Uh 3 sistem saraf dan kelangsungan hidup makluk hidup
Pengamatan gejala alam
1.
2.
3. PENGAMATANGEJALANALAM
1. GEJALA ALAM BIOTIK DAN
ABIOTIK
2. MIKROSKOP
3.MEMBUAT OBJEK PENGAMATAN
4. KOLEKSI DAN PENGAWETAN
MAHLUK HIDUP
5. KESELAMATAN KERJA
4.
5. Cahaya matahari ,hawa sejuk ,tiupan
angin,aliran air,dan pertumbuhan
tumbuhan merupakan contoh gejala
alam.Gejala alam dapat di bagi
menjadi 2,yaitu gejala alam kebendaan
dan gejala alam kejadian menyangkut
komponen biotik dan abiotic .
Biotik ( mahkluk hidup ) dan abiotic
( mahkluk tak hidup ) .
6.
7.
8. Semua mahkluk hidup melakukan aktivitas ,
seperti tumbuh , bergerak , berkembang biak
, menanggapi rangsang , dan mengeluarkan
zat sisa . Aktivitas tersebut merupakan gejala
alam kejadian komponen biotik . Sebagai
contoh : Kupu kupu itu sedang terbang
kesana kemari , mencari madu . Dan
mengisap sari sari bunga tersebut .
Sebagai contoh : Lebah belang terbang
disekitar bunga mawar merah yang
batangnya berduri untuk mengambil madu .
9. Komponen Biotik : Lebah belang dan
bunga mawar merah . kira kira yang
manakah yang gejala alam kejadian dan
gejala alam kebendaan komponen biotik ?
Gejala alam kebendaan komponen biotik :
Pola belang pada lebah , warna merah
dan duri pada mawar . sedangkan gejala
alam kejadian komponen biotik : Terbang
dan mengambil madu .
10.
11. Abiotik artinya benda tak hidup .
Udara , air , cahaya matahari ,
tanah , batu , dan api merupakan
komponen abiotic .
Sama seperti biotik , gejala
alam kebendaan abiotic
merupakan keadaan atau ciri ciri
benda tak hidup .
12. Sebagai contoh : sifat udara : menempati
ruang , dapat bergerak bebas , volumenya
tidak tetap , dan tidak berwarna ; Air dapat
bergerak bebas sesuai dengan keadaan ruang
dan volumenya tetap ; Tanah ada yang
berwarna merah , hitam ,dan kuning ; Tanah
dapat merupakan tanah liat , tanah lempung ,
tanah gembur ; cahaya dapat menembus
udara dan air ; batu ada yang kecil dan ada
yang besar , ada yang berwarna hitam ada
pula yang berwarna cokelat ; Api bercahaya ,
warnanya merah atau ungu ; Api mempunyai
sifat panas sehingga dapat membakar .
13. Peristiwa yang terjadi pada benda tak
hidup yaitu gejala alam kejadian
komponen abiotic .
Sebagai contoh : udara
berpindah dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang
bertekanan rendah ; Air mengalir dari
tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah ; Salju turun pada musim
dingin .
14.
15.
16. Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan
untuk melihat dan mengamati benda-benda
yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu
dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop
berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang
berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti
melihat.
17. Benda kecil dilihat dengan cara
memperbesar ukuran bayangan benda
tersebut hinga berkali-kali
lipat.Bayangan benda dapat
dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali,
bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang
mampu dijangkau semakin meningkat
seiring dengan perkembangan
teknologi .
18. Ilmu yang mempelajari objek-objek
berukuran sangat kecil dengan
menggunakan mikroskop disebut
Mikroskopi. Mikroskop ditemukan
oleh Anthony Van Leewenhoek,
penemuan ini sangat membantu
peneliti dan ilmuan untuk
mengamati objek mikroskopis.
19. Mikroskop memiliki fungsi sebagai
berikut :
1. Fungsi utamanya adalah untuk
melihat dan mengamati objek
dengan ukuran sangat kecil yang
tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang
20. 2. Fungsi lainnya dari mikroskop
tetap akan berakar pada fugsi
utamanya, bedanya beberapa jenis
mikroskop dibuat untuk fungsi
yang lebih detail, contohnya ada
jenis mikroskop yang dibuat hanya
untuk mengamati satu jenis objek
mikroskopis saja.
