Makalah ini membahas tentang dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh, termasuk dampak negatif seperti kerja otak yang tidak maksimal, timbulnya penyakit berbahaya, dan kegemukan, serta manfaat olahraga seperti menurunkan berat badan dan mencegah penyakit."
1. 1
DAMPAK KURANGNYA OLAHRAGA BAGI
KESEHATAN TUBUH
Makalah
Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dibuat Oleh :
Tria Ningrum Rohmawati
NIM : 2014xxxxx
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Jalan Surya Kencana Nomor : 1, Pamulang
2. 2
ABSTRAK
Tria Ningrum Rohmawati. 2014xxxx. “Dampak Kurangnya
Olahraga Bagi Kesehatan Tubuh”. Fakultas Ekonomi Program Studi
Akuntansi. Universitas Pamulang. Jl. Surya Kencana no. 1.
Tangerang Selatan, Banten.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
menjelaskan mengenai dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan
tubuh.
Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah dengan
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata yang terucap
secara lisan dan tertulis serta perilaku orang-orang.
Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi : observasi
pada diri sendiri, wawancara dan studi literature (Library Recearch)
Hasil penelitian yang dilaksanakan dari dampak kurangnya
olahraga bagi kesehatan tubuh menunjukkan bahwa dapat
menimbulkan kerja otak tidak maksimal, mudah pusing serta susah
konsentrasi, timbulnya beberapa penyakit berbahaya.dan bahkan
kegemukan atau obesitas.
Kesimpulan dari makalah ini adalah Ciri-ciri orang yang tidak
pernah olahraga memiliki tanda seperti tubuh gemuk dan tidak
kencang karena kelebihan lemak, kurang olahraga juga
menyebabkan wajah seseorang cenderung tampak lesu, letih
sepanjang hari dan kurang bergairah, tidurnya tidak nyenyak, napas
terengah-engah jika diajak naik turun tangga atau berlari mengejar
bus kota, dan selain itu jika disekitarnya banyak yang terserang flu,
tidak lama kemudian orang itu pasti akan ketularan. Adapun jenis-
jenis olah raga ada dua yaitu aerobik (seperti gerak jalan cepat,
jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda) dan anaerobik (angkat
besi atau angkat beban , lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu
tangkis). Adapun manfaat melakukan aktivitas olahraga adalah
Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas, mencegah
penyakit jantung, mencegah dan mengatur penyakit diabetes,
meningkatkan kualitas hormone dalam tubuh. menurunkan tekanan
darah tinggi. menambah kepintaran, memberi banyak energy,
mengurangi LDL (Low Density Lipoprotein) atau lemak jahat dan
menaikkan HDL (High Density Lipoprotein) atau lemak baik,
menurunkan gejala depresi ringan /kegelisahan, menurunkan resiko
kanker tertentu, dan lain-lain.
3. 3
ABSTRACT
Tria Ningrum Rohmawati. 2014xxxx. “the impact of the lack of
sports for the health of the body”. The faculty of economics. study
program accounting. Pamulang university. Jl.Surya kencana no. 1
South Tangerang, Banten .
The aim of the deal is to explain about the lack of exercise for
health of the body.
The method used in scientific work with these are qualitative
studies.The qualitative is the research data that produces such words
came verbally and written and the behavior of the people.
Data collection techniques used includes: observation in
myself, interview and study literature (library recearch).
The results of a study conducted by the lack of exercise for
health showed that can cause the brain doesn't work well, easy, as
well as the hard to care a disease occurrence berbahaya.dan and
overweight or obese.
The conclusion of this paper is the characteristics of people
who never sports have a mark as a plump body and are not tight
because of excess fat, less sports also cause the face of someone
inclined to looked lethargic, tired all day and less passionate, not
sleep soundly, the breath panting if they are up and down stairs or
run after city bus, and in addition if around a lot that got the flu, not
long after people that would have also infected . The types of sports
there are two is aerobic (such as walking fast motio, a jog, run,
gymnastics, swimming, and cycling) and anaerobic (weightlifting or
lift weights, run sprints 100 m, tennis court, and badminton). The
benefits of sports things to do is lose weight and prevent obesity,
prevent heart disease, prevent and set of diabete , improve the
quality of hormone in the body . Lowering blood pressure high, taking
its intelligence, gives lots of energy, reduce LDL (low density
lipoprotein) or fat evil and raise the HDL (high-density lipoproteins) or
fat good, lower light / uneasiness of depressive symptoms, lower the
risk of certain cancers, and others .
4. 4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya sebagai penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna
memenuhi tugas mandiri mata kuliah Bahasa Indonesia, pada
Jurusan Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang. Adapun
judul makalah yang penulis ambil adalah “Dampak Kurangnya
Olahraga Bagi Kesehatan Tubuh.”
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat bantuan
dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini perkenankan
penulis dengan segala rasa hormat menyampaikan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M., selaku Rektor Universitas
Pamulang.
