SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Download to read offline
Bab. 2
Pendekatan Kuantitatif
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ilmu Pariwisata
2.1.1 Sapta Pesona
2.1.2Penta helix
2.1.3Sustainable Tourism
....... Teori-teori
pendukung.....(2.1.4., 2.1.5.,
...dan seterusnya sampai 2.1.n)
2.2 Kerangka Teori Penelitian
Terdahulu
diutamakan sitasi dari Tourism
Research Journal (TRJ) dan Jurnal
Ilmu Pariwisata (JIP), minimal 2
jurnal
2.3Kerangka Konsep
2.4. Hipotesis
Pendekatan Kualitatif
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ilmu Pariwisata
2.1.1 Sapta Pesona
2.1.2 Penta helix
2.1.3 Sustainable Tourism
....... Teori-teori
pendukung.....(2.1.4., 2.1.5.,
.... dan seterusnya sampai
2.1.n)
2.2 Kerangka Teori Penelitian
Terdahulu
diutamakan sitasi dari Tourism
Research Journal (TRJ) dan
Jurnal Ilmu Pariwisata (JIP),
minimal 2 jurnal
2.3 Asumsi
2.1. Ilmu Pariwisata
Berdasarkan pengertian kepariwisataan terdapat empat faktor yang harus
ada dalam batasan suatu definisi pariwisata Menurut Yoeti (2008),
pariwisata harus memenuhi empat kriteria di bawah ini, yaitu:
a. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain, perjalanan
dilakukan di luar tempat kediaman di mana orang itu biasanya tinggal;
b. Tujuan perjalanan dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang, tanpa
mencari nafkah di negara, kota atau Destinasi Tujuan Wisata (DTW) yang
dikunjungi.
c. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut dibawa dari negara asalnya, di
mana dia bisa tinggal atau berdiam, dan bukan diperoleh karena hasil
usaha selama dalam perjalanan wisata yang dilakukan; dan
d. Perjalanan dilakukan minimal 24 jam atau lebih.
2.1.1 Sapta Pesona
Uraian makna program Sapta Pesona
merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dalam program-program
pembangunan kepariwisataan yaitu:
a. AMAN, Suatu kondisi lingkungan
destinasi wisata yang memberi rasa
tenang, bebas dari rasa takut dan
kecemasan wisatawan. Daerah tujuan
wisata dengan lingkungan yang
membuat nyaman wisatawan dalam
melakukan kunjungan. menolong,
melindungi, menjaga, memelihara,
memberi dan meminimalkan resiko
buruk bagi wisatawan yang
berkunjung.
b. TERTIB, Destinasi yang
mencerminkan sikap
disiplin, teratur dan
profesional, sehingga
memberi kenyamanan
kunjungan wisatawan.
Ikut serta memelihara
lingkungan,
mewujudkan budaya
antri, taat aturan/ tepat
waktu, teratur, rapi dan
lancar
c. BERSIH, Layanan destinasi
yang mencerminkan
keadaan bersih, sehat
hinggamemberi rasa
nyaman bagi kunjungan
wisatawan, berpikiran
positif pangkal hidup
bersih, tidak asal buang
sampah/ limbah, menjaga
kebersihan Obyek Wisata,
menjaga lingkungan yang
bebas polusi, menyiapkan
makanan yang higienis,
berpakaian yang bersih
dan rapi.
d. SEJUK, Destinasi wisata
yang sejuk dan teduh
akan memberikan
perasaan nyaman dan
betah bagi kunjungan
wisatawan, menanam
pohon dan penghijauan,
memelihara penghijauan
di lingkungan tempat
tinggal terutama jalur
wisata, menjaga kondisi
sejuk di area publik,
restoran, penginapan dan
sarana fasilitas wisata lain
e. INDAH, Destinasi wisata
yang mencerminkan
keadaan indah menarik
yang memberi rasa kagum
dan kesan mendalam
wisatawan, menjaga
keindahan obyek dan daya
tarik wisata dalam tatanan
harmonis yang alami,
lingkungan tempat tinggal
yang teratur, tertib dan
serasi dengan karakter serta
istiadat lokal, keindahan
vegetasi dan tanaman
peneduh sebagai elemen
estetika lingkungan.
f. RAMAH TAMAH, Sikap
masyarakat yang
mencerminkan suasana akrab,
terbuka dan menerima hingga
wisatawan betah atas
kunjungannya, Jadi tuan
rumah yang baik dan rela
membantu para wisatawan,
memberi informasi tentang
adat istiadat secara spontan,
bersikap menghargai/toleran
terhadap wisatawan yang
datang, menampilkan senyum
dan keramah-tamahan yang
tulus. tidak mengharapkan
sesuatu atas jasa telah yang
diberikan
g. KENANGAN, Kesan
pengalaman di suatu
destinasi wisata akan
menyenangkan
wisatawan dan
membekas kenangan
yang indah, hingga
mendorong pasar
kunjungan wisata ulang,
menggali dan
mengangkat budaya lokal,
menyajikan makanan/
minuman khas yang unik,
bersih dan sehat,
menyediakan cendera
mata yang menarik.
2.1.2 Penta Helix
a. Akademik (Konseptor) : Standarisasi
dan Setifikasi
b. Media(Katalisator): Brand
Awareness dan Brand Image
c. Bisnis (Pendukung) : Improvement
health & hygiene, Improve
Information and communication
technology (ICT) Infrastructure, dan
Shift to digital era
d. Pemerintah(Regulator) :
Meningkatkan gaya hidup Digital
e. Masyarakat(Akselerator) :
Infrastruktur Pariwisata, Insentif
bagi Investor, dan Bebas Visa
2.1.3 Sustainable Tourism
Istilah keberlanjutan sendiri
diartikan Cunningham et al. (2012)
sebagai sebuah pencarian untuk
kestabilan ekologis dan kemajuan
manusia yang dapat bertahan
dalam waktu yang panjang.
Sementara itu, Miller dan
Spoolman (2012) menjelaskan
bahwa keberlanjutan adalah suatu
kapasitas dari sistem alami bumi
dan sistem budaya manusia untuk
bertahan, berkembang dan
beradaptasi pada perubahan
kondisi lingkungan hingga jangka
waktu yang sangat panjang ke
depan.
2.1.n...
Teori teori
pendukung
lainnya....
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
CARA MEMBUAT
“KUTIPAN”
DALAM
LANDASAN TEORI
• Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat,
buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian
dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah
terdokumentasi serta dikutip untuk dibahas dan
ditelaah berkaitan dengan materi tulisan.
• Kutipan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; kutipan
langsung dan kutipan tak langsung.
• Dalam penelitian, penggunaan kutipan sekaligus
menyebutkan sumbernya dapat mendukung pendapat
peneliti itu sendiri.
• Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung dibagi
menjadi kutipan pendek dan kutipan panjang.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh;
1.Kutipan Langsung Pendek
a.Kutipan dari satu orang penulis
Aviantara (1996: 10) mengungkapkan bahwa “ Budaya adalah
satu kesatuan dan keseluruhan yang kompleks mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat
serta kemampuan dan kebiasaan lainnyayang dipunyai masyarakat
sebagai anggota masyarakat”
