SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
Konversi Koordinat dari Koordinat Geografis ke Koordinat UTM dan
sebaliknya menggunakan Software Golden Surfer
Oleh : Angga Nugraha, ST
Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
Pada era saat ini, di era digital yang hampir mayoritas sudah mengenal bahkan sering
menggunakan handphone, pasti sudah tidak asing lagi dalam penggunaan aplikasi google
maps baik untuk penunjuk arah saat berpergiaan, mencari informasi lokasi suatu tempat, dan
lainnya. Saat kita menggunakannya secara sadar dan tidak tidak sadar, kita sedang
berhubungan dengan suaatu sistem koordinat. Adapun sistem koordinat yang umum bahkan
sering digunakan adalah koordinat geografis dan koordinat UTM.
Perbedaan kedua sistem koordinat ini akan saya gambarkan dengan penjelasan yang
sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami. Sistem Koordinat geografis (Geographic
Coordinate System atau disingkat GCS) adalah sistem koordinat yang mengaacu pada bentuk
bumi sebenarnya yaitu bulat/ellipse. Sistem koordinat geografis ini terdiri dari garis bujur
(longitude) dan garis lintang (latitude) seperti terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Pembagian Sistem Koordinat Geografis Bumi
Sumber gambar : https://www.pelajaran.id/
Pada sistem koordinat ini untuk garis lintang terbagi menjadi 2 yaitu lintang utara atau
disingkat LU (0° s/d 90°) dan lintang selatan atau disingkat LS (0° s/d -90°). Garis bujur juga
terbagi menjadi 2 yaitu bujur barat atau disingkat BB (0° s/d 180°) dan bujur timur atau
disingkat BT (0° s/d -180°). Adapun penulisan sistem koordinat ini mengikuti kaidah
penulisan kartesius (x, y), dimana x = garis bujur dan y = garis lintang. Untuk unit satuan dari
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
sistem koordinat ini terbagi menjadi 2 yaitu derajat minute second (DMS) dan meter. Contoh
penulisan DMS = -105°59'31.29''BT dan penulisan meter = -105.991389 m’ BT.
Sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah sistem koordinat yang
menggambarkan / memproyeksikan bentuk bumi itu datar / planar. Adapun sistem koordinat
ini memiliki satuan dalam meter (m’)m contoh penulisannya = 609795.859 m’. Sistem
koordinat UTM ini terbagi menjadi 60 zona dengan setiap zona memiliki lebar 6° kearah
bujur dan 8° kearah lintang. Untuk wilayah Indonesia terbagi menjadi 9 zona seperti terlihat
pada gambar 2.
Gambar 2. Peta dan Daftar Zona UTM di Wilayah Indonesia
Sumber gambar : http://www.asifah.com/zona-utm-indonesia/
Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba memfokuskan pada cara konversi sistem
koordinat geografis ke koordina UTM ataupun sebaliknya menggunakan aplikasi Golden
Surfer. Sebetulnya, aplikasi untuk mengkonversi sistem koordinat ini sangat banyak sekali,
namun saya biasanya menggunakan software Golden Surfer ini, karena penggunaannya yang
bagi saya cukup mudah. Pada kasus ini saya akan menggambarkan konversi koordinat untuk
di wilayah Indonesia.
Kedua sistem ini, Sistem koordinat UTM dan koordinat Gografis saat ini menggunakan
datum global WGS (World Geodetic System) 84, yang dimana datum global adalah salah satu
pendekatan dalam membuat permukaan bumi mendekati bentuk ellipse sempurna yang
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Adapun langkah untuk mengkonversi data dari koordinat UTM menjadi koordinat
geografis adalah :
1. Misal ada sebuah peta yang menuliskan sistem koordinatnya dalam koordinat UTM seperti
ini :
Titik
Kordinat UTM
X / Longitude / Garis Bujur Y / Latitutude / Garis Lintang
1 609,795.859 9,338,757.343
2 609,796.058 9,338,314.403
3 610,009.542 9,338,313.207
4 610,010.174 9,338,236.333
5 610,410.382 9,338,236.495
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
2. Kemudian buka software Golden surfer
3. Kemudian klik Menu File, pilih New, pilih Worksheet, maka akan tampil seperti ini :
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
4. Kemudian input data koordinat UTM ke worksheet tersebut, untuk x = longitude, y =
latitude, z = ketinggian (jika tidak ada memiliki data ketinggian silakan dikosongkan saja
tidak apa-apa), atau cara inputnya dapat dengan melakukan copy-paste data dari file data
yang ada.
5. Setelah semua data koordinat UTM selesai di input, lalu klik menu Data, pilih New
Projected Coordinates.
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
6. Maka akan muncul kotak dialog seperti ini :
7. Pada tulisan source columns, pilih X = coloumn A (karena sebelumnya kita menginput
data garis bujur di kolom A), dan Y = coloumn B (karena sebeumnya kita sudah menginput
data garis lintang di kolom B).
Pada tulisan target coloumns, pilih X = terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini
fungsinya sebagia tempat untuk menampilkan hasil konversi data garis bujur), dan pilih Y
= terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini fungsinya sebagia tempat untuk menampilkan
hasil konversi data garis lintang).
8. Nah yang tahapan paling penting adalah dibagian ini, pada tulisan source coordinate
system, karena koordinat sumber / asal adalah bentuk koordinat UTM maka klik di tanda
….. , kemudian Predefined, kemudian UTM, kemudian WGS 84.
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
