415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra, se, m.si, implikasi etis dari teknologi informasi, 2018
1. 1
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
ARTIKEL “ IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
NAMA : ANIS HAERUNISA
NIM : 43217110148
2018
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan suatu anugerah sehingga kita
dapat menyusun artikel” Implementasi implemetasi/implikasi perilaku etis dari pemanfaatan
teknologi informasi.” Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw, kepada keluarganya, sahabatnya, dan tak lupa kita selaku umatnya sampai akhir
zaman. Amiiin..
Dengan selesainya artikel ini penulis sangat berharap artikel ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang informasi pada saat ini. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam artikel ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga artikel sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan artikel ini di masa yang akan
datang.
Jakarta, Desember 2018
Penulis
3. 3
PENDAHULUAN
Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang mengenai komputer
telah ditetapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mendapatkan akses
data, hak akan privasi kejahatan komputer, dan paten peranti lunak. Perusahaan memiliki
kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh para karyawannya, dimana
budaya ini didukung oleh kredo perusahaan dan program-program etika.
Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki presepsi dan ketakutan
tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer. Masyarakat memiliki empat hak dasar yang
berkenaan dengan penggunan computer, yaitu: privasi, akurasi, properti, dan akses. Auditor
internal perusahaan dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis sistem informasi dengan cara
melakukan tiga jenis audit, yakni: oprasional, financial, dan beriringan. Tidak hanya itu, tetapi
auditor internal juga melibatkan diri dalam desain sistem pengendalian internal.
Direktur informasi (Chief Information Officer-CIO) dapat memainkan peran yang amat
penting dalam praktik etika komputer suatu perusahaan. CIO dapat menjalankan program proaktif
untuk menjaga agar sistem informasi memberikan informasi yang diperlukan para eksekutif dan
manajer untuk mendukung upaya-upaya etis perusahaan tersebut, agar eksekutif dan manajer
bukan hanya memahami sistem informasi yang menyediakan data finansial, tetapi juga
berkontribusi terhadap perancangannya sehingga elemen-elemen linkungan seperti pemegang
saham dan pemilik memahami bahwa perusaan tersebut menggunakan komputernya secara etis
serta agar biaya IT tidak terbuang sia-sia.
Dengan demikian, CIO menjaga agar perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya untuk
menyusun keterangan keuangan secara akurat dan tepat waktu, seperti yang diharuskan oleh
undang-undang Sarbanes-Oxley. Kunci terhadap jasa-jasa informasi yang menyediakan dukungan
ini adalah gabungan pengendalian terhadap semua sistem yang akan mempengaruhi kondisi
keuangan perusahaan.
4. 4
PEMBAHASAN
Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada
sebelumnya. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran bahwa
komputer dapat menganggu hak privasi individual. Dalam dunia bisnis salah satu alasan utama
perhatian tersebut adalah pembajakan perangkat alat lunak yang menggerogoti pendapatan penjual
perangkat lunak hingga milyaran dolar setahun. Namun subyek etika komputer lebih dalam
daripada masalah privasi dan pembajakan. Komputer adalah peralatan sosial yang penuh daya,
yang dapat membantu atau mengganggu masyarakat dalam banyak cara. Semua tergantung pada
cara penggunaannya.
Moral, Etika, dan Hukum
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Kita ingin melakukan hal yang
secara moral benar, berlaku etis, dan mematuhi hukum.
Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral adalah institusi social
dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Walau berbagai masyarakat tidak megnikuti satu set
moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yang mendasar. Misalnya, anak-anak jepang di
ajarkan untuk mengucapkan “terima kasih”
Etika
Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok
atau masyarakat. Etika sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Perbedaan ini di
dibidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan – perangkat lunak yang digandakan
secara illegal lalu di gunakan atau dijual. Pada tahun 1990, diperkirakan bahwa pembajakan
perangkat lunak mengakibatkan penjual perangkat lunak AS kehilangan pendapatan tahunan lebih
dari $40 milyar.
Hukum
5. 5
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh ototritas berdaulat, seperti
pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yang mengatur
penggunaan komputer. Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru – umurnya hanya
sekitar empat puluh tahun – dan teknologinya berubah sangat cepat selama periode tersebut.
Sistem hukum sulit mengikutinya.