21. Intinya Fungsi mikroskop tetap
untuk mengamati objek dengan
ukuran sangat kecil (mikroskopis)
yang tidak mampu dilihat dengan
mata telanjang.
22. Agar dapat menggunakan mikroskop kita
harus mengetahui bagian-bagiannya
terlebih dahulu, untuk itu silahkan
sahabat menyimak penjelasan kami
tentang bagian-bagian mikroskop ini.
Bagian Mikroskop terbagi menjadi
bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-
Optik)
25. 1. Lensa Okuler, yaitu lensa yang
terdapat di bagian ujung atas
tabung pada gambar, pengamat
melihat objek melalui lensa ini.
Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar kembali bayangan
dari lensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 6,
10, atau 12 kali.
26. 2. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat
dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa
objektif pada mikroskop, yaitu dengan
perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat
menggunakan lensa objektif pengamat
harus mengoleskan minyak emersi ke bagian
objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai
pelumas dan untuk memperjelas bayangan
benda, karena saat perbesaran 100 kali,
letak lensa dengan objek yang diamati
sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
27. 3. Kondensor, yaitu bagian yang dapat
diputar naik turun yang berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin dan
memusatkannya ke objek.
4. Diafragma, yaitu bagian yang
berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk dan
mengenai preparat.
28. 5. Cermin, yaitu bagian yang
berfungsi untuk menerima dan
mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan
cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.
29.
30. 1. Revolver, yaitu bagian yang
berfungsi untuk mengatur
perbesaran lensa objektif yang
diinginkan.
2. Tabung Mikroskop, yaitu bagian
yang berfungsi untuk
menghubungkan lensa objekti dan
lensa okuler mikroskop.
31. 3.Lengan Mikroskop, yaitu bagian
yang berfungsi untuk tempat
pengamat memegang mikroskop.
4. Meja Benda, yaitu bagian yang
berfungsi untuk tempat menempatkan
objek yang akan diamati, pada meja
benda terdapat penjepit objek, yang
menjaga objek tetap ditempat yang
diinginkan.
32. 5. Makrometer (pemutar kasar), yaitu
bagian yang berfungsi untuk menaikkan
atau menurunkan tabung secara cepat
untuk pengaturan mendapatkan kejelasan
dari gambaran objek yang diinginkan.
6. Mikrometer (pemutar halus), yaitu
bagian yang berfungsi untuk menaikkan
atau menurunkan tabung secara lambat
untuk pengaturan mendapatkan kejelasan
dari gambaran objek yang diinginkan.
33. 7. Kaki Mikroskop, yaitu bagian
yang berfungsi sebagai penyagga
yang menjaga mikroskop tetap
pada tempat yang diinginkan, dan
juga untuk tempat memegang
mikroskop saat mikroskop hendak
dipindahkan.
34. Secara Umum berdasarkan sumber
energi yang dimanfaatkan terdapat
dua jenis mikroskop, yaitu :
35.
36. Sesuai dengan namanya, Mikroskop cahaya
adalah jenis mikroskop yang
memanfaatkan cahaya sebagai sumber
energi agar dapat memperbesar bayangan
objek. Mikroskop cahaya menggunakan
lensa untuk memusatkan cahaya pada
objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-
sekolah di Indonesia menggunakan
Mikroskop cahaya untuk alat belajar.
37. Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa
berasal dari cahaya matahari, bisa juga
berasal dari cahaya lampu. Biasanya
mikroskop cahaya memiliki tiga lensa
objektif dengan masing-masing
pembesaran lemah (4 atau 10 kali),
sedang (40 kali), kuat (100kali), dan
lensa okuler pembesaran 10 kali. Jadi
kebanyak mikroskop cahaya memiliki
pembesaran maksimum 1000 kali dari
ukuran sebenarnya.
38. Mikroskop cahaya ada yang hanya
memiliki satu lensa okuler (monokuler)
adapula yang memiliki dua lensa okuler
(binokuler). Mikroskop yang memiliki
satu lensa okuler umumnya hanya
mampu melihat panjang dan lebar
objek, sedangkan yang memiliki dua
lensa okuler bisa melihat objek secara 3
dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi
objek. Mikroskop Binokuler juga dikenal
dengan nama Mikroskop Stereo.
39.
40. Mikroskop Elektron adalah jenis
mikroskop yang memanfaatkan
elektron sebagai sumber energi untuk
memperbesar bayangan objek.
Mikroskop Elektron menggunakan
magnet sebagai pengganti lensa, yang
berguna untuk memusatkan sumber
energi ke objek yang akan diamati.
