2. DEVINISI STRUKTUR
ATOM Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang
terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinginya.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti
tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi.
3. Atom tersusun dari :
1. inti atom (berupa proton & neutron)
2. kulit atom yg mengandung elektron-elektron,
Elektron (-) yang berada pada lintasan-lintasan
tertentu bergerak mengelilingi inti atom (+), Jumlah
elektron sama dengan jumlah proton sehinga secara
keseluruhan atom bersifat netral.
ATOM POLIELEKTRON
4. Struktur atom polielektorn
Teori atom mekanika kuantum tidak berhasil menyelesaikan
masalah atom polielektron secara eksek, kesulitanya adalah
dengan bertambahnya jumlah elektron menimbulkan bakutarik
antara elektron-inti dan baku tolak antara elektron-elektron yang
makin rumit,
Cara menagani masalah atom polielektron di gunakan metode
pendekatan,yaitu menjadikan atom hidrogen yang telah di
selsaikan secara eksek sebagai dasar, kemudian antar aksi yang
lain di masukkan secara sistematis kedalam perhitungan (
“SELF-CONSISTENCIES FIELD ( SCF )”)
5. Konfigurasi elektron
Seperti halnya dengan atom hidrogen ,pada atom poli elektron
tiap orbital di rincikan oleh seperangkat bilangan kuantum
n,l,m,dan s. Perbedaannya terletak pada jarak orbital dari inti.
6. Penulisan Konfigurasi elektron
Hal yang perlu di perhatikan dalam penulisan konfigurasi
elektron atom polielektron adalah aturan yang telah di tetapkan
seperti ATURAN AUFBAU, LARANGAN PAULI,
ATURAN HUND.
7. ATURAN KONFIGURASI ELEKTRON
1. ATURAN AUFBAU : elektron harus menghuni terlebih
dahulu orbital atom dengan energi terendah, di mulai dari 1s.
2. PRINSIP LARANGAN PAULI : tidak ada elektron di dalam
atom yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
3. ATURAN HUND : pengisian orbital yang setingkat elektron
tidak boleh membentuk pasangan dahulu sebelum orbital
setingkat itu terisi penuh.
9. BILANGAN KUANTUM
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
n = 1,2,3,....
Energi orbital hanya bergantung pada n.
2. Bilangan kuantum Azimuth (l)
l = 0,1,2,..., n-1
l menentukan bentuk orbital.
Harga l ditandai dengan suatu huruf:
l = 0 , 1 , 2 , 3 , 4 ,...
s p d f g
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
m = s,p,d,f
S = p = d= f=
0 -1 0 1 -2 -1 0
m menentukan orientasi orbital.
10. 4. Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum ini memiliki dua harga yang berlawanan tanda, yaitu +½ dan
–½. Tanda (+) menunjukkan putaran searah jarum jam dan tanda (–) arah
sebaliknya. Adapun harga ½ menunjukan fraksi elektron.
11. KONFIGURASI ELEKTRON ATOM UNSUR
TRANSISI
Tingkat energi orbital makin tinggi sejalan dengan
meningkatnya bilangan kuantum n dan l.
Hal ini menjadi kasus pada konfigurasi elektron unsur transisi.
12. ORBITAL PENUH DAN SETENGAH PENUH
1. ORBITAL PENUH
Biasanya terdapat pada atom unsur gas mulia.
2. ORBITAL SETENGAH PENUH
Biasanya terdapat pada unsur transisi.
13. DIAGRAM ORBITAL
Dilambangkan dengan tanda panah, yang arah panahnya
mengikuti larangan pauli, yaitu dalam satu kotak harus terisi
2 elektron dalam arah yang berlawanan yang menunjukan
bilangan kuantum.
Sedangakan elektron yang menghuni orbital dengan tingkat
energi sama & tidak berpasangan maka mengikuti aturan
hund.