Pada tahun 1966, kasus kejahatan komputer pertama terjadi, yaitu seorang programer sebuah bank
mengubah suatu program komputer sehingga program tersebut tidak akan menandia rekeningnya
ketika terlau banyak menarik uang. Programer tersebut tidak di tuntut atas kejahtan komputer,
karena tidak ada landasan hukumnya. Ia dituntut atas tuduhan membuat entri palsu pada catatan
bank.
Undang-undang Komputer di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara pengguna komputer terbesar di dunia sehingga
penerapan etika komputer dalam masyarakat sangat dibutuhkan. Indonesia menggunakan dasar
pemikiran yang sama dengan negara-negara lain sesuai dengan sejarah etika komputer yang ada.
Pengenalan teknologi komputer menjadi kurikulum wajib di sekolah-sekolah, mulai dari (SD)
hingga (SMA sederajat). Pelajar, mahasiswa dan karyawan dituntut untuk bisa mengoperasikan
program-program komputer dasar seperti Microsoft Office. Tingginya penggunaan komputer di
Indonesia memicu pelanggaran-pelanggaran dalam penggunaan internet. Survei Business
Software Alliance (BSA) tahun 2001 menempatkan Indonesia di urutan ketiga sebagai negara
dengan kasus pembajakan terbesar di dunia setelah Vietnam dan China. Besarnya tingkat
pembajakan di Indonesia membuat pemerintah Republik Indonesia semakin gencar menindak
pelaku kejahatan komputer berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002
(penyempurnaan dari UUHC No. 6 Tahun 1982 dan UUHC No. 12 Tahun 1997). Upaya ini
dilakukan oleh pemerintah RI untuk melindungi hasil karya orang lain dan menegakkan etika
dalam penggunaan komputer di Indonesia.
Isu Seputar Etika Komputer
Lahirnya etika komputer sebagai sebuah disiplin ilmu baru dalam bidang teknologi tidak
dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan komputer yang meliputi
6. 6
kejahatan komputer, netiket, e-commerce, pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelekstual)
dan tanggung jawab profesi.
a. Kejahatan Komputer
Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan karena
penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan
kemajuan teknologi komputer saat ini. Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi Denial of
Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer),
penyebaran virus, spam, carding (pencurian melalui internet) dan lain-lain.
b. Netiket
merupakan aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer. Internet merupakan sebuah
jaringan yang menghubungkan komputer di dunia sehingga komputer dapat mengakses satu sama
lain. Internet menjadi peluang baru dalam perkembangan bisnis pendidikan kesehatan layanan
pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Melalui internet, interaksi manusia dapat dilakukan tanpa
harus bertatap muka. Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah aturan baru
di bidang internet yaitu netiket. Netiket merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi
menggunakan internet. Standar netiket ditetapkan oleh IETF (The Internet Engineering Task
Force), sebuah komunitas internasional yang terdiri dari operator, perancang jaringan dan peneliti
yang terkait dengan pengoperasian internet.
c. E-commerce
Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan
perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat dan
efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan e-commerce ini
menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan konsumen, permasalahan kontrak transaksi,
masalah pajak dan kasus-kasus pemalsuan tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan
tersebut, para penjual dan pembeli menggunakan Uncitral Model Law on Electronic
Commerce1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi lewat internet.
d. Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
7. 7
Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAKI seperti pembajakan program komputer, penjualan program ilegal dan pengunduhan ilegal.
e. Tanggung Jawab Profesi
Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru
seperti programmer, teknisi mesin komputer, desainer grafis dan lain-lain. Para pekerja memiliki
interaksi yang sangat tinggi dengan komputer sehingga diperlukan pemahaman mendalam
mengenai etika komputer dan tanggung jawab profesi yang berlaku.
5. Paten Peranti Lunak
Menurut pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta,
program komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode,
skema ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan
komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau
untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi
tersebut. Program komputer sebagai hasil pemikiran intelektual dari pembuat program adalah
diakui sebagai suatu Karya Cipta, yaitu karya dari perwujudan cipta, rasa dan karsanya. Hal inilah
yan dilindungi oleh hukum. Obyek perlindungan sebuah rogram komputer adalah serangkaian
kode yang mengisi instruksi. Instruksi-instruksi dan bahasa yang tertulis ini dirancang untuk
mengatur microprocessor agar dapat melakukan tugas-tugas sederhana yang dikehendaki secara
tahap demi tahap serta untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Dan di dalam instruksi inilah
terlihat ekspresi dari si pembuat program atau pencipta.
