Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan media penyuluhan kesehatan masyarakat, yang mencakup definisi dan jenis-jenis media seperti media grafis, audio, dan visual. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan prinsip-prinsip desain grafis beserta unsur-unsurnya dalam membuat media promosi kesehatan.
3. PENGEMBANGAN MEDIA
PENYULUHAN
• Media penyuluhan adalah semua sarana atau
upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, shg sasaran dapat meningkat
pengetahuannya yg ahirnya diharapkan dpt
berubah perilakunya ke arah positif terhadap
kesehatan.
• Akan dibahas media : grafis, audio, visual.
4. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu mendesain
media penyuluhan kesehatan masyarakat/promosi
kesehatan
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Mendisain media PKM /promosi kesehatan dlm bentuk
media grafis
2. Mendisasin media PKM/promosi kesehatan dlm bentuk
audio
3. Mendisain media PKM/promkes dalm bentuk media
visual
5. MEDIA GRAFIS
• Media grafis adalah media yg mengutamakan
gambar atau media yang menekankan
persepsi indera penglihatan dan menyalurkan
pesan lewat simbol-simbol visual.
• Desain grafis merupakan seni terapan yg
digunakan untuk kegiatan produksi, bukan
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
emosional yg menimbulkan kepuasaan batin
seperti yg dilakukan oleh seni murni
6. Tujuan dari media grafis
• Untuk menarik, perhatian, mengikat
perhatian, dan menimbulkan kesan yang
tentunya tidak meninggalkan dari segi
estetikanya.
• Media grafis merupakan salah satu alat
komunikasi yg lebih menonjolkan visualnya.
Visual merupakan alat yg mudah diingat dan
mudah dimengerti oleh segala lapisan
masyarakat.
7. • Media grafis utamanya adalah untuk media
cetak tetapi dengan kemajuan teknologi
dalam penerapannya dapat diaplikasi kemedia
elektronik (film, televisi maupun komputer)
dan dalam bentuk yang tidak hanya dua
dimensi saja.
• Tujuan dari media grafis adalah untuk menarik
perhatian, mengikat perhatian dan
menimbulkan kesan dan tentunya tidak
meninggalkan dari segi estetikanya.
10. Kelebihan dan kelemahan media grafis
• Kelebihan media grafis
memperjelas dan memberikan penekanan pada
bagian gambar yang dianggap penting dan
mengkaburkan lainnya. Misalnya gambar jantung
lebih jelas dibanding bagian tubuh lainnya, karena
akan menerangkan jantung, dan sebagainnya.
Dapat menterjemahkan ide ide yang abstrak misalnya
menggambarkan pertarungan antara bibit penyakit
dengan obat atau menggambarkan sesuatu yang
sebelumnya tidak ada, dan sebagainnya
Mengatasi keterbatasan ruang. Misalnya meggambarkan
penampang, gunung merapi, menggambarkan peredaran
darah dan sebagainnya.
11. Mengatasi keterbatasan waktu. Misalnya
dapat menggambarkan waktu masa lampau
(gambar dinosaurus) atau menggambarkan
waktu yang akan datang, dan sebagainya.
Visual (penglihatan) lebih mudah diingat
dibanding dengan indera yang lainnya
Visual (penglihatan) lebih komunikatif.
Visual (penglihatan) lebih dapat mencapai
sasaran.
12. Kelemahan media grafis
• Grafis hanya menekankan persepsi indera
penglihatan
• Grafis tidak mampu meragakan suara bau atau
kesan. Indera yang lainnya
• Grafis ukuran kecil sukar diamati bila
pesertanya lebih dari 30 orang
• Biaya penggandaannya relatif tinggi
13. Pertimbangan membuat media grafis
1. Sasarannya
2. Waktunya
3. Biaya produksi
4. Bahannya
5. Sarana produksinya
6. Selera pemesan
14. 1. Sasaran
Tingkat usia selera masyarakatnya, atau tingkat pendidikannya
misalnya:
a. untuk anak anak misalnya warnanya banyak, lucu tidak
menyeramkan, sedikitnya kata kata, tidak terlalu rumit/mudah
dimengerti oleh anak
b. Untuk remaja misalnya mengenai cinta, hal hal yang manis, berbau
impian/angan angan, dan sebagainya.
