Bab 2 membahas tentang tinjauan pustaka yang mencakup ilmu pariwisata, kerangka teori penelitian terdahulu, dan kerangka konsep. Pembahasan ilmu pariwisata meliputi konsep sapta pesona, penta helix, dan pariwisata berkelanjutan. Kerangka teori didasarkan pada minimal dua jurnal ilmu pariwisata. Kerangka konsep menggambarkan hubungan antar variabel utama penelitian.
2. Pendekatan Kuantitatif
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ilmu Pariwisata
2.1.1 Sapta Pesona
2.1.2Penta helix
2.1.3Sustainable Tourism
....... Teori-teori
pendukung.....(2.1.4., 2.1.5.,
...dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Teori Penelitian
Terdahulu
diutamakan sitasi dari Tourism
Research Journal (TRJ) dan Jurnal
Ilmu Pariwisata (JIP), minimal 2
jurnal
2.3Kerangka Konsep
2.4. Hipotesis
Pendekatan Kualitatif
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ilmu Pariwisata
2.1.1 Sapta Pesona
2.1.2 Penta helix
2.1.3 Sustainable Tourism
....... Teori-teori
pendukung.....(2.1.4., 2.1.5.,
.... dan seterusnya sampai
2.1.n)
2.2 Kerangka Teori Penelitian
Terdahulu
diutamakan sitasi dari Tourism
Research Journal (TRJ) dan
Jurnal Ilmu Pariwisata (JIP),
minimal 2 jurnal
2.3 Asumsi
3. 2.1. Ilmu Pariwisata
Berdasarkan pengertian kepariwisataan terdapat empat faktor yang harus
ada dalam batasan suatu definisi pariwisata Menurut Yoeti (2008),
pariwisata harus memenuhi empat kriteria di bawah ini, yaitu:
a. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain, perjalanan
dilakukan di luar tempat kediaman di mana orang itu biasanya tinggal;
b. Tujuan perjalanan dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang, tanpa
mencari nafkah di negara, kota atau Destinasi Tujuan Wisata (DTW) yang
dikunjungi.
c. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut dibawa dari negara asalnya, di
mana dia bisa tinggal atau berdiam, dan bukan diperoleh karena hasil
usaha selama dalam perjalanan wisata yang dilakukan; dan
d. Perjalanan dilakukan minimal 24 jam atau lebih.
4. 2.1.1 Sapta Pesona
Uraian makna program Sapta Pesona
merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dalam program-program
pembangunan kepariwisataan yaitu:
a. AMAN, Suatu kondisi lingkungan
destinasi wisata yang memberi rasa
tenang, bebas dari rasa takut dan
kecemasan wisatawan. Daerah tujuan
wisata dengan lingkungan yang
membuat nyaman wisatawan dalam
melakukan kunjungan. menolong,
melindungi, menjaga, memelihara,
memberi dan meminimalkan resiko
buruk bagi wisatawan yang
berkunjung.
5. b. TERTIB, Destinasi yang
mencerminkan sikap
disiplin, teratur dan
profesional, sehingga
memberi kenyamanan
kunjungan wisatawan.
Ikut serta memelihara
lingkungan,
mewujudkan budaya
antri, taat aturan/ tepat
waktu, teratur, rapi dan
lancar
6. c. BERSIH, Layanan destinasi
yang mencerminkan
keadaan bersih, sehat
hinggamemberi rasa
nyaman bagi kunjungan
wisatawan, berpikiran
positif pangkal hidup
bersih, tidak asal buang
sampah/ limbah, menjaga
kebersihan Obyek Wisata,
menjaga lingkungan yang
bebas polusi, menyiapkan
makanan yang higienis,
berpakaian yang bersih
dan rapi.
7. d. SEJUK, Destinasi wisata
yang sejuk dan teduh
akan memberikan
perasaan nyaman dan
betah bagi kunjungan
wisatawan, menanam
pohon dan penghijauan,
memelihara penghijauan
di lingkungan tempat
tinggal terutama jalur
wisata, menjaga kondisi
sejuk di area publik,
restoran, penginapan dan
sarana fasilitas wisata lain
8. e. INDAH, Destinasi wisata
yang mencerminkan
keadaan indah menarik
yang memberi rasa kagum
dan kesan mendalam
wisatawan, menjaga
keindahan obyek dan daya
tarik wisata dalam tatanan
harmonis yang alami,
lingkungan tempat tinggal
yang teratur, tertib dan
serasi dengan karakter serta
istiadat lokal, keindahan
vegetasi dan tanaman
peneduh sebagai elemen
estetika lingkungan.
