Koperasi Sultan Ageng Tirtayasa adalah koperasi yang dimiliki anggota TNI-AD. Koperasi ini menjalankan usaha pertokoan bekerja sama dengan Coop Mart dan usaha simpan pinjam (Usipa). Penelitian ini menganalisis pengaruh pengendalian intern dan sistem kas terhadap kinerja keuangan koperasi periode 2016-2018 dengan menggunakan metode kuantitatif dan studi dokumen.
2.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi sudah seharusnya
dikelola secara professional sehingga mampu berkiprah dengan baik dalam
rangka memperoleh keuntungan optimal demi memajukan kesejahteraan
anggota. Keberhasilan koperasi dalam mensejahterakan anggotanya atau
kinerja koperasi dapat dilihat dari berbagai parameter salah satunya yang
bersifat financial (keuangan). Berhasil atau tidaknya suatu koperasi dapat
dilihat bagaimana para pengurus bekerja pada kinerja koperasi termasuk
kinerja keuangan.
Beberapa koperasi menerapkan sistem pengendalian intern sebagai
penunjang dalam menjalankan usahanya. Sistem tersebut disesuaikan dengan
keadaan dan kondisi masing-masingkarena jenis dan bentuk yang berbeda
beda. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi serta mendorong efisiensi.
Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur
yang memadai untuk melindungi pemasukan maupun pengeluaran kas
LATAR BELAKANG
MASALAH
3.
Tahun Jumlah Anggota SHU Persentase
2016 389 122.484.455 64,83%
2017 397 136.379.123 72,04%
2018 437 163.259.384 80,64%
Berdasarkan uraian di atas yang dimulai di tahun 2016 keuntungan yang
didapatkan secara persentase tidak terealisasi secara 100 % jika diliat dari
perbandingan dengan rencana tahunan. Hal ini menimbulkan kemungkinan
dikarenakan minimnya pengawasan dari pihak internal, kurang memperhatikan
manejemen yang dikelola dan kurangnya perhatian terhadap kas. Hal ini menjadi
alasan betapa pentingnya menerapkan sistem pengendalian intern terhadap kas
pada suatu koperasi. Dan dimulai ditahun 2017 Koperasi sultan ageng tirtayasa
telah memperbaiki sistem dengan menerapkan pengendalian intern namun
prosedur pembukuan dan pencatatan yang berhubungan dengan kas masuk dan
kas keluar masih menggunakan sistem manual sehingga masih dapat terjadinya
kekeliruan dan kesalahan yang dapat berakibat fatal selain itu terdapat hal yang
dapat mempengaruhi kas secara langsung yaitu masih terdapat sistem tumpang
tindih dalam usaha simpan pinjam dan penyimpangan dalam pelaksanaan
prosedur perkreditan.
4.
® RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti
merumuskan permasalahan yang ingin di ketahui yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem serta pengaruh pengendalian intern dalam periode 2016-2018?
2. Apakah penyimpangan dalam prosedur pengkreditan dapat mempengaruhi kas?
3. Adakah hubungan dan seberapa efektivkah pengendalian intern terhadap kas ?
® TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern terhadap intern kas pada periode
2016-2018
2. Untuk mengetahui hambatan yang mempengaruhi kas tidak berjalan dengan baik
3. Untuk mengetahui apakah adanya hubungan pengendalian intern kas dalam
penyimpangan prosedur pengkreditan
® BATASAN MASALAH
Agar tugas akhir ini dapat terarah dan tidak menyimpang dari tujuan
yang telah ditetapkan maka perlu adanya ruang lingkup yang jelas.
Dengan demikian akan terfokuspada faktor yang paling relevan untuk
dibahas. Untuk itu, penulis membatasi permasalahan mengenai
Pengaruh Pengendalian Intern Terhadap Kas Pada Koperasi Sultan
Ageng Tirtayasa Periode Tahun 2016-2018
5.
