1. LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS ATAS DAN BAWAH DAUN
TERATAI (Nymphaea sp)
Disusun guna memenuhi tugas laporan praktikum mikroteknik
Dosen pengampu :
Dra. Ely Rudyatmi,M.Si
Disusun oleh :
Arif Bayu Satria 4411412017
ROMBEL 1
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2. PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS ATAS DAN BAWAH DAUN
TERATAI
A. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Membuat preparat permanen whole mount epidermis atas dan bawah daun
Nymphaea sp dengan menggunakan zat warna safranin.
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat whole mount epidermis.
3. Mengetahui tipe stomata dan dan tipe daun berdasarkan letak stomata.
B. Landasan Teori
Daun tersusun dari berbagai jaringan dan sel-sel yang berbeda yaitu jaringan
dermal, jaringan mesofil dan jaringan pengangkut. Jaringan dermal berupa sel-sel
epidermis yang terdiri dari sel epidermis itu sendiri dan sel yang terspesialisasi
seperti sel rambut, sel penutup pada stomata, trikoma dan lain-lain serta terdapat
lapisan seperti kutikula dan lain-lain. Pada daun dikotil ada 4 jenis stomata yaitu:
a. Anomositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya.
b. Anisositik, yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama
besar.
c. Parasitik, yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan
sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sel penutup serta celah.
d. Diasitik, yaitu sel penutup dikelilingi dua sel tetangga. Dinding sel bersama dari
kedua sel tetangga tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta
celah. Tipe daun berdasarkan letak stomata ada tiga yaitu hipostomatik (stomata
hanya terdapat pada epidermis bawah), hiperstomatik (stomata hanya terdapat
pada epideris atas) dan distomatik (stomata terdapat pada epidermis atas dan
bawah).
Tujuan dari pembuatan preparat utuh atau whole mount adalah untuk dapat
menyediakan preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur secara
keseluruhan dari bahan atau obyek yang bersangkutan. Prosedur pembuatan preparat
3. whole mount dapat dibuat preparat sementara atau semi permanen. Hal ini sangat
tergantung dari besarnya obyek , ketebalan dan kekompakan jaringan penyusunnya.
C. PROSEDUR
Penyayatan epidermis atas daun Teratai (Nymphaea sp) dewasa dan segar
menggunakan silet tajam dan ditampung pada cawan petri. Peletakan 20 sayatan
epidermis atas daun yang tipis secara berderet diatas gelas benda yang telah ditetesi
air agar kondisi sayatan tetap basah.
Penyortiran sayatan epidermis daun untuk mengambil sayatan yang
representatif. Pemfiksasian sayatan epidermis yang representatif dalam flakon berisi
2 ml FAA selama 24 jam. Pencucian sayatan dengan menggunakan 2 ml alkohol
70% dalam botol yang fiksatifnya telah dipindahkan ke flakon sisa FAA dengan
bantuan split. Penggoyangan botol membentuk angka delapan. Pencucian dilakukan
dua kali, larutan sisa pencucian dimasukkan dalam flakon sisa alkohol 70%.
Pewarnaan sayatan epidermis dengan memasukkan zat warna safranin 1%
dalam alkohol 70% selama 48 jam. Zat warna dipindahkan ke dalam botol flakon
sisa dengan bantuan split. Pencucian dengan 2 ml alkohol 70% dalam botol yang
bebas zat warna sambil digoyang. Pencucian dilakukan sebanyak dua kali. Larutan
pencuci kemudian dipindahkan dalam botol sisa.
Pendehidrasian sayatan epidermis dengan 2 ml alkohol bertingkat dari 70%,
80%, 90% dan absolut masing-masing selama 2 menit dan digoyang membentuk
angka delapan. Larutan dehidran dipindahkan ke dalam flakon sisa dengan bantuan
split.
Pendealkoholisasian sayatan dengan alkohol:xilol bertingkat 3:1, 1:1 dan 1:3
sebanyak 2 ml selama 2 menit dan digoyang membentuk angka delapan. Clearing
sayatan dalam xilol I dan xilol II 2 ml selama 2 menit. Sisa dari larutan dipindahkan
ke dalam botol flakon sisa dengan bantuan split. Stok sayatan epidermis direndam
dalam 1 ml xilol. Pemountingan tiga sayatan epidermis daun pada objek glass bebas
lemak dengan bantuan kuas. Penetesan canada balsam, penutupan sayatan
menggunakan deck glass dengan bantuan jarum pentul. Preparat kemudian dikering
anginkan di atas nampan preparat kemudian dilabeli 1 cm dari tepi kanan objek
4. glass. Prosedur yang sama dilakukan pada epidermis bawah daun Teratai
(Nymphaea sp).
