Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan, termasuk strategi, metode, sasaran, dan sejarah perkembangannya. Promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat dengan melakukan pendidikan, pemberdayaan, dan pengaruh terhadap lingkungan untuk mendukung kesehatan.
2. Perilaku merupakan factor terbesar kedua
setelah factor lingkungan, yg memengaruhi
kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat
(Blum,1974).
Oleh karena itu dalam rangka membina dan
meningkatkan kes,maka intervensi atau upaya yg
ditujukan kpd factor perilaku.
02/04/2020 2
A. Pendidikan kesehatan dan Perilaku
3. Upaya merubah perilaku dapat dilakukan
dengan :
1. Tekanan (Enforcement)
Dengan cara tekanan, paksaan . Upaya ini biasa
dalam bentuk undang-undang atau peraturan,
instruksi, tekanan fisik maupun nonfisik, sanksi,
dsb.
Pendekatan cara ini perubahan perilaku tidak
langgeng, karena perubahan yg dihasilkan dgn
cara ini tidak didasari oleh pengertian dan
kesadaran yg tinggi .
02/04/2020 3
4. 2. Pendidikan (Education)
Dilakukan dengan cara persuasi, bujukan,
himbauan, memberikan informasi, memberikan
kesadaran, melalui kegiatan pendidikan atau
promosi kes.
Cara ini memakan waktu yg lama , tetapi
hasilnya maksimal, karena menumbuhkan
kesadaran masyarakat.
02/04/2020 4
5. Menurut Lawrence Green (1980), perilaku
dipengaruhi oleh 3 factor, yaitu :
1. Faktor predisposisi (Predisposing factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap mas
thd kes, tradisi dan kepercayaan masy thd hal-
hal yg berkaitan dgn kes. Sistem nilai yg dianut
masy, tingkat pendidikan, tingkat social ekonomi
dll.
Contoh : Untuk merubah perilaku ibu hamil agar
rutin mengontrol kehamilannya, diperlukan
pengetahuan dan kesadaran bumil tsb untuk
mengontrol kehamilan, spt manfaat makanan yg
bergizi, tekanan darah yg terkontrol dll.
02/04/2020 5
6. 2. Faktor pemungkin (Enabling factors)
Faktor ini mencakup sarana dan prasarana atau
fasilitas kes bagi masy. Misalnya air bersih,
tempat pembuangan sampah, tempat
pembuangan tinja, ketersediaan makanan
bergizi dsb.
Termasuk juga fasilitas pelayanan kes spt
puskesmas, RS, poliklinik, posyandu, polindes,
pos obat desa, dokter atau bidan , praktek
dokter dsb. Bumil mau memeriksakan diri ke
puskesmas apabila dia yakin puskesmas tersebut
memenuhi kebutuhannya.
02/04/2020 6
7. 3. Faktor Penguat (Reinforcing factors)
Faktor ini meliputi factor sikap dan perilaku
tokoh masy (toma), tokoh agama (toga) sikap
dan perilaku tenaga kes termasuk petugas kes.
Termasuk juga undang-undang,
Perilaku masy sering mengadopsi perilaku toma
atau toga. Undang-undang diperlukan untuk
memperkuat perilaku masy tsb.
Oleh karena itu intervensi pendidikan (promosi)
kes hendaknya dimulai dgn mendiagnosa ke-3
factor diatas.
02/04/2020 7
8. BATASAN PROMOSI KESEHATAN
Pendidikan secara umum adl segala upaya yg
direncanakan untuk memengaruhi orang lain, baik
individu, kelompok atau masy, shg mereka
melakukan apa yg diharapkan oleh pelaku pend.
Unsur-unsur pendidikan yakni :
1. Input adl sasaran pendidikan (individu,
kelompok, masy) dan pendidik (pelaku
pendidikan)
2. Proses (upaya yg direncanakan untuk
memengaruhi orang lain)
3. Output (melakukan apa yg diharapkan atau
perilaku)
02/04/2020 8
9. Output yg diharapkan dari suatu promosi kes
adalah perilaku kes, atau perilaku untuk
memelihara dan meningkatkan kes yg kondusif.
Perubahan perilaku yg tidak kondusif ke prilaku yg
kondusif mengandung berbagai dimensi sbb :
1. Perubahan perilaku.
Perubahan perilaku masy yg tidak sesuai dgn nilai-
nilai kes menjadi perilaku yg sesuai dgn nilai-nilai
kes, atau perilaku negative ke perilaku positif.
Perilaku yg merugikan kes yg perlu dirubah, mis
merokok, minum-minuman keras dll.
