SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
1
Pasal 1 ayat (6)
“KTT adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung
jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan
perundang-undangan K3 pada suatu kegiatan usaha
pertambangan di wilayah yg menjadi tanggung jawabnya.”
2
PENGAWAS OPERASIONAL(12)
Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja
Melaksanakan Inspeksi
Bertanggung jawab atas keselamatan,Kesehatan
dan Kesejahteraan semua orang yg ditugaskan
kepadanya
Membuat dan menandatangani laporan
3
PENGAWAS TEKNIS (13)
• Bertanggungjawab untuk keselamatan
peralatan
• Mengawasi dan memeriksa permesinan
dan perlistrikan
• Merencanakan dan menjamin
dilaksanakannya pemeliharaan peralatan
• Melaksanakan pengujian
• Membuat laporan
4
BUKU TAMBANG (20)
• Ada pada setiap tambang yang ada KTT
• Disahkan oleh PIT
• Diberi nomor
• Media intraksi PIT dan KTT
• Disimpan di kantor KTT
• Duplikatnya di Kantor KAPIT
5
Tugas & Tanggung jawab BAGIAN
K3 (24)
• Mengumpulkan data, menganalisis Kec.
• Mengumpulkan data daerah yg berbahaya
• Memberikan penerangan/Petunjuk K3
• Membentuk dan melatih Tim Rescue
• Menyusun statistik
• Mengevaluasi K3
6
PEKERJA TAMBANG (32)
Hak :
 Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
 Diklat (28-30)
 Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)
Kewajiban :
 Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
 Melaporkan bahaya kepada Pengawas
 Memakai dan merawat APD
 Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT
7
KECELAKAAN TAMBANG (39)
• Benar terjadi
• Cidera pekerja tambang atau orang
yang diberi izin
• Akibat kegiatan usaha pertambangan
• Pada Jam kerja
• Dalam wilayah KP/KK
8
PENGGOLONGAN CIDERA (40)
1. Ringan (lebih 1 hari s.d. kurang 3 minggu)
2. Berat
 lebih 3 minggu
 Cacat tetap
 Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala,
punggung, pinggul), pendarahan dalam/ pingsang
kurang oksigen, persendian lepas.
3. Mati
 Meninggal 24 jam atau kurang setelah terjadi
kecelakaan
9
KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)
 Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak
pada saat mengangkat
 Tabung bertekanan meledak
 Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih
disebabkan kebakaran,
 peledakan yg menyebabkan kegiatan terhenti
lebih 24 jam
 Kebocoran bahan berbahaya
 Kendaraan pengangkut bahan berbahaya
terbalik, dll
TERJADINYA AIR ASAM TAMBANG
Air Asam Tambang adalah
air asam yang terjadi akibat
oksidasi mineral sulfida
oleh air dan oksigen pada
kegiatan tambang.
MINERAL
SULFIDA +
H2O
O2
H2SO4
11
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
• Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang
tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya
• Pasca tambang adalah kegiatan terencana, sistematis,
dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di
seluruh wilayah penambangan.
PP NO. 27/1999
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL)
• Pasal 1
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha yang direncanakan pada lingkungan hidup
dan diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha.
RKL : Upaya pengelolaan dampak lingkungan akibat rencana
kegiatan
RPL : Upaya pemantauan komponen lingkungan yang terkena
dampak akbiat rencana kegiatan
UPL & UKL : pengelolaan dan pemantauan dampak tidak
penting lingkungan bagi proses pengambilan keputusan
penyelenggaraan usaha
• KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN
• “near miss” atau “near accident”
• TIDAK ADA ORANG CIDERA / KERUSAKAN ALAT
• KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN TIDAK DIKENDALIKAN, TIDAK DIINGINKAN
• MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG KERUSAKAN ALAT, PRODUKSI TERHENTI
