SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MAKALAH FILSAFAT ILMU
Persoalan Nilai Pengobatan dan Doping
Disusun oleh : Aldian Wisnu Pratama
NIM : 16060484037
Ilmu Keolahragaan
Penkesrek
Semester Genap 2016/2017
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Surabaya, 2 Maret 2017
Aldian Wisnu Pratama
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II. Isi
2.1 Analisis Doping dalam Filsafat Olahraga...............................................................2
2.2 Doping dan Olahraga..............................................................................................3
2.3 Bahaya Menggunakan Doping................................................................................4
2.4 Penyalahgunaan Obat Terlarang.............................................................................5
2.4 Upaya Pencegahan Penggunaan Doping.................................................................6
2.6 Peran Atlet dalam Pencegahan Doping...................................................................7
BAB III. Penutup
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8
Daftar Pustuka...........................................................................................................................9
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Olahraga merupakan hal yang sudah global dan menjadi cara manusia untuk
membugarkan tubuh. Selain itu olahraga juga menjadi ajang bagi manusia untuk berlomba
dan bertanding untuk membuktikan hasil latihan mereka. Olahraga memiliki nilai estetika dan
moral sendiri. Untuk menciptakan lingkukan olahraga yang adil, sehat dan berkualitas, semua
yang berada dalam lingkup olahraga harus menyepakati peraturan dan memiliki dasar yang
sama agar tidak ada penyimpangan itu sendiri. Namun seiring waktu, olahraga yang menjadi
ajang mendapat prestasi itu menimbulkan persoalan. Seperti penggunaan obat dan doping.
Doping bisa dibilang menjadi jalan pintas bagi atlet untuk mendapat persiapan
maksimal pada tubuh untuk menghadapi perlombaan. Pada awalnya, olahraga adalah
pembentuk manusia menggunakan latihan fisik dan melatihnya. Namun sifat doping disini
memberikan Instan dalam pemberian kekuatan mental dan fisik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Analisis Doping dalam Filsafat Olahraga
2. Doping dan Olahraga
3. Bahaya Menggunakan Doping
4. Penyalahgunaan Obat Terlarang
5. Upaya Pencegahan Penggunaan Doping
6. Peran Atlet dalam Pencegahan Doping
1.3 Tujuan
1. Memahami Doping dalam Filsafat Olahraga
2. Memahami Bahaya penggunaan Doping
3. Mengerti penyalahgunaan obat terlarang
4. Mengerti Upaya pencegahan Penggunaan Doping
BAB II
Isi
2.1 Analisis Doping dalam Filsafat
Filsafat adalah seni berpikir. Oleh karena itu, Filsafat Olahraga merupakan
perenungan akan keterlibatan manusia dalam aktivitas jasmani. Pembahasan filsafat
ilmu sangat penting karena mampu mendorong manusia untuk lebih kreatif dan
inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu
sekaligus nilai – nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu.
Kegiatan jasmani ataupupun kegiatan fisik dalam olahraga sangat dianjurkan
untuk kesehatan dan dalam hal ini mengarah pada kajian olahraga prestasi. Dalam
pertandingan olahraga salah satu tujuannya adalah olahraga prestasi yang
menghasilkan kemenangan pada atlet. Namun dalam memperoleh kemenangan
banyak atlet yang berlaku curang dengan melanggar aturan fair play dalam olahraga,
yakni doping.
Banyak olahraga cukup berbahaya dan bahkan sangat berbahaya dalam
pengunaan doping. Sebut saja beberapa yang populer: GP, F-1, balap sepeda, balap
sepeda gunung, balap kuda, sepak bola dan berbagai cabang olahraga lainnya seperti,
beladiri yang full body contact, terjun payung, panjat tebing. Apabila doping dilarang
karena membahayakan jiwa, maka stop penggunaan doping dalam dunia olahraga.
Namun masih banyak pelatih ataupun pemain yang bertindak secara tidak sportif
dengan memberikan doping pada atletnya untuk memperoleh kemenangan semata
tanpa memikirkan dampak bagi atlet.
Namun walaupun demikian Alasan mengapa para atlet seharusnya atau tidak
seharusnya untuk menghindari obat-obatan terlarang menjadi kontroversi dalam dunia
olahraga. Masalahnya sudah banyak atlet yang menggunakan obat-obatan terlarang
performancenya menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan ukuran otot dan kekuatan
otot meningkat sebagai akibat rangsangan yang sangat cepat dari obat-obatan tersebut,
namun dampaknya kesehatan atlet menjadi terganggu bahkan yang lebih fatal lagi
adalah dapat menimbulkan kematian.
Pada umumnya, di dalam dunia olahraga yang seharusnya terjadi adalah
persaingan sehat dengan menerapkan sikap fairplay tanpa ada unsur kecurangan
sedikitpun dalam bentuk apapun antar pelaku/atlet olahraga diberbagai jenis olahraga,
serta di sana mereka juga diberikan kebebasan untuk menunjukkan kemampuan,
kelihaian, dan keunggulan mereka masing-masing dalam berkompetisi dengan para
pesaing mereka. Sehingga, jika hal tersebut dapat diterapkan dengan baik, maka akan
ada suguhan yang sangat menarik untuk diminati masyarakat pada umumnya dan
untuk para penggemar olahraga sendiri pada khususnya, tentunya tanpa menodai
dengan hal-hal lain yang dapat merusak nama olahraga itu sendiri.
Namun, pada perkembangannya sendiri dari masa ke masa, yang mana
olahraga juga dianggap dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk dapat
mendatangkan keuntungan yang besar, maka segala cara pun dilakukan demi
mencapai apa yang diinginkan tersebut meskipun dengan cara yang menyimpang dari
ketentuan yang telah berlaku, tanpa memikirkan hal-hal lain sebagai dampak yang
dapat ditimbulkan serta dapat berpengaruh buruk juga terhadap nama baik olahraga
secara keseluruhan. Salah satu cara menyimpang yang digunakan dalam
persaingan/kompetisi dalam olahraga dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang
diinginkan tersebut adalah dengan doping. Pengertian doping sendiri telah tercantum
dalam bab 1 undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional mengenai ketentuan umum yang menjelaskan bahwa “doping adalah
penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga.”
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya penggunaan doping dalam
dunia olahraga. Namun pada sejarahnya, seorang atlet dalam menggunakan doping
pada umumnya diawali dari aspek alamiah para individu atlet maupun pelatihnya
sendiri. Artinya, secara alami/naluri setiap manusia, siapapun, kapanpun, dan di
manapun, termasuk para pelaku olahraga (atlet dan pelatih) berpotensi untuk
melakukan pelanggaran, ditambah lagi apabila lingkungan memberi kesempatan dan
peluang bagi mereka untuk melakukan pelanggaran tersebut.
2.2 Doping dan Olahraga
Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik
maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
kesehatan seseorang tersebut itulah olahraga. Menurut Cholik Mutohir Olahraga
adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan,
petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki
Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.
Kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok
dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan
dalam melakukan tugasnya. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia
lanjut dan dapat dilakukan setiap hari. Dan dalam olahraga juga mengajarkan akan
jiwa sportivitas didalam pertandingan maupun aplikasinya dalam kehidupan sehari
hari, karena dengan olahraga dan mempelajari nilai-nilai didalamnya mampu
menciptakan manusia – manusia yang sehat dan bugar serta menciptakan atlet-atlet
yang baik , professional untuk memperoleh hasil / kemenangan dengan sportif dalam
setiap pertandingan dan tidak menghalalkan segala cara dalam memperoleh
kemenangan.
Dengan demikian dapat diketahui fungsi dan kegunaan olahraga dan kesehatan
baik untuk kehidupan sehari hari maupun perannya dalam pertandingan olahraga.
Dengan pemahaman di atas di harapkan seorang atlet bisa memenangkan
pertandingan dengan cara – cara yang benar dan tidak berbuat curang. Adapun
tindakan curang yang dimaksud dalam hal ini adalah pemakaian doping untuk
memenangkan pertandingan.
Pemakaian doping pada atlet bisa berdampak negatif pada diri atlet sendiri,
dan sangat merugikan atlet tersebut. Selain penggunaan doping melanggar norma
fairplay dan sportivitas yang merupakan jiwa olahraga, membahayakan keselamatan
pemakainya, atlet akan mengalami habituation (kebiasaan) dan addiction (ketagihan)
serta drugs abuse (ketergantungan obat) yang dapat mebahayakan jiwa atlet tersebut.
Dan dengan keberadaan doping dan penyalahgunaan doping tersebut bisa
berpengaruh pada psikis dan mental atlet. Dengan demikian penggunaan doping
dalam aktifitas fisik maupun pertandingan olahraga sangat tidak dianjurkan dan harus
di hindarkan dari atlet.
2.3 Bahaya Menggunakan Doping
Sesuai dengan pengertian doping dan penyimpangan diatas maka dapat
merusak kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan fisik, rasa aman, dan
kebahagiaan penyimpangan dalam olahraga pun dapat merusak manfaat yang
diberikan oleh olahraga itu sendiri, karena di dalam olahraga memberikan manfaat
antara lain :
1.Manusia hidup yang sehat
2.Pengembangan Mental yang baik
3.Serta memberikan pembinaan sikap sosial yang baik
Jelas disampaikan diatas tentang manfaat yang diberikan oleh olahraga untuk
kehidupan manusia. Dengan adanya perilaku penyimpangan olahraga maka otomatis
perilaku penyimpangan dapat merusak manfaat yang diberikan oleh olahraga seperti :
1. Merusak kesehatan
Merusak kesehatan adalah pada dasarnya olahraga dapat memberikan
manusia kehidupan yang sehat tetapi dengan adanya perilaku doping yang
pada akhirnya bisa merusak kesehatan maka perilaku doping pun merupakan
hal yang tidak diperolehkan dalam olahraga. Dan dengan adanya perilaku
doping ini maka bertolak belakang dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun
1960 tentang pokok-pokok kesehatan, dalam Bab 1 pasal 2 menyatakan yang
dimaksud sehat adalah meliputi sehat badan, rohani (mental) dan sosial.
2. Merusak pengembangan mental
Merusak pengembangan mental adalah penggunaan doping secara
sering atau berulang-ulang sehingga mengakibatkan penggunanya mengalami
timbul kejang otot,mual,sakit kepala,detak jantung tidak normal,dan dehidrasi.
Akan tetapi ketika atlet memakai doping untuk menambah power maka atlet
tersebut juga memiliki rasa percaya diri yang lebih ketika mengikuti ajang
perlombaan, namun sebaliknya ketika atlet tidak menggunakan doping maka
rasa percaya diri akan hilang, inilah yang di namakan merusak pengembangan
mental.
3. Merusak sikap sosial
Merusak sikap sosial adalah prilaku penyimpangan yang dapat
merusak sikap sosial dalam kegiatan olahraga maupun lingkungan masyarakat,
seperti :
a. Tidak menghargai dan tidak bersedia kerjasama dengan orang lain
b. Tidak mau menghargai orang lain
c. Sulit dengan hadirnya orang baru di sekitar
d. Acuh terhadap peraturan yang ada
Selain itu bahaya khususnya penggunaan Doping yaitu :
1. Bagi kesehatan. Penggunaan doping yang semena-mena dapat berdampak negatif
bagi kesehatan, yaitu penampilan fisik yang tidak menarik seperti penuh jerawat,
buah dada menjadi besar pada laki-laki, selain itu dapat menyebabkan serangan
jantung, penyakit kanker, penyakit lever, impotensi pada laki-laki, maskulinisasi
pada wanita, rambut rontok, dan masalah serius lainnya. Sedangkan dampak
secara psikologis dapat menimbulkan perilaku agresif dan tindak kekerasan.
Keadaan itu dapat pulih jika pemakai berhenti menggunakannya, tetapi ada pula
pengaruhnya yang menetap.
2. Fairness. Penggunaan doping sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan
menyebabkan pertandingan menjadi tidak fair. Kebanyakan atlet tidak suka
menggunakan obat terlarang untuk merangsang otot untuk menunjang
penampilannya, tetapi atlet lebih suka menggunakan kemampuan yang diperoleh
dari hasil latihan yang panjang. Apabila ada sebagian atlet yang menggunakan
doping untuk mencapai prestasi puncak (peak performance) tentu ini perbuatan
yang tidak fair.
3. Kekerasan. Hasil penelitian kepada para pemain football Amerika menunjukkan
hampir 80 % menggunakan steroid. Setiap kali bertanding mereka harus
menggunakan steroid, sehingga mereka sering berperilaku kasar, bahkan
cenderung berperikaku destruktif kepada atlet yang lain.
4. Ciri-ciri olahraga sejati. Manusia berbeda dengan robot. Dengan ciri-ciri olahraga
yang sejati, maka manusia akan lebih alami dan tidak memaksakan kehendak
dengan menyuntikkan steroid ke dalam tubuhnya agar lebih perkasa dalam
penampilannya.
5. Atlet yang berperan sebagai model (contoh teladan). Karena atlet sering tampil di
depan publik, maka ia akan selalu disoroti oleh para pemerhatinya (penonton).
Apabila ada perilaku yang kurang jujur maka ia akan dicaci, namun sebaliknya
apabila atlet tersebut simpatik maka ia akan dianggap sebagai pahlawan yang baru
pulang dari peperangan. Sebagai public figure, atlet harus mampu menampilkan
dirinya sebagai model yang dapat ditiru oleh semua orang.
2.4 Penyalahgunaan Obat Terlarang
Cerita tentang penyalahgunaan obat terlarang itu seperti ta pernah
kering.Anabolic steroid untuk mempercepat pertumbuhan otot, mempercepat
pemulihan setelah mengalami oprasi atau cidera dan meningkatakan emosial atlet.
Prof. Willdor Hollman, ketua colonage Institute For Sport medicine and circulatory
research,pernah berkata pada tahun 1985 “mungkin tak pernah lagi,bahkan jauh kelak
dimasa yang akan datang, kita akan menyaksikan sebuah tipe olah raga prestasi tinggi
tanpa masalah doping”. Karena itu setiap prestasi tinggi, apalagi yang dinilai sangt
istimewa, selalu di sertai dengan rasa curiga.Dunia olahraga sudah penuh dengan
ketidakpercayaan apakan prestasi yang dicapai murni atau akibat penggunaan obat
perangsang.
Anabolik Steroid merupakan nama yang lazim untuk subtans sintetis yang
berkaitan dengan hormone seks pria (androgen). Subtans itu bermanfaat untuk
menubuhkan otot dan perkembangan karakteristik jenis kelamin laki-laki, dan juga
beberapa pengaruh lainnya. Istilah “Anabolik Steroid” akan digunakan selanjutnya
dalam penulisn naskah ini karena keterbiasaan saja meskipun istilah yang tepat adala
“anabolic-androgenik” steroid.
Anabolik Steroid dikembangkan pada akhir tahun 1930-an terutama untuk
menangani hygonadims, sebuah kondisi yakni buah jakan tidak menghasilkan
testosterone yang cukup untuk pertumbuhan normal,untuk menangani penyakit karena
HIVatau penyakit lainnya. Selama tahu 1930-an para ahli bahwa anabolic dapat