3. Bapak H. Buchori, selaku Wakil Rektor I Universitas Pamulang.
4. Bapak H. Endang Ruchiyat, S.E, M.M, selaku Kaprodi Akuntansi
5. Bapak Drs. Komarudin, M.M, selaku Dosen Pembimbing dari
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
6. Ayah, Ibu dan Ade yang dengan setia dan penuh pengertian
serta kasih sayang yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
7. Kakak Mohammad Abdul Syukur yang selalu memberikan
motivasi kepada penulis.
8. Desi Supriyatin, Camelia Mutiara dan Rekan-rekan mahasiswa
kelas 01 SAKMA / 308 malam Universitas Pamulang, terima
5. 5
kasih atas segala dukungan, dan bantuan yang diberikan
kepada penulis.
Makalah ini disusun dengan segala kemampuan yang ada
pada penulis. Namun penulis menyadari bahwa pengetahuan yang
penulis miliki belum luas. Sehingga makalah ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tangerang, 12 Januari 2015
Tria Ningrum Rohmawati
6. 6
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………….…………………………………………………….. i
ABSTRAC …………….…………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI…………………….…………………………………………… v
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………..………………………. 1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………... 2
1.3 Pembatasan Masalah………………………………. 2
1.4 Rumusan Masalah…………………………………. 3
1.5 Tujuan Makalah ……………………………………. 3
1.6 Manfaat Makalah ………………………………….. 4
1.7 Hipotesis ……………………………………………. 4
1.8 Sistematika Penulisan …………………………….. 5
BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………………. 6
2.1 Definisi ………………………………………………. 6
2.1.1 Kesehatan…………………………………… 6
2.1.2 Olahraga…………………………………….. 8
BAB III METODE………………………………………….………… 10
3.1 Ruang Lingkup……………………………………… 10
3.2 Metode………………………………………………. 10
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ……………….. 11
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………. 13
4.1 Gambaran Umum ………………………………….. 13
4.2 Pembahasan ……………………………………….. 14
4.2.1 Dampak kurangnya olahraga bagi
kesehatan tubuh……………………………… 14
7. 7
4.2.1.1 Kurangnya olahraga
menyebabkan kerja otak tidak
maksimal, dan susah konsentrasi 14
4.2.1.2 Timbulnya beberapa penyakit
berbahaya ………………………… 15
4.2.1.3 Kegemukan atau obesitas ………. 18
4.2.2 Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga 19
4.2.3 Jenis-jenis olahraga………………………… 20
4.2.3.1 Olahraga aerobik…………………. 20
4.2.3.2 Olahraga anaerobik ……………… 26
4.2.4 Manfaat umum olahraga bagi kesehatan… 27
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ………………… 29
5.1 Kesimpulan ………………………………………… 28
5.2 Implikasi …………………………………………….. 30
5.3 Saran………………………………………………… 30
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 31
LAMPIRAN ………………………………………….....…...........………… 32
8. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang
dapat meningkatkan kualitas kesehatan individual dan
mencegah berbagai penyakit. Walaupun olahraga itu penting,
namun masih banyak orang yang belum menyadarinya.
Sehingga banyak penyakit yang timbul dan bersumber dari
pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak, kurang
berolahraga, kurang istirahat dan pola makan yang tidak
teratur.
Menurut dr. Michael Triangto, SpKo, Dokter Spesialis Kedokteran
Olahraga (2014) menjelaskan bahwa
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sekitar dua juta
orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit akibat gaya
hidup malas dan kurang berolahraga. Sementara, penelitian yang
dilakukan oleh University of Hong Kong menyebutkan, dampak
jangka panjang dari tidak pernah berolahraga sama berbahayanya
dengan merokok. Penelitian yang dilakukan tahun 2004 itu
menyebutkan sekitar 20 persen penyebab kematian orang dewasa
berusia 35 tahun ke atas adalah karena kurang olahraga.1
Pemerintah sendiri juga sudah berupaya berperan aktif
dalam memajukan olahraga di Indonesia. Kebijakan
pemerintah tersebut yang tertuang dalam Undang-Undang
1 dr. Michael Triangto, SpKo, Dokter Spesialis Kedokteran Olaharaga. “Bahaya kurang berolahraga”.
http://dokita.co/blog/bahaya-kurang-berolahraga/ (akses 09 Januari2015 ).
9. 9
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional pasal 26 ayat 1 menyebutkan bahwa
Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi
dilaksanakan dan diarahkan untuk memassalkan olahraga
sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat
dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan,
dan hubungan social.
Oleh karena itu di dalam makalah ini akan dituliskan
betapa pentingnya berolahraga, agar masyarakat sadar dan
merubah pola hidupnya menjadi sehat.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang berkaitan dengan judul yaitu sebagai
berikut :
1.2.1 Kerja otak tidak maksimal, mudah pusing dan susah
konsentrasi.
1.2.2 Timbulnya beberapa penyakit berbahaya.
1.2.3 Kegemukan atau obesitas.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang dan identifikasi
masalah di atas, dapat dibatasi masalah hanya dalam ruang
lingkup dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh.
10. 10
1.4 Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah serta
pembatasan masalah mengenai dampak kurangnya olahraga
bagi kesehatan tubuh, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1.4.1 Apa ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga ?
