Banyak perusahaan asing memiliki saham perusahaan strategis Indonesia dan menguasai sumber daya alamnya. Hal ini terjadi karena lemahnya pengelolaan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi di Indonesia sehingga perusahaan asing membawa tenaga kerja dan teknologi mereka. Untuk mengatasi masalah ini, Indonesia perlu memperbaiki kualitas pendidikan dan pengembangan SDM serta ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mengelola kek
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
5, be &gg, apriyansyah m ridho, hapzi ali, ethical issues in human resources management, universitas mercu buana, 2018
1. Banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menjual sebagian besar sahamnya ke pihak
asing seperti Indosat dan lainnya. Sementara perusahaan ini sangat strategis dan awalnya di
bangun dari sumberdaya Bangsa ini. Begitu juga perusahaan-perusahaan yang beroperasi di
Indonesia yang menggali sumberdaya dan kekayaan bumi Indonesia tetapi sebagian besar
sahamnya dimiliki asing seperti Free Port misalya.
Dari contoh 2 kasus ini menurut saudara kenapa bisa terjadi dan bagaimana kritik saudara akan
hal ini serta bagaimana pula solusinya sehingga sumberdaya yang di miliki Indonesia sebesar-
besarnya untuk kesejahteraan rakyatnya.
Jawaban ini harus in line dengan Ethical Issues in Human Resource Management .
”Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Kutipan diatas adalah isi dari Pasal 33
UUD 1945 ayat ke-2. Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Berada di peringkat 6
dalam hal cadangan emas, nomor 5 produksi tembaga dan produksi bauksit, penghasil timah
terbesar di dunia setelah Cina dan juga produsen nikel terbesar ke dua di dunia. Banyak dari
negara selain Indonesia ingin memiliki kekayaan yang ada di Indonesia. Namun, kekayaan yang
melimpah tersebut harus dijaga untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Namun, saat ini kita ketahui bahwa kekayaan alam yang dimiliki tersebut banyak
dikuasai asing. Mulai dari sumber daya mineral seperti PT Freeport yang ada di Papua sampai
dengan air mineral kemasan yang dikuasai oleh PT Danone. Dimana kedua perusahaan milik
negara asing. Perusahaan asing banyak menguasai perusahaan-perusahaan Indonesia yang
strategis dalam menyejahterakan rakyat Indonesia.
Lemahnya pengelolaan sember daya manusia yang handal di Indonesia masih minim.
Ketersediaan dan kualitas angkatan kerja dari rakyat Indoenesia masih kalah dengan negara-
negara penguasa sumber daya alam. Kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar perusahaan
asing tersebut membawa tenaga ahlinya dari negara mereka. Sedangkan kebanyakan rakyat
Indonesia menjadi pelaksana produksi dengan gaji yang rendah. Tenaga kerja di Indonesia belum
mampu mengikuti perubahan global dalam manajemen sumber daya.
Teknologi canggih juga menjadi penyebab mengapa perusahaan Indonesia dimiliki asing.
Teknologi yang canggih tersebut dapat mempermudah proses produksi sehingga ketersediaan
barang ataupun jasa tetap terjamin dengan kualitas yang bermutu.Namun di Indonesia,
pengembangan teknologi dan pengetahuan alam lebih lamban dan cenderung tertinggal dari
negara-negara maju seperti Singapura.
Mengapa kebanyakan rakyat Indonesia harus menjadi kuli di Negaranya sendiri? Apakah
lemahnya sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia tidak mampu mengelola kekayaan
alamnya sendiri sehingga dikuasai oleh Asing? Pertanyaan-pertanyaan ini harus menjadi
renungan kita dalam melihat situasi yang dihadapi sekarang. Banyak hal yang harus dibenahi
agar Indonesia dapat mampu mengelola kekayaan Alam Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.
Hal yang harus dilakukan agar rakyat Indonesia mampu mengelola kekayaan alamnya sebagai
berikut:
2. 1. Pembenahan sumber daya Manusia
Pembenahan sumber daya manusia Indonesia menjadi krusial dalam membangun
rakyat yang mandiri. Ketersedian dan kualitas angkatan kerja harus dibenahi agar
Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam pengelolaan kekayaan alamnya.
Pembenahan ini tercermin dalam proses pendidikan di Indonesia yang bermutu dan
berkualitas. Pendidikan hal utama dalam membentuk kepribadian dan proses berpikir
manusia. Pendidikan yang berkualitas dan bermutu dapat membantu sumber daya
manusia Indonesia dalam membenuk kepribadian dan proses berpikir. Jika
pendidikan yang dimiliki Indonesia sudah baik, maka kemungkinan rakyat Indonesia
pada akhirnya dapat mengelola kekayaan alam yang dimiliki negara.