c. Mahasiswa misalnya menjurus keidealisme politik, ilmu
pengetahuan seni, dan sebagainya.
d. Orang bapak bapak misalnya politik bisnis, hobi dan sebagainnya.
e. Orang ibu ibu misalnya dengan warna warna peminis cenderung
kewarna lembut, warna natural dan sebagainnya.
f. Selera masyarakat misalnya daerah tertentu menyukai warna
tertentu, maka harus kita sesuaikan.
15. 2. Waktu
Desainer harus mempertimbangkan waktu
dalam proses pembuatannya, apabila waktunya
mundur maka akan mempengaruhi lainnya,
misalnya keterkaitan antara pemesan dan
bagian produksi , kalau desainer berbuat
seperti seniman murni yang tidak mengenal
waktu dan menunggu ide yang baik, maka
tidak mungkin untuk diproduksi.
16. 3. Biaya produksi
orang mendesain sebaiknya disesuaiakan
dengan biaya yang tersedia, sehingga rencana
yang disiapkan dapat mencapai target.
4. Bahannya
desain menyesuaikan dengan bahan yang
tersedia, atau bahan yang ada dipasaran
adanya hanya itu, kecuali kalau akan
mengadakan bahan yang akan diperlukan
tentunya dengan segala resikonya.
17. 5. Sarana produksinya
dapat ditinjau dari waktu mendesain dan
waktu memperbanyak . Pada waktu
mendesain hanya bisa dilakukan secara
manual, jangan memaksakan diri bekerja
dengan komputer . Apa bila dalam
memperbanyak mesinnya tidak bisa dengan
sparasi warna atau hanya bisa dengan sablon
saja desainer harus menyesuaikan diri.
18. 6. Selera pemesan
desainer tidak mungkin menuangkan sebaik
mungkin idenya apabila sipemesan di bidang
seni yang minim atau juga si pemesan
mempunyai selera yang berbeda, maka desainer
harus menyesuaikan dengan si pemesan.
Desainer pandai-pandai mengetahui selera
pemesannya.
19. Prinsip-prinsip media grafis
desainer grafis selain kreatif, inovatif
juga dibekali oleh teori desain yaitu
prinsip desain dan unsur desain. Karena
dengan bekal prinsip dan unsure desain
diharapkan dapat mengetahui baik
buruknya suatu karya dengan alasan
tepat selain dari segi materinya.
20. 1. Pusat perhatian/penonjolan (emphasis)
• Hal yang menjadi perhatian utama dibanding
dengan obyek lainnya bisa berupa:
a. warna
b. Bentuk
c. Penempatan
d. Ukuran
21. 2. Keseimbangan (balance)
• Seimbang atau sama berat antara kira dan
kanan, keseimbangan ada dua macam yaitu :
a) simetris
b) asimetris
Selain tersebut diatas masih ada keseimbangan
lain, yaitu arah pandang dan keseimbangan
menunjukkan kecepatan.
22. 3. Serasi (harmonis)
keserasian antar ilustrasi huruf maupun warna
antara ilustrasi huruf dan warna akan
menunjukkan karakternya. Misalnya apabila
kita akan membuat poster untuk anak anak
maka ilustrasinya lucu, warna warni, huruf
sederhana (huru untuk anak anak) dan
sebagainya.
23. 4. Kontras (contrast)
perbedaan menyolok antara latar belakang
dengan obyek (ilustrasi dan huruf)
5. Irama/ritme (rhytm)
a. Alur panjang untuk mengarahkan yang
melihat kearah yang terakhir yang dituju
atau kearah obyek utama
b. Pengulangan bentuk agar terkesan di
24. 6. Kesatuan (unity)
kesatuan obyek yang disatukan atau diikat oleh
garis, warna atau adanya objek saling
berhubungan antara objeknya agar tidak terkesan
ramai.
