SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Analisis Laporan Keuangan
Ch. 6
Topik :
Model-Model Analisis Kondisi
Keuangan PEMDA
Anggota kelompok :
1. Ahmad Zaenal Wafik
2. Hafid Khoir Maulana
3. Mehilda Rosdaliva
4. Satyabhakti Bella Nagari
▪ menjelaskan model-model analisis kondisi
keuangan pemda
▪ model2 tersebut dikembangkan oleh ICMA
(international city management assosiation)
▪ menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari
setiap metode tersebut.
2
Cooper & Schindler, 2011
▪ Andal
▪ Valid,
▪ Praktis
Pendahuluan
Fiscal Tren
Monitoring
System
(FTMS)
3
• ICMA mengembangkan FTMS (1980)
• Mengindentifikasi dan mengorganisasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi keuangan (groves dkk,
nollenberger dkk 2003).
• Alat membantu membuat kebijakan jangka panjang
(wilson, dkk 2010).
• Sistem peringatan dini untuk memprediksi situasi
keuangan pemda dengan analisis tren indikator
keuangan (Ritonga, 2014)
1. Faktor pendapatan
2. Faktor belanja
3. Posisi operasi
4. Utang
5. Utang yg tidak didanai
6. Aktiva tetap
7. Kebutuhan masyarakat dan sumber daya
8. Kendala antar pemerintah
9. Resiko bencana
10. Budaya politik
11. Kondisi ekonomi eksternal
(Nollenberger dkk 2003)
Faktor Keuangan
Faktor Lingkungan
5
1
• Mempelajari secara mendalam tentang gambaran FTMS
2
• Memilih beberapa indikator 42 indikator FTMS yang akan digunakan,
yaitu sesuai dengan kondisi keuangan pemda
3
• Mengumpukan data dalam beberapa tahun(biasanya 5 tahun), kemudian
menghitung rasio pada tabel untuk tiap2 indikator
4
• Membangun indikator, yaitu mengambarkan grafik setiap rasio dengan
mengeplot nilai rasio dari waktu ke waktu untuk menyajikan tren
5
• Mengevaluasi hasil dengan mengidentifikasi tren yang tidak terduga (tren
tidak menguntungkan).
6
• Melaksanakan pertimbangan profesional untuk mengembangkan
pernyataan kebijakan.
Langkah-
Langkah
Analisis
KEKUATAN
DAN
KELAMAHAN Kekuatan FTMS
• Mengkonsepkan definisi
kondisi keuangan Pemda
sebelum menentukan
indikator untuk mengukur
kondisi keuangan.
• Menawarkan deksripsi
lengkap tentang faktor-
faktor yang membentuk
situasi keuangan pemda
Kelemahan FTMS
• Terlalu banyak variabel u/
menganalisis faktor ekonomi
• Memakan banyak waktu
untuk interpretasi, dan
presentasi
• Tidak menjelaskan rasio
mana yang lebih penting
daripada rasio lainnya
• Sangat bergantung pada
penilaian profesional
pegambil keputusan
6
Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren
Peringatan
Dini
Faktor keuangan 1. Pendapatan Pendapatan per kapita Pendapatan operasional
neto/populasi
Pendapatan terikat Pendapatan operasional
terikat/pendapatan operasional
neto
Pendapatan antar
pemerintah
Pendapatan opersional antara
pemerinta/ pend. Opr,bruto
Pendapatan elastic Pend.Opr. Elastic/Pend.Opr.
Neto
Pendapatan sekali
waktu
Pend.Opr. Sekali waktu/ Pend.
Opr. Neto
Pendapatan Pajak Pendapatan Pajak (harga
konstan)
Pajak Properti tidak
terkumpul
Pajak Properti tdk terkumpul/
pajak properti neto
Cakupan retribusi Pendapatan retribusi/ belanja
jasa terkait
Surplus/defisit
pendapatan
Surplus atau defisit
pendapatan/pend.opr. neto
8
Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren
Peringatan
Dini
Faktor keuangan 2. Belanja Belanja per kapita Belanja Opr. Neto (harga
konstan/populasi
Belanja per pegawai Belanja Opr. Untuk suatu
fungsi/total belanja opr. Neto
Pagawai per kapita Jumlah pegawai pemda/populasi
Belanja tetap Belanja tetap/belanja opr. Neto
Fringe benefits Belanja fringe benefit/gaji dan
tunjangan
3. Posisi operasi Surplus atau defisit Opr. Defisit or surplus operasional
dana umum/pendapatan
operasional neto
Posisi operasional
pemda