2. Pengembangan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan
Indonesia harus mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahun agar kita dapat
mandiri dalam mengelola sumber daya alam yang di Indonesia. Negara maju seperti
Cina menghabiskan biaya sebesar 245 miliar yuan (USD 30.85 miliar) untuk
pembelanjaan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika teknlogi dan ilmu
pengetahun yang dimiliki rakyat Indonesia sudah maju, pengelolaan kekayaan alam
untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dapat tercipta.
Kekayaan alam Indonesia sangat melimpah memerlukan tenaga kerja yang ahli dan
berkualitas dalam mengelola kekayaan tersebut. Teknologi yang canggih juga dapat
mempermudah proses produksi pengelolan sumber daya alam. Oleh karena itu, Indonesia harus
membenahi kualitas tenaga kerja dan pengembangan teknologi agar kekayaan alam tersebut
dapat dioleh untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Daftar Pustaka
Mustaqim. 2018. https://www.idntimes.com/news/indonesia/akhmadmustaqim/ini-alasan-
kenapa-pemrintah-belum-kuasai-penuh-freeport/full, (14-10-2018 jam 15:00).
Aryanti.2015. http://umk.ac.id/informasi/berita/1658-perekonomian-indonesia-dikuasai-asing,
(14-10-2018 jam 17:30).
Naim.2011.https://nasional.kompas.com/read/2011/12/22/02061513/kembali.ke.pasal.33.uud.19
45, (14-10-2018 jam 16:30).
3. Quiz 3
Jelaskan dan berikan contoh dari “Ethical Issues in Human Resource Management”
Judul Materi Kuliah : “Ethical Issues in Human Resource Management”
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Program Pasca Sarjana (Magister Management), Universitas Mercu Buana
Minggu Kedua (9-15 Oktober 2018)
Mahasiswa : Apriyansyah Muhammad Ridho
NIM : 55117120139
Ethical Issues in Human Resource Management
Sumber daya adalah asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam melaksanakan
bisnisnya. Ada 4 macam sumber daya di dalam suatu perusahaan, yaitu sumber daya Finansial,
Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi.
Namun dari ke-4 sumber daya tersebut, sumber daya manusia adalah sumber daya krusial
yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Tanpa ada sumber daya manusia, maka perusahaan tersebut
dapat memberhentikan proses bisninya bahkan perusahaan tersebut akan hilang.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian
balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Dari semua masalah atau masalah organisasi, masalah etika adalah masalah yang paling
sulit untuk diatasi. Masalah sumber daya manusia muncul seperti pekerjaan, remunerasi dan
tunjangan, hubungan industrial dan kesehatan dan keselamatan. Adapun masalah etika yang
terjadi dalam sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai berikut:
1. Masalah Ketanagakerjaan.
Manajer sumber daya manusia (SDM) menghadapi dilemma etika dalam perekrutan
dalam pencarian ketanagakerjaan. Masalah yang timbul dalam pencarian ketanagakerjaan
yaitu
a. Tekanan dalam memilihi karyawan yang berasal dari teman atau keluarga dengan
orang yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Contohnya
adalah apabila seorang manajer SDM memilihi tenaga kerja yang berasal dari
keluarga atau teman dekat. Namun tenaga kerja yang dipilih tidak memiliki kompeten
4. dalam bidang pekerjaanya, jika hal ini terjadi maka perusahaan tersebut akan
mengalami kemunduran kinerja dan pada akhirnya akan bangkrut.
b. Kredensial yang cenderung dipaksakan dan palsu yang dibuat oleh pelamar kerja.
Pelamar kerja sering kali menambahkan kredensial palsu atau cenderung dipaksakan
agar curriculum vitae yang dibuat menari manajer SDM. Manajer SDM dilemma
menghadapi kredensial palsu yang dibuat oleh pelamar kerja. Oleh karena itu, proses
perekrutan selanjutnya dapat berupa wawancara yang dilakukan oleh user (manajer
suatu bidang) agar dapat mengetahui kebenaran dari kredensial yang dibuat.
c. Penemuan bahwa seorang karyawan yang telah bersama perusahaan untuk beberapa
waktu, yang terampil dan telah membuat catatan yang sukses, telah berbohong
tentang kredensial pendidikannya. Masalah ini sangat dilemma yang dihadapi oleh
manajer SDM. Karyawan yang memiliki kredensial palsu ini telah berjasa dalam
peningkatan kinerja. Namun, kredensial palsunya bermasalah sehingga bisa dapat
diproses ke hukum.
2. Perencanaan Imbalan Kerja dan Bonus
Imbalan kerja disini adalah gaji. Manajer SDM menghadapi dilemma dalam penentuan
gaji dari seorang karyawan. Manajer SDM menentukan kenaikan gaji dari seorang
karyawan dari kinerja. Tidak hanya kinerja, manajer SDM menentukan kenaikan gaji
dengan melihat kenaikan gaji dari competitor agar karyawan tersebut tidak pindah ke
competitor lainnya. Namun, kenaikan gaji karyawan melihat dari kinerja keuangan yang
ada pada perusahaan tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, karyawan tersebut dapat
pindah pekerjaan ke tempat dengan gaji yang lebih tinggi dari gaji yang telah ditawarkan.
