1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
FOTO ASESI
: Ahli Muda Geoteknik
: 7 (Tujuh)
Skema Sertifikasi
Jenjang
Nama Asesi
NIK Asesi
Tgl. Asesmen
TUK
Nama Asesor
: Asih Winarsih
: 3202126311960007
: 28 Maret 2023
: PT. Grant Surya Multi Sarana
:
2. PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Ahli Muda
Geoteknik
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
3. SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Perencanaan Umum
• Perencanaan Teknis
• Menyusun program kebutuhan parameter tanah
• Mengendalikan uji lapangan dan uji laboratorium
• Menentukan sifat indeks, klasifikasi dan mekanis tanah
5. Penelitian geografis perlu dikalibrasi dan dibandingkan dengan
informasi atau data langsung dari bawah tanah. Informasi langsung hanya
dapat kita peroleh melalui pemboran dan penggalian.
Dahulu, sebagian besar penelitian lapangan untuk berbagai tujuan
proyek sipil dilaksanakan di seluruh dunia dengan bantuan pemboran.
Akan tetapi biaya untuk sebuah pemboran cukup tinggi. Oleh karena itu,
sebaiknya kita menyusun sebuah program penelitian yang memanfaatkan
serangkaian kegiatan teknik (pemboran, pensonderan, penelitian
geografis)
CARA PENELITIAN TANAH
6. Pemboran dapat memberikan informasi data mengenai keadaan bawah
tanah melalui garis lubang pemboran. Pemboran dapat dilakukan secara
vertikal maupun menyudut. Kita dapat melakukan berbagai metode yang
bervariasi, mulai dari pendesakan sebuah besi sonda (sondir) atau pipa
pancang ke dalam bawah tanah, penjatuhan sebuah puls atau pahat
(perkusi), penyemprotan tanah hingga lepas dengan sebuah tombak
semprot, sampai kepada pemutaran atau teknik perkusi putar.
Teknik pemboran yang sering digunakan yaitu teknik bor tangan,
sistem bor kuras, pemboran dengan puls, dan pemboran secara rotasi.
PEMBORAN
7. • Sebuah bor di putar atau di desak dengan tenaga tangan ke dalam tanah
dengan alat-alat bor tangan. Dengan cara ini dapat memperoleh contoh-
contoh jenis pasir dan lempung atau gambut yang berkualitas baik hingga
kedalaman 10 meter.
• Alat ini tidak dapat digunakan pada pasir yang terendam air.
• Alat ini sering digunakan dalam penyelidikan tanah untuk proyek-proyek
jalan raya , kereta api, dan bandara
TEKNIK BOR TANGAN
9. PEMBORAN DENGAN PULS
• Pipa-pipa bor yang di desak ke dalam tanah, material di keluarkan dengan
sebuah puls. Puls ini terdiri dari sebuah pipa yang panjangnya 1 s/d 1,5 m
dan bagian bawahnya diberi sebuah ujung pemotong.
• Di bagian atas dari tepi potong tersebut terdapat sebuah katup horizontal,
yang menjaga agar tanah yang sudah terambil tidak dapat jatuh dari puls.
• Puls digantungkan pada seutas kabel yang secara berselang-seling diangkat
dan dilepaskan, seperti pada pemancangan tiang pancang.
• Dalam sistem ini kita dapat mencapai kedalaman hingga 100 meter.
11. • Dengan bantuan sebuah alat tombak-semprot yang diberikan pahatan
dibagian bawah,kita dapat menembus tanah. Untuk mencegah terjadinya
runtuhan, lubang bor diberi selubung (casing).
• Metode straight-flush (kedalaman 65 meter) cukup tepat, namun sukar
bagi kita untuk menentukan sifat material yang berada di bawah tanah.
• Lebih baik digunakan sistem counter-flush (kedalaman 30 meter). Pada
sistem ini, contoh-contoh dapat diambil dari kedalaman yang sudah
ditentukan dengan cermat.
BOR KURAS
13. • Penyelidikan tanah dengan menggunakan bor putar atau bor mesin dapat
dilakukan pada semua jenis tanah
• Alat bor putar yang digerakan dengan mesin dapat menembus lapisan
tanah keras atau batuan sampai kedalaman lebih dari 40m.
• Alat ini dapat digunakan pada lapisan tanah keras, batu,tanah lempung
dan bahkan tanah pasir
• Dengan peralatan khusus (sebuah truk dengan sebuah Nordmeyer Mobil
driling rig tipe OXBI), kita dapat melakukan pemboran kering hingga
kedalaman 60 m. Dengan bantuan pompa sentrifugal, kita dapat
melakukan pemboran dengan pompa torak bertekanan tinggi hingga
kedalaman 200 m
PEMBORAN SECARA ROTASI
15. • Dilakukan jika kita harus mengumpulkan beberapa contoh untuk
keperluan percobaan di laboratorium.
• Pengintian dapat kita lakukan sepanjang pemboran dari kedalaman
tertentu.
• Biasanya dilakukan pemboran sebuah lubang dengan diameter yang lebih
besar, yang dapat diberi sebuah selubung (casing) sebagai pencegah
kemungkinan terjadinya rutuhan.