7. Proporsi (proportion)
a. Perbandingan antara bidang yang tersedia
dengan objek (tidak terlalu besar juga tidak
terlalu kecil perbandingannya)
b. Perbandingan ukuran proporsional manusia,
binatang atau tumbuhan
c. Perbandingan perspektif benda
25. Unsur unsur media grafis
1. Warna (color)
warna dalam hal ini adalah pigment (cat) bukan untuk
cahaya (merah, hijau dan biru) warna dapat mewakili
arti simbolik atau rasa kejiwaan.
a. Warna dasar
Kuning (mempunyai arti ceria, benci terang
dan sebagainya)
Merah (mempunyai arti berani, marah, panas,
manis, stop dan sebagainya)
Biru (mempunyai arti segar, dalam tenang
damai dan sebagainya
26. b. Warna pelengkap (komplemen)
Putih : (mempunyai arti bersih, suci dan
sebagainya)
Hitam : (mempunyai arti berwibawa, sedih
seram, anggung dan sebagainya)
c. Warna campuran
Warna kedua (sekunder) jingga ungu dan
hijau
Warna ketiga (tertier)
Warna keempat (kwarter) dan seterusnya
27. 2. Bentuk (form)
a. Geometris
bentuk bentuk yang berhubungan dengan
garis lurus
b. Kurva
bentuk bentuk yang berhubungan dengan
garis lengkung
c. Tidak beraturan (gabungan lengkung dan
lurus) bentuk bentuk yang tidak beraturan.
28. 3. Garis (line)
kumpulan titik titik sehingga membentuk garis.
Garis dapat mewakili karakternya.
a. Lurus mempunyai arti tegas, kaku, kuat, oasti
dan sebagainya.
b. Lengkung mempunyai arti luwes, dinamis dan
sebagainya
c. Zig-zag mempunyai arti tidak beraturan,
jarak/jumlah penggalan dan sebagainya.
d. Putus putus mempunyai arti hubungan tidak
langsung dan sebagainya.
29. 4. Bidang
a. Posisi area yang akan didesain (berdiri/tall atau
tidur/wide)
b. Area yang terisi dan kosong
5. Ruang (space)
kesan tiga dimensi dan kesan mempunyai kedalaman
6. Tekstur (texture)
kesan peraba seolah olah benda tersebut terasa;
a. Kasar
b. Halus
c. Licin, dll
7. Titik (dot)
30. 8. Huruf (text)
huruf merupakan bagian terkecil, tetapi juga
memiliki kemampuan untuk menyuarakan
suatu citra ataupun kesan secara visual.
31. Jenis-Jenis Media Grafis
1. Desain sampul (buku, majalah, CD Room,kaset,
kaset vidio,kemasan dan sebagainya)
2. Poster
3. Stiker
4. Brosur
5. Leaflet/pamphlet
6. Karikatur
7. Cartoon/animasi
8. Iklan/ reklame
33. Pengertian dan kegunaannya
• Desain sampul/cover merupakan karya yang gunanya untuk
membuat menarik,dan melindungi materinya.
• Poster adalah plakat yang ditempel ditempat umum (di
tembok, di pohon atau dipapan pengumuman) berisi
pengumuman himbauan iklan dan promosi.
• Stiker adalah gambar tempel
• Brosur merupakan bahan infomasi tertulis mengenai suatu
masalah yang disusun secara bersistem dan cetakan yang
terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid.
• Leaflet/pamflent
selebaran tanpa dilipat yang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap
34. • Billboard/baliho merupakan media luar ruang
yang ditempatkan pada posisi yang strategis dan
mempunyai ukuran yang besar bervariasi sekitar 2
x 1 m sampai dengan 6 x 6 m.
• Karikatur adalah menstilir objeknya tetapi masih
sesuai karakternya. Gunanya sebagai sindiran atau
kritikan.
• Cartoon/kartun adalah gambar yang dibuat lucu
lucu pada mulanya sasarannya adalah anak anak.