9. Lalu selanjutnya pilih zona WGS nya, sesuai area koordinat yang diinput. Karena
koordinat yang saya input adalah koordinat di daerah kota Cilegon, maka berdasarkan
Pembagian Zona UTM Wilayah Indonesia seperti yang terihat pada gambar 2, masuk
pada zona 48S. maka saya pilih WGS84 UTM Zone 48S. kemudian klik OK.
10. Lalu selanjutnya, pada tulisan target coordinate system, karena koordinat target / akhir
adalah bentuk koordinat Geografis maka klik di tanda ….. , kemudian Predefined,
kemudian Geographic (Lat/Lon).
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
11. Lalu selanjutnya pilih World Geodetic System 1984. kemudian klik OK.
12. Lalu selanjutnya kotak dialog akan bertuliskan seperti ini. kemudian klik OK.
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
13. Lalu hasilnya akan seperti ini, dimana kolom D dan E adalah hasil konversi dari
koordinat di kolom A dan B. Adapun hasil konversi koorsinat geografis pada kolom D
dan E adalah dalam bentuk satuan meter (m’).
14. Karena hasilnya dalam bentuk satuan meter, dan jika ingin bentuknya dalam satuan
DMS, maka dapat dilakukan konversi dengan menghitung manual yaitu dengan bantuan
Microsoft excel agar lebih cepat seperti berikut :
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
15. Lalu setelah didapat hasil konversinya, tinggal teman-teman menyusunnya dengan
menulis manual sebagia contoh :
Point 1 hasilnya adalah
Latitude
Derajat = -5
Menit = -58
Detik = -52.84
Posisi = LS
Longitude
Derajat = 105
Menit = 59
Detik = 31.28
Posisi = BT
Sehingga tingggal disusun menjadi seperti ini :
Latitude : -5°58’52.84’’LS (tanda minus nya ditulis satu saja yaitu yang derajat)
Longitude : 105°59’31.28’’BT
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
Adapun langkah untuk mengkonversi data dari koordinat Geografis menjadi koordinat
UTM itu sama saja langkahnya dengan langkah sebelumnya, hanya tinggal dibalik saja
prosesnya, yaitu :
1. Misal ada sebuah peta yang menuliskan sistem koordinatnya dalam koordinat Geografis
satuan DMS seperti ini :
Titik
Kordinat UTM
X / Longitude / Garis Bujur Y / Latitutude / Garis Lintang
1 105°59'39.24''BT -5°58'51.91''LS
2 105°59'39.51''BT -5°58'51.41''LS
3 105°59'39.67''BT -5°58'51.45''LS
4 105°59'41.40''BT -5°58'51.17''LS
5 105°59'41.50''BT -5°58'52.14''LS
2. Karena koordinat tersebut masih dalam bentuk satuan DMS, maka perlu dirubah terlebih
dahulu kedalam satuan decimal (meter), karena ini untuk memudahkan dalam proses
konversi di software Golden Surfer. Konversi ini dapat dilakukan dengan menghitung
manual atau dengan bantuan Microsoft excel agar lebih cepat seperti berikut :
Catatan : Saat Input Latitude, tanda minusnya tidak usah dimasukkan
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
3. Kemudian buka software Golden surfer
4. Kemudian klik Menu File, pilih New, pilih Worksheet, maka akan tampil seperti ini :
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
5. Kemudian input data koordinat Geografis (dalam satuan meter yang sudah didapat) ke
worksheet tersebut, untuk x = longitude, y = latitude, z = ketinggian (jika tidak ada
memiliki data ketinggian silakan dikosongkan saja tidak apa-apa), atau cara inputnya dapat
dengan melakukan copy-paste data dari file data yang ada.
6. Setelah semua data koordinat UTM selesai di input, lalu klik menu Data, pilih New
Projected Coordinates.
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
7. Maka akan muncul kotak dialog seperti ini :
8. Pada tulisan source columns, pilih X = coloumn A (karena sebelumnya kita menginput
data garis bujur di kolom A), dan Y = coloumn B (karena sebeumnya kita sudah menginput
data garis lintang di kolom B).
Pada tulisan target coloumns, pilih X = terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini
fungsinya sebagia tempat untuk menampilkan hasil konversi data garis bujur), dan pilih Y
= terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini fungsinya sebagai tempat untuk menampilkan
hasil konversi data garis lintang).
9. Lalu selanjutnya, pada tulisan source coordinate system, karena koordinat source / awal
adalah bentuk koordinat Geografis maka klik di tanda ….. , kemudian Predefined,
kemudian Geographic (Lat/Lon).
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
10. Lalu selanjutnya pilih World Geodetic System 1984. kemudian klik OK
11. Lalu pada tulisan target coordinate system, karena koordinat target / akhir adalah
bentuk koordinat UTM maka klik di tanda ….. , kemudian Predefined, kemudian
UTM, kemudian WGS 84.
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
12. Lalu selanjutnya pilih zona WGS nya, sesuai area koordinat yang diinput. Karena
koordinat yang saya input adalah koordinat di daerah kota Cilegon, maka berdasarkan
Pembagian Zona UTM Wilayah Indonesia seperti yang terihat pada gambar 2,
masuk pada zona 48S. maka saya pilih WGS84 UTM Zone 48S. kemudian klik OK.
13. Lalu selanjutnya kotak dialog akan bertuliskan seperti ini. kemudian klik OK.
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : http://www.angganugraha.com/
Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10
14. Lalu hasilnya akan seperti ini, dimana kolom D dan E adalah hasil konversi dari
koordinat di kolom A dan B. Dan hasilnya sudah terkonversi kedalam bentuk koordinat
UTM.