41. Mikroskop Elektron mampu
memperbesar objek hingga satu
juta kali ukuran objek sebenarnya,
dan seperti yang telah saya
jelaskan sebelumnya, kemampuan
memperbesar objek ini akan terus
berkembang seiring kemajuan
teknologi.
42. Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu
Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) yang
cara kerja dengan menembuskan elektron
terhadap objek, dan gambaran objek
terlihat pada layar.
Kemudian ada Mikroskop Elektron
Scanning yang dapat menampilkan
gambaran 3 dimensi dari objek dengan
memberikan gambaran permukaan,
jaringan, dan struktur objek yang diamati.
44. Selanjutnya akan dipelajari cara
pembuatan objek
pengamatanuntuk mikroskop, yang
biasa disebut preparat, serta
persiapan dalammelakukan
pembedahan sederhana.
45. Bahan-bahan yang menjadi objek
pengamatan mikroskop
biasanyaberukuran sangat kecil dan tipis.
Oleh karena itu, bahan yang
menjadiobjek pengamatan harus diiris
(disayat) setipis mungkin. Irisan
dapatmelintang atau membujur
tergantung pada jenis bahan dan tujuan
daripengamatan tersebut.
46.
47. Sebelum diiris, bahan terlebih dulu
dipotong kecil. Untuk mengiris,pegang
bahan di antara ibu jari dan telunjuk
tangan kiri, lalu selipkanantara gabus
tutup botol, wortel atau empulur
singkong. Pegang pisau diantara ibu jari
dan telunjuk tangan kanan, lalu letakkan
di atas telunjuktangan kiri atau gabus
tutup botol yang berisi bahan. Buatlah
beberapairisan setiap kali menyediakan
preparat.
48. Ambillah irisan itu denganalat, lalu
masukkan ke dalam kaca objek
yang sebelumnya telah
ditetessedikit cairan. Lalu,
perlahan-lahan tutup dengan kaca
penutup, jangansampai ada
gelembung yang terperangkap.
49. Untuk menutup objek yang akan
diamati, mula-mula kaca
penutupdiletakkan miring hingga 45º
dengan kaca objek. Dengan
perlahan-lahan, simpan kaca
penutup hingga menempel
seluruhnya padakaca objek.
50. Tujuan dilakukannya pembedahan
adalah untuk mengamatistruktur
hewan, terutama hewan
vertebrata. Untuk
melakukanpembedahan,
diperlukan seperangkat alat bedah
(dissecting kit) danmeja bedah
(preparasi).
51. Minimal peralatan yang harus tersedia
ketikaakan melakukan suatu
pembedahan adalah gunting, pisau,
pinset, jarum bertangkai panjang, dan
jarum pentul. Agar sisa hewan
yangtelah dibedah tidak membusuk
dan dapat digunakan kembali
untukpengamatan berikutnya,
simpanlah hewan di dalam wadah
tertutupyang telah diisi formalin 4% -
5%.
52. Untuk membuat sediaan segar
dapat dilakukan dengan
membuatirisan melintang atau
membujur. Hal ini tergantung
kepada tujuanpengamatan yang
akan dilakukan.
54. 1)Letakkan sedian basah dari irisan di
atas meja rata.
2) Perlahan-lahan teteskan safranin
atau metilen biru pada ujungkiri gelas
penutup, sedang pada ujung kanan
tempelkan kertassaring yang akan
menyedot air murni di bawah gelas
penutupuntuk digantikan dengan zat
pewarna. Tunggu selama
beberapamenit
55. 3) Melalui cara yang sama,
gantikan zat pewarna dengan
airmurni.
58. A. Keperluan
belajar/pendidikan/koleksi (penelitian
botani, zoologi, sistematik, morfologi,
penyebaran, dan disiplin ilmu yang
lain).
B. Distribusi spesimen tertentu
C. Kemelimpahan tidak setiap waktu
D. Sebagai dokumen bukti-bukti
kekayaan keanekaragaman
(biodiversitas).
60. 1. HERBARIUM
Istilah herbarium lebih dikenal untuk
pengawetan tumbuhan. Herbarium
adalah material tumbuhan yang telah
diawetkan (disebut juga spesimen
herbarium). Herbarium juga bisa
berarti tempat dimana material-
material tumbuhan yang telah
diawetkan disimpan.
