SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Prof. Dr. Denny Nugroho S., ST. MSi.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KESIAPSIAGAAN BENCANA DI PERGURUAN TINGGI
Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru
(PKKMB) Universitas Diponegoro Tahun 2021
Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT)
Pusat Kajian Mitigasi Bencana Dan Rehabilitasi Pesisir (PKMBRP)
GLOBALISASI, KOLABORASI, AKSELERASI
Data Bencana 2019 dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNBP).
Foto: BNPB
Data Bencana 2020 dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNBP).
Foto: BNPB
Penduduk Indonesia Hidup Bersama Gempa
https://sains.kompas.com/read/2019/12/28/120300823/sepanjang-2019-indonesia-mengalami-11.573-gempa-tektonik.
Sepanjang 2019, Indonesia Mengalami 11.573 Gempa Tektonik
JENIS-JENIS BENCANA
BANJIR TSUNAMI
KEBAKARAN HUTAN
LONGSOR GUNUNG MELETUS BANJIR
Sumber Gambar dari berbagai media online (website)
PENDAHULUAN
Semua orang mempunyai risiko terhadap potensi bencana, sehingga penanganan bencana merupakan
urusan semua pihak (everybody’s business). Oleh sebab itu, perlu dilakukan berbagi peran dan
tanggung jawab (shared responsibility) dalam peningkatan kesiapsiagaan di semua tingkatan, baik
anak, remaja, dan dewasa. Seperti yang telah dilakukan di Jepang, untuk menumbuhkan kesadaran
kesiapsiagaan bencana.
Secara umum, faktor utama banyaknya korban jiwa, kerusakan, dan kerugian yang timbul akibat
bencana adalah masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat serta pelaku pengelola
sumber daya hayati dan lingkungan terhadap risiko bencana di wilayahnya. Selain itu, dukungan
mitigasi struktural yang belum memadai juga menjadi faktor tak terpisahkan. Hal ini mengakibatkan
kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana masih sangat kurang.
LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA: SIAP, UNTUK SELAMAT!
Hasil survei di Jepang, pada kejadian gempa Great Hanshin Awaji 1995, menunjukkan bahwa
presentase korban selamat disebabkan oleh Diri Sendiri sebesar 35%, Anggota Keluarga 31,9 %,
Teman/Tetangga 28,1%, Orang Lewat 2,60%, Tim SAR 1,70 %, dan lain-Lain 0,90%. Berdasarkan
ilustrasi tersebut, sangat jelas bahwa faktor yang paling menentukan adalah penguasaan
pengetahuan yang dimiliki oleh “diri sendiri” untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman risiko
bencana. Kemudian, diikuti oleh faktor bantuan anggota keluarga, teman, bantuan Tim SAR, dan di
sekelilingnya. Maka, edukasi untuk meningkatkan pemahaman risiko berdesain tema Latihan
Kesiapsiagaan Bencana Siap, Untuk Selamat! merupakan pesan utama bersama yang akan
didorong dalam proses penyadaran (awareness) dalam peningkatan kemampuan diri sendiri.
Proses penyadaran tersebut berguna agar setiap orang dapat memahami risiko, mampu mengelola
ancaman dan, pada gilirannya, berkontribusi dalam mendorong ketangguhan masyarakat dari
ancaman bahaya bencana. Di samping itu, kohesi sosial, gotong royong, dan saling percaya
merupakan nilai perekat modal sosial yang telah teruji dan terus dipupuk, baik kemampuan
perorangan dan masyarakat secara kolektif, untuk mempersiapkan, merespon, dan bangkit dari
keterpurukan akibat bencana
Suatu kejadian BAHAYA dapat berubah menjadi
BENCANA manakala kemampuan masyarakat
(dalam menghadapi bencana) lebih rendah
dibanding dengan tingkat bahaya yang mungkin
terjadi padanya
BAHAYA
KAPASITAS DALAM
MENGHADAPI BAHAYA
Apabila kemampuan masyarakat (dalam
menghadapi bencana) lebih besar dibanding