• Film kartun animasi adalah rangkaian gambar
yang direkam satu persatu gerakan sehingga
terkesan bergerak atau seolah olah hidup.
35. • Iklan adalah sarana promosi barang atau jasa yang
biasanya dimuat pada koran, tabloid, majalah,
film ataun televisi.
• Ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan, diagram,
bagan) untuk membantu memperjelas isi buku
karangan.
• Flipchart (lembar balik) adalah rangkaian gambar
yang disusun secara berurutan dengan ukuran
yang sama dan ikat pada bagian atasnya.
• Diagram/grafik/bagan adalah gambaran untuk
memperlihatkan atau menerangkan sesuatu atau
menggambarkan pasang surut suatu keadaan.
36. • Storyboard: rangkaian gambar sebagai
pedoman untuk shooting mulai dari awal
sampai akhir cerita.
• Spanduk dan umbul – umbul : kain rentang
yang berisi informasi singkat dan jelas.
• Backdrop : papan iklan/reklame yang
diletakkan sebagai latar belakang misal
pertunjukan musik.
37. Langkah langkah pembuatan media
grafis
• Perhatikan temanya
• Pelajari draf rancangan atau naskahnya
• Buat draf visualnya
• Minta persetujuan konseptor
• Desain jadi
dalam pembuatan media grafis antara konseptor
dan desainer saling bekerjasama yang baik.
Konseptor menentukan kebutuhannya, media
jenis apa yang dipilih, menentukan temanya dan
strategi promosinya.
38. Contoh jenis media
• Poster
langkahnya
o perhatikan tema dan pelajari
o Pelajari draf rancangan dan naskahnya
o Siapkan alat dan bahannya
o Buatlah sketsa beberapa alternative untuk
dikonsultasikan kekonseptor
o Setelah setuju buat desain
o Ingat segi ekstetikanya
o Konsultasi lagi kekonseptor dan apabila tidak ada
perubahan akan menjadi master untuk digandakan.
39. MEDIAAUDIO
A. Pengertian program audio
program audio yang akan dibicarakan meliputi
program radio dan program kaset suara. Kedua jenis
program tersebut pada dasarnya sama. Bedanya adalah
bahwa program radio itu dipancarkan melalui stasiun
pemancar radio dan arena itu dapat didengarkan oleh
orang banyak yang memiliki atau yang dapat
mendengarkan siaran radio.
program audio/suara tidak disiarkan melalui stasiun
pemancar radio. Program ini didengarkan melalui alat
pemutar kaset dan didengarkan secara perseorangan
atau bersama sama dalam kelompok kecil.
40. B. Kebaikan dan kekurangan media
audio dan radio
Hanya hanya menyampaikan pesan melalui
suara dapat disebut media audio
Dengan demikian radio termasuk media audio.
Namun karena radio mempunyai sifat khas
maka sebaiknya kita bedakan antara program
radio dan program audio.
41. C. Karakteristik program radio
Pada tahun lima puluhan sewaktu media
televisi menyebar begitu pesat, banyak orang
berpendapat bahwa usia radio hanya tinggal
menghitung hari
Ternyata sampai saat ini walaupun teknologi
televisi telah semakin modern, radio tetap ada
dan semakin digemari.
42. 1. kelemahan
• Diucapkan hanya selintas.
• Berbeda dengan surat kabar atau
mendengarkan kaset audio, misalnya ketika
anda membaca surat kabar maka anda dapat
membaca bagian – bagian surat kabar itu
sesuka anda.
• Hanya satu arah
• Hanya Suara
43. B. Kekuatan
Cepat
Personal
Menciptakan daya imajinasi
Sederhana
Murah dan Mudah
Luas Jangkaunnya
44. Karakteristik program audio
• Program audio adalah program yang
dirancang untuk diperdengarkan kepada
pendengar
• Berbeda dengan mendengarkan radio, ketika
anda mendengarkan program ini, control
sepenuhnya berada ditangan anda sebagai
user.