b. Kutipan lebih dari tiga orang penulis
Cantumkan nama keluarga dari penulis pertama diikuti dengan et al.
“Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian antara perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya dimana merupakan hasil interaksi
manusia dengan lingkungan kerjanya” (Hasibuan et al, 1996 : 20)
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
c. Kutipan dari kutipan
Bila mengambil kutipan yang berasal dari sumber lain yang bukan
asli maka cantumkanlah singkatan qtd . in untuk menunjukan
dimana penulis mendapatkan kutipan tersebut
E.A. Locke mengatakan bahwa,“kepuasan kerja adalah
pandangan dan perasaan anggota organisasi terhadap
pekerjaannya” (qtd. in Robbins, 2001: 64 )
d. Kutipan yang sama dari beberapa sumber
Bila anda memerlukan suatu kutipan yg sama namun berasal dari
beberapa sumber cantumkan seluruh sumber tersebut dengan
memisahkannya melalui tanda baca titik koma
“Kepuasan kerja adalah hasil interaksi manuasia dengan
lingkungannya” (Luthans, 1995: 21; Robbins, 2001: 10; Dawis &
Loquist, 2002 :12)
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2. Kutipan Langsung Panjang
Adalah kutipan langsung yang panjangnya melebihi 3 baris dan
kutipan ini dipisahkan dari tulisan penulis sehingga membentuk
satu alinea tersendiri dengan jarak antar baris adalah satu spasi dan
indensi (ruang kososng dari kiri ) sebesar sepuluh , huruf pertama
pada ketukan kesebelas. Kalimat pendahuluan sebelum kutipan
diakhiri dengan tanda baca seperti titik dua, koma tergantung
bentuk keseluruhan kalimatnya.
Contoh;
• Robbins ( 2001: 17 ) mengungkapkan mengenai penyebab yang
mengakibatkan kepuasan kerja karyawan menjadi tinggi sebagai
berikut;
“Terdapat imbalan yang sesuai, dimana pekerja menginginkan
sistem gaji yang memadai dan kebijakan promosi yang
dipresepsikan sebagai keadilan bagi pengharapan mereka.”
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
3. Kutipan Tidak Langsung Pendek
• Adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya tidak
melebihi satu alinea. Kutipan tidak langsung ini
dicantumkan dalam tulisan penulis pada alinea yang
bersangkutan atau berdiri sendiri sebagai alinea
khusus. Jarak antara barisnya adalah sama dengan
tulisan penulis.
• Contoh;
Adapun teori organisasi yang akan digunakan adalah
teori budaya organisasi eksplisit (Walker, 1992). Dalam
pembahasan budaya organisasi terbagi menjadi dua
yaitu;budaya eksplisit dan budaya implisit.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
4. Kutipan Tidak Langsung Panjang
• Adalah kutipan tidak langsung yang
panjangnya melebihi satu alinea. Kutipan ini
berdiri sendiri dan jarak antara baris sama
dengan tulisan penulis.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2.2. Kerangka Teori Penelitian Terdahulu
Diutamakan sitasi
dari Tourism
Research Journal
(TRJ) dan Jurnal
Ilmu Pariwisata
(JIP), minimal 2
jurnal
Sumber: Putra, 2018
Ilmu Pariwisata
(Riyanto, 2017)
Sapta Pesona
(Waluyo, 2018)
Konsep Penta helix
(Kemenpar, 2017)
Industri Pelayanan Makanan dan Minuman
(Basri dan Pailis, 2017; Wijaya, 2017)
Tampilan Makanan
(Ketaren, 2017; Unilever Food Solution, 2016; Chow et al.,
2013; Caribean Hotel Association, 2013; Spence, 2016; Mwangi,
2010; Singh, 2011; Vance, 2010; Peter & Goss, 2013)
Daya Tarik visual
(Ann, 2014; Muthiah et al, 2018)
Kualitas Makanan
(Wahyu et al., 2013; Ahmad, 2015; Ha, 2010; Azureen et al.,
2014; Wahyu, 2013; Buchanan, 2011)
Kepuasan Pelanggan
(Cameran et al., 2010; Okumu, 2012; Liwei & Pinying, 2013;
Ghimire, 2012; Lovelock & Wirtz, 2011
Marketing
(Lawton &Weaver, 2014; Smitshon, 2015)
2.3. Kerangka Konsep (Penelitian Kuantitatif)
Kerangka konsep
menyajikan
gambar yang
memperlihatkan
hubungan antar
variabel utama
penelitian.
Variabel Bebas 1
Variabel Tidak Bebas
Variabel Bebas 2
Sumber: Putra, 2018
Visualisasi Tampilan
Makanan:
1. Kelezatan Makanan
2. Menu Variasi
3. Kandungan Nutrisi
Kualitas Makanan:
1. Komponen
2. Warna
3. Tekstur
4. Bentuk dan Ukuran
5. Tata Letak Kepuasan Pelanggan:
1. Ekspektasi terhadap tampilan makanan
2. Kepuasan terhadap tampilan makanan
Hipotesis 1
Hipotesis 2
VARIABEL
Sesuatu yang punya nilai • Tingkat kunjungan
wisatawan...
• Persepsi konsumen
terhadap layanan ...
• Tingginya minat
mahasiswa melanjutkan
program S2 di STPT
• Tingginya minat baca
literasi digital dalam
dunia pariwisata
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Jenis dan Fungsi Variabel
5. Variabel Kendali
3.Variabel Moderator
1.Variabel Independent
2.Variabel Dependent
4. Variabel Intervening
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
1. Variabel bebas (variabel independent),
adalah variabel yang mempengaruhi
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2. Variabel tidak bebas (varibel dependent),
adalah variabel yang dipengaruhi
3. Variabel moderator, adalah varibel yang dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan atau perbedaan antara varibel bebas dan variabel tidak bebas.
Varibel ini dapat dipilih dan diukur serta dimanipulasi oleh peneliti
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh;
Pengaruh tingkat pendidikan terhadap Keberhasilan menjadi Wirausaha
tingkat pendidikan = VI
Keberhasilan menjadi Wirausaha = VD
Lingkungan = VM
Bagan
Keberhasilan Wirausaha
(VD)
Pendidikan
(VI)
Lingkungan
(VM)
4. Variabel intervening, adalah varibel yang secara teoritis mampu
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan varibel tidak bebas
tetapi tidak dapat diukur atau di manipulasi
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
-
Contoh;
Pengaruh Besarnya Pendapatan Penghasilan terhadap Kebutuhan Rekreasi Keluarga
Menengah di Jakarta
Bagan;
Penghasilan
(Variabel
Independen)
Lingkungan Tempat
Tinggal
(VM)
Gaya Hidup
(Variabel
Intervening)
Kebutuhan Rekreasi
( Variabel
Dependen )
5. Variabel Kendali, variabel yang ditentukan oleh peneliti jika
akan melakukan penelitian yang bersifat eksperimen
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh;
Pengaruh Tingkat Pendidikan antara Diploma dan Sarjana Strata Satu terhadap Kemampuan
Pemasaran Jasa Konsultan Keuangan di PT. KONSULTAN KEUANGAN INDONESIA
Bagan;
Tingkat Pendidikan
(VI)
Produk, tempat, alat sama
( VK )
Kemampuan Pemasaran
