SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PENGANTAR AKUNTANSI
1—
ADAPTASI INDONESIA
EDISI 4
Carl S. Warren
James M. Reeve
Jonathan E.Duchac
Ersa Tri Wahyuni
Amir Abadi Jusuf
BAB 7
PERSEDIAAN
Tujuan Pembelajaran
Pengendalian Persediaan
Melindungi
persediaan dari
kerusakan atau
pencurian
Melaporkannya
dengan benar
dalam laporan
keuangan
Melindungi Persediaan (slide 1 dari 3)
 Pengendalian atas persediaan harus segera dimulai
saat persediaan diterima.
 Dokumen berikut merupakan dokumen yang sering
digunakan untuk pengendalian persediaan:
Pesanan
pembelian
Laporan
penerimaan
Faktur
pemasok
Melindungi Persediaan (slide 2 dari 3)
Pesanan pembelian
(purchase order)
memberi wewenang
atas pembelian suatu
barang dari pemasok.
Laporan penerimaan
(receiving report) harus
dilengkapi sebagai
catatan awal
penerimaan persediaan.
Melindungi Persediaan (slide 3 dari 3)
 Tindakan-tindakan pengamanan untuk mencegah
kerusakan persediaan dan pencurian oleh pelanggan
atau karyawan.
Menyimpan
persediaan di area
dengan akses
terbatas
Barang berharga
disimpan dalam
lemari terkunci.
Menggunakan
cermin dua arah,
kamera, dan
penjaga keamanan.
Melaporkan Persediaan
Penghitungan fisik persediaan atau jumlah
persediaan harus dilakukan mendekati akhir
tahun.
Pastikan kuantitas persediaan yang dilaporkan
dalam laporan keuangan akurat.
Biaya perolehan persediaan dimasukkan ke
dalam laporan keuangan. Menggunakan satu
dari tiga asumsi arus biaya persediaan.
Asumsi-Asumsi Arus Biaya Persediaan
(slide 1 dari 2)
 Masalah akuntansi muncul saat barang yang identik
diperoleh dengan biaya berbeda pada periode tertentu.
 Saat suatu barang dijual, perlu dilakukan penentuan
biaya per unit dengan menggunakan asumsi arus biaya
dan metode biaya persediaan terkait.
Asumsi-Asumsi Arus Biaya Persediaan
(slide 2 dari 2)
Ilustrasi Asumsi Arus Biaya Persediaan
(slide 1 dari 2)
 Asumsikan tiga unit identik dari barang X dibeli selama
bulan Mei:
Ilustrasi Asumsi Arus Biaya Persediaan
(slide 2 dari 2)
 Asumsikan satu unit dijual senilai Rp20.000 pada 30
Mei.
Metode Biaya Persediaan Identifikasi Spesifik
 Unit yang terjual dikenali dengan pembelian tertentu
(spesifik).
 Persediaan akhir terdiri atas banyaknya unit yang
tersisa dalam persediaan.
 Sebagai contoh, jika pada 18 Mei unit yang terjual
adalah berikut.
• Biaya yang dibebankan pada unit terjual Rp13.000
• Laba bruto Rp7.000, dan
• Persediaan akhir Rp23.000.
Metode Biaya Persediaan Masuk-Pertama,
Keluar-Pertama (First-In, First-Out—FIFO)
Diasumsikan unit
yang terjual adalah
unit yang pertama
dibeli
Persediaan akhir
berasal dari barang-
barang yang dibeli
paling akhir
Metode Biaya Rata-Rata
Tertimbang
Beban pokok penjualan
dan persediaan akhir
ditentukan dengan
metode biaya rata-rata
tertimbang.
Metode Biaya Persediaan
Metode Biaya Persediaan dalam Sistem
Persediaan Perpetual
 Data barang 127B digunakan sebagai ilustrasi
sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama
(FIFO)
 Biaya dimasukkan dalam beban pokok penjualan
dengan urutan yang sama saat biaya tersebut terjadi.
 Metode sering konsisten dengan arus fisik atau
pergerakan barang.
 Metode FIFO memberikan hasil yang kurang lebih
sama dengan hasil yang diperoleh dari metode
identifikasi biaya spesifik.
Tampilan 4: Ayat Jurnal dan Akun
Persediaan Perpetual (FIFO)
Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang
 Dalam sistem persediaan perpetual, biaya unit rata-
rata tertimbang dihitung setiap ada pembelian yang
dilakukan.
 Biaya unit ini digunakan untuk menentukan beban
