Artikel ini membahas tentang pentingnya sikap tawakkal bagi umat muslim. Tawakkal berarti pasrah dan percaya kepada keputusan Allah dalam segala hal. Sikap tawakkal merupakan ciri keimanan yang kuat dan membuat seseorang tabah menghadapi cobaan. Namun tawakkal tidak berarti pasrah tanpa usaha, melainkan harus disertai usaha maksimal. Para nabi juga selalu bersikap tawakkal dalam berjuang.
1. Mimbar Tabligh, Edisi 45 / Th IV / Oktober 2010 M ___________________________ 1
Pentingnya Sikap Tawakkal
“Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Dia akan
mencukupkan . Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan-Nya.
Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-
tiap sesuatu” (At-Thalaq : 3)
Diantara ciri-ciri kokohnya keimanan
seseorang kepada Allah swt adalah
sikap pasrahnya yang kuat kepada
keputusan Allah swt dalam segala
urusan hidupnya, baik di kala
senang ataupun di waktu susah. Ia
yakin bahwa Allah swt Maha
Pengatur, Maha Kuasa dan Maha
Bijaksana dalam melakukan dan
menentukan apa saja termasuk
dalam hal memberikan rizki kepada
seseorang ataupun mencabutnya,
memberikan kemenangan kepada
sesuatu golongan atau menimpakan
kekalahan kepadanya, mengangkat
seseorang untuk menduduki
sesuatu jabatan atau mencopotnya
dan menjatuhkannya.
Sikap seorang muslim yang pasrah
terhadap keputusan dan ketentuan
Allah swt seperti ini adalah
merupakan sikap tawakkal.
Tawakkal merupakan bekal hidup
seseorang yang beriman yang bisa
menjadikan dirinya tabah dalam
menghadapi apapun bentuk cobaan
atau musibah yang menimpanya.
Dengan sikap tawakkal seorang
mukmin akan merasa tenang dalam
hidupnya. Bila ia mendapatkan
kebaikan ia sadar bahwa Allah-lah
yang memberinya, untuk itu ia
bersyukur. Bila ia ditimpa kesulitan
atau mengalami musibah, ia sadar
bahwa itu datang dari Allah swt
sebagai batu ujian dan ia yakin
bahwa dibalik kesulitan dan
musibah itu pasti ada hikmah dan
kemaslahatan yang dikehendaki
oleh-Nya untuk itu ia akan bersabar
dan bertawakal.
Z
Sikap TaWAKKAL
Edisi : 45
Buletin Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PD Muhammadiyah Gresik
2. Mimbar Tabligh, Edisi 45 / Th IV / Oktober 2010 M _________________________ 2
Seorang mukmin dalam situasi
apapun dan bagaimanpun kritisnya
ia akan tetap percaya akan ke-
Mahakuasa-an Allah swt. Ia akan
memohon pertolongan-Nya, maka
dirinya akan tentram, jiwanya
tenang dan sikapnya tabah. Segala
sepak terjangnya hanya bersandar
kepada Allah swt. Sebab tanpa
pertolongan Allah swt tindakan
apapun yang dilakukan, sistem
apapun yang dijalankan, strategi
apapun yang diterapkan tak akan
banyak artinya meskipun dikemas
dengan rapi dan teratur. Untuk
itulah Allah swt senantiasa
memperingatkan orang beriman
untuk jangan terpukau dengan
kekayaan, kepintaran, kecerdasan
dan kekuasaan karena semua itu
tidak akan banyak berpengaruh bila
tidak ada pertolongan atau bantuan
dari Allah swt.
Bukan Sikap Menyerah Tanpa
Usaha
Tawakkal itu bukan sikap
menyerah atau pasrah atau
bersikap masa bodoh atau
berpangku tangan tanpa berusaha
dan bekerja dengan keras.
Tawakkal adalah usaha maksimal
seorang mukmin sambil yakin akan
adanya pertolongan Allah swt .