dengan tingkat BAHAYA yang mungkin terjadi
padanya → bukan termasuk BENCANA
BAHAYA
KAPASITAS DALAM
MENGHADAPI BAHAYA
Menurut Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, 2014), bahaya dibagi menjadi 12 jenis :
1) Gempabumi
2) Tsunami
3) Letusan Gunung Api
4) Gerakan Tanah (Tanah Longsor)
5) Banjir
6) Banjir Bandang
7) Kekeringan
8) Cuaca Ekstrim (Puting Beliung)
9) Gelombang Ekstrim dan Abrasi
10) Kebakaran Hutan dan Lahan
11) Epidemi dan Wabah Penyakit
12) Kegagalan Teknologi
JENIS-JENIS BAHAYA
Bencana tidak dapat dihindari tapi dapat dikurangi dampak negatifnya atau risiko bencananya.
Pengurangan risiko bencana perlu dilakukan dengan cara mengelola risiko bencana. Konsep
pengelolaan risiko bencana telah mengalami paradigma dari pendekatan konvensional menuju
pendekatan holistik (menyeluruh). Pandangan konvensional menganggap bencana merupakan suatu
peristiwa atau kejadian yang tidak dapat dielakkan dan korban harus segera mendapatkan
pertolongan.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan besarnya kerugian dalam bencana:
1) Kurangnya pemahaman tentang karakteristik bencana (hazard).
2) Sikap dan perilaku yang mengakibatkan rentannya kualitas sumber daya alam (vulnerability).
3) Kurangnya informasi peringatan dini (early warning) sehingga mengakibatkan ketidaksiapan.
4) Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam menghadapi bahaya.
MANAJEMEN BENCANA
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
(PP No. 21 Tahun 2008).
Sebagai bagian dari peran serta perguruan tinggi dalam upaya Penaggulangan Resiko Bencana (PRB),
maka setiap PT perlu mengatur kegiatan terkait dengan upaya mitigasi bencana kepada mahasiswa.
Dengan adanya pedoman umum terkait mitigasi bencana, mahasiswa akan mampu meningkatkan
kesadaran, melakukan penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan bencana di lingkungan perguruan
tinggi.
Pembekalan kemampuan tersebut dapat dilakukan kepada mahasiswa melalui kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler dan disebarkan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat.
Pembekalan dalam mitigasi bencana setidaknya memiliki empat hal penting yaitu:
1) Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana,
2) Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana,
karena bermukim di daerah rawan bencana,
3) Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika
bencana timbul, dan
4) Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana.
MITIGASI BENCANA DAN PERAN PERGURUAN TINGGI
STRATEGI DAN TAHAPAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran kebencanaan di perguruan tinggi dapat dilakukan dengan menetapkan
strategi penguatan pada kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang memiliki muatan
materi-materi kebencanaan. Pembelajaran kebencanaan di perguruan tinggi dapat
disampaikan pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)
bagi seluruh mahasiswa baru di perguruan tinggi dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan
lainnya. Pemahaman tentang kebencanaan dapat juga dilakukan dengan menguatkan
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti Pramuka, Resimen Mahasiswa, Mahasiswa
Pecinta Alam, dan organisasi kemahasiswaan lainnya.
Sumber : Panduan Pembelajaran Kebencanaan Untuk Mahasiswa di Perguruan Tinggi, 2019
Sumber : Panduan Pembelajaran Kebencanaan Untuk Mahasiswa di Perguruan Tinggi, 2019
TERIMA KASIH
GLOBALISASI, KOLABORASI, AKSELERASI
dennysugianto@live.undip.ac.id
08157649229

