Pertemuan membahas tuntas keperawatan gawat darurat yang mencakup triage, penilaian awal pasien meliputi jalan nafas, pernafasan, sirkulasi, kesadaran, eksposur dan kateterisasi folley. Juga dibahas bantuan hidup dasar, penanganan kondisi khusus, penghitungan cairan infus, kebutuhan cairan, dan penghitungan obat.
4. Intial assesment (Airway)
1. Nilai kelancaran jalan nafas
Waspada fraktur servikal (diduga bila ada trauma kapitis, adanya luka karena trauma
tumpul kranial dari klavikula, setiap multi trauma, dan bio mekanikal trauma yang
mendukung )
2. Proteksi servikal
Pertahankan posisi kepala, pasang neck collar, LSB
3. Perhatikan bunyi pernafasan
a. Gurgling
b. Snoring
c. Stridor
5. Intial assesment (Breathing)
Tension pneumothorax Udara terperangkap di rongga pleura, sesak, trakea bergeser,
distensi vena leher. Lakukan dekompresi dengan needle
thoracocentesis di sela iga 2 midclavicula
Flail chest dan contusio
paru
Tulang iga patah >2 tempat pada >2 iga, nafas paradoksal
(ekspirasi menonjol, inspirasi masuk kedalam) disertai kontusio
paru. Siapkan analgesik
Hematotoraks masif penumpukan darah di rongga thorax. Siapkan WSD
Open pneumotoraks Terjadinya hubungan antara udara pada rongga pleura dan
udara dilingkungan luar.
Luka menghisap/sucking chest wound
Kasa 3 sisi yang kedap udara
Tamponade jantung Darah terkumpul pd rongga perikardium (perikardiosintesis)
6. Intial assesment (Circulation)
1. Tanda syok : Nadi kecil dan cepat, kulit pucat, akral dingin, (jangan lihat dari TD karena
penurunan yang signifikan terjadi jika sudah ada kehilangan >30%)
2. Kontrol pendarahan di lokasi rongga thorax, rongga abdomen, fraktur pelvis, tulang
panjang dan retro peritoneal
3. Pendarahan luar : balut tekan, cek akral dan nadi, lihat tanda syok beri infus 2 jalur dengan RL
hangat 1-2 L diguyur
4. Pendarahan dalam : spalk/bidai (pendarahan frakur femur), pneumatic anti shock garment atau
gurita (fraktur pelvis), cairan/laparatomi, thoracotomy (pendarahan intraabdominal)
5. Kelas pendarahan
A. Kelas I : 15% (tidak ada perubahan berarti pada TD, nadi, RR)
B. Kelas II : 15%-30% (takikardia, takipnea, penurunan nadi)
C. Kelas III : 30%-40% (takikardia, takipnea, penurunan TD sistolik, perubahan status mental)
D. Kelas IV : >40% (penurunan kesadaran, produk urine menurun)
7.
8. Intial assesment (Disability)
CM 15-14 Dapat berorientasi dan berkomunikasi,
sadar sepenuhnya
Apatis 13-12 Segan untuk berhubungan dengan
sekitar, acuh tak acuh
Delirium 11-10 Gelisah, memberontak, berhalusinasi,
berkhayal
Somnolen
/letargi
9-7 Dapat digugah dengan berbagai stimulus,
bereaksi secara motorik lalu terlelap lagi
Sopor 6-5 Mengantuk yang dalam, dibangunkan
dengan rangsangan yang kuat, reaksi
verbal jelek, reflek kornea pupil baik
Semi
coma
4 Penurunan kesadaran, respon verbal
tidak ada, tapi di mata masih ada reflek
kornea dan pupil yang baik
Coma 3 Tidak bisa dibangunka, tidak ada respon
terhadap rangsangan
9. Intial assesment (Exposure & Folley Cath)
Exposure (kontrol lingkungan dengan log roll dan selimut)
Folley catheter (hindari kontraindikasi kateter)
1. Urin dewasa 0,5-1cc/KgBB/Jam
2. Urin anak 1cc/KgBB/Jam
3. Urin bayi 2cc/KgBB/jam
10. Bantuan Hidup Dasar
Prinsip CAB
Tahap
Aman diri, aman lingkungan, aman pasien
Tidak berespon/tidak bernafas/nafas gasping (APVU)
Call for help
Cek nadi (<10 detik), jika tidak teraba
Kompresi
Dewasa 30:2 (evaluasi tiap 2 menit sambil menunggu
AED)
Anak / infant 30:2 (1 penolong), 15:2 (2 penolong)
Minimal 100x/menit
Dewasa : 2 inci / 5 cm di PX
Anak : 1/3 diameter AP
Beri kesempatan recoil
Minimal interupsi
Kepala head tilt chin lift atau jaw thrust
Ventilasi (Bagaimana kondisi Covid 19?) 8-10 x/m
AED/defib datang, Cek irama : Shockable or not
shockable
Jika shockable beri 1 shock lanjutkan RJP 2 menit
Jika unshockable RJP 2 menit, cek irama setiap 2 menit,
lanjutkan sampai tim BHL datang bergerak
Nadi (+), nafas (-) lakukan rescue breathing
10-12x/m,
Nadi (+) nafas (+) recovery position
Kapan berhenti? Kapan tidak boleh RJP?