Pengendalian intern meliputi struktur organisasi dan segala cara
serta tindakan dalam suatu perusahaan yang saling terkoordinasi dengan
tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian
dan kebenaran informasi akutansi, meningkatkan efisiensi operasional
perusahaan serta membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan pengertian diatas, Pengendalian intern atau intern
berkaitan dengan pemeriksaan laporan keuangan dan pengendalian
menajemen yang berkaitan dengan kinerja audit mempunyai karakteristik
yang sama, namun mempunyai tujuan berbeda. Pengendalian intern berkaitan
dengan kompetensi bukti yang dibutuhkan dalam suatu pemeriksaan yang
terdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian akuntansi. Selain itu
lebih menekankan pada pengendalian terhadap otorisasi atas transaksi dan
mengamankan aktiva perusahaan dengan melakukan pencatatan akuntansi
yang baik yang meliputi aktivitas akuntansi untuk mengamankan assets
perusahaan, memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan
efisien dan efektif, serta mendorong ketaatan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku.
BAB II
6. Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan
dijalankan oleh anggotanya untuk memenuhi
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial
dan budaya. badan hukum yang didirikan oleh
orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya
sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
Koperasi tetap memiliki tujuan dimana tujuan
tersebut dititik beratkan pada kepentingan para
anggota dan bukan menimbun kekayaan
sendiri.Berikut ini adalah tujuan koperasi,
bukan hanya untuk anggota melainkan juga
untuk para konsumennya atau pelanggan.Pada
dasarnya, tujuan utama dibentuknya koperasi
adalah untuk mewujudkan masyarakat yang
adil, makmur, sejahtera, dan mandiri atas dasar
Pancasila dan UUD 1945.
7. KOPERASI
SULTAN
AGENG
TIRTAYASA
KAS
PENGENDALIAN
INTERN
H1: Pengendalian intern
(X1) berpengaruh
terhadap keberhasilan
manajerial Koperasi
H2: Prosedur Kas (X2)
yang baik berpengaruh
terhadap penerimaan
maupun pengeluaran
Koperasi Sultan Ageng
Tirtayasa
H3: Pengendalian Intern
(X1) dan Kas (X2)
berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu
koperasi
8. Koperasi Sultan Ageng Tirtayasa adalah badan usaha berbentuk Koperasi yang
merupakan organisasi non struktural di lingkungan TNI-AD berbadan hukum Nomor
5148/BH/PAD/518-Bid.kop/X/2014 sejak tanggal 14 Oktober 2014. Adapun jenis usaha yang di
jalankan yaitu usaha pertokoan menggunakan sisem retail yang bekerjasama dengan Coop Mart.
Coop Mart sederhananya adalah kegiatan ritel modern yang berbasis koperasi. Dengan kata lain,
Coop Mart adalah metamorfosa dari toko koperasi, kios koperasi atau waserda koperasi. Model ini
dipilih karena dilihat dari prospek saat ini pertumbuhan mini market sangat cepat dan diharapkan
dapat meningkatkan keuntungan yang signifikan. Usaha kedua yang dijalankan adalah Usipa
(Usaha Simpan Pinjam).Usipa adalah usaha simpan pinjam yang diperuntukan bagi anggota
Kodim 0602/Serang yang setiap anggota berhak atas pinjaman tersebut dengan maksimal nomial
yang telah ditentukan. Setiap anggota yang mempunyai pinjaman Usipa dikenakan Jasa yang telah
ditentukan.
VISI : Menjadi koperasi yang mandiri,tangguh dan dapat dipercaya
MISI :Memberikan pelayanan kepadaa nggota sebaik mungkin serta menjalankan usaha
simpan pinjam dan pertokoan secara professional dan transparan
BAB III
10. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif dengan
analisis korelasional. Penelitian
ini mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah
terkumpul dan mengujinya
dengan cara meneliti teori-teori
hubungan antar variabel untuk
mengetahui kekuatan dan bentuk
arah hubungan yang disebabkan
oleh variabel-variabel terkait.
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
1. Studi kepustakaan
2. Riset dokumen
3. Riset internet
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif
atau statistik deskriptif. Secara garis besar rancangan umum yang akan
dijabarkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
diolah lebih lanjut dan disajikan, baik dalam bentuk tabel, diagram,
dokumen, dan laporan keuangan yang ada pada Koperasi Sultan
Ageng Tirtayasa