45. Kekuatan program audio
1. dapat diulang ulang
2. Pemakai dapat menyesuaikan waktu
3. Pemakai dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan
46. Istilah istilah dalam naskah program
audio
1. Penyiar atau announcer
adalah orang yang menyampaikan
pemberitahuan kepada pendengar tentang
program yang akan disiarkan.
2. Presenter atau narator
adalah yang menyampaikan materi program
dalam bentuk uraian
3. Musik
petunjuk bagi sutradara dan juru teknik bahwa
pada bagian itu harus diberi ilustrasi musik
47. 4. Fx
petunjuk bagi sutradara dan juru teknik pada bagian itu
harus diberi sound effect.
5. Cross fade
petunjuk bagi sutradara dan juru teknik bahwa ada dua
buah musik yang berpapasan.
6. Off mike
petunjuk bahwa pemain harus membaca dengan arah
mulut tidak menghadap ke mike
7. On mike
petunjuk bahwa pemain harus membaca naskah dengan
arah mulut kearah mike
8. Fade in
petunjuk bagi pemain bahwa ia harus membaca naskah
dengan posisi mulut mula mula tidak menghadap ke mike,
tetapi secara perlahan lahan mulutnya ke mike.
48. Musik dan sound effect
a. Musik
Musik dapat membuat program menjadi lebih
menarik. Tanpa musik program audio terasa
kering dan tidak hidup. Musik juga digunakan
untuk menciptakan suasana sedih akan terasa
benar benar mengharukan kalau disertai musik
sedih. Suasana gembira perlu juga didukung
oleh musik gembira.
49. Jenis jenis musik
• Musik tema
musik tema ialah musik pengenal, musik yang
digunakan sebagai pengenal. Misalnya musik pengenal
suatu stasiun pemancar.
• Musik penghubung
musik ini digunakan untuk menghubungkan adegan
yang satu dengan adegan yang lainnya dalam suatu
program audio.
• Musik pemisah adegan
musik ini sama dengan musik penghubung. Digunakan
untuk memisahkan adegan yang satu dan adegan yang
lain
50. b. Sound Effect
sound effect adalah bunyi tiruan dan bunyi
sebenarnya yang berasal dari binatang atau
benda lainnya yang kita pergunakan dalam
program audio.
yang berkewajiban menciptakan sound effect
adalah sutradara dan juru teknik. Penulis
naskah hanya menyebutkan saja jenis suara
yang dikehendaki.
51. Langkah dalam penulisan naskah audio
• Tentukan topik program dengan cermat
topik program ini kita pilih dengan hati hati supaya sesuai
dengan kebutuhan pendengar kita
• Perhatikan sifat sifat pendengar kita
• Rumusan tujuan yang ingin dicapai melalui program itu
supaya pesan yang akan kita sampaikan kepada pendengar
dapat dijabarkan kedalam naskah dengan baik
• Tentukan pokok pokok materi program
• menulis naskah
setelah pokok pokok materi program selesai dijabarkan,
penulis naskah dapat mulai menuangkan pokok pokok
materi kedalam naskah program audio.
52. Jenis dan bentuk program audio
a. Jenis program audio
program kaset suara atau program audio, keduanya
disebut program audio. Ada berbagai jenis program
audio, misalnya program musik, program non musik,
program hiburan dan program non hiburan.
b. Bentuk program audio
1. Program audio yang berbentuk uraian
hampir semua program audio menggunakan uraian
dalam penyajiannya. Uraian memang
menggunakan dasar dari semua bentuk program
audio.
53. 2. Dialog
dialog merupakan suatu bentuk penyajian yang
menampilkan dua orang atau lebih yang
membicarakan suatu masalah, ditinjau dari
pengalamannya, pengetahuannya, atau keahliannya.
3. Wawancara
program audio berbentuk wawancara menampilkan
dua pihak yang mengadakan pembicaraan.
4. Diskusi
program audio yang berbentuk diskusi menampilkan
pembicaraan antara orang-orang yang mempunyai
gagasa atau pandanga yang berbeda tentang suatu
masalah.