1.4.2 Apakah saja jenis-jenis olahraga?
1.4.3 Apa manfaat melakukan aktivitas olahraga?
1.5 Tujuan Makalah
Dari masalah diatas, secara garis besar tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai
dampak dari kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar dapat mengetahui
secara jelas mengenai :
1.5.1 Dampak dari kurangnya olahraga bagi kesehatan
tubuh, baik itu dampak positif maupun dampak
negatifnya.
1.5.2 Dapat mengetahui jenis-jenis olahraga.
1.5.3 Mengetahui manfaat olahraga secara teratur bagi
kesehatan tubuh manusia.
11. 11
1.6 Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan dapat
memberikan kegunaaan atau manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna
sebagai pengembangan ilmu, sesuai dengan masalah yang
dibahas dalam makalah ini. Secara praktis, makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi:
1.6.1 Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari
penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah
pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang
dibahas dalam makalah ini;
1.6.2 Lembaga, makalah ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai sumber informasi, referensi untuk lembaga
(kampus).
1.6.3 Pembaca, makalah ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai sumber tambahan dan sumber informasi
dalam menambah wawasan pembaca.
1.7 Hipotesis
HO : Diduga terdapat pengaruh dari dampak dari kurangnya
olahraga bagi kesehatan tubuh manusia.
HI : Diduga tidak terdapat pengaruh dari dampak dari
kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh manusia.
12. 12
1.8. Sistematika Penulisan
1.8.1 BAB I Pendahuluan
1.8.1.1 Latar belakang
1.8.1.2 Identifikasi masalah
1.8.1.3 Pembatasan masalah
1.8.1.4 Rumusan masalah
1.8.1.5 Tujuan
1.8.1.6 Manfaat
1.8.1.7 Hipotesis
1.8.1.8 Sistematika penulisan
1.8.2 BAB II Kajian teori / Kerangka berfikir
1.8.2.1 Kajian teori
1.8.2.2 Kerangka berfikir
1.8.3 BAB III Metode
1.8.3.1 Ruang lingkup
1.8.3.2 Metode
1.8.4 BAB IV Pembahasan
1.8.4.1 Gambaran umum
1.8.4.2 Pembahasan
1.8.5 BAB V Kesimpulan, implikasi, saran
1.8.5.1 Kesimpulan
1.8.5.2 Implikasi
1.8.5.3 Saran
13. 13
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi
2.1.1 Kesehatan
Sehat menjadi prioritas bagi setiap orang,
karena dengan kondisi badan yang fit akan membuat
semua pekerjaan akan lancar. Sedangkan arti sehat
sendiri dalam pengertian yang paling luas sehat
merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana
individu menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual,
spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik,
sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
Dr. Budiman Chandra (2006:6) menyatakan bahwa :
Pengertian sehat menurut WHO adalah Health is a state
of complete physical, mental and social well-being and not
merely the absence of diseases or infirmity. Menurut
WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu
kesatuan dalam defenisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti
sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang
berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir
rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak
bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh
fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
14. 14
2. Sehat Mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu
sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat
di dalam tubuh yang sehat" (Men Sana In Corpore Sano).
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada disetiap tempat
atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada
kultur, kebudayan dan tingkat kemakmuran masyarakat
setempat. Dalam arti lebih hakiki, kesejahteraan sosial
adalah susasana kehidupan berupa persaaan damai dan
sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam
kehidupan yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan
seealu menghargai kepentingan orang lain serta
masyarakat umum.
4.Sehat Spritual
Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian
sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam
kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu
mendapat pendidikan formal maupun informal,
kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan
musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya
agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak
monoton.2
Sedangkan Menurut Heri D. J. (2009: ), “Dalam
UU kesehatan No. 23 tahun 1992, kesehatan
didefinisikan secara lebih kompleks sebagai keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi”.3 Dengan demikian kita harus
mengupayakan untuk menjaga kesehatan tubuh kita
agar dapat hidup produktif yaitu salah satunya dengan
berolahraga.
2
Budiman Chandra. 2006 ”Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas”. Kedokteran EGC Jakarta. hal.6
3 Heri D. J. Maulana. 2009 ”Promosi Kesehatan”. Kedokteran EGC Jakarta. hal.5
15. 15
2.1.2 Olahraga
Setiap manusia mempunyai tanggung jawab
untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya adalah
dengan berolahraga. Menurut Singgih Gunarsa dkk
(1996:118) “Olahraga tidak dapat dipisahkan dari
sejarah bangsa Yunani yang mengagungkan Dewa
Olympus, keindahan fisik, serta melahirkan pesta
olahraga dunia yakni olympiade“.4 Dan menurut
Abdullah dan Manadji (1994:9), “Kata olahraga
sepadan dengan kata sport dalam bahasa Inggris yang
dapat berarti aktivitas yang dikerjakan untuk
mendapatkan kesenangan atau berarti rekreasi”. 5
Sedangkan Menurut Bennet dkk dalam Harsuki
(2003:30), olahraga (sport) adalah “aktivitas jasmani
yang dilembagakan dan peraturannya ditetapkan bukan
oleh pelakunya atau secara eksternal dan sebelum
melakukan aktivitas”. 6
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk
melakukan olahraga supaya badan menjadi sehat.