More Related Content

Similar to 7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf

materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatharisprawira2
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptAhmadUlinnuha4
 
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)NandaBaskakara06
 
Fidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigationFidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigationawakmila
 
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentanManajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentanSugeng Ners
 
Bahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaBahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaPipinYunus
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Luhur Moekti Prayogo
 
PAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.ppt
PAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.pptPAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.ppt
PAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.pptInaldyRescuer
 
mitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxmitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxADHENAby
 
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesiaMakalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesiaTeuku Maulidin
 
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman BencanaTeknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman BencanaBPBD_Kabupaten_Sukabumi
 
PPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptxPPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptxYuniSafaria
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Luhur Moekti Prayogo
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaBidangTFBBPKCiloto
 
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaMusni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
 
Presentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumPresentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumRulli Saputra
 

Similar to 7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf (20)

materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).ppt
 
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
 
Fidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigationFidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigation
 
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentanManajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
 
Bahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaBahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencana
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
PAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.ppt
PAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.pptPAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.ppt
PAPARAN STANDART SOSIALISASI HKB 2022.ppt
 
mitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxmitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptx
 
Teknis_Penerapan_SMAB.pptx
Teknis_Penerapan_SMAB.pptxTeknis_Penerapan_SMAB.pptx
Teknis_Penerapan_SMAB.pptx
 
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesiaMakalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
 
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman BencanaTeknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
 
PPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptxPPT DESTANA.pptx
PPT DESTANA.pptx
 
Disaster risk reduction
Disaster risk reductionDisaster risk reduction
Disaster risk reduction
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencana
 
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaMusni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
 
Presentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumPresentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikium
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 