54. 5. Feature
program audio berbentuk feature menyajikan
suatu kepuasan masalah yang sedang hangat
dimasyarakat dengan menggunakan sebagai
bentuk sajian menjadi satu program.
6. Drama
drama audio pada hakikatnya adalah bentuk
percakapan atau dialog antara pelakunya yang
menggambarkan konflik atau bertentangan
dalam kehidupan.
55. Media audio visual
A. Karakteristik audio visual
melalui televisi memungkinkan kita dapat
melihat kejadian kejadian melaui “video
recording” memungkinkan kita melihat kejadian.
Yang sudah lalu secara berulang ulang, melalui
teknik “slow motion” kita dapat mengidentifikasi
gerakan gerakan yang cepat, dan melalui teknik
“time lapse” kita dapat mengamati proses
perubahan wujud suatu benda
56. Adapun karakteristik televisi
• Fine detil
media televisi kurang mampu menampilkan detail
dengan sempurna, karenanya jangan mengembangkan
progaram televisi yang menuntut pengambilan obyek
secara detil.
• Area lost
area (daerah) yang hilang ini harus dipertimbangkan
sewaktu pengambilan gambar.
• Size information
media televisi tidak bisa menampilakan gambar suatu
obyek dengan ukuran yang sebenarnya
57. • Third dimension
televisi mempunyai layar dua dimensi, kesan dua
dimensi tersebut harus diatasi dengan cara pengambilan
gambar, penyusunan propertis atau pengaturan cahaya
yang digunakan.
• Distraction
Karena sebab sebab elektronis, gambar di layar televisi
kadang kadang rusak bentuknya.
• Opposition
jika pengambilan gambar tidak teliti, penonton bisa
ragu dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.
• Tints
warna televisi dapat berubah ubah sehingga sulit untuk
menentukan warna aslinya.
58. • Setting
dalam naskah televisi harus jelas tergambar dimana
suatu obyek berada tanpa menampakkan setting
penonton bisa bingung menerka nerka.
• Format layat televisi
layar televisi memiliki perbandingan 3:4 jadi dalam
menulis naskah hendaknya anda memikirkan visualisasi
yang bagaimana sebaiknya anda tampilkan dengan
informasi tersebut.
• Layar televisi bukan pentas drama
• Bahasa televisi
adalah media yang menonjolkan aspek visual yang
dominan.
59. Prinsip prinsip penulisan naskah
video/Tv
• Persiapan penulisan naskah video/televisi
pembuatan sebuah program televisi atau video selalu
dimulai atas kebutuhan atau masalah.
• Penelitian
penelitian adalah pengumpulan semua informasi yang
diperlukan guna menunjang keabsahan atau keakuratan
naskah yang akan ditulis.
• Konsep
sebelum menulis synopsis dan treatment serta
skenarionya hendaknya seorang penulis naskah video
memahami dahulu beberapa patokan .
60. Istilah dalam naskah video/tv
• Shot adalah suatu peristiwa yang direkam oleh
kamera tanpa interupsi, dimulai dari saat tombol
kamera dilepas kembali.
• Scene ini merupakan bagian terkecil dalam
sebuah cerita/suatu film yang lengkap. Karena
sifatnya harus utuh dan mengadung suatu
pengertian, maka suatu scene harus terdiri dari
awal pengemabangan dan akhir.
• Sekwens dibangun beberapa scene secara logis
dan memiliki arti sesuai dengan tuntutan cerita.
61. • Cut apabila anda melakukan perpindahan ke
gambar yang lain tanpa intruksi berarti anda
melakukan cut.
• Dissolve biasanya dipergunakan untuk
menyatakan suatu perbedaan waktu. Untuk itu
anda harus berhati hati sekali agar tidak terlalu
sering menggunakannya.
• Fade in – fade out
fade in biasanya digunakan pada awal sebuah
shot atau mengawali sebuah program.
Sedangkan fade out mengakhiri sebuah shot
atau adegan.
62. • One shot pengambilan gambar oleh kamera yang
hanya menampakkan satu obyek saja.
