15. Bentuk Strategi
Strategi Intensif
Strategi Defensif
Strategi Integrasi
Vertikal
Strategi yang dilakukan untuk
mendapatkan control atas
distributor, pemasok, dan pesaing,
missal melalui merger, akuisisi
atau anak perusahaan
Strategi Diversifikasi
Intensif
Defensif
Integrasi
vertikal
Diversifikas
i
19. Konsep Modernisasi Koperasi
Peran Serta Pemerintah terhadap
Koperasi
Pemerintah telah mendorong pengembangan koperasi melalui regulasi dengan terbitnya UU Cipta Kerja pada tahun 2020 untuk memberi kemudahan koperasi dalam
berkembang dan berdaya saing.
Dalam UU Cipta Kerja telah diatur penyederhanaan anggota pendiri koperasi, yaitu koperasi primer dapat dibentuk paling sedikit 9 orang dari sebelumnya 20 orang, buku
daftar anggota dapat berbentuk dokumen tertulis atau elektronik dengan tujuan memudahkan pengadministrasian daftar anggota lebih cepat dan akurat, Rapat Anggota
dapat dilakukan secara daring dan/atau luring, usaha koperasi dapat dilaksanakan secara tunggal atau serba usaha, dan pengaturan dasar hukum koperasi syariah dimana
koperasi dapat melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah dan koperasi syariah wajib memiliki dewan pengawas syariah.
Selain itu, dalam PP Nomor 7 Tahun 2021 sebagai peraturan pelaksana UU Cipta Kerja juga memberikan pengaturan yang lebih terperinci mengenai kemudahan,
pelindungan dan pemberdayaan bagi koperasi.
Koperasi pada masa pandemi ini juga mengalami berbagai kendala untuk menjalankan usahanya. Sebagian besar koperasi mengalami pengembalian pinjaman yang
terganggu, omzet menurun, penarikan simpanan, penundaan Rapat Anggota Tahunan, dan kendala lainnya.
Pengembangan koperasi pun memiliki tantangan sendiri, sehingga perlu dilakukan upaya penguatan peran koperasi. Berkaitan dengan pengelolaan manajemen
kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM koperasi, penggunaan teknologi dan sistem informasi baik dalam manajemen koperasi maupun dalam menjalankan
usahanya, perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan serta kemitraan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi adalah melalui
modernisasi koperasi.
23. Konsep Perubahan Jenis Koperasi
Gambaran Umum Koperasi Sekunder
UU Perkoperasian mengatur dua bentuk koperasi berdasarkan pendiriannya, yaitu: Koperasi
primer. Koperasi sekunder.
Setelah berlakunya UU Cipta Kerja terjadi perubahan ketentuan jumlah minimal orang untuk
mendirikan koperasi. Sebelumnya jumlah minimal orang pendirian koperasi sekurang-kurangnya,
sebagai berikut:
1. Koperasi primer didirikan paling sedikit oleh 20 orang.
2. Koperasi sekunder didirikan paling sedikit oleh 3 koperasi.
Setelah berlakunya UU Cipta Kerja jumlah minimal orang pendirian koperasi menjadi, sebagai
berikut:
1. Koperasi Primer didirikan paling sedikit oleh 9 orang.
2. Koperasi Sekunder didirikan paling sedikit oleh 3 koperasi.
Berdasarkan syarat pendirian secara umum tersebut di atas, ada syarat khusus yang harus
dipenuhi secara normative, seperti harus menggunakan persetujuan RAT, Perubahan Akta notarial,
membuat akta pendirian koperasi sedikitnya 3 koperasi, tempat operasional dan administrative
dan lain sebagainya.
29. 1
2
3
4
5
6
Kebijakan Penyebarluasan Usaha Berbasis
Aplikasi
Modal Awal Relatif Lebih Efisien
Proses lebih sederhana dan
singkat
Lebih efektif dan efisien
Menjaga persaingan usaha
Meminimalisir Biaya Operasional
Lebih optimal
30. T H A N K Y O U !
A n y Q u e s t i o n s ?
Koperasi RSPP
Jakarta 2022