mempelancar pertumbuhan otot kerangka dalam uji coba terhadap binatang dalam
laboraturium. Berdasarkan khasiat inilah maka para atlet binaraga dan angkat besi
menggunakannya dan kemudian oleh para atlet cabang olah aga
lainnya.Penyalahgunaan Anabolik Steroid begitu meluas dilingkungan olahraga
karena berpengaruh untuk meningkatkan prestasi. Lebih dari 100 macam Anabolik
Steroid yang dikembangkan, tetapi penggunaannya harus menggunakan resep
dokter.Akan tetapi, kebanyakan steroid digunakan secara illegal adalah hasil
selundupan.
2.5 Upaya Pencegahan Penggunaan Doping
Upaya pencegahan yang paling dini dimulai dengan melakukan
pemeriksaan,apakah seseorang sebagai pemakai atau bukan, disamping mendidik
anak-anak atau siswa tentang bahaya yang diakibat kan oleh obat terlarang. Penelitian
tentang program pembelajaran yang berkaitang dengan steroid menunjukan bahwa
mengajarkan para siswa tentang efek negative steroid memang dapat meyakinkan
mereka untuk menghindarinya.Penyajian informasi tentang resiko dan manfaat
anabolic (untuk keperluan medis) dapat memberikan keyakinan kepada siswa
mengenai bahaya steroid.
Seperti yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten
Tulungagung mencegah doping golongan psikotropika di kalangan pemain sepak
bola. Pada tahun 2009 Indonesia meresmikan lembaga anti penggunaan doping yang
berada dibawah kementerian Pemuda dan Olahraga yaitu Lembaga Anti Doping
Indonesia (LADI). Lembaga ini mempunyai fungsi dan tujuan untuk memerangi
penggunaan obat – obatan terlarang oleh atlet olahraga. LADI tidak hanya terfokus
terhadap satu cabang olahraga dalam memerangi penggunaan obat – obatan terlarang
melainkan menyeluruh terhadap setiap cabang olahraga. Lembaga ini dibentuk atas
dasar persetujuan secara tertulis Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan
IOC, yang termaktub tujuan untuk menciptakan rasa sportifitas dan fair play dalam
olahraga.
Dengan adanya LADI maka seluruh organisasi dari setiap cabang olahraga
tunduk terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh LADI. Setiap cabang olahraga yang
telah terdaftar sebagai cabang olahraga resmi sebagaimana terdaftar dalam
keanggotaan KONI, wajib untuk membuat peraturan anti penggunaan doping didalam
peraturan permainan (rules of the game) maupun peraturan disiplin organisasi.
Dengan adanya LADI maka gelaran pertandingan di setiap cabang olahraga
diharapkan mampu mengeluarkan bakat dan kemampuan murni seorang atlet dalam
meraih sebuah prestasi baik individu maupun kelompok. PSSI sebagai induk
organisasi sepak bola Indonesia telah membuat peraturan mengenai pelarangan
penggunaan doping bagi pemain sepak bola yang tertuang di dalam Kode Disiplin
PSSI. Jauh sebelum terbentuknya LADI dan BNN, PSSI telah membuat peraturan
tersebut namun belum pernah melaksanakan aturan secara keseluruhan. Situasi
kompetisi dari setiap kasta yang digelar serta berkurangnya dana untuk menggelar tes
doping menjadi hambatan bagi PSSI untuk melakukan tes tersebut. Berdirinya LADI
tidak berpengaruh terhadap kinerja PSSI dalam memerangi penggunaan doping
terutama psikotropika dan zat adiktif. Hal ini disebabkan luasnya cakupan wilayah
kompetisi PSSI yang mencakup keseluruhan wilayah di Indonesia, terbatasnya jumlah
keanggotaan LADI serta kurangnya dana untuk menggelar tes di setiap level
kompetisi. Selain itu, didalam Kode Disiplin PSSI, Pengcab yang berkewajiban untuk
menggelar kompetisi, melakukan tes doping serta membuat berita acara kompetisi
yang dijalani. Keanggotaan Pengurus cabang PSSI yang tidak merata di setiap daerah,
selain hal tersebut, faktor lain adalah kurangnya dana dan rendahnya sumber daya
manusia yang mengerti permasalahan hukum menjadi hambatan dalam pelaksanaan
tugas PSSI.
Dengan kurang berjalan secara maksimal pengawasan serta fungsi pencegahan
doping terutama golongan psikotropika dan zat adiktif dari PSSI serta LADI maka
peran dari BNN menjadi penting. Secara struktural, BNN bersikap pasif terkait
penggelaran tes doping namun berperan aktif dalam pencegahan serta penangkapan
pemain yang positif menggunakan doping golongan psikotropika. BNN tidak
menggelar tes doping sebagaimana yang tertuang didalam Kode Disiplin serta
peraturan dan prosedur LADI mengenai tes doping, namun BNN dapat menerima
laporan dari PSSI dan LADI bilamana terdapat pemain yang positif menggunakan
doping golongan psikotropika sehingga dikatakan BNN bersikap pasif dalam tes
doping tersebut.
2.6 Peran Atlet dalam Pencegahan Doping
Pengadaan lab untuk menganalisis penggunaan obat perangsang dikalangan
atlet tergolong mahal, selain memerlukan keahlian dan peralatan canggih untuk
kebutuhan analisisnya Di Negara maju di bidang keolahragaan nya yang sudah
mencapai tahap “ olahraga memasyarakat, control dopping menjadi pekerjaan yang
pasif, sebab begitu banyak jumlah anggota olahragawan yang menjadi
populasinya.karena itu di tempuh jalan yaitu melalui pengacakan atau prsedur acak.
Melalui prosedur undian, maka seiap orang berpeluang terpilh menjadi subjek yang
aka di periksa sebagai pegguna dopping.
Penciptaan jaringan internasional untuk menanggulangi masalah dopping ini,
dari sisi ide emang baik, tetapi tidak layak ditinjau dari aspek tekhnis dan
ekonomis.Terlalu jangkauan pekerjaan nya dan terlalu mahal pula biaya nya.
Cara yang dianggap paling efektif adalah pengawasan melekat melaui
pengendalian diri.Atlet itu sendirilah yang mengawasi dirinya.Godaan memeng
besar.Dinegara maju yang gampang dan terbiasa dengan obat-obatan untuk
merangsang performa, rayuan dari ketersedian obat-ibat itu amat kuat.Pengawasan
diri itu pada akhirnya terpulang pada etikadan nilai moral yang melekat pada diri
seseorang. Atas dasar rujukan itulah ia menentukan pilihannya, apakah menggunakan
doping atau tidak. Jadi yang menjadi benteng dan sekaligus filter untuk melindungi
keselamatan atlet adalah mereka sendiri. Namun demikian, aspek pedagogic, atau
pendidikan memainkan peranan penting dalam proses penyadaran dan pembentukan
sikap serta prilaku untuk mempertahankan keterpercayaan dankejujuran dalam olah
raga.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Penyalahdunaan obat dan doping dalam olahraga telah menyimpang nilai nilai
olahraga dan estetikanya. Dalam kajian filsafat sendiri, seharusnya olahraga dalam segi
pertandingan seharusnya dengan dasar fair play dan tanpa kecurangan. Doping adalah salah
satu penyimpangan olahraga oleh Atlet untuk mendapa persiapan Fisik dan Mental yang siap
secara instan dan cepat. Hal ini membutuhkan solusi dan gerakan dari suatu organisasi yang
besar dan harus dituntaskan. Dalam olahraga Atlet diberikan kebebasan untuk menunjukkan
kemampuan, kelihaian, dan keunggulan mereka masing-masing dalam berkompetisi dengan
para pesaing mereka. Sehingga, jika hal tersebut dapat diterapkan dengan baik, maka akan
ada suguhan yang sangat menarik untuk diminati masyarakat pada umumnya dan untuk para
penggemar olahraga sendiri pada khususnya, tentunya tanpa menodai dengan hal-hal lain
yang dapat merusak nama olahraga itu sendiri
Daftar Pustaka
Hendratno, (2008). Penggunaan Doping Dikalangan Olahragawan. FIK UNY
http://dopingdanolahraga.Pdf
Sumaryanto.(2002). Sosiologi Olahraga. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakart

More Related Content

What's hot

Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...
Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...
Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...Chantika Rizti
 
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"FajarAuliaRahmawati
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondogustians
 
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan WanitaFaktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan WanitaUNie ONie
 
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3Nas Lin
 
Pendidikan Jasmani
Pendidikan JasmaniPendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmanimond niel
 
Tajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) Stpm
Tajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) StpmTajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) Stpm
Tajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) StpmShaker Ahmad
 
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIFILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIMohamadSaputra1
 
Nota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap iNota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap isairi72
 
DSP PJK TONG.3 2013
DSP PJK TONG.3 2013DSP PJK TONG.3 2013
DSP PJK TONG.3 2013Crafty House
 
Wanita dan sukan
Wanita dan sukanWanita dan sukan
Wanita dan sukanasnur87
 
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murniSukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murnimurni mohamat
 
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahragaKelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahragaAries Kuncoro
 
Pjpk rpt 2014 f2
Pjpk rpt 2014 f2Pjpk rpt 2014 f2
Pjpk rpt 2014 f2Azam RQ
 
Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4YiLin Cheah
 

What's hot (20)

Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...
Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...
Makalah pendidikan jasmani tentang sepak bola, basket, aquatic, voli dan sist...
 
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
Fajar Aulia Rahmawati "Review 5 Jurnal SPORT PHILOSOPHY"
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
 
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan WanitaFaktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
Faktor Penglibatan Siswi Dalam Sukan Wanita
 
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
Pppmpendidikanjasmanidankesihatan tingkatan3
 
Pendidikan Jasmani
Pendidikan JasmaniPendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani
 
Tajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) Stpm
Tajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) StpmTajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) Stpm
Tajuk 1 ( Penghantar Sains Sukan ) Stpm
 
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORIFILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA : ISU UTAMA DAN METODOLOGI OLEH IMANUELE ISIDORI
 
T3 pjk
T3 pjkT3 pjk
T3 pjk
 
Nota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap iNota sains sukan tahap i
Nota sains sukan tahap i
 
Pengenalan sukan
Pengenalan sukanPengenalan sukan
Pengenalan sukan
 
DSP PJK TONG.3 2013
DSP PJK TONG.3 2013DSP PJK TONG.3 2013
DSP PJK TONG.3 2013
 
Sp sainsukan
Sp sainsukanSp sainsukan
Sp sainsukan
 
Wanita dan sukan
Wanita dan sukanWanita dan sukan
Wanita dan sukan
 
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murniSukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
Sukan sepanjang hayat dan rekreasi murni
 
