bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Ilmuan Islam dalam Bidang Matematika
1.
2. Pada zaman keemasan
peradaban Islam, banyak
khalifah dan pemimpin
pemerintahan yang mendukung
dan mencanangkan gerakan
ilmiah
Lahirnya Tradisi Keilmuan dalam
Islam yang ditunjukkan oleh
Adanya Komunitas Ilmuwan
Para khalifah sangat perhatian
terhadap gerakan ilmiah dan
pembentukan komunitas
Ilmuan.
Para khalifah membangun
berbagai lembaga pendidikan,
perpustakaan, pusat kajian
ilmu pengetahuan, dll.
3. Para khalifah berlomba-lomba
membangun dan melengkapi
perpustakaan mereka dengan
semua karya tulis para
Ilmuan dalam berbagai cabang
ilmu.
Koleksi buku dalam satu
perpustakaan bahkan
mencapai satu juta enam
ratus jilid
Kecintaan terhadap ilmu
pengetahuan juga menjadi hobi
masyarakat.
Seorang orientalis bahkan
mengatakan, perpustakaan
pribadi milik masyarakat Arab
yang berukuran sedang pada
abad 10 M , memiliki koleksi
buku lebih besar disbanding
koleksi buku yang ada di
perpustakaan-perpustakaan
Barat secara keseluruhan.
4. Berbagai perpustakaan besar
tersebar di seluruh negara Islam.
Semua masjid raya dilengkapi
sebuah perpustakaan besar.
Aksesnya pun gratis.
Muncullah ratusan ilmuwan
yang mampu menggoreskan
nama-nama mereka di ufuk
cakrawala peradaban Islam
dengan tinta emas.
5. Angka yang digunakan saat ini,
yaitu 1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 0
merupakan sumbangan dari Al-
Khawarizmi.
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi yang memasukkan
nol ke dalam sebuah bilangan
dengan status yang berdiri sendiri
seperti halnya angka satu sampai
sembilan
Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai
ilmuan besar Islam yang
meletakkan dan menciptakan
dasar ilmu aljabar, dialah orang
pertama yang menggunakan kata
Aljabar, yang kemudian dikenal
sebagai Bapak Aljabar.
6. Al-Khawarizmi menulis buku
Al Jabr Wal Muqobalah
pada tahun 773M . Buku yang
sangat berarti secara ilmiah dan
memiliki sejarah yang besar
Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi
Al-Khawarismi juga menulis dalam
bukunya, cara menyelesaikan
persamaan kuadrat secara geometris.
Dia adalah orang yang pertama
kali membuat dan menerbitkan
tabel trigonometri Arab, yang
di dalamnya terdapat Sinus
dan Tan.
7. Abu Yusuf Ya’qub Al-Kindi
Adalah seorang filsuf pertama
dalam Islam dan salah seorang
pembesar filsafat. Ilmuwan
besar Muslim dalam berbagai
bidang, termasuk matematika.
Berbagai literature barat telah
menyelewengkan namanya
menjadi Alchendius, sekalipun
masih ada literatur Barat yang
menulis namanya ang benar,
yaitu Al-Kindi
Karya AL-Kindi dalam Ilmu
matematika mencapai 43 buku.
11 buku di antaranya tentang
aritmetika dan 32 buku tentang
geometri.
8. Tsabit Bin Qurrah
Ilmuan besar dalam Ilmu
matematika, astronomi, dan
kedokteran yang mengungguli
semua dokter pada masanya
Merupakan orang yang pertama
kali membahas dan menulis
segiempat ajaib,
Menelurkan sejumlah karya
dalam ilmu matematika,
aritmetika, serta geometri &
aljabar.
Dalam biografi Rene Decartes,
ilmuwan Perancis, menyatakan
bahwa telah dua puluh tahun
mempelajari buku-buku
matematika yang ditulis oleh
Tsabit bin Qurrah dan para ilmuan
Muslim lainnya.
9. Abu Abdullah Muhammad bin Jabir
Al-Battani
Ilmuwan Muslim terkemuka
dalam bidang matematika dan
astronomi.
Di Barat, nama Al-Battani
mengalami perubahan menjadi
AL-Bategnius dan Al-Bategni.
Di antara temuannya terkait
trigonometri, adalah
trigonometri bola, yaitu cabang
ilmu matematika yang telah
banyak berkontribusi bagi
kemajuan ilmu astronomi.
10. Abu Al-Wafa’ AL-Buzjani
Dia adalah orang yang pertama
kali membuat relasi identitas
trigonometri yang dikenal dengan
sebutan ‘tangen’.
Dia adalah pakar di bidang
geometri. Dia telah
memberikan tambahan penting
dan baru bagi penemuan Al-
Khawarismi, sehingga menjadi
dasar hubungan antara ilmu
geometri dan aljabar.
11. Abu Al-Wafa’ AL-Buzjani
Al Buzjani mengembangkan
penelitiannya hingga ia mampu
menumbuhkembangkan ilmu
kalkulus. Ia mengembangkan
geometri dan kalkulus yang
merupakan landasan bagi
pengembangan industry dan
teknologi yang ada saat ini.