(VD)
CONTOH SOAL;
• Judul Penelitian secara eksplisit menunjukkan variable yang akan diteliti, terutama
variable independen dan dependennya.
• Variable moderator, Variable intervening dan Variabel kendali tidak perlu di tuliskan
dalam judul penelitian tetapi perlu dijelaskan dalam paradigma penelitian.
Contoh Judul;
PENGARUH TEMPAT USAHA DAN RASA MAKANAN BETAWI TERHADAP
JUMLAH PEMBELI DI PUJASERA BINTARO JAYA
Dalam penelitian ini;
- variable independennya ……………..
- variable dependennya ………………..
- variable moderatornya …………………..
- variable intervening …………………….
- variable kendalinya ……………………………
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Contoh Paradigma Kerangka Berpikir
1. Paradigma Sederhana
Variabel Motivasi
Belajar
Variabel Prestasi
Akademik
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
2.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen.
Contoh bagan;
k1
a3 A
k2
keterangan;
X1 = lingkungan keluarga
X2 = demografi
Y = keberhasilan usaha
Pertanyaan; Berdasarkan contoh diatas berapa jumlah rumusan masalah deskriptif dan
asosiatif ?
X1
X2
Y
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
3.Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Indpenden
Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen ( X1, X2, X3 ) dan satu variabel
dependen ( Y)
Contoh Bagan:
k1
a6 A k2
k3
Keterangan;
X1 = kualitas mesin
X2 = gaya kepemimpinan manajer
X3 = sistem karir
Y = Produktivitas kerja
X1
X2
X3
Y
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
4.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen
Adalah paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua variabel dependen
k1
k2
keterangan;
X = tingkat pendidikan
Y1 = gaya kepemimpinan
Y2 = disiplin kerja
Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1 dan X dengan Y2 digunakan korelasi
sederhana demikian juga dengan Y1 dengan Y2, Analisa regresi juga dapat digunakan disini
X1
Y1
Y2
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
5.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen
Adalah paradigma ganda dua variabel independen dan dua varibel dependen
Contoh bagan;
k1
k
k5 k6
k3
k4
keterangan;
X1 = kebersihan kereta
X2 = pelayanan KA
Y1 = Jumlah tiket yang terjual
Y2 = kepuasan penumpang KA
Hubungan masing masing k1 ,k2 ,k3 ,k4 ,k5 ,k6 dapat dianalisis dengan korelasi sederhana
Hubungan antara X1 bersama-sama dengan X2 terhadap Y1 dan X1 dan X2 bersama-sama
terhadap Y2 dapat dianalisa denga korelasi ganda
.
Analisa regresi sederhana maupun ganda dapat digunakan untuk memprediksi jumlah tiket
yang terjual den kepuasan penumpang kereta api.
X1
X2
Y1
Y2
2.3. Assumsi (Pendekatan Kualitatif)
Assumsi, adalah
proposi yang
dapat diuji
kebenaranya
secara empiris
• Penentuan Hipotesis di
rumuskan berdasarkan
kerangka berpikir peneliti
yang diperoleh dari
pemahaman teori tentang
masalah yang diteliti atau
yang terkait dengan
masalah tersebut.
Rumusan Hipotesis selalu
dalam bentuk pernyataan
yang menghubungkan
dua variabel atau lebih
2.4. Hipotesis (Pendekatan Kuantitatif)
CARA MEMBUAT HIPOTESIS
HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan (proposisi) atau dugaan
yang bersifat sementara terhadap suatu masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga
harus di uji secara empiris.
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
HASIL HIPOTESIS
Keputusan/ kesimpulan
Menerima
atau
Menolak
Benar
atau
Salah
Ketidakpastian/ Resiko
Probabilitas
Besar
atau
Kecil
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Dalam suatu penelitian , hipotesis merupakan pedoman karena data yang
dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang
dinyatakan dalam hipotesis
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
1.Hipotesis harus menyatakan hubungan
2.Hipotesis harus sesuai dengan fakta
5.Hipotesis hrs sederhana
4.Hipotesis hrs dpt di uji
3. Hipotesis hrs sesuai dng teori & ilmu pengetahuan
CIRI-CIRI HIPOTESIS
YANG BAIK
6. Hipotesis hrs dpt menerangkan fakta
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
Bentuk Rumusan Hipotesis
Berdasarkan atas uji statistiknya
a.Hipotesis
Nol
b.Hipotesis
Alternatif
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
a. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil
- Hipotesis nol disimbolkan H0 adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai suatu pernyataan
yang akan di uji
- Disebut hipotesis nol karena ini tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan
hipotesis sebenarnya
- Hipotesis nol disebut juga hipotesis statistik karena di pakai dalam penelitian yang bersifat
statistis yaitu di uji dengan perhitungan statistik
- Hipotesis nol dinyatakan dengan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak ada
pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Contoh ;
1) Tidak ada perbedaan antara.... dengan ....
Tidak ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan VI dalam disiplin kuliah
2) Tidak ada pengaruh ....terhadap.....
Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja
- Hipotesis alternatif disimbolkan Ha atau H1 adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai
lawan/ tandingan hipotesis nol
- Hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan antara dua variabel atau ada pengaruh
variabel X terhadap variabel Y
Contoh;
1) Ada perbedaan antara ... dan ....
Contoh;
Ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan semester V dalam disiplin kuliah
2) Ada pengaruh ....terhadap....
Contoh;
Ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita
Bayu Fitri Hutami., SE, MT
HIPOTESIS
Ho : Tidak terdapat pengaruh
antara reputasi
perusahaan dan
citra merek terhadap
keputusan pembelian
produk pada pelanggan
starbucks coffee di Rest
Area 51 Jakarta
Ha : Terdapat pengaruh antara
reputasi perusahaan dan
citra merek terhadap
keputusan pembelian
produk pada pelanggan
starbucks coffee di Rest
Area 51
Judul : Analisa pengaruh kompensasi terhadap
loyalitas karyawan di Hotel Mulia
Hipotesis;
• H0 (nol) atau Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh kompensasi
terhadap loyalitas karyawan di Hotel Mulia
• H1 (satu) atau Ha : Ada perbedaan pengaruh kompensasi
terhadap loyalitas karyawan di Hotel Mulia
Bayu Fitri Hutami., SE, MT