02/04/2020 9
10. 2. Pembinaan Perilaku
Pembinaan perilaku ditujukan kpd perilaku masy
yg sudah sehat agar tetap dipertahankan
kesehatannya. Misalnya olahraga, makan dgn
makanan seimbang, menguras bak mandi secara
teratur, membuang sampah ditempatnya dsb.
3. Pengembangan Perilaku
Pengembangan perilaku sehat terutama
ditujukan untuk membiasakan hidup sehat bagi
anak-anak.
02/04/2020 10
11. STRATEGI PROMOSI KES
BERDASARKAN PIAGAM OTTAWA
Konferensi International Promosi kes di Ottawa Canada
1986 menghasilkan Piagam Ottawa, salah satu rumusan
strategi promosi kes dikelompokkan menjadi 5 butir :
a. Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy public
policy)
Kegiatan ini ditujukan kpd para pembuat keputusan dan
penentu kebijakan, shg dikeluarkan atau dikembangkan
kebijakan-kebijakan pembangunan berwawasan kes.
Mis. Apabila mendirikan pabrik harus dilakukan analisis
thd dampak lingkungan. Sebagai mana jauh lingkungan
akan tercemar, dsb.
02/04/2020 11
12. b. Lingkungan yg mendukung (Supportive
environment)
Kegiatan ini mengembangkan jaringan
kemitraan dan suasana yg mendukung.
Kegiatan ini ditujukan kpd para pemimpin
organisasi masy serta pengelola tempat-tempat
umum.
Kegiatan ini diharapkan memperhatikan
dampaknya thd lingkungan, baik lingkungan
nonfisik maupun lingkungan fisik yg mendukung
atau kondusif thd kes masy.
02/04/2020 12
13. c. Reorientasi pelayanan kes (Reorient health
service)
Kes masy bukan hanya masalah pihak pemberi
pelayanan (procider), baik pemerintah maupun
swasta saja, melainkan juga masalah masy
sendiri (consumer)
Masyarakat diberdayakan dan dilibatkan dalam
pelayanan kes dalam memelihara dan
meningkatkan kes itu sendiri. Bentuk
pemberdaan masy melalui LSM, Pelatihan-
pelatihan dan upaya-upaya swadaya masy
sendiri.
02/04/2020 13
14. d. Keterampilan individu (Personal skill)
Yakni keterampilan anggota masy agar mampu
memelihara dan meningkatkan kes mereka
sendiri.
Seyogyanya anggota masy memp pengetahuan
dan kemampuan yg baik thd cara-cara
memelihara kes, mengenal penyakit, mampu
mencegah penyebabnya, dan mampu mencari
pengobatan yg layak bilamana mereka sakit.
02/04/2020 14
15. e. Gerakan masyarakat (Community action)
Masyarakat melakukan kegiatan bersama untuk
meningkatkan kes
. Masyarakat secara sadar melakukan kegiatan
bersama untuk meningkatkan kes.
02/04/2020 15
∝
16. SASARAN PROMOSI KESEHATAN
Tujuan akhir dari promosi kesehatan adl
kemampuan masy untuk memelihara dan
meningkatkan kes mereka sendiri.
Secara prinsipil, sasaran promosi kesehatan
adalah masyarakat. Masyarakat dapat dilihat
dalam konteks komunitas, keluarga maupun
individu. Sasaran promosi kesehatan juga dapat
dikelompokkan menurut ruang lingkupnya,
yakni tatanan rumah tangga, tatanan sekolah,
tatanan tempat kerja, tatanan tempat-tempat
umum, dan institusi pelayanan kesehatan.
02/04/2020 16
17. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan.
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi
definisi : Proses pemberdayaan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya.
2. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/ Penyuluhan
Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/Pendidikan
Kesehatan merupakan bagian penting (core) dari
Promosi Kesehatan.
3. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan
perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya
mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang
sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku
dan kualitas kesehatan
02/04/2020 17
18. 4. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang
bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan dari upaya preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan) dan
rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian
upaya kesehatan yang komprehensif.
5. Promosi kesehatan, selain tetap menekankan
pentingnya pendekatan edukatif yang
selanjutnya disebut gerakan pemberdayaan
masyarakat, juga perlu dibarengi dengan
upaya advokasi dan bina suasana (social
support).
02/04/2020 18
19. 6. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang
dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu di
rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah
(where we learn), di tempat kerja (where we
work), di tempat-tempat umum (where we play
and do everything) dan di sarana kesehatan
(where we get health services).
7. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih
ditekankan lagi, yang dilandasi oleh kesamaan
(equity), keterbukaan (transparancy) dan saling
memberi manfaat (mutual benefit). Kemitraan ini
dikembangkan antara pemerintah dengan
masyarakat termasuk swasta dan Lembaga
Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program
dan lintas sektor.
02/04/2020 19
20. • Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih
menekankan pada proses atau upaya, dengan
tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak
kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah untuk
mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan
atau peningkatan perilaku individu dan
masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur:
adalah mutu dan frekwensi kegiatan seperti:
advokasi, bina suasana, gerakan sehat
masyarakat, dll.
02/04/2020 20
21. Metode dan Media Promosi Kesehatan
Metode :
• Metode Promosi Individual :Bimbingan dan
penyuluhan, Interview (wawancara).
• Metode Promosi Kelompok
Kelompok Besar : Ceramah, Seminar
• Kelompok Kecil : Diskusi, Brain Storming, Snow
Ball, Buzz Group, Role Play, Permainan
Simulasi.
• Metode Promosi Kesehatan Massal : Public
Speaking, Media Massa
02/04/2020 21
22. • Sejarah Promosi Kesehatan
– Era propaganda dan Pendidikan Kesehatan Rakyat (masa
kemerdekaan sampai 1960an) Pada tahun 1924 oleh
pemerintah Belanda dibentuk Dinas Higiene. Kegiatan
pertamanya berupa pemberantasan cacing tambang di
daerah Banten. Bentuk usahanya dengan mendorong
rakyat untuk membuat kakus/jamban sederhana dan
mempergunakannya. Lambat laun pemberantasan cacing
tambang tumbuh menjadi apa yang dinamakan “Medisch
Hygienische Propaganda”. Propaganda ini kemudian
meluas pada penyakit perut lainnya, bahkan melangkah
pula dengan penyuluhan di sekolah-sekolah dan
pengobatan kepada anak-anak sekolah yang sakit.
Timbullah gerakan, untuk mendirikan “brigade sekolah”
dimana-mana.
– Perintisan Pendidikan Kesehatan Rakyat oleh Dr. R. Mohtar
02/04/2020 22
23. • Era Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan (1960-1980)
Munculnya istilah Pendidikan Kesehatan dan
diterbitkannya UU Kesehatan 1960
Ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional (12 November
1964)
• Era PKMD, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan
melalui Media Elektronik (1975-1995)
Peran serta dan pemberdayaan masyarakat (Deklarasi
Alma Ata, 1978)
Munculnya PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa)
Munculnya Posyandu
Penyuluhan kesehatan melalui media elektronik (dialog
interaktif, sinetron dll)
02/04/2020 23
24. Era Promosi dan Paradigma Kesehatan (1995-2005)
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I di Ottawa, Kanada, munculnya istilah
promosi kesehatan (Ottawa Charter, 1986)
Memuat 5 strategi pokok Promosi Kesehatan, yaitu :
(1) Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (healthy public policy);
(2) Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportive environment);
(3) Memperkuat gerakan masyarakat (community action);
(4) Mengembangkan kemampuan perorangan (personnal skills) ; dan
(5) Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reorient health services).
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan II di Adelaide, Australia (1988)
Konferensi ini menekankan 4 bidang prioritas, yaitu:
(1) Mendukung kesehatan wanita;
(2) Makanan dan gizi;
(3) Rokok dan alkohol; dan
(4) Menciptakan lingkungan sehat.
02/04/2020 24
25. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan III di Sundval,
Swedia (1991)
• Konferensi ini mengemukakan 4 strategi kunci, yakni:
(1) Memperkuat advokasi diseluruh lapisan masyarakat;
(2) (2) Memberdayakan masyarakat dan individu agar
mampu menjaga kesehatan dan lingkungannya
melalui pendidikan dan pemberdayaan;
(3) Membangun aliansi; dan
(4) Menjadi penengah diantara berbagai konflik
kepentingan di tengah masyarakat.
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan IV di
Jakarta, Indonesia (Jakarta Declaration on Health
Promotion, 1997)
02/04/2020 25
26. Promosi Kesehatan abad 21 adalah :
• Meningkatkan tanggungjawab sosial dalam
kesehatan;
• Meningkatkan investasi untuk pembangunan
kesehatan;
• Meningkatkan kemitraan untuk kesehatan;
• Meningkatkan kemampuan perorangan dan
memberdayakan masyarakat;
• Mengembangkan infra struktur promosi
kesehatan.
02/04/2020 26