Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
HukumKodratTeori
1. Teori Hukum Kodrat:
Istilah, Pengertian, Aliran,
dan Tokoh dengan
Pandangannya
Teori Hukum
FH Universitas Trisakti
1
2. Istilah
• Banyak literatur Indonesia menggunakan istilah hukum alam untuk
menerjemahkan istilah lex naturalis.
• Dalam kuliah Teori Hukum ini digunakan istilah Hukum Kodrat.
• lex naturalis = hukum kodrat
• lex naturae = hukum alam
2
3. Pengertian
• Lex naturalis (hukum kodrat) menandakan bahwa ada tuntutan
fundamental dalam hidup manusia qua manusia, yang menjadi nyata
dalam wujudnya sebagai makhluk yang berakal (intellectus) dan
berkehendak (voluntas).
• Lex naturae adalah cara segala yang ada bcrjalan sesuai dengan aturan
semesta alam. Manusia sebagai makhluk alam menguasai kehidupan
manusia. Seperti segala makhluk hidup lainnya, manusia dalam
bertindak mengikuti kencenderungan-kecenderungan jasmaniahnya,
yakni ia mengikuti hukum alam.
3
4. • Teori hukum kodrat (hukum prapositif) menuntut agar hukum yang
dibuat manusia harus selalu dipertanggungjawabkan kepada kodrat
manusia itu sendiri.
• Karena itu, suatu hukum positif hanya diakui sah sejauh sesuai dengan
tutuntan-tuntutan dasar martabat manusia.
• Menurut positivisme hukum, hukum adalah hukum positif, dan meski
isinya ditolak karena bertentangan dengan tuntutan dasar kemanusiaan,
namun hukum itu tetap berlaku sejauh belum dinyatakan batal
menurut prosedur hukum yang sah.
4
5. •Lex naturalis tidak merupakan hasil penemuan dan
penetapan manusia melainkan langsung dari kodrat
manusia itu sendiri. Meskipun ia tidak dirumuskan
secara jelas dalam undang-undang, namun ia tetap
hadir dalam kesadaran manusia.
5
6. Aliran Hukum Kodrat Klasik Zaman Yunani
• Paham hukum kodrat pada mulanya dikemukakan oleh Stoa dari
zaman Yunani kuno. Gagasan dasar Stoa ialah bahwa akal budi ilahi
meresapi seluruh alam semesta.
• Itu berarti, segala tatanan alamiah termasuk di dalamnya kodrat
manusia mencerminkan rahasia ilahi itu. Jika paham hukum kodrat
mengajarkan bahwa hiduplah sesuai dengan kodrat, maka itu berarti,
hiduplah sesuai dengan tatanan ilahi alam semesta itu.
6
7. Aliran Hukum Kodrat Klasik Zaman Romawi
• Ajaran lex naturalis ini kemudian dikembangkan lagi oleh. Cicero
dengan memasukkan paham lex aeterna (hukum abadi), yaitu liukum
abadi ilahi yang dicerminkan dalam kodrat alam semesta.
• Hukum abadi ilahi itu bagi alam yang tak berakal identik dengan
hukum alam (lex naturae), yaitu hukum yang dilihat dalam segala
gerakan dan perkembangan alam.
• Hukum abadi ilahi bagi alam yang berakal budi adalah hukum moral,
yang dari padanya -manusia dapat mengetahui apa yang adil dan apa
yang tidak (lex naturalis).
7
8. Aliran Hukum Kodrat Religius (Zaman Abad
Pertengahan, a.l. Thomas Aquinas)
• Bagi Thomas Aquinas, teori hukum kodrat adalah teori moral; jadi hukum
kodrat adalah apa yang kita sebut sebagai sistem kewajiban moral.
• Hukum kodrat adalah satu-satunya dasar segala kewajiban manusia
termasuk kewajiban dalam pengertian hukum positif. Itu berarti, kewajiban
moral dasar manusia yang mendasari segala kewajiban manusia sedang-kan
apa yang tidak berdasarkan padanya memang tidak mewajibkan adalah
untuk selalu hidup dan bertindak sesuai dengan kodrat (secundum naturam).
• Kodrat sebagai realitas hakiki manusia, dapat kita ketahui melalui akal budi
kita, maka setiap orang pada hakikatnya juga dapat mengetahui bagaimana
ia harus hidup.
8
9. Aliran Hukum Kodrat Religius
• Secara material, Thomas Aquinas membedakan tiga cara agar hukum
positif dapat sesuai dengan hukum kodrat:
• Pertama, hukum positif begitu saja mengungkapkan hukum kodrat;
misalnya, dengan melarang pembunuhan sewenang-wenang.
9
10. • Kedua, hukum positif dapat berupa kesimpulan logis dari hukum
kodrat; misalnya, dari norma keadilan dapat ditarik kesimpulan dalam
penetapan hukum positif tentang sah tidaknya membungakan uang.
10
11. • Ketiga, hukum positif memberikan ketentuan dalam hal yang memang
perlu diatur tetapi dari segi hukum kodrat sama saja pengaturan mana
yang dipilih, misalnya, hukum kodrat menuntut agar lalu lintas diatur
demi keselamatan para peserta, tetapi penentuan lalu lintas kiri atau
kanan terserah pada hukum positif.
11
12. Penelusuran Pemikiran
• Penelusuran Teori Hukum Kodrat melalui pemikiran zaman Yunani
dan Romawi, serta Abad Pertengahan disampaikan secara terpisah.
12
13. Aliran Hukum Kodrat Modern/ Sekular
• Ada empat teoritisi hukum kodrat modern yang menentukan
perkembangan paham hukum kodrat dalam perdebatan dengan
positivisme hukum, yakni: Francois Gerry, Johannes Messner, Emil
Brunner, dan W.A.M Luypen.
• Menariknya adalah bahwa mereka berempat berasal dari negara
bersistem hukum civil law, yakni dari Perancis dan Jerman.
13
14. Francois Geny
• Hukum kodrat merupakan prinsip-prinsip material hukum, yang tidak
berasal dari kemauan manusia melainkan yang berasal dari alam
sendiri, dan karena itu menjadi dasar hukum positif.
14
15. Johannes Messner menggunakan istilah naturrect
• (1)Hukum kodrat ini menentukan hubungan manusia dengan kehidupan
masyarakat. Dengan ini sudah menjadi jelas bahwa hukum alam bukan moral
(dalam arti sempit) yang menyangkut kehidupan batiniah.
• (2)Hukum kodrat menentukan secara rinci apa isinya kewajiban tertentu,
seperti, menentukan sumbangan bagi hidup bersama dalam bentuk pajak.
• (3)Hukum kodrat mengandung kekuasaan yang memaksa-kan orang untuk
menaatinya. Itu berarti bahwa hukum semacam ini boleh disertai sanksi bagi
orang yang melanggarnya.
• (4)Hukum kodrat memberikan kekuasaan kepada instansi yang berwewenang
untuk membentuknya sebagai undang-undang. Dengan ini, kehidupan sosial
ditetapkan keteraturannya.
15
16. Emil Brunner
• Hukum kodrat harus dipandang sebagai ide normatif yang
kritis. Maka hukum kodrat tidak dipandang sebagai hukum
yang sah melainkan hanya sebagai prinsip hukum yang
mendapat kekuatan yuridisnya dalam proses pembentukan
hukum positif.
• Naturrecht mendapat isinya melalui sikap keadilan. Sikap
keadilan itu adalah kerelaan untuk .mengakui suatu
peraturan bagi kehidupan manusia yang mengatasi kehendak
individual.
16
17. W. A. M. Luypen
•Dalam fenomenologi eksistensial yang dikembangkan-
nya, Luypen memandang manusia sebagai subjek,
yang berhubungan dengan dunia yakni dengan
sesama dan sejarah.
•Tidak ada sesuatu yang bersifat objektif semata-mata,
dan juga tidak ada sesuatu yang bersifat subjektif
semata-mata. Dalam segala fenomen yang ada
hubungan dengan manusia memuat baik yang objektif
maupun yang subjektif.
17
18. • Karena itu, benar bahwa manusia yang sebagai
manusia berada dalam dunia, selalu juga mempunyai
hubungan dengan sesama, dan selalu merupakan
subjek perkembangan dalarn sejarah.
•Manusia menurut hakikatnya menurut makhluk sosial
yang berada dalam waktu, dan karenanya berada
dalam perkembangan.
18
19. •Hukum timbul dalam hidup bersama dan bahwa
hukum itu berkembang dalam sejarah.
•Bagi hukum kodrat, itu berarti, bahwa hukum itu tidak
selalu sama isinya dalam sernua masyarakat, dan juga
tidak sama isinya dalam perkembangan zaman.
19
20. Teori Hukum Kodrat digunakan untuk bermacam-
macam kepentingan dalam peristiwa-peristiwa
besar
• a. Teori hukum kodrat digunakan sebagai sarana untuk mengubah
Hukum Perdata Romawi yang lama menjadi sustu sistem hukum
umum yang baru dan berlaku di seluruh dunia;
• b. Teori hukum kodrat digunakan sebagai senjata dalam perebutan
kekuasaan antara Gereja (Katholik Roma) di abad pertengahan
dengan Kekaiseran Jerman (Protestan/ Calvinisme);
• c. Teori hukum kodrat digunakan sebagai dasar hukum internasional,
intergentil, dan dasar kemerdekaan perorangan (individualisme)
terhadap pemerintahan yang absolute (yang otoritarian dan tiranis)
20
21. • d. Para hakim Amerika Serikat menggunakan Hukum Kodrat sebagai
pedoman untuk melakukan penafsiran terhadap Konstitusi mereka.
Berdasarkan Hukum Kodrat para hakim menentang usaha-usaha
negara bagian yang dengan perantaraan perudang-undangan hendak
membatasi "kebebasan" perorangan dalam soal-soal ekonomi
• e. Kadang-kadang Teori Hukum Kodrat digunakan untuk
mempertahankan Pemerintahan yang sedang berkuasa, tetapi
kadang-kadang sebaliknya untuk menjatuhkan Pemerintahan yang
sedang berkuasa.
21