62. a. Herbarium kering, cara
pengawetannya dengan dikeringkan.
b. Herbarium basah, cara pengawetan
dengan disimpan dalam larutan
pengawet seperti alkohol 70%,
formalin 4 %, atau FAA (larutan yang
terdiri dari formalin, alkohol, asam
asetat glasial, dengan formula
tertentu)
63. 2. TAKSIDERMI
Taksidermi merupakan istilah pengawetan
untuk hewan pada umumnya, vertebrata
pada khususnya, dan biasanya dilakukan
terhdap hewan yang berukuran relatif
besar dan hewan yang dapat dikuliti
termasuk beberapa jenis reptil, burung,
dan mammalia. Organ dalam dikeluarkan
dan kemudian dibentuk kembali seperti
bentuk asli ketika hewan tersebut hidup
(dikuliti, hanya bagian kulit yang tersisa).
64. 3. BIOPLASTIK
Bioplastik merupakan pengawetan
spesimen hewan atau tumbuhan dalam
blok resin untuk digunakan sebagai
media/alat, baik itu untuk kepentingan
pendidikan atau komersial tertentu
ataupun tujuan tertentu. Teknik
pengawetan hewan/tumbuhan dengan
Bioplastik ini memiliki beberapa
keunggulan antara lain : Kuat dan tahan
lama, murah, menarik dan praktis dalam
penyimpanan.
65. 4. PEWARNAAN TULANG
Prinsip dari teknik pewarnaan ini
adalah mewarnai bagian tulang
vertebrata sehingga bisa dengan
jelas membedakan tulang-tulang
vertebrata secara khsusus, dan ini
bisa digunakan untuk keperluan
identifikasi ataupun determinasi
vertebrarta secara umum.
66. Di setiap tempat, kecelakaan mungkin saja
terjadi, tak terkecuali dilaboratorium
tempat pengamatan biasa dilakukan.
Untuk menghindarikecelakaan ini,
diperlukan tata tertib yang tentunya harus
dipahami olehsemua pengamat. Tata tertib
laboratorium biasa disampaikan
dalambentuk tulisan berupa himbauan
atau gambar/simbol, seperti simbolyang
terdapat pada kemasan bahan-bahan kimia
berikut:
67.
68.
69.
70.
71. Untuk menanggulangi kecelakaan
yang sudah terjadi,
setiaplaboratorium sebaiknya
dilengkapi dengan pelengkapan
P3K, sepertisalep luka bakar, obat
merah, pencuci mata, perban, dan
obat-obat lainnya. Selain itu, perlu
juga disediakan peralatan
pemadamkebakaran.
72. Untuk menjaga keamanan dan
keselamatan pengamatan
yangdilakukan di lapangan,
sebaiknya pengamat
mempersiapkan diri
denganmelakukan hal-hal berikut:
73. 1)Kondisi tubuh dan pakaian dalam
keadaan rapi (misalnya, rambutdiikat
apabila panjang dan gunakan jas
lab).
2) Memakai sepatu dan pakaian
tertutup selama
melakukanpengamatan.
3) Bacalah petunjuk praktikum
dengan baik sebelum
melakukanpraktikum.
74. 4)Jika percobaan melibatkan arus
listrik, berhati-hatilah
dalammemilih sumber listrik
(AC/DC), ikuti petunjuk dalam
prosedurpercobaan.
5) Gunakan zat dengan jumlah
yang sesuai dengan
petunjukpraktikum.
75. 6) Jangan mencicipi zat kimia dalam
bentuk apapun sebelum kamuyakin
akan keamanannya.
7) Segera bersihkan zat-zat yang
tumpah selama percobaan
(laporkankepada petugas
laboratorium).
8) Segera bersihkan anggota tubuh
yang terkena bahan kimia,
danbiasakan mencuci tangan setelah
melakukan percobaan.
76. 9)Jangan menghirup bau zat-zat kimia
secara langsung. Uji bauzat-zat kimia
harus dilakukan secara hati-hati
dengan mengibas-ngibaskan tangan
dari zat ke arah hidung dalam jarak
sekitar 20cm.
10) Jangan menyentuh bahan kimia
secara langsung. Gunakan
sendokkhusus untuk mengambilnya
77. 11) Membawa obat-obatan sesuai
dengan tempat yang menjadi
lokasipengamatan. Misalnya, jika
tempatnya berdekatan dengan
sumbersulfur, sebaiknya pengamat
membawa obat anti racun.