3. Diskriminasi Karyawan
Kerangka hukum dan peraturan telah dikembangkan untuk menghindari praktik
perlakuan karyawan atas dasar kasta, jenis kelamin, agama, cacat, usia, dll. Tidak ada
organisasi yang dapat secara terbuka mempraktekkan kebijakan diskriminatif apa pun,
sehubungan dengan pemilihan, pelatihan, pengembangan , penilaian dll. Tuntutan etis
yang menuntut muncul ketika ada tekanan pada manajer SDM untuk melindungi
perusahaan atau individu dengan mengorbankan seseorang yang termasuk dalam
kelompok yang didiskriminasi. Contohnya disini adalah disediakannya ruangan khusus
5. untuk ibu menyusui didalam suatu perusahaan. Ruangan tersebut diperlukan ibu
menyusui agar dapat memerah susu untuk anaknya.
4. Penilaian Kinerja
Etika harus menjadi dasar evaluasi kinerja. Tuntutan kinerja yang sangat etis bahwa harus
ada penilaian yang jujur tentang kinerja dan langkah-langkah harus diambil untuk
meningkatkan efektivitas karyawan. Namun, manajer SDM kadang-kadang menghadapi
dilema menetapkan tingkat yang lebih tinggi kepada karyawan yang tidak layak
mendapatkannya. berdasarkan beberapa faktor yang tidak terkait mialkan. kedekatan
dengan manajemen puncak. Namun, beberapa karyawan diberi tingkat rendah, meskipun
kinerja mereka sangat baik atas dasar faktor seperti kasta, agama atau tidak setia kepada
penilai.
5. Privasi
Kehidupan pribadi seorang karyawan yang tidak mempengaruhi kehidupan
profesionalnya harus bebas dari tindakan yang mengganggu dan tidak beralasan.
Manajer SDM menghadapi tiga dilema dalam aspek ini:
a. Dilema pertama berkaitan dengan teknologi informasi. Kebutuhan perusahaan akan
informasi terutama tentang karyawan saat bekerja mungkin bertentangan dengan
privasi karyawan. Contohnya adalah membaca file komputer karyawan, menyebarkan
berita internal keluar, dan lainnya.
b. Dilema etika kedua terkait karyawan yang mengidap suatu penyakit kronis. Manajer
SDM memberikan formulir lamaran untuk calon tenaga kerja sebagai test
administrative. Didalah formulir tersebut ada keterangan riwayat penyakit. Setelah
itu, calon karyawan mengikuti tes kesehatan. Manajer SDM menghadapi dilemma
apabila calon karyawan tersebut memiliki penyakit kronis sehingga mereka ditolak.
Manajer SDM tidak menyebarkan berita tentang riwayat penyakit karyawan tersebut
ke lingkungan eksternal.
c. Dilema etika ketiga terkait dengan Whistle Blowing. Whistle blowing mengacu pada
pengungkapan publik oleh mantan atau karyawan saat ini dari setiap praktik ilegal,
tidak bermoral atau tidak sah yang melibatkan pimpinan mereka. Umumnya,
karyawan tidak diharapkan untuk berbicara menentang pimpinan mereka, karena
kesetiaan pertama mereka terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Namun, jika
6. situasinya sedemikian rupa sehingga beberapa tindakan organisasi dapat
menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, mungkin menjadi kewajiban untuk
meniup Whistle. Manajer SDM berada dalam dilema bagaimana memecahkan
masalah ini antara lawan dan pembela whistle blowing.
6. Keamanan dan Kesehatan
Pekerjaan industri sering berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan para karyawan.
Legislasi telah dibuat sehingga wajib pada organisasi dan manajer untuk
mengkompensasi korban bahaya kerja. Dilema etika manajer SDM muncul ketika
keadilan ditolak oleh korban oleh organisasi penanggung.
7. Restrukturisasi dan PHK
Restrukturisasi organisasi sering mengakibatkan PHK dan pengurangan biaya. Ini tidak
etis, jika dilakukan dalam suasana keadilan dan kesetaraan dan dengan kepentingan
karyawan yang terpengaruh dalam pikiran. Jika perusahaan restrukturisasi membutuhkan
penutupan pabrik, proses di mana pabrik dipilih, bagaimana berita akan dikomunikasikan
dan kerangka waktu untuk menyelesaikan PHK secara etis penting.
Daftar Pustaka.
Sinha. 2017. http://www.yourarticlelibrary.com/business/ethics/7-ethical-issues-faced-by-
human-resource/64101, (14-10-2018 jam 20:30)
Hapzi. 2018. Ethical Issues in Human Resource Management, Universitas Mercu Buana.