pokok penjualan sampai pembelian berikutnya
dilakukan dan nilai rata-rata baru dihitung.
 Teknik ini disebut rata-rata bergerak.
Tampilan 5: Ayat Jurnal dan Akun Persediaan
Perpetual (Rata-Rata Tertimbang)
Metode Biaya Persediaan dalam Sistem
Persediaan Periodik
 Hanya pendapatan yang dicatat setiap kali terjadi
penjualan.
 Tidak ada ayat jurnal yang dibuat pada saat penjualan
untuk mencatat beban pokok penjualan.
 Penghitungan fisik persediaan dilakukan untuk
menghitung biaya persediaan dan beban pokok
penjualan.
Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama
(FIFO)— slide 1 dari 3
 Kita akan menggunakan data yang sama dengan
barang 127B dalam contoh persediaan perpetual.
 Persediaan awal dan pembelian barang 127B pada
bulan Januari adalah sebagai berikut.
Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama
(FIFO)— slide 2 dari 3
 Penghitungan fisik pada tanggal 31 Januari
menunjukkan terdapat sisa persediaan sebanyak 800
unit.
 Biaya 800 unit dalam persediaan akhir pada tanggal 31
Januari dihitung sebagai berikut.
Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama
(FIFO)— slide 3 dari 3
 Beban pokok penjualan sebesar Rp26.720.000, seperti
ditunjukkan berikut ini.
Tampilan 6: Arus Biaya FIFO
Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang
(slide 1 dari 2)
 Biaya unit rata-rata tertimbang dihitung dengan cara
berikut.
Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang
(slide 2 dari 2)
 Data barang 127B akan digunakan sebagai berikut:
 Biaya pada persediaan akhir 31 Januari adalah
sebagai berikut :
Membandingkan Metode Biaya Persediaan
(slide 1 dari 2)
 FIFO dan persediaan rata-rata tertimbang biasanya
akan menghasilkan jumlah yang berbeda untuk:
1. Beban pokok penjualan
2. Laba bruto
3. Laba neto
4. Persediaan akhir
Membandingkan Metode Biaya Persediaan
(slide 2 dari 2)
 Menggunakan sistem persediaan perpetual
Tampilan 7: Pengaruh dari Perubahan Biaya (Harga):
Metode Biaya FIFO dan Rata-Rata Tertimbang (WA)
Melaporkan Persediaan dalam
Laporan Keuangan
 Biaya merupakan dasar utama dalam penilaian
persediaan dalam laporan keuangan.
 Persediaan dinilai berdasarkan pertimbangan lain
selain biaya dalam kasus berikut.
1. Biaya penggantian barang dalam persediaan
berada di bawah biaya yang dicatat.
2. Persediaan tidak dapat dijual pada harga penjualan
normal yang disebabkan oleh kondisi barang yang
cacat, perubahan mode, rusak, usang, atau sebab
lainnya.
Penilaian pada Nilai yang Lebih Rendah antara
Biaya atau Pasar (slide 1 dari 3)
 Jika biaya penggantian barang dalam persediaan lebih rendah
daripada biaya perolehan, metode nilai pasar atau biaya
perolehan yang lebih rendah (lower-of-cost-or-market—LCM)
digunakan untuk menilai persediaan.
 Nilai pasar yang dimaksud adalah nilai realisasi neto (net
realizable value) dari persediaan tersebut. Nilai realisasi neto
ditentukan sebagai berikut.
• Biaya Langsung atas Pelepasan mencakup beban penjualan
seperti iklan khusus atau komisi penjualan.
Penilaian pada Nilai yang Lebih Rendah antara
Biaya atau Pasar (slide 2 dari 3)
 Asumsikan data berikut tentang persediaan yang rusak:
 Dalam penerapan LCM, nilai pasar dari persediaan adalah
Rp650.000, dihitung sebagai berikut.
 Jadi, persediaan akan dinilai sebesar Rp650.000, yang
mana lebih rendah dari biaya perolehannya sebesar
Rp1.000.000 dan nilai pasarnya adalah Rp650.000.
Penilaian pada Nilai yang Lebih Rendah antara
Biaya atau Pasar (slide 3 dari 3)
 Metode LCM dapat diterapkan dengan salah satu dari