12. Karyanya ‘Ketidaksempurnaan
Ketiga pada Gerakan Bulan’, di
rampas oleh seorang astronom
asal Denmark, Tycho Brahe.
Melalui perdebatan yang panjang
akhirnya terbukti bahwa penemu
‘Ketidaksempurnaan Ketiga pada
Gerakan Bulan’ adalah Al-
Buzjani.
Para ilmuan Barat pun akhirnya
mengakui kesalahannya
Sebagai tebusan kesalahan sekaligus
penghargaan dan penghormatan,
para ilmuan Barat meletakkan
nama AL-Buzjani sebagai nama
lubang pada gunung yang ada di
permukaan bulan.
13. Ibnu Yunus Al-Mishri
Terkenal sebagai ahli astronomi dan
matematikawan ulung.
Ia telah menguasai trigonometri
yang sangat rumit pada abad ke-
10 M. matematika yang
dikuasainya itu dikembangkan
untuk meneliti dan menguak
rahasia benda-benda langit. Ia
memadukan matematika untuk
mengembangkan astronomi.
Penemu teknik
“prosthaphaeresis” yang
merupakan cikal bakal logaritma
sekitar tahun 1008 M.
Menulis buku dan diterbitkan
dengan judul“Al-Jiz al-Hakimi
al-Kabir” yang kini dikenal
sebagai “Hakemite Astronomical
Table” yang telah diterjemahkan
ke dalam berbagai bahasa.
14. Ibnu Yunus Al-Mishri
Merupakan penemu pendulum,
yang oleh Barat dihubungkan
kepada Galileo Galilei, yang
baru datang 6 abad kemudian.
Banyak sumber mengklaim bahwa
Ibnu Yunus menggunakan sebuah
bandul untuk mengukur waktu
15. Ibnu Yunus Al-Mishri
Ibnu Yunus juga telah membuat
rumus waktu. Hal ini diakui
oleh Ilmuan Barat beberapa di
antaranya Gregory Good dan
Roger G Newton.
Ibnu Yunus juga membuat rumus
waktu. Ia menggunakan nilai
kemiringan sudut rotasi bumi
terhadap bidang ekliptika sebesar
23,5 derajat. Ia juga menyusun
tabel untuk menghitung lama
siang hari (length of daylight)
Ibnu Yunus juga dikenal sebagai
contributor utama untuk
menyusun jadwal waktu di
Kairo.
16. Abu Al-Hasan bin AL-Hasan bin Al-
Haitsam
adalah ilmuwan Muslim yang
menonjol pada tiga bidang ilmu,
yaitu (1) matematika (2) Ilmu
pengetahuan Alam (3) ilmu falak
atau ilmu astronomi.
Terdapat beberapa karya tulis Ibnu
Haitsam dalam Ilmu matematika
antara lain
1. Istikhraj Simt al-Qiblah
(menentukan letak sudut kiblat)
2. Firma Tad’u Ilaihi Hajatu’I-Umar
Asy-Syar’iyyah min al-‘Umar al
Handasiyyah (Hal-hal yang
diperlukan dari geometri untuk
masalah agama)
3. Fi Istikhrajma Baina al-Baladain
Fi al-Bu’d bi Jihat al-
Handasiyyah (Penentuan dimensi
antara 2 negeri dengan arah
geometri)
4. Thabiq Fih hi Baina al-Abniyya
Wa al-Hujr bi Jami’ al-Asykal
al-Handasiyyah (Kecocokan
antara bangunan dan galian
dengan semua bentuk geometri)
17. Abu Al-Hasan bin AL-Hasan bin Al-
Haitsam
Pada buku yang pertama, ia
menyusun teorema tangens untuk
menentukan arah kiblat, yaitu
Dalam buku yang judulnya
sangat panjang, “Fi anna al-
Qurra … Mutasamiya”, ia
membahas tentang polygon.
Dalam kitab “al-Manazhir”, ia
sampai pada persamaan
pangkat 4 yang dipecahkan
lewat interaksi hiperbola dan
lingkaran. Ini melahirkan teori
kerucut.
Leonardo da Vinci (Fibonacci)
mencobanya, tetapi hanya
mampu secara mekanik.
Al-Haitsam juga berhasil
memperluas kerja Archimedes. Ia
juga membuktikan postulat
kesejajaran Eudlids dengan
menggunakan sebuah segiempat
dengan 3 sudut siku-siku
(belakangan dipakai Lambert
pada abad ke-18 dan akhirnya
dikenal sebagai “segiempat
Lambert”)
18. Abu Ar -Raihan Al-Biruni
Al-Biruni adalah saintis
ensiklopedis abad ke-9.Ia adalah
pakar dalam berbagai cabang
Ilmu pengetahuan.
Sepanjang hidupnya , Al-Biruni
telah menghasilkan karya tidak
kurang dari 146 buku.
Kebanyakan karya pada bidang
astronomi, yakni 35. Sisanya
buku tentang astrologi, geografi,
farmakologi, matematika,
filsafat, agama, dan sejarah.
