Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Program sosialisasi tertib lalu lintas di SMP Yapita Surabaya menggunakan metode game komunitas berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan membentuk komunitas GETAS, yang berhasil meningkatkan pemahaman siswa sebesar 63 poin dan membentuk komunitas aktif untuk tertib lalu lintas.
3. KOTA SURABAYA
Surabaya, kota dengan tingkat kejadian kecelakaan lalu lintas
tertinggi di Jawa Timur dimana mencapai 1136 kasus
kecelakaan pada tahun 2012.
-Surabaya Kompas, 2013-
SURABAYA
4. 23
9 16
230
85
0
Banyaknya Korban Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2012 Menurut Profesi
PNS TNI Polri Pelajar Mahasiswa Pedagang
(Sumber : Polantas Kota Besar Surabaya,2012)
230 Korban
Kecelakaan
KORBAN PELAJAR
8. SMP YAPITA SURABAYA
SMP YAPITA terletak di Surabaya Timur dengan letak
sekolah di tepi jalan raya Arif Rahman Hakim Surabaya,
Merupakan daerah PUSAT AKTIVITAS MASYARAKAT, SEHINGGA
RAWAN terjadinya KECELAKAAN LALU LINTAS.
9. 64,5
%
35,5%
Jumlah Siswa kelas IX SMP YAPITA
Surabaya yang mengendarai motor
ke Sekolah
Menggunakan Tidak
93%
7%
Bisa
Tidak Bisa
Data siswa kelas IX SMP
YAPITA yang bisa
mengendari sepeda motor
DATA PENGENDARA MOTOR
SMP YAPITA SURABAYA
(Sumber : Data Sekolah SMP YAPITA Surabaya, 2013)
10. FAKTA SMP YAPITA SURABAYA
“Belum pernah ada
program sosialisasi Tertib Lalu
Lintas di SMP Yapita Surabaya pada
tahun-tahun sebelumnya.” –Pak Tri,
kesiswaan SMP Yapita Surabaya
11. Hasil Pre-Test rata-rata
27,6
SMP Yapita Surabaya memerlukan suatu kegiatan untuk
menstimulasi kepedulian siswa-siswanya terhadap
keselamatan lalu lintas.
14. Meningkatkan pemahaman siswa
mengenai tata tertib berlalu lintas
SMP Kota Surabaya melalui
metode penyampaian yang
inovatif dan menarik
Meningkatkan kepedulian
siswa akan keselamatan
berlalu lintas
Membentuk gerakan tertib lalu
lintas yang melibatkan partisipasi
aktif dari pelajar SMP YAPITA
SURABAYA
1
3
2
TUJUAN
3
24. KEGIATAN KOMUNITAS GETAS
Membagikan sticker dan gantungan kunci
sebagai upaya ajakan untuk tertib lalu lintas.
Tersebar 83
Gantungan
Kunci dan
115 Sticker
GETAS
30. PROGRAM KOMUNITAS GETAS
Mengadakan sosialisasi kepada siswa
kelas VIII mengenai Gerakan Tertib Lalu
Lintas
Membentuk program PKS
(Patroli Keamanan Sekolah)
31. KESIMPULAN
Tingkat pemahaman siswa mengenai tata tertib
berlalu lintas mengalami kenaikan sebesar 63 poin
Terbentuknya komunitas GETAS yang bersifat aktif
dan berkelanjutan sebagai bentuk peningkatan
kepedulian siswa mengenai tata tertib berlalu lintas
Tentu kita ingat, peristiwa tahun lalu, Dul yang usianya masih sangat muda yaitu 13 tahun mengalami kecelakaan di tol jagorawi saat mengemudi mobil, dan telah menewaskan 6 orang korban jiwa dan 7 orang luka berat,berdasarkan hal tersebut kami terinspirasi untuk membuat program GETAS
Getas “ Gerakan Tertib lalu lintas sebagai upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas sejak dini bagi siswa SMP Surabaya, bersama saya Achsanul Fahruddin I, dan bersama rekan saya restu..Itsna amanatur Rohmah, dan Kurnia Dewi Nastiti Dengan Dosen Pembimbing Ir Hera Widiastuti MT, Phd dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Hadirin sekalian yang berbahagiaa...
Hadirin sekalian yang berbahagiaa...
Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia menempati urutan pertama dengan tingkat kejadian kecelakaan lalu lintas tertinggi di Jawa Timur dimana mencapai 1136 kasus kecelakaan pada tahun 2012.
Dan ternyata berdasarkan data polantas kota besar surabaya sebanyak 230 kasus kecelakaan tersebut melibatkan pelajar.