9. f. RAMAH TAMAH, Sikap
masyarakat yang
mencerminkan suasana akrab,
terbuka dan menerima hingga
wisatawan betah atas
kunjungannya, Jadi tuan
rumah yang baik dan rela
membantu para wisatawan,
memberi informasi tentang
adat istiadat secara spontan,
bersikap menghargai/toleran
terhadap wisatawan yang
datang, menampilkan senyum
dan keramah-tamahan yang
tulus. tidak mengharapkan
sesuatu atas jasa telah yang
diberikan
10. g. KENANGAN, Kesan
pengalaman di suatu
destinasi wisata akan
menyenangkan
wisatawan dan
membekas kenangan
yang indah, hingga
mendorong pasar
kunjungan wisata ulang,
menggali dan
mengangkat budaya lokal,
menyajikan makanan/
minuman khas yang unik,
bersih dan sehat,
menyediakan cendera
mata yang menarik.
11. 2.1.2 Penta Helix
a. Akademik (Konseptor) : Standarisasi
dan Setifikasi
b. Media(Katalisator): Brand
Awareness dan Brand Image
c. Bisnis (Pendukung) : Improvement
health & hygiene, Improve
Information and communication
technology (ICT) Infrastructure, dan
Shift to digital era
d. Pemerintah(Regulator) :
Meningkatkan gaya hidup Digital
e. Masyarakat(Akselerator) :
Infrastruktur Pariwisata, Insentif
bagi Investor, dan Bebas Visa
12. 2.1.3 Sustainable Tourism
Istilah keberlanjutan sendiri
diartikan Cunningham et al. (2012)
sebagai sebuah pencarian untuk
kestabilan ekologis dan kemajuan
manusia yang dapat bertahan
dalam waktu yang panjang.
Sementara itu, Miller dan
Spoolman (2012) menjelaskan
bahwa keberlanjutan adalah suatu
kapasitas dari sistem alami bumi
dan sistem budaya manusia untuk
bertahan, berkembang dan
beradaptasi pada perubahan
kondisi lingkungan hingga jangka
waktu yang sangat panjang ke
depan.
15. • Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat,
buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian
dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah
terdokumentasi serta dikutip untuk dibahas dan
ditelaah berkaitan dengan materi tulisan.
• Kutipan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; kutipan
langsung dan kutipan tak langsung.
• Dalam penelitian, penggunaan kutipan sekaligus
menyebutkan sumbernya dapat mendukung pendapat
peneliti itu sendiri.
• Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung dibagi
menjadi kutipan pendek dan kutipan panjang.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
17. Contoh;
1.Kutipan Langsung Pendek
a.Kutipan dari satu orang penulis
Aviantara (1996: 10) mengungkapkan bahwa “ Budaya adalah
satu kesatuan dan keseluruhan yang kompleks mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat
serta kemampuan dan kebiasaan lainnyayang dipunyai masyarakat
sebagai anggota masyarakat”
b. Kutipan lebih dari tiga orang penulis
Cantumkan nama keluarga dari penulis pertama diikuti dengan et al.
“Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian antara perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya dimana merupakan hasil interaksi
manusia dengan lingkungan kerjanya” (Hasibuan et al, 1996 : 20)
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
18. c. Kutipan dari kutipan
Bila mengambil kutipan yang berasal dari sumber lain yang bukan
asli maka cantumkanlah singkatan qtd . in untuk menunjukan
dimana penulis mendapatkan kutipan tersebut
E.A. Locke mengatakan bahwa,“kepuasan kerja adalah
pandangan dan perasaan anggota organisasi terhadap
pekerjaannya” (qtd. in Robbins, 2001: 64 )
d. Kutipan yang sama dari beberapa sumber
Bila anda memerlukan suatu kutipan yg sama namun berasal dari
beberapa sumber cantumkan seluruh sumber tersebut dengan
memisahkannya melalui tanda baca titik koma
“Kepuasan kerja adalah hasil interaksi manuasia dengan
lingkungannya” (Luthans, 1995: 21; Robbins, 2001: 10; Dawis &
Loquist, 2002 :12)
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
19. 2. Kutipan Langsung Panjang
Adalah kutipan langsung yang panjangnya melebihi 3 baris dan
kutipan ini dipisahkan dari tulisan penulis sehingga membentuk
satu alinea tersendiri dengan jarak antar baris adalah satu spasi dan
indensi (ruang kososng dari kiri ) sebesar sepuluh , huruf pertama
pada ketukan kesebelas. Kalimat pendahuluan sebelum kutipan
diakhiri dengan tanda baca seperti titik dua, koma tergantung
bentuk keseluruhan kalimatnya.
Contoh;
• Robbins ( 2001: 17 ) mengungkapkan mengenai penyebab yang
mengakibatkan kepuasan kerja karyawan menjadi tinggi sebagai
berikut;
“Terdapat imbalan yang sesuai, dimana pekerja menginginkan
sistem gaji yang memadai dan kebijakan promosi yang
dipresepsikan sebagai keadilan bagi pengharapan mereka.”
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
20. 3. Kutipan Tidak Langsung Pendek
• Adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya tidak
melebihi satu alinea. Kutipan tidak langsung ini
dicantumkan dalam tulisan penulis pada alinea yang
bersangkutan atau berdiri sendiri sebagai alinea
khusus. Jarak antara barisnya adalah sama dengan
tulisan penulis.
• Contoh;
Adapun teori organisasi yang akan digunakan adalah
teori budaya organisasi eksplisit (Walker, 1992). Dalam
pembahasan budaya organisasi terbagi menjadi dua
yaitu;budaya eksplisit dan budaya implisit.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
21. 4. Kutipan Tidak Langsung Panjang
• Adalah kutipan tidak langsung yang
panjangnya melebihi satu alinea. Kutipan ini
berdiri sendiri dan jarak antara baris sama
dengan tulisan penulis.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
22. 2.2. Kerangka Teori Penelitian Terdahulu
Diutamakan sitasi
dari Tourism
Research Journal
(TRJ) dan Jurnal
Ilmu Pariwisata
(JIP), minimal 2
jurnal
Sumber: Putra, 2018
Ilmu Pariwisata
(Riyanto, 2017)
Sapta Pesona
(Waluyo, 2018)
Konsep Penta helix
(Kemenpar, 2017)
Industri Pelayanan Makanan dan Minuman
(Basri dan Pailis, 2017; Wijaya, 2017)
Tampilan Makanan
(Ketaren, 2017; Unilever Food Solution, 2016; Chow et al.,
2013; Caribean Hotel Association, 2013; Spence, 2016; Mwangi,
2010; Singh, 2011; Vance, 2010; Peter & Goss, 2013)
Daya Tarik visual
(Ann, 2014; Muthiah et al, 2018)
Kualitas Makanan
(Wahyu et al., 2013; Ahmad, 2015; Ha, 2010; Azureen et al.,
2014; Wahyu, 2013; Buchanan, 2011)
Kepuasan Pelanggan
(Cameran et al., 2010; Okumu, 2012; Liwei & Pinying, 2013;
Ghimire, 2012; Lovelock & Wirtz, 2011
Marketing
(Lawton &Weaver, 2014; Smitshon, 2015)
23. 2.3. Kerangka Konsep (Penelitian Kuantitatif)
Kerangka konsep
menyajikan
gambar yang
memperlihatkan
hubungan antar
variabel utama
penelitian.
Variabel Bebas 1
Variabel Tidak Bebas
Variabel Bebas 2
Sumber: Putra, 2018
Visualisasi Tampilan
Makanan:
1. Kelezatan Makanan
2. Menu Variasi
3. Kandungan Nutrisi
Kualitas Makanan:
1. Komponen
2. Warna
3. Tekstur
4. Bentuk dan Ukuran
5. Tata Letak Kepuasan Pelanggan:
1. Ekspektasi terhadap tampilan makanan
2. Kepuasan terhadap tampilan makanan
Hipotesis 1
Hipotesis 2
24. VARIABEL
Sesuatu yang punya nilai • Tingkat kunjungan
wisatawan...