Perlindungan yang layak yang diberikan oleh hukum terhadap program komputer ini
adalah perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual. Pemberian perlindungan hak kekayaan
intelektual ini dimaksudkan untuk melindungi inovasi di dalam program komputer tersebut.
Undang-undang hak cipta pertama kali di Indonesia, yaitu UU No. 6 Tahun 1982, yang
kemudian disempurnakan menjadi UU No. 7 Tahun 1987, dan kemudian disempurnakan lagi
menjadi UU No. 12 Tahun 1997. Pada tahun 2002, Pemerintah kembali mengeluarkan Undang –
Undang Hak Cipta, yaitu UU No. 19 Tahun 2002, dengan penambahan Hak Cipta tentang
perangkat lunak.
Pasal yang mengatur hak cipta atas perangkat lunak tersebut adalah pasal 15 e yang
berbunyi sebagai berikut: “Perbanyakan suatu Ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas
dengan cara atau alat apa pun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu
8. 8
pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang non-komersial semata-mata untuk
keperluan aktivitasnya;” tidak melanggar undang-undang.
Pasal 72 ayat 3 UU Hak Cipta berbunyi, “Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)”. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk
menggunakan program komputer secara tidak sah. Hak cipta untuk program komputer biasanya
hanya berlaku untuk jangka waktu 50 tahun. Setelah masa waktu itu berakhir, biasanya ciptaan
menjadi milik umum. Biasanya, pemilik hak cipta kembali memperbaharui hak cipta dari
produknya dengan melakukan revisi dan mendaftarkan kembali ke lembaga Hak Cipta.
Dengan diberlakukannya Undang-undang hak cipta tersebut, berarti masyarakat Indonesia
yang merupakan bagian dari konsumen perangkat lunak tertentu, dengan sendirinya terikat secara
hukum untuk mematuhi Undang-undang tersebut. Segala bentuk pelanggaran terhadap undang-
undang yang melindungi program-program tersebut akan dikenakan sanksi pidana atau denda.
MELETAKKAN MORAL, ETIKA, DAN HUKUM PADA TEMPATNYA
Penggunaan komputer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis manajer, spesialis
informasi, dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah yang termudah untuk
diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak terdefinisi demikian tepat, dan mungkin
bahkan tidak disetujui oleh semua anggota masyarakat.
1. Kebutuhan akan Budaya Etika
Opini yang dipegang luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan kepribadian
dari pemimpinnya. Misalnya pengaruh seorang CEO sangat mempengaruhi kepribadia dari
perusahaannya. Sehingga CEO yang memiliki pengaruh yang amat penting pada organisasinya
sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan tersebut seperti CEO-nya.
Jika perusahaan di tuntut untuk berlaku etis, maka manajemen tingkat tinggi harus bersikap
etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya. Manajemen tingkat atas harus
memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut budaya etika.
2. Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
9. 9
Tugas manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikany merasuk
ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap karyawan. Para
eksekutif dapat mencapai implementasi ini melalui tiga tingkat yaitu:
a. Kredo Perusahaan
Kredo perusahaan adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang ingin dijunjung
perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk memberitahu individu-individu dan organisasi,
baik dalam dan diluar perusahaan, akan nilai-nilai yang dianut perusahaan tersebut.
b. Program Etika
Program etika dalah upaya yang terdiri atas berbagai desain untuk memberikan petunjuk
kepada para karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang bisa dilakukan adalah
sesi orientasi yang diadakan untuk karyawan baru. Contoh lain dari program etika adalah audit
etika.
c. Kode Perusahaan yang Disesuaikan
Banyak perusahaanyang merancang sendiri kode etiknya. Terkadang kode-kode etik ini
merupakan adaptasi dari kode etik untuk industry atau profesi tertentu.
3. Meletakkan Kredo, Prigram, dan Kode pada Tempatnya
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode
etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan oleh para
karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan elemen-elemen
lingkungan perusahaan.
ALASAN DIBALIK ETIKA KOMPUTER
James H. Moor mendefinisikan etika komputer sebagai analisis sifat dan dampak sosial
teknologi komputer serta perumusan dan justifikasi dari kebijakan-kebijakan yang terkait
untuk penggunaan teknologi tersebut secara etis.