Bahkan dari mereka yang sering melakukan olahraga,
4 Singgih Gunarsa dkk. 1996.”Psikologi Olahraga : Teori dan Praktek”. BKM-Gunung Mulia
Jakarta.hal.118
5 Abdullah dan Manadji. 1994. “Dasar-DasarPendidikan Jasmani”. Direktorat JenderalPendidikan
Tingggi Departemen Pendidikan danKebudayaaan. hal. 9
6 Harsuki. 2003.” Perkembangan Olahraga terkini;kajian para pakar”. PT. Raja Grafindo Jakarta. hal.30
16. 16
olahraga menjadi satu kebutuhan khusus. Dengan
alasan hobi, ingin menguruskan badan, ingin sehat dan
lain sebagainya.
Menurut Mochammad Sajoto (1988:1)
Manusia melakukan kegiatan olahraga ada empat hal
yang menjadi alasannya, pertama adalah mereka, yang
melakukan kegiatan olahraga untuk rekreasi, yaitu
mereka–mereka yang melakukan olahraga hanya untuk
mengisi waktu senggang, kedua adalah mereka, yang
melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan pendidikan,
seperti misalnya olahraga di sekolah–sekolah yang di
asuh oleh guru olahraga. Ketiga adalah mereka yang
melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai
tingkat kesegaran jasmani. Sedangkan yang keempat
adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga, untuk
mencapai prestasi. 7
Olahraga dalam pengertian luas adalah kegiatan
jasmani atau alat pelatihan jasmani, yaitu kegiatan
jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan
kemampuan dan keterampilan gerak dasar, sedangkan
artinya olahraga adalah alat untuk mencapai tingkat
kebugaran jasmani yang memadai.
7
Mochammad Sajoto.1988.” Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga”. Depdikbut Proyek P2LPTK
Jakarta. hal.1
17. 17
BAB III
METODE
3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang terdapat dalam makalah ini adalah
tentang tubuh manusia. Tubuh manusia merupakan
keseluruhan struktur fisik organisme manusia. Tubuh manusia
terdiri atas kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki.
Ketinggian rata-rata tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m(5-6
kaki). Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri
dari hampir 100.000.000.000 sel. Masing-masing merupakan
bagian system organ yang dirancang untuk melakukan fungsi
kehidupan yang esensial. Sistem organ tubuh manusia sering
hanya disebut “tubuh”. Badan orang mati disebut
“jenazah”atau”cadaver”.
3.2 Metode
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah
dengan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata
yang terucap secara lisan dan tertulis serta perilaku orang-
orang. Metode ini memberikan peluang kepada penelitian
untuk mengetahui secara personal objek penelitiannya.
18. 18
Penelitian dapat mengalami sendiri dalam menggali obyek
penelitian di kehidupan sehari–hari.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan,
penulis menggunakan beberapa metode yaitu :
observasi pada diri sendiri, wawancara dan studi
literature (Library Research)
1. Observasi pada diri sendiri
Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan
mendapatkan data tentang suatu masalah,
sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat
pembuktian terhadap informasi / keterangan yang
diperoleh sebelumnya. Penulis memilih diri sendiri
sebagai bahan pengamatan utama karena penulis
termasuk salah satu dari orang-orang yang kurang
melakukan olahraga. Sehingga penulis mampu
memberikan keterangan sesuai dengan judul
makalah yang dipilih.
2. Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
penelitian, guna mendapatkan keterangan-
keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan
19. 19
berhadapan muka dengan orang yang dapat
memberikan keterangan pada peneliti. Penulis
mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu secara tertulis maupun lisan
mengenai masalah-masalah yang akan diteliti
tentang masalah kesehatan tubuh kepada orang-
orang disekitar, seperti teman-teman mahasiswa di
kampus dan orang-orang di rumah.
3. Studi literature (Library Recearch)
Yaitu informasi yang didapat dari buku-buku catatan
dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
20. 20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Semakin berkembangnya teknologi, pekerjaan yang
dulunya melibatkan aktifitas fisik, kini sudah banyak yang
diambil alih oleh sistem komputerisasi. Orang-orang semakin
banyak yang menghabiskan waktunya di depan meja operator
atau komputer. Pekerjaan yang menuntut banyak waktu untuk
duduk, yang bila tanpa diimbangi dengan aktifitas secara fisik
dan olahraga nantinya akan beresiko berat terhadap
kesehatan.
Gaya hidup yang buruk adalah termasuk kurangnya
aktifitas fisik atau berolahraga. Bahkan tidak jarang dari
mereka sering mengabaikan hal ini, karena banyak orang
yang menyepelekan pentingnya olahraga. Padahal olahraga
adalah salah satu kegiatan yang seharusnya rutin dilakukan,
agar tubuh jauh dari penyakit ataupun hal-hal negative
lainnya. Olahraga tak hanya baik untuk fisik, namun juga
untuk psikis. Sering terdengar istilah “Mensana in cororesano”
yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
21. 21
kuat. Istilah tersebut bukan hanya sekedar ucapan belaka.