Sap fix
Sap fixSap fix
Sap fix
 
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahragaKelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
 
Pjpk rpt 2014 f2
Pjpk rpt 2014 f2Pjpk rpt 2014 f2
Pjpk rpt 2014 f2
 
Sains sukan
Sains sukanSains sukan
Sains sukan
 
Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4Buku sumber ss form4
Buku sumber ss form4
 

Similar to Aldian.16060484037.2016B

PPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxPPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxgalangpandu4
 
5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdf
5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdf5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdf
5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdfnuar nani
 
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukanSains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukanAbam Izz
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaFebry San
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Lydia Ungam
 
Bobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika Olahraga
Bobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika OlahragaBobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika Olahraga
Bobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika Olahragabobi kusuma
 
Minggu 1 11 sept
Minggu 1 11 septMinggu 1 11 sept
Minggu 1 11 septcolleges
 
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...Tamilmozhi Tamil
 
2.1 psikologi sukan
2.1 psikologi sukan 2.1 psikologi sukan
2.1 psikologi sukan Amirul Ezuan
 
PPT dandy atha filsafat olahraga.pptx
PPT dandy atha filsafat olahraga.pptxPPT dandy atha filsafat olahraga.pptx
PPT dandy atha filsafat olahraga.pptxDandyGunawan1
 
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaKajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaNailiamani Aman
 

Similar to Aldian.16060484037.2016B (20)

Aldian.16060484037.2016 b
Aldian.16060484037.2016 bAldian.16060484037.2016 b
Aldian.16060484037.2016 b
 
Tugas TIK 4
Tugas TIK 4Tugas TIK 4
Tugas TIK 4
 
Pedoman kesorga
Pedoman kesorgaPedoman kesorga
Pedoman kesorga
 
PPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptxPPT PENJASKES (11).pptx
PPT PENJASKES (11).pptx
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdf
5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdf5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdf
5 MODUL LATIHAN DAN KECERGASAN.pdf
 
Olah raga
Olah ragaOlah raga
Olah raga
 
Makalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmaniMakalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmani
 
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukanSains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
 
Skripsi2
Skripsi2Skripsi2
Skripsi2
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)
 
Bobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika Olahraga
Bobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika OlahragaBobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika Olahraga
Bobi Wahyu Kusuma, 16060484038, Etika Olahraga
 
Mediakom38
Mediakom38Mediakom38
Mediakom38
 
Minggu 1 11 sept
Minggu 1 11 septMinggu 1 11 sept
Minggu 1 11 sept
 
adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat
adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obatadaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat
adaftasi dan respon tubuh, doping dan penyalah gunaan obat
 
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
Lebih banyak kematian boleh dicegah dengan mendapatkan penduduk untuk menjadi...
 
2.1 psikologi sukan
2.1 psikologi sukan 2.1 psikologi sukan
2.1 psikologi sukan
 
PPT dandy atha filsafat olahraga.pptx
PPT dandy atha filsafat olahraga.pptxPPT dandy atha filsafat olahraga.pptx
PPT dandy atha filsafat olahraga.pptx
 
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaKajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (10)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