Dengan demikian etika komputer terdiri atas dua aktivitas utama. Orang di perusahaan
yang merupakan pilihan logis untuk menerapkan program etika ini adalah CEO. Seorang CEO
haarus (1) menyadari dampak penggunaan komputer terhadap masyarakat dan (2) merumuskan
kebijakan yang menjaga agar teknologi tersebut digunakan di seluruh perusahaan etis.
1. Alasan Pentingnya Etika Komputer
10. 10
James H. Moor mengidentifikasikan tiga alasan utama di balik minat masyarakat yang tinggi akan
etika komputer, yaitu:
a. Kelenturan secara logis
adalah kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apa pun yang kita inginkan.
Komputer bekerja tepat seperti yang diinstruksikan oleh programernya. Moor mengartikan
kelenturan secara logis sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk
melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan. Komputer akan melakukan terpat seperti apa
yang diinstruksikan oleh pemogram, dan hal ini bisa menjadi pikiran yang menakutkan. Tetapi,
jika komputer digunakan untuk melakukan kegiatan yang tidak etis bahayanya bukan terletak pada
komputer tersebut, melainkan orang-orang yang berada di balik komputer tersebutlah yang
bersalah.
b. Faktor transformasi
adalah alasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat
mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu. Alasan atas etika komputer yang ini
didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan
drastis. Salah satu conteh yang baik adalah e-mail. E-mail tidak menggantikan surat biasa atau
sambungan telepon, melainkan menyediakan cara berkomunikasi yagn benar-benar baru.
c. Faktor Tak Kasat Mata
adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak hitam. Semau operasi internal komputer
tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada
nilai-nilai pemograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat
dan penyalahgunaan yang tidak terlihat. Alasan ketiga untuk minat masyarakat atas etika
komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Seluruh operasi
internal komputer tersebut tersembunyi dari pengelihatan. Ketidaknampakan operasi internal ini
memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemograman yang tidak tampak, penghitungan
rumit yang tidak tampak, dan penyalahguanaan yang tidak tampak.
11. 11
1. nilai-nilai pemograman yang tidak terlihat adalah perintah-perintah yang programmer
kodekan menjadi program yang mungkin dapat atau tidak menghasilkan pemrosesan yang
diinginkan pemakai.
2. perhitungan rumit yang tidak terlihat bebrbentuk program-program yang demikian rumit
sehingga tidak dimengerti oleh pemakai. Program-program ini umumnya model matematika
kompleks atau penerapan kecerdasan buatan.
3. penyalahgunaan yang tidak terlihat meliputi tindakan yang sengaja melanggar hukum dan
etika.
Nilai pemograman yang tidak tampak adalah perintah rutin yang dikodekan programer ke dalam
program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna. Selama proses penulisan
program, programer tersebut harus melakukan serangkaian penilaian mengenai bagaimana
program tersebut harus mencapai tugasnya. Hal ini bukan merupakan tindakan jahat yang
dilakukan pemogram, tapi lebih pada kurangnya pemahaman.
Penghitungan rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga pengguna
tidak dapat memahaminya.
Penyalahguanaan yang tidak tampak mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan
hukum maupun etis. Misalnya, pelanggaran hak individu akan privasi dan memata-maai orang lain.
2. Hak Atas Komputer
Komputer adalah peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat di pisahkan
dari masyarakat.yakni bahwa masyarakat memiliki hak akses komputer,keahlian
komputer.,sppesialis komputer dan pengambilan keputusan komputer.
Masyarakat tidak hanya mengharapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer
secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer. Klasifikasi
hak-hak manusia dalam wilayah komputer yang paling banyak dipublikasikan adalah PAPA
rancangan Richard O. Mason. PAPA untuk merepresentasikan empat hak dasar masyarakat
sehubungan dengan informasi: privasi (accuracy), kepemilikan (property), dan aksesibilitas
(accessibility).
12. 12
a. Hak atas akses komputer
Setiap orang tidak perlu memiliki komputer,seperti juga tidak setiap orang memiliki mobil.
Namun,pemilikan atau akses komputer merupakan kunci mencapai hak-hak tertentu lainnya.