Adapun usaha yang pernah dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah
Program SUPERLANTAS POLRI, namun program tersebut hanya melibatkan siswa SMA. Hal ini sangat disayangkan karena kita tahu bahwa siswa smp sudah berpergian secara mandiri baik bersepeda, mengendari motor, maupun naik kendaraan umum. Oleh karena itu anak SMP perlu mempunyai pemahaman mengenai tertib lalu lintas.
Adapun Masyarakat SASARAN program kami adalah.....
SMP YAPITA Surabaya yang terletak di Surabaya Timur dimana area SMP yapita merupakan daerah pusat aktivitas masyarakat, sehingga rawan terjadi kecelakaan lalu lintas
Dan berdasarkan kuisioner yang kami sebarkan menunjukkan bahwa 93% siswa kelas IX bisa mengendarai sepeda motor dan 64,5% diantaranya mengendarai sepeda motor ke sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa resiko kecelakaan yang bisa melibatkan siswa SMP Yapita cukup tinggi.
Di sisi lain belum pernah ada program sosialisasi tertib lalu lintas di SMP yapita surabaya sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Dan dari hasil analisis awal kami dalam bentuk pretest mengenai rambu-rambu lalu lintas sebagai pemahaman basic menunjukkan nilai rata2 yang rendah yaitu hanya 27,6 dari skala 0-100 , oleh karena itu kami menyimpulkan bahwa SMP YAPITA memerlukan suatu kegiatan untuk menstimulasi kepedulian siswanya terhadap keselamatan lalu lintas
Dengan konsep karya kreatif inovatif GAME GETAS das kegiatan komunitas getas yang berkelanjutan.
Adapun tujuannya adalah
hapalneee
Dengan metode pelaksanaan sebagai berikut
Pertama kami menyelenggarakan Sosialisasi dengan materi rambu-rambu lalu lintas, konsep materi rambu-rabu ini kami kemas dalam sebuah game yang menraik bagi siswa SMP.
Dengan metode pelaksanaan sebagai berikut
Game gerakaan tertib lalu lintas ini terdiri dari 5 kesempatan hidup dan 5 level. Setiap level terdiri dari 5 rambu-rambu, semakin tinggi level yang dimainkan berarti siswa semakin banyak memahami bermacam-macam rambu. Ketika game dimainkan, mobil akan berjalan, dan akan bertemu rambu-rambu, dimana setiap rambu akan terdapat notice pertanyaan tentang arti rambu, apabila benar menjawabnya, perjalanan akan dilanjutkan,dan apabila salah kesampatan hidupnya akan hilang satu, hal ini mengajarkan bahwa ketika seseorang tidak mentaati peraturan lalu lintas akan menimbulkan kecelakaan, bahkan kematian.. Dan setiap level dapat naik ke level selanjutnya apabila nilai yang di dapat sudah memenuhi syarat, setiap level memiliki syarat nilai yang berbeda-beda. Hal ini mengajarkan bahwasannya orang yang akan berlalu lintas harus mengetahui aturan-aturan lintas.
Menurut teori behaviorisme pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan . (Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt)
Selanjutnya diadakan FGD sebagai wadah untuk mengeplorasi kasus mengenai sikap dan perilaku berlalu lintas yang baik dan benar, misalnya ada kasus Diana merupakan siswa SMP, mengendarai sepeda motor ke sekolah padahal pihak sekolah tidak memperbolahkan siswanya membawa motor ke sekolah. Dan kami meminta mereka untuk memberikan tanggapan mengenai kasus tersebut.
Kemudian, kami memberikan apresiasi kepada siswa dalam bentuk GETAS smart safety award. Hal ini merupakan penilaian dari hasil keaktifan selama mengikuti sosialisasi dan fgd serta nilai hasil pre test posttest.
Adapun kegiatan selanjutnya yaitu pembentukan komunitas getas. Dimana komunitas ini bergerak dalam kegiatan peduli lalu lintas.
Adapun kegiatan dari komunitas getas itu sendiri meliputi pembuata poster yang berisi ajakan untuk mentaati lalu lintas, sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap lalu lintas di lingkungan mereka.
Dan selain itu membagikan sticker dan gantungan kunci kepada teman mereka sesama siswa smp sebagai bentuk upaya ajakan untuk mematuhi tata tertib lalu lintas.
Kemudian kami melakukan pendampingan terhadap komunitas tersebut, memastikan bahwa kegiatan pembuatan poster, membagikan sticker dan gantungan kunci berjalan sesuai apa yang direncanakan.
Adapun ketercapaian tujuan dari program kami adalah...
Yang pertama yaitu siswa paham mengenai tata tertib lalu lintas, dibuktikan dengan nilai pos tes mencapai 90,6. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mengenai peraturan lalu lintas siswa smp yapita meningkat sebesar 63 poin.
Ketercapaian yang kedua yaitu siswa peduli. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan kondisi dari yang semula tidak terdapat komunitas tertib lalu lintas, sekarang sudah terbentuk komunitas tertib lalu lintas