• Persepsi konsumen
terhadap layanan ...
• Tingginya minat
mahasiswa melanjutkan
program S2 di STPT
• Tingginya minat baca
literasi digital dalam
dunia pariwisata
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
25. Jenis dan Fungsi Variabel
5. Variabel Kendali
3.Variabel Moderator
1.Variabel Independent
2.Variabel Dependent
4. Variabel Intervening
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
26. 1. Variabel bebas (variabel independent),
adalah variabel yang mempengaruhi
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2. Variabel tidak bebas (varibel dependent),
adalah variabel yang dipengaruhi
27. 3. Variabel moderator, adalah varibel yang dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan atau perbedaan antara varibel bebas dan variabel tidak bebas.
Varibel ini dapat dipilih dan diukur serta dimanipulasi oleh peneliti
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh;
Pengaruh tingkat pendidikan terhadap Keberhasilan menjadi Wirausaha
tingkat pendidikan = VI
Keberhasilan menjadi Wirausaha = VD
Lingkungan = VM
Bagan
Keberhasilan Wirausaha
(VD)
Pendidikan
(VI)
Lingkungan
(VM)
28. 4. Variabel intervening, adalah varibel yang secara teoritis mampu
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan varibel tidak bebas
tetapi tidak dapat diukur atau di manipulasi
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
-
Contoh;
Pengaruh Besarnya Pendapatan Penghasilan terhadap Kebutuhan Rekreasi Keluarga
Menengah di Jakarta
Bagan;
Penghasilan
(Variabel
Independen)
Lingkungan Tempat
Tinggal
(VM)
Gaya Hidup
(Variabel
Intervening)
Kebutuhan Rekreasi
( Variabel
Dependen )
29. 5. Variabel Kendali, variabel yang ditentukan oleh peneliti jika
akan melakukan penelitian yang bersifat eksperimen
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh;
Pengaruh Tingkat Pendidikan antara Diploma dan Sarjana Strata Satu terhadap Kemampuan
Pemasaran Jasa Konsultan Keuangan di PT. KONSULTAN KEUANGAN INDONESIA
Bagan;
Tingkat Pendidikan
(VI)
Produk, tempat, alat sama
( VK )
Kemampuan Pemasaran
(VD)
30. CONTOH SOAL;
• Judul Penelitian secara eksplisit menunjukkan variable yang akan diteliti, terutama
variable independen dan dependennya.
• Variable moderator, Variable intervening dan Variabel kendali tidak perlu di tuliskan
dalam judul penelitian tetapi perlu dijelaskan dalam paradigma penelitian.
Contoh Judul;
PENGARUH TEMPAT USAHA DAN RASA MAKANAN BETAWI TERHADAP
JUMLAH PEMBELI DI PUJASERA BINTARO JAYA
Dalam penelitian ini;
- variable independennya ……………..
- variable dependennya ………………..
- variable moderatornya …………………..
- variable intervening …………………….
- variable kendalinya ……………………………
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
31. Contoh Paradigma Kerangka Berpikir
1. Paradigma Sederhana
Variabel Motivasi
Belajar
Variabel Prestasi
Akademik
32. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen.
Contoh bagan;
k1
a3 A
k2
keterangan;
X1 = lingkungan keluarga
X2 = demografi
Y = keberhasilan usaha
Pertanyaan; Berdasarkan contoh diatas berapa jumlah rumusan masalah deskriptif dan
asosiatif ?