Selain itu ia juga terkenal
sebagai peneliti bidang filsafat,
sejarah, sosiologi, dan ilmu
perbandingan agama.
19. Abu Ar -Raihan Al-Biruni
Pada bidang matematika, ia
adalah peletak dasar-dasar
trigonometri. Ia dikenal sebagai
matematikawan pertama di
dunia yang membangun dasar-
dasar trigonometri, yang
kemudian di kembangkan oleh
ilmuan Barat, dan di aplikasikan
ke dalam beberapa cabang ilmu
Al-Biruni pernah
mengaplikaskannya secara
matematis untuk
membolehkan arah kiblat
ditentukan dari mana-mana
tempat di dunia.
20. Abu Ar -Raihan Al-Biruni
Meskipun trigonometri telah
terkenal di Yunani, akan tetapi
pematangannya ada di tangan
al-Biruni. Ia mengembangkan
teori trigonometri berdasarkan
pada teori Ptolemeus. Hukum
Sinus adalah temuannya yang
memperbaiki teori Ptolemeus.
AL-Biruni telah menghasilkan
banyak karya dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan.
Selain mendapat pujian dari
ummat Islam, ia pun
mendapat penghargaan yang
tinggi dari bangsa Barat
Salah satu bentuk apresiasi ilmuan
dunia adalah, International
Astronomical Union (IAU)
menyematkan nama al-Biruni
kepada salah satu kawah di bulan.
Kawah yang memiliki diameter
77,05 km itu diberi nama Kawah
Al-Biruni.
21. Umar Al-Khayyam
Dalam bukunya “Risalah fi
al-Barshin ‘ala Masa’il al-
Jabr wal Muqabbalah”, ia
mengklasifikasikan persamaan-
persamaan menurut pangkat
dan faktornya hingga 25
jenis. Sayangnya ilmuan
Barat menghubungkan
klasifikasi ini pertama kali
pada Simon Stevin (1548-
1620M).
22. Umar Al-Khayyam
Ia disebut sebagai peletak
pertama dasar geometri
analitik, jauh beradab-abad
sebelum muncul Rene
Descartes (1596-1650)
23. Nashruddin Ath-Thusi
Ia adalah adalah salah seorang
ilmuan Muslim terkemuka
dalam bidang matematika dan
astronomi.
Dialah penggagas teropong
bintang terbesar dan tercanggih
yang pernah dikenal manusia
sebelum era modern.
Dalam bidang matematika,
Ath-Thusi berhasil
mengembangkan angka berakar.
24. Nashruddin Ath-Thusi
Ath-Thusi adalah orang yang
pertama kali membuat segitiga
bertingkat untuk segitiga pada
permukaan bola dengan sudut
yang sama.
Ath-Thusi juga memberi
penjelasan terhadap geometri
Euclid dan menyelesaikan
permasalahan yang rumit
dengan bukti-bukti yang kuat
dan inovatif. Bahkan dia juga
adalah pelopor studi logika
matematika.
25. Jamsyid Al-Kasyi
Dia adalah orang pertama yang
memasukkan angka nol dan pecahan
desimal dalam proses perhitungan
Sebelum masa Al-Kasyi, angka
pecahan ditulis dalam angka 60
Al-Kasyil belum menggunakan
tanda koma untuk pecahan
decimal, tetapi menggunakan
tanda berupa huruf arab ( ).
Selain menjadi pelopor bilangan
decimal, AL-Kasyi juga adalah
penemu bilangan pi ( 𝜋) . Ia
berhasil menemukan nilai
bilangan phi ( 𝜋) , yaitu
perbandingan antara keliling
sebarang lingkaran dengan
diameternya, hingga 16 tempat
decimal. Bilangan pi itu ia
lambangkan dengan huruf Arab
( ).
26. Jamsyid Al-Kasyi
Al-Kasyi berhasil
mengembangkan teori aljabar
dan aritmetika yang
dikembangkan dari Al-
Khayyam. Selanjutnya, para
ilmuwan Barat mengambilnya
dari Al-Kasyi. Penemuan ini
mereka klaim sebagai
penemuan ilmuwan Inggris
Isaac Newton.
27. Al-Kasyi adalah ilmuan yang
berhasil menciptakan alat-alat
pemantau bintang. Dialah
ilmuan pertama yang
menggambarkan peredaran
bulan dan bintang Mercury
dalam bentuk Thabaq Al-
Manatiq. Namun, sangat
disayngkan, apa yang
ditemukan Al-Kasyil ternyata
oleh sejarawan Eropa diklaim
sebagai penemuan astronom
Jerman, Johannes Kepler.
28. Al-Qalasahdi
Termasuk Ilmuan terkemuka
dan termasuk ilmuwan
matematika yang pertama
menggunakan rumus aljabar
Di yakini dia adalah penemu
bentuk pecahan yang ada
sekarang
29. DAFTAR PUSTAKA
Darwis, Muh & Syahrullah A.
2016. Filsafat Pendidikan
Matematika Perspektif Islam.
Bogor :UIKA Press
Wikipedia
Gambar di ambil dari berbagai
sumber