More Related Content

Similar to Ilmu Pariwisata, Sapta Pesona, dan Penta Helix

RPP.docx
RPP.docxRPP.docx
RPP.docxlaiacr7
 
SILABUS P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docx
SILABUS  P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docxSILABUS  P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docx
SILABUS P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docxHasriAinunBesari1
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaFitriana Jinne
 
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...JanuriaSafitri
 
silabus akidah akhlak kelas 11 madrasahh
silabus akidah akhlak kelas 11 madrasahhsilabus akidah akhlak kelas 11 madrasahh
silabus akidah akhlak kelas 11 madrasahhAnniisaa1
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMuhammad Fajar
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialMuhammad Fajar
 
Silabus Sejarah kelas X
Silabus Sejarah kelas XSilabus Sejarah kelas X
Silabus Sejarah kelas XFajarMunandar2
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaCandra Waskito
 
Menulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdf
Menulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdfMenulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdf
Menulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdfFirdausDaus928386
 
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfKumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfMarnini2
 
Modul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Guruku
 
Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.doc
Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.docPemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.doc
Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.docnurulkholila1
 
Silabus kelas X.docx
Silabus kelas X.docxSilabus kelas X.docx
Silabus kelas X.docxNurBaidah2
 
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdfTahang Flexter
 

Similar to Ilmu Pariwisata, Sapta Pesona, dan Penta Helix (20)

RPP.docx
RPP.docxRPP.docx
RPP.docx
 
SILABUS P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docx
SILABUS  P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docxSILABUS  P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docx
SILABUS P S.GENAP KLS8 mulai kd 3.8.docx
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerja
 
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
 
8. Program Tahunan.docx
8. Program Tahunan.docx8. Program Tahunan.docx
8. Program Tahunan.docx
 
silabus akidah akhlak kelas 11 madrasahh
silabus akidah akhlak kelas 11 madrasahhsilabus akidah akhlak kelas 11 madrasahh
silabus akidah akhlak kelas 11 madrasahh
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
 
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era MilenialPerubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
Perubahan Budaya Organisasi dalam Era Milenial
 
Plh
PlhPlh
Plh
 
Etika & norma
Etika & normaEtika & norma
Etika & norma
 
Silabus Sejarah kelas X
Silabus Sejarah kelas XSilabus Sejarah kelas X
Silabus Sejarah kelas X
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
 
Menulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdf
Menulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdfMenulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdf
Menulis Artikel Ilmiah Untuk Jurnal.pdf
 
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdfKumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
Kumpulan_RPS_smt_Ganjil_D.III_Keperawatan.pdf
 
Modul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Geografi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.doc
Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.docPemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.doc
Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian.doc
 
Silabus kelas X.docx
Silabus kelas X.docxSilabus kelas X.docx
Silabus kelas X.docx
 
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 2 PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 2 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
 
Tugas 5 tik
Tugas 5 tikTugas 5 tik
Tugas 5 tik
 
BIBLIOGRAFI.pptx
BIBLIOGRAFI.pptxBIBLIOGRAFI.pptx
BIBLIOGRAFI.pptx
 

More from Bayu Bayu

Tampilan presentasi dengan gambar
Tampilan presentasi dengan gambarTampilan presentasi dengan gambar
Tampilan presentasi dengan gambarBayu Bayu
 
Tampilan presentasi tanpa gambar
Tampilan presentasi tanpa gambarTampilan presentasi tanpa gambar
Tampilan presentasi tanpa gambarBayu Bayu
 
Teknik presentasi..
Teknik presentasi..Teknik presentasi..
Teknik presentasi..Bayu Bayu
 
Bab 3 seminar reg
Bab 3 seminar regBab 3 seminar reg
Bab 3 seminar regBayu Bayu
 
Bab 1 seminar reg
Bab 1 seminar regBab 1 seminar reg
Bab 1 seminar regBayu Bayu
 
Bab 0 seminar topik judul
Bab 0 seminar topik judulBab 0 seminar topik judul
Bab 0 seminar topik judulBayu Bayu
 
Bab.tiga metode penelitian
Bab.tiga metode penelitianBab.tiga metode penelitian
Bab.tiga metode penelitianBayu Bayu
 