tiga cara. Biaya, harga pasar, dan penurunan apa pun
dapat ditentukan untuk hal-hal berikut.
1. Setiap barang dalam persediaan.
2. Kelas atau kategori utama dalam persediaan.
3. Persediaan secara keseluruhan.
Persediaan di Laporan Posisi Keuangan
(slide 1 dari 2)
 Persediaan biasanya disajikan di bagian Aset Lancar
dalam laporan posisi keuangan.
 Hal-hal berikut juga dilaporkan:
1. Metode untuk menghitung biaya persediaan (FIFO
atau biaya rata-rata tertimbang).
2. Metode penilaian persediaan (biaya, atau nilai
pasar atau biaya yang lebih rendah).
Persediaan di Laporan Posisi Keuangan
(slide 2 dari 2)
Tampilan 9: Pengaruh Kesalahan Persediaan terhadap
Laporan Laba Rugi Periode Berjalan
Tampilan 10: Pengaruh Kesalahan Persediaan
untuk Laporan Laba Rugi Selama 2 Tahun
Tampilan 11: Pengaruh Kesalahan Persediaan pada
Laporan Posisi Keuangan Periode Berjalan
Analisis dan Interpretasi Keuangan
Persediaan harus tersimpan dengan cukup untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan agar mencegah terjadinya kehilangan
penjualan.
Terlalu banyak persediaan mengurangi likuiditas perusahaan yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan operasional.
Kelebihan persediaan meningkatkan beban penyimpanan dan pajak
properti.
Kelebihan persediaan meningkatkan risiko kerugian akibat penurunan
harga, kerusakan, atau perubahan selera pelanggan.
Perputaran Persediaan (slide 1 dari 2)
 Mengukur hubungan antara volume barang terjual dan
jumlah persediaan yang dimiliki selama periode
tertentu.
 Semakin besar perputaran persediaan maka
pengelolaan persediaan semakin efisien dan efektif.
Perputaran Persediaan (slide 2 dari 2)
 Perputaran persediaan PT Matahari Dept. Store Tbk.
Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan
(slide 1 dari 2)
 Ukuran kasar atas lamanya waktu yang diperlukan
untuk memperoleh, menjual, dan mengganti
persediaan.
 Beban pokok penjualan harian rata-rata ditentukan
dengan membagi beban pokok penjualan dengan 365.
Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan
(slide 2 dari 2)
 Jumlah hari penjualan dalam persediaan untuk
Matahari dihitung sebagai berikut.
Matahari versus PT Sepatu Bata
Tbk.
Lampiran: Memperkirakan Biaya
Persediaan
Metode
Ritel Metode
Laba Bruto
Metode Ritel untuk Memperkirakan Biaya
Persediaan
 Metode persediaan ritel diterapkan dengan cara berikut ini.
• Langkah 1. Hitung jumlah persediaan tersedia untuk
dijual pada biaya (at cost) dan pada harga ritel.
• Langkah 2. Hitung rasio biaya terhadap harga ritel atas
biaya yang tersedia untuk dijual.
• Langkah 3. Hitung persediaan akhir pada harga ritel
dengan mengurangkan penjualan dari persediaan
tersedia untuk dijual pada harga ritel.
• Langkah 4. Perkirakan biaya persediaan akhir dengan
mengalikan persediaan akhir pada harga ritel dengan
rasio biaya terhadap harga ritel.
Tampilan 12: Menentukan Persediaan
dengan Metode Ritel
Metode Laba Bruto untuk Mempersiapkan
Biaya Persediaan
 Metode laba bruto diterapkan dengan cara sebagai
berikut.
• Langkah 1. Hitung jumlah persediaan tersedia
untuk dijual pada biaya (at cost).
• Langkah 2. Hitung perkiraan laba bruto dengan
mengalikan penjualan dengan persentase laba
bruto.
• Langkah 3. Hitung perkiraan beban pokok
penjualan dengan mengurangkan perkiraan laba
bruto dari penjualan.
• Langkah 4. Perkirakan biaya persediaan akhir
dengan mengurangkan perkiraan beban pokok
penjualan dari persediaan tersedia untuk dijual.
Tampilan 13: Memperkirakan Persediaan
dengan Metode Laba Bruto