More Related Content

What's hot

Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Edho Wiranata
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitRpbowo
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiAnindya N. Rafitricia
 
Panduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth proPanduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth proMaruduts
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolitedidiek hermansyah
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialFaisal Widodo Bancin
 
Sistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi PetaSistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi PetaLaili Aidi
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuNational Cheng Kung University
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaras Kun Rahmanti Putri
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1khalid munandar
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonHendra Supriyanto
 

What's hot (20)

Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
 
Panduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth proPanduan pengguna google earth pro
Panduan pengguna google earth pro
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
Makala peta
Makala petaMakala peta
Makala peta
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 1
 
Sistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi PetaSistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi Peta
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
 
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
 
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
 
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1Pengantar survey-dan-pemetaan-1
Pengantar survey-dan-pemetaan-1
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 

More from Angga Nugraha

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...Angga Nugraha
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Angga Nugraha
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangAngga Nugraha
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalAngga Nugraha
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Angga Nugraha
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Angga Nugraha
 
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaPengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaAngga Nugraha
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanAngga Nugraha
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google mapsAngga Nugraha
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Angga Nugraha
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Angga Nugraha
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Angga Nugraha
 

More from Angga Nugraha (14)

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
 
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspalTes core drill pada pekerjaan jalan aspal
Tes core drill pada pekerjaan jalan aspal
 
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
Tata cara penyemprotan prime coat dan tack coat beserta persyaratan alat yang...
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
 
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaPengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
 
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)Slump test pada beton (Angga Nugraha)
Slump test pada beton (Angga Nugraha)
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golden Surfer

