLE SELECTOR......................................... 3
A. Desain Perancangan .......................................................................... 3
B. Diagram Langkah Kerja...................................................................... 3
C. Langkah Kerja Mesin Automatic Pineapple Selector......................... 4
D. Kesimpulan ........................................................................................ 7
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang banyak dibudidayakan
di daerah tropis dan subtropics. Nanas adalah tanaman buah berupa semak yang
memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Buah nanas termasuk buah kering yang
menyimpan air. Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan,
dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara.
Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik. Tanaman ini
mempunyai banyak manfaat terutama pada kulitnya. Industri pengolahan buah
nanas di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan, karena
memiliki potensi ekspor.
Perlakuan-perlakuan pascapanen adalah bertujuan memberikan
penampilan yang baik dan kemudahan-kemudahan untuk konsumen, memberikan
perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan. Sukses
penanganan pascapanen memerlukan koordinasi dan integrasi yang hati-hati dari
seluruh tahapan dari operasi pemanenan sampai ke tingkat konsumen untuk
mempertahankan mutu produk awal.
Di pasar modern, pemilihan seleksi buah nanas di dasarkan pada seleksi
pemisahan berdasarkan warna, ukuran, serta berat dari buah nanas sendiri. Dalam
proses penyortiran sendiri menggunakan tenaga manusia atau dengan kata lain
secara manual. Dari itulah saya mencoba merancang alat untuk menyortir buah
nanas secara otomatis, yaitu Automatic Pineapple Selector. Alat ini memiliki
kemampuan untuk menyortir buah nanas dari segi warna, ukuran, berat.
5. 2
1. Latar belakang dari perancangan Automatic Pineapple Selector ini yaitu :
a. Penyortiran menggunakan tenaga manusia membutuhkan waktu yang
relatif lama;
b. Penyortiran menggunakan tenaga manusia tidak dapat mengetahui secara
pasti tingkat warna kematangan, apabila terdapat nanas yang belum
matang;
c. Penyortiran menggunakan tenaga manusia dari segi ukuran hanya secara
visual.
B. Tujuan dari perancangan Automatic Pineapple Selector ini yaitu :
Tujuan kami merancang Automatic Pineapple Selector sendiri yaitu :
a. Mempercepat proses penyortiran buah nanas;
b. Menjadikan hasil penyortiran buah nanas lebih akurat, serta higienis;
c. Mengurangi tenaga kerja dalam proses penyortiran
Design Criteria :
a. Mampu bekerja 12 jam non-stop;
b. Hasil penyortiran buah nanas benar-benar higienis dan akurat;
c. Kapasitas penyortiran 250 buah nanas per jam.
Design Constraints :
a. Harga kurang dari 100 juta;
b. Hanya membutuhkan 1 orang operator untuk pengoperasiannya;
c. Automatic Pineapple Selector tidak memakan banyak tempat.
6. 3
BAB II
AUTOMATIC PINEAPPLE SELECTOR
A. Desain Perancangan Automatic Pineapple Selector
Ganbar 2.1 Desain Automatic Pineapple Selector
Keterangan : 1. Tempat Pencucian buah nanas,
2. Mesin Penyemprotan atau setrealisasi,
3. Mesin Pengukur diameter buah nanas,
4. Mesin pengukur berat buah nanas,
5. Mesin Pendeteksi warna kematangan buah nanas,
6. Tempat buah nanas yang lolos seleksi,
7. Tempat buah nanas yang tidak lolos seleksi,
B. Diagram Langkah Kerja Mesin Automatic Pineapple Selector
7. 4
C. Prinsip Langkah Kerja Automatic Pineapple Selector
1. Start
Nyalakan mesin Automatic Pineapple Selector dan pastikan semua buah
nanas yang akan masuk ke input berjalan dan sudah berada di tempat
penampungan buah untuk dicuci terlebih dahulu.
Gambar 2.2 Tempat perendaman/pencucian buah nanas
Kemudian berjalan melalui rantai konveyor yang menuju mesin
penyemprotan, bertujuan untuk menghilangkan kotoran (tanah) serta residu
pestisida (insektisida atau fungisida) pada buah nanas. Penyemprotan
menggunakan standar baku mutu air utk menghindari kontaminasi dan juga
penyemprotan dapat menurunkan panas lapang / berfungsi sebagai pre cooling.