Bab. dua tinjauan pustaka
Bab. dua tinjauan pustakaBab. dua tinjauan pustaka
Bab. dua tinjauan pustakaBayu Bayu
 
Bagian bagian presentasi
Bagian   bagian presentasiBagian   bagian presentasi
Bagian bagian presentasiBayu Bayu
 
Bab empat belas pt
Bab empat belas ptBab empat belas pt
Bab empat belas ptBayu Bayu
 
Bab 12 lembaga keuangan bank dan non bank
Bab 12 lembaga keuangan bank dan non bankBab 12 lembaga keuangan bank dan non bank
Bab 12 lembaga keuangan bank dan non bankBayu Bayu
 
Bab 10 inflasi
Bab 10 inflasiBab 10 inflasi
Bab 10 inflasiBayu Bayu
 
Bab 9 teori investasi
Bab 9 teori investasiBab 9 teori investasi
Bab 9 teori investasiBayu Bayu
 
Bab 13 persekutuan (1)
Bab 13 persekutuan (1)Bab 13 persekutuan (1)
Bab 13 persekutuan (1)Bayu Bayu
 
Jawaban latihan cv boga (3)
Jawaban latihan cv boga (3)Jawaban latihan cv boga (3)
Jawaban latihan cv boga (3)Bayu Bayu
 
Bab 8 kebijakan fiskal
Bab 8 kebijakan fiskalBab 8 kebijakan fiskal
Bab 8 kebijakan fiskalBayu Bayu
 
Bab 7 kebijakan moneter
Bab 7 kebijakan moneterBab 7 kebijakan moneter
Bab 7 kebijakan moneterBayu Bayu
 
Bab 12 ayat jurnal balik (2)
Bab 12 ayat jurnal balik (2)Bab 12 ayat jurnal balik (2)
Bab 12 ayat jurnal balik (2)Bayu Bayu
 
Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)
Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)
Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)Bayu Bayu
 

More from Bayu Bayu (20)

Tampilan presentasi dengan gambar
Tampilan presentasi dengan gambarTampilan presentasi dengan gambar
Tampilan presentasi dengan gambar
 
Tampilan presentasi tanpa gambar
Tampilan presentasi tanpa gambarTampilan presentasi tanpa gambar
Tampilan presentasi tanpa gambar
 
Teknik presentasi..
Teknik presentasi..Teknik presentasi..
Teknik presentasi..
 
Bab 3 seminar reg
Bab 3 seminar regBab 3 seminar reg
Bab 3 seminar reg
 
Bab 1 seminar reg
Bab 1 seminar regBab 1 seminar reg
Bab 1 seminar reg
 
Bab 0 seminar topik judul
Bab 0 seminar topik judulBab 0 seminar topik judul
Bab 0 seminar topik judul
 
Bab.tiga metode penelitian
Bab.tiga metode penelitianBab.tiga metode penelitian
Bab.tiga metode penelitian
 
Bab. dua tinjauan pustaka
Bab. dua tinjauan pustakaBab. dua tinjauan pustaka
Bab. dua tinjauan pustaka
 
Bagian bagian presentasi
Bagian   bagian presentasiBagian   bagian presentasi
Bagian bagian presentasi
 
Bab empat belas pt
Bab empat belas ptBab empat belas pt
Bab empat belas pt
 
Bab 12 lembaga keuangan bank dan non bank
Bab 12 lembaga keuangan bank dan non bankBab 12 lembaga keuangan bank dan non bank
Bab 12 lembaga keuangan bank dan non bank
 
Bab 11 uang
Bab 11 uangBab 11 uang
Bab 11 uang
 
Bab 10 inflasi
Bab 10 inflasiBab 10 inflasi
Bab 10 inflasi
 
Bab 9 teori investasi
Bab 9 teori investasiBab 9 teori investasi
Bab 9 teori investasi
 
Bab 13 persekutuan (1)
Bab 13 persekutuan (1)Bab 13 persekutuan (1)
Bab 13 persekutuan (1)
 
Jawaban latihan cv boga (3)
Jawaban latihan cv boga (3)Jawaban latihan cv boga (3)
Jawaban latihan cv boga (3)
 
Bab 8 kebijakan fiskal
Bab 8 kebijakan fiskalBab 8 kebijakan fiskal
Bab 8 kebijakan fiskal
 
Bab 7 kebijakan moneter
Bab 7 kebijakan moneterBab 7 kebijakan moneter
Bab 7 kebijakan moneter
 
Bab 12 ayat jurnal balik (2)
Bab 12 ayat jurnal balik (2)Bab 12 ayat jurnal balik (2)
Bab 12 ayat jurnal balik (2)
 
Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)
Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)
Bab 11 membuat ayat jurnal penutupan (3)
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Ilmu Pariwisata, Sapta Pesona, dan Penta Helix