Modal kerja pemda atau pend.
Opr. (harga konstan)
Saldo dana Saldo dana bebas/pend.opr.neto
Likuiditas Kas dan investasi jangka
pendek/hutang jangka pendek
9
Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren
Peringatan
Dini
Faktor keuangan 4. Struktur Hutang Hutang jangka pendek Hutang jangka pendek/Pend.Opr.
Neto
Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang/assesed
waluation, populasi atau
pendapatan personal
Debt service Net direct debt
service/pendapatan opr. Bersih
Hutang tumpang tindih Jangka panjang tumpang tinfih
terikat hutang/assesed valuation
5. Hutang didanai Hutang pensiun Hutang pensiun/gaji dan
tunjangan
Aset pensiun Aset program pensiun/manfat
pensiun yang dibayarkan
Imbalan pasca kerja Total hutang utk imbalan pasca
kerja/jumlah pegawai pemda
10
Peringatan
Dini
Faktor keuangan 6. Kondisi aktiva tetap Upaya pemeliharaan Belenja pemeliharaan aset tetap
(harga konstan)/jumlah kuantitas
aset
Belanja modal Belanja modal dari dana
opersioanal/belanja operasional
neto
Faktor Lingkungan 7. Kebutuhan
masyarakat dan
sumberdaya
Jumlah populasi Jumlah populasi
Kepadatan penduduk Jumlah populasi/luas wilayah
dalam mil persegi
Umur Jumlah populasi dibawah 18 atau
lebih 64/jumlah populasi
Pendapatan personal
per kapita
Pendapatan personal(harga
konstan)/jumlah populasi
Rumah tangga miskin Rumah tangga miskin/rumah
tangga dalam ribuan
Nilai properti Perubahan nilai properti/nilai
properti tahun sebelumnya
Nilai propreti 5
pembayra pajak
tertinggi
Nilai properti 5 pembayar pajak
tertinggi/total nilai properti
11
Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren
Peringatan
Dini
Kepemilikan rumah Tingkat kepemilikan rumah
Tingkat Lowongan Tingkat lowongan
Tingkat kriminalitas Tingkat kriminal
Pengangguran
Jumlah lapangan kerja
di masyarakat
Aktivitas bisnis Penjualan ritel, jumlah unit bisnis,
penerimaan bisnis bruto
8. Kendala antar
pemerintah
Belanja wajib Belanja wajib/total belanja
operasional
Pembatasan otorisasi
fiskal
Lihat kerts kerja tren
Diadaptasi dari nollenberger et al. (2003)
12
aktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren
Peringatan
Dini
9. Resiko bencana Potensi bencana alam
dan kesiapan pemda
Lihat kerts kerja tren
10. Kultur Politik Sikap terhadap pajak,
layanan, dan proses
politik
N/A N/A
11. Kondisi Ekonomi
ekternal
Inflasi nasional,
regional, tenaa kerja,
bursa.
N/A N/A
Kloha et al. (2005) mendefinisikan
financial distress sebagai kegagalan
pemerintah dalam memenuhi standar
dalam bidang posisi operasi, utang,
serta kebutuhan dan sumber daya
masyarakat selama beberapa tahun
berturut-turut.
13
Teori Kloha
14
1. Pertumbuhan penduduk
2. Peningkatan nilai pajak riil
3. Penurunan nilai pajak yang signifikan
4. Pengeluaran dana umum sebagai presentase
dari nilai kena pajak
5. Defisit operasi dana umum
6. Defisit operasi dana umum tahun sebelumnya
7. Ukuran saldo dana umum
8. Defisit dana dalam tahun berjalan atau
tahun sebelumnya
9.Utang umum jangka panjang sebagai presentase
dari nilai kena pajak
9 Indikator Kesehatan Keuangan Pemda
Jenis-Jenis
Eksternalitas
Produsen Terhadap
Produsen Lain
Suatu kegiatan produksi
dikatakan mempunyai
dampak eksternal
terhadap produsen lain
jika kegiatannya itu
mengakibatkan terjadinya
perubahan atau
penggeseran fungsi
produksi dari produsen
lain.
Produsen terhadap
konsumen
Suatu produsen
dikatakan mempunyai
ekternal efek terhadap
konsumen, jika
aktivitasnya merubah
atau menggeser fungsi
utilitas rumahtangga
(konsumen).
Konsumen terhadap
konsumen lainnya
Dampak konsumen
terhadap konsumen yang
lain terjadi jika aktivitas
seseorang atau kelompok
tertentu mempengaruhi
atau menggangu fungsi