• Two shot biasanya ditulis dengan 2 – S yang
diambil merupakan 2 benda atau menusia.
• Three shot pengambilan 3 orang atau benda oleh
sebuah kamera
• Group shot pengambilan gambar secara
berkelompok baik benda maupun manusia.
• Close up (CU) bila anda menginginkan sebuah
shot yang memperlihatkan wajah seseorang dalam
ukuran penuh, maka anda harus dapat
menggunakan close up. (CU)
63. • Medium close up (MCU) untuk menginginkan
suatu tayangan yang memperlihatkan seseorang
dengan ukuran sebatas dada maka pengambilan
yang akan dilakukan adalah medium close up
• Mid shot selanjutnya apabila anda mempunyai
seorang actor anda mengingkan kameramen
membuat sebuah shot dari batas pinggang keatas
anda akan meminta mid shot atau medium shot.
• Medium long shot (MLS) pada era permulaan
film film produksi hollywood, kebanyakan shot
shot dibangun dengan ukuran diatas lutut.
64. • Long shot (LS) penampakan sesorang secara
keseluruhan nilai dari kepala hinga kaki dapat
anda lakukan teknik long shot.
• Big Close UP (BCU)
• Extrim Close Up (ECU)
• Very Long Shot (VLS)
• Extrim long shot
65. Gerakan kamera
• Pan : singkatan dari panoramic shot, ialah gerak kepala
kamera dari kiri kekanan atau sebalinya.
• Tilt : berarti mengarahkan gerak kamera secara vertikal
keatas atau kebawah (TILT UP atau TILT DOWN)
maksudnya hampir sama dengan pan hanya arahnya
yang berlainan.
• Track/Dolly : istilah dipakai untuk menciptakan gerak
kamera mendekati atau memenuhi objek yang diambil.
Objek akan menjadi lebih besar bila kamera mendekati
(TRACK IN) tetapi akan mengecil jika kamera
menjauhinya (TRACK OUT).
66. • Zoom : Zoom In (mendekati) atau Zoom out
(menjauh) bedanya adalah kalau track kamera
bergerak, kalau zoom kamera tidak bergerak.
• Follow : istilah ini sering digunakan pula
disamping pan, tilt track dan zoom.
67. Menulis sinopsis
• Kemampuan bercerita dengan runtut dan jelas sangat
diperlukan dalam pembuatanprogram audio visual yang
akan ditayangkan, nanti sudah direncanakan sejak awal
pada waktu penulis naskah memulai pekerjaannya.
• Membuat treatment adalah langkah penting dalam
menterjemahkan konsep menjadi sebuah naskah. Pada
langkah ini penulis naskah menuangkan segala
kreatifitasnya untuk membuat bentuk program hal yang
bersifat abstrak yang masih berada di angan angan
penulis menjadi konkrit sebagai apa yang akan nampak
dilayar nanti.
69. Contoh Identifikasi Program
PROGRAM VIDEO BKKBN STUDI ORIENTASI
PROGRAM KB UNTUK BANGLADESH
Lalar belakang
perkembangan program KB yang sangat pesat saat ini
telah diakui keberhasilannya oleh badan badan dunia
dunia yang menangani program program kependudukan
dan juga oleh negara negara lainnya didunia.
keberhasilan indonesia didalam menyelenggarakan dan
mengelola program KB ini dapat dijadikan contoh bagi
negara negara berkembang lainnya yang mempunyai
program serupa berdasarkan pengalaman dan
keberhasilan yang diperoleh oleh indonesia.
70. dari penyelenggara program KB sejak tahun 1970,
wajar kiranya kalau pemerintah bangladesh
mengirimkan para pejabatnya untuk belajar dari
keberhasilan dinegaranya. Kepercayaan dari negara lain
seperti bangladesh dalam hal ini BKKBN dianggp
cukup mampu untuk mengadakan latihan. Atau
semacamnya bagi para petugas/pejabat dari negara
berkembang lain.pengalaman didalam penyelenggaraan
latihan bagi para petugas/pejabat KB bangladesh ini
perlu didokumentasikan, mengingat bahwa
dokumentasi sejarah KB nasional, disamping dapat
pula menjadi wahana yang informasi sekaligus promosi
mengenai penyelenggaraan latihan yang bersifat
internasional didalam hal pengelolaan program KB
yang diselenggarakan oleh indonesia / BKKBN.
