Pendefinisian mengenai Sistem Informasi Akuntansi beserta berbagai ancamannya, pelaku fraud, dan juga pencegahan dan pendeteksian fraud yang mungkin terjadi dalam suatu kondisi
1. Ancaman terhadap Sistem Informasi Akuntansi. Pengenalan fraud,
Pelaku-Pelaku Fraud dan Alasannya, Computer Fraud, Pencegahan
dan Pendeteksian Fraud
Dibuat Oleh:
Adharul Akbar
55518110008
Dosen Pengampu:
Dr. Padri Achyarsyah SE, MM, DESS, CPA, CA., Ak
Program Magister Akuntansi
Universitas Mercu Buana
Jakarta 2018
2. Apa itusistemInformasi?
Suatu sistem merupakan proses yang terdiri dari berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang
sama sama diinginkan baik oleh perusahaan maupun pihak-pihak yang terkait. Dengan adanya
sistemtersebutakanmuncul sebuahsiklusinformasi mulai dari dataawal,laludi input,setelahitudi
proses,dimasukanke dalamdatabase,dansetelahprosestersebutakanmenjadi output,dari output
tersebut kemudian akan di analisa untuk pengambilan keputusan, setelah adanya keputusan
selanjutnyaperusahaanakanmelaksanakanprogramatau keputusan tersebut, setelah itu akan ada
hasilnya, dari hasil akhir tersebut akan kembali menjadi data untuk perencanaan perusahaan di
tahun berikutnya, dan siklus itu akan terus berulang menjadi suatu sistem informasi.
Ancaman terhadap Sistem Informasi Akuntansi meliputi berbagai aspek, seperti:
Kehancuran karena bencana alam dimana hal tersebut merupakan faktor eksternal
perusahaan dan sifatnya tidak dapat di prediksi kapan akan terjadi.
Kesalahanpadasoftware atautidakberfungsinyaperalatanyangmana akan mengakibatkan
tidak berjalannya suatu sistem pada sebuah organisasi dan akan berdampak pada
operasional perusahaan tersebut.
Kesalahan yang tidak disengaja dimana letak error terdapat pada manusia dikarenakan
berbagai faktor yang menyebabkan melakukan kesalahan yang berakibat pada sistem
informasi yang tidak disadari oleh pelaku tersebut.
Kesalahan di sengaja merupakan ancaman yang paling serius dimana hal ini merupakan
kesalahan yang telah dilakukan perencanaan sebelumnya agar tidak diketahui oleh pihak
perusahaan.
Dari berbagai ancaman tersebut kita dapat meminimalisirnya dengan melakukan pengenalan
terhadap fraud agar dapat mengenali dan mengetahui bagaimana cara untuk mendeteksinya dan
bagaimana cara agar kesalahan yang sama tidak berulang.
Kesalahan terdapat dua jenis, yaitu: 1. Kekeliruan (error) 2. Kecurangan (fraud). Fraud lebih sulit
untukdi deteksi dibandingkandengan error karena pada umumnya fraud pasti akan selalu ditutup-
tutupi oleh pelaku agar tidak diketahui oleh orang lain.
Pelaku fraud dapat di golongkan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Employee Fraud, yaitu dimana kecurangan dilakukan oleh karyawan perusahaan secara
individual dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi dalam suatu organisasi kerja.
2. ManagementFraud,yaitukecuranganyangdilakukanolehpetinggi petinggi organisasi yang
telahdirencanakan secara matang bersama jajaran nya dan juga anggota organisasi lainnya
untuk bersama sama mencuri keuntungan dari organisasi kerja mereka.
Untuk alasan fraud sendiri terbagi dari 3 faktor, yang pertama merupakan adanya peluang
(opportunity), kedua adanya tekanan (pressure) dari dalam maupun luar perusahaan, yang ketiga
adalah rasionalitas (rationalization) atau pencarian kebenaran atas tindak kejahatan yang
dilakukannya.
3. Computer fraud adalah segala bentuk penipuan yang memerlukan pengetahuan atas teknologi
informasi, baik dalam langkah awal pengidentifikasian, pendeteksian, maupun pada saat
pelaksanaan penipuan tersebut. Pengklasifikasian dalam computer fraud menggunakan model
pemrosesan data, yaitu mulai dari input, processor, computer instruction, data, dan output.
Untuk pencegahancomputerfraudadaberbagai cara yang dapat dilakukan oleh organisasi, seperti:
membuat peraturan yang tegas mengenai sanksi-sanksi dan denda berkaitan dengan computer
fraud, meningkatkan pengamanan dalam jaringan interface computer agar meminimalisir
kecurangan, melakukan pemeriksaan secara berkala, dan menggunakan jaminan asuransi sebagai
salah satu tindak pencegahan.