Tertinggalnya posisi umat Islam
dewasa ini bila dibandingkan
dengan umat lainnya baik dalam
percaturan perpolitikan secara
makro dan berskala international
ataupun disektor perekonomian
dan dibidang disiplin ilmu dan
teknologi tak lain karena kekeliruan
sebagian kaum muslimin dalam
menyikapi dan memahami arti
tawakkal. Mereka menganggap
bahwa tawakkal ialah sikap masa
bodoh dan pasrah sepenuhnya
kepada Allah swt tanpa adanya
usaha maksimal, tanpa berjuang
dan tanpa bekerja keras. Mereka
menyalah artikan konteks hadist
Nabi J yang berbunyi
“Jika kamu bertawakkal kepada
Allah dengan sepenuh tawakkal
maka Dia pasti akan memberimu
rizki sebagaimana Dia memberi
rizki kepada seekor burung ia pergi
meninggalkan sarangnya dalam
keadaan kosong dan pulang
kembali kesarangnya dalam
keadaan penuh temboloknya ” .
Padahal arti dan maksud dari
hadist tersebut bahwa pergi dan
pulangnya burung itu jelas dalam
rangka usaha dan kerja mencari
rizki. Jika burung itu hanya duduk
dan diam saja disarangnya tanpa
beranjak pergi dan terbang mencari
rizki tentu makanan itu tak akan
mungkin datang dengan sendirinya
kesarangnya.
Tawakkal Pijakan Para Nabi
Dalam Berjuang
Sikap tawakkal adalah pegangan
dan pijakan para Nabi dalam
berjuang menegakan keadilan dan
memperjuangkan kebenaran demi
melaksanakan ajaran Allah swt.
Kalimat yang selalu
dikumandangkan dalam
menghadapi setiap tantangan atau
ancaman dari lawan atau musuh
yang menteror atau
mengintimidasinya ialah ucapan
3. Mimbar Tabligh, Edisi 45 / Th IV / Oktober 2010 M _________________________ 3
optimisme dan percaya diri serta
kepasrahan kepada Allah SwT.
Allah berfirman :
“Mengapa Kami tidak bertawakkal
kepada Allah padahal Dia telah
menunjukan jalan kepada kami dan
kami sungguh-sungguh akan
bersabar terhadap gangguan -
ganguan yang kamu lakukan
kepada kami. Dan hanya kepada
Allah saja orang-orang yang
bertawakkal itu berserah diri” . (QS.
Ibrahim [14] : 12).
Oleh karena itu, maka
mempersenjatai diri untuk
menghadapi setiap ancaman dan
tantangan yang datang dari musuh
merupakan sikap tawakkal.
Tetap terus melakukan shalat
dalam situasi perang dengan cara -
cara dan aturan tertentu yang telah
digariskan agar tidak diserang
pihak musuh merupakan sikap
tawakkal. Sikap tetap waspada,
tidak lalai serta siap siaga dalam
menghadapi tiap kemungkinan
adanya berita buruk teror atau
intimidasi dari pihak - pihak yang
menghendaki desintegrasi dan
berkehendak untuk memecah
belah umat Islam merupakan sikap
tawakkal .
Bahkan sikap preventif dari bahaya
wabah suatu penyakit yang
berbahaya dan menular dengan
cara mengggalakan gerakan
menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan merupakan
sikap tawakal. Rasulullah j telah
bersabda : “Bila kamu mendengar
ada suatu wabah penyakit
berbahaya di suatu daerah padahal
kamu sedang berada didaerah itu
maka kamu jangan keluar
kedaerah lain.” .
Sabda Nabi j ini merupakan
tonggak sejarah kesehatan yang
telah dicanangkan oleh Islam sejak
lima belas abad yang lalu sebelum
bangsa - bangsa lain
mencanangkannya. Ini suatu bukti
jelas betapa Islam demikian peduli
terhadap kesehatan para
pemeluknya dan terhadap
lingkungaannya secara
keseluruhan.
