Dokumen tersebut merangkum tentang definisi ilmu kimia analisis, kepentingannya dipelajari, perbedaan antara analisis kualitatif dan kuantitatif, serta contoh kegiatan analisis kualitatif dan kuantitatif yang dapat dilakukan di lingkungan universitas. Dokumen tersebut juga membahas peran analisis kimia dalam perspektif Islam.
1. Nama : Salsabila Azzahra
Nim :1911102415112
Kelas :K
Prodi :S1 Farmasi
LATIHAN SOAL
1.Jelaskan definisi dari ilmu kimia analisis!
Kimia Analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan cara-cara
melakukan analisis kimia terhadap suatu bahan atau zat kimia termasuk di dalamnya
pemisahan, identifikasi dan penentuan komponen dalam sampel. Analisis kimia dapat berupa
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif serta dapat diterapkan pada kimia anorganik maupun
kimia organik.
(Darsati, Siti. 2007)
2.Mengapa kimia analisis urgent untuk dipelajari?
Karena Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan-pemisahan dan
analisa bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara kualitatif,
kuantitatifmaupun struktur. Susunan kualitatif merupakan komponen-komponen bahan,
susunan kuantitatifadalah berupa berapa banyaknya untuk setiap komponen tersebut, dan
struktur adalah bagaimana rumus molekul zat itu dan juga bagaimana rumus bangunnya.
(Puri, Artini. 2014)
Semakin banyak produk berbahan kimia yang dipergunakan,diperkenalkan,ditawarkan atau
dipromosikan untuk dikonsumsi.Dalam rangka menjamin kualitas keamanan penggunaan
produk-produk tersebut analisis kimia mutlak dilakukan
(Mustofa, tanpa tahun)
3.Jelaskan perbedaan antara analisis kualitatif dan kuantitatif!
Analisis kualitatif bertujuan untuk menemukan dan mengidentifikasi suatu zat, sedangkan
analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan jumlah/banyaknya zat. Jadi analisis kualitatif
berhubungan dengan unsur, ion atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel,
sedangkan analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa banyaknya suatu zat tertentu yang
2. ada dalam sampel. Zat yang ditetapkan disebut konstituen yang diinginkan atau analit.
Sedangkan jumlah banyaknya suatu zat tertentu dalam sampel biasanya dinyatakan sebagai
kadar atau konsentrasi, misalnya persen berat, molar, gram per liter, atau ppm
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat diatas data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan
tekhnik perhitungan matematika atau statistika. Data kuantitatif berfungsi untuk mengetahui
jumlah atau besaran dari subjek yang diteliti.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Berdasarkan pendapat diatas Data kualitatif berfungsi untuk mengetahui kualitas dari sebuah
objek yang akan diteliti.
(Sugiyono,2013)
4.Berikan contoh kegiatan analisis kualitatif dan kuantitatif yang dapat dilakukan di
lingkungan universitas kita (masing-masing 3 contoh)
Menggunakan metode Analisis Kualitatif
a). Aplikasi teori health belief model (HBM) pada perokok aktif dikalangan mahasiswa
kampus B Universitas Airlangga.
(Sari, 2011)
b). Identifikasi limbah kimia laboratorium kampus Universitas Muhammadiyah Mataram
(Rahmawati,dkk. 2018)
c). Analisis kualitatif merkuri pada lotion pemutih yang dijual di online shop daerah kota
Banjarmasin
3. (Sari, dkk. 2017)
d). Uji Kualitatif formalin pada sosis daging dengan metode spektrofotometri visible di
kecamatan sukun kota Malang.
(Sahirul, 2014)
Menggunakan metode Analisis Kuantitatif
a). Analisis zat pewarna rhodamin B pada saos bakso tusuk yang beredar di sekitar
kampus Universitas Sam Ratulangi.
(Longdong, 2017)
b). Persepsi Berbusana Muslimah Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
(Johan, 2014)
c). Hubungan antara efikasi diri dan manajemen waktu terhadap stress mahasiswa
farmasi semester IV Universitas Mulawarman.
(Rahmi, 2015)
d). Analisis kuantitatif isoflavon tempe secara cepat dan sederhana menggunakan metode
kromatografi lapis tipis densitometri
(Setiawati,dkk. 2014)
5.Bagaimana peran analisis kimia dalam perspektif islam yang anda pahami!