Aldian.16060484037.2016B

  • 1. MAKALAH FILSAFAT ILMU Persoalan Nilai Pengobatan dan Doping Disusun oleh : Aldian Wisnu Pratama NIM : 16060484037 Ilmu Keolahragaan Penkesrek Semester Genap 2016/2017 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Surabaya, 2 Maret 2017 Aldian Wisnu Pratama
  • 3. Daftar Isi Kata Pengantar............................................................................................................................i Daftar isi.................................................................................................................................... ii BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1 1.3 Tujuan......................................................................................................................1 BAB II. Isi 2.1 Analisis Doping dalam Filsafat Olahraga...............................................................2 2.2 Doping dan Olahraga..............................................................................................3 2.3 Bahaya Menggunakan Doping................................................................................4 2.4 Penyalahgunaan Obat Terlarang.............................................................................5 2.4 Upaya Pencegahan Penggunaan Doping.................................................................6 2.6 Peran Atlet dalam Pencegahan Doping...................................................................7 BAB III. Penutup 3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8 Daftar Pustuka...........................................................................................................................9
  • 4. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan hal yang sudah global dan menjadi cara manusia untuk membugarkan tubuh. Selain itu olahraga juga menjadi ajang bagi manusia untuk berlomba dan bertanding untuk membuktikan hasil latihan mereka. Olahraga memiliki nilai estetika dan moral sendiri. Untuk menciptakan lingkukan olahraga yang adil, sehat dan berkualitas, semua yang berada dalam lingkup olahraga harus menyepakati peraturan dan memiliki dasar yang sama agar tidak ada penyimpangan itu sendiri. Namun seiring waktu, olahraga yang menjadi ajang mendapat prestasi itu menimbulkan persoalan. Seperti penggunaan obat dan doping. Doping bisa dibilang menjadi jalan pintas bagi atlet untuk mendapat persiapan maksimal pada tubuh untuk menghadapi perlombaan. Pada awalnya, olahraga adalah pembentuk manusia menggunakan latihan fisik dan melatihnya. Namun sifat doping disini memberikan Instan dalam pemberian kekuatan mental dan fisik. 1.2 Rumusan Masalah 1. Analisis Doping dalam Filsafat Olahraga 2. Doping dan Olahraga 3. Bahaya Menggunakan Doping 4. Penyalahgunaan Obat Terlarang 5. Upaya Pencegahan Penggunaan Doping 6. Peran Atlet dalam Pencegahan Doping 1.3 Tujuan 1. Memahami Doping dalam Filsafat Olahraga 2. Memahami Bahaya penggunaan Doping 3. Mengerti penyalahgunaan obat terlarang 4. Mengerti Upaya pencegahan Penggunaan Doping
  • 5. BAB II Isi 2.1 Analisis Doping dalam Filsafat Filsafat adalah seni berpikir. Oleh karena itu, Filsafat Olahraga merupakan perenungan akan keterlibatan manusia dalam aktivitas jasmani. Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena mampu mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu sekaligus nilai – nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu. Kegiatan jasmani ataupupun kegiatan fisik dalam olahraga sangat dianjurkan untuk kesehatan dan dalam hal ini mengarah pada kajian olahraga prestasi. Dalam pertandingan olahraga salah satu tujuannya adalah olahraga prestasi yang menghasilkan kemenangan pada atlet. Namun dalam memperoleh kemenangan banyak atlet yang berlaku curang dengan melanggar aturan fair play dalam olahraga, yakni doping. Banyak olahraga cukup berbahaya dan bahkan sangat berbahaya dalam pengunaan doping. Sebut saja beberapa yang populer: GP, F-1, balap sepeda, balap sepeda gunung, balap kuda, sepak bola dan berbagai cabang olahraga lainnya seperti, beladiri yang full body contact, terjun payung, panjat tebing. Apabila doping dilarang karena membahayakan jiwa, maka stop penggunaan doping dalam dunia olahraga. Namun masih banyak pelatih ataupun pemain yang bertindak secara tidak sportif dengan memberikan doping pada atletnya untuk memperoleh kemenangan semata tanpa memikirkan dampak bagi atlet. Namun walaupun demikian Alasan mengapa para atlet seharusnya atau tidak seharusnya untuk menghindari obat-obatan terlarang menjadi kontroversi dalam dunia olahraga. Masalahnya sudah banyak atlet yang menggunakan obat-obatan terlarang performancenya menjadi meningkat. Hal ini dikarenakan ukuran otot dan kekuatan otot meningkat sebagai akibat rangsangan yang sangat cepat dari obat-obatan tersebut, namun dampaknya kesehatan atlet menjadi terganggu bahkan yang lebih fatal lagi adalah dapat menimbulkan kematian. Pada umumnya, di dalam dunia olahraga yang seharusnya terjadi adalah persaingan sehat dengan menerapkan sikap fairplay tanpa ada unsur kecurangan sedikitpun dalam bentuk apapun antar pelaku/atlet olahraga diberbagai jenis olahraga, serta di sana mereka juga diberikan kebebasan untuk menunjukkan kemampuan, kelihaian, dan keunggulan mereka masing-masing dalam berkompetisi dengan para pesaing mereka. Sehingga, jika hal tersebut dapat diterapkan dengan baik, maka akan ada suguhan yang sangat menarik untuk diminati masyarakat pada umumnya dan untuk para penggemar olahraga sendiri pada khususnya, tentunya tanpa menodai dengan hal-hal lain yang dapat merusak nama olahraga itu sendiri.
  • 6. Namun, pada perkembangannya sendiri dari masa ke masa, yang mana olahraga juga dianggap dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk dapat mendatangkan keuntungan yang besar, maka segala cara pun dilakukan demi mencapai apa yang diinginkan tersebut meskipun dengan cara yang menyimpang dari ketentuan yang telah berlaku, tanpa memikirkan hal-hal lain sebagai dampak yang dapat ditimbulkan serta dapat berpengaruh buruk juga terhadap nama baik olahraga secara keseluruhan. Salah satu cara menyimpang yang digunakan dalam persaingan/kompetisi dalam olahraga dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan tersebut adalah dengan doping. Pengertian doping sendiri telah tercantum dalam bab 1 undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional mengenai ketentuan umum yang menjelaskan bahwa “doping adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga.” Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya penggunaan doping dalam dunia olahraga. Namun pada sejarahnya, seorang atlet dalam menggunakan doping pada umumnya diawali dari aspek alamiah para individu atlet maupun pelatihnya sendiri. Artinya, secara alami/naluri setiap manusia, siapapun, kapanpun, dan di manapun, termasuk para pelaku olahraga (atlet dan pelatih) berpotensi untuk melakukan pelanggaran, ditambah lagi apabila lingkungan memberi kesempatan dan peluang bagi mereka untuk melakukan pelanggaran tersebut. 2.2 Doping dan Olahraga Secara umum pengertian olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang tersebut itulah olahraga. Menurut Cholik Mutohir Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila. Kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari. Dan dalam olahraga juga mengajarkan akan jiwa sportivitas didalam pertandingan maupun aplikasinya dalam kehidupan sehari hari, karena dengan olahraga dan mempelajari nilai-nilai didalamnya mampu menciptakan manusia – manusia yang sehat dan bugar serta menciptakan atlet-atlet yang baik , professional untuk memperoleh hasil / kemenangan dengan sportif dalam setiap pertandingan dan tidak menghalalkan segala cara dalam memperoleh kemenangan. Dengan demikian dapat diketahui fungsi dan kegunaan olahraga dan kesehatan baik untuk kehidupan sehari hari maupun perannya dalam pertandingan olahraga. Dengan pemahaman di atas di harapkan seorang atlet bisa memenangkan pertandingan dengan cara – cara yang benar dan tidak berbuat curang. Adapun tindakan curang yang dimaksud dalam hal ini adalah pemakaian doping untuk memenangkan pertandingan. Pemakaian doping pada atlet bisa berdampak negatif pada diri atlet sendiri, dan sangat merugikan atlet tersebut. Selain penggunaan doping melanggar norma