utilitas konsumen yang
lain.
15
Konsumen terhadap
produsen
Dampak konsumen
terhadap produsen
terjadi jika aktivitas
konsumen mengganggu
fungsi produksi suatu
produsen atau kelompok
produsen tertentu.
Indikator Deskripsi Standar Penilaian
Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan 2 tahun Jika <0, maka 1
Peningkatan nilai pajak riil Pertumbuhan 2 tahun Jika <0, maka 1
Penurunan nilai pajak yang
signifikan
Memperhatikan penurunan yang besar
selama periode dua tahun
Jika <-0,4 maka 1
Pengeluaran dana umum
sebagai presentase dari nilai
kena pajak
Biaya dana umum saat ini dibagi dengan
nilai pajak saat ini
Township: Jika >0,01 maka 1
Cities: Jika >0,05 maka 1
Defisit operasi dana umum (Pendapatan dana umum saat ini –
pengeluaran umum saat ini) dibagi dengan
pendapatan dana umum
Jika <-0,01 maka 1
Defisit operasi dana umum
tahun sebelumnya
Cek indikator 5 selama dua tahun
sebelumnya
Sebuah unit diberikan satu poin untuk
setiap tahun jika deficit operasi ditemukan.
Skor berkisar 0 sampai dengan 2
Ukuran saldo dana umum Saldo dana umum sebagai persentase dari
pendapatan dana umum
Jika <0,13 maka 1
Defisit dana dalam tahun
berjalan atau tahun
sebelumnya
Defisit saat ini atau tahun sebelumnya
dalam dana utama
Jika deficit dan ditemukan, maka unit skor
1
Utang umum jangka panjang
sebagai presentase dari nilai
kena pajak
Hutang umum jangka panjang tahun ini
dibagi dengan nilai kena pajak saat ini
Jika >0,06 maka 1
Ekternalitas Negatif
kegiatan produksi atau
konsumsi yang menciptakan
biaya eksternal
Contoh :
• Knalpot Kendaraan
• Limbah Pabrik mencemari
sungai
• Asap Rokok
Kelebihan
1. Pemenuhan kriteria face validity. Dimana model ini memberikan definisi tentang kondisi keuangan
pemda (financial distress) sebelum mengembangkan indicator kondisi keuangan pemda.
2. Adanya indeks komposit guna menyimpulkan tingkat kesehatan kondisi keuangan pemerintah daerah.
3. Penciptaan system peringatan dini berdasarkan indeks komposit dengan pengelompokan kondisi
keuangan menjadi: sehat (0 - 4), awas (5), peringatan (6 - 7) dan darurat (8 - 10).
4. Pemenuhan kriteria validitas konkrumen, dimana mereka menguji model dengan kondisi aktual subjek
amatan.
5. Adanya atribut kunci atau kriteria sebagai pedoman dalam pengembangan instrument, atribut tersebut
adalah:
a) Valid secara teoritis
b) Memiliki kemampuan prediktif
c) Sesuai dengan kepentingan pemda
d) Menggunakan data yang disediakan untuk public
e) Seragam dan dikumpulkan secara teratur
f) Dapat diakses dan mudah dipahami
g) Tidak rentan terhadap manipulasi
h) Dapat membedakan denganbaik antara pemda yang dievaluasi.
Ekternalitas Negatif
Price of
Sugar
Quantity of
Sugar
Demand
(Private value)
Supply
(Private cost)
0
Equilibrium
Q market
Social Cost
Optimum
Q optimum
Cost of waste
Kekurangan
1.Penentuan ambang batas indicator yang “sewenang – wenang” (Jung, 2009)
2.Dalam model ini tidak dijelaskan konsep cara membuat pisah batas skala
untuk mengkategorikan kondisi keuangan pemerintah daerah
3.Model ini cacat karena penggunaan variable non-keuangan sosial ekonomi
contoh: indicator pertumbuhan dalam menilai kondisi keuangan pemda (Wang,
2007)
4.Tidak diujinya validitas dan reabilitas instrument.
Model
Brown: Uji
10-Poin
Kondisi
Keuangan
• Brown (1993, 1996)  10 rasio
kunci mengukur kondisi keuangan
pemda dengan populasi < 100.000
orang.
• ke-10 rasio tersebut terdiri dari 4
faktor dasar keuangan pemda, yaitu:
18
Pendapa
-tan
Belanja Posisi
Operasi
Struktur
Utang
Tabel Model Brown Tes 10-Poin-Rasio
Faktor-Faktor
Keuangan
Rasio Interpretasi
Pendapatan Total pendapatan/Populasi Rasio tinggi  kemampuan Pemda lebih besar utk peroleh
tambahan pendapatan