More Related Content

What's hot

5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)Ayi Suwandi
 
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxKelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxmulianipelita
 
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianBiaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianMoch Rizalti
 
Masalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangMasalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangfazri himawan
 
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
Manajemen piutang
Manajemen piutangManajemen piutang
Manajemen piutangfredi_umby
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagangMainatul Ilmi
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapYABES HULU
 
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan KasKecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan KasFair Nurfachrizi
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Ch06 akuntansi untuk perusahaan dagang
Ch06 akuntansi untuk perusahaan dagangCh06 akuntansi untuk perusahaan dagang
Ch06 akuntansi untuk perusahaan dagangYogo Prayitno
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 

What's hot (20)

5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
5.akuntansi perusahaan dagang (bag2)
 
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptxKelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
Kelompok 5 Perhitungan Biaya Proses.pptx
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianBiaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
 
Masalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabangMasalah kantor pusat dan cabang
Masalah kantor pusat dan cabang
 
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...Ch 6   akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
Ch 6 akuntansi untuk perusahaan dagang, pengantar akuntansi, edisi ke21 war...
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Manajemen piutang
Manajemen piutangManajemen piutang
Manajemen piutang
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan KasKecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
Persediaan (Pengantar Akuntansi II)
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Ch06 akuntansi untuk perusahaan dagang
Ch06 akuntansi untuk perusahaan dagangCh06 akuntansi untuk perusahaan dagang
Ch06 akuntansi untuk perusahaan dagang
 
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...Ch 7   pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
Ch 7 pengendalian internal dan kas, pengantar akuntansi, edisi ke21 warren ...
 

Similar to Bab 07_Persediaan.pptx

Akuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okAkuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okgilangsatria
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Majid
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakansulkhi
 
Tugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiTugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiWirodat Az
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxtiyokpratama
 
Costing and controls of materials
Costing and controls of materialsCosting and controls of materials
Costing and controls of materialsArif Setiawan
 
Persediaan II_Inventory II.pptx
Persediaan II_Inventory II.pptxPersediaan II_Inventory II.pptx
Persediaan II_Inventory II.pptxzarang haee
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganlefezza
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxSaveFile1
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)WADIYO .
 
2. Persediaan.ppt
2. Persediaan.ppt2. Persediaan.ppt
2. Persediaan.pptpadlah1984
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaanWinny Bong
 
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Tri Yani
 

Similar to Bab 07_Persediaan.pptx (20)

Akuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okAkuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan ok
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakan
 
Tugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansiTugas akhir akuntansi
Tugas akhir akuntansi
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
 
Costing and controls of materials
Costing and controls of materialsCosting and controls of materials
Costing and controls of materials
 
Persediaan II_Inventory II.pptx
Persediaan II_Inventory II.pptxPersediaan II_Inventory II.pptx
Persediaan II_Inventory II.pptx
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-dagangan
 
Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan
 
Pertemuan 11 Biaya Bahan.pptx
Pertemuan 11 Biaya Bahan.pptxPertemuan 11 Biaya Bahan.pptx
Pertemuan 11 Biaya Bahan.pptx
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
 
2. Persediaan.ppt
2. Persediaan.ppt2. Persediaan.ppt
2. Persediaan.ppt
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
 
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
 
Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21
 
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
 
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
Psak 14-persediaan-ias-21 (1)
 
Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Bab 07_Persediaan.pptx

  • 1. PENGANTAR AKUNTANSI 1— ADAPTASI INDONESIA EDISI 4 Carl S. Warren James M. Reeve Jonathan E.Duchac Ersa Tri Wahyuni Amir Abadi Jusuf
  • 4. Pengendalian Persediaan Melindungi persediaan dari kerusakan atau pencurian Melaporkannya dengan benar dalam laporan keuangan
  • 5. Melindungi Persediaan (slide 1 dari 3)  Pengendalian atas persediaan harus segera dimulai saat persediaan diterima.  Dokumen berikut merupakan dokumen yang sering digunakan untuk pengendalian persediaan: Pesanan pembelian Laporan penerimaan Faktur pemasok
  • 6. Melindungi Persediaan (slide 2 dari 3) Pesanan pembelian (purchase order) memberi wewenang atas pembelian suatu barang dari pemasok. Laporan penerimaan (receiving report) harus dilengkapi sebagai catatan awal penerimaan persediaan.
  • 7. Melindungi Persediaan (slide 3 dari 3)  Tindakan-tindakan pengamanan untuk mencegah kerusakan persediaan dan pencurian oleh pelanggan atau karyawan. Menyimpan persediaan di area dengan akses terbatas Barang berharga disimpan dalam lemari terkunci. Menggunakan cermin dua arah, kamera, dan penjaga keamanan.
  • 8. Melaporkan Persediaan Penghitungan fisik persediaan atau jumlah persediaan harus dilakukan mendekati akhir tahun. Pastikan kuantitas persediaan yang dilaporkan dalam laporan keuangan akurat. Biaya perolehan persediaan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Menggunakan satu dari tiga asumsi arus biaya persediaan.
  • 9. Asumsi-Asumsi Arus Biaya Persediaan (slide 1 dari 2)  Masalah akuntansi muncul saat barang yang identik diperoleh dengan biaya berbeda pada periode tertentu.  Saat suatu barang dijual, perlu dilakukan penentuan biaya per unit dengan menggunakan asumsi arus biaya dan metode biaya persediaan terkait.
  • 10. Asumsi-Asumsi Arus Biaya Persediaan (slide 2 dari 2)
  • 11. Ilustrasi Asumsi Arus Biaya Persediaan (slide 1 dari 2)  Asumsikan tiga unit identik dari barang X dibeli selama bulan Mei:
  • 12. Ilustrasi Asumsi Arus Biaya Persediaan (slide 2 dari 2)  Asumsikan satu unit dijual senilai Rp20.000 pada 30 Mei.
  • 13. Metode Biaya Persediaan Identifikasi Spesifik  Unit yang terjual dikenali dengan pembelian tertentu (spesifik).  Persediaan akhir terdiri atas banyaknya unit yang tersisa dalam persediaan.  Sebagai contoh, jika pada 18 Mei unit yang terjual adalah berikut. • Biaya yang dibebankan pada unit terjual Rp13.000 • Laba bruto Rp7.000, dan • Persediaan akhir Rp23.000.
  • 14. Metode Biaya Persediaan Masuk-Pertama, Keluar-Pertama (First-In, First-Out—FIFO) Diasumsikan unit yang terjual adalah unit yang pertama dibeli Persediaan akhir berasal dari barang- barang yang dibeli paling akhir
  • 15. Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang Beban pokok penjualan dan persediaan akhir ditentukan dengan metode biaya rata-rata tertimbang.
  • 17. Metode Biaya Persediaan dalam Sistem Persediaan Perpetual  Data barang 127B digunakan sebagai ilustrasi sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
  • 18. Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama (FIFO)  Biaya dimasukkan dalam beban pokok penjualan dengan urutan yang sama saat biaya tersebut terjadi.  Metode sering konsisten dengan arus fisik atau pergerakan barang.  Metode FIFO memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan hasil yang diperoleh dari metode identifikasi biaya spesifik.
  • 19. Tampilan 4: Ayat Jurnal dan Akun Persediaan Perpetual (FIFO)
