Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai suku Minangkabau, meliputi asal usul, bahasa, adat istiadat, pola hubungan kerabat, makanan tradisional, kesenian, dan rumah adat suku Minangkabau.
2. Minang : kemenangan
Kabau : kerbau
“Suku kerbau yang menang, karena memang
menurut sejarahnya, awal mula adanya suku ini
karena adanya ajang aduan kerbau”.
Jumlah populasi kurang lebih 7 juta jiwa.
Masyarakat Minangkabau adalah sebutan untuk
sebuah kelompok masyarakat yang mendiami
sebagian besar daerah Propinsi Sumatra Barat yang
meliputi kawasan seluas 18.000 meter persegi yang
memanjang dari utara ke selatan di antara
Samudera Indonesia dan gugusan Bukit Barisan.
3. LETAK GEOGRAFIS
Minang kabau (propinsi sumatera barat) terletak
pada 00 45 lintang utara sampai dengan 30 36
lintang selatan dan 980 36 sampai dengan 1010 53
bujur timur.
Daerah ini merupakan salah satu propinsi di
indonesia yang dilewati oleh garis khatulistiwa,
tepatnya di kota bonjol (kabupaten pasaman).
Daerah propinsi sumatera barat terdiri dari :
8 kabupaten dan 6 kota madya.
4. Batas-batas
Utara : Provinsi Sumatera Utara;
Selatan : Propinsi Jambi Dan Propinsi Bengkulu;
Barat : Samudera Hindia;
Timur : Dengan Riau Dan Jambi.
Semua itu pada umumnya berada dalam wilayah
budaya minang kabau, kecuali kepulauan
mentawai.
5. Bahasa
Bahasa Minang, bahasa Indonesia dan bahasa
Melayu.
Bahasa minangkabau termasuk kedalam rumpun
bahasa melayu Austronesia dengan aturan tata
bahasa yang amat dekat dengan bahasa Indonesia,
karena itu dekat pula dengan bahasa melayu lama
yang mendasari bahasa Indonesia, kata-kata
Indonesia dalam bahasa minangkabau hanya
mengalami sedikit perubahan bunyi, seperti tiga
menjadi Tigo, lurus menjadi Luruih, Bulat
menjadi Bulek, Empat menjadi ampek dan
sebagainya.
6. Lanjutan...
Rancak banaaa, Uniii cantik sekali, kak
Kamu sudah makan? Sanak alah makan?
Cerah langit hari ini ya Paneh hari kini ko yo
Dari mana tadi teman? Dari ma tadi kawan?
Aku sayang kamu awak suko ka adiak/uda
Mau kemana bang? ka kama da?
Bagaimana anda ini? baa ang ko?
Sudah belajar dek? alah baraja diak?
7. Asal Usul
Suku Minang merupakan bagian dari masyarakat Deutro
Melayu (Melayu Muda) yang melakukan migrasi dari
daratan China Selatan ke pulau Sumatera sekitar 2.500-
2.000 tahun yang lalu.
Diperkirakan masuk dari arah Timur pulau Sumatera,
menyusuri aliran sungai Kampar atau Minangkamwa
hingga tiba di dataran tinggi Luhak nan Tigo (darek).
Kemudian dari Luhak nan Tigo inilah suku Minang
menyebar ke daerah pesisir di pantai barat pulau
Sumatera. Selain berasal dari Luhak nan Tigo, masyarakat
pesisir juga banyak yang berasal dari India Selatan dan
Persia.
8. Karakteristik
Merantau yang lazim dilakukan oleh kaum laki-
laki minang.
Penganut sistem matrilineal, dimana perempuan
memegang peranan penting dalam sebuah sistem
kekeluargaan.
Kesenian dalam berkata-kata.
9. Adat Istiadat
Minang Kabau yang terkenal dengan adatnya yang
kuat dari zaman dahulu sampai sekarang dengan
semboyan adat “Adaik Basandi Syara’ Syara’
Basandi Kitabullah”
Bahwa adat Minang Kabau harus sesuai dengan
ajaran Agama Islam secara sempurna (Kaffah),
tidak boleh ada praktek adat yang bertentangan
dengan ajaran Islam.
