1. Pekerjaan dimulai dengan persiapan lahan melalui perataan dan pemadatan menggunakan alat berat. Dilanjutkan dengan pengujian CBR dan kepadatan untuk memastikan kualitas lahan.
2. Pondasi bawah dibuat dari batu telford yang dipadatkan, diikuti pengujian CBR. Batu pecah diletakkan sebagai pondasi atas dan dipadatkan, dilakukan pengujian CBR.
3. Paving block dipasang di atas pas
3. PERSIAPAN LAHAN
• Pada persiapan lahan subbase dilakukan
pekerjaan perataan lahan dan pemadatan
lahan yang bertujuan untuk meningkatkan
kekuatan tanah, memperkecil daya
rembes air, dan memperkecil pengaruh air
tehadap lahan
• Pekerjaan perataan lahan dilakukan
dengan bantuan alat berat Bulldozer
Komatsu. Pekerjaan ini dilakukan hingga
seluruh material yang ada terbagi secara
merata. Sedangkan alat berat yang
digunakan untuk memadatkan lahan
yaitu tandem roller Sakai SV 525D.
• Selanjutnya dilakukan pengetesan CBR
(California Bearing Ratio) pada lahan
telford. CBR merupakan salah satu
metode yang digunakan untuk
mengetahui kekuatan tanah yaitu dengan
membandingkan gaya perlawanan
penetrasi piston terhadap tanah
• Selain dilakukan pengetesan CBR, maka
dilanjutkan dengan Sand Cone test. Sand
Cone merupakan alat yang digunakan
untuk pengujian kepadatan timbunan di
lapangan dengan menggunakan pasir,
baik itu lapisan tanah atau perkerasan
lapisan tanah yang dipadatkan dengan
4. 4
PONDASI BAWAH
• BATU TELFORD
Setelah pekerjaan batu telford selesai, selanjutnya dilakukan pekerjaan
pemasangan batu pengunci. Pada proses ini batu pecah yang digunakan
berukuran 5-7 cm. Batu pecah digunakan untuk mengisi rongga-rongga
diantara batu telford sebagai batu pengunci. Kemudian dilakukan
penghamparan pasir pengisi sebelum proses pemadatan batu telford
dilakukan
Telford adalah lapisan pondasi bawah yang terdiri atas batu belah yang
beralaskan hamparan pasir di atas lapisan tanah dasar, batu telford yang
digunakan memiliki ukuran sebesar 15/20 – 25/35 cm. Untuk elevasi area
konstruksi batu telford yaitu 40 cm (elevasi +3.65).
• BATU 5/7 (batu pengunci)
5. FIELD TEST(CBR)
Selanjutnya dilakukan pengetesan CBR pada
telford yang telah dipadatkan untuk
mengetahui apakah kepadatan lapisan
tersebut sudah sesuai dengan standar yang
berlaku. Untuk lapisan batu telford minimal
hasil tes CBR yaitu 60%.
6. 6
PONDASI ATAS
• BATU PECAH 5/7
• Setelah tes CBR pada lapisan batu Telford sudah memenuhi standar,
maka dilakukan lagi pemasangan batu pecah atau batu 5-7 sebagai
pondasi atas. Untuk ketebalan konstruksi lapisan batu pecah yaitu 20
cm (elevasi +3.85).
• Setelah seluruh lapisan batu telford tertutup batu pecah, maka
dilakukan pemadatan dan dilanjutkan dengan penghamparan pasir
pengunci yang berfungsi untuk mengisi celah pada batu 5-7.
• Setelah itu dilakukan penyiraman agar pasir pengunci dapat masuk ke
celah-celah batu 5-7 agar lebih mudah untuk dipadatkan. Proses
pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat tandem roller
DYNAPAC
7. FIELD TEST(CBR)
Test CBR pada lapisan batu 5-7 untuk
mengetahui apakah kepadatan lapisan
tersebut sudah sesuai dengan standar yang
berlaku. Untuk lapisan batu 5-7 minimal hasil
tes CBR yaitu 80%.
8. PEMASANGAN PAVING BLOCK
• Setelah tes CBR memenuhi, maka dilakukan
penghamparan pasir setinggi 10 cm sebagai
alas untuk pemasangan paving block.
• Pekerjaan pemasangan paving block
dilakukan secara manual oleh pekerja
dengan cara menyusun paving block satu
persatu. Paving block yang digunakan
memiliki 2 model yaitu model batu bata dan
topi uskup
• Sebelum paving block dipasang, terlebih
dahulu dilakukan pengukuran acuan
diagonal dengan menggunakan alat
Automatic Level Waterpass dan Total
Station.
• Waterpass merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur atau menentukan sebuah
benda dalam posisi rata, baik pengukuran
secara vertical maupun horizontal.
• Untuk model batu bata memiliki tinggi 10
cm, Panjang 20 cm, dan lebar 10 cm.
• Untuk model uskup memiliki ukuran
lumayan besar yaitu panjang 30 cm dengan
lebar mencapai 21 cm dan tebal 10 cm.
Model topi uskup digunakan pada tepian
area konstruksi.
• Sedangkan total station adalah alat
pengukur jarak dan sudut (sudut vertical dan
horizontal).
9. Setelah itu, dilakukan penghamparan pasir
saring pada paving block yang telah terpasang.
• Lalu dilanjutkan dengan pemasangan benang acuan
berdimensi 12.39m x 12.39m yang berfungsi sebagai
acuan diagonal agar seluruh pemasangan paving
block dapat sejajar.
• Selain benang acuan, ada juga benang pembantu
yang dipasang setiap jarak 2 m sampai 4 m yang
berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat
pemasangan paving block.
PENGHAMPARAN PASIR SARING
Proses penghamparan pasir dilakukan untuk
mengisi celah-celah pada paving block.
Celah pada paving block berfungsi sebagai
tempat mengalirnya air hujan agar meresap
kedalam tanah.
10. Pertama –tama yitu pemasangan uskup di pinggiran area paving block
Pertama –tama yaitu pemasangan uskup di pinggiran area
konstruksi paving block
Kemudian dilakukan pemasangan benang acuan dengan
dimensi 12,39 m x 12,39 m, benang diagonal di pasang di sudut
atau di pinggir area konstruksi
Kemudian dipasang lagi benang-benang pembantu yang
berjarak antara 2 m – 5 m dari sudut awal benang acuan.
Setelah selesai semuanya, maka dilakukan pemasangan paving
block sesuai dengan pola patron benangan
11. PEMADATAN PAVING BLOCK
• Selanjutnya pemadatan paving block
dilakukan menggunakan alat roller BOMAG
agar tidak ada celah diantara paving block.
• Dan yang terakhir yaitu membersihkan sisa
pasir yang ada di atas paving block.