  • 7. fairplay dan sportivitas yang merupakan jiwa olahraga, membahayakan keselamatan pemakainya, atlet akan mengalami habituation (kebiasaan) dan addiction (ketagihan) serta drugs abuse (ketergantungan obat) yang dapat mebahayakan jiwa atlet tersebut. Dan dengan keberadaan doping dan penyalahgunaan doping tersebut bisa berpengaruh pada psikis dan mental atlet. Dengan demikian penggunaan doping dalam aktifitas fisik maupun pertandingan olahraga sangat tidak dianjurkan dan harus di hindarkan dari atlet. 2.3 Bahaya Menggunakan Doping Sesuai dengan pengertian doping dan penyimpangan diatas maka dapat merusak kebutuhan dasar manusia seperti kebutuhan fisik, rasa aman, dan kebahagiaan penyimpangan dalam olahraga pun dapat merusak manfaat yang diberikan oleh olahraga itu sendiri, karena di dalam olahraga memberikan manfaat antara lain : 1.Manusia hidup yang sehat 2.Pengembangan Mental yang baik 3.Serta memberikan pembinaan sikap sosial yang baik Jelas disampaikan diatas tentang manfaat yang diberikan oleh olahraga untuk kehidupan manusia. Dengan adanya perilaku penyimpangan olahraga maka otomatis perilaku penyimpangan dapat merusak manfaat yang diberikan oleh olahraga seperti : 1. Merusak kesehatan Merusak kesehatan adalah pada dasarnya olahraga dapat memberikan manusia kehidupan yang sehat tetapi dengan adanya perilaku doping yang pada akhirnya bisa merusak kesehatan maka perilaku doping pun merupakan hal yang tidak diperolehkan dalam olahraga. Dan dengan adanya perilaku doping ini maka bertolak belakang dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan, dalam Bab 1 pasal 2 menyatakan yang dimaksud sehat adalah meliputi sehat badan, rohani (mental) dan sosial. 2. Merusak pengembangan mental Merusak pengembangan mental adalah penggunaan doping secara sering atau berulang-ulang sehingga mengakibatkan penggunanya mengalami timbul kejang otot,mual,sakit kepala,detak jantung tidak normal,dan dehidrasi. Akan tetapi ketika atlet memakai doping untuk menambah power maka atlet tersebut juga memiliki rasa percaya diri yang lebih ketika mengikuti ajang perlombaan, namun sebaliknya ketika atlet tidak menggunakan doping maka rasa percaya diri akan hilang, inilah yang di namakan merusak pengembangan mental. 3. Merusak sikap sosial Merusak sikap sosial adalah prilaku penyimpangan yang dapat merusak sikap sosial dalam kegiatan olahraga maupun lingkungan masyarakat, seperti : a. Tidak menghargai dan tidak bersedia kerjasama dengan orang lain b. Tidak mau menghargai orang lain c. Sulit dengan hadirnya orang baru di sekitar d. Acuh terhadap peraturan yang ada
  • 8. Selain itu bahaya khususnya penggunaan Doping yaitu : 1. Bagi kesehatan. Penggunaan doping yang semena-mena dapat berdampak negatif bagi kesehatan, yaitu penampilan fisik yang tidak menarik seperti penuh jerawat, buah dada menjadi besar pada laki-laki, selain itu dapat menyebabkan serangan jantung, penyakit kanker, penyakit lever, impotensi pada laki-laki, maskulinisasi pada wanita, rambut rontok, dan masalah serius lainnya. Sedangkan dampak secara psikologis dapat menimbulkan perilaku agresif dan tindak kekerasan. Keadaan itu dapat pulih jika pemakai berhenti menggunakannya, tetapi ada pula pengaruhnya yang menetap. 2. Fairness. Penggunaan doping sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan menyebabkan pertandingan menjadi tidak fair. Kebanyakan atlet tidak suka menggunakan obat terlarang untuk merangsang otot untuk menunjang penampilannya, tetapi atlet lebih suka menggunakan kemampuan yang diperoleh dari hasil latihan yang panjang. Apabila ada sebagian atlet yang menggunakan doping untuk mencapai prestasi puncak (peak performance) tentu ini perbuatan yang tidak fair. 3. Kekerasan. Hasil penelitian kepada para pemain football Amerika menunjukkan hampir 80 % menggunakan steroid. Setiap kali bertanding mereka harus menggunakan steroid, sehingga mereka sering berperilaku kasar, bahkan cenderung berperikaku destruktif kepada atlet yang lain. 4. Ciri-ciri olahraga sejati. Manusia berbeda dengan robot. Dengan ciri-ciri olahraga yang sejati, maka manusia akan lebih alami dan tidak memaksakan kehendak dengan menyuntikkan steroid ke dalam tubuhnya agar lebih perkasa dalam penampilannya. 5. Atlet yang berperan sebagai model (contoh teladan). Karena atlet sering tampil di depan publik, maka ia akan selalu disoroti oleh para pemerhatinya (penonton). Apabila ada perilaku yang kurang jujur maka ia akan dicaci, namun sebaliknya apabila atlet tersebut simpatik maka ia akan dianggap sebagai pahlawan yang baru pulang dari peperangan. Sebagai public figure, atlet harus mampu menampilkan dirinya sebagai model yang dapat ditiru oleh semua orang. 2.4 Penyalahgunaan Obat Terlarang Cerita tentang penyalahgunaan obat terlarang itu seperti ta pernah kering.Anabolic steroid untuk mempercepat pertumbuhan otot, mempercepat pemulihan setelah mengalami oprasi atau cidera dan meningkatakan emosial atlet. Prof. Willdor Hollman, ketua colonage Institute For Sport medicine and circulatory research,pernah berkata pada tahun 1985 “mungkin tak pernah lagi,bahkan jauh kelak dimasa yang akan datang, kita akan menyaksikan sebuah tipe olah raga prestasi tinggi tanpa masalah doping”. Karena itu setiap prestasi tinggi, apalagi yang dinilai sangt istimewa, selalu di sertai dengan rasa curiga.Dunia olahraga sudah penuh dengan ketidakpercayaan apakan prestasi yang dicapai murni atau akibat penggunaan obat perangsang. Anabolik Steroid merupakan nama yang lazim untuk subtans sintetis yang berkaitan dengan hormone seks pria (androgen). Subtans itu bermanfaat untuk menubuhkan otot dan perkembangan karakteristik jenis kelamin laki-laki, dan juga beberapa pengaruh lainnya. Istilah “Anabolik Steroid” akan digunakan selanjutnya dalam penulisn naskah ini karena keterbiasaan saja meskipun istilah yang tepat adala “anabolic-androgenik” steroid.