Total pendapatan dana umum dari sumber
sendiri/total pendapatan dana umum
Rasio tinggi  Pemda tidak bergantung pada organisasi eksternal
Pemda
Sumber dana umum dari dana lainnya/total
sumber dana umum
Rasio rendah  Pemda tidak harus bergantung pada transfer
operasi untuk biayai operasional pemerintahan umum
Belanja Pengeluaran operasional/pengeluaran total Rasio rendah  infrastruktur terjaga dengan baik
Posisi Operasional Total pendapatan/pengeluaran total Rasio tinggi  Pemda mengalami ekuitas positif antar periode
Unreserved saldo dana umum/total pendapatan
dana umum
Rasio tinggi  Pemda memiliki sumber daya utk mengatasai
kekurangan sementara pendapatan
Jumlah dana kas umum dana investasi/jumlah
kewajiban dana umum
Rasio tinggi  kas Pemda tersedia dan dapat digunakan membayar
kewajiban jangka pendek
Struktur Utang Jumlah kewajiban dana umum/total pendapatan
dana umum
Rasio rendah  kewajiban jangka pendek mudah dilayani oleh
aliran normal pendapatan tahunan
Utang langsung jangka panjang/populasi Rasio rendah  Pemda mampu membayar utang umum jangka
panjang
Layanan utang/total pendapatan Rasio rendah  Pemda mampu membayar persyaratan layanan
utang saat jatuh tempo
Diadaptasi dari Brown (1993, 1996) dalam Analisis Laporan Keuangan Pemda, Ritonga, 2014.
Langkah-langkah Mengukur
Keuangan Pemda:
20
Langkah 1:
Analis hitung 10
rasio keuangan
kunci seluruh
Pemda
berdasarkan
database laporan
keuangan.
Langkah 2:
Bandingkan rasio
suatu Pemda
dengan rasio
Pemda lain.
Q1 (-1): 25% terburuk
Q2 (0)
Q3 (1)
Q4 (2): 25% terbaik
Langkah 3:
Beri skor kondisi
keuangan
berdasarkan hasil
perbandingan
langkah kedua
skor >10 (terbaik)
skor 5-9 (lebih baik)
skor 1-4 (rata-rata)
skor 0 s/d -4 (lebih buruk)
skor <-5 (terburuk)
21
Kelebihan
Model
Brown:
• Mampu evaluasi kondisi keuangan
pemda hanya dengan 10 indikator dan
membandingkan (benchmarking) data
acuan.
• Indeks komposit kondisi keuangan 
gambaran kondisi keuangan pemda
komprehensif  stakeholders menilai
kondisi keuangan secara cepat dan
efektif.
• Terdapat 4 klasifikasi tingkat kondisi
keuangan pemda (Q1-Q4).
22
Kekurangan
Model
Brown:
• Interpretasi total skor (tes 10-poin) 
bersifat relatif (lebih baik atau lebih
buruk). Skor total tidak sediakan
penafsiran mutlak (sehat finansial/sulit
finansial).
• Asumsi bobot tiap rasio sama.
• Tidak terdpt definisi kondisi keuangan
pemda indikator tidak berdasarkan
definisi jelas  tidak penuhi kriteria face
validity.
23
Kekurangan
Model
Brown:
• Tidak tetapkan atribut/kriteria kunci sbg
pedoman kembangkan instrumen.
• Tidak ada penjelasan metode
pengelompokkan pemda mjd 5 kondisi
keuangan.
• Tidak menguji keakuratan pisah batas
untuk kelompokkan kondisi keuangan
pemda.
• Tidak menguji validitas prediksi,
konvergen, konkruen, dan keandalan dari
ke-10 rasio. 24
25
Perbandingan model pengukuran kondisi keuangan pemda
Model/Kriteria Instrumen yang Baik FTMS Brown Kloha et al
Andal Menguji keandalan indikator-indikator penyusun
suatu dimensi
n.a n.a n.a
menguji keandalan semua indikator pembentuk
indeks komposit keuangan pemda n.a n.a n.a
Valid Face Validity (Definisikan kondisi keuangan
pemda)
ada n.a n.a
Validitas prediksi (cth: menguji hubungan dengan
faktor yang relevan) n.a n.a n.a
Validitas konvergen (cth: menguji keterkaitan
dengan fakr-faktor yg berkaitan secara teoritis) n.a n.a n.a
Validitas Konkuren (cth: menguji kemampuan
untuk membedakan)
n.a ada ada
Praktis Mudah diinterpretasikan (adanya indeks komposit
keuangan)
n.a ada ada
Ekonomi (menggunakan data publik yang tersedia) ada ada ada
Convenience (gunakan data yang diterbitkan
secara periodik)
ada ada ada
Thank you
very much
26

More Related Content

What's hot

Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah DaerahKerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah DaerahBasuki Rahmat
 
Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!
Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!
Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!YessicaClaudian
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatDanny Akbar
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Tobagus Makmun
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAMahyuni Bjm
 
Analisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaAnalisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaReza Apriandi
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSujatmiko Wibowo
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahSunar Shun Shun
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan DaerahWahyu Wijanarko
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri Suwanti
 
Laporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerahLaporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerahRatna Raissa
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHRAMASYAFARADI
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 

What's hot (20)

Manajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi PemerintahManajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi Pemerintah
 
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah DaerahKerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
 
Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!
Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!
Tata Kelola Keuangan Pemerintahan (Keuangan Negara)!
 
Penganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusatPenganggaran pemerintah pusat
Penganggaran pemerintah pusat
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
Analisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemdaAnalisis laporan keuangan pemda
Analisis laporan keuangan pemda
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah13-Laporan Keuangan Daerah
13-Laporan Keuangan Daerah
 
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan DaerahSri suwanti    jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
Sri suwanti jurnal standar - Akuntansi Pemerintahan Daerah
 
Laporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerahLaporan keuangan pemerintah daerah
Laporan keuangan pemerintah daerah
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 

Similar to Presentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah

Transformasi Struktural di Indonesia
Transformasi Struktural di IndonesiaTransformasi Struktural di Indonesia
Transformasi Struktural di Indonesiajahenfr
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Ak308 121075-873-10
Ak308 121075-873-10Ak308 121075-873-10
Ak308 121075-873-10lutfi fitri
 
Pelaporan dan pengungkapan
Pelaporan dan pengungkapanPelaporan dan pengungkapan
Pelaporan dan pengungkapancopharsky
 
Pelaporan Dan Pengungkapan
Pelaporan Dan PengungkapanPelaporan Dan Pengungkapan
Pelaporan Dan Pengungkapancopharsky
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN Kementerian Dalam Negeri
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Indra Yu
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspvitalfrans
 
ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase F
ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase FATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase F
ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase FModul Guruku
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxDebiCarolina2
 
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docxEkonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docxGALIHSETYO11
 
324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdf
324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdf324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdf
324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdfSalmanLsm
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103dengkol
 
Sifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen KeuanganSifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen KeuanganIwan Ridwan
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 

Similar to Presentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah (20)

Transformasi Struktural di Indonesia
Transformasi Struktural di IndonesiaTransformasi Struktural di Indonesia
Transformasi Struktural di Indonesia
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
Ak308 121075-873-10
Ak308 121075-873-10Ak308 121075-873-10
Ak308 121075-873-10
 
Pelaporan dan pengungkapan
Pelaporan dan pengungkapanPelaporan dan pengungkapan
Pelaporan dan pengungkapan
 
Pelaporan Dan Pengungkapan
Pelaporan Dan PengungkapanPelaporan Dan Pengungkapan
Pelaporan Dan Pengungkapan
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual asp
 
ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase F
ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase FATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase F
ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) Ekonomi Kelas 11 Fase F
 
Makalah akpem
Makalah akpemMakalah akpem
Makalah akpem
 
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptxBISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
BISNIS, PAJAK, DAN LINGKUNGAN PASAR KEUANGAN.pptx
 
ppt alk kel 3.pptx
ppt alk kel 3.pptxppt alk kel 3.pptx
ppt alk kel 3.pptx
 
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docxEkonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
Ekonomi Pembangunan Kawasan (AutoRecovered).docx
 
324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdf
324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdf324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdf
324579-pengaruh-laporan-hasil-pemeriksaan-ketid-797e8569.pdf
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
 
Sifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen KeuanganSifat Dasar Manajemen Keuangan
Sifat Dasar Manajemen Keuangan
 
Ppt bab 4 fix
Ppt bab 4 fixPpt bab 4 fix
Ppt bab 4 fix
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 

Recently uploaded

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (16)

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

Presentasi Analisis Laporan Kuangan Daerah

  • 1. Analisis Laporan Keuangan Ch. 6 Topik : Model-Model Analisis Kondisi Keuangan PEMDA Anggota kelompok : 1. Ahmad Zaenal Wafik 2. Hafid Khoir Maulana 3. Mehilda Rosdaliva 4. Satyabhakti Bella Nagari
  • 2. ▪ menjelaskan model-model analisis kondisi keuangan pemda ▪ model2 tersebut dikembangkan oleh ICMA (international city management assosiation) ▪ menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari setiap metode tersebut. 2 Cooper & Schindler, 2011 ▪ Andal ▪ Valid, ▪ Praktis Pendahuluan
  • 3. Fiscal Tren Monitoring System (FTMS) 3 • ICMA mengembangkan FTMS (1980) • Mengindentifikasi dan mengorganisasi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan (groves dkk, nollenberger dkk 2003). • Alat membantu membuat kebijakan jangka panjang (wilson, dkk 2010). • Sistem peringatan dini untuk memprediksi situasi keuangan pemda dengan analisis tren indikator keuangan (Ritonga, 2014)
  • 4. 1. Faktor pendapatan 2. Faktor belanja 3. Posisi operasi 4. Utang 5. Utang yg tidak didanai 6. Aktiva tetap 7. Kebutuhan masyarakat dan sumber daya 8. Kendala antar pemerintah 9. Resiko bencana 10. Budaya politik 11. Kondisi ekonomi eksternal (Nollenberger dkk 2003) Faktor Keuangan Faktor Lingkungan
  • 5. 5 1 • Mempelajari secara mendalam tentang gambaran FTMS 2 • Memilih beberapa indikator 42 indikator FTMS yang akan digunakan, yaitu sesuai dengan kondisi keuangan pemda 3 • Mengumpukan data dalam beberapa tahun(biasanya 5 tahun), kemudian menghitung rasio pada tabel untuk tiap2 indikator 4 • Membangun indikator, yaitu mengambarkan grafik setiap rasio dengan mengeplot nilai rasio dari waktu ke waktu untuk menyajikan tren 5 • Mengevaluasi hasil dengan mengidentifikasi tren yang tidak terduga (tren tidak menguntungkan). 6 • Melaksanakan pertimbangan profesional untuk mengembangkan pernyataan kebijakan. Langkah- Langkah Analisis
  • 6. KEKUATAN DAN KELAMAHAN Kekuatan FTMS • Mengkonsepkan definisi kondisi keuangan Pemda sebelum menentukan indikator untuk mengukur kondisi keuangan. • Menawarkan deksripsi lengkap tentang faktor- faktor yang membentuk situasi keuangan pemda Kelemahan FTMS • Terlalu banyak variabel u/ menganalisis faktor ekonomi • Memakan banyak waktu untuk interpretasi, dan presentasi • Tidak menjelaskan rasio mana yang lebih penting daripada rasio lainnya • Sangat bergantung pada penilaian profesional pegambil keputusan 6
  • 7. Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren Peringatan Dini Faktor keuangan 1. Pendapatan Pendapatan per kapita Pendapatan operasional neto/populasi Pendapatan terikat Pendapatan operasional terikat/pendapatan operasional neto Pendapatan antar pemerintah Pendapatan opersional antara pemerinta/ pend. Opr,bruto Pendapatan elastic Pend.Opr. Elastic/Pend.Opr. Neto Pendapatan sekali waktu Pend.Opr. Sekali waktu/ Pend. Opr. Neto Pendapatan Pajak Pendapatan Pajak (harga konstan) Pajak Properti tidak terkumpul Pajak Properti tdk terkumpul/ pajak properti neto Cakupan retribusi Pendapatan retribusi/ belanja jasa terkait Surplus/defisit pendapatan Surplus atau defisit pendapatan/pend.opr. neto
  • 8. 8 Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren Peringatan Dini Faktor keuangan 2. Belanja Belanja per kapita Belanja Opr. Neto (harga konstan/populasi Belanja per pegawai Belanja Opr. Untuk suatu fungsi/total belanja opr. Neto Pagawai per kapita Jumlah pegawai pemda/populasi Belanja tetap Belanja tetap/belanja opr. Neto Fringe benefits Belanja fringe benefit/gaji dan tunjangan 3. Posisi operasi Surplus atau defisit Opr. Defisit or surplus operasional dana umum/pendapatan operasional neto Posisi operasional pemda Modal kerja pemda atau pend. Opr. (harga konstan) Saldo dana Saldo dana bebas/pend.opr.neto Likuiditas Kas dan investasi jangka pendek/hutang jangka pendek
  • 9. 9 Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren Peringatan Dini Faktor keuangan 4. Struktur Hutang Hutang jangka pendek Hutang jangka pendek/Pend.Opr. Neto Hutang jangka panjang Hutang jangka panjang/assesed waluation, populasi atau pendapatan personal Debt service Net direct debt service/pendapatan opr. Bersih Hutang tumpang tindih Jangka panjang tumpang tinfih terikat hutang/assesed valuation 5. Hutang didanai Hutang pensiun Hutang pensiun/gaji dan tunjangan Aset pensiun Aset program pensiun/manfat pensiun yang dibayarkan Imbalan pasca kerja Total hutang utk imbalan pasca kerja/jumlah pegawai pemda