  • 1. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 Konversi Koordinat dari Koordinat Geografis ke Koordinat UTM dan sebaliknya menggunakan Software Golden Surfer Oleh : Angga Nugraha, ST Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 Pada era saat ini, di era digital yang hampir mayoritas sudah mengenal bahkan sering menggunakan handphone, pasti sudah tidak asing lagi dalam penggunaan aplikasi google maps baik untuk penunjuk arah saat berpergiaan, mencari informasi lokasi suatu tempat, dan lainnya. Saat kita menggunakannya secara sadar dan tidak tidak sadar, kita sedang berhubungan dengan suaatu sistem koordinat. Adapun sistem koordinat yang umum bahkan sering digunakan adalah koordinat geografis dan koordinat UTM. Perbedaan kedua sistem koordinat ini akan saya gambarkan dengan penjelasan yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami. Sistem Koordinat geografis (Geographic Coordinate System atau disingkat GCS) adalah sistem koordinat yang mengaacu pada bentuk bumi sebenarnya yaitu bulat/ellipse. Sistem koordinat geografis ini terdiri dari garis bujur (longitude) dan garis lintang (latitude) seperti terlihat pada gambar 1. Gambar 1. Pembagian Sistem Koordinat Geografis Bumi Sumber gambar : https://www.pelajaran.id/ Pada sistem koordinat ini untuk garis lintang terbagi menjadi 2 yaitu lintang utara atau disingkat LU (0° s/d 90°) dan lintang selatan atau disingkat LS (0° s/d -90°). Garis bujur juga terbagi menjadi 2 yaitu bujur barat atau disingkat BB (0° s/d 180°) dan bujur timur atau disingkat BT (0° s/d -180°). Adapun penulisan sistem koordinat ini mengikuti kaidah penulisan kartesius (x, y), dimana x = garis bujur dan y = garis lintang. Untuk unit satuan dari
  • 2. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 sistem koordinat ini terbagi menjadi 2 yaitu derajat minute second (DMS) dan meter. Contoh penulisan DMS = -105°59'31.29''BT dan penulisan meter = -105.991389 m’ BT. Sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah sistem koordinat yang menggambarkan / memproyeksikan bentuk bumi itu datar / planar. Adapun sistem koordinat ini memiliki satuan dalam meter (m’)m contoh penulisannya = 609795.859 m’. Sistem koordinat UTM ini terbagi menjadi 60 zona dengan setiap zona memiliki lebar 6° kearah bujur dan 8° kearah lintang. Untuk wilayah Indonesia terbagi menjadi 9 zona seperti terlihat pada gambar 2. Gambar 2. Peta dan Daftar Zona UTM di Wilayah Indonesia Sumber gambar : http://www.asifah.com/zona-utm-indonesia/ Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba memfokuskan pada cara konversi sistem koordinat geografis ke koordina UTM ataupun sebaliknya menggunakan aplikasi Golden Surfer. Sebetulnya, aplikasi untuk mengkonversi sistem koordinat ini sangat banyak sekali, namun saya biasanya menggunakan software Golden Surfer ini, karena penggunaannya yang bagi saya cukup mudah. Pada kasus ini saya akan menggambarkan konversi koordinat untuk di wilayah Indonesia. Kedua sistem ini, Sistem koordinat UTM dan koordinat Gografis saat ini menggunakan datum global WGS (World Geodetic System) 84, yang dimana datum global adalah salah satu pendekatan dalam membuat permukaan bumi mendekati bentuk ellipse sempurna yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Adapun langkah untuk mengkonversi data dari koordinat UTM menjadi koordinat geografis adalah : 1. Misal ada sebuah peta yang menuliskan sistem koordinatnya dalam koordinat UTM seperti ini : Titik Kordinat UTM X / Longitude / Garis Bujur Y / Latitutude / Garis Lintang 1 609,795.859 9,338,757.343 2 609,796.058 9,338,314.403 3 610,009.542 9,338,313.207 4 610,010.174 9,338,236.333 5 610,410.382 9,338,236.495
