Dokumen ini membahas penelitian tentang aplikasi metode penanaman rumput laut Kappaphycus alvarezii di perairan Lontar, Kota Serang, Banten. Penelitian ini menguji tiga metode budidaya yaitu metode longline, rakit apung, dan lepas dasar selama 45 hari untuk menganalisis produktivitas setiap metode berdasarkan pertumbuhan dan penambahan berat rumput laut. Hasil penelitian digunakan untuk menentukan metode bud

1. FIRMAN SETIA PERMANA
4443100299
JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA
2015
Aplikasi metode penanaman rumput laut
kappaphycus alvarezii di perairan lontar
,kota serang provinsi banten

2. Latar belakang
Sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau
mencapai 17,504 buah dan panjang pantai yang
mencapai 81,000 km, Indonesia memiliki peluang
dan potensi budidaya komoditi laut yang sangat
besar untuk dikembangkan. Luas potensi
budidaya laut diperkirakan mencapai 26 juta ha,
dan kurang lebih 2 juta ha diantaranya sangat
potensial untuk pengembangan rumput laut
dengan potensi produksi rumput laut kering rata-
rata 16 ton per Ha.

3. Tujuan
 Menentukan metode budidaya rumput laut yang
cocok untuk digunakan di Desa Karangantu.
 Menganalisis produktivitas dari ketiga metode
terhadap pertumbuhan dan penambahan berat
rumput laut.

4. Metodologi
Waktu dan Tempat Penelitian
 Penelitian ini dilaksanakan selama 45 hari pada bulan
Maret-April 2015 bertempat di perairan lontar, Kota
Serang Provinsi Banten.
Alat dan Bahan
 Penelitian ini menggunakan beberapa alat dan bahan.
Alat yang digunakan antara lain bambu, tali rafia, tali
ris ukuran 4 mm, tali ris ukuran 6 mm, tali nilon, kayu
dolkan, thermometer, pH meter, refraktometer, bola
pingpong, secchi disk, gunting, alat tulis, kayu, pisau,
penggaris, roll meter, botol aqua, kamera, botol
sampel dan timbangan digital. Sedangkan bahan
yang digunakan yaitu bibit Kappaphycus alvarezzi
yang berasal dari hasil budidaya di Perairan
Karangantu.

5. METODE LONGLINE

6. RAKIT APUNG

7. LEPAS DASAR

8. Pertumbuhan Mutlak
 Keterangan :
 Wt1 : bobot rumput laut pada umur t1 (g)
 Wt2 : bobot rumput laut pada umur t2 (g)
 t1 : waktu pengamatan pada hari ke- (hari)
 t2 : waktu pengamatan pada hari ke- (hari)

9. Pertumbuhan Spesifik
Keterangan :
 SGR = Laju pertumbuhan spesifik (g)
Wt = Bobot rumput laut pada akhir penelitian (g)
Wo = Bobot rumput laut pada awal penelitian (g)
 T = Waktu Penelitian (hari)

10. Produksi Rumput Laut
 Keterangan :
 Wt : bobot akhir rumput laut (g)
 Wo: bobot awal rumput laut (g)

12. TERIMA KASIH 