D. HASIL DAN ANALISIS
Keterangan :
WM Epidermis atas daun Nymphaea sp
Perbesaran 10 x 10
Bagian-bagian :
1. Celah stomata
2. Sel tetangga
3. Sel penutup
4. Sel tetangga
1
3
2
4
4
2
3
1
5. Keterangan :
WM Epidermis bawah daun Nymphaea sp
Perbesaran 10 x 10
Bagian-bagian :
1. Epidermis
2. Stomata
3. Trikoma
4. Sel tetangga
Epidermis atas daun Nymphaea sp terlihat memiliki stomata berbentuk menonjol
dalam jumlah yang lebih besar jika dibandingkan dengan epidermis bawah yang
tidak teramati adanya stomata. Pada preparat epidermis atas daun Nymphaea sp
tampak sel-sel epidermis dengan jelas, stomata dengan sel penjaga yang
disekitarnya dikelilingi sel tetangga. Pengamatan dibawah mikroskop dan gambar
yang dihasilkan sudah cukup representative meskipun dari segi kualitas gambar
yang didapat agak sedikit kabur (samar) dari sebagian gambar karena bagian-bagian
dari obyek tersebut masih dapat dibedakan satu dengan yang lainnya.
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan foto dan hasil pengamatan menggunakan perbesaran 10 x 10 bagian
yang terlihat pada preparat whole mount epidermis atas terlihat sel-sel celah
stomata, sel tetangga, sel penutup dan sel tetangga. Terdapat banyak stomata yang
berbentuk menonjol. Sedangkan pada epidermis bawah daun Nymphaea sp ,
menggunakan perbesaran 10 x 10 dan pada perbesaran tersebut dapat terlihat tidak
adanya stomata hanya terlihat beberapa saja, sel yang teramati yaitu trikoma, sel
tetangga. Bentuk trikoma tungkai non glanduler. Pada permukaan aytas banyak
stomata menunjukkan daun Nymphaea sp tergolong daun epistomatik karena
stomata berada pada permukaan atas daun (adaksial). Daun Nymphaea sp memiliki
ruang udara ini memberikan palampung bagi tumbuhan Nymphaea sp untuk
mengapung dan juga sebagai penyimpan udara dan CO2. Trikoma tergolong trikoma
non glanduler dimana ujungnya meruncing. Trikomata ini berfungsi sebagi
pelindung dan mengurangi penguapan. Pada daun Nymphaea sp trikoma banyak
dijumpai pada bagian permukaan bawah daun (abaksial). Pada bagian bawah daun
terdapat epidermis bawah yang berjumlah selapis.
6. Praktikum pembuatan preparat whole mount epidermis atas dan bawah
dilakukan dengan pewarnaan safranin yang baik digunakan pada tumbuhan karena
dapat mewarnai hamper seluruh bagian jaringan pada tumbuhan. Epidermis yang
digunakan adalah epidermis dari tumbuhan Nymphaea sp. Pada bagian stomata
terwarnai gelap, terutama pada bagian sel penjaga.
Gambar yang tampak blur atau samar mungkin juga dapat disebabkan gambar
tidak dilakukan menggunakan kamera bersolusi tinggi sehingga kualitas gambar
kurang baik.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil, pembahasan dan analisis preparat whole mount epidermis
atas dan bawah daun Nymphaea sp ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Preparat whole mount epidermis atas dan bawah daun Nymphaea sp dapat dibuat
dengan menggunakan zat warna safranin.
2. Bagian sel teramati pada epidermis atas dan bawah daun Nymphaea sp
diantaranya sel-sel epidermis,serta stomata dengan sel penjaga dan sel tetangga.
3. Tidak ditemukan stomata pada epidermis bawah daun Nymphaea sp, sedangkan
pada epidermis atas daun Nymphaea sp cukup banyak ditemukan stomata.
G. SARAN
1. Pengirisan preparat diusahakan setipis mungkin agar sel-sel tidak menumpuk
jaringa dapat teramati dengan jelas.
2. Dalam proses mounting penetesan canada balsam dan penutupan deck glass
dilakukan secepat mungkin agar preparat tidak gosong.
3. Pemilihan preparat harus yang benar-benar representatif.
H. DAFTAR PUSTAKA
Rudyatmi E & NR. Utami. 2013. Diktat Mikriteknik. Semarang: Jurusan Biologi
FMIPA UNNES.
Suntoro HS. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta.
Kimbal, J.W., 1998, Biologi, Jakarta : Penerbit Erlangga.