  • 20. Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang  Dalam sistem persediaan perpetual, biaya unit rata- rata tertimbang dihitung setiap ada pembelian yang dilakukan.  Biaya unit ini digunakan untuk menentukan beban pokok penjualan sampai pembelian berikutnya dilakukan dan nilai rata-rata baru dihitung.  Teknik ini disebut rata-rata bergerak.
  • 21. Tampilan 5: Ayat Jurnal dan Akun Persediaan Perpetual (Rata-Rata Tertimbang)
  • 22. Metode Biaya Persediaan dalam Sistem Persediaan Periodik  Hanya pendapatan yang dicatat setiap kali terjadi penjualan.  Tidak ada ayat jurnal yang dibuat pada saat penjualan untuk mencatat beban pokok penjualan.  Penghitungan fisik persediaan dilakukan untuk menghitung biaya persediaan dan beban pokok penjualan.
  • 23. Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama (FIFO)— slide 1 dari 3  Kita akan menggunakan data yang sama dengan barang 127B dalam contoh persediaan perpetual.  Persediaan awal dan pembelian barang 127B pada bulan Januari adalah sebagai berikut.
  • 24. Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama (FIFO)— slide 2 dari 3  Penghitungan fisik pada tanggal 31 Januari menunjukkan terdapat sisa persediaan sebanyak 800 unit.  Biaya 800 unit dalam persediaan akhir pada tanggal 31 Januari dihitung sebagai berikut.
  • 25. Metode Masuk-Pertama, Keluar-Pertama (FIFO)— slide 3 dari 3  Beban pokok penjualan sebesar Rp26.720.000, seperti ditunjukkan berikut ini.
  • 26. Tampilan 6: Arus Biaya FIFO
  • 27. Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang (slide 1 dari 2)  Biaya unit rata-rata tertimbang dihitung dengan cara berikut.
  • 28. Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang (slide 2 dari 2)  Data barang 127B akan digunakan sebagai berikut:  Biaya pada persediaan akhir 31 Januari adalah sebagai berikut :
  • 29. Membandingkan Metode Biaya Persediaan (slide 1 dari 2)  FIFO dan persediaan rata-rata tertimbang biasanya akan menghasilkan jumlah yang berbeda untuk: 1. Beban pokok penjualan 2. Laba bruto 3. Laba neto 4. Persediaan akhir
  • 30. Membandingkan Metode Biaya Persediaan (slide 2 dari 2)  Menggunakan sistem persediaan perpetual
  • 31. Tampilan 7: Pengaruh dari Perubahan Biaya (Harga): Metode Biaya FIFO dan Rata-Rata Tertimbang (WA)
  • 32. Melaporkan Persediaan dalam Laporan Keuangan  Biaya merupakan dasar utama dalam penilaian persediaan dalam laporan keuangan.  Persediaan dinilai berdasarkan pertimbangan lain selain biaya dalam kasus berikut. 1. Biaya penggantian barang dalam persediaan berada di bawah biaya yang dicatat. 2. Persediaan tidak dapat dijual pada harga penjualan normal yang disebabkan oleh kondisi barang yang cacat, perubahan mode, rusak, usang, atau sebab lainnya.
  • 33. Penilaian pada Nilai yang Lebih Rendah antara Biaya atau Pasar (slide 1 dari 3)  Jika biaya penggantian barang dalam persediaan lebih rendah daripada biaya perolehan, metode nilai pasar atau biaya perolehan yang lebih rendah (lower-of-cost-or-market—LCM) digunakan untuk menilai persediaan.  Nilai pasar yang dimaksud adalah nilai realisasi neto (net realizable value) dari persediaan tersebut. Nilai realisasi neto ditentukan sebagai berikut. • Biaya Langsung atas Pelepasan mencakup beban penjualan seperti iklan khusus atau komisi penjualan.
  • 34. Penilaian pada Nilai yang Lebih Rendah antara Biaya atau Pasar (slide 2 dari 3)  Asumsikan data berikut tentang persediaan yang rusak:  Dalam penerapan LCM, nilai pasar dari persediaan adalah Rp650.000, dihitung sebagai berikut.  Jadi, persediaan akan dinilai sebesar Rp650.000, yang mana lebih rendah dari biaya perolehannya sebesar Rp1.000.000 dan nilai pasarnya adalah Rp650.000.
