Hubungan antara Konsumsi, Tabungan dan PendapatanTerdapat hubungan yang dekat antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan. Tabungan dapat diartikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, atau dengan kata lain tabungan adalah pendapatan dikurangi dengan konsumsi Fungsi Konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat dari pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat dari pendapat disposabel rumahtangga. P
Similar to Hubungan antara Konsumsi, Tabungan dan PendapatanTerdapat hubungan yang dekat antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan. Tabungan dapat diartikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, atau dengan kata lain tabungan adalah pendapatan dikurangi dengan konsumsi Fungsi Konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat dari pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat dari pendapat disposabel rumahtangga. P
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnwandranatuna
Similar to Hubungan antara Konsumsi, Tabungan dan PendapatanTerdapat hubungan yang dekat antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan. Tabungan dapat diartikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, atau dengan kata lain tabungan adalah pendapatan dikurangi dengan konsumsi Fungsi Konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat dari pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat dari pendapat disposabel rumahtangga. P (20)
Hubungan antara Konsumsi, Tabungan dan PendapatanTerdapat hubungan yang dekat antara pendapatan, konsumsi, dan tabungan. Tabungan dapat diartikan sebagai bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, atau dengan kata lain tabungan adalah pendapatan dikurangi dengan konsumsi Fungsi Konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkat dari pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat dari pendapat disposabel rumahtangga. P
3. Terdapat hubungan yang dekat antara
pendapatan, konsumsi, dan tabungan.
Tabungan dapat diartikan sebagai bagian
dari pendapatan yang tidak dikonsumsi,
atau dengan kata lain tabungan adalah
pendapatan dikurangi dengan konsumsi
8. Marginal Propensity to
Consume
MPC didefenisikan sebagai sejumlah
tambahan yang dikonsumsi saat
menerima pendapatan tambahan
dengan kata lain MPC merupakan
konsumsi ekstra atau tambahan yang
dihasilkan dari tambahan pendapatan
9. Pendapatan
Disposabel
(Yd)
(Rp)
Konsumsi, C
(rupiah)
Marginal
Propensity to
Consume
(MPC)
Tabungan
S = (1) – (2)
Marginal
Propensity to
Saving (MPS)
1 2 3 4 5
1.500.000 1.511.000 -11.000
0.89 0.11
1.600.000 1.600.000 0
0.85 0.15
1.700.000 1.685.000 15.000
0.75 0.25
1.800.000 1.760.000 40.000
0.64 0.36
1.900.000 1.824.000 76.000
0.59 0.41
2.000.000 1.883.000 117.000
0.53 0.47
2.100.000 1.936.000 164.000
Konsumsi, MPC,
Tabungan dan
MPS
Bagaimana
perhitungan nilai
MPC seperti
yang terlihat
pada kolom 3?
10. Tingkat pendapatan disposable
mengalami kenaikan sebesar
Rp.100.000, tingkat konsumsi
juga mengalami kenaikan dari
Rp.1.685.000 menjadi Rp1.760.000
atau sebesar Rp.75.000
Oleh karenanya
konsumsi tambahan
sebesar
Rp.75.000/Rp100.000
11. Marginal Propensity to
Save (MPS)
MPC didefenisikan sebagai pembagian
setiap tambahan rupiah dari
pendapatan yang masuk ke dalam
tabungan tambahan
MPS = 1 - MPC
12. 1. Pendapatan
Disposabel
Pengeluaran konsumsi seseorang
tidak hanya dipengaruhi oleh
