2. Cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur
cerita yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata.
Cerita imajinasi dibagi menjadi dua jenis yaitu cerita imajinasi total dan cerita
imajinasi irisan.
a) Cerita imajinasi total dikatagorikan sebagai imajinasi pengarang terhadap
objek tertentu. Pada katagori ini semua yang terdapat pada cerita tidak terjadi
dalam dunia nyata. Jadi nama orang, nama objek, nama kota, peristiwa, benar-
benar rekayasa pengarang.
b) Cerita imajinasi irisan dapat dikatakan sebagai cerita imajinasi yang
mengungkapkan imajinasi tetapi masih menggunakan nama-nama tempat
yang ada dalam dunia nyata,atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia
nyata.
3. Di dalam cerita imajinasi terdapat unsur-unsur
pembangunnya., yaitu unsur intrisik dan unsur ekstrinsik.
Tema
• Ide dasar cerita
Tokoh dan
Penokohan
• Tokoh: peran
yang ada di
cerita
• Penokohan :
Perwatakan
dari tokoh
Latar
• Waktu
• Tempat
• Suasana
Alur
• Rangkaian
peristiwa yang
menunjukkan
sebab akibat
Sudut Pandang
• Gaya
penceritaan
pengarang
dalam
menyampaikan
cerita
Amanat
• Pesan yang
ingin
disampaikan
pengarang
melalui cerita
Unsur intrinsik : unsur pembangun
cerita yang berasal dari dalam
(tema, tokoh dan penokohan,
latar/setting, alur/plot, sudut
pandang, dan amanat).
Unsur ekstrinsik : unsur dari luar
cerita meliputi agama, budaya,
adat istiadat yang ada di daerah
itu, dan sebagainya.
4. Sudut Pandang
Orang Pertama
Orang pertama
pelaku utama
Orang pertama
pelaku
sampingan
Orang ketiga
Orang ketiga
serba tahu
Orang ketiga
terbatas
Sudut pandang orang pertama :
menggunakan kata ganti aku, saya,
beta, dan sebagainya
Sudut Pandang orang ketiga:
Menggunakan kata ganti dia,
ia, mereka, nama tokoh,
Penulis (aku) seolah-olah masuk kedalam
cerita sebagai tokoh utama/tokoh sentral,
menjadi sosok dirinya
Tokoh “aku” bukan sebagai peran utama,
melainkan pendukung/tambahan
Penulis mengetahui semua tokoh,
wataknya, pikirannya, perasaannya, jalan
cerita, dan aspek cerita lainnya
Penulis tidak tahu isi hati atau pikiran
tokoh (sebatas pengamatan saja)
6. ORIENTASI
Berisi pengenalan latar, tokoh, serta konflik (permasalahan)
KOMPLIKASI
Berisi hubungan sebab akibat munculnya suatu
permasalahan hingga masalah itu memuncak.
RESOLUSI
Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi
7. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita
Alur cerita teks naratif (cerita fantasi):
Bagian awal Bagian Tengah Bagian Akhir
8. Alur Maju
Jika cerita disajikan secara berurutan dimulai dari tahap
pengenalan, munculnya konflik, klimaks, dan
resolusi/penyelesaian.
Alur Mundur
Jika cerita di mulai dari resolusi/penyelesaian, klimaks,
konflik, dan pengenalan
Alur Campuran
Jika cerita diawali dengan klimaks, kemudian
menceritakan masa lampau, dan dilanjutkan dengan
penyelesaian
9.
10. Penokohan adalah penggambaran seorang tokoh yang ada di dalam
cerita dengan berbagai sifat dan karakter oleh penulis cerita fantasi.
Protagonis
Tokoh utama dalam cerita fiksi, tokoh yang digambarkan
memililiki sifat baik.
Antagonis
Tokoh lawan atau tokoh dalam cerita fiksi yang menentang
tokoh utama, digambarkan memililiki sifat jahat.
Tritagonis :
Tokoh penengah, membantu konflik penyelesaian
11. Majas sarkasme adalah majas yang berisi sindiran yang bertujuan untuk
menyakiti perasaan seseorang.
Majas sarkasme digunakan penulis untuk menggambarkan perilaku tokoh
antagonis, yaitu tokoh yang memiliki perilaku buruk dalam cerita.
Majas sarkasme untuk menggambarkan emosi took agar menarik empati pembaca
Contoh majas sarkasme:
1. "Dasar bodoh! Kau selalu membuat kekacauan!" kata Yari.
2. “Mulai sekarang, jangan dekati dia. Nanti kita ketularan bodohnya,” kata Yari.
3. “Wah, wah, peri bodoh bisa marah juga,” kata Yari.
12. Kalimat langsung adalah kalimat kutipan perkataan seseorang secara
langsung.
Contoh:
Raksasa berseru, "Dasar bebal! Berani-beraninya kau melukaiku! Akan
kutangkap dan kumakan habis kau, gadis bodoh!”
Ibu berkata, "Terima kasih,Tuan Pertapa!"
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menyatakan kembali ucapan
seseorang.
Contoh:
Raksasa tak menyangka Emas berani melukainya. Ia mengancam akan
menangkap dan memakan Emas.
Ibu mengatakan terima kasih kepada pertapa.
13. Ciri-ciri Kalimat Langsung dan Kalimat Tak Langsung
Kalimat Langsung Kalimat Tak Langsung
1. Penulisan kalimat diawali menggunakan
tanda petik
2. Huruf pertama pada petikan langsung
ditulis menggunakan huruf capital
3. Menggunakan intonasi
Kalimat tanya intonasi tinggi
Kalimat berita intonasi datar
Kalimat seru intonasi perintah
1. Tidak menggunakan tanda petik
2. Terdapat perubahan kata ganti orang
3. Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”
“Aku tidak jadi pergi ke pesta
Dina,” ujar Shera.
Shera mengatakan padaku bahwa
ia tidak jadi pergi ke pesta Dina.