X1
X2
Y
33. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
3.Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Indpenden
Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen ( X1, X2, X3 ) dan satu variabel
dependen ( Y)
Contoh Bagan:
k1
a6 A k2
k3
Keterangan;
X1 = kualitas mesin
X2 = gaya kepemimpinan manajer
X3 = sistem karir
Y = Produktivitas kerja
X1
X2
X3
Y
34. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
4.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen
Adalah paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua variabel dependen
k1
k2
keterangan;
X = tingkat pendidikan
Y1 = gaya kepemimpinan
Y2 = disiplin kerja
Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1 dan X dengan Y2 digunakan korelasi
sederhana demikian juga dengan Y1 dengan Y2, Analisa regresi juga dapat digunakan disini
X1
Y1
Y2
35. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
5.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen
Adalah paradigma ganda dua variabel independen dan dua varibel dependen
Contoh bagan;
k1
k
k5 k6
k3
k4
keterangan;
X1 = kebersihan kereta
X2 = pelayanan KA
Y1 = Jumlah tiket yang terjual
Y2 = kepuasan penumpang KA
Hubungan masing masing k1 ,k2 ,k3 ,k4 ,k5 ,k6 dapat dianalisis dengan korelasi sederhana
Hubungan antara X1 bersama-sama dengan X2 terhadap Y1 dan X1 dan X2 bersama-sama
terhadap Y2 dapat dianalisa denga korelasi ganda
.
Analisa regresi sederhana maupun ganda dapat digunakan untuk memprediksi jumlah tiket
yang terjual den kepuasan penumpang kereta api.
X1
X2
Y1
Y2
36. 2.3. Assumsi (Pendekatan Kualitatif)
Assumsi, adalah
proposi yang
dapat diuji
kebenaranya
secara empiris
37. • Penentuan Hipotesis di
rumuskan berdasarkan
kerangka berpikir peneliti
yang diperoleh dari
pemahaman teori tentang
masalah yang diteliti atau
yang terkait dengan
masalah tersebut.
Rumusan Hipotesis selalu
dalam bentuk pernyataan
yang menghubungkan
dua variabel atau lebih
2.4. Hipotesis (Pendekatan Kuantitatif)
38. CARA MEMBUAT HIPOTESIS
HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan (proposisi) atau dugaan
yang bersifat sementara terhadap suatu masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga
harus di uji secara empiris.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
40. Dalam suatu penelitian , hipotesis merupakan pedoman karena data yang
dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang
dinyatakan dalam hipotesis
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
41. 1.Hipotesis harus menyatakan hubungan
2.Hipotesis harus sesuai dengan fakta
5.Hipotesis hrs sederhana
4.Hipotesis hrs dpt di uji
3. Hipotesis hrs sesuai dng teori & ilmu pengetahuan
CIRI-CIRI HIPOTESIS
YANG BAIK
6. Hipotesis hrs dpt menerangkan fakta
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
43. a. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil
- Hipotesis nol disimbolkan H0 adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai suatu pernyataan
yang akan di uji
- Disebut hipotesis nol karena ini tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan
hipotesis sebenarnya
- Hipotesis nol disebut juga hipotesis statistik karena di pakai dalam penelitian yang bersifat
statistis yaitu di uji dengan perhitungan statistik
- Hipotesis nol dinyatakan dengan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak ada
pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Contoh ;
1) Tidak ada perbedaan antara.... dengan ....
Tidak ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan VI dalam disiplin kuliah
2) Tidak ada pengaruh ....terhadap.....
Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
44. b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja
- Hipotesis alternatif disimbolkan Ha atau H1 adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai
lawan/ tandingan hipotesis nol
- Hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan antara dua variabel atau ada pengaruh
variabel X terhadap variabel Y
Contoh;
1) Ada perbedaan antara ... dan ....
Contoh;
Ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan semester V dalam disiplin kuliah
2) Ada pengaruh ....terhadap....
Contoh;
Ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
45. HIPOTESIS
Ho : Tidak terdapat pengaruh
antara reputasi
perusahaan dan
citra merek terhadap
keputusan pembelian
produk pada pelanggan
starbucks coffee di Rest
Area 51 Jakarta
Ha : Terdapat pengaruh antara
reputasi perusahaan dan
citra merek terhadap
keputusan pembelian
produk pada pelanggan
starbucks coffee di Rest
Area 51
46. Judul : Analisa pengaruh kompensasi terhadap
loyalitas karyawan di Hotel Mulia
Hipotesis;
• H0 (nol) atau Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh kompensasi
terhadap loyalitas karyawan di Hotel Mulia
• H1 (satu) atau Ha : Ada perbedaan pengaruh kompensasi
terhadap loyalitas karyawan di Hotel Mulia
Bayu Fitri Hutami., SE, MT