2. ALPINE SKI HOUSE
PENGERTIAN
Perjuangan diplomasi adalah usaha
mempertahankan keutuhan negara Indonesia
melalui jalur perjanjian dengan pihak Belanda.
Masa perjuangan diplomasi ditandai dengan
munculnya berbagai perjanjian diantranya
Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville,
Perjanjian Roem Royen, Konferensi Inter
Indonesia dan Konferensi Meja Bundar.
2
3. ALPINE SKI HOUSE
TIMELINE PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA
3
Perjuangan
Fisik
Indonesia
Perjanjian
Linggarjati
(10 November 1946)
Perjanjian
Renville
(17 Januari 1948)
Perjanjian
Roem Royen
(7 Mei 1949)
Konferensi
Meja Bundar
(27 Desember 1949)
AMB I
21 Jul 1947 – 5 Agu 1947
AMB II
19 Desember 1948
• Konferensi Inter Indonesia
4. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
REVOLUSI FISIK
INDONESIA
Masa revolusi fisik Indonesia ditandai dengan
munculnya berbagai pertempuran di Indonesia
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan
RI. Pertempuran tersebut diantaranya :
• Pertempuran Medan Area
• Pertempuran Bandung Lautan Api
• Pertempuran 5 Hari Semarang
• Palagan Ambarawa
• Pertempuran 10 November
4
5. ALPINE SKI HOUSE
PERJANJIAN
LINGGARJATI
Perjuangan secara fisik tidak menyelesaikan
masalah Indonesia-Belanda. Soekarno memutuskan
untuk berjuang melalui jalur diplomasi. Pada
tanggal 10 November 1946 diadakan pertemuan
pembahasan perjanjian damai antara Indonesia dan
Belanda di Linggarjati, Cirebon dengan wakil dari
Indonesia adalah Syahrir. Berikut hasil perundingan
Linggarjati :
1. Pengakuan de facto atas Jawa, Sumatera dan
Madura
2. Kesepakatan pendirian negara federal Negara
Indonesia Serikat
3. Negara Indonesia Serikat akan bekerjasama
dengan Belanda dan membentuk Uni
Indonesia-Belanda dibawah ratu Belanda
sebagai ketuanya
5
7. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
AGRESI MILITER BELANDA I
Latarbelakang
Perbedaan persepsi mengenai status Indonesia dalam Uni
Indonesia-Belanda pada Perjanjian Linggarjati membuat
Belanda melancarkan aksi polisionil yang kemudian
dinamakan Agresi Militer Belanda I (AMB) yang terjadi
pada tanggal 21 Juli 1947. AMB I membatalkan
kesepakatan Perjanjian Linggarjati yang sebelumnya telah
disepakati.
Usaha Meredakan AMB I
India dan Australia membantu Indonesia dalam
memperjuangkan penindasan Belanda melalui AMB I
melalui siding Dewan Keamanan PBB. PBB kemudian
menurunkan Komisi Konsuler dengan maksud mengawasi
proses gencatan senjata. Berdasarkan laporannya, Belanda
masih melakukan aksi polisionil hingga 4 Agustus 1947. DK
PBB membentuk sebuah komisi Bernama Goodwil
Commision (Komisi Jasa Baik) atau dikenal dengan KTN
pada tanggal 18 September 1947.
7
8. ALPINE SKI HOUSE
PERJANJIAN
RENVILLE
KTN beranggotakan Australia (Richard C. Kirby),
Belgia (Paul van Zealand), Amerika Serikat (Frank B.
Graham). KTN sebelumnya dibentuk selanjutnya
melaksanakan perundingan pada tanggal 17 Januari
1948 di geladak USS Renville. Isi perundingan
sebagai berikut :
1. Penghentian tembak – menembak
2. Daerah-daerah di belakang garis Van Mook
harus dikosongkan dari pasukan Indonesia
3. Belanda bebas membentuk negara federal di
daerah-daerah yang didudukinya
4. Dalam Uni Indonesia-Belanda, Negara
Indonesia Serikat sederajat dengan Kerajaan
Belanda
8
10. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
AGRESI MILITER BELANDA II
Latarbelakang
Belanda berencana menghilangkan Indonesia dengan
melakukan penyerangan ke Yogyakarta pada tanggal 19
Desember 1948. Yogyakarta dikuasai Belanda, para
pemimpin negara ditangkap Belanda, pemerintahan RI
dipindahkan ke Bukit Tinggi dibawah Syafruddin
Prawiranegara (PDRI) dan New Delhi dibawah LN. Palar. TNI
melakukan perjuangan secara gerilya.
Usaha Meredakan AMB II
Dalam rangka menyelesaikan AMB II, PBB membentuk United
Nations Commission for Indonesia (UNCI) atau Komisi PBB untu
Indonesia. UNCI berhasil menengahi permasalahan Indonesia-
Belanda yang dipimpin Merle Cochran (wakil Amerika) di Hotel
Des Indes, Jakarta pada tanggal 14 April – 7 Mei 1949. Delegasi
dari RI adalah Mr. Mohammad Roem dan Belanda adalah J.H.
van Royen. Berikut adalah isi persetujuan Roem-Royen :
1. Penarikan tantara Belanda dari Yogyakarta dilakukan pada
tanggal 24-29 Juni 1949
2. Tanggal 29 Juni 1949 TNI mulai masuk ke Yogyakarta
3. Setelah Yogyakarta dikuasai TNI, presiden dan wakil
presiden tiba di Yogyakarta pada 6 Juli 1949
4. PDRI di Bukittinggi menyerahkan mandatnya ke Yogyakarta
tanggal 13 Juli 1949.
10
11. ALPINE SKI HOUSE
KONFERENSI INTER-INDONESIA
11
Dalam rangka menyatukan persepsi dalam menghadapi
KMB, Indonesia dan BFO melakukan pertemuan Bernama
Konferensi Inter-Indonesia. Pertmuan tahap pertama
berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 1949
dengan keputusan pembentukan negara Indonesia Serikat
dengan nama RIS, pembentukan Uni Indonesia-Belanda
dan APRIS.
Tahap kedua berlangsung di Jakarta tanggal 30 Juli – 2
Agustus 1949 dengan persetujuan yaitu RIS menggunakan
bendera Sang Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia
Raya dan Bahasa nasional Bahasa Indonesia.
12. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
KONFERENSI MEJA BUNDAR
12
KMB diadakan di Den Haag belanda pada tanggal 23 Agustus 1949
dengan perwakilan dari Indonesia Moh. Hatta, BFO Sultan Hamid,
Belanda Van Maarseven dan UNCI Herremans, Merle Cochran, dan
Chritchley. Hasil dari KM yaitu sebagai berikut :
1. Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat
2. Status Karesidenan Irian Barat diselesaikan dalam waktu
setahun
3. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda yang didasarkan asas
Kerjasama sukarela dan sederajat
4. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak
konsesi dan izin baru untuk perusahaan – perusahaan Belanda
5. RIS harus membayar semua utang Belanda yang ada sejak
1942.