Pengaruh Sikap Tawakkal
Betapa sikap tawakkal ini dapat
menanamkan pengaruh dan efek
yang positif baik dalam pribadi
maupun pihak lain pernah
diceritakan oleh Prof Dr Yusuf
Qardhawi dalam kitab Ats-
Tsaqafah al-Arabiyah Al-Islamiyah
Bainal Ashalah wal-Mu’asarah
dimana diuraikan bahwa ketika
beliau menghadiri suatu
persidangan yang diselenggarakan
oleh orang-orang muslim Italy
beliau berjumpa dengan seorang
Italy yang telah memeluk Islam dan
menceritakan sebab-musabab
masuk Islam. Ia berkata Saya
pernah berjumpa seorang muslim
Marocco yang sedang berjualan
4. barang-barang kelontong dengan
gerobak dorong dimusim salju. Ia
pergi hilir mudik dengan
menjajakan dagangannya tanpa
menghiraukan udara yang dingin
menusuk tulang. Orang Italy
bertanya kepadanya Apa yang
mendorong anda untuk berjualan
dalam cuaca yang sangat dingin ini
? Si pedagang menjawab : untuk
mencari rizki Allah. Ia bertanya
lagi “Apakah rizki dari berjualan ini
mencukupi” jawabnya
“Alhamdulillah segala puji bagi
Allah dari hasil berjualan ini
sebagian saya pergunakan untuk
biaya hidup di Italy ini dan
sebagian saya kirimkan kepada
keluarga dan ayah bunda di
Marocco”. Ia bertanya ” Apakah
anda bertanggung jawab terhadap
kehidupan mereka ?” Si pedagang
menjawab “Keridhaan Allah berada
diatas keridhaan mereka dan
memelihara silaturrahmi akan
memberikan keberkatan dalam
hidup “. Orang italy berkata “Ini
berarti anda ridha dan suka
dengan kehidupan yang sedang
anda jalani”. Ia menjawab “Ya saya
ridha dan menerima dan saya
senantiasa terus bertawakkal
kepada Allah swt semoga Dia
selalu melimpahkan nik’mat
karunia-Nya kepada saya”.Orang
Italy bertanya lagi “Siapa yang
mengajarimu semua ini” ?
“Agamaku Islam yang telah
mengajariku terhadap semua
ini” jawabnya lugas. Orang Italy
bertanya pula “Bagaimana caranya
bila saya ingin mempelajari agama
yang anda anut itu ?” si pedagang
menjawab “Saya ini orang awam
tidak berpendidikan tinggi jika anda
ingin mempelajari tentang Islam
kiranya anda bisa bertanya kepada
pengurus mesjid disebelah sana
dan bila anda mau saya bisa
mengantarkannya kesana untuk
menemui pengurus mesjid
itu”. Maka mereka berdua pergi ke
Mesjid tersebut. Selang beberapa
waktu kemudian orang Italy itu
masuk Islam dan selanjutnya giat
mempelajari ajaran -ajaran Islam
dengan tekun hingga akhirnya ia
menjadi aktivis dakwah yang
potensial menyiarkan agama Islam
di negaranya Italy.
Wallahu a’lam bish-shawab.
MIMBAR TABLIGH diterbitkan oleh : Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Gresik. Redaksi : H. Wahyani Ahmad, H. Mukhtar Bukhori, Rojak, S.Pd. Alamat
Redaksi : Jl. Jawa no. 38 GKB Gresik. Telp. (031) 3979923. E-mail : fillah21@yahoo.com
Berlangganan min. 50 eks. Infaq Rp. 200,- per lembar. Terbit Jum’at ke-2 tiap bulan. Redaksi
mengundang penulis tamu. Tulisan dapat dikirim pada alamat dan e-mail tersebut di atas.
Mimbar Tabligh, Edisi 45 / Th IV / Oktober 2010 M __________________________ 4
KAJIAN AHAD PAGI
Majelis Tabligh dan Dakwah
Khusus
PD Muhammadiyah Gresik
Ahad, 7 Nopember 2010,
Pukul 06.00 - 07.00 WIB
Tempat : Kampus UMG
Pembicara :
Prof.DR.Thohir Luth*)
*)
dalam konfirmasi