Memang benar adanya jika kita memiliki tubuh yang sehat
pasti akan memiliki jiwa yang lebih tenang dan fikiran yang
lebih focus karena tidak ada masalah di dalam tubuh.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh
antara lain adalah seperti berikut :
4.2.1.1 Kurangnya olahraga menyebabkan kerja
otak tidak maksimal, dan susah konsentrasi.
Ketika otot dan rangka tubuh bergerak,
denyut jantung akan meningkat sehingga darah
beserta oksigen dan nutrisi yang dibawanya
akan terdistribusi dengan baik. Mekanisme ini
tidak terjadi jika tubuh tidak olahraga.
Terganggunya distribusi oksigen paling
berdampak pada otot, yang menyebabkan rasa
pegal-pegal diseluruh tubuh. Otot akan terasa
kaku-kaku saat kekurangan oksigen, yang
memang berfungsi menjaga fleksibilitas atau
kelenturan otot.
Selain itu, kekurangan oksigen juga
menyebabkan kerja otak tidak maksimal
22. 22
sehingga mudah pusing dan susah menjaga
konsentrasi. Otak yang ukurannya hanya 2
persen dari total massa tubuh dikenal sangat
rakus, sebab konsumsi oksigennya mencapai
20% kebutuhan total seluruh tubuh.
Pengaruhnya terhadap system saraf, tidak
bergerak seharian saja akan menyebabkan
bagian-bagian tertentu dari tubuh mengalami
tekanan yang konstan sepanjang hari. Akibatnya
terjadi gangguan saraf di bagian tersebut dan
memicu berbagai keluhan ringan seperti nyeri
dan kesemutan.
Menurut Yoris Sebastian (2010:6) menyatakana
bahwa :
Olahraga juga penting dalam membangun
creative mind. Otak tidak bekerja sendirian, tetapi
tersambung dengan seluruh tubuh kita. Bila
tubuh kurang olahraga, dengan sendirinya fungsi
otak menurun. Oleh karenanya disarankan
untuk olahraga secara rutin. Dengan begitu
neuron pada otak akan bekerja optimal.8
4.2.1.2 Timbulnya beberapa penyakit berbahaya.
Beberapa penyakit berbahaya yang tanpa
sepengetahuan kita karena kurangnya
8
Yoris Sebastian,2010,”Oh My Goodness! Buku Pintar Seorang Creative Junkles”, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, Chapter 6
23. 23
pemahaman tentang pentingnya olahraga
contohnya adalah
4.2.1.2.1. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner terjadi
akibat penyumbatan pembuluh darah
coroner yang menyuplai darah ke otot
jantung. Bila satu atau dua pembuluh
darah buntu, timbul serangan jantung.
Faktor yang mempermudah seseorang
terkena penyakit jantung koroner, antara
lain glukosa darah yang tidak terkontrol
baik, tekanan darah tinggi, lemak darah
yang abnormal, termasuk kolesterol LDL
dan trigliserida yang tinggi, serta
koleseterol HDL yang rendah, adanya
resistensi terhadap insulin, obesitas,
terutama yang berperut buncit, merokok,
serta kebiasaan hidup santai dan kurang
olahraga.
Kurang berolahraga seakan-akan
memberikan sumbangan terbesar
terhadap penyakit jantung. Dr. Dudey Hite
24. 24
menerangkan, berolahraga secara
kontinyu setiap hari seperti berenang,
berjalan kaki, bersepeda, joging, aerobik
maupun olahraga yang lainnya sangat
diperlukan untuk menciptakan tenaga
cadangan bagi jantung. Dengan aktivitas
tersebut jantung akan sanggup
menanggung kelebihan serta ketegangan.
4.2.1.2.2. Ketegangan Syaraf
Berolahraga secara rutin dapat
mengurangi ketegangan syaraf dalam
kehidupan sehari-hari. Karenanya
berolahraga secara kontinyu dapat pula
menjaga kesehatan mental. Orang yang
biasa berolahraga, maka akan
menghasilkan zat endorpin, zat anti stres
yang dihasilkan oleh otak, membuat
orang lebih santai.
Pengertian di atas dikuatkan lagi dalam
oleh (Dr. Jamal Muhammad az-Zakki :
2010)
Olahraga secara umum sangat membantu
dalam meningkatkan produksi hormone
Endrofin yang berfungsi untuk
memberikan perasaan gembira dan
tenang. Maka olahraga dengan berjalan
kaki juga memiliki manfaat untuk
25. 25
mengurangi ketegangan dan stress yang
disebabkan oleh tekanan hidup sehari-
hari yang tidak pernah berakhir.9
4.2.1.2.3 Sakit Pinggang
Sakit pinggang juga bisa
disebabkan kurangnya berolahraga.
Duduk dengan posisi buruk dan
kelemahan otot akan menyebabkan sakit
pinggang. Penelitian menunjukkan orang
yang kurang berolahraga akan
mempunyai otot pinggang yang kaku dan
keras.
Empat pakar masing-masing Dr
Klauss, Dr Richard Simstoon, Dr M.