11. RJP KONDISI TERTENTU
Tenggelam Jangan membuang waktu untuk mengeluarkan air, langsung
lakukan RJP dan ventilasi seperti biasa (Protap RJP normal)
Ibu hamil Cegah dengan beri posisi lateral kiri agar vena cava inferior tidak
tertekan, pindahkan uterine ke sebelah kiri, beri O2 100%
SUMBATAN JALAN NAFAS
Dewasa Abdominal thrust (Hemlich maneuver)
Bayi yang masih sadar 5x back blows, 5x chest thrust
12. Trauma muskoskeletal
Amputasi Bebat tekan pada ujung stump, bawa bagian yang terpotong letakkan dalam plastik es
untuk memperlambat proses kimiawi
Dislokasi Pasang bidai dan ganjal hingga posisi nyaman, jangan lakukan reposisi, rujukke
orthopedi
Sprain dan strain Jangan mencabut benda yang menancap, stabilisasi dan imobilisasi dengan baik agar
tidak bergerak bebas dan merusak struktur organ.
Aturan pemasangan bidai
1. Lepaskan pakaian pasien
2. Periksa nadi, motorik, sensorik
3. Jika esktremitas bengkok dan nadi tidak teraba coba traksi
ringan dan pasang bidai
4. Luka terbuka tutup dahulu dengan kasa steril dan kontrol
pendarahan dulu baru dibidai
5. Pasang bidai dengan melewai 2 sendi dari tulang yang fraktur
6. Pasang padding/bantalan secukupnya
7. Pada fraktur terbuka, jangan masukkan ujung tulang yang
patah ke dalam, tutup bagian yang keluar dengan kasa
8. Jika ada cedera serius, stabilikan dulu baru bidai pasien
13. Penyebab
Jenis luka bakar
Suhu (panas/dingin), listrik,
bahan kimia, bahan2 radiasi
Api
Air panas
Listrik
Radiasi
Kimia
Trauma Termal
14.
15. Rule of nine
Luka bakar/ kulit terbuka
Penguapan
Dehidrasi
Resusitasi cairan
Cairan kristaloid RL, 2
jalur, hindari vena tungkai
bawah karena hipoperfusi
perifer, hindari daerah luka
3-4 ml/KgBB/%LLB
½ di 8 jam I
½ di 16 jam berikutnya
17. Contoh soal
Seorang pasien sudah diberikan infus RL dengan
faktor tetes 20 sejak jam 10 pagi. Sekarang, ada
sekitar 100 ml cairan infus yang tersisa. Perawat
mengatur TPM infus tersebut 20 tetes/menit.
Berapa lama lagi pemberian tetesan infus tersebut
akan habis?
a. 80 menit
b. 75 menit
c. 90 menit
d. 100 menit
e. 55 menit
Seorang pasien membutuhkan cairan infus
sebanyak 500 ml dengan faktor tetes 20 tetes/mL.
Infus ini akan diberikan kepada pasien selama 8
jam. Kira-kira berapa TPM cairan infus yang harus
diatur oleh perawat?
a. 21
b. 22
c. 23
d. 24
e. 25
18. Tetes per menit =
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒄𝒂𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒙 𝒇𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒕𝒆𝒕𝒆𝒔𝒂𝒏
𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 (𝒋𝒂𝒎) 𝒙 𝟔𝟎 (𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕)
=
𝟓𝟎𝟎 𝒙 𝟐𝟎
𝟖 𝒙 𝟔𝟎
= 20,8 atau 21
Sisa waktu infus =
𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒊𝒏𝒇𝒖𝒔
𝒕𝒆𝒕𝒆𝒔 𝒑𝒆𝒓 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕
x
𝒇𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒕𝒆𝒕𝒆𝒔
𝟏
=
𝟏𝟎𝟎
𝟐𝟎
x
𝟐𝟎
𝟏
= 100
19. Perhitungan IWL dan Balance cairan
IWL
• Insensible water loss yaitu kehilangan
cairan yang menguap melalui paru paru
dan kulit.