71. STUDI ORIENTASI MANAJEMEN
PROGRAM KB INDONESIA
Garis besar isi program
• Perkembangan program KB di indonesia (sebagai introduksi)
• Program orientasi studi,meliputi : kegiatan pendahuluan
(tim pelaksana teknis di BKKBN dan kegiatan di Upsila di
Bangladesh)
• Initial oreientation : berupa pengarahan dan ceramah pada
waktu dijakarta.
• Field visit di yogyakarta dan bali, berserta kegiatan kegiatan
lain yang mengikuti kegiatan field fisit tersebut seperti
diskusi dan pengamatan lokasi.
• In Country workshop : menyusun kegiatan untuk masing
masing
• Kelanjutan dari hasil training di indonesia.
72. Peranan naskah dalam produksi
• Naskah atau dikenal pula dengan istilah umumnya
skenario merupakan gambaran tertulis dari sebuah
program video yang diproduksi. Ia merupakan
petunjuk teknik untuk memindahkan sebuah
cerita atau gagasan kedalam bentuk visual sebagai
yang akan ditayangkan di layar televisi nantinya.
• Scenario televisi atau video bukanlah merupakan
karya sastra sebagaimana sudah disinggung
melainkan petunjuk praktis yang memuat data
data teknis bagaimana sebuah program diproduksi
dengan pemerintah pemerintah visualnya.
73. Format penulisan naskah video
• sebuah program televisi dikatakan menarik bila bila
menonton merasa, apa yang sedang disaksikan dapat
memuaskan kebutuhannya, (menghibur, menambah
informasi, memberikan kejelasan, mungkin juga
memancing emosi, dan lain sebagainya).
• Berikut format program ada dasarnya memiliki
spesifikasi tersendiri terhadap jenis materi yang
ditanyakannya. Ini berarti bahwa didalam pemilihan
format program perlu disesuaikan dengan jenis
materai/informasi yang akan ditayangkan.
74. Beberapa Format Program Televisi
• Format talk
ciri format ini adalah menggunakan seorang
penyaji dalam membawakan materi yang akan
ditayangkan. Penyaji ini biasanya akan tampil
pada layar televisi mungkin pada awal
program; mungkin pada awal dan akhir
program saja;
75. • Format dikusi
format ini lebih berpariasi dibandingkan dengan format
sebelumnya, pada format ini penyaji akan lebih
dinamis, karena selain yang tampil lebih dari seorang
juga karakteristik masing masing penyaji relative sama.
• Format wawancara
wawancara televisi lebih menarik daripada wawancara
radio dan tentunya tidak dapat kita samakan dengan
wawancara pada surat kabar. Wawancara yang
dipersiapkan dengan matang dan dengan diarahkan
dengan baik akan menghasilkan satu cara yang sangat
menarik. Akan tetapi seringkali kita tidak mendapatkan
hasil yang baik yang disebabkan ketidakmampuan
mengelola sebuah wawancara.
76. Macam macam wawancara
• Berita atau siaran luar
• Wawancara dengan orang orang penting
• Wawancara biasa
• Wawancara tanpa lip syncron
77. • Format feature
format ini biasanya digunakan bila materi programnya
suatu topik yang mendalam dan penting. Penyajiannya
dengan format ini lebih menarik, karena selain
menyampaikan materi juga mempunyai unsur hiburan.
• Format megazine
format ini hampir sama dengan format feature. Bedanya
terletak pada topik yang dibahas.
• format drama
boleh dikatakan sebagai format yang mempunyai daya
tarik kuat. Sebab selain mampu mendramatisir keadaan
juga mampu memotivasi penonton pada suatu tujuan
tertentu.