  • 3. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 2. Kemudian buka software Golden surfer 3. Kemudian klik Menu File, pilih New, pilih Worksheet, maka akan tampil seperti ini :
  • 4. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 4. Kemudian input data koordinat UTM ke worksheet tersebut, untuk x = longitude, y = latitude, z = ketinggian (jika tidak ada memiliki data ketinggian silakan dikosongkan saja tidak apa-apa), atau cara inputnya dapat dengan melakukan copy-paste data dari file data yang ada. 5. Setelah semua data koordinat UTM selesai di input, lalu klik menu Data, pilih New Projected Coordinates.
  • 5. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 6. Maka akan muncul kotak dialog seperti ini : 7. Pada tulisan source columns, pilih X = coloumn A (karena sebelumnya kita menginput data garis bujur di kolom A), dan Y = coloumn B (karena sebeumnya kita sudah menginput data garis lintang di kolom B). Pada tulisan target coloumns, pilih X = terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini fungsinya sebagia tempat untuk menampilkan hasil konversi data garis bujur), dan pilih Y = terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini fungsinya sebagia tempat untuk menampilkan hasil konversi data garis lintang). 8. Nah yang tahapan paling penting adalah dibagian ini, pada tulisan source coordinate system, karena koordinat sumber / asal adalah bentuk koordinat UTM maka klik di tanda ….. , kemudian Predefined, kemudian UTM, kemudian WGS 84.
  • 6. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 9. Lalu selanjutnya pilih zona WGS nya, sesuai area koordinat yang diinput. Karena koordinat yang saya input adalah koordinat di daerah kota Cilegon, maka berdasarkan Pembagian Zona UTM Wilayah Indonesia seperti yang terihat pada gambar 2, masuk pada zona 48S. maka saya pilih WGS84 UTM Zone 48S. kemudian klik OK. 10. Lalu selanjutnya, pada tulisan target coordinate system, karena koordinat target / akhir adalah bentuk koordinat Geografis maka klik di tanda ….. , kemudian Predefined, kemudian Geographic (Lat/Lon).
  • 7. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 11. Lalu selanjutnya pilih World Geodetic System 1984. kemudian klik OK. 12. Lalu selanjutnya kotak dialog akan bertuliskan seperti ini. kemudian klik OK.
  • 8. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 13. Lalu hasilnya akan seperti ini, dimana kolom D dan E adalah hasil konversi dari koordinat di kolom A dan B. Adapun hasil konversi koorsinat geografis pada kolom D dan E adalah dalam bentuk satuan meter (m’). 14. Karena hasilnya dalam bentuk satuan meter, dan jika ingin bentuknya dalam satuan DMS, maka dapat dilakukan konversi dengan menghitung manual yaitu dengan bantuan Microsoft excel agar lebih cepat seperti berikut :
  • 9. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 15. Lalu setelah didapat hasil konversinya, tinggal teman-teman menyusunnya dengan menulis manual sebagia contoh : Point 1 hasilnya adalah Latitude Derajat = -5 Menit = -58 Detik = -52.84 Posisi = LS Longitude Derajat = 105 Menit = 59 Detik = 31.28 Posisi = BT Sehingga tingggal disusun menjadi seperti ini : Latitude : -5°58’52.84’’LS (tanda minus nya ditulis satu saja yaitu yang derajat) Longitude : 105°59’31.28’’BT