  • 9. Anabolik Steroid dikembangkan pada akhir tahun 1930-an terutama untuk menangani hygonadims, sebuah kondisi yakni buah jakan tidak menghasilkan testosterone yang cukup untuk pertumbuhan normal,untuk menangani penyakit karena HIVatau penyakit lainnya. Selama tahu 1930-an para ahli bahwa anabolic dapat mempelancar pertumbuhan otot kerangka dalam uji coba terhadap binatang dalam laboraturium. Berdasarkan khasiat inilah maka para atlet binaraga dan angkat besi menggunakannya dan kemudian oleh para atlet cabang olah aga lainnya.Penyalahgunaan Anabolik Steroid begitu meluas dilingkungan olahraga karena berpengaruh untuk meningkatkan prestasi. Lebih dari 100 macam Anabolik Steroid yang dikembangkan, tetapi penggunaannya harus menggunakan resep dokter.Akan tetapi, kebanyakan steroid digunakan secara illegal adalah hasil selundupan. 2.5 Upaya Pencegahan Penggunaan Doping Upaya pencegahan yang paling dini dimulai dengan melakukan pemeriksaan,apakah seseorang sebagai pemakai atau bukan, disamping mendidik anak-anak atau siswa tentang bahaya yang diakibat kan oleh obat terlarang. Penelitian tentang program pembelajaran yang berkaitang dengan steroid menunjukan bahwa mengajarkan para siswa tentang efek negative steroid memang dapat meyakinkan mereka untuk menghindarinya.Penyajian informasi tentang resiko dan manfaat anabolic (untuk keperluan medis) dapat memberikan keyakinan kepada siswa mengenai bahaya steroid. Seperti yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tulungagung mencegah doping golongan psikotropika di kalangan pemain sepak bola. Pada tahun 2009 Indonesia meresmikan lembaga anti penggunaan doping yang berada dibawah kementerian Pemuda dan Olahraga yaitu Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI). Lembaga ini mempunyai fungsi dan tujuan untuk memerangi penggunaan obat – obatan terlarang oleh atlet olahraga. LADI tidak hanya terfokus terhadap satu cabang olahraga dalam memerangi penggunaan obat – obatan terlarang melainkan menyeluruh terhadap setiap cabang olahraga. Lembaga ini dibentuk atas dasar persetujuan secara tertulis Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan IOC, yang termaktub tujuan untuk menciptakan rasa sportifitas dan fair play dalam olahraga. Dengan adanya LADI maka seluruh organisasi dari setiap cabang olahraga tunduk terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh LADI. Setiap cabang olahraga yang telah terdaftar sebagai cabang olahraga resmi sebagaimana terdaftar dalam keanggotaan KONI, wajib untuk membuat peraturan anti penggunaan doping didalam peraturan permainan (rules of the game) maupun peraturan disiplin organisasi. Dengan adanya LADI maka gelaran pertandingan di setiap cabang olahraga diharapkan mampu mengeluarkan bakat dan kemampuan murni seorang atlet dalam meraih sebuah prestasi baik individu maupun kelompok. PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia telah membuat peraturan mengenai pelarangan penggunaan doping bagi pemain sepak bola yang tertuang di dalam Kode Disiplin PSSI. Jauh sebelum terbentuknya LADI dan BNN, PSSI telah membuat peraturan tersebut namun belum pernah melaksanakan aturan secara keseluruhan. Situasi kompetisi dari setiap kasta yang digelar serta berkurangnya dana untuk menggelar tes
  • 10. doping menjadi hambatan bagi PSSI untuk melakukan tes tersebut. Berdirinya LADI tidak berpengaruh terhadap kinerja PSSI dalam memerangi penggunaan doping terutama psikotropika dan zat adiktif. Hal ini disebabkan luasnya cakupan wilayah kompetisi PSSI yang mencakup keseluruhan wilayah di Indonesia, terbatasnya jumlah keanggotaan LADI serta kurangnya dana untuk menggelar tes di setiap level kompetisi. Selain itu, didalam Kode Disiplin PSSI, Pengcab yang berkewajiban untuk menggelar kompetisi, melakukan tes doping serta membuat berita acara kompetisi yang dijalani. Keanggotaan Pengurus cabang PSSI yang tidak merata di setiap daerah, selain hal tersebut, faktor lain adalah kurangnya dana dan rendahnya sumber daya manusia yang mengerti permasalahan hukum menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas PSSI. Dengan kurang berjalan secara maksimal pengawasan serta fungsi pencegahan doping terutama golongan psikotropika dan zat adiktif dari PSSI serta LADI maka peran dari BNN menjadi penting. Secara struktural, BNN bersikap pasif terkait penggelaran tes doping namun berperan aktif dalam pencegahan serta penangkapan pemain yang positif menggunakan doping golongan psikotropika. BNN tidak menggelar tes doping sebagaimana yang tertuang didalam Kode Disiplin serta peraturan dan prosedur LADI mengenai tes doping, namun BNN dapat menerima laporan dari PSSI dan LADI bilamana terdapat pemain yang positif menggunakan doping golongan psikotropika sehingga dikatakan BNN bersikap pasif dalam tes doping tersebut. 2.6 Peran Atlet dalam Pencegahan Doping Pengadaan lab untuk menganalisis penggunaan obat perangsang dikalangan atlet tergolong mahal, selain memerlukan keahlian dan peralatan canggih untuk kebutuhan analisisnya Di Negara maju di bidang keolahragaan nya yang sudah mencapai tahap “ olahraga memasyarakat, control dopping menjadi pekerjaan yang pasif, sebab begitu banyak jumlah anggota olahragawan yang menjadi populasinya.karena itu di tempuh jalan yaitu melalui pengacakan atau prsedur acak. Melalui prosedur undian, maka seiap orang berpeluang terpilh menjadi subjek yang aka di periksa sebagai pegguna dopping. Penciptaan jaringan internasional untuk menanggulangi masalah dopping ini, dari sisi ide emang baik, tetapi tidak layak ditinjau dari aspek tekhnis dan ekonomis.Terlalu jangkauan pekerjaan nya dan terlalu mahal pula biaya nya. Cara yang dianggap paling efektif adalah pengawasan melekat melaui pengendalian diri.Atlet itu sendirilah yang mengawasi dirinya.Godaan memeng besar.Dinegara maju yang gampang dan terbiasa dengan obat-obatan untuk merangsang performa, rayuan dari ketersedian obat-ibat itu amat kuat.Pengawasan diri itu pada akhirnya terpulang pada etikadan nilai moral yang melekat pada diri seseorang. Atas dasar rujukan itulah ia menentukan pilihannya, apakah menggunakan doping atau tidak. Jadi yang menjadi benteng dan sekaligus filter untuk melindungi keselamatan atlet adalah mereka sendiri. Namun demikian, aspek pedagogic, atau pendidikan memainkan peranan penting dalam proses penyadaran dan pembentukan sikap serta prilaku untuk mempertahankan keterpercayaan dankejujuran dalam olah raga.
  • 11. BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Penyalahdunaan obat dan doping dalam olahraga telah menyimpang nilai nilai olahraga dan estetikanya. Dalam kajian filsafat sendiri, seharusnya olahraga dalam segi pertandingan seharusnya dengan dasar fair play dan tanpa kecurangan. Doping adalah salah satu penyimpangan olahraga oleh Atlet untuk mendapa persiapan Fisik dan Mental yang siap secara instan dan cepat. Hal ini membutuhkan solusi dan gerakan dari suatu organisasi yang besar dan harus dituntaskan. Dalam olahraga Atlet diberikan kebebasan untuk menunjukkan kemampuan, kelihaian, dan keunggulan mereka masing-masing dalam berkompetisi dengan para pesaing mereka. Sehingga, jika hal tersebut dapat diterapkan dengan baik, maka akan ada suguhan yang sangat menarik untuk diminati masyarakat pada umumnya dan untuk para penggemar olahraga sendiri pada khususnya, tentunya tanpa menodai dengan hal-hal lain yang dapat merusak nama olahraga itu sendiri
  • 12. Daftar Pustaka Hendratno, (2008). Penggunaan Doping Dikalangan Olahragawan. FIK UNY http://dopingdanolahraga.Pdf Sumaryanto.(2002). Sosiologi Olahraga. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakart