SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
Rencana strategis kementrian
kesehatan tahun 2015-2019
Kelompok 5
Neng azzah aimmatul huriyyah (006)
Hulwatullaini (025)
Karunia putri saleha (029)
Fakhriya elita (027)
Fatima (037)
Athaya zhaizafia
Pembangunan Kesehatan
Upaya Seluruh Komponen Bangsa
kesadaran
kemauan
kemampuan
Derajat Kesehatan
SDM
produktif
Hidup
Sehat
Sasaran pokok RPJMN 2015-
2019
status
kesehatan
dan gizi
ibu dan
anak
pengendalian
penyakit
akses dan
mutu
pelayanan
kesehatan
cakupan
pelayanan
kesehatan
universal
tenaga
kesehatan,
obat dan
vaksin
responsivitas
sistem
kesehatan
Pilar pembangunan
kesehatan
Paradigma
Sehat
• pengarusutamaan
kesehatan dalam
pe,bangunaan
• penguatan promotif
preventif
• pemberdayaan
masyarakat
Pelayanan
Kesehatan
• peningkatan akses dan
mutu pelayanan
• pendekatan
continuum of care dan
intervensi berbasis
risiko
• optimalisasi sistem
rujukan
Jaminan Kesehatan
Nasional
• perluasan sasaran
dan benefit
• kendali mutu dan
kendali biaya
B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN
PERMASALAHAN
1. Upaya Kesehatan
• jml Bidan tetapi kompetensi masih 
• jml Puskesmas PONED &RS PONEK tapi kualitas
layanan masih 
• peserta KB tetapi gizi ibu hamil masih 
Kesehatan
ibu dan anak
• mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap
untuk hamil dan melahirkan
• meningkatkan perilaku hidup sehat ibu dan juga
kondisi lingkungan setempat untuk melindungi bayi
dari infeksi
Kematian Bayi
dan Balita
• Kuantitas &kualitas Puskesmas dalam Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
• Prioritas program UKS: gizi, kesehatan
reproduksi &deteksi dini penyakit tidak menular.
Usia Sekolah
dan Remaja
1. Upaya Kesehatan (2)
• Prioritas pada penyakit HIV/AIDS, tuberculosis, malaria,
DBD, influenza dan flu burung
• Pengendalian neglected diseases seperti kusta, filariasis,
leptospirosis,
• pengembangan Early Warning and Respons System(EWARS)
Penyakit
Menular
• Underweight (18,4% -19,6%), stunting (36,8%-
37,2%), wasting (kurus) (13,6% -12,1%), obesitas 
• pendidikan gizi seimbang yang proaktif serta PHBS
menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan
Gizi
Masyarakat
• Pengendalian penyakit tidak menular
• pelayanan kesehatan kerja primer dan
penerapan K3
• peningkatan kesehatan kelompok pekerja rentan
Usia Kerja dan
Usia Lanjut
1. Upaya Kesehatan (3)
• 14 juta jiwa menderita gangguan mental emosional, lebih
dari 400 ribu jiwa menderita gangguan jiwa berat (psikotis),
&sekitar 1.170 kasus bunuh diri dilaporkan dalam satu tahun
•  Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKJBM)
Kesehatan
Jiwa
• rumah tangga dengan akses air minum yang layak  66,8%
pada 2013-mendekati angka target 68% pada 2014.
• akses sanitasi dasar layak pada 2013 (55,5%-66,8%)
•  Upaya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Penyehatan
Lingkungan
• double burden penyakit : PM &PTM ( terutama: hipertensi,
diabetes melitus, kanker , & PPOK
• Kematian akibat rokok terus meningkat: 59,7% pada 2007.
• Posbindu-PTM pada tahun 2013 telah berkembang menjadi
7225 Posbindu di seluruh Indonesia.
Penyakit
Tidak Menular
1. Upaya Kesehatan (4)
• jumlah Puskesmas pada 2013 telah menjadi 9.655 buah
• Kesiapan pelayanan umum di Puskesmas baru mencapai
71%, pelayanan PONED 62%, dan pelayanan penyakit
tidak menular baru mencapai 79%
• jumlah RSU &RSK :1.725 RSU pada tahun 2013
Akses dan
Kualitas
Pelayanan
• Rumah tangga yang mempraktikkan PHBS  55,0% (2013)--45%
rumah tangga belum mempraktikan PHBS
• Desa siaga aktif  67,1% (2013)-- 30% desa siaga belum aktif
• Poskesdes yang beroperasi  54.731 buah (2013)-- 13.500
buah poskesdes belum beroperasi
• Tidak maksimalnya pelaksanaan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat: kurangnya tenaga promosi kesehatan
(hanya 0,46 orang per Puskesmas)
2. Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
3. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
• Tahun 2013: meningkat dari 92,5% menjadi 96,82%
• Ketersediaan belum terdistribusi rata
Tahun 2012: 3 provinsi ketersediaan < 80%, 6 provinsi
ketersediaan >100%
• Periode 2010-2014: Perbaikan melalui e-catalog dan e-
logistic
• ketersediaan obat dan vaksin cukup baik, tetapi pelayanan
kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan pada umumnya
masih belum sesuai standar.
• Pengetahuan masyarakat tentang obat secara umum juga
masih belum baik, terbukti sebanyak 35% rumah tangga
melaporkan menyimpan obat termasuk antibiotik tanpa
adanya resep dokter (Riskesdas 2013).
3. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
• JKN berpotensi kebutuhan obat esensial dan alat kesehatan
• Pemerintah menyusun Formularium Nasional (konsep obat
esensial) dan e-catalog
• 2011: Presentase obat bermutu 96,79%
2013: Presentase alat kesehatan bermutu 90,12%
• Mutu sarana produksi obat, produk kefarmasian lain, alat
kesehatan, dan makanan umumnya masih belum baik.
Diperberat dengan masalah tingginya harga obat
• Sebab: rantai distribusi yang tidak efisien dan bahan baku obat
yang masih diimpor.
3. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan
• 96% bahan baku digunakan industri farmasi melalui
impor
• Komponen bahan baku obat berkontribusi 25-30%
dari total biaya produksi obat harga obat
• Indonesia kaya akan tumbuhan obat.
Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) 2012
yang baru menjangkau 20% wilayah tanah air,
menghasilkan temuan 1.740 spesies tumbuhan
obat.
• prioritas yang harus dilakukan adalah kemandirian
bahan baku obat di samping pengembangan e-
catalog dan e-logistic.
4. Sumber daya manusia kesehatan
• Jumlah SDM kesehatan tahun 2012= 707.234
orang , meningkat tahun 2013= 877.088
orang. Namun persebarannya tidak merata
• Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di
RS, masih menghadapi kendala kekurangan
tenaga kesehatan di RS
5. Penelitian dan Pengembangan
• Diarahkan pada riset yang menyediakan
informasi untuk mendukung program
kesehatan
• Salah satu upaya ini terlihat dari beberapa
terobosan riset seperti:
– Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
– Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes)
– Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja)
– dsb.
6. Pembiayaan Kesehatan
• Ketersediaan anggaran kesehatan dari APBN
maupun APBD belum mencapai seperti di UU No
36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
5% APBN serta 10 % APBD (di luar gaji).
• Alokasi anggaran Kemenkes tahun 2008-2014
terus meningkat. Namun proporsi anggarannya
relatif tidak berubah, sekitar 2,5%.
• Kenaikan pada tahun 2014 dialokasikan untuk
penyelenggaraan JKN, sementara alokasi untuk
upaya kesehatan menurun.
6. Pembiayaan Kesehatan
• Pembangunan kesehatan juga harus didanai
oleh APBD.
• UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan agar Pemda (Provinsi,
Kabupaten, Kota) mengalokasikan minimal
10% dari APBD nya (di luar gaji pegawai) untuk
pembangunan kesehatan.
• Namun secara umum alokasi tersebut belum
tercapai maksimal.
6. Pembiayaan Kesehatan
• Pemerintah melalui Kemenkes menyalurkan
dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
• Pemanfaatan dana BOK: difokuskan pada
beberapa upaya kesehatan promotif dan
preventif
• Permasalahan:
– alokasi anggaran untuk kuratif dan rehabilitatif jauh
lebih tinggi daripada anggaran promotif dan
preventif
– berpotensi inefisiensi dalam upaya kesehatan.
7. Manajemen, Regulasi dan Sistem
Informasi Kesehatan
• Permasalahan dalam perencanaan kesehatan:
– kurang tersedianya data dan informasi yang
memadai, sesuai kebutuhan dan tepat waktu
– belum ada mekanisme yang dapat menjamin
keselarasan dan keterpaduan antara rencana dan
anggaran Kemenkes dengan rencana dan
anggaran kementerian/lembaga terkait serta
Pemda
– pemanfaatan hasil evaluasi atau kajian untuk
input dalam proses penyusunan perencanaan
Lingkungan Strategis
Nasional
• Perkembangan
penduduk
• Disparsitas status
kesehatan
• Disparitas status
kesehatan antar
wilayah
• Diberlakukannya SJSN
• Kesetaraan gender
• Berlakunya UU ttg desa
• Menguatnya peran
provinsi
• Berlaku peraturan ttg
SIK
Regional Global
• Aksesi FCTC
Perkembangan Penduduk
• Pertumbuhan penduduk di Indonesia: penduduk usia
produktif lebih banyak dari pada yang usia non-produktif
• Jumlah lansia di Indonesia saat ini lebih besar dibanding
penduduk benua Australia yakni sekitar 19 juta.
• Implikasi terhadap sistem kesehatan:
– meningkatnya kebutuhan pelayanan sekunder&tersier
– meningkatnya kebutuhan pelayanan home care
– meningkatnya biaya kesehatan.
• Konsekuensi logis: pemerintah harus menyediakan
fasilitas yang ramah lansia & kaum disabilitas
Perkembangan Penduduk
• kuantitas jumlah penduduk miskin , beban
biaya yang ditanggung pemerintah
• Menurut perhitungan Susenas Triwulan I tahun
2013, rata-rata lama sekolah penduduk usia 15
tahun ke atas di Indonesia adalah 8,14 tahun.
(belum memenuhi tujuan program wajib belajar
9 tahun)
Disparsitas Status Keshatan
• disparitas status kesehatan antar tingkat sosial
ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan-
pedesaan masih cukup tinggi.
• Kesenjangan yang cukup memprihatinkan
terlihat pada bentuk partisipasi masyarakat di
bidang kesehatan
Diberlakukan SJSN
• Diberlakukannya JKn, menuntut dilakukannya
peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan
• Perlu dukungan dari upaya promotif dan
preventif (Untuk mengendalikan beban
anggaran negara yang diperlukan dalam JKN)
Kesetaraan Gender
• Urgensi:
– perempuan akan menjadi mitra kerja aktif bagi
laki-laki dalam mengatasi masalah-masalah sosial,
