Dokumen ini membahas konsep audit kinerja yang dapat dilakukan oleh auditor eksternal maupun internal sesuai UU dan PP terkait. Audit kinerja bertujuan mengevaluasi kinerja dan kompensasi dosen. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya koordinasi antara auditor eksternal dan internal dalam melaksanakan audit kinerja untuk menghindari overlapping tugas.
Konsep audit kinerja dan pelaksanaan audit kinerja
1. EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
DOSEN PENGAMPU : ADE FAUJI,SE,.MM
DI SUSUN OLEH :
ARTA
11150704
7H-MSDM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
2. KONSEP AUDIT KINERJA DAN PELAKSANAAN AUDIT KINERJA
Audit kinerja dapat di laksanakan oleh eksternal auditor maupun internal auditor. Sesuai amanat UU No.15 tahun 2004
dan PP No. 60 tahun 2008. UU NO. 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keungan
negara memberikan mandat dan kewenangan kepada BPK – sebagai lembaga pemeriksaan eksternal – untuk
melaksanakan audit kinerja. Di sisi lain , PP No. 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah juga
memberikan kewenangan pada aparat pengawas intern pemerintaah untuk melaksanakan audit kinerja, sebagai bentuk
pengawasan. Dengan demikian,auditor eksternal dan auditir internal perlu berkoordinasi dalam melaksanakan adit
kinerja.
Jangan sampai terjadi overlapping . Keduanya harus menjaga hubungan dan komunikasi yang harmonis agar tercipta
konfigurasiaudit kinerja yang baik.
Tiadanya kejelasan prosedur tetulis atau prosedur berbekit-belit,
sehingga bisa di tafsirkan salah atau tidak konsisten dan
menambah pelayanan menjadi lama.
Pengukuran standar atau penetapan penjabaran tujuan oleh
manajemen dalam pengukuran hasil
kerja,produktifitas,efisiensi,atau penggunaan barang/jasa yang
kurang tepat.
Personil yang kurang cakap,sehingga menimbulkan kelambatan
dan kekurangan lainnya, termasuk menerima tanggung jawab
yang besar
Beberapa pekerjaan duplikasi atau tumpang tindih, sehingga
terjadi pemborosan dan saling lempar tanggung jawab.
Manfaat Audit
Kinerja