Recently uploaded (9)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 

7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf

  • 1. Prof. Dr. Denny Nugroho S., ST. MSi. UNIVERSITAS DIPONEGORO KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA DI PERGURUAN TINGGI Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Diponegoro Tahun 2021 Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Pusat Kajian Mitigasi Bencana Dan Rehabilitasi Pesisir (PKMBRP) GLOBALISASI, KOLABORASI, AKSELERASI
  • 2. Data Bencana 2019 dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNBP). Foto: BNPB
  • 3. Data Bencana 2020 dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNBP). Foto: BNPB
  • 4. Penduduk Indonesia Hidup Bersama Gempa https://sains.kompas.com/read/2019/12/28/120300823/sepanjang-2019-indonesia-mengalami-11.573-gempa-tektonik. Sepanjang 2019, Indonesia Mengalami 11.573 Gempa Tektonik
  • 5. JENIS-JENIS BENCANA BANJIR TSUNAMI KEBAKARAN HUTAN LONGSOR GUNUNG MELETUS BANJIR Sumber Gambar dari berbagai media online (website)
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. PENDAHULUAN Semua orang mempunyai risiko terhadap potensi bencana, sehingga penanganan bencana merupakan urusan semua pihak (everybody’s business). Oleh sebab itu, perlu dilakukan berbagi peran dan tanggung jawab (shared responsibility) dalam peningkatan kesiapsiagaan di semua tingkatan, baik anak, remaja, dan dewasa. Seperti yang telah dilakukan di Jepang, untuk menumbuhkan kesadaran kesiapsiagaan bencana. Secara umum, faktor utama banyaknya korban jiwa, kerusakan, dan kerugian yang timbul akibat bencana adalah masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat serta pelaku pengelola sumber daya hayati dan lingkungan terhadap risiko bencana di wilayahnya. Selain itu, dukungan mitigasi struktural yang belum memadai juga menjadi faktor tak terpisahkan. Hal ini mengakibatkan kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana masih sangat kurang.
  • 10. LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA: SIAP, UNTUK SELAMAT! Hasil survei di Jepang, pada kejadian gempa Great Hanshin Awaji 1995, menunjukkan bahwa presentase korban selamat disebabkan oleh Diri Sendiri sebesar 35%, Anggota Keluarga 31,9 %, Teman/Tetangga 28,1%, Orang Lewat 2,60%, Tim SAR 1,70 %, dan lain-Lain 0,90%. Berdasarkan ilustrasi tersebut, sangat jelas bahwa faktor yang paling menentukan adalah penguasaan pengetahuan yang dimiliki oleh “diri sendiri” untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman risiko bencana. Kemudian, diikuti oleh faktor bantuan anggota keluarga, teman, bantuan Tim SAR, dan di sekelilingnya. Maka, edukasi untuk meningkatkan pemahaman risiko berdesain tema Latihan Kesiapsiagaan Bencana Siap, Untuk Selamat! merupakan pesan utama bersama yang akan didorong dalam proses penyadaran (awareness) dalam peningkatan kemampuan diri sendiri. Proses penyadaran tersebut berguna agar setiap orang dapat memahami risiko, mampu mengelola ancaman dan, pada gilirannya, berkontribusi dalam mendorong ketangguhan masyarakat dari ancaman bahaya bencana. Di samping itu, kohesi sosial, gotong royong, dan saling percaya merupakan nilai perekat modal sosial yang telah teruji dan terus dipupuk, baik kemampuan perorangan dan masyarakat secara kolektif, untuk mempersiapkan, merespon, dan bangkit dari keterpurukan akibat bencana
  • 11. Suatu kejadian BAHAYA dapat berubah menjadi BENCANA manakala kemampuan masyarakat (dalam menghadapi bencana) lebih rendah dibanding dengan tingkat bahaya yang mungkin terjadi padanya BAHAYA KAPASITAS DALAM MENGHADAPI BAHAYA
  • 12. Apabila kemampuan masyarakat (dalam menghadapi bencana) lebih besar dibanding dengan tingkat BAHAYA yang mungkin terjadi padanya → bukan termasuk BENCANA BAHAYA KAPASITAS DALAM MENGHADAPI BAHAYA
  • 13. Menurut Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, 2014), bahaya dibagi menjadi 12 jenis : 1) Gempabumi 2) Tsunami 3) Letusan Gunung Api 4) Gerakan Tanah (Tanah Longsor) 5) Banjir 6) Banjir Bandang 7) Kekeringan 8) Cuaca Ekstrim (Puting Beliung) 9) Gelombang Ekstrim dan Abrasi 10) Kebakaran Hutan dan Lahan 11) Epidemi dan Wabah Penyakit 12) Kegagalan Teknologi JENIS-JENIS BAHAYA
  • 14. Bencana tidak dapat dihindari tapi dapat dikurangi dampak negatifnya atau risiko bencananya. Pengurangan risiko bencana perlu dilakukan dengan cara mengelola risiko bencana. Konsep pengelolaan risiko bencana telah mengalami paradigma dari pendekatan konvensional menuju pendekatan holistik (menyeluruh). Pandangan konvensional menganggap bencana merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang tidak dapat dielakkan dan korban harus segera mendapatkan pertolongan. Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan besarnya kerugian dalam bencana: 1) Kurangnya pemahaman tentang karakteristik bencana (hazard). 2) Sikap dan perilaku yang mengakibatkan rentannya kualitas sumber daya alam (vulnerability). 3) Kurangnya informasi peringatan dini (early warning) sehingga mengakibatkan ketidaksiapan. 4) Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam menghadapi bahaya. MANAJEMEN BENCANA
  • 15. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (PP No. 21 Tahun 2008). Sebagai bagian dari peran serta perguruan tinggi dalam upaya Penaggulangan Resiko Bencana (PRB), maka setiap PT perlu mengatur kegiatan terkait dengan upaya mitigasi bencana kepada mahasiswa. Dengan adanya pedoman umum terkait mitigasi bencana, mahasiswa akan mampu meningkatkan kesadaran, melakukan penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan bencana di lingkungan perguruan tinggi. Pembekalan kemampuan tersebut dapat dilakukan kepada mahasiswa melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dan disebarkan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Pembekalan dalam mitigasi bencana setidaknya memiliki empat hal penting yaitu: 1) Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana, 2) Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana, 3) Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana timbul, dan 4) Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana. MITIGASI BENCANA DAN PERAN PERGURUAN TINGGI
  • 16. STRATEGI DAN TAHAPAN PEMBELAJARAN Pembelajaran kebencanaan di perguruan tinggi dapat dilakukan dengan menetapkan strategi penguatan pada kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang memiliki muatan materi-materi kebencanaan. Pembelajaran kebencanaan di perguruan tinggi dapat disampaikan pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) bagi seluruh mahasiswa baru di perguruan tinggi dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya. Pemahaman tentang kebencanaan dapat juga dilakukan dengan menguatkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti Pramuka, Resimen Mahasiswa, Mahasiswa Pecinta Alam, dan organisasi kemahasiswaan lainnya. Sumber : Panduan Pembelajaran Kebencanaan Untuk Mahasiswa di Perguruan Tinggi, 2019
  • 17. Sumber : Panduan Pembelajaran Kebencanaan Untuk Mahasiswa di Perguruan Tinggi, 2019
  • 18. TERIMA KASIH GLOBALISASI, KOLABORASI, AKSELERASI dennysugianto@live.undip.ac.id 08157649229