  • 2. Pendekatan Kuantitatif BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ilmu Pariwisata 2.1.1 Sapta Pesona 2.1.2Penta helix 2.1.3Sustainable Tourism ....... Teori-teori pendukung.....(2.1.4., 2.1.5., ...dan seterusnya sampai 2.1.n) 2.2 Kerangka Teori Penelitian Terdahulu diutamakan sitasi dari Tourism Research Journal (TRJ) dan Jurnal Ilmu Pariwisata (JIP), minimal 2 jurnal 2.3Kerangka Konsep 2.4. Hipotesis Pendekatan Kualitatif BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ilmu Pariwisata 2.1.1 Sapta Pesona 2.1.2 Penta helix 2.1.3 Sustainable Tourism ....... Teori-teori pendukung.....(2.1.4., 2.1.5., .... dan seterusnya sampai 2.1.n) 2.2 Kerangka Teori Penelitian Terdahulu diutamakan sitasi dari Tourism Research Journal (TRJ) dan Jurnal Ilmu Pariwisata (JIP), minimal 2 jurnal 2.3 Asumsi
  • 3. 2.1. Ilmu Pariwisata Berdasarkan pengertian kepariwisataan terdapat empat faktor yang harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata Menurut Yoeti (2008), pariwisata harus memenuhi empat kriteria di bawah ini, yaitu: a. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain, perjalanan dilakukan di luar tempat kediaman di mana orang itu biasanya tinggal; b. Tujuan perjalanan dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang, tanpa mencari nafkah di negara, kota atau Destinasi Tujuan Wisata (DTW) yang dikunjungi. c. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut dibawa dari negara asalnya, di mana dia bisa tinggal atau berdiam, dan bukan diperoleh karena hasil usaha selama dalam perjalanan wisata yang dilakukan; dan d. Perjalanan dilakukan minimal 24 jam atau lebih.
  • 4. 2.1.1 Sapta Pesona Uraian makna program Sapta Pesona merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam program-program pembangunan kepariwisataan yaitu: a. AMAN, Suatu kondisi lingkungan destinasi wisata yang memberi rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan wisatawan. Daerah tujuan wisata dengan lingkungan yang membuat nyaman wisatawan dalam melakukan kunjungan. menolong, melindungi, menjaga, memelihara, memberi dan meminimalkan resiko buruk bagi wisatawan yang berkunjung.
  • 5. b. TERTIB, Destinasi yang mencerminkan sikap disiplin, teratur dan profesional, sehingga memberi kenyamanan kunjungan wisatawan. Ikut serta memelihara lingkungan, mewujudkan budaya antri, taat aturan/ tepat waktu, teratur, rapi dan lancar
  • 6. c. BERSIH, Layanan destinasi yang mencerminkan keadaan bersih, sehat hinggamemberi rasa nyaman bagi kunjungan wisatawan, berpikiran positif pangkal hidup bersih, tidak asal buang sampah/ limbah, menjaga kebersihan Obyek Wisata, menjaga lingkungan yang bebas polusi, menyiapkan makanan yang higienis, berpakaian yang bersih dan rapi.
  • 7. d. SEJUK, Destinasi wisata yang sejuk dan teduh akan memberikan perasaan nyaman dan betah bagi kunjungan wisatawan, menanam pohon dan penghijauan, memelihara penghijauan di lingkungan tempat tinggal terutama jalur wisata, menjaga kondisi sejuk di area publik, restoran, penginapan dan sarana fasilitas wisata lain
  • 8. e. INDAH, Destinasi wisata yang mencerminkan keadaan indah menarik yang memberi rasa kagum dan kesan mendalam wisatawan, menjaga keindahan obyek dan daya tarik wisata dalam tatanan harmonis yang alami, lingkungan tempat tinggal yang teratur, tertib dan serasi dengan karakter serta istiadat lokal, keindahan vegetasi dan tanaman peneduh sebagai elemen estetika lingkungan.
  • 9. f. RAMAH TAMAH, Sikap masyarakat yang mencerminkan suasana akrab, terbuka dan menerima hingga wisatawan betah atas kunjungannya, Jadi tuan rumah yang baik dan rela membantu para wisatawan, memberi informasi tentang adat istiadat secara spontan, bersikap menghargai/toleran terhadap wisatawan yang datang, menampilkan senyum dan keramah-tamahan yang tulus. tidak mengharapkan sesuatu atas jasa telah yang diberikan
  • 10. g. KENANGAN, Kesan pengalaman di suatu destinasi wisata akan menyenangkan wisatawan dan membekas kenangan yang indah, hingga mendorong pasar kunjungan wisata ulang, menggali dan mengangkat budaya lokal, menyajikan makanan/ minuman khas yang unik, bersih dan sehat, menyediakan cendera mata yang menarik.
  • 11. 2.1.2 Penta Helix a. Akademik (Konseptor) : Standarisasi dan Setifikasi b. Media(Katalisator): Brand Awareness dan Brand Image c. Bisnis (Pendukung) : Improvement health & hygiene, Improve Information and communication technology (ICT) Infrastructure, dan Shift to digital era d. Pemerintah(Regulator) : Meningkatkan gaya hidup Digital e. Masyarakat(Akselerator) : Infrastruktur Pariwisata, Insentif bagi Investor, dan Bebas Visa
  • 12. 2.1.3 Sustainable Tourism Istilah keberlanjutan sendiri diartikan Cunningham et al. (2012) sebagai sebuah pencarian untuk kestabilan ekologis dan kemajuan manusia yang dapat bertahan dalam waktu yang panjang. Sementara itu, Miller dan Spoolman (2012) menjelaskan bahwa keberlanjutan adalah suatu kapasitas dari sistem alami bumi dan sistem budaya manusia untuk bertahan, berkembang dan beradaptasi pada perubahan kondisi lingkungan hingga jangka waktu yang sangat panjang ke depan.
  • 14. Bayu Fitri Hutami., SE, MT CARA MEMBUAT “KUTIPAN” DALAM LANDASAN TEORI