Ilmu kimia sebagaimana ilmu-ilmu lain yang dipelajari semuanya merupakan hal yang
ilmiah. Melalui pengamatan dan penalaran ilmu ini dikembangkan. Pembelajaran kimia
dengan hanya memperhatikan dari sisi ilmiah semata tidak akan menjadikan sarana untuk
memiliki ahlak yang mulia, terlebih lagi jika berharap untuk membentuk yang beriman dan
bertaqwa. Menghadirkan nilai-nilai agama pada sains yang ilmiah merupakan suatu cara yang
sangat baik. Cara ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensip dari sudut ilmiah
dan spiritual
(Darmana, 2012).
Kombinasi sains dan agama merupakan kombinasi konsep yang tepat untuk memahami alam
(Marssonet, 2012).
Demikian pula kolaborasi agama dan sains akan memberikan kontribusi yang besar untuk
mencapai masyarakat yang damai dan berkelanjutan serta menjamin keselamatan lingkungan
(Reich, 2012;Walach, 2005).
4. Telah banyak penelitian-penelitian yang berupaya mendekatkan pembelajaran sains dengan
nilai-nilai religious. penelitian yang mengembangkan bahan ajar kimia (hidrokarbon, minyak
bumi dan termokimia) bermuatan nilai tauhid. Nilai tauhid merupakan inti dari ajaran agama
yang dianugrahkan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa melalui para RasulNya untuk semua
manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tauhid memastikan agar manusia
memiliki kemulyaan yang paling tinggi diantara mahluk yang Allah ciptakan. Hal ini akan
diraih seandainya manusia hanya menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa, mengimaninya
dan bertaqwa
5. DAFTAR PUSTAKA
Darmana, A. (2012). Internalisasi Nilai Tauhid dalam Pembelajaran Sains. Media
Pendidikan: Jurnal Pendidikan Islam. 27(1) 66-84.
Darsati, Siti. 2007. Buku Materi Pokok Kimia Analitik 1. Ruang lingkup kimia
analitik dan penggolongan analisis kimia. Universitas Terbuka, Jakarta.1-39. ISBN
979689954X
Hidayatul, M.Tanpa tahun. Pengantar Analisis kimia.
Academia.edu/10118168/pengantar_analisis_kimia
Johan. 2014. Persepsi berbusana muslimah mahasiswi fakultas farmasi.Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Longdong, G. dkk. 2017. Analisis zat pewarna rhodamin B pada saos bakso tusuk
yang beredar di sekitar kampus Universitas Sam Ratulangi. Manado : Jurnal Ilmiah Farmasi.
6(4). Universitas Sam Ratulangi
Marsonet, M. (2012). Science and Religion as Conceptual Schemes. Academicus, (5),
17-25
Puri Artini. 2014. Dasar-dasar kimia analitik kuantitatif.
Scribd.com/doc249149535/dasar-dasar-kimia-analitik-kuantitatif. Diakses pada 4 maret 2020.
Rahmi. 2015. Hubungan antara efikasi diri dan manajemen waktu terhadap stress
mahasiswa farmasi semester IV Universitas Mulawarman. Samarinda : Jurnal Psikologi.
4(1):53
Rahmawati, D. dkk. 2018. Identifikasi Limbah Kimia Laboratorium Kampus
Universitas Muhammadiyah Mataram. Mataram : Jurnal ulul albab. 22 (1)
Reich, H. K. (2012). How coudl we get to a more peaceful and sustainable human
World society The role of Science and Religion. Zygon : Journal of Religion & Science, 47
(2), 308-321.
Sari, A., Saputera, M., Ayuchecaria, N., dan Pratiwi, M. 2017. Analisis Kualitatif
Isoflavon tempe secara cepat dan sederhana menggunakan Metode Kromatografi lapis tipis
Densitometri. Banjarmasin : Jurnal ilmiah Ibnu Sina. 2(1)
Sahirul. 2014. Uji Kualitatif Formalin pada Sosis Daging dengan Metode
Spektrofotometri Visible di Kecamatan Sukun Kota Malang. Thesis. Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang
Sari, S. 2011.Aplikasi teori health belief model (HBM) Pada perokok aktif dikalangan
Mahasiswa kampus B Universitas Airlangga. Skripsi. Surabaya : Universitas Airlangga
Setiawati, dkk. 2014. Analisis kuantitatif isoflavon tempe secara cepat dan sederhana
menggunakan metode kromatografi lapis tipis densitometri. Yogyakarta : Jurnal Farmasi
Sains & Komunitas.11(1)
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung:PT Alfabeta
6. Walach, H., & Reich, K. (2005). Reconnecting Science And Spirituality: Toward
Overcoming a Taboo. Zygon: Journal Of Religion & Science, 40(2), 423-441.