10. Pola Hubungan
Kakek : Pak Gaek/Antan/Anduang/Inyiak
Nenek : Mak Gaek/Enek/Inyiak
Ayah : Apak/Abak
Ibu : Amak/Mandeh/Biyai/Bundo
Paman : Mamak/Pak Tuo/Pak Angah/Pak
Adang/Pak Etek/Pak anjang
Bibi : Ante/Etek
Kakak laki-laki : Uda
Kakak perempuan : Uni
Dia : Inyo
Adik : Adiak
Om : Ajo
11. Mintuo : 1. panggilan kepada istri mamak
2. panggilan kepada ibu dari istri (mertua).
Penghulu : Pimpinan dari para mamak dari suatu suku
dalam wilayah korong/jorong.
Datuak : Kepala suku dalam wilayah Nagari, bisa saja
merangkap Penghulu. Seseorang yang diangkat sebagai
datuak pasti diberi gelar sesuai dengan gelar salah satu
mamaknya yang dulu jadi datuak.
Inyiak : kakek atau nenek, ibu atau ayah dari
nenek/kakek atau lebih tua lagi.
Ungku : mamak dari ibu (lihat Mak Anduang)
Ayah tuo : ayah dari bapak atau ayah dari ibu
Anduang : nenek dari pihak bapak atau dari pihak ibu.
12. Niniak mamak: Para mamak yang dituakan dan
berpengaruh dalam suku atau dalam kelompok suku.
Anak pisang : Anak dari dun sanak laki-laki.
Bako : Dunsanak dari ayah.
Pambayan : Sebutan untuk suami dari saudara kandung
istri (Hubungan antar suami dua perempuan
bersaudara).
Bisan : Semua mamak dan mande dari menantu,
termasuk ayah dan bakonya.
Urang sumando: Menantu atau menantu dari dunsanak.
Ipa : Urang sumando yang merupakan suami/istri dari
saudara kita
Dunsanak : Semua anggota suku dalam kelompok
korong atau Nagari. Ada sebutan dunsanak sa-pa-suku-
an yaitu se-suku tapi lain Nagari.
13. Stereotip
Dalam kehidupan sehari-hari fakta yang sering
kita alami, khususnya masyarakat minang yang
tinggal atau hidup di rantau, sering mendapat kan
pengalaman seperti ini, sering di beri julukan
seperti ”padang bengkok, padang pelit, jangan
nikah sama orang padang, jangan kawin sama
cewek minang, tukang ngatur suami, berkuasa”
“padang matre, cowok aja dibeli”.
14. Perkawinan Di Mingkabau
MARESEK
Merupakan penjajakan
pertama sebagai permulaan
dari rangkaian tatacara
pelaksanaan pernikahan.
Sesuai dengan sistem
kekerabatan di Minangkabau,
pihak keluarga wanita
mendatangi pihak keluarga
pria. Lazimnya pihak keluarga
yang datang membawa buah
tangan berupa kue atau buah-
buahan sesuai dengan sopan
santun budaya timur.
15. MAMINANG/BATIMBANG TANDO (BERTUKAR TANDA)
Batuka tando secara
harfiah artinya adalah
bertukar tanda. Kedua
belah pihak keluarga
yang telah bersepakat
untuk saling
menjodohkan anak
kemenakannya itu saling
memberikan tanda
sebagai ikatan.
16. MAHANTA SIRIAH/MINTA IZIN
Meminta izin untuk
memperoleh doa restu,
wajib dilakukan calon
pengantin pria (CPP)
kepada para ninik
mamaknya. Seorang
pemuda di Minangkabau –
menempuh hidup
berkeluarga bagaikan
berangkat pergi merantau.