  • 10. 10 Peringatan Dini Faktor keuangan 6. Kondisi aktiva tetap Upaya pemeliharaan Belenja pemeliharaan aset tetap (harga konstan)/jumlah kuantitas aset Belanja modal Belanja modal dari dana opersioanal/belanja operasional neto Faktor Lingkungan 7. Kebutuhan masyarakat dan sumberdaya Jumlah populasi Jumlah populasi Kepadatan penduduk Jumlah populasi/luas wilayah dalam mil persegi Umur Jumlah populasi dibawah 18 atau lebih 64/jumlah populasi Pendapatan personal per kapita Pendapatan personal(harga konstan)/jumlah populasi Rumah tangga miskin Rumah tangga miskin/rumah tangga dalam ribuan Nilai properti Perubahan nilai properti/nilai properti tahun sebelumnya Nilai propreti 5 pembayra pajak tertinggi Nilai properti 5 pembayar pajak tertinggi/total nilai properti
  • 11. 11 Faktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren Peringatan Dini Kepemilikan rumah Tingkat kepemilikan rumah Tingkat Lowongan Tingkat lowongan Tingkat kriminalitas Tingkat kriminal Pengangguran Jumlah lapangan kerja di masyarakat Aktivitas bisnis Penjualan ritel, jumlah unit bisnis, penerimaan bisnis bruto 8. Kendala antar pemerintah Belanja wajib Belanja wajib/total belanja operasional Pembatasan otorisasi fiskal Lihat kerts kerja tren
  • 12. Diadaptasi dari nollenberger et al. (2003) 12 aktor Indikator Sub_Indikator Formula Tren Peringatan Dini 9. Resiko bencana Potensi bencana alam dan kesiapan pemda Lihat kerts kerja tren 10. Kultur Politik Sikap terhadap pajak, layanan, dan proses politik N/A N/A 11. Kondisi Ekonomi ekternal Inflasi nasional, regional, tenaa kerja, bursa. N/A N/A
  • 13. Kloha et al. (2005) mendefinisikan financial distress sebagai kegagalan pemerintah dalam memenuhi standar dalam bidang posisi operasi, utang, serta kebutuhan dan sumber daya masyarakat selama beberapa tahun berturut-turut. 13 Teori Kloha
  • 14. 14 1. Pertumbuhan penduduk 2. Peningkatan nilai pajak riil 3. Penurunan nilai pajak yang signifikan 4. Pengeluaran dana umum sebagai presentase dari nilai kena pajak 5. Defisit operasi dana umum 6. Defisit operasi dana umum tahun sebelumnya 7. Ukuran saldo dana umum 8. Defisit dana dalam tahun berjalan atau tahun sebelumnya 9.Utang umum jangka panjang sebagai presentase dari nilai kena pajak 9 Indikator Kesehatan Keuangan Pemda
  • 15. Jenis-Jenis Eksternalitas Produsen Terhadap Produsen Lain Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Produsen terhadap konsumen Suatu produsen dikatakan mempunyai ekternal efek terhadap konsumen, jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumahtangga (konsumen). Konsumen terhadap konsumen lainnya Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau menggangu fungsi utilitas konsumen yang lain. 15 Konsumen terhadap produsen Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu. Indikator Deskripsi Standar Penilaian Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan 2 tahun Jika <0, maka 1 Peningkatan nilai pajak riil Pertumbuhan 2 tahun Jika <0, maka 1 Penurunan nilai pajak yang signifikan Memperhatikan penurunan yang besar selama periode dua tahun Jika <-0,4 maka 1 Pengeluaran dana umum sebagai presentase dari nilai kena pajak Biaya dana umum saat ini dibagi dengan nilai pajak saat ini Township: Jika >0,01 maka 1 Cities: Jika >0,05 maka 1 Defisit operasi dana umum (Pendapatan dana umum saat ini – pengeluaran umum saat ini) dibagi dengan pendapatan dana umum Jika <-0,01 maka 1 Defisit operasi dana umum tahun sebelumnya Cek indikator 5 selama dua tahun sebelumnya Sebuah unit diberikan satu poin untuk setiap tahun jika deficit operasi ditemukan. Skor berkisar 0 sampai dengan 2 Ukuran saldo dana umum Saldo dana umum sebagai persentase dari pendapatan dana umum Jika <0,13 maka 1 Defisit dana dalam tahun berjalan atau tahun sebelumnya Defisit saat ini atau tahun sebelumnya dalam dana utama Jika deficit dan ditemukan, maka unit skor 1 Utang umum jangka panjang sebagai presentase dari nilai kena pajak Hutang umum jangka panjang tahun ini dibagi dengan nilai kena pajak saat ini Jika >0,06 maka 1
  • 16. Ekternalitas Negatif kegiatan produksi atau konsumsi yang menciptakan biaya eksternal Contoh : • Knalpot Kendaraan • Limbah Pabrik mencemari sungai • Asap Rokok Kelebihan 1. Pemenuhan kriteria face validity. Dimana model ini memberikan definisi tentang kondisi keuangan pemda (financial distress) sebelum mengembangkan indicator kondisi keuangan pemda. 2. Adanya indeks komposit guna menyimpulkan tingkat kesehatan kondisi keuangan pemerintah daerah. 3. Penciptaan system peringatan dini berdasarkan indeks komposit dengan pengelompokan kondisi keuangan menjadi: sehat (0 - 4), awas (5), peringatan (6 - 7) dan darurat (8 - 10). 4. Pemenuhan kriteria validitas konkrumen, dimana mereka menguji model dengan kondisi aktual subjek amatan. 5. Adanya atribut kunci atau kriteria sebagai pedoman dalam pengembangan instrument, atribut tersebut adalah: a) Valid secara teoritis b) Memiliki kemampuan prediktif c) Sesuai dengan kepentingan pemda d) Menggunakan data yang disediakan untuk public e) Seragam dan dikumpulkan secara teratur f) Dapat diakses dan mudah dipahami g) Tidak rentan terhadap manipulasi h) Dapat membedakan denganbaik antara pemda yang dievaluasi.