Misalnya akses komputer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang baik. Sebelum
diperkenalkannya basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk
masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan
diperpustakaan. Sekarang, kebanyakan informasi ini telah dikonversikan ke basis data komersial,
sehimgga membuat ketersediaan untuk masyarakat berkurang.
b. Hak atas keahlian komputer
Saat komputer mula-mula muncul,ada ketakutan yang luas dari para pekerja bahwa komputer akan
mengakibatkan pemutusan kerja masal. Hal itu tidak terjadi. Kenyataannya,komputer telah
menciptakan pekerjaan lebih banyak dari pada yang di hilangkan.
c. Hak atas spesialis komputer
Mustahil setiap orang memperoleh setiap pengetahuan dan keahlian komputer yang di perlukan.
Karena itu kita harus memiliki akses ke para spesialis tersebut.
d. Hak atas pengambilan keputusan computer
Walaupun masyarakat tidak banyak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai
bagaimana komputer di terapkan,masyarakat memiliki hak tersebut.
Hak atas Informasi
13. 13
1. Hak atas privacy : meningkatnya kemampuan computer untuk digunakan bagi pengintaian,
dan yang lain adalah meningkatnya nilai informasi dalam dalam pengambilan keputusan.
Pemerintah federal mengatasi sebagian masalah ini dalam Privacy Act of 1974.
2. Hak atas Akurasi : komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi yang tidak dapat
dicapai oleh sstem nonkomputer.
3. Hak atas kepemilikan : para penjual perangkat lunak dapat menjaga hak milik intelektual
mereka dari pencurian melalui hak cipta, paten, dan perjanjian lisensi. Hingga tahun 1980-
an, perangkat lunak tidak dilindungi oleh UU hak cipta atau paten.
4. Hak atas Akses : banyak informasi tersebut yang telah diubah menjadidatabase komersial
yang menjadikannya kurang dapat diakses masyarakat. Dengan melihat fakta bahwa
komputer dapat mengakses data dari penyimpanan lebih cepat dan lebih mudah dari teknologi
lain.
Kontrak sosial jasa informasi
Yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Jsa informasi membuat
konterk tersebut dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang di pengaruhi oleh
output informasinya. Kontrak ini tidak tertulis etapi tersirat dalam segala sesuatu yang di lakukan
jasa informasi.
Kontrak tersebut menyatakan bahwa:
• Komputer tidak akan digunakan untuk sengaja mengganggu privacy seseorang.
• Setipa ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemerosesan komputer.
• Hal milik intelektual akan di lindungi.
• Komputer akan dapat di akses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidak
tahuan informasi.
14. 14
AUDIT INFORMASI
Saat menyusun etiks penggunssn komputer, satu kelompok dapat memegan peranan yang
amat penting. Mereka adalah parara auditor internal. Perusahaan dengan semua ukuran
mengadalkan auditor eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi
keakuratan catatan akuntansi. Perusahan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang
berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor), yang melaksanakan analisis yang sama
seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas.
1. Pentingnya Objektivitas
Hal unik yang ditawarkan auditor adlah objektivitas. Mereka beroperasi secara indevenden
terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok
lain di dalam perusahaan. Agar auditor dapat menjaga objektivitas, mereka harus menyatakan
bahwa mereka tidak menginginkan taggung jawab operasinal sistem yang mereka bantu
kembangkan. Mereka hanya bekerja dengan kapasitas sebagai penasihat.
2. Jenis Aktivitas Audit
Terdapat empat jenis dasar audit internal, antara lain:
a. Audit Finansial
Audit finansial meverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang
dilaksanakan auditor eksternal.
b. Audit Operasional
Audit operasional tidak dilaksanakann untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk
memvalidasi efektivitas prosedur. Audit jenis ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan o;eh
analisis sistem pada tahap analisis dari masa siklus perencangan sistem. Sistem yang dipelajari
hampir selalu berbentuk virtual dan bukan fisik, namun tidak selalu melibatkan komputer.
Ketika para auditor internal melakasakan audit operasional, mereka mencari tiga fitur sistem
dasar:
§ Kecukupan pengendalian. Apakah sistem tersebut didesain untuk mencegah, mendeteksi, atau
memperbaiki kesalahan?
§ Efisiensi. Apakah operasional sistem tersebut dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mencapai
produktivitas yang terbesar dari sumber daya yang tersedia?