  • 10. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 Adapun langkah untuk mengkonversi data dari koordinat Geografis menjadi koordinat UTM itu sama saja langkahnya dengan langkah sebelumnya, hanya tinggal dibalik saja prosesnya, yaitu : 1. Misal ada sebuah peta yang menuliskan sistem koordinatnya dalam koordinat Geografis satuan DMS seperti ini : Titik Kordinat UTM X / Longitude / Garis Bujur Y / Latitutude / Garis Lintang 1 105°59'39.24''BT -5°58'51.91''LS 2 105°59'39.51''BT -5°58'51.41''LS 3 105°59'39.67''BT -5°58'51.45''LS 4 105°59'41.40''BT -5°58'51.17''LS 5 105°59'41.50''BT -5°58'52.14''LS 2. Karena koordinat tersebut masih dalam bentuk satuan DMS, maka perlu dirubah terlebih dahulu kedalam satuan decimal (meter), karena ini untuk memudahkan dalam proses konversi di software Golden Surfer. Konversi ini dapat dilakukan dengan menghitung manual atau dengan bantuan Microsoft excel agar lebih cepat seperti berikut : Catatan : Saat Input Latitude, tanda minusnya tidak usah dimasukkan
  • 11. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 3. Kemudian buka software Golden surfer 4. Kemudian klik Menu File, pilih New, pilih Worksheet, maka akan tampil seperti ini :
  • 12. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 5. Kemudian input data koordinat Geografis (dalam satuan meter yang sudah didapat) ke worksheet tersebut, untuk x = longitude, y = latitude, z = ketinggian (jika tidak ada memiliki data ketinggian silakan dikosongkan saja tidak apa-apa), atau cara inputnya dapat dengan melakukan copy-paste data dari file data yang ada. 6. Setelah semua data koordinat UTM selesai di input, lalu klik menu Data, pilih New Projected Coordinates.
  • 13. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 7. Maka akan muncul kotak dialog seperti ini : 8. Pada tulisan source columns, pilih X = coloumn A (karena sebelumnya kita menginput data garis bujur di kolom A), dan Y = coloumn B (karena sebeumnya kita sudah menginput data garis lintang di kolom B). Pada tulisan target coloumns, pilih X = terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini fungsinya sebagia tempat untuk menampilkan hasil konversi data garis bujur), dan pilih Y = terserah mau dipilih kolom berapa aja (ini fungsinya sebagai tempat untuk menampilkan hasil konversi data garis lintang). 9. Lalu selanjutnya, pada tulisan source coordinate system, karena koordinat source / awal adalah bentuk koordinat Geografis maka klik di tanda ….. , kemudian Predefined, kemudian Geographic (Lat/Lon).
  • 14. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 10. Lalu selanjutnya pilih World Geodetic System 1984. kemudian klik OK 11. Lalu pada tulisan target coordinate system, karena koordinat target / akhir adalah bentuk koordinat UTM maka klik di tanda ….. , kemudian Predefined, kemudian UTM, kemudian WGS 84.
  • 15. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 12. Lalu selanjutnya pilih zona WGS nya, sesuai area koordinat yang diinput. Karena koordinat yang saya input adalah koordinat di daerah kota Cilegon, maka berdasarkan Pembagian Zona UTM Wilayah Indonesia seperti yang terihat pada gambar 2, masuk pada zona 48S. maka saya pilih WGS84 UTM Zone 48S. kemudian klik OK. 13. Lalu selanjutnya kotak dialog akan bertuliskan seperti ini. kemudian klik OK.
  • 16. Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : http://www.angganugraha.com/ Channel Youtube : https://www.youtube.com/c/AnggaNugraha10 14. Lalu hasilnya akan seperti ini, dimana kolom D dan E adalah hasil konversi dari koordinat di kolom A dan B. Dan hasilnya sudah terkonversi kedalam bentuk koordinat UTM.