Gambar 2.3 Proses Penyemprotan buah nanas
2. Pengkelasan / grading
Setelah melewati tahan penyemprotan buah nanas akan ke tahap
Pengkelasan / grading yang bertujuan bertujuan untuk memisahkan produk buah
nanas berdasarkan : mutu, warna, berat, ukuran. (ini semua berkaitan dengan
harga jual) dengan menggunakan sensor untuk proses penyeleksiannya.
8. 5
a. Granding Sensor Diameter
Pada mesin sensor diameter dalam pemasangan sensor pada
mesin konveyer terlebih dahulu membuat limit swit yang berbentuk
agak bulat menyerupai buah nanas dan ditentukan ukurannya sesuai
yang diinginkan, limit swit ini berfungsi sebagai sensor penyeleksi.
Untuk buah nanas yang tidak lolos seleksi sesuai ukuran maka akan
terjatuh di tempat penampungan.
2.4 Mesin Sensor Diamater
b. Granding Sensor Berat
Selanjutnya buah nanas akan ke tahap masuk ke mesin sensor
berat, untuk mengetahui berat dari masing – masing buah nanas yang
sensor timbangan diatur sesuai yang diinginkan. Sensor ini berfungsi
untuk memudahkan mengukur berat buah nanas, dibutuhkan modul
timbangan buah digital untuk menghasilkan hasil pengukuran yang
lebih presisi. Load Cell merupakan komponen utama pada sistem
timbangan digital. Bahkan tingkat ke-akurasian suatu timbangan
digital tergantung dari jenis dan tipe Load Cell yang dipakai. Load
Cell merupakan sensor berat, apabila Load cell diberi beban pada inti
besinya maka nilai resitansi di strain gauge akan berubah. Umumnya
Load cell terdiri dari 4 buah kabel, dimana dua kabel sebagai eksitasi
dan dua kabel lainnya sebagai sinyal keluaran.
9. 6
2.5 Gambar Mesin Sensor Berat
c. Grading sensor warna
Didalam mesin sensor warna prinsip cara kerja sistem ini
dibagi menjadi 2 sistem, yaitu sistem yang berfungsi sebagai pengecek
dan penampil kematangan buah dan yang kedua adalah sistem yang
berfungsi sebagai penggerak/penyortir. Pada sistem yang pertama atau
sistem yang berfungsi sebagai pengecek dan penampil kematangan
buah, terdapat sebuah modul sensor warna (TCS3200) sensor warna
ini akan diproses oleh mikrokontroller untuk ditampilkan di LCD.
Hasil yang nantinya ditampilkan di LCD berupa status kematangan
buah (matang atau belum matang). Waktu untuk pengecekan satu
buah sekitar lima detik, di mana tiga detik delay untuk membaca buah,
dan sekitar dua detik waktu untuk conveyor bergerak. Jika Buah nanas
belum matang maka akan terbawa ke tempat penampungan buah yang
tak lolos seleksi.
2.6 Gambar Mesin Sensor Berat
d. Out put
Setelah melalui beberapa seleksi untuk mendapatkan hasil penyortiran
buah nanas yang akurat, serta higienis, maka nanas akan menuju ke
tempat penampungan akhir, dimana buah nanas siap untuk dipasarkan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan tadi.
10. 7
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Hasil perancangan mesin pencacah dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mesin Automatic Pineapple Selector lebih efektif, efisien dan hanya
butuh satu operator dalam pengoprasiannya.
2. Mesin Automatic Pineapple Selector menjadikan hasil penyortiran
buah nanas lebih akurat, serta higienis karena menggunakan teknologi
yang modern.
B. Saran
Perancangan mesin pencacah daging ini masih jauh dari sempurna,
baik dari segi kualitas bahan, penampilan, dan sistem kerja/fungsi. Oleh
karena itu, untuk dapat menyempurnakan rancangan mesin ini perlu
adanya pemikiran yang lebih jauh lagi dengan segala pertimbangannya.
Beberapa saran untuk langkah yang dapat membangun dan
menyempurnakan mesin
.