  • 35. Penilaian pada Nilai yang Lebih Rendah antara Biaya atau Pasar (slide 3 dari 3)  Metode LCM dapat diterapkan dengan salah satu dari tiga cara. Biaya, harga pasar, dan penurunan apa pun dapat ditentukan untuk hal-hal berikut. 1. Setiap barang dalam persediaan. 2. Kelas atau kategori utama dalam persediaan. 3. Persediaan secara keseluruhan.
  • 36. Persediaan di Laporan Posisi Keuangan (slide 1 dari 2)  Persediaan biasanya disajikan di bagian Aset Lancar dalam laporan posisi keuangan.  Hal-hal berikut juga dilaporkan: 1. Metode untuk menghitung biaya persediaan (FIFO atau biaya rata-rata tertimbang). 2. Metode penilaian persediaan (biaya, atau nilai pasar atau biaya yang lebih rendah).
  • 37. Persediaan di Laporan Posisi Keuangan (slide 2 dari 2)
  • 38. Tampilan 9: Pengaruh Kesalahan Persediaan terhadap Laporan Laba Rugi Periode Berjalan
  • 39. Tampilan 10: Pengaruh Kesalahan Persediaan untuk Laporan Laba Rugi Selama 2 Tahun
  • 40. Tampilan 11: Pengaruh Kesalahan Persediaan pada Laporan Posisi Keuangan Periode Berjalan
  • 41. Analisis dan Interpretasi Keuangan Persediaan harus tersimpan dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan agar mencegah terjadinya kehilangan penjualan. Terlalu banyak persediaan mengurangi likuiditas perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan operasional. Kelebihan persediaan meningkatkan beban penyimpanan dan pajak properti. Kelebihan persediaan meningkatkan risiko kerugian akibat penurunan harga, kerusakan, atau perubahan selera pelanggan.
  • 42. Perputaran Persediaan (slide 1 dari 2)  Mengukur hubungan antara volume barang terjual dan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode tertentu.  Semakin besar perputaran persediaan maka pengelolaan persediaan semakin efisien dan efektif.
  • 43. Perputaran Persediaan (slide 2 dari 2)  Perputaran persediaan PT Matahari Dept. Store Tbk.
  • 44. Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan (slide 1 dari 2)  Ukuran kasar atas lamanya waktu yang diperlukan untuk memperoleh, menjual, dan mengganti persediaan.  Beban pokok penjualan harian rata-rata ditentukan dengan membagi beban pokok penjualan dengan 365.
  • 45. Jumlah Hari Penjualan dalam Persediaan (slide 2 dari 2)  Jumlah hari penjualan dalam persediaan untuk Matahari dihitung sebagai berikut.
  • 46. Matahari versus PT Sepatu Bata Tbk.
  • 48. Metode Ritel untuk Memperkirakan Biaya Persediaan  Metode persediaan ritel diterapkan dengan cara berikut ini. • Langkah 1. Hitung jumlah persediaan tersedia untuk dijual pada biaya (at cost) dan pada harga ritel. • Langkah 2. Hitung rasio biaya terhadap harga ritel atas biaya yang tersedia untuk dijual. • Langkah 3. Hitung persediaan akhir pada harga ritel dengan mengurangkan penjualan dari persediaan tersedia untuk dijual pada harga ritel. • Langkah 4. Perkirakan biaya persediaan akhir dengan mengalikan persediaan akhir pada harga ritel dengan rasio biaya terhadap harga ritel.
  • 49. Tampilan 12: Menentukan Persediaan dengan Metode Ritel
  • 50. Metode Laba Bruto untuk Mempersiapkan Biaya Persediaan  Metode laba bruto diterapkan dengan cara sebagai berikut. • Langkah 1. Hitung jumlah persediaan tersedia untuk dijual pada biaya (at cost). • Langkah 2. Hitung perkiraan laba bruto dengan mengalikan penjualan dengan persentase laba bruto. • Langkah 3. Hitung perkiraan beban pokok penjualan dengan mengurangkan perkiraan laba bruto dari penjualan. • Langkah 4. Perkirakan biaya persediaan akhir dengan mengurangkan perkiraan beban pokok penjualan dari persediaan tersedia untuk dijual.
  • 51. Tampilan 13: Memperkirakan Persediaan dengan Metode Laba Bruto