1. Persembahan kepada KBS dari R. Jutarso Slamet.
------o0o------
Ajakan bertafakur guna meningkatkan
kualitas ibadah kita di tahun 2012,
semata kepada ALLOH SWT.
------o0o------
“Tidak ada maksud untuk menggurui terutama kepada yang sepuh-sepuh.
Untuk yang masih MUDA dan seumuran dengan saya. Mudah2an dapat mengerti dan memahami paparan ini serta segera
mengaplikasikannya.”
------o0o------
ALLOH tidak akan merubah nasib sesuatu KAUM jika KAUM itu sendiri tidak mau berubah.
2. Hidup manusia di dunia hanya sebentar
saja maka jangan di sia-sia kan……
As-Sajadah ayat 5 : “Satu hari di akhirat = 1000 tahun di dunia”
Hidup manusia di dunia adalah persiapan
untuk hidup di alam selanjutnya….
Jadi kita harus punya bekal?
-Apakah bekal yg kita butuhkan?, -Sudahkah kita mampersiapkanya?
Bekal kita adalah : “KEYAKINAN ILAHIYAH”
Bahan dasar untuk keyakinan ilahiyah adalah ILMU yang telah di godok/direfine oleh TAFAKUR.
3. TAFAKUR atau MERENUNG
Adalah suatu kegiatan MEMBACA (IQRO) atau MENGOBSERVASI
kejadian2 (FENOMENA) dengan menggunakan seluruh potensi yang
dimiliki MANUSIA, terutama AKAL untuk menganalisa dan KALBU untuk
merasakan.
Rasululloh Muhammad SAW bersabda :
“Bertafakur sejenak lebih baik dari pada ibadah setahun”
4. OUTPUT dari TAFAKUR
Output dari kegiatan TAFAKUR adalah suatu PENCERAHAN didalam
hati, yaitu berupa HIKMAH atau KEYAKINAN ILAHIYAH yang mampu
memudahkan kita untuk TA’AT melaksanakan aturan main yang di
tetapkan ALLOH & RASULNYA.
“Keyakinan ILAHIYAH tidak bisa tertanam / tumbuh hanya melalui mata dan telinga saja, tetapi harus
DIBENAMKAN secara sadar oleh AKAL dan KALBU.”
5. HIKMAH dan HIDAYAH
Hikmah dan hidayah ALLOH tidak pernah di berikan kepada kita secara
GRATIS (Cuma-Cuma), melainkan hanya akan di berikan kepada orang-
orang yang dengan sungguh-sungguh menggunakan AKAL dan RASA
yang dimilikinya dalam beribadah kepada ALLOH. (DR. Ir. Muhammad Abdulrachim
Msc.,”Kuliah Tawhid” dalam menafsirkan Al-Araff ayat 178)
“AKAL untuk menganalisa lalu memahami dan
RASA untuk meresapkan atau menghayatinya.”
6. Apa yang harus di tafakuri ?
Sebenarnya sangat banyak HAL/OBJECT yang dapat kita TAFAKURI, sebagai contoh adalah ;
1. Bertafakur mengenai tanda-tanda yang menunjukan kekuasaan ALLOH SWT. Outputnya
adalah akan tumbuhnya rasa TAWADHU(rendah hati) dan rasa TAKZIM akan keagungan –Nya.
2. Bertafakur mengenai kenikmatan-kenikmatan yang telah ALLOH SWT berikan kepada kita.
Outputnya adalah tumbuhnya rasa CINTA dan SYUKUR kepada-Nya.
3. Bertafakur mengenai janji-janji ALLOH SWT. Outputnya adalah tumbuhnya rasa CINTA kepada
AKHIRAT.
4. Bertafakur mengenai ancaman ALLOH SWT. Outputnya adalah tumbuhnya rasa TAKUT
kepada-Nya.
5. Bertafakur tentang sejauh mana ketaatan kita kepada ALLOH SWT sememntara Ia selalu
mencurahkan karunia-Nya kepada kita. Outputnya adalah akan tumbuhnya
SEMANGAT/KEGAIRAHN dalam beribadah.
“Tafakur adalah PELITA HATI, karena itu apabila tidak dihidupkan maka HATI akan GELAP- GULITA.”
7. Contoh TAFAKUR
Bila ditafakuri atau direnungkan, sedetik dari hidup kita ini pun sudah
merupakan mukjizat. Bagaimana kita bisa bernafas, punya jantung yang
berdetak, mata berkedip, telinga yang dapat mendengar, lidah yang dapat
merasakan kenikmatan makanan dan seterusnya, itu semua menakjubkan !.
Ketika gigi kita tanggal satu, kita menjadi sakit dan susah makan. Ya Alloh, gigi
satu hilang saja sudah susah, sekian tahun engkau berikan gigi itu baru
sekarang disadari artinya ketika dia copot. Satu gigi menjadi begitu bernilainya,
lalu bagaimana dengan tangan, hidung, mata, telinga dan otak?.
Dengan bertafakur seperti ini, maka akan timbul rasa MALU kita, betapa ALLOH telah memberikan
KARUNIA yang sangat banyak, tetapi kita tidak mengabdi kepada-Nya secara sungguh-sungguh.
8. Penutup
WAKTU, NAFAS YANG TAK AKAN KEMBALI……
Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya
Digulung hari demi hari, bulan dan tahun tanpa terasa
Nafasku terus berjalan, setia menuntunku ke pintu kematian
Sesungguhnya dunialah yang kujauhi dan liang kuburlah yang ku dekati
Satu hari berlalu, berarti satu hari berkurang umurku
Umurku yang tersisa di hari ini sungguh tidak ternilai harganya, sebab esok hari belum
tentu jadi bagian diriku.
Karena itu, jika satu hari berlalu tapi tiada pahala dan keyakinan ku yang bertambah,
apalah arti hidupku di mata ALLOH SWT.