  • 15. • Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi tulisan. • Kutipan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu; kutipan langsung dan kutipan tak langsung. • Dalam penelitian, penggunaan kutipan sekaligus menyebutkan sumbernya dapat mendukung pendapat peneliti itu sendiri. • Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung dibagi menjadi kutipan pendek dan kutipan panjang. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 17. Contoh; 1.Kutipan Langsung Pendek a.Kutipan dari satu orang penulis Aviantara (1996: 10) mengungkapkan bahwa “ Budaya adalah satu kesatuan dan keseluruhan yang kompleks mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat serta kemampuan dan kebiasaan lainnyayang dipunyai masyarakat sebagai anggota masyarakat” b. Kutipan lebih dari tiga orang penulis Cantumkan nama keluarga dari penulis pertama diikuti dengan et al. “Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian antara perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dimana merupakan hasil interaksi manusia dengan lingkungan kerjanya” (Hasibuan et al, 1996 : 20) Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 18. c. Kutipan dari kutipan Bila mengambil kutipan yang berasal dari sumber lain yang bukan asli maka cantumkanlah singkatan qtd . in untuk menunjukan dimana penulis mendapatkan kutipan tersebut E.A. Locke mengatakan bahwa,“kepuasan kerja adalah pandangan dan perasaan anggota organisasi terhadap pekerjaannya” (qtd. in Robbins, 2001: 64 ) d. Kutipan yang sama dari beberapa sumber Bila anda memerlukan suatu kutipan yg sama namun berasal dari beberapa sumber cantumkan seluruh sumber tersebut dengan memisahkannya melalui tanda baca titik koma “Kepuasan kerja adalah hasil interaksi manuasia dengan lingkungannya” (Luthans, 1995: 21; Robbins, 2001: 10; Dawis & Loquist, 2002 :12) Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 19. 2. Kutipan Langsung Panjang Adalah kutipan langsung yang panjangnya melebihi 3 baris dan kutipan ini dipisahkan dari tulisan penulis sehingga membentuk satu alinea tersendiri dengan jarak antar baris adalah satu spasi dan indensi (ruang kososng dari kiri ) sebesar sepuluh , huruf pertama pada ketukan kesebelas. Kalimat pendahuluan sebelum kutipan diakhiri dengan tanda baca seperti titik dua, koma tergantung bentuk keseluruhan kalimatnya. Contoh; • Robbins ( 2001: 17 ) mengungkapkan mengenai penyebab yang mengakibatkan kepuasan kerja karyawan menjadi tinggi sebagai berikut; “Terdapat imbalan yang sesuai, dimana pekerja menginginkan sistem gaji yang memadai dan kebijakan promosi yang dipresepsikan sebagai keadilan bagi pengharapan mereka.” Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 20. 3. Kutipan Tidak Langsung Pendek • Adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya tidak melebihi satu alinea. Kutipan tidak langsung ini dicantumkan dalam tulisan penulis pada alinea yang bersangkutan atau berdiri sendiri sebagai alinea khusus. Jarak antara barisnya adalah sama dengan tulisan penulis. • Contoh; Adapun teori organisasi yang akan digunakan adalah teori budaya organisasi eksplisit (Walker, 1992). Dalam pembahasan budaya organisasi terbagi menjadi dua yaitu;budaya eksplisit dan budaya implisit. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 21. 4. Kutipan Tidak Langsung Panjang • Adalah kutipan tidak langsung yang panjangnya melebihi satu alinea. Kutipan ini berdiri sendiri dan jarak antara baris sama dengan tulisan penulis. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 22. 2.2. Kerangka Teori Penelitian Terdahulu Diutamakan sitasi dari Tourism Research Journal (TRJ) dan Jurnal Ilmu Pariwisata (JIP), minimal 2 jurnal Sumber: Putra, 2018 Ilmu Pariwisata (Riyanto, 2017) Sapta Pesona (Waluyo, 2018) Konsep Penta helix (Kemenpar, 2017) Industri Pelayanan Makanan dan Minuman (Basri dan Pailis, 2017; Wijaya, 2017) Tampilan Makanan (Ketaren, 2017; Unilever Food Solution, 2016; Chow et al., 2013; Caribean Hotel Association, 2013; Spence, 2016; Mwangi, 2010; Singh, 2011; Vance, 2010; Peter & Goss, 2013) Daya Tarik visual (Ann, 2014; Muthiah et al, 2018) Kualitas Makanan (Wahyu et al., 2013; Ahmad, 2015; Ha, 2010; Azureen et al., 2014; Wahyu, 2013; Buchanan, 2011) Kepuasan Pelanggan (Cameran et al., 2010; Okumu, 2012; Liwei & Pinying, 2013; Ghimire, 2012; Lovelock & Wirtz, 2011 Marketing (Lawton &Weaver, 2014; Smitshon, 2015)
  • 23. 2.3. Kerangka Konsep (Penelitian Kuantitatif) Kerangka konsep menyajikan gambar yang memperlihatkan hubungan antar variabel utama penelitian. Variabel Bebas 1 Variabel Tidak Bebas Variabel Bebas 2 Sumber: Putra, 2018 Visualisasi Tampilan Makanan: 1. Kelezatan Makanan 2. Menu Variasi 3. Kandungan Nutrisi Kualitas Makanan: 1. Komponen 2. Warna 3. Tekstur 4. Bentuk dan Ukuran 5. Tata Letak Kepuasan Pelanggan: 1. Ekspektasi terhadap tampilan makanan 2. Kepuasan terhadap tampilan makanan Hipotesis 1 Hipotesis 2
  • 24. VARIABEL Sesuatu yang punya nilai • Tingkat kunjungan wisatawan... • Persepsi konsumen terhadap layanan ... • Tingginya minat mahasiswa melanjutkan program S2 di STPT • Tingginya minat baca literasi digital dalam dunia pariwisata Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 25. Jenis dan Fungsi Variabel 5. Variabel Kendali 3.Variabel Moderator 1.Variabel Independent 2.Variabel Dependent 4. Variabel Intervening Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 26. 1. Variabel bebas (variabel independent), adalah variabel yang mempengaruhi Bayu Fitri Hutami., SE, MT 2. Variabel tidak bebas (varibel dependent), adalah variabel yang dipengaruhi
  • 27. 3. Variabel moderator, adalah varibel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan atau perbedaan antara varibel bebas dan variabel tidak bebas. Varibel ini dapat dipilih dan diukur serta dimanipulasi oleh peneliti Bayu Fitri Hutami., SE, MT Contoh; Pengaruh tingkat pendidikan terhadap Keberhasilan menjadi Wirausaha tingkat pendidikan = VI Keberhasilan menjadi Wirausaha = VD Lingkungan = VM Bagan Keberhasilan Wirausaha (VD) Pendidikan (VI) Lingkungan (VM)
  • 28. 4. Variabel intervening, adalah varibel yang secara teoritis mampu mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan varibel tidak bebas tetapi tidak dapat diukur atau di manipulasi Bayu Fitri Hutami., SE, MT - Contoh; Pengaruh Besarnya Pendapatan Penghasilan terhadap Kebutuhan Rekreasi Keluarga Menengah di Jakarta Bagan; Penghasilan (Variabel Independen) Lingkungan Tempat Tinggal (VM) Gaya Hidup (Variabel Intervening) Kebutuhan Rekreasi ( Variabel Dependen )
  • 29. 5. Variabel Kendali, variabel yang ditentukan oleh peneliti jika akan melakukan penelitian yang bersifat eksperimen Bayu Fitri Hutami., SE, MT Contoh; Pengaruh Tingkat Pendidikan antara Diploma dan Sarjana Strata Satu terhadap Kemampuan Pemasaran Jasa Konsultan Keuangan di PT. KONSULTAN KEUANGAN INDONESIA Bagan; Tingkat Pendidikan (VI) Produk, tempat, alat sama ( VK ) Kemampuan Pemasaran (VD)