• Berfungsi sebagai pengontrol
keseimbangan cairan dalam tubuh
• Rumus pengitungan jika Suhu Tubuh
Aksila >37
IWL = 𝟏𝟎 − 𝟏𝟓𝒙𝒌𝒈𝑩𝑩/𝟐𝟒𝒋𝒂𝒎
IWL Kenaikan suhu =[(𝟏𝟎% 𝒙 𝑪𝑴)𝒙 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒉𝒖]/𝟐𝟒 𝒋𝒂𝒎+𝑰𝑾𝑳 𝒏𝒐𝒓𝒎𝒂𝒍
IWL = cairan masuk – cairan keluar
Cairan masuk
(infus, transfusi WB, injeksi, AM=5xBB, dll)
Cairan keluar
(drainage, NGT, urine, IWL)
20. Contoh soal
Tn. B (45) memiliki berat badan 50 kg dirawat
dengan post laparatomi, lemah, CM, TD
120/85mmHg, HR 85x/m, RR 20x/m, T 36C. Pada
daerah luka insisi operasi terpasang drainage
bewarna merah sebanyak 100cc, terpasang NGT
terbuka cairan bewarna kuning kehijauan
sebanyak 200cc. infus terpasang ringer laktat
1500ml/24 jam, terpasang cateter urine dengan
jumlah urine 1500cc dan mendapat tranfusi WB
300cc setiap kali pemberian. Antibiotik ceftri 2x1
gram drip Nacl 50cc setiap pemberian. Hitung
balance cairan Tn. B?
a. 450
b. 500
c. -400
d. -450
e. 550
Ny. Y (35) dengan BB 50 Kg dirawat hari ke 3 di
ruang rawat inap, pada saat dilakukan pengukuran
suhu, ditemukan TD 12/80 mmHg, HR 89 x/m, T
39c, pasien mendapatkan terapi RL 500ml,
berapakah IWL Ny. Y..
a. 33
b. 35
c. 37
d. 28
e. 40
21.
22. Perhitungan tes Rumpel leed
Uji awal adanya gangguan trombosit
pada penderita DBD.
Muncul akibat pecahnya pembulu darah
kapiler
Positif jika didapapkan lebih dari 10
bercak
RL =
𝒔𝒊𝒔𝒕𝒐𝒍𝒆+𝒅𝒊𝒂𝒔𝒕𝒐𝒍𝒆
𝟐
Setelah didapatkan hasil RL tahan
selama 5-10 menit
Contoh soal
Anak A (12) dicurigai terkena DBD karena
sudah 2 hari demam dan tidak turun. Advice
dokter anak untuk dilakukan RL test untuk
mengetahui penyakit anak A, pengukuran
TD ditemukan hasil 100/60. Berpakah angka
untuk tindakan RL test yang diperlukan?
a. 80
b. 90
c. 100
d. 110
e. 120
23. Perhitungan IMT (index masa tubuh)
ukuran yang digunakan untuk
mengetahui status gizi seseorang
yang didapatkan dari perbandingan
berat dan tinggi badan
IMT =
𝐵𝐵
𝑇𝐵 𝑚 2
Berapakah IMT Ny. Y jika ditemukan hasil
pengukuran BB 50 kg dan TB 160cm?
a. 19,50
b. 19,53
c. 20,00
d. 21,05
e. 22,00
24. Menghitung obat dewasa
Pasien diinstruksikan untuk diberi ceftriaxone 500 mg
dengan pelarut 10 ml. Tersedia 1 vial berisikan 1gr.
Berapa ml obat yang didapat oleh pasien tersebut?
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
e. 8
Anak usia 6 bulan, mengalami demam tinggi,
untuk menurunkan panas anak tersebut
mendapatkan resep obat paracetamol, berapa
dosis yang diberikan untuk akan tersebut
a. 15
b. 20
c. 25
d. 30
e. 35