pendapatan saat tertentu saja tetapi
pendapatan di masa lalu dan masa
yang akan datang, atau
kecenderungan pendapatan yang
akan diperoleh dalam jangka
panjang
13. 2. Teori Pendapatan Permanen dan
Teori Siklus Konsumsi
Pendapatan tetap didefenisikan sebagai
tingkat pendapatan yang akan diterima
oleh rmah tangga saat ada kejadian –
kejadian sementara yang mempengaruhi
seperti cuaca dan siklus bisnis pendek
Saat perubahan pendapatan terjadi
secara permanen, semisal kenaikan gaji,
maka konsumen akan cenderung
menaikkan pula tingkat konsumsinya
proporsional dengan kenaikan pendapatan
14. 3. Tingkat Kekayaan
Misalkan dua orang yang sama-sama mempunya penghasilan
sebesar 24 juta/tahun. Konsumen pertama mempunyai deposit
di bank sebesar 200 juta sedangkan konsumen kedua tidak
mempunyai tabungan. Maka konsumen pertama dapat
mengonsumsi lebih banyak tanpa harus takut bangkrut
dibandingkan konsumen kedua karena konsumen pertama lebih
kaya dari konsumen kedua
16. Investasi
didefenisikan sebagai
penambahan persedian
dari nilai aktiva
barang-barang modal,
termasuk didalamnya
perlengkapan, struktur
atau nventori
Investasi memainkan
dua peran dalam
makroekonomika
Mempengaruhi pertumbuhan output
dalam jangka panjang melalui
pengaruhnya dari formasi kapital
pada output potensial
Mempengaruhi output
perekonomian yang pendek
melalui pengaruhnya
terhadap permintaan agregat
17. Terdapat tiga elemen dasar
untuk memahami faktor
pendorong keputusan untuk
melakukan investasi
Pendapatan Biaya Exspektasi
18. Sistem keuangan pada dasarnya adalah institusi
dalam perekonomian yang membantu
mempertemukan yang memiliki kelebihan uang
(orang yang memiliki tabungan) dan orang ynag
membutuhkan uang, sehingga investor dapat
meminjam uang untuk memnuhi kebutuhan
investasinya.
Sistem keuangan ini
terdiri dari berbagai
macam institusi
19. Institusi Keuangan
Perantara Keuangan
Merupakan institusi keuangan yang
menjadi perantara dalam
mempertemukan orang yang mengalami
kelebihan uang dengan orang yang
membutuhkan uang secara tidak
langsung
Pasar Keuangan
Merupakan institusi keuangan yang
menjadi perantara dalam
mempertemukan orang yang mengalami
kelebihan uang dengan orang yang
membutuhkan uang secara langsung
Pasar Saham Pasar Obligasi Bank Reksadana
20. Masih ingat dengan
perhitungan
pendapatan nasional
dengan pendekatan
pengeluaran ?
Y = C + I + G + NX
Persamaan ini merupakan
persamaan dalam sistem ekonomi
terbuka, yaitu sistem
perekonomian yang memungkinkan
adanya interaksi dengan negara
lain di dunia melalui ekspor-impor
v
21. Y = C + I + GJika perekonomian
diasumsikan tidak
melakukan interaksi
dengan negara lain,
maka akan menjadi
persamaan dalam sistem
perekonomian tertutup
Y - C – G = I
Y - C – G merupakan total
pendapatan dalam perekonomian
yang tersisa setelah digunakan
untuk keperluan konsumsi dan
pengeluaran pemerintah, jumlah
yang tersisa ini disebut juga
tabungan nasional (S)
v S = I
v
Dapat dilihat bahwa
jumlah tabungan (S)
sama dengan jumlah
investasi (I)
22. Perbedaan antara
tabungan dengan
investasi?
Investasi dalam ekonomi
makro adalah kegiatan
membeli barang modal baru
seperti bangunan dan
peralatan
Tabungan dapat
didefenisikan sebagai
bagian dari pendapatan
yang tidak dikonsumsi
Pada persamaan S=I
dinyatakan bahwa jumlah
investasi sama dengan jumlah
tabungan, namun sebenarnya
hanya berlaku untuk
perekonomian di level nasional.
