1. FILSAFAT DAN ILMU PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Dr. Syamsul Aripin M.A
Dwi Retno Anjani Awanda Febriana K Ricky Ardiansyah
ALIRAN PENDIDIKAN
Kelompok 13
Enne Nurjannah
2. 2
Cover ……………………………………………………………………………………………………………1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………..2
Narasumber …………………………………………………………………………………………………….3
Moderator ……………………………..……………………………………………………………………….4
Operator dan Notulis ……………………………..……………………………………………………………5
Definisi dan Hakikat Pendidikan ……………………………..………………………………………………6
Definisi Pendidikan Paradigmatik ……..………………………..……………………………………………7
Aliran-Aliran Pendidikan ……..………………………..………………………………………………………8
Aliran atau Gerakan Baru Dunia Kependidikan dan Pengaruhnya di Indonesia ……..…………………….9
Pengaruh Gerakan Baru dalam Pendidikan Terhadap Penyelenggaraam Pendidikan di Indonesia ………1
Dua "Aliran" Pokok Pendidikan di Indonesia ……………………………..…………………………………11
Quotes ……………………………..…………………………………………………………………………..12
Thank You …………………………………………………………………………………………………….13
Question and Answer …………………………………………………………………………………………14
Penanya ………………………………………………………………………………………………….……15
Komentator ……………………………………………………………………………………………………16
Questin Box ……………………………………………………………………………………………………17
Daftar Isi
3. Dwi Retno Anjani
11180161000023
Awanda Febriana K
11180161000022
Ricky Ardiansyah
11180161000018
Enne Nurjanah
11180161000011
Narasumber
(11180161000012)
6. Definisi dan Hakikat Pendidikan
ikan didefenisikan dalam tiga bagian, yakni pendidikan, teori umum pendid
Hakikat pendidikan adalah mengantarkan anak
menuju gerbang kedewasaan.
5
7. Pendidikan Paradigmatik
Pendidikan paradigmatik merupakan bagian dari pandangan akan suatu
konsep yang telah diseleksi melalui sistem logika tertentu berkaitan dengan
aktivitas yang memberikan pengalaman berarti bagi peserta didik
6
8. ALIRAN NATURALISME
Setiap anak membawa karakter khusus,
yang mungkin rusak karna lingkungan
(J.J. Rousseau (1712-1778))
ALIRAN KONVERGENSI
Anak yang lahir dapat baik atau buruk,
sedangkan lingkungan mempengaruhi
perkembangannya
(William Stern (1871-1939))
ALIRAN PROGRESIVISME
Aliran ini memandang peserta didik memiliki akal dan
kecerdasan, serta peserta didik termanifestasikan
dalam psikomotorik, selain jasmani dan rohani
( John Dewey)
ALIRAN NATIVISME
Faktor bawaan anak memiliki peran dominan
(Schopenhaeur (1788-1880))
ALIRAN EMPIRISME
Anak yang lahir kedunia diibaratkan
seperti kertas putih
(John Locke (1632-1704))
ALIRAN ESENSIALISME
Aliran essensialisme berpandangan
bahwa nilai-nilai kebudayaan telah
ada lama sejak awal peradaban umat
manusia
(Johan Amos Cornenius
(1592-1670), dkk)
ALIRAN PARENIALISME
Prinsip aliran ini adalah kepercayaan aksiomatis kuno
dan abad pertengahan harus menjadi dasar pendidikan
(Plato, Aristoteles, dan Thomas Aquino)
ALIRAN KONTRUKTIVISME
Aliran ini dicetuskan oleh epistomolog Italia,
Giambatista Vico, yang menyatakan bahwa
Tuhan adalah pencipta alam semesta dan
manusia adalah tuan dari ciptaan
Aliran-aliran
dalam Pendiidikan
7
9. Aliran Baru Pendidikan
Gerakan-gerakan baru dalam pendidikan dimaksudkan
sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Gerakan baru ini memberikan kontribusi yang sangat
bervariasi terhadap sekolah sekarang ini. Gerakan-gerakan
baru ini diantaranya yaitu:
Pengajaran ProyekPengajaran pusat perhatian Sekolah Kerja
02. 03. 04.
Pengajaran Alam Sekitar
01.
8
10. Pengaruh Gerakan Baru dalam Pendidikan Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia
9
Gerakan baru dalam pendidikan berkaitan dengan ke
belajar mengajar di sekolah. Namun, dasar pikirannya
menjangkau semua segi pendidikan, baik aspek kons
maupun operasional. Oleh karena itu, mungkin saja
gerakan tersebut tidak semuanya atau seutuhnya dia
Namun pokok gerakan tersebut menjiwai kebijakan m
atau negara itu. Di Indonesia, contohnya seperti mua
lokal dalam kurikulum untuk mendektakan peserta did
lingkungannya.
11. Dua “Aliran” Pokok Pendidikan di Indonesia
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di
Yogyakarta.
Ruang pendidik INS Kayu Tanam
Ruang pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School)
didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926
di Kayu Tanam (Sumatra Barat).
10
12. –Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 2
“Sekolahpun keliru bila ia tidak tahu diri bahwa peranannya
tidak seperti yang diduga selama ini. Ia bukan penentu gagal
tidaknya seorang anak. Ia tak berhak menjadi perumus masa
depan.”
11