2. Identifcation
Bisnis berita hiburan menghasilkan pendapatan
dengan melaporkan dan mengomentari peristiwa
terkini di sektor hiburan. Bisnis ini berfokus pada
berita dan gosip dari industri musik, film, dan
televisi, bukan pada politik atau peristiwa dunia.
Tiga jenis bisnis hiburan-berita televisi cetak dan
media baru
3. Identification
Print Media
The media entertainment-news businesses are publications focus on
01
Television
The content of television entertainment news is generally same as that
02
New Media
By convergence: supporting text, images and video
03
Radio
The content of television enterainment news is generally same
04
4. MENGGALI IDE BERITA
Alat Ukur Kelayakan Berita
Ini menjadi pertimbangan pertama
untuk menilai apakah sebuah
peristiwa puna nilai berita .
Aktual, Unsur Baru
Ketika hendak menggarap sebuah
ide berita kita mesti bertanya:
apakah peristiwa ini
mempengaruhi kepentingan
banyak orang?.
Menyangkut Kepentingan orang
banyak
Peristiwa yang dekat akan lebih
diminati pembaca
Dekat
Peristiwa yang menyentuh rasa
kemanusiaan.
Human Interest
Keanehan, keganjilan dan hal-hal
yang luar biasa dalam manusia.
Unik
5. Tips
Menggali Ide Berita
Langkah pertama adalah menemukan
ide berita
Memilih Angel atau Sudut Pandang
01
Tema, latar belakang berita, agle,
narasumber, daftar pertanyaan
Membuat Outline
02
Menulis berita dengan prinsip 5w dan 1
H
Pengerjaan berita
03
Make a News
6. Reportase
Faktual
Factual Report
Walter Lipman menyebutkan bahwa taraf reportase faktual h
anya mengumpulkan fakta yang sekadar tampak di permuka
an, kongkrit-kongkrit saja. Hal ini terjadi karena reportase fak
tual sifatnya merupakan dasar untuk menjelajah lebih mend
alam lagi. Merupakan laporan dari satu aspek dan baru berf
ungsi ‘mengisyaratkan terjadi suatu peristiwa’.
Reportase jenis ini sifatnya hanya melihat dari satu dimensi
serta sekadar merumuskan ungkapan kronologis kejadian y
ang hanya dilakukan secara sekilas. Sama sekali tidak ada k
edalaman dari peristiwa atau kejadian dilaporkan. Adapun ci
ri-cirinya, yaitu:
Melaporkan fakta apa adanya.
Melaporkan hanya satu dimensi saja.
Fakta dilihat dengan latar belakang dan kelanjutannya.
Gaya penulisannya cenderung deskriptif atau narasi