• Pada bagian dasar lubang dapat dilakukan sebuah pemboran inti yang
berdiameter lebih kecil.
• Pada umumnya, pemboran inti dilaksanakan dengan mesin rotasi.
PENGEBORAN INTI
16. • Penggalian dilakukan dengan buldozer atau mesin keruk sehingga dapat
membuat sejumlah alur yang memungkinkan dilakukannya suatu
penelitian terhadap keadaan bawah tanah.
• Penggalian biasanya dilakukan orang untuk membuat terowongan khusus
untuk eksplorasi, misalnya untuk mempelajari zona-zona patahan pada
pembangunan sebuah bendungan.
PENGGALIAN
18. • Untuk menentukan sifat material :
a) Uji penetrasi atau sonder
b) Uji baling-baling
c) Pressiometer dan dilatometer
• Untuk menentukan sifat massa tanah :
a) Uji pembebanan pelat
b) Uji geser untuk bidang yang tidak diskontinu
c) Pengukuran permaebilitas
• Instrumentasi lapangan :
d) Pengukuran tegangan air
e) Pengukuran tegangan lapangan (Pengukuran tegangan di lapangan merupakan persoalan
yang rumit karena pemasangan alat ukur itu sendiri dapat menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan sekitarnya)
f) Pengukuran perubahan bentuk (deformasi) dan perpindahan.
UJI LAPANGAN
19. • Pemancangan sebuah pen baja ke dalam tanah untuk
membedakan lapisan yang hambatannya besar dengan lapisan
yang hambatannya kecil
• dibagi menjadi 2 jenis :
a. Uji dinamik (SPT)
b. Uji Penetrasi Statik / Sonder (CPT)
Uji Penetrasi dan Sondir
20. • Berupa pemancangan “Split Spoon Sampler” berdiameter 50 mm,
panjang 500 mm.
UJI DINAMIK
(Standar Penetration Test)
Pengepas batang
bor
Tabung belah
Sepatu pendorong
Dilengkapi dengan
konus
21. Caranya ???
• Pemancangan dilakukan dengan
beban seberat 630 N yang dijatuhkan
dari ketinggian 750 mm.
• Pipa diketok sedalam 15cm
•Catat jumlah pukulan N yang
diperlukan untuk memperoleh
penetrasi sedalam 300 mm
22. Uji ini dapat digunakan pada :
Tanah
Batuan lunak
Fungsi :
Jumlah pukulan N memberikan sebuah petunjuk tentang kerapatan-relatif
dari pasir atau kerikil, atau tentang hambatan jenis tanah lainnya terhadap
penetrasi.
Nilai SPT yang diperoleh dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi
tanah.
23. •Apa kegunaannya ?
Mengukur dan mengevaluasi karakteristik tanah yang meliputi :
a. Stratifikasi tanah
b. Tipe tanah
c. Kerapatan/kepadatan tanah relatif dan kondisi tekanan
d. Parameter kekuatan geser
UJI PENETRASI KONUS
(Cone Penetration Test)
24. • Menentukan kedalaman Pondasi melalui perkiraan kekakuan
dan kekuatan geser dari tanah
• Secara langsung digunakan untuk mendesain Pondasi dengan
pasir dan kerikil
Aplikasi dari Uji CPT
26. Terdiri dari 2 :
a. CPT-Mekanis
b. CPT- Elektris
CPT dapat digunakan di tanah batuan lunak di lepas pantai
Uji penetrasi statis/Sonder (CPT)
27. • Dilengkapi dengan konus
• Pengukuran dilakukan dengan cara mendesak konus dengan kecepatan konstan.
• Gaya yang diperlukan untuk ini kita ukur
• Pipa selubung didesak kebawah untuk mengukur hambatan-lekat diantara pipa
selubung dan dinding
• Kelebihan :
Sederhana dalam pemakaian
• Kekurangan :
Memberikan sebuah pengukuran yang tidak berkesinabungan karena konus selalu
harus didesakkan dimuka pipa selubung
CPT -MEKANIS
28.
29. • Hambatan konus dan hambatan lekat diukur dengan kotak-kotak beban
yang ditempatkan didalam .
• Kelebihan :
•
Pengukuran kedalam tanah tidak terputus
Lebih cermat dibandingkan dengan tipe mekanis karena
memungkinan pengulangan yang lebih baik dari hasil yang didapat
Tidak begitu tergantung pada kesalahan operator
Kekurangan :
Bisa terjadi gangguan jika pada rangkaian alat bor jika ditambahkan
sebuah batang dorong berikutnya.
CPT-ELEKTRIS
30. Grafik CPT
hambatan konus, hambatan lekat dan perbandingan gesekan dengan keterangan
tentang sifat berbagai lapisan tanah
31. • Uji baling-baling ini tepat untuk menentukan gaya geser di lapangan pada
lempung dalam sebuah lubang bor
• Sebuah baling-baling berbentuk silang yang dipasang di bagian ujung
batang bor kita dorong pada dasar lubang bor ke dalam tanah dan
kemudian kita putar
• Uji baling-baling menguntungkan karena ia hanya sedikit mengganggu
tanah
• Nilai yang diperoleh melalui uji lapangan menggunakan baling-baling
mendekati yang sebenarnya.