15. 15
§ Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan. Apakah sistem tersebut memungkinkan perusahaan
tersebut untuk mencapai tujuannya atau memecahkan masalahnya dengan cara yang disarankan?
c. Audit Berkelanjutan
Audit berkelanjutan sama dengan audit internal tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus-
menerus.
d. Desain Sistem Pengendalian Internal
Dalam audit operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem yang sudah ada.
Namun auditor idak harus menunggu hingg sistem diimplementasikan untuk mempengaruhi
sistem tersebut. Auditor internal selayaknya berpartisipasi secara aktif dalam perancangan sistem
karena dua alasan. Pertama biaya untuk memperbaiki kelemahan sistem meningkat secara dramatis
seiring dengan siklus masa hidup sistem. Kedua, untuk melibatkan para auditor internal dalam
perancanan sistem adalah mereka menawarkan keahlian yang dapat meningkatkan kualitas sistem
tersebut.
3. Substansi Audit Internal
Melibatkan audit internal dalam tim perancangan sistem merupakan suatu langkah yang baik untuk
mendapatkan sistem informasi yang terkendali dengan baik, dan sistem tersebut merupakan
langkah yang baik untuk memberikan yang mereka perlukan kepada manajemen informasi guna
mencapai dan mengelola operasional bisnis yang beretika.
E. MENERAPKAN ETIKA DALAM TEKNOLOGI INFORMASI
Bagaimana budaya etika dicapai dalam sebuah perusahaan? Perusahaan tersebut tidak
harus mengusahakan semua pekerjaan sendiri. Bantuan dalam bentuk kode etik dan program
eduksi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukai dapat
membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik
dapat digunakan seperti pap adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
1. Kode Etik
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah
organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun Kode Etik dan Perilaku
Professional (Code of Ethics and Proffesional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000
anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software
Engineering Code of Ethics and Proffesional Practice) dibuat debnan tujuan agar bertindak
16. 16
sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktikan rekayasa peranti lunak, yaiu penggunaan
prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
A. Kode prilaku profesional ACM
ACM dibentuk pada 1947 dan sekarang merupakan perkumpulan profesional komputer AS tertua.
Dan memiliki 80.000 anggota di seluruh dunia. Kode prilaku profesional terdiri dari lima canon;
1. Seorang anggota ACM selalu bertindak dengan integritas.
2. Seorang anggota ACM harus berusaha meningkatkan kemampuannya serta kemampuan dan
prestiseprofesi.
3. Seorang anggota ACM bertanggung jawab atas pekerjaannya.
4. Seorang anggota ACM bertindak dengan tanggung jawab dan profesional.
5. Seorang anggota ACM harus menggunakan pengetahuannya dan keahlian khususnya untuk
kesejahteraan umat manusia.
Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan suatu
“keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi
empat bagian.
1) Keharusan moral umum
2) Tanggung jawab profesioanal yang lebih spesifik
3) Keharuan kepemimpinan organisasi
4) Kepatuhan terhadap kode etik
B. Kode etik DPMA
Didirikan pada tahun 1951 dan memliki sekitar 35.000 anggota di seluruh dunia.misinya
adalah”menjunjung manajemen informasi yang efektif dan bertanggun jawab untuk kebaikan para
angotanya,para bemberi kerja,dan masyarakat bisnis.
17. 17
C. Kode etik ICCP
Didirikan tahun 1973 dengan maksud memberi sertifikat pada para profisional komputr. Sertifikat
ICCP meliputi Certified Computer Programer (CCP) dan certified in data processing (CDP).
Untuk mendapat sertifikat, pelamar harus lulus ujian dan setuju untuk terikat pada kode etik ICCP.
D. Kodde etik ITAA
Didirikan tahun 1961 sebagai suatu asosiasi bagi organisai-organisasi yang memasarkan perangkat
lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.keanggotaanya meliputi ratusan perusahaan
seperti Microsoft dan Lotus DevelopmentComporation.dan terdiri atas prinsip-prinsip dasar yang
mengatur penilaian,komunikasi dan kualitas jasa dengan klien.
E. Model SRI
Idealnya,semua perlumpulan profesional bergabung membuat suatu kode etik. Kode etik tersebut
harus membahas tanggung jawab setiap orang dalam profesi dalam hal etika penggunaan
komputer. Model sri ini unik karena tidak terbatas pada profesional komputer yang beroprasi
dalam lingkungan bisnis, tetapi luas jangkkauannya.