  • 17. Ekternalitas Negatif Price of Sugar Quantity of Sugar Demand (Private value) Supply (Private cost) 0 Equilibrium Q market Social Cost Optimum Q optimum Cost of waste Kekurangan 1.Penentuan ambang batas indicator yang “sewenang – wenang” (Jung, 2009) 2.Dalam model ini tidak dijelaskan konsep cara membuat pisah batas skala untuk mengkategorikan kondisi keuangan pemerintah daerah 3.Model ini cacat karena penggunaan variable non-keuangan sosial ekonomi contoh: indicator pertumbuhan dalam menilai kondisi keuangan pemda (Wang, 2007) 4.Tidak diujinya validitas dan reabilitas instrument.
  • 18. Model Brown: Uji 10-Poin Kondisi Keuangan • Brown (1993, 1996)  10 rasio kunci mengukur kondisi keuangan pemda dengan populasi < 100.000 orang. • ke-10 rasio tersebut terdiri dari 4 faktor dasar keuangan pemda, yaitu: 18 Pendapa -tan Belanja Posisi Operasi Struktur Utang
  • 19. Tabel Model Brown Tes 10-Poin-Rasio Faktor-Faktor Keuangan Rasio Interpretasi Pendapatan Total pendapatan/Populasi Rasio tinggi  kemampuan Pemda lebih besar utk peroleh tambahan pendapatan Total pendapatan dana umum dari sumber sendiri/total pendapatan dana umum Rasio tinggi  Pemda tidak bergantung pada organisasi eksternal Pemda Sumber dana umum dari dana lainnya/total sumber dana umum Rasio rendah  Pemda tidak harus bergantung pada transfer operasi untuk biayai operasional pemerintahan umum Belanja Pengeluaran operasional/pengeluaran total Rasio rendah  infrastruktur terjaga dengan baik Posisi Operasional Total pendapatan/pengeluaran total Rasio tinggi  Pemda mengalami ekuitas positif antar periode Unreserved saldo dana umum/total pendapatan dana umum Rasio tinggi  Pemda memiliki sumber daya utk mengatasai kekurangan sementara pendapatan Jumlah dana kas umum dana investasi/jumlah kewajiban dana umum Rasio tinggi  kas Pemda tersedia dan dapat digunakan membayar kewajiban jangka pendek Struktur Utang Jumlah kewajiban dana umum/total pendapatan dana umum Rasio rendah  kewajiban jangka pendek mudah dilayani oleh aliran normal pendapatan tahunan Utang langsung jangka panjang/populasi Rasio rendah  Pemda mampu membayar utang umum jangka panjang Layanan utang/total pendapatan Rasio rendah  Pemda mampu membayar persyaratan layanan utang saat jatuh tempo Diadaptasi dari Brown (1993, 1996) dalam Analisis Laporan Keuangan Pemda, Ritonga, 2014.
  • 20. Langkah-langkah Mengukur Keuangan Pemda: 20 Langkah 1: Analis hitung 10 rasio keuangan kunci seluruh Pemda berdasarkan database laporan keuangan. Langkah 2: Bandingkan rasio suatu Pemda dengan rasio Pemda lain. Q1 (-1): 25% terburuk Q2 (0) Q3 (1) Q4 (2): 25% terbaik Langkah 3: Beri skor kondisi keuangan berdasarkan hasil perbandingan langkah kedua skor >10 (terbaik) skor 5-9 (lebih baik) skor 1-4 (rata-rata) skor 0 s/d -4 (lebih buruk) skor <-5 (terburuk)
  • 21. 21
  • 22. Kelebihan Model Brown: • Mampu evaluasi kondisi keuangan pemda hanya dengan 10 indikator dan membandingkan (benchmarking) data acuan. • Indeks komposit kondisi keuangan  gambaran kondisi keuangan pemda komprehensif  stakeholders menilai kondisi keuangan secara cepat dan efektif. • Terdapat 4 klasifikasi tingkat kondisi keuangan pemda (Q1-Q4). 22
  • 23. Kekurangan Model Brown: • Interpretasi total skor (tes 10-poin)  bersifat relatif (lebih baik atau lebih buruk). Skor total tidak sediakan penafsiran mutlak (sehat finansial/sulit finansial). • Asumsi bobot tiap rasio sama. • Tidak terdpt definisi kondisi keuangan pemda indikator tidak berdasarkan definisi jelas  tidak penuhi kriteria face validity. 23
  • 24. Kekurangan Model Brown: • Tidak tetapkan atribut/kriteria kunci sbg pedoman kembangkan instrumen. • Tidak ada penjelasan metode pengelompokkan pemda mjd 5 kondisi keuangan. • Tidak menguji keakuratan pisah batas untuk kelompokkan kondisi keuangan pemda. • Tidak menguji validitas prediksi, konvergen, konkruen, dan keandalan dari ke-10 rasio. 24
  • 25. 25 Perbandingan model pengukuran kondisi keuangan pemda Model/Kriteria Instrumen yang Baik FTMS Brown Kloha et al Andal Menguji keandalan indikator-indikator penyusun suatu dimensi n.a n.a n.a menguji keandalan semua indikator pembentuk indeks komposit keuangan pemda n.a n.a n.a Valid Face Validity (Definisikan kondisi keuangan pemda) ada n.a n.a Validitas prediksi (cth: menguji hubungan dengan faktor yang relevan) n.a n.a n.a Validitas konvergen (cth: menguji keterkaitan dengan fakr-faktor yg berkaitan secara teoritis) n.a n.a n.a Validitas Konkuren (cth: menguji kemampuan untuk membedakan) n.a ada ada Praktis Mudah diinterpretasikan (adanya indeks komposit keuangan) n.a ada ada Ekonomi (menggunakan data publik yang tersedia) ada ada ada Convenience (gunakan data yang diterbitkan secara periodik) ada ada ada