UJI BALING-BALING
32. • Pressiometer adalah Alat yang mengembang didalam lubang bor dan
mengubah bentuk dinding-dinding lubang bor
• Tujuan uji : menentukan perilaku perubahan tegangan-lapangan
• Dilatometer yang dikembangkan oleh LNEC terdiri dari sebuah silinder logam
berdiameter 66mm &dibungkus dalam selubung karet yang tebalnya 4mm.
• Deformasi diukur oleh 4 buah pencatat perubahan induktif, yang dipasang pada jarak
32mm satu sama lainditengah-tengah satuan tekanan yang panjangnya 540mm.
Pressiometer dan Dilatometer
33. • Pada tanah uji ini dilakukan untuk menentukan gaya geser dan
perilaku deformasi suatu material dibawah pelat yang dibebani
• Karena kedalaman tanah yang dibebani sebuah bangunan lebih
besar, sehingga dalam menggunakan uji ini digunakan skala
UJI COBA BEBAN PELAT
34. • Pada uji ini sebongkah batuan atau tanah pada bidang yang dipilih secara
khusus dikenakan beban geser langsung
PERMEABILITAS
Permeabilitas = suatu sifat teknis yang memampukan fluida
untuk mengalir dalam media berpori.
UJI GESER LAPANGAN
35. • Fungsi :
Untuk pembebanan atau pembangunan diatas tanah lembek,
Pemantauan tekanan air pada lereng-lereng alami
• Caranya :
Paling sederhana = Lubang bor yang diberi selubung sampai kedalaman
tertentu lapisan yang ada air nya
Tanah sukar air (lempung) = piezometer
Alat ukur elektrik = ruang yang diisi air yang bagian atas ditutup membran
PENGUKURAN TEGANGAN AIR
36. Ada banyak metode uji tanah yang dilakukan di laboratorium, diantaranya :
a) Uji Kadar air (Moisture contents)
b) Batas-batas Atterberg (Atterberg limits)
c) Uji Berat Jenis (Specific gravity)
d) Uji Berat Isi (Unit weight)
e) Uji Distribusi Butiran (Grain size distribution)
f) Uji kompaksi (Compaction test), modified & standard proctor
g) Permeability, constant & falling head
h) Uji Konsolidasi (Consolidation test)
i) Triaxial test, UU, CU & CD
Uji Tanah di Laboratorium
37. • Kadar air tanah ialah perbandingan berat air yang terkandung dalam
tanah dengan berat kering tanah tersebut. Kadar air tanah dapat
digunakan untuk menghitung parameter sifat-sifat tanah.
• Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain oven, cawan
kedap udara, timbangan dan desikaior.
• Tahapan-tahapannya, antara lain:
• Tempatkan benda uji dalam cawan, lalu timbang dan catat beratnya.
• Keringkan dengan menggunakan oven ataupun dengan menggunakan
kompor.
• Pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan dengan oven maupun
pengeringan diatas kompor untuk benda uji yang tidak mengandung
bahan organik.
UJI KADAR AIR
38. Pengujian kadar air pada tanah
Pengujian kadar air pada tanah Dapat dilakukan
dengan menimbang tanah basah dan tanah kering
untuk mengetahui massa air pada tanah
39. • Proses pengeringan dengan oven adalah dengan membuka tutup cawan
dan taruh di dalam oven selama 24 jam. untuk benda uji yang tidak
mengandung bahan organik dilakukan diatas kompor atau dibakar
• langsung setelah disiram dengan spirtus. Lakukan penimbangan dan
pengeringan secara berulangulang
• sehingga mencapai berat yang tetap.
• Lalu cawan yang berisikan benda uji yang telah dikeringkan didinginkan
dalam desikator. Setelah
• dingin lalu timbang dan Catat beratnya.
41. • Uji ini dilakukan untuk mendapatkan gradasi tanah pada klasifikasi tanah
bagi perencana maupun pengawas lapangan.
• Cara uji ini terdiri atas 2 cara yaitu Cara uji analisis hidrometer dan cara uji
analisis saringan
• 1. Cara uji analisis hidrometer
Tanah yang butirnya sangat kecil dicampur dengan air suling yang
ditambah bahan dispersi, sehingga tanah dapat terurai, kemudian
dipantau dengan alat hidrometer.
UJI DISTRIBUSI BUTIRAN
42. 2. Cara uji analisis saringan
• Analisa saringan fraksi yang tertahan saringan
Saringan dengan ukuran lubang besar diletakkan di atas saringan yang mempunyai ukuran lubang lebih kecil.
Penggunaan saringan lainnya mungkin saja diperlukan, tergantung contoh dan spesifikasi bahan yang di uji.
• Analisis Saringan fraksi yang lolos saringan
pada proses penyaringan
dilakukan untuk menentukan
besaran butir tanah bila pada
massa kering
43. Setelah dilakukan uji maka dapat dirumuskan sampel tanah pada hasil pengujian fisik
tersebut