Thompsin serta Dr Graston membuktikan,
sakit pinggang disebabkan oleh kasus
otot 80%. Hanya 20% dari kasus tersebut
disebabkan oleh masalah lainnya.
4.2.1.3 Kegemukan atau obesitas
Kelebihan berat badan disebabkan oleh
beberapa faktor. Orang yang banyak duduk dan
9
Dr. Jamal Muhammad az-Zakki, 2010,”Hidup Sehat Tanpa Obat”. Cakraw ala Publisihing. Jakarta.
hal.20
26. 26
kurang berolahraga merupakan sebab utama
dari kelebihan berat badan. Kebiasaan yang
sering duduk bukan hanya mengganggu
pembakaran kalori, akan tetapi juga
mengganggu pengaturan normal akan
pemasukan makanan. Oleh sebab kelebihan
berat badan inilah telah didapati unsur
penyumbang utama kepada berbagai macam
penyakit. Menurut WHO, kurang olahraga
memiliki risiko dua kali terkena obesitas.
Penyakit yang berhubungan dengan obesitas
diantaranya penyakit jantung, hipertensi,
diabetes, dan gangguan tidur
4.2.2 Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga
Meski tidak selalu memberikan dampak yang
sama pada setiap orang, gaya hidup sedentary atau
kurang olahraga seringkali memberikan ciri khusus
pada penampilan seseorang.
Tanda-tanda yang paling mudah dikenali adalah
tubuh gemuk dan tidak kencang karena
kelebihan lemak.
27. 27
Kurang olahraga juga menyebabkan wajah
seseorang cenderung tampak lesu, letih
sepanjang hari dan kurang bergairah.
Karena kurang olahraga juga memicu
gangguan tidur, pada pagi hari orang itu
pasti sering mengeluh masih mengantuk
karena semalam tidurnya tidak nyenyak.
Ciri lain yang bisa dikenali adalah napas
terengah-engah jika diajak naik turun tangga
atau berlari mengejar bus kota.
Selain itu jika disekitarnya banyak yang
terserang flu, tidak lama kemudian orang itu
pasti akan terinfeksi juga.
4.2.3 Jenis-jenis olahraga
Ada dua jenis olahraga, yaitu olahraga, aerobic
dan olahraga anaerobik.
4.2.3.1 Olahraga aerobik
Olahraga aerobik adalah olahraga yang
dilakukan secara terus menerus dimana
kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh.
Kata aerobik berarti menghasilkan / produksi
28. 28
oksigen dan seperti arti kata aerobik, olahraga
aerobik akan merangsang produksi oksigen
Sebagai contoh olahraga aerobik adalah
gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang,
dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan
latihan insentif yang menggerakkan dua tagan
dan kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis,
berenang gaya krol (bukan gaya katak),
berepeda aktif (bukan sepeda statis).
Senam aerobik telah menjadi sangat
popular di Indonesia. Senam tersebut diiringi
musik kesenangan dan irama musik menjadi
panduan dari gerakan yang dilakukan. .
Kebaikan dari olahraga aerobik antara lain
adalah :
1. Baik bagi jantung
Olahraga aerobik akan membuat
denyut jantung anda meningkat dalam
periode waktu yang lebar. Pada saat
denyut jantung anda meningkat, hal ini
berarti suplai atau aliran darah ke seluruh
bagian tubuh bertambah banyak,
29. 29
tersedianya oksigen yang cukup untuk
kebutuhan jaringan dan sel tubuh.
Olahraga aerobik teratur sangat penting
bagi tubuh dalam menjaga kesehatan
jantung. Olahraga aerobik ini dapat dimulai
dengan pemanasan selama 5 menit
kemudian diikuti latihan pokok dengan
mengukur maksimum detak jantung menuju
pencapaian 200 dikurangi usia yang
sedang berlatih per menit (DNM). Latihan
ini dilakukan selama 20 menit, namun bila
dilakukan setiap hari atau bila tidak ada
waktu boleh dilakukan 3x30 menit per
minggu.
2. Turunkan tekanan darah
Saat berolahraga jalan cepat,
bersepeda, joging, berenang, atau
mengikuti aktivitas aerobik lainnya, tekanan
darah akan naik cukup banyak. Misalnya
selama melakukan latihan-latihan aerobik
yang keras, tekanan darah sistolik dapat
naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan
30. 30
sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120
mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan
aerobik selesai, tekanan darah akan turun
sampai di bawah normal dan berlangsung
selama 30 - 120 menit. Penurunan ini
terjadi karena pembuluh darah mengalami
pelebaran dan relaksasi. Pada penderita
hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali.
Kalau olahraga aerobik dilakukan berulang-
ulang, lama kelamaan penurunan tekanan
darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah
sebabnya latihan olahraga secara teratur
akan dapat menurunkan tekanan darah.
Dari hasil penelitian, penderita hipertensi
tingkat ringan, bila mau melakukan latihan
olahraga earobik secara teratur dan cukup
takarannya, tekanan darah sistoliknya
dapat turun 8 - 10 mmHg dan diastoliknya
turun 6 - 10 mmHg. .