  • 30. CONTOH SOAL; • Judul Penelitian secara eksplisit menunjukkan variable yang akan diteliti, terutama variable independen dan dependennya. • Variable moderator, Variable intervening dan Variabel kendali tidak perlu di tuliskan dalam judul penelitian tetapi perlu dijelaskan dalam paradigma penelitian. Contoh Judul; PENGARUH TEMPAT USAHA DAN RASA MAKANAN BETAWI TERHADAP JUMLAH PEMBELI DI PUJASERA BINTARO JAYA Dalam penelitian ini; - variable independennya …………….. - variable dependennya ……………….. - variable moderatornya ………………….. - variable intervening ……………………. - variable kendalinya …………………………… Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 31. Contoh Paradigma Kerangka Berpikir 1. Paradigma Sederhana Variabel Motivasi Belajar Variabel Prestasi Akademik
  • 32. Bayu Fitri Hutami., SE, MT 2.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen. Contoh bagan; k1 a3 A k2 keterangan; X1 = lingkungan keluarga X2 = demografi Y = keberhasilan usaha Pertanyaan; Berdasarkan contoh diatas berapa jumlah rumusan masalah deskriptif dan asosiatif ? X1 X2 Y
  • 33. Bayu Fitri Hutami., SE, MT 3.Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Indpenden Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen ( X1, X2, X3 ) dan satu variabel dependen ( Y) Contoh Bagan: k1 a6 A k2 k3 Keterangan; X1 = kualitas mesin X2 = gaya kepemimpinan manajer X3 = sistem karir Y = Produktivitas kerja X1 X2 X3 Y
  • 34. Bayu Fitri Hutami., SE, MT 4.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen Adalah paradigma ganda dengan satu variabel independen dan dua variabel dependen k1 k2 keterangan; X = tingkat pendidikan Y1 = gaya kepemimpinan Y2 = disiplin kerja Untuk mencari besarnya hubungan antara X dan Y1 dan X dengan Y2 digunakan korelasi sederhana demikian juga dengan Y1 dengan Y2, Analisa regresi juga dapat digunakan disini X1 Y1 Y2
  • 35. Bayu Fitri Hutami., SE, MT 5.Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Dependen Adalah paradigma ganda dua variabel independen dan dua varibel dependen Contoh bagan; k1 k k5 k6 k3 k4 keterangan; X1 = kebersihan kereta X2 = pelayanan KA Y1 = Jumlah tiket yang terjual Y2 = kepuasan penumpang KA Hubungan masing masing k1 ,k2 ,k3 ,k4 ,k5 ,k6 dapat dianalisis dengan korelasi sederhana Hubungan antara X1 bersama-sama dengan X2 terhadap Y1 dan X1 dan X2 bersama-sama terhadap Y2 dapat dianalisa denga korelasi ganda . Analisa regresi sederhana maupun ganda dapat digunakan untuk memprediksi jumlah tiket yang terjual den kepuasan penumpang kereta api. X1 X2 Y1 Y2
  • 36. 2.3. Assumsi (Pendekatan Kualitatif) Assumsi, adalah proposi yang dapat diuji kebenaranya secara empiris
  • 37. • Penentuan Hipotesis di rumuskan berdasarkan kerangka berpikir peneliti yang diperoleh dari pemahaman teori tentang masalah yang diteliti atau yang terkait dengan masalah tersebut. Rumusan Hipotesis selalu dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih 2.4. Hipotesis (Pendekatan Kuantitatif)
  • 38. CARA MEMBUAT HIPOTESIS HIPOTESIS Hipotesis adalah pernyataan (proposisi) atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji secara empiris. Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 39. HASIL HIPOTESIS Keputusan/ kesimpulan Menerima atau Menolak Benar atau Salah Ketidakpastian/ Resiko Probabilitas Besar atau Kecil Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 40. Dalam suatu penelitian , hipotesis merupakan pedoman karena data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang dinyatakan dalam hipotesis Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 41. 1.Hipotesis harus menyatakan hubungan 2.Hipotesis harus sesuai dengan fakta 5.Hipotesis hrs sederhana 4.Hipotesis hrs dpt di uji 3. Hipotesis hrs sesuai dng teori & ilmu pengetahuan CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK 6. Hipotesis hrs dpt menerangkan fakta Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 42. Bentuk Rumusan Hipotesis Berdasarkan atas uji statistiknya a.Hipotesis Nol b.Hipotesis Alternatif Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 43. a. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil - Hipotesis nol disimbolkan H0 adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji - Disebut hipotesis nol karena ini tidak memiliki perbedaan atau perbedaannya nol dengan hipotesis sebenarnya - Hipotesis nol disebut juga hipotesis statistik karena di pakai dalam penelitian yang bersifat statistis yaitu di uji dengan perhitungan statistik - Hipotesis nol dinyatakan dengan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y Contoh ; 1) Tidak ada perbedaan antara.... dengan .... Tidak ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan VI dalam disiplin kuliah 2) Tidak ada pengaruh ....terhadap..... Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 44. b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja - Hipotesis alternatif disimbolkan Ha atau H1 adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan/ tandingan hipotesis nol - Hipotesis alternatif menyatakan adanya perbedaan antara dua variabel atau ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y Contoh; 1) Ada perbedaan antara ... dan .... Contoh; Ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan semester V dalam disiplin kuliah 2) Ada pengaruh ....terhadap.... Contoh; Ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita Bayu Fitri Hutami., SE, MT
  • 45. HIPOTESIS Ho : Tidak terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan dan citra merek terhadap keputusan pembelian produk pada pelanggan starbucks coffee di Rest Area 51 Jakarta Ha : Terdapat pengaruh antara reputasi perusahaan dan citra merek terhadap keputusan pembelian produk pada pelanggan starbucks coffee di Rest Area 51
  • 46. Judul : Analisa pengaruh kompensasi terhadap loyalitas karyawan di Hotel Mulia Hipotesis; • H0 (nol) atau Ho : Tidak ada perbedaan pengaruh kompensasi terhadap loyalitas karyawan di Hotel Mulia • H1 (satu) atau Ha : Ada perbedaan pengaruh kompensasi terhadap loyalitas karyawan di Hotel Mulia Bayu Fitri Hutami., SE, MT