• KONTAK LANGSUNG DGN SUATU BAHAN YANG MELEBIHI BATAS KEKUATAN
BODY / STRUKTUR
MENCARI FAKTA-FAKTA DAN PENYEBAB KECELAKAAN, SEHINGGA DAPAT
DIAMBIL TINDAKAN PENCEGAHAN, AGAR KECELAKAAN YANG SAMA TIDAK
TERULANG KEMBALI
1
10
30
600
BERAT / MATI
CIDERA RINGAN
KERUSAKAN ALAT
INSIDEN TANPA CIDERA
TANPA KERUSAKAN
HAMPIR KECELAKAAN
 SELALU ADA TANDA-TANDA SEBELUM KECELAKAAN
 PERBEDAAN PENYEBAB DASAR DAN PENYEBAB LANGSUNG
 PERBAIKAN THD PENYEBAB LANGSUNG  SEMENTARA
 PERBAIKAN TERHADAP PENYEBAB DASAR  PERMANEN
 MENGOPERASIKAN ALAT TANPA IJIN
 MENGOPERASIKAN ALAT DILUAR BATAS KECEPATAN MAX
 MENGGUNAKAN ALAT YANG TIDAK LENGKAP
 MENGGUNAKAN ALAT YANG RUSAK
 TIDAK MEMAKAI APD
 MEROKOK DI TEMPAT TERLARANG
BEKERJA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL
 PENGGUNAAN ALAT YANG TIDAK TEPAT
TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR KERJA
 MENGABAIKAN PERINTAH/PERATURAN
PERALATAN RUSAK
PELINDUNG MESIN TIDAK LENGKAP
RAMBU-RAMBU TIDAK LENGKAP
 HOUSEKEEPING TIDAK BAIK
 BATU MENGGANTUNG TIDAK DIGUGURKAN
 PENERANGAN KURANG
 KEBISINGAN TINGGI
 VENTILASI TIDAK MEMADAI
BAGIAN BENDA/MATERIAL YANG TAJAM
 BERDEBU/BERASAP
 KURANG KEMAMPUAN:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KETRAMPILAN
 S T R E S:
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL
 MOTIVASI KELIRU/KURANG
 KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG
 REKAYASA KURANG
 PEMELIHARAAN KURANG
 MATERIAL,PERKAKAS, DAN PERALATAN KURANG
 STANDAR KERJA KURANG
 PENGADAAN KURANG
 SALAH PENGGUNAAN
 PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
 MENGETAHUI KRONOLOGIS TERJADINYA KECELAKAAN
 MENENTUKAN PENYEBAB- PENYEBAB KECELAKAAN
 MENETAPKAN POTENSI BAHAYA
 MENGEMBANGKAN CARA-CARA PENCEGAHAN
 mendeteksi TANDA2 TERJADINYA KEC.
 Memiliki kepentingan pribadi
 Mengetahui jelas kondisi tempat kerja dan karakter orang yang bekerja padanya
 Mengetahui dengan baik bagaimana & dimana mendapatkan info yang diperlukan
 Orang pertama yang mengambil tindakan apabila kec.
 Mempelajari penyebab kecelakaan
 BUKTI PERHATIAN
 MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN PERALATAN
 MENGURANGI BIAYA OPERASI DAN CIDERA
 BUKTI KENDALI / OTORITAS PENGAWAS
Pada prinsipnya Tujuan Inspeksi :
 Identifikasi Kondisi Tidak Aman
 Identifikasi Tindakan Tidak Aman
 Menentukan Penyebab Dasar
 PEMBETULAN SEGERA
 MENDORONG PEKERJA TANGGAP TERHADAP KTA DAN TTA
 KONTAK LANGSUNG DENGAN PEKERJA
 MENETAPKAN ALAT - ALAT KESELAMATAN YANG SESUAI
 MENINGKATKAN KESADARAN K3
 MEREALISASIKAN PROGRAM K3
 PUNYA KEPENTINGAN PRIBADI
 PAHAM TERHADAP KONDISI DAERAH KERJA dan karakter PEKERJA
 KONTAK LANGSUNG DENGAN PEKERJA
 PERBAIKAN SEGERA
INSPEKSI TIDAK TERENCANA
INSPEKSI TERENCANA
Sambil lalu, dangkal, tidak sistematis
 Memeriksa KTA saja
 Hampir semua TTA lepas dari pengamatan
 KTA yg butuh perhatian besar, terlewatkan
 Perhatian lebih pada produksi
 Pencatatan jarang
 Perbaikan / pencegahan tidak sampai mendasar
 SEMUA KECELAKAAN DAPAT DICEGAH
 K3 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
 SEMUA BAHAYA HARUS DIAMANKAN
 MELATIH KARYAWAN BEKERJA AMAN DENGAN KONDISI YANG AMAN
 Potensi kerugian
 Pengalaman perawatan
 Catatan kerugian
 Catatan perawatan
 Catatan kecelakaan
 Potensi kecelakaan
 Buku petunjuk
 Interview karyawan
 PERSIAPAN INSPEKSI
 INSPEKSI
- Siklus Pengamatan
- Objek Inspeksi
- Pengamatan Total
- Klasifikasi bahaya
 LAPORAN INSPEKSI
• KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN
• “near miss” atau “near accident”
• TIDAK ADA ORANG CIDERA / KERUSAKAN ALAT
• KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN
TIDAK DIKENDALIKAN, TIDAK DIINGINKAN
• MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG
KERUSAKAN ALAT,
• KONTAK LANGSUNG DGN SUATU BAHAN YANG MELEBIHI BATAS KEKUATAN
BODY / STRUKTUR
 KEMUNGKINAN CIDERA / KERUSAKAN YANG DAPAT TERJADI DARI
SUATU BAHAYA
 SESUATU YANG BERPOTENSI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN / CIDERA
Kecelakaan atau cidera terjadi apabila ada kontak atau persentuhan langsung
MENGETAHUI
TIPE BAHAYA
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN BAHAYA
 BAHAYA KIMIA - Melalui Pernafasan
- Kontak dengan kulit
 BAHAYA FISIK
- Suara Bising
- Getaran
- Radiasi, T, P
 BAHAYA BIOLOGI
- Mikro Biologi : bakteri, virus, dll
- Makro Biologi : serangga, parasit, dll
debu, asap,
gas, uap, dll
 BAHAYA ERGONOMI
Peralatan dan tempat kerja tidak dirancang dengan baik
- STRESS FISIK : sempit, terbatas, dll
- STRESS KEJIWAAN / MENTAL : bosan, overload, dll
 BAHAYA MEKANIS
 BAHAYA LINGKUNGAN SEKITAR
Kemiringan, tidak rata / licin, cuaca, dll
 BAHAYA PSIKOSOSIAL
Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola promosi
 BAHAYA TINGKAH LAKU
Ketidak patuhan,, Tidak peduli
 BAHAYA KELISTRIKAN
Pemasangan kabel, grounding system, Panel dan peralatan listrik
Pendekatan yang logis dan sistimatis untuk mengidentifikasi bahaya,menilai resiko
dan mengendalikan agar dapat mengurangi resiko ketingkat yang dapat diterima
UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI :
Inspection
Observation
Diskusi dengan para pekerja
Investigasi kecelakaan
literatur-literatur
Brainstorming serta menganalisis
1. Metode Pengendalian Secara Teknik (Engineering Control)
Meliputi Perubahan proses atau peralatan, mengurangi
penggunaan zat berbahaya, alat peringatan, dsb.
2. Administrative Control Methods)
Variasi proses manajemen untuk mengendalikan pengaruh bahaya
seperti: Pemilihan staff, Pembatasan jam kerja, program pemeliharaan
Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman
dengan bukti-bukti kesuksesan
3. Metode Pengendalian Ketiga (Tertiary Control Methods)
Praktek Kerja,… (Work Practices,…)
 Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
» MENGUASAI DAN MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG DG TIAP
JENIS PEKERJAAN YG MENJADI TUGAS ANAKBUAHNYA
» MEMPUNYAI kewajiban UNTUK MENYELAMATKAN ANAK BUAHNYA
» MEMP. CATATAN KEC. PALING LENGKAP
» MEMILIH PEKERJAAN
» MENGURAIKAN
» IDENTIFIKASI BAHAYA
» MENGENDALIKAN
» KEPARAHAN
» KEKERAPAN/KEBERULANGAN
» PELUANG
» TUGAS BARU
» ORIENTASI KARYAWAN/TUGAS BARU
» OBSERVASI OBYEK TERENC.
» SAFETY TALK
» INVESTIGASI KECELAKAAN
» INSTRUKSI TUGAS/kerja
» PELATIHAN KETRAMPILAN
» PENGAWAS SELALU BERADA DI TEMPAT KERJA/MENGETAHUI LAPANGAN
» MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MEMPERBAIKI KONDISI YANG TIDAK AMAN DAN
TINDAKAN AMAN DI TEMPAT KERJA
» MENGETAHUI KASUS KECELAKAAN DAN KEJADIAN BERBAHAYA
» MENGETAHUI PROSEDUR KERJA UNTUK MENJAGA K3
» RESPONSIBILITY PENGAWAS:
Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan dan
dipertanggung jawabkan terhadap atasan dan kewajiban
tersebut belum terinci
» ACCOUNTABILITY PENGAWAS:
Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
pengawas dan kewajiban tersebut telah dirinci/didetilkan
yang tadinya tidak dapat dihitung (intangible) menjadi
dapat dihitung (tangible) sehingga kinerja pengawas
tersebut dapat dihitung atau dinilai/diaudit pada waktu
tertentu
1. Poduction oriented.
Menggerakkan bawahan untuk kerja produktif
2. Employe oriented.
- Mengetahui kebutuhan bawahan dan atasan
- Mengetahui apa yang sedang dilakukan
- Mengetahui kondisi tempat kerja dan alat yang dipakai
- Memberikan bimbingan, pelatihan, nasehat
- loyal, sensitivenes, komunikasi, kerjasama
3. Safety oriented mempunyai basic safety phylosophy, safety and