3. Baik buat tulang
Dalam penelitian-penelitian terbukti
bahwa latihan-latihan olahraga tertentu
31. 31
tidak hanya dapat membantu kita
melindungi diri terhadap berkurangnya
kepadatan tulang karena bertambahnya
usia, tetapi juga dapat meningkatkan
kepadatan massa tulang pada daerah-
daerah tertentu. Tidak ada satu jenis
olahraga yang dapat menguatkan atau
mengembangkan keseluruhan tulang.
Untuk menguatkan satu tulang tertentu,
anda harus melakukan olahraga yang
khusus bersasaran pada tulang itu.
Misalnya, jogging dapat memberikan
banyak tambahan kekuatan pada tulang
punggung, tetapi hanya sedikit saja pada
tulang-tulang pergelangan tangan. .
4. Baik bagi lansia
Olahraga aerobik akan memperbaiki
endurance, dan bila olahraga ini dilakukan
oleh orang yang sudah lanjut usia, akan
memperbaiki keadaan fisiknya dan juga
mencegah agar tidak pelupa. Olahraga
menahan beban (weight bearing exercise)
32. 32
yang intensif misalnya berjalan, adalah
yang paling aman, murah dan paling
mudah serta sangat bermanfaat bagi
sebagian besar lansia. Olahraga sangat
bermanfaat bagi lansia, antara lain:
meningkatkan kekuatan otot jantung,
memperkecil resiko serangan jantung,
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh
sehingga menurunkan tekanan darah dan
menghindari penyakit tekanan darah
tinggi, menurunkan kadar lemak dalam
tubuh sehingga membantu mengurangi
berat badan yang berlebih dan terhindar
dari obesitas, menguatkan otot-otot tubuh
sehingga otot tubuh menjadi lentur dan
terhindar dari penyakit rematik,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga terhindar dari penyakit- penyakit
yang menyerang kaum lansia, dapat
mengurangi stres dan ketegangan pikiran..
4.2.3.2 Olahraga anaerobik.
33. 33
Olahraga anaerobik adalah olahraga
dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi
seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat
besi atau angkat beban , lari sprint 100 M, tenis
lapangan, dan bulu tangkis. Olahraga anaerobik
menyebabkan proses anaerobik dalam tubuh
dan ini akan menjelaskan mengapa olahraga
jenis ini hanya dilakukan untuk jangka waktu
yang singkat. Olahraga anaerobik sangat intensif
dan berat, sangat menguras stamina. Olahraga
anaerobik akan mempercepat proses
metabolisme anda dan ini akan terus bahkan
setelah anda berhenti berolahraga. Olahraga
jenis ini merupakan latihan olahraga yang
dilakukan oleh para atlet olahraga untuk
meningkatkan masa otot dan non-endurance
sifatnya, seperti angkat beban dalam
meningkatkan masa otot. Manfaat utama dari
olahraga anaerobik adalah kemampuannya
untuk membangun otot yang lebih kuat. Ketika
melakukan latihan anaerobik, energi yang
34. 34
tersimpan dalam otot akan digunakan sebagai
sumber energi.
American Heart Association (2007)
menganjurkan angkat beban hendaknya
dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya
sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan
yang baik bagi tubuh kita. Latihan aerobik dan
anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur
dan tidak usah berlama-lama sehingga over-
exchausted yang malah berbahaya karena dapat
menimbulkan serangan jantung mendadak.
4.2.4 Manfaat melakukan olahraga
Manfaat olah raga sangatlah banyak sekali.
Seperti yang dinyatakan oleh : Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (2014:125)
Manfaat melakukan aktivitas olahraga secara teratur dan
benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai
berikut.
Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas
Mencegah penyakit jantung
Mencegah dan mengatur penyakit diabetes
Meningkatkan kualitas hormone dalam tubuh
Menurunkan tekanan darah tinggi
Menambah kepintaran
Memberi banyak energy
Mengurangi LDL (Low Density Lipoprotein) atau
lemak jahat dan menaikkan HDL (High Density
Lipoprotein) atau lemak baik.
Menurunkan gejala depresi ringan dan
kegelisahan.
Menurunkan resiko kanker tertentu
35. 35
Melindungi dari osteoporosis
Meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri
Meningkatkan mood
Membuat awet muda10
10 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2014 ”Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan, untuk SMP/Mts Kelas VI Semester I”. PusatKurikulumdan Perbukuan,
Balitbang,Kemdikbud. Jakarta.hal 125.
36. 36
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian serta hasil
analisis data sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya
mengenai dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga memiliki
tanda sebagai berikut : tubuh gemuk dan tidak kencang
karena kelebihan lemak. Kurang olahraga juga
menyebabkan wajah seseorang cenderung tampak
lesu, letih sepanjang hari dan kurang bergairah. Karena
kurang olahraga juga memicu gangguan tidur, pada
pagi hari orang itu pasti sering mengeluh masih
mengantuk karena semalam tidurnya tidak nyenyak.
Ciri lain yang bisa dikenali adalah napas terengah-
engah jika diajak naik turun tangga atau berlari
mengejar bus kota. Selain itu jika disekitarnya banyak
yang terserang flu, tidak lama kemudian orang itu pasti
akan terikfeksi juga.