Ia akan menjadi tamu abadi
didalam keluarga besar
isterinya kelak. Karena itu ia
mesti mendapat bimbingan
adat dari orang tua-tua dan
para sesepuh dikeluarga
besarnya.
17. BABAKO-BABAKI
Adalah tradisi yang
mencerminkan
kehidupan bergotong
royong pada masyarakat
Minangkabau, dimana
kerabat ayah CPW
memberikan barang
antaran untuk CPW, yang
terdiri seperangakat
kebutuhan wanita yang
disusun dalam baki baki
sesuai dengan jumlah
barang yang akan
diantara tadi.
18. MALAM BAINAI
Secara harfiah “bainai “
artinya melekatkan
tumbukan halus daun pacar
merah yang dalam istilah
Sumatera Barat disebut daun
inai ke kuku-kuku jari calon
pengantin wanita. Tumbukan
halus daun inai ini kalau
dibiarkan lekat semalam,
akan meninggalkan bekas
warna merah yang cemerlang
pada kuku. Lazimnya dan
seharusnya acara ini
dilangsungkan pada malam
hari sebelum keesokan
paginya CPW/calon anak
daro melangsungkan akad
nikah.
19. MANJAPUIK MARAPULAI
Menjemput calon
pengantin pria/marapulai,
merupakan prosesi yang
paling penting dari seluruh
rangkaian acara perkawinan
menurut adat istiadat
Minangkabau. Si marapulai
dibawa ke mesjid/dirumah
anak daro untuk melafazkan
ijab kabulnya disana dan
diterima oleh ayah si anak
daro dan disaksikan oleh
beberapa pihak keluarga
yang lain.
20. PENYAMBUTAN DI RUMAH ANAK DARO
Setelah marahpulai
dijemput oleh pihak
keluarga anak daro, maka
tibalah saat nya
marahpulai dinanti-nanti
dengan uapacara
kebesaran. Akad nikah
dilangsungkan dirumah
calon mempelai wanita,
maka acara penyambutan
kedatangan calon
mempelai pria dengan
rombongannya di rumah
anak daro/Dimasjid.
21. AKAD NIKAH
Prosesi akad nikah
dilaksanakan sesuai
syariat agama islam.
Diawali pembacaan ayat
suci, ijab kabul, nasehat
perkawinan dan doa. Ijab
Kabul umumnya
dilakukan pada hari
Jum’at siang.
22. BASANDIANG DI PELAMINAN
Sesudah melakukan
akad nikah, maka kedua
mempelai akan
ditujukan untuk
basandiang di rumah
anak daro. Anak daro
dan marapulai menanti
tamu alek salingka alam
diwarnai musik di
halaman rumah.
23. TRADISI USAI AKAD NIKAH
Ada lima acara adat
Minang yang lazim
dilaksanakan setelah
akad nikah. Yaitu
memulang tanda,
mengumumkan gelar
pengantin pria,
mengadu kening,
mengeruk nasi kuning
dan bermain coki.
24. Makanan dan Minuman
Rendang
Sala Lauak
Sate Padang, Sate Padang
Panjang dan Sate Pariaman
Gulai Toco (Tauco)
Dendeng balado dan
Dendeng batokok
Katan Durian
Lamang
Galamai
Wajik
Kue Sapik
Karupuak Jangek
Sanjai
Teh Talua
Es tebak
Kawa daun
Jus pinang
Palai Rinuak
Kue Bika
Rakik Maco
Karak Kaliang
25.
26.
27. Tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat maupun
perkawinan.
tari pasambahan tari piring
Silek atau Silat Minangkabau Tari randai
Kesenian
28. Pertandingan tradisional lainnya yang masih dilestarikan
dan menjadi hiburan bagi masyarakat Minang antara lain
:
Pacuan Kuda Lomba Pacu Jawi
Pacu Itiak Sipak Rago/Sepak Takraw.
29. Rumah adat
Rumah adat suku
Minangkabau disebut
dengan Rumah Gadang.
Pakaian adat
30. Alat Musik Tradisional
Saluang Bansi
Talempong Rabab