Untuk perekonomian di tingkat
individu atau rumah tangga,
persamaan ini tidak berlaku
23. S = Y – C - G
Masukkan unsur pajak (T) yang
dihimpun dalam perekonomian
dan kemudian menguranginya
kembali dengan unsur pajak yang
dibayarkan kepada masyarakat
dalam bentuk subsidi
v
S = [Y – T – G] + [T – G]
v
Persamaan tersebut dapat di
bagi atas dua bagian, yaitu
persamaan swasta (Y – T –C)
dan persamaan tabungan
pemerintah (T – G)
Tabungan swasta merupakan
jumlah pendapatan rumah tangga
yang masih tersisa setelah
digunakan untuk membayar pajak
dan membiayai pengeluarannya
Tabungan pemerintah
merupakan total
pendapatan pajak
pemerintah yanga masih
tersisa setelah pemerintah
membiayai pengeluarannya
24. Persamaan
tersebut dapat
di bagi atas dua
bagian, yaitu
persamaan
swasta (Y – T –C)
dan persamaan
tabungan
pemerintah
(T – G)
Tabungan swasta merupakan jumlah
pendapatan rumah tangga yang masih
tersisa setelah digunakan untuk
membayar pajak dan membiayai
pengeluarannya
Tabungan pemerintah
merupakan total
pendapatan pajak
pemerintah yang masih
tersisa setelah
pemerintah membiayai
pengeluarannya
Jumlah T > Jumlah G
= Surplus Anggaran
Jumlah G > Jumlah T
= DefisitAnggaran
26. Pasar untuk Dana Pinjaman
juga dipengaruhi oleh
kekuatan permintaan dan
penawaran
Penawaran dana Pinjaman bersal
dari orang yang memiliki kelebihan
pendapatan dan orang tersebut
memiliki keinginan untuk
meminjamkan dana yang berlebih
tersebut
Perimintan dana Pinjaman bersal
dari orang/rumah tangga
perusahaan yang membutuhkan
pendanaan untuk melakukan
investasi
27. Suku bunga yang menjadi
kompensasi atas dan pinjaman
ini bukan suku bunga nominal,
namun suku bunga riil
Suku bunga riil mengukur
seberapa cepat daya beli
uang, sedangkan suku
bunga nominal mengukur
seberapa cepat
peningkatan nilai uang
Untuk mendapatkan suku
bunga riil, maka pengaruh
inflasi perlu dihilangkan dari
nilai suku bunga
Suku bunga riil =
suku bunga nominal - inflasi
Pengaruh suku bunga riil terhadap
prmintaan dan terhadap
penawaran memiliki p[engaruh
yang berlawanan satu sama lain
28.
29. Selain suku bunga, terdapat
faktor lain yang dapat
mempengaruhi permintaan dan
penawaran dana pinjaman
Diantaranya pemberian insnetif
investasi, insentif tabungan, dan
kebijakan anggaran defisit.
Dalam membangun kurva
permintaan dan penawaran,
digunakan asumsi cateris paribus
30. 1. Insentif
Tabungan
Pemerintah sering melakukan pemungutan
pajak untuk membiayai pengeluaran
pemerintah. Di antara pajak yang
dikenakan pemerintah dann berpengaruh
langsung terhadap keinginan untuk
menabung adalah pajak pendapatan
bunga. Dengan adanya pajak ini, insentif
orang untuk menabung menjadi berkurang.
Untuk menaikkan insentif orang
untuk menabung, maka pemerintah
harus menurunkan pajak
pendapatan bunga
Analisis dampak kebijakan insentif
tabungan dapat di amati melalui
tiga tahap (Mankiw, 2007), yaitu
menentukan kurva mana yang akan
terpengaruh leh kebijakan,
kemana arah pergerakan kurva,
dan bagaimana kondisi
keseimbangan yang terbentuk
32. 2. Insentif
Investasi
Jika pemerintah berkeinginan untuk
mendorong perkembangan suatu sektor
ekonomi, langkah yang dapat dilakuka
pemerintah adalah melakukan reformasi.
Ini dapat berupa pembebasan pajak
ataupun penurunan tarif pajak.
Hal ini dilakukan untuk memberikan
intensif bagi investasi
34. 3. Kebijakan
Anggaran Defisit
Ketika pemerintah menerapkan kebijakan
anggaran defisit, berarti pemerintah
memiliki jumlah pengeluaran pemerintah
yang lebih besar dibandingkan dengam
penerimaan pajaknya.
Bagaimanakah pengaruh kebijakan ini
terhadap keseimbangan di pasar dan
pinjaman