ETIKA DAN SPESIALIS INFORMASI
Banyak peneliti yg telah mempelajari keyakinan etis para spesialis informasi. Penelitian ini
biasanya menggunakan scenario pertentangan etika.
Penelitian SRI
Dua penelitian selama tahun 1970-an dan 1980-anmemberikan sebagian besar data yg
mengganmbarkan keyakinan etis dari para spesialis informasi yg bekerja. Penelitian ini bias
menggunakan scenario pertentangan etika.
18. 18
ETIKA DAN CIO
Perilaku CIO dipengaruhi oleh sejumlah factor. Faktor-faktor tersebut ada dlm hirarki. Dibawah
ini terdapat tekanan social yg dapat berasal dari orang atau kelompok di luar perusahaan.
Persepsi Etika CIO
Scott J. Vitell dan Donald L.Davis mengumpulkan data dari 61 profesional SIM. Data penelitian
ini menggambarkan bagaimana etika mempengaruhi kinerja manager, sesuai presepsi manager dan
bawahannya.
1. Memanfaatkan Kesempatan Untuk Bertindak Tidak Etis
2. Etika Membuahkan Sukses
3. Perusahaan dan Manager Memiliki Tanggung Jawab Sosial
Rencana Tindakan untuk Mencapai Operasi
Sepuluh langkah dalam megnelompokkan perilaku dan menekankan standar etika dalam
perusahaan :
1. formulasikan suatu kode perilaku
2. tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa
computer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data komputer
3. jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggaran – seperti teguran, penghentian dan
tuntutan
4. kenali perilaku etis
5. fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan dan bacaan yang
disyaratkan
6. promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasi pada karyawan
19. 19
7. simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi
untuk semua tindakannya, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program
seperti audit etika
8. dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika
dengan cara yang sama
9. dorong partisipasi dalam perkumpulan professional
10. berikan contoh
2. Kode Etika dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada sistem dan
terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting: Masyarakat, Klien dan Atasan, Produk, Penilaian,
Manajemen, Profesi, Kolega,dan Diri Sendiri.
3. Pendidikan Etika Komputer
1) Mata Kuliah di Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi dan universitas telah mengajarkan etika komputer sejak beberapa waktu lamanya.
Sekolah-sekolah bisnis biasanya menawarkan mata kuliah etika komputer atau mengintegrasikan
ilmu tersebut kedalam mata kuliah bisnis seperti pemasaran dan akuntansi.
2) Program Profesional
Misalnya, Asosiasi Manajemen Amerika menawarkan program khusus yang membahas masalah-
masalah penting saat ini, seperti etika.
3) Program Edukasi Swasta
Legal Knowlede Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis web yang membahas
berbagai permaslahan hukum dan etika. Mata kuliah ini ditunujukan untuk diperunakna
perusahaan yang beruahan meningkatkan keadaran beretika karyawannya. Program profesioanal
memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga keadran beretika serta
komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan social.
20. 20
Menempatkan Etika Komputer Dalam Perspektif
Berbagai masalah sosial yang gawat ada sekarang ini, karena pemerintah dan organisasi
bisnis gagal untuk menegakkan standar etika tertinggi dalam penggunaan komputer. Sepuluh
langkah yang dianjurkan Paker dapat diikuti CIO di perusahaan manapun untuk mengantisipasi
penerapan etika jasa informasi.
Organisasi SIM dipercayakan pada program komputer, pasokan, data, dokumentasi, dan
fasilitas yang terus meningkat ukuran dan nilainya. Kita harus memelihara standar kinerja,
keamanan dan perilaku yang jelas membantu kita dalam memastikan integritas dan perlindungan
berbagai aktiva ini. Karena itu, hal-hal berikut ini harus digunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan kegiatan kerja. Namun keberhasilan program ini tergantung pada kewaspadaan tiap
anggota organisasi SIM pada nilai aktiva yang dipercayakan kepadanya. Harus disadari bahwa
pelanggaran kepercayaan ini mengakibatkan tindakan pendisiplinan, termasuk pemberhentian.
Secara khusus para karyawan harus :
1. Melakukan semua kegiatan tanpa kecurangan. Hal ini mencakup pencurian atau
penyalahgunaan uang, peralatan, pasokan, dokumentasi, program komputer, atau waktu
komputer.
2. Menghindari segala tindakan yang mengkompromikan integritas mereka. Misalnya
pemalsuan catatan dan dokumen, modifikasi program dan file produksi tanpa ijin, bersaing
bisnis dengan organisasi, atau terlibat dalam perilaku yang mungkin mempengaruhi
perusahaan atau reputasinya. Para karyawan tidak boleh menerima hadiah dari pemasok,
agen dan pihak-pihak seperti itu.
3. Menghindari segala tindakan yang mungkin menciptakan situasi berbahaya. Termasuk
membawa senjata tersembunyi di tempat kerja, mencederai orang lain atau mengabaikan
standar keselamatan dan keamanan.
4. Tidak menggunakan alkhohol atau obat terlarang saat bekerja dan tidak bekerja di bawah
pengaruh alkhohol atau obat terlarang atau kondisi lain yang tidak bugar untuk bekerja.
5. Memelihara hubungan yang sopan dan profesional dengan para pemakai, rekan kerja dan
penyelia. Tugas pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan permintaan supervisor dan
21. 21
manajemen serta harus sesuai dengan standar keamanan bekerja. Setiap penemuan
pelanggaran perilaku atau keamanan harus segera dilaporkan.
6. Berpegang pada peraturan kerja dan kebijakan pengupahan lain.
7. Melindungi kerahasiaan atau informasi yang peka mengenai posisi persaingan perusahaan,
rahasia dagang atau aktiva.
8. Melakukan praktek bisnis yang sehat dalam mengelola sumber daya perusahaan seperti
sumber daya manusia, penggunaan komputer, atau jasa luar.
Softlifting : istilah untuk penggandaan ilegal perangkat lunak komputer.
Tidak ada teori dari sistem informasi untuk mengatur perilaku tidak etis tersebut. Namun ada satu
teori dari pemasaran dapat diterapkan yaitu teori yang dikembangkan oleh S.D. hunt dan S.J.
Vitell.
Teori ini mencakup dua komponen kunci dari pengambilan keputusan yang etis, yaitu :
1. Komponen deontologis
Teori deontologis mengasumsikan bahwa ada satu set peraturan atau panduan untuk mengarahkan
perilaku etis. Aturan-aturan ini dapat didasarkan pada keyakinan agama, intuisi atau faktor lain.
2. Komponen teleologis
Teori telelogis mengukur derajat kebenaran atau kesalahan berdasarkan konsekuensinya.
Konsekuensi tersebut dapat dilihat dari sudut pandang apa yang terbaik bagi individu yang
melakukan tindakan atau apa yang terbaik bagi masyarakat secara keseluruhan.
22. 22
KESIMPULAN
Moral adalah tradisi informal peilaku baik, yang tetap konstan dari satu mayarakat ke masyarakat
lain. Etika adalah kepercayaan, standar, dan teladan yang ditunjukan sebagai panduan untuk
individu dan masyarakat. Hukum adalah peraturan perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas
yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya.
Penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika dari para manajer,
spesialis informasi dan pemakai dan juga hukum yang berlaku.
Etika komputer mengharuskan CIO untuk waspada pada etika penggunaan komputer dan
menempatkan kebijakan yang memastikan kepatuhan pada budaya etika. Manajer-manajer lain
dan semua pegawai yang menggunakan komputer atau yang terpengaruh oleh komputer turut
bergabung dengan CIO dalam tanggung jawab ini.
Masyarakat memiliki hak tertentu berkaitan dengan komputer, yaitu :
1. Hak atas komputer :
a. Hak atas akses komputer.
b. Hak atas keahlian komputer.
c. Hak atas spesialis komputer.
d. Hak atas pengambilan keputusan komputer
2. Hak atas informasi :
a. Hak atas privasi.
b. Hak atas akurasi.
c. Hak atas kepemilikan.
d. Hak atas akses.
Suatu perusahaan tidak harus mengusahakan semua pekerjaannya sendiri. Bantuan dalam bentuk
kode etik dan program edukasi etika, dapat memberikan fondasi yang kokoh.
23. 23
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi Sistem
Informasi. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
https://www.academia.edu/8504068/SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_Rangkuman_Bab_10_Implikas
i_Etis_dari_Teknologi_Informasi_Kelas_B1
http://aniatih.blogspot.com/2013/05/implikasi-etis-dari-teknologi-informasi.html
http://dominique122.blogspot.com/2015/04/operasional-komputer-menurut-donn-parker.html