37. 37
5.1.2 Adapun jenis-jenis olah raga ada dua yaitu aerobik
(seperti gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang,
dan bersepeda) dan anaerobik (angkat besi atau
angkat beban , lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan
bulu tangkis).
5.1.3 Adapun manfaat melakukan aktivitas olahraga secara
teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup
adalah sebagai berikut : menurunkan berat badan dan
mencegah obesitas, mencegah penyakit jantung,
mencegah dan mengatur penyakit diabetes,
meningkatkan kualitas hormone dalam tubuh,
menurunkan tekanan darah tinggi, menambah
kepintaran, memberi banyak energy. Mengurangi LDL
(Low Density Lipoprotein) atau lemak jahat dan
menaikkan HDL (High Density Lipoprotein) atau lemak
baik, menurunkan gejala depresi ringan dan
kegelisahan, menurunkan resiko kanker tertentu,
melindungi dari osteoporosis, meningkatkan citra diri
dan rasa percaya diri, meningkatkan mood. membuat
awet muda dan membuat anak-anak selalu aktif
38. 38
5.2 Implikasi
Hasil penelitian tentang hubungan antara dampak
kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh ini merupakan bukti
ilmiah akan pentingnya olahraga yaitu untuk meningkatkan
system kekebalan tubuh, yang dimana bila system kekebalan
tubuh bagus, tubuh akan menjadi sehat.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian dan wawancara yang dilakukan
mengenai dampak dari kurangnya olahraga dalam kesehatan
tubuh, maka penulis menyarankan agar kita semua menjaga
kesehatan tubuh. Meskipun sesibuk apapun keadaan
kita.sempatkanlah setidaknya 10 menit untuk beraktifitas fisik
atau gerak seperti olahraga agar peredaran darah kita lancar
dan juga menjadi sehat.
39. 39
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Arman dan Agus Manadji. 1994. Dasar-dasar
Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Tingggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaaan.
Az-Zakki, Jamal Muhammad. 2010. Hidup Sehat Tanpa Obat.
Jakarta : Cakrawala Publisihing.
Chandra, Budiman. 2006. Ilmu Kedokteran Pencegahan
Komunitas. Jakarta : Kedokteran EGC.
Gunarsah Singgih, Monty.P.S, Myrna H.R.S. 1996. Psikologi
Olahraga : Teori dan Praktek, Jakarta : BKM-Gunung
Mulia.
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga terkini ; kajian para
pakar. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Kemdikbud, 2014. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan, untuk SMP/Mts Kelas VII Semester 1.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud.
Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta :
Kedokteran EGC.
Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga,
Jakarta : Depdikbut Proyek P2LPTK.
Sebastian, Yoris.2010. Oh My Goodness! Buku Pintar
Seorang Creative Junkles, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Triangto, Michael.2014. “Bahaya kurang berolahraga”.
Internet. Dokita. http://dokita.co/blog/bahaya-kurang-
berolahraga/ (akses 09 Januari 2015 ).
40. 40
Lampiran
TRANSKIP WAWANCARA
Sumber Informasi : Desi Supriyatin dan Camelia Mutiara
Setting : Kampus Universitas Pamulang
Hari / Tanggal : 09 Januari 2015
Jam : 18 : 00
Pada hari Jum’at, tanggal 09 Januari 2015, Peneliti pergi ke
kampus Universitas Pamulang. Karena pada saat itu ada jadwal masuk
kuliah. Setelah sampai di kampus tepatnya di kelas 308, penulis ingin
mengadakan wawancara kepada Desi Supriyatin dan Camelia Mutiara,
sebelum Dosen mata kuliah yang pertama datang.
Situasi wawancara saat itu sangat akrab diselingi dengan canda
dan tawa, pada kesempatan itu peneliti menanyakan secara singkat apa
yang mereka rasakan bila tidak pernah olahraga. Karena peneliti tahu
bahwa tujuan yang diteliti saat ini adalah merupakan orang – orang yang
memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan olahraga. Yaitu mereka
melakukan aktifitas rutin setiap harinya dari pagi kerja dan pulang kerja
langsung kuliah hingga malam. Sedangkan ada hari libur mereka memilih
untuk istirahat tidur dan jalan-jalan dari pada berolahraga. Hasil wawancara
yang diperoleh peneliti adalah mereka sering mengeluhkan lemah, letih
dan lesu seharian lalu tidur tidak nyenyak dan napas terengah-engah
ketika menaiki tangga lantai 1 menuju lantai 3 kelas 308. Karena tersebut
peneliti mengajukan kepada mereka untuk olahraga bareng. Yang nanti
bisa ditentukan waktu dan tempatnya. Bila melakukan olahraga sendiri
sedikit merasa jenuh, maka mungkin dengan adanya teman yang ikut
olahraga jadi makin semangat.
Setelah mendapatkan hasil wawancara, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada mereka karena telah bersedia menjadi obyek
wawancara dari peneliti. Dan setelah itu Dosen datang lalu mulai pelajaran
mata kuliah pertama.