ekonomi, dan politik
– perempuan turut mempengaruhi kualitas generasi
penerus
• Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Indonesia
meningkat dari 63,94 (2004) menjadi 68,52
(2012)
Berlaku UU tentang Desa
• Setiap desa akan mendapat dana alokasi yang
cukup besar setiap tahun (simulasi APBN: rata-
rata 1 milyar)
• PHBS & pengembangan Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) akan
lebih mungkin diupayakan di tingkat rumah
tangga di desa
Menguatnya Peran Provinsi
• UU Nomor 23 tahun 2014 : Provinsi selain
berstatus sebagai daerah juga merupakan
wilayah administratif
• Pengawasan pelaksanaan SPM (Standar
Pelayanan Minimal) bidang Kesehatan dapat
diserahkan sepenuhnya kepada provinsi oleh
Kementerian Kesehatan,
Berlakunya peraturan tentang SIK
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 tahun
2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
(SIK).
• mensyaratkan agar data kesehatan terbuka
untuk diakses oleh unit kerja instansi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang
mengelola SIK sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
Lingkungan Strategis Regional
• ASEAN Economic Community liberalisasi
perdagangan barang dan jasa serta investasi
sektor kesehatan.
• Perlu upaya meningkatkan daya saing
(competitiveness) dari fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan dalam negeri
• perjanjian pengakuan bersama (Mutual
Recognition Agreement - MRA) tentang jenis-jenis
profesi yang menjadi cakupan dari mobilitas.
Lingkungan Strategis Global
Aksesi FCTC
• 179 negara di dunia yang meratifikasi FCTC
• Indonesia salah satu negara penggagas dan ikut
merumuskan FCTC. Tetapi sampai kini belum
mengaksesinya.
• Prioritas yang dilakukan: mempercepat
penyelesaian MoU ke arah perjanjian yang
operasional sifatnya, sehingga hasil kerjasama
antar negara tersebut bisa dirasakan segera.
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN KESEHATAN
visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”
Upaya mewujudkan visi melalui 7 misi :
 Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
 Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
 Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
 Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
 Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
 Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
9 agenda priorotas “ NAWA CITA”
• Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara
• Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
• Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
• Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
• Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
• Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
• Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
• Melakukan revolusi karakter bangsa.
• Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
TUJUAN
TUJUAN KEMENTRIAN KESEHATAN
• meningkatnya status kesehatan masyarakat
• meningkatnya daya tanggap (responsiveness)
dan perlindungan masyarakat terhadap risiko
sosial dan finansial di bidang kesehatan
Indikator yang akan dicapai
Peningkatan kesmas
• Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010),
346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
• Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
• Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
• Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
• Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Meningkatkan Daya Tanggap Dan Perlindungan Masyarakat Terhadap Risiko
Sosial Dan Finansial Di Bidang Kesehatan
• Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah
memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
• 2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80
menjadi 8,00.
Sasaran strategis
Meningkatnya Kesehatan
Masyarakat
• Meningkatnya
persentase persalinan
di fasilitas kesehatan
sebesar 85%.
• Menurunnya
persentase ibu hamil
kurang energi kronik
sebesar 18,2%.
• Meningkatnya
persentase kabupaten
dan kota yang
memiliki kebijakan
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
sebesar 80%.
Meningkatnya
Pengendalian Penyakit
• Persentase kab/kota yang
memenuhi kualitas
kesehatan lingkungan
sebesar 40%.
• Penurunan kasus
Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) tertentu
sebesar 40%.
• Kab/Kota yang mampu
melaksanakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan
kedaruratan kesehatan
masyarakat yang
berpotensi wabah
sebesar 100%.
• Menurunnya prevalensi
merokok pada pada usia
≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
Meningkatnya Akses dan
Mutu Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
• Jumlah kecamatan
yang memiliki minimal
1 Puskesmas yang
terakreditasi sebanyak
5.600.
• Jumlah kab/kota yang
memiliki minimal 1
RSUD yang
terakreditasi sebanyak
481 kab/kota.
Meningkatnya akses,
kemandirian, dan mutu
sediaan farmasi dan alat
kesehatan
• Persentase
ketersediaan obat dan
vaksin di Puskesmas
sebesar 90%.
• Jumlah bahan baku
obat, obat tradisional
serta alat kesehatan
yang diproduksi di
dalam negeri
sebanyak 35 jenis.
• Persentase produk
alat kesehatan dan
PKRT di peredaran
yang memenuhi syarat
sebesar 83%.
Meningkatnya Jumlah, Jenis,
Kualitas dan Pemerataan
Tenaga Kesehatan
• Jumlah Puskesmas yang
minimal memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan
sebanyak 5.600
Puskesmas.
• Persentase RS kab/kota
kelas C yang memiliki 4
dokter spesialis dasar
dan 3 dokter spesialis
penunjang sebesar
60%.
• Jumlah SDM Kesehatan
yang ditingkatkan
kompetensinya
sebanyak 56,910 orang.
Meningkatnya sinergitas
antar Kementerian/Lembaga
• Meningkatnya jumlah
kementerian lain yang
mendukung
pembangunan
kesehatan.
• Meningkatnya
persentase kab/kota
yang mendapat
predikat baik dalam
pelaksanaan SPM
sebesar 80%.
Meningkatnya daya guna
kemitraan dalam dan luar
negeri
• Jumlah dunia usaha
yang memanfaatkan
CSR untuk program
kesehatan sebesar
20%.
• Jumlah organisasi
kemasyarakatan yang
memanfaatkan
sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan
sebanyak 15.
• Jumlah kesepakatan
kerja sama luar negeri
di bidang kesehatan
yang
diimplementasikan
sebanyak 40.
Meningkatnya integrasi
perencanaan, bimbingan
teknis dan pemantauan-
evaluasi
• Jumlah provinsi yang
memiliki rencana lima
tahun 40 Rencana
Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun
2015-2019 dan
anggaran kesehatan
terintegrasi dari
berbagai sumber
sebanyak 34 provinsi.
• Jumlah rekomendasi
monitoring evaluasi
terpadu sebanyak 100
rekomendasi.
Meningkatnya efektivitas
penelitian dan
pengembangan kesehatan
•Jumlah hasil penelitian yang
didaftarkan HKI sebanyak 35
buah.
•Jumlah rekomendasi
kebijakan berbasis
penelitian dan
pengembangan kesehatan
yang diadvokasikan ke
pengelola program
kesehatan dan atau
pemangku kepentingan
sebanyak 120 rekomendasi.
• Jumlah laporan Riset
Kesehatan Nasional
(Riskesnas) bidang
kesehatan dan gizi
masyarakat sebanyak 5
laporan.
Meningkatnya tata kelola
kepemerintahan yang baik
dan bersih
• Persentase satuan
kerja yang dilakukan
audit memiliki temuan
kerugian negara ≤1%
sebesar 100%.
Meningkatnya kompetensi
dan kinerja aparatur
Kementerian Kesehatan
• Meningkatnya persentase
pejabat struktural di
lingkungan Kementerian
Kesehatan yang
kompetensinya sesuai
persyaratan jabatan
sebesar 90%.
• Meningkatnya persentase
pegawai Kementerian
Kesehatan dengan nilai
kinerja minimal baik
sebesar 94%.
Meningkatkan sistem
informasi kesehatan
integrasi
• Meningkatnya persentase
Kab/Kota yang
melaporkan data
kesehatan prioritas
secara lengkap dan tepat
waktu sebesar 80%.
• Persentase tersedianya
jaringan komunikasi data
yang diperuntukkan
untuk akses pelayanan e-
health sebesar 50%
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019
bertujuan untuk bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah
Republik lndonesia.
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh
meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi,
menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada
balita.
STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN UNTUK MENCAPAI
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
pembangunan nasional berwawasan kesehatan
pemberdayaan masyarakat dan daerah
pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan
pengembangan dan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
penanggulangan keadaan darurat kesehatan
• Sasaran
pembangunan
kesehatan pada
RPJMN 2015-2019
• Sasaran
pembangunan
kesehatan pada
RPJMN 2015-
2019
• Sasaran
pembangunan
kesehatan pada
RPJMN 2015-
2019
Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi
 Akselerasi Pemenuhan Akses
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,
Remaja, dan Lanjut Usia yang
Berkualitas.
 Mempercepat Perbaikan Gizi
Masyarakat.
 Meningkatkan Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan
 Meningkatkan Akses Pelayanan
Kesehatan Dasar yang Berkualitas
 Meningkatkan Akses Pelayanan
Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
 Meningkatkan Ketersediaan,
Keterjangkauan, Pemerataan, dan
Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
 Meningkatkan Pengawasan Obat dan
Makanan
 Meningkatkan Ketersediaan,
Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan
 Meningkatkan Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat
 Menguatkan Manajemen, Penelitian
Pengembangan dan Sistem Informasi
 Memantapkan Pelaksanaan Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Bidang Kesehatan
 Mengembangkan dan Meningkatkan
Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN
KESEHATAN
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting:
• Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
Upaya untuk mendorong tercapainya target pembangunan kesehatan nasional,
terutama melalui penguatan layanan kesehatan primer, Kementerian Kesehatan
mengembangkan program Nusantara Sehat. Program ini menempatkan tenaga
kesehatan di tingkat layanan kesehatan primer dengan metode team-based
• Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care)
Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut
• Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan
Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada bayi,
balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok
berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan daerah
bermasalah kesehatan
Kelompok Sasaran Strategis Kementrian
Kesehatan
Kelompok Sasaran
Strategi pada Aspek
Input
Kelompok Sasaran
Strategi pada Aspek
Kelembagaan
Kelompok Sasaran
Strategi pada Aspek
Upaya Strategi
Kelompok Sasaran Strategi pada
Aspek Input
Meningkatkan Tata
Kelola Pemerintahan yang
Baik dan Bersih
Meningkatkan Kompetensi
dan Kinerja Aparatur
Kementrian Kesehatan
Meningkatkan sistem
Informasi Kesehatan
Integrasi
Kelompok Sasaran Strategi pada
Aspek Kelembagaan
Meningkatkan Sinergitas
Antar Kementrian/
Lembaga
Meningkatkan Daya Guna
Kemitraan (Dalam dan
Luar Negeri)
Meningkatkan Integrasi
Perencanaan, Bimbingan
Teknis dan Pemantauan
Evaluasi
Meningkatkan Efektivitas
Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Kelompok Sasaran Strategi pada
Aspek Upaya Strategi
Meningkatkan Kesehatan
Masyarakat
Meningkatkan Pengendalian
Penyakit
Meningkatkan Akses dan Mutu
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Meningkatkan Jumlah, Jenis,
Kualitas dan Pemerataan
Tenaga Kesehatan
Meningkatkan Akses,
Kemandirian dan Mutu Sediaan
Farmasi dan ALAT Kesehatan
Kerangka Regulasi
Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan
dengan baik maka perlu didukung dengan regulasi yang
memadai. Perubahan dan penyusunan regulasi disesuaikan
dengan tantangan global, regional dan nasional.
Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi diarahkan untuk:
• Penyediaan regulasi dari turunan undang-undang yang terkait dengan
kesehatan
• Meningkatkan pemerataan sumber daya manusia kesehatan
• Pengendalian penyakit dan kesehata lingkungan
• Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berwawasasn
kesehatan
• Penguatan kemandirian obat dan alkes
• Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional yang lebih bermutu
• Penguatan peran pemerintah di era desentralisasi
• Peningkatan pembiayaan kesehatan.
Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan terdiri dari:
• Sinkronisasi nomenklatur kelembagaan dengan program
kementerian kesehatan
• Penguatan kebijakan kesehatan untuk mendukung NSPK dan
pengarusutamaan pembangunan berwawasan kesehatan
• Penguatan pemantauan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi
pembangunan kesehatan
• Penguatan bisnis internal kementerian kesehatan yang meliputi
pembenahan SDM kesehatan, pembenahan manajemen, regulasi
dan informasi kesehatan
Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan terdiri dari:
• Penguatan peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan
• Penguatan sinergitas pembangunan kesehatan
• Penguatan program prioritas pembangunan
kesehatan
• Penapisan teknologi kesehatan.
TARGET KINERJA DAN KERANGKA
PENDANAAN
Memperhatikan rancangan awal RPJMN 2015-
2019, visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran
strategis sebagaimana diuraikan dalam bab-bab
sebelumnya, maka disusunlah target kinerja dan
kerangka pendanaan program-program
20152019. Program Kemenkes ada dua yaitu
program generik dan program teknis
Program Generik
• Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya.
• Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan
• Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS).
• Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Kesehatan.
• Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Program Teknik
• Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
• Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan dan
Lingkungan.
• Program Pembinaan Upaya Kesehatan.
• Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
• Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan.
2. Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Sasaran:meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian
• Persentase pemenuhan kebutuhan SDM apratur
kesehatan dan pejabat struktural di lingkungan kmenkes
90 %.
• Persentase pegawai kementrian kesehatan dengan nilai
kinerja minimal 94%
3. Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan
Barang Milik Negara
Sasaran: meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan
Barang Milik Negara (BMN) secara efektif dan efisien
• Persentase menyampaikan laporan keuangan tepat
waktu, nilai aset yang telah ditetapkan sesuai
ketentuan, dan pengadaan menggunakan e-
procurement100%
4. Perumusan Peraturan Perundang-Undangan dan
Organisasi
Sasaran : meningkatnya produk peraturan
perundang-undangan, pelayanan hukum, organisasi
dan tata laksana .
1. Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang
diselesikan : RUU,RPP,Keppres,Inpres diselesaikan
35 hukum
2. Jumlah produk organisasi dan tata kerja serta
analisis jabatan sebanyak 44 produk.
3. Jumlah produk ketatalaksanaan,
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
kesehatan, akuntabilitas kinerja dan jabatan
fungsional sebanyak 75 produk
5. Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah
Tangga, Keuangan, dan Gaji
Sasaran dan Indikator pencapaian:
• Meningkatnya kualitas administrasi korespondensi dan
pengaturan acara 95%
• pelayanan dokumen perjalanan dinas luar negeri
sebanyak 95%
• pengelolaan kantor Kemenkes sebesar 100%
• dan pengelolaan pembayaran gaji sebesar 100%
6. Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan
Sasaran: meningkatnya pengelolaan data dan informasi
kesehatan
• Persentase kabupaten/kota yang melaporkan data
kesehatan 70% dan adanya jaringan komunikasi untuk
pelayanan kesehatan sebesar 50%
7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Sasaran: meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan
promosi kesehatan kepada masyarakat
• Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan
sebanyak 15 kebijakan
• Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan
PHBS sebesar 80%.
• Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10%
untuk UKBM sebesar 50%.
• Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk
program kesehatan 60 dunia
• Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan
sumber dayanya untuk mendukung kesehatan
sebanyak 45 buah
8. Penanggulangan Krisis Kesehatan
Sasaran : meningkatnya upaya pengurangan risiko
krisis kesehatan
• Jumlah kabupaten/kota yang mendapatkan
dukungan untuk mengurangi krisis kesehatan
diwilayah 170 kabupaten dan mendapat
sosialisasi dalam upaya pengurangan resiko
sebanyak 34 provinsi
9. Pengelolaan Komunikasi Publik
Sasaran: meningkatnya pengelolaan komunikasi
publik
• Jumlah publikasi kesehatan yang disebarluaskan
kepada masyarakat sebanyak 38.633 publikasi
dan persentase informasi yang diselesaikan 90%
10. Peningkatan Intelegensia Kesehatan
Sasaran: meningkatnya kesehatan intelegensia
secara optimal dalam mempersiapkan SDM yang
berkualitas
• Jumlah instrumen peningkatan dan pengurangan
masalah kesehatan sesuai tahap siklus hidup yang
mendukung pembangunan pendidikan
kewarganegaraan sebanyak 35 instrumen
11. Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji
Sasaran: meningkatnya kesiagaan pelayanan
kesehatan di Arab Saudi yang tepat guna dan sesuai
kebutuhan
persentase hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji
(3 bulan sebelum operasional) sebesar 80%.
12. Pengelolaan Konsil Kedokteran Indonesia
Sasaran: meningkatnya pelayanan registrasi dan
penyelenggaran standardisasi pendidikan
profesi, dan penanganan kasus pelanggaran
disiplin dokter dan dokter gigi
• Penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter
dan dokter gigi yang terselesaikan 185 kasus
• Jumlah Surat Tanda Registrasi dokter dan
dokter gigi
Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat
(KIS)
Sasaran: Terselenggaranya Penguatan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS)
• penduduk Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia
Sehat (KIS) sebanyak 109,9 juta jiwa.
Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan
Jaminan Kesehatan Nasional(JKN)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS)
Sasaran: dihasilkan kebijakan tentang pembiayaan
kesehatan dan JKN / KIS
Program Peningkatan Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan
Sasaran: meningkatnya transparansi tata kelola
pemerintahan dan terlaksananya reformasi birokrasi
Yang harus dilakukan untung mencapai nya adalah:
• Peningkatan Pengawasan Program/Kegiatan
Lingkup Satker Binaan Inspektorat I ,II,III,IV
• Peningkatan Penanganan Pengaduan Masyarakat
di Lingkungan Kementerian Kesehatan
• Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada Program Peningkatan
Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Kesehatan
 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak
Sasaran:meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat
persentase persalinan di pelayanan kesehatan dan ibu hamil
kurang energi kronik sebesar 18,2 %, dengan cara:
• Pembinaan Perbaikan Gizi Masyarakat
• Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja
• Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja
• Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
• Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga
• Pembinaan Kesehatan Tradisional dan Komplementer
• Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak
 Program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan
Sasaran :menurunnya penyakit menular, penyakit tidak
menular, dan peningkatan kualitas lingkungan.
• Persentase kabupaten/kota yang memenuhi kualitas
kesehatan lingkungan sebesar 40%.
• Persentase penurunan kasus Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.
• Persentase kabupaten/kota yang mempunyai Kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar
100%.
• Persentase penurunan prevalensi merokok pada usia ≤
18 tahun sebesar 5,4%.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka
kegiatan yang akan dilakukan adalah :
• Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina
dan Kesehatan Matra
• Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
• Pengendalian Penyakit Menular Langsung
• Pengendalian Penyakit Tidak Menular
• Penyehatan Lingkungan
• Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
 Program Pembinaan Upaya Kesehatan
Sasaran :meningkatnya akses pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas
bagi masyarakat.
satu kecamatan minimal mempunyai 1
puskesmas 1 RSUD yang tersertifikasi dan
terakreditasi .
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka
kegiatan yang akan dilakukan adalah
• Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan
Sarana Kesehatan
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan
2. Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketekhnisian
Medik
3. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
4. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan
7. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
8. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Kesehatan
9. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai sasaran
Sasaran • meningkatnya pemerataan
• mutu pelayanan penunjang medik
• sarana prasarana dan peralatan kesehatan
Indikator
Pencapaian
• Persentase RS regional sebagai pengampu pelayanan
telemedicine sebesar 32%.
• Jumlah UPT vertikal dan RS rujukan regional yang memiliki KSO
sebanyak 50 UPT.83
kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai sasaran
2. Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketekhnisian Medik
Sasaran Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan
dan ketekhnisian medik
Indikator
Pencapaian
Jumlah Puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) sebesar 1.015 unit Puskesmas.
3. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
Sasaran Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
bagi masyarakat
Indikator
Pencapaian
• Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap
yang memberikan pelayanan sesuai standar sebanyak 6.000
Puskesmas.
• Jumlah kab/kota yang yang melakukan Pelayanan Kesehatan
Bergerak (PKB) di daerah terpencil dan sangat terpencil
sebanyak 150 kab/kota.
• Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan manajemen
Puskesmas sebanyak 9.414 unit puskesmas.
• Jumlah kab/kota yang memiliki daerah Terpencil/Sangat
Terpencil (T/ST) yang mempunyai regulasi tentang penetapan
Puskesmas T/ST sebanyak 318 kab/kota.
• Jumlah kab/kota yang siap akreditasi faskes primer sebanyak
366 kab/kota.
• Jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinas
Kesehatan dengan UTD dan RS sebanyak 5.600 Puskesmas.
4. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
Sasaran Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang
dapat dijangkau oleh masyarakat
Indikator
Pencapaian
• Jumlah RS Rujukan Nasional dengan rs rujukan regional yang
menerapkan integrasi data rekam medis sebanyak 60 unit.
• Jumlah RS rujukan regional yang memenuhi Sarana Prasarana
dan Alat (SPA) sesuai standar sebanyak 125 unit.
• Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan akses layanan
rujukan sebesar 95%.
• Jumlah RS pusat rujukan nasional yang ditingkatkan sarana dan
prasarananya sebanyak 14 unit.
• Jumlah dokumen tentang kebutuhan kapal RS di kabupaten
kepulauan sebanyak 1 dokumen di tahun 2016.
• Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dan dengan kriteria
khusus sebanyak 97 unit.
• Jumlah RS pratama yang dibangun sebanyak 64 unit.
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
Sasaran Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa dan
Napza
Indikator
Pencapaian
• Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Institusi
Penerima Wajib Lapor 84 85 (IPWL) pecandu narkotika yang
aktif sebesar 50%.
• Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa sebanyak 280
kab/kota.
• Persentase RS Umum Rujukan Regional yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa/ psikiatri sebesar
60%.
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan
Sasaran Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan
Indikator
Pencapaian
• Persentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi berjalan
efektif sebesar 100%.
• Persentase Satker yang mendapatkan alokasi anggaran sesuai
dengan kriteria prioritas sebesar 100%.
• Persentase UPT vertikal yang sudah memiliki sistem
manajemen kinerja berbasis Renstra sebesar 70%.
• Persentase UPT vertikal yang dibina dengan indeks kinerja baik
sesuai dengan kontrak kinerja sebesar 100%.
• Persentase program direktorat yang mengacu kepada daerah
sasaran nasional sebesar 90%.
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran program kefarmasian dan alat
kesehatan:
7. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Sasaran Meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
Indikator
Pencapaian
• Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar
90%.
• Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional serta alat
kesehatan (alkes) yang diproduksi di dalam negeri sebesar 35.
• Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang
memenuhi syarat sebesar 83%.
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
1) Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
2) Peningkatan Ketersediaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan
3) Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
4) Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
5) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
8. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
Sasaran meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
Indikator
Pencapaian
• Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga
kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas.
• Persentase RS kabupaten/kota kelas C yang memiliki 4 dokter
spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.
• Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
sebanyak 56.910 orang.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka
kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1) Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM
Kesehatan
2) Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
3) Pendidikan dan Pelatihan Aparatur
4) Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
5) Pengelolaan Mutu Pendidikan Tinggi
6) Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan
7) Perencanaan SDM Kesehatan
8) Pelaksanaan Internship Tenaga Kesehatan
9) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
10) Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
sasaran
9. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Sasaran Meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan
pemanfaatan di bidang kesehatan
Indikator
Pencapaian
• Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35
dokumen.
• Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan
pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola
program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak
120 rekomendasi.
• Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang
kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 dokumen.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan
dilakukan adalah:
1) Penelitian dan Pengembangan Bidang Biomedis dan Teknologi
Dasar Kesehatan
2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Intervensi Kesehatan
Masyarakat
3) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Terapan Kesehatan
dan Epidemiologi Klinik
4) Penelitian dan Pengembangan Humaniora, Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional
Kerangka Pendanaan
• Peningkatan pendanaan kesehatan dilakukan melalui
peningkatan proporsi anggaran kesehatan secara signifikan
sehingga mencapai 5% dari APBN pada tahun 2019
• Peningkatan pendanaan kesehatan juga melalui dukungan
dana dari Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat serta
sumber dari tarif/pajak maupun cukai
1. Peningkatan Pendanaan
• mengefektifkan peran dan kewenangan Pusat-Daerah,
sinergitas pelaksanaan pembangunan kesehatan Pusat-
Daerah dan pengelolaan DAK yang lebih tepat sasaran
• pendanaan kesehatan diutamakan untuk peningkatan akses
dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
melalui program Jaminan Kesehatan Nasional,
• penguatan kesehatan pada masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan, penguatan
sub-sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional untuk
mendukuKJ g upaya penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi,
Balita, peningkatan gizi masyarakat dan pengendalian
penyakit dan serta penyehatan lingkungan.
Kerangka Pendanaan
2. Efektifitas Pendanaan

More Related Content

What's hot

Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataMuh Saleh
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Muh Saleh
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Sistem kesehatan nsional (skn)
Sistem kesehatan nsional (skn)Sistem kesehatan nsional (skn)
Sistem kesehatan nsional (skn)Muhammad Syarif
 
Rpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanRpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanAbdul Rohman
 
Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalerwinhandi
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanStiunus Esap
 
Bk rencana kerja_gizi_final
Bk rencana kerja_gizi_finalBk rencana kerja_gizi_final
Bk rencana kerja_gizi_finalIntan Nurani
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARATMuh Saleh
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalCandra Wiguna
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Kamu Aku
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutSistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutZakiah dr
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanBudi Perdana
 
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSuprijanto Rijadi
 
Permasalahan Dalam SKN Indonesia
Permasalahan Dalam SKN IndonesiaPermasalahan Dalam SKN Indonesia
Permasalahan Dalam SKN IndonesiaBudi Perdana
 

What's hot (20)

Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Sistem kesehatan nsional (skn)
Sistem kesehatan nsional (skn)Sistem kesehatan nsional (skn)
Sistem kesehatan nsional (skn)
 
3.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-20093.sistem kesehatan-nasional-2009
3.sistem kesehatan-nasional-2009
 
Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)
 
Rpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatanRpjm bidang kesehatan
Rpjm bidang kesehatan
 
Sistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasionalSistem kesehatan-nasional
Sistem kesehatan-nasional
 
Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatanPembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan
 
Bk rencana kerja_gizi_final
Bk rencana kerja_gizi_finalBk rencana kerja_gizi_final
Bk rencana kerja_gizi_final
 
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARATCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI  SULAWESI BARAT
CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 
Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilutSistem pelayanan kesehatan kesgilut
Sistem pelayanan kesehatan kesgilut
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
 
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan NasionalSKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
SKD 01 Perpres no. 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
 
Permasalahan Dalam SKN Indonesia
Permasalahan Dalam SKN IndonesiaPermasalahan Dalam SKN Indonesia
Permasalahan Dalam SKN Indonesia
 

Similar to Renstra Kemenkes 2015-2019

KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfwadi29
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxVeniceaprilia
 
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danBab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danahmadainulyakin
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaYabniel Lit Jingga
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1 indrasutanmudo
 
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptxStevieArdiantoNappoe
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
 
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptxKelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptxshofi48
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxAndrianSenoputra
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfMursidTriSusilo2
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxRafliAidillah1
 
Peningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPeningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPosdaya Solok
 
1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docx1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docxwiwiefarida
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akbFirman Dariyansyah
 
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptxDwianaJatiSetiaji
 

Similar to Renstra Kemenkes 2015-2019 (20)

LBM 2 .pptx
LBM 2 .pptxLBM 2 .pptx
LBM 2 .pptx
 
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
3. bab 1
3. bab 13. bab 1
3. bab 1
 
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas danBab6 peningkatan aksesibilitas dan
Bab6 peningkatan aksesibilitas dan
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
 
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1  Bahan kleideskop dinas kesehatan   edisi 1
Bahan kleideskop dinas kesehatan edisi 1
 
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptxKelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
Kelompok 1_Reformasi Sistem Kesehatan Nasional - Copy.pptx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Triple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdfTriple Burden of Malnutrition.pdf
Triple Burden of Malnutrition.pdf
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
Peningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPeningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersal
 
1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docx1.PEDOMAN USILA.docx
1.PEDOMAN USILA.docx
 
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
 
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
1._ic_Transformasi_Layanan_Rujukan_PERSI_Bali_17052022.pptx
 
MAKALAH paper 1.docx
MAKALAH paper 1.docxMAKALAH paper 1.docx
MAKALAH paper 1.docx
 

More from Fakhriyah Elita

Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahFakhriyah Elita
 
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahFakhriyah Elita
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Normal
Tumbuh Kembang Remaja yang NormalTumbuh Kembang Remaja yang Normal
Tumbuh Kembang Remaja yang NormalFakhriyah Elita
 
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalTumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalFakhriyah Elita
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaFakhriyah Elita
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan dan Perkembangan AnakPertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan dan Perkembangan AnakFakhriyah Elita
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaFakhriyah Elita
 
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan PenanggulangannyaMengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan PenanggulangannyaFakhriyah Elita
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan RemajaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan RemajaFakhriyah Elita
 
Matriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang Mempengaruhinya
Matriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang MempengaruhinyaMatriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang Mempengaruhinya
Matriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang MempengaruhinyaFakhriyah Elita
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariFakhriyah Elita
 
Perencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hariFakhriyah Elita
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
 
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiGangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiFakhriyah Elita
 
Teks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTER
Teks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTERTeks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTER
Teks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTERFakhriyah Elita
 
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahTeks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahFakhriyah Elita
 
Teks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian Dunia
Teks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian DuniaTeks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian Dunia
Teks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian DuniaFakhriyah Elita
 
Dasar Gizi: Akar Masalah kanker payudara
Dasar Gizi: Akar Masalah kanker payudaraDasar Gizi: Akar Masalah kanker payudara
Dasar Gizi: Akar Masalah kanker payudaraFakhriyah Elita
 

More from Fakhriyah Elita (20)

Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang BermasalahTumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Remaja yang Bermasalah
 
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
 
Tumbuh Kembang Remaja yang Normal
Tumbuh Kembang Remaja yang NormalTumbuh Kembang Remaja yang Normal
Tumbuh Kembang Remaja yang Normal
 
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang NormalTumbuh Kembang Anak yang Normal
Tumbuh Kembang Anak yang Normal
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan RemajaPertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan dan Perkembangan AnakPertumbuhan dan Perkembangan Anak
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk LansiaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Lansia
 
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan PenanggulangannyaMengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
Mengenal Anemia Beserta Pencegahan dan Penanggulangannya
 
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan RemajaPerencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja
Perencanaan Menu Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja
 
Matriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang Mempengaruhinya
Matriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang MempengaruhinyaMatriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang Mempengaruhinya
Matriks Tumbuh Kembang Anak dan Remaja serta Zat Gizi yang Mempengaruhinya
 
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Remaja Anemia selama 7 hari
 
Perencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hariPerencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hari
Perencanaan Menu untuk Anak Gizi Buruk Selama 7 hari
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
 
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan MenyusuiGangguan Kehamilan dan Menyusui
Gangguan Kehamilan dan Menyusui
 
Teks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTER
Teks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTERTeks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTER
Teks Pidato: TO ACHIEVE THE YOUTH WHOSE INTELLIGENT, HEALTHY AND NOBLE CHARACTER
 
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimahTeks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
Teks Pidato: Mewujudkan Generasi Muda yang Cerdas Sehat dan Berakhlakul karimah
 
Teks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian Dunia
Teks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian DuniaTeks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian Dunia
Teks Pidato: Santri Indonesia sebagai Perdamaian Dunia
 
Gizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan AnemiaGizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan Anemia
 
Dasar Gizi: Akar Masalah kanker payudara
Dasar Gizi: Akar Masalah kanker payudaraDasar Gizi: Akar Masalah kanker payudara
Dasar Gizi: Akar Masalah kanker payudara
 
Gizi dan Kanker
Gizi dan KankerGizi dan Kanker
Gizi dan Kanker
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 

Recently uploaded (12)

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatanMetode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
Metode dan media pendidikan dan promosi kesehatan
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatanKemitraan masyarakat dalam program kesehatan
Kemitraan masyarakat dalam program kesehatan
 

Renstra Kemenkes 2015-2019

  • 1. Rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2015-2019 Kelompok 5 Neng azzah aimmatul huriyyah (006) Hulwatullaini (025) Karunia putri saleha (029) Fakhriya elita (027) Fatima (037) Athaya zhaizafia
  • 2. Pembangunan Kesehatan Upaya Seluruh Komponen Bangsa kesadaran kemauan kemampuan Derajat Kesehatan SDM produktif Hidup Sehat
  • 3. Sasaran pokok RPJMN 2015- 2019 status kesehatan dan gizi ibu dan anak pengendalian penyakit akses dan mutu pelayanan kesehatan cakupan pelayanan kesehatan universal tenaga kesehatan, obat dan vaksin responsivitas sistem kesehatan
  • 4. Pilar pembangunan kesehatan Paradigma Sehat • pengarusutamaan kesehatan dalam pe,bangunaan • penguatan promotif preventif • pemberdayaan masyarakat Pelayanan Kesehatan • peningkatan akses dan mutu pelayanan • pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko • optimalisasi sistem rujukan Jaminan Kesehatan Nasional • perluasan sasaran dan benefit • kendali mutu dan kendali biaya
  • 5. B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN PERMASALAHAN 1. Upaya Kesehatan • jml Bidan tetapi kompetensi masih  • jml Puskesmas PONED &RS PONEK tapi kualitas layanan masih  • peserta KB tetapi gizi ibu hamil masih  Kesehatan ibu dan anak • mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil dan melahirkan • meningkatkan perilaku hidup sehat ibu dan juga kondisi lingkungan setempat untuk melindungi bayi dari infeksi Kematian Bayi dan Balita • Kuantitas &kualitas Puskesmas dalam Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) • Prioritas program UKS: gizi, kesehatan reproduksi &deteksi dini penyakit tidak menular. Usia Sekolah dan Remaja
  • 6. 1. Upaya Kesehatan (2) • Prioritas pada penyakit HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, DBD, influenza dan flu burung • Pengendalian neglected diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, • pengembangan Early Warning and Respons System(EWARS) Penyakit Menular • Underweight (18,4% -19,6%), stunting (36,8%- 37,2%), wasting (kurus) (13,6% -12,1%), obesitas  • pendidikan gizi seimbang yang proaktif serta PHBS menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan Gizi Masyarakat • Pengendalian penyakit tidak menular • pelayanan kesehatan kerja primer dan penerapan K3 • peningkatan kesehatan kelompok pekerja rentan Usia Kerja dan Usia Lanjut
  • 7. 1. Upaya Kesehatan (3) • 14 juta jiwa menderita gangguan mental emosional, lebih dari 400 ribu jiwa menderita gangguan jiwa berat (psikotis), &sekitar 1.170 kasus bunuh diri dilaporkan dalam satu tahun •  Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKJBM) Kesehatan Jiwa • rumah tangga dengan akses air minum yang layak  66,8% pada 2013-mendekati angka target 68% pada 2014. • akses sanitasi dasar layak pada 2013 (55,5%-66,8%) •  Upaya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Penyehatan Lingkungan • double burden penyakit : PM &PTM ( terutama: hipertensi, diabetes melitus, kanker , & PPOK • Kematian akibat rokok terus meningkat: 59,7% pada 2007. • Posbindu-PTM pada tahun 2013 telah berkembang menjadi 7225 Posbindu di seluruh Indonesia. Penyakit Tidak Menular
  • 8. 1. Upaya Kesehatan (4) • jumlah Puskesmas pada 2013 telah menjadi 9.655 buah • Kesiapan pelayanan umum di Puskesmas baru mencapai 71%, pelayanan PONED 62%, dan pelayanan penyakit tidak menular baru mencapai 79% • jumlah RSU &RSK :1.725 RSU pada tahun 2013 Akses dan Kualitas Pelayanan • Rumah tangga yang mempraktikkan PHBS  55,0% (2013)--45% rumah tangga belum mempraktikan PHBS • Desa siaga aktif  67,1% (2013)-- 30% desa siaga belum aktif • Poskesdes yang beroperasi  54.731 buah (2013)-- 13.500 buah poskesdes belum beroperasi • Tidak maksimalnya pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat: kurangnya tenaga promosi kesehatan (hanya 0,46 orang per Puskesmas) 2. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
  • 9. 3. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan • Tahun 2013: meningkat dari 92,5% menjadi 96,82% • Ketersediaan belum terdistribusi rata Tahun 2012: 3 provinsi ketersediaan < 80%, 6 provinsi ketersediaan >100% • Periode 2010-2014: Perbaikan melalui e-catalog dan e- logistic • ketersediaan obat dan vaksin cukup baik, tetapi pelayanan kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan pada umumnya masih belum sesuai standar. • Pengetahuan masyarakat tentang obat secara umum juga masih belum baik, terbukti sebanyak 35% rumah tangga melaporkan menyimpan obat termasuk antibiotik tanpa adanya resep dokter (Riskesdas 2013).
  • 10. 3. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan • JKN berpotensi kebutuhan obat esensial dan alat kesehatan • Pemerintah menyusun Formularium Nasional (konsep obat esensial) dan e-catalog • 2011: Presentase obat bermutu 96,79% 2013: Presentase alat kesehatan bermutu 90,12% • Mutu sarana produksi obat, produk kefarmasian lain, alat kesehatan, dan makanan umumnya masih belum baik. Diperberat dengan masalah tingginya harga obat • Sebab: rantai distribusi yang tidak efisien dan bahan baku obat yang masih diimpor.
  • 11. 3. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan • 96% bahan baku digunakan industri farmasi melalui impor • Komponen bahan baku obat berkontribusi 25-30% dari total biaya produksi obat harga obat • Indonesia kaya akan tumbuhan obat. Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) 2012 yang baru menjangkau 20% wilayah tanah air, menghasilkan temuan 1.740 spesies tumbuhan obat. • prioritas yang harus dilakukan adalah kemandirian bahan baku obat di samping pengembangan e- catalog dan e-logistic.
  • 12. 4. Sumber daya manusia kesehatan • Jumlah SDM kesehatan tahun 2012= 707.234 orang , meningkat tahun 2013= 877.088 orang. Namun persebarannya tidak merata • Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di RS, masih menghadapi kendala kekurangan tenaga kesehatan di RS
  • 13. 5. Penelitian dan Pengembangan • Diarahkan pada riset yang menyediakan informasi untuk mendukung program kesehatan • Salah satu upaya ini terlihat dari beberapa terobosan riset seperti: – Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) – Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) – Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja) – dsb.
  • 14. 6. Pembiayaan Kesehatan • Ketersediaan anggaran kesehatan dari APBN maupun APBD belum mencapai seperti di UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, 5% APBN serta 10 % APBD (di luar gaji). • Alokasi anggaran Kemenkes tahun 2008-2014 terus meningkat. Namun proporsi anggarannya relatif tidak berubah, sekitar 2,5%. • Kenaikan pada tahun 2014 dialokasikan untuk penyelenggaraan JKN, sementara alokasi untuk upaya kesehatan menurun.
  • 15. 6. Pembiayaan Kesehatan • Pembangunan kesehatan juga harus didanai oleh APBD. • UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan agar Pemda (Provinsi, Kabupaten, Kota) mengalokasikan minimal 10% dari APBD nya (di luar gaji pegawai) untuk pembangunan kesehatan. • Namun secara umum alokasi tersebut belum tercapai maksimal.
  • 16. 6. Pembiayaan Kesehatan • Pemerintah melalui Kemenkes menyalurkan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). • Pemanfaatan dana BOK: difokuskan pada beberapa upaya kesehatan promotif dan preventif • Permasalahan: – alokasi anggaran untuk kuratif dan rehabilitatif jauh lebih tinggi daripada anggaran promotif dan preventif – berpotensi inefisiensi dalam upaya kesehatan.
  • 17. 7. Manajemen, Regulasi dan Sistem Informasi Kesehatan • Permasalahan dalam perencanaan kesehatan: – kurang tersedianya data dan informasi yang memadai, sesuai kebutuhan dan tepat waktu – belum ada mekanisme yang dapat menjamin keselarasan dan keterpaduan antara rencana dan anggaran Kemenkes dengan rencana dan anggaran kementerian/lembaga terkait serta Pemda – pemanfaatan hasil evaluasi atau kajian untuk input dalam proses penyusunan perencanaan
  • 18. Lingkungan Strategis Nasional • Perkembangan penduduk • Disparsitas status kesehatan • Disparitas status kesehatan antar wilayah • Diberlakukannya SJSN • Kesetaraan gender • Berlakunya UU ttg desa • Menguatnya peran provinsi • Berlaku peraturan ttg SIK Regional Global • Aksesi FCTC
  • 19. Perkembangan Penduduk • Pertumbuhan penduduk di Indonesia: penduduk usia produktif lebih banyak dari pada yang usia non-produktif • Jumlah lansia di Indonesia saat ini lebih besar dibanding penduduk benua Australia yakni sekitar 19 juta. • Implikasi terhadap sistem kesehatan: – meningkatnya kebutuhan pelayanan sekunder&tersier – meningkatnya kebutuhan pelayanan home care – meningkatnya biaya kesehatan. • Konsekuensi logis: pemerintah harus menyediakan fasilitas yang ramah lansia & kaum disabilitas
  • 20. Perkembangan Penduduk • kuantitas jumlah penduduk miskin , beban biaya yang ditanggung pemerintah • Menurut perhitungan Susenas Triwulan I tahun 2013, rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Indonesia adalah 8,14 tahun. (belum memenuhi tujuan program wajib belajar 9 tahun)
  • 21. Disparsitas Status Keshatan • disparitas status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan, dan antar perkotaan- pedesaan masih cukup tinggi. • Kesenjangan yang cukup memprihatinkan terlihat pada bentuk partisipasi masyarakat di bidang kesehatan
  • 22. Diberlakukan SJSN • Diberlakukannya JKn, menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan • Perlu dukungan dari upaya promotif dan preventif (Untuk mengendalikan beban anggaran negara yang diperlukan dalam JKN)
  • 23. Kesetaraan Gender • Urgensi: – perempuan akan menjadi mitra kerja aktif bagi laki-laki dalam mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik – perempuan turut mempengaruhi kualitas generasi penerus • Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) Indonesia meningkat dari 63,94 (2004) menjadi 68,52 (2012)
  • 24. Berlaku UU tentang Desa • Setiap desa akan mendapat dana alokasi yang cukup besar setiap tahun (simulasi APBN: rata- rata 1 milyar) • PHBS & pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) akan lebih mungkin diupayakan di tingkat rumah tangga di desa
  • 25. Menguatnya Peran Provinsi • UU Nomor 23 tahun 2014 : Provinsi selain berstatus sebagai daerah juga merupakan wilayah administratif • Pengawasan pelaksanaan SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang Kesehatan dapat diserahkan sepenuhnya kepada provinsi oleh Kementerian Kesehatan,
  • 26. Berlakunya peraturan tentang SIK • Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (SIK). • mensyaratkan agar data kesehatan terbuka untuk diakses oleh unit kerja instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang mengelola SIK sesuai dengan kewenangan masing-masing.
  • 27. Lingkungan Strategis Regional • ASEAN Economic Community liberalisasi perdagangan barang dan jasa serta investasi sektor kesehatan. • Perlu upaya meningkatkan daya saing (competitiveness) dari fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan dalam negeri • perjanjian pengakuan bersama (Mutual Recognition Agreement - MRA) tentang jenis-jenis profesi yang menjadi cakupan dari mobilitas.
  • 28. Lingkungan Strategis Global Aksesi FCTC • 179 negara di dunia yang meratifikasi FCTC • Indonesia salah satu negara penggagas dan ikut merumuskan FCTC. Tetapi sampai kini belum mengaksesinya. • Prioritas yang dilakukan: mempercepat penyelesaian MoU ke arah perjanjian yang operasional sifatnya, sehingga hasil kerjasama antar negara tersebut bisa dirasakan segera.
  • 29. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong” Upaya mewujudkan visi melalui 7 misi :  Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.  Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.  Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.  Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.  Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.  Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta  Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
  • 30. 9 agenda priorotas “ NAWA CITA” • Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara • Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. • Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. • Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. • Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. • Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. • Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. • Melakukan revolusi karakter bangsa. • Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
  • 31. TUJUAN TUJUAN KEMENTRIAN KESEHATAN • meningkatnya status kesehatan masyarakat • meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan
  • 32. Indikator yang akan dicapai Peningkatan kesmas • Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012). • Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup. • Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%. • Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif. • Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Meningkatkan Daya Tanggap Dan Perlindungan Masyarakat Terhadap Risiko Sosial Dan Finansial Di Bidang Kesehatan • Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10% • 2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.
  • 33. Sasaran strategis Meningkatnya Kesehatan Masyarakat • Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%. • Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%. • Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%. Meningkatnya Pengendalian Penyakit • Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%. • Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%. • Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%. • Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan • Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600. • Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kab/kota.
  • 34. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan • Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%. • Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis. • Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan • Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas. • Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%. • Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga • Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan. • Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.
  • 35. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri • Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20%. • Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15. • Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang diimplementasikan sebanyak 40. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan- evaluasi • Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun 40 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi. • Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan •Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah. •Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi. • Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.
  • 36. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih • Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan • Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%. • Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi • Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%. • Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e- health sebesar 50%
  • 37. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 bertujuan untuk bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.
  • 38. STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN pembangunan nasional berwawasan kesehatan pemberdayaan masyarakat dan daerah pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan pengembangan dan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan penanggulangan keadaan darurat kesehatan
  • 42. Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 meliputi  Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.  Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.  Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan  Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas  Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas  Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan  Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan  Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan  Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat  Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi  Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan  Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
  • 43. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting: • Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) Upaya untuk mendorong tercapainya target pembangunan kesehatan nasional, terutama melalui penguatan layanan kesehatan primer, Kementerian Kesehatan mengembangkan program Nusantara Sehat. Program ini menempatkan tenaga kesehatan di tingkat layanan kesehatan primer dengan metode team-based • Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care) Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut • Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan
  • 44. Kelompok Sasaran Strategis Kementrian Kesehatan Kelompok Sasaran Strategi pada Aspek Input Kelompok Sasaran Strategi pada Aspek Kelembagaan Kelompok Sasaran Strategi pada Aspek Upaya Strategi
  • 45. Kelompok Sasaran Strategi pada Aspek Input Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja Aparatur Kementrian Kesehatan Meningkatkan sistem Informasi Kesehatan Integrasi
  • 46. Kelompok Sasaran Strategi pada Aspek Kelembagaan Meningkatkan Sinergitas Antar Kementrian/ Lembaga Meningkatkan Daya Guna Kemitraan (Dalam dan Luar Negeri) Meningkatkan Integrasi Perencanaan, Bimbingan Teknis dan Pemantauan Evaluasi Meningkatkan Efektivitas Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • 47. Kelompok Sasaran Strategi pada Aspek Upaya Strategi Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Meningkatkan Pengendalian Penyakit Meningkatkan Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan Meningkatkan Akses, Kemandirian dan Mutu Sediaan Farmasi dan ALAT Kesehatan
  • 48. Kerangka Regulasi Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik maka perlu didukung dengan regulasi yang memadai. Perubahan dan penyusunan regulasi disesuaikan dengan tantangan global, regional dan nasional.
  • 49. Kerangka Regulasi Kerangka regulasi diarahkan untuk: • Penyediaan regulasi dari turunan undang-undang yang terkait dengan kesehatan • Meningkatkan pemerataan sumber daya manusia kesehatan • Pengendalian penyakit dan kesehata lingkungan • Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berwawasasn kesehatan • Penguatan kemandirian obat dan alkes • Penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional yang lebih bermutu • Penguatan peran pemerintah di era desentralisasi • Peningkatan pembiayaan kesehatan.
  • 50. Kerangka Kelembagaan Kerangka kelembagaan terdiri dari: • Sinkronisasi nomenklatur kelembagaan dengan program kementerian kesehatan • Penguatan kebijakan kesehatan untuk mendukung NSPK dan pengarusutamaan pembangunan berwawasan kesehatan • Penguatan pemantauan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi pembangunan kesehatan • Penguatan bisnis internal kementerian kesehatan yang meliputi pembenahan SDM kesehatan, pembenahan manajemen, regulasi dan informasi kesehatan
  • 51. Kerangka Kelembagaan Kerangka kelembagaan terdiri dari: • Penguatan peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan • Penguatan sinergitas pembangunan kesehatan • Penguatan program prioritas pembangunan kesehatan • Penapisan teknologi kesehatan.
  • 52. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN Memperhatikan rancangan awal RPJMN 2015- 2019, visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran strategis sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah target kinerja dan kerangka pendanaan program-program 20152019. Program Kemenkes ada dua yaitu program generik dan program teknis
  • 53. Program Generik • Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. • Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan • Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS). • Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan. • Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
  • 54. Program Teknik • Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. • Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan dan Lingkungan. • Program Pembinaan Upaya Kesehatan. • Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. • Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
  • 55. 2. Pembinaan Administrasi Kepegawaian Sasaran:meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian • Persentase pemenuhan kebutuhan SDM apratur kesehatan dan pejabat struktural di lingkungan kmenkes 90 %. • Persentase pegawai kementrian kesehatan dengan nilai kinerja minimal 94% 3. Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara Sasaran: meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) secara efektif dan efisien • Persentase menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, nilai aset yang telah ditetapkan sesuai ketentuan, dan pengadaan menggunakan e- procurement100%
  • 56. 4. Perumusan Peraturan Perundang-Undangan dan Organisasi Sasaran : meningkatnya produk peraturan perundang-undangan, pelayanan hukum, organisasi dan tata laksana . 1. Jumlah produk hukum bidang kesehatan yang diselesikan : RUU,RPP,Keppres,Inpres diselesaikan 35 hukum 2. Jumlah produk organisasi dan tata kerja serta analisis jabatan sebanyak 44 produk. 3. Jumlah produk ketatalaksanaan, penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kesehatan, akuntabilitas kinerja dan jabatan fungsional sebanyak 75 produk
  • 57. 5. Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan, dan Gaji Sasaran dan Indikator pencapaian: • Meningkatnya kualitas administrasi korespondensi dan pengaturan acara 95% • pelayanan dokumen perjalanan dinas luar negeri sebanyak 95% • pengelolaan kantor Kemenkes sebesar 100% • dan pengelolaan pembayaran gaji sebesar 100% 6. Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan Sasaran: meningkatnya pengelolaan data dan informasi kesehatan • Persentase kabupaten/kota yang melaporkan data kesehatan 70% dan adanya jaringan komunikasi untuk pelayanan kesehatan sebesar 50%
  • 58. 7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Sasaran: meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat • Jumlah kebijakan publik yang berwawasan kesehatan sebanyak 15 kebijakan • Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS sebesar 80%. • Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM sebesar 50%. • Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR nya untuk program kesehatan 60 dunia • Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 45 buah
  • 59. 8. Penanggulangan Krisis Kesehatan Sasaran : meningkatnya upaya pengurangan risiko krisis kesehatan • Jumlah kabupaten/kota yang mendapatkan dukungan untuk mengurangi krisis kesehatan diwilayah 170 kabupaten dan mendapat sosialisasi dalam upaya pengurangan resiko sebanyak 34 provinsi 9. Pengelolaan Komunikasi Publik Sasaran: meningkatnya pengelolaan komunikasi publik • Jumlah publikasi kesehatan yang disebarluaskan kepada masyarakat sebanyak 38.633 publikasi dan persentase informasi yang diselesaikan 90%
  • 60. 10. Peningkatan Intelegensia Kesehatan Sasaran: meningkatnya kesehatan intelegensia secara optimal dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas • Jumlah instrumen peningkatan dan pengurangan masalah kesehatan sesuai tahap siklus hidup yang mendukung pembangunan pendidikan kewarganegaraan sebanyak 35 instrumen 11. Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji Sasaran: meningkatnya kesiagaan pelayanan kesehatan di Arab Saudi yang tepat guna dan sesuai kebutuhan persentase hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji (3 bulan sebelum operasional) sebesar 80%.
  • 61. 12. Pengelolaan Konsil Kedokteran Indonesia Sasaran: meningkatnya pelayanan registrasi dan penyelenggaran standardisasi pendidikan profesi, dan penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi • Penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi yang terselesaikan 185 kasus • Jumlah Surat Tanda Registrasi dokter dan dokter gigi
  • 62. Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) Sasaran: Terselenggaranya Penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) • penduduk Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 109,9 juta jiwa. Pengembangan Pembiayaan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional(JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) Sasaran: dihasilkan kebijakan tentang pembiayaan kesehatan dan JKN / KIS
  • 63. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan Sasaran: meningkatnya transparansi tata kelola pemerintahan dan terlaksananya reformasi birokrasi Yang harus dilakukan untung mencapai nya adalah: • Peningkatan Pengawasan Program/Kegiatan Lingkup Satker Binaan Inspektorat I ,II,III,IV • Peningkatan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementerian Kesehatan • Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan
  • 64.  Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Sasaran:meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat persentase persalinan di pelayanan kesehatan dan ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2 %, dengan cara: • Pembinaan Perbaikan Gizi Masyarakat • Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja • Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja • Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi • Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga • Pembinaan Kesehatan Tradisional dan Komplementer • Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) • Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Dan Anak
  • 65.  Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Sasaran :menurunnya penyakit menular, penyakit tidak menular, dan peningkatan kualitas lingkungan. • Persentase kabupaten/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%. • Persentase penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%. • Persentase kabupaten/kota yang mempunyai Kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%. • Persentase penurunan prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
  • 66. Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah : • Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra • Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang • Pengendalian Penyakit Menular Langsung • Pengendalian Penyakit Tidak Menular • Penyehatan Lingkungan • Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
  • 67.  Program Pembinaan Upaya Kesehatan Sasaran :meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi masyarakat. satu kecamatan minimal mempunyai 1 puskesmas 1 RSUD yang tersertifikasi dan terakreditasi . Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah • Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
  • 68. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran 1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan 2. Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketekhnisian Medik 3. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 4. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan 7. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 8. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 9. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • 69. 1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran Sasaran • meningkatnya pemerataan • mutu pelayanan penunjang medik • sarana prasarana dan peralatan kesehatan Indikator Pencapaian • Persentase RS regional sebagai pengampu pelayanan telemedicine sebesar 32%. • Jumlah UPT vertikal dan RS rujukan regional yang memiliki KSO sebanyak 50 UPT.83
  • 70. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran 2. Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketekhnisian Medik Sasaran Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan, kebidanan dan ketekhnisian medik Indikator Pencapaian Jumlah Puskesmas yang menerapkan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) sebesar 1.015 unit Puskesmas.
  • 71. 3. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran Sasaran Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat Indikator Pencapaian • Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap yang memberikan pelayanan sesuai standar sebanyak 6.000 Puskesmas. • Jumlah kab/kota yang yang melakukan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di daerah terpencil dan sangat terpencil sebanyak 150 kab/kota. • Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan manajemen Puskesmas sebanyak 9.414 unit puskesmas. • Jumlah kab/kota yang memiliki daerah Terpencil/Sangat Terpencil (T/ST) yang mempunyai regulasi tentang penetapan Puskesmas T/ST sebanyak 318 kab/kota. • Jumlah kab/kota yang siap akreditasi faskes primer sebanyak 366 kab/kota. • Jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama melalui Dinas Kesehatan dengan UTD dan RS sebanyak 5.600 Puskesmas.
  • 72. 4. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran Sasaran Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indikator Pencapaian • Jumlah RS Rujukan Nasional dengan rs rujukan regional yang menerapkan integrasi data rekam medis sebanyak 60 unit. • Jumlah RS rujukan regional yang memenuhi Sarana Prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar sebanyak 125 unit. • Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan akses layanan rujukan sebesar 95%. • Jumlah RS pusat rujukan nasional yang ditingkatkan sarana dan prasarananya sebanyak 14 unit. • Jumlah dokumen tentang kebutuhan kapal RS di kabupaten kepulauan sebanyak 1 dokumen di tahun 2016. • Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dan dengan kriteria khusus sebanyak 97 unit. • Jumlah RS pratama yang dibangun sebanyak 64 unit.
  • 73. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran 5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa Sasaran Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa dan Napza Indikator Pencapaian • Persentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Institusi Penerima Wajib Lapor 84 85 (IPWL) pecandu narkotika yang aktif sebesar 50%. • Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa sebanyak 280 kab/kota. • Persentase RS Umum Rujukan Regional yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa/ psikiatri sebesar 60%.
  • 74. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Sasaran Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Indikator Pencapaian • Persentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi berjalan efektif sebesar 100%. • Persentase Satker yang mendapatkan alokasi anggaran sesuai dengan kriteria prioritas sebesar 100%. • Persentase UPT vertikal yang sudah memiliki sistem manajemen kinerja berbasis Renstra sebesar 70%. • Persentase UPT vertikal yang dibina dengan indeks kinerja baik sesuai dengan kontrak kinerja sebesar 100%. • Persentase program direktorat yang mengacu kepada daerah sasaran nasional sebesar 90%.
  • 75. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran program kefarmasian dan alat kesehatan: 7. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Sasaran Meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Indikator Pencapaian • Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%. • Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional serta alat kesehatan (alkes) yang diproduksi di dalam negeri sebesar 35. • Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran 1) Peningkatan Pelayanan Kefarmasian 2) Peningkatan Ketersediaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan 3) Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan 4) Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian 5) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
  • 76. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran 8. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Sasaran meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan Indikator Pencapaian • Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas. • Persentase RS kabupaten/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%. • Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56.910 orang.
  • 77. Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1) Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM Kesehatan 2) Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 3) Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 4) Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan 5) Pengelolaan Mutu Pendidikan Tinggi 6) Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 7) Perencanaan SDM Kesehatan 8) Pelaksanaan Internship Tenaga Kesehatan 9) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan 10) Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
  • 78. kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran 9. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Sasaran Meningkatnya kualitas penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang kesehatan Indikator Pencapaian • Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 dokumen. • Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi. • Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 dokumen.
  • 79. Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1) Penelitian dan Pengembangan Bidang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan 2) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat 3) Penelitian dan Pengembangan Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik 4) Penelitian dan Pengembangan Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 5) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
  • 80. Kerangka Pendanaan • Peningkatan pendanaan kesehatan dilakukan melalui peningkatan proporsi anggaran kesehatan secara signifikan sehingga mencapai 5% dari APBN pada tahun 2019 • Peningkatan pendanaan kesehatan juga melalui dukungan dana dari Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat serta sumber dari tarif/pajak maupun cukai 1. Peningkatan Pendanaan
  • 81. • mengefektifkan peran dan kewenangan Pusat-Daerah, sinergitas pelaksanaan pembangunan kesehatan Pusat- Daerah dan pengelolaan DAK yang lebih tepat sasaran • pendanaan kesehatan diutamakan untuk peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui program Jaminan Kesehatan Nasional, • penguatan kesehatan pada masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan, penguatan sub-sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional untuk mendukuKJ g upaya penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi, Balita, peningkatan gizi masyarakat dan pengendalian penyakit dan serta penyehatan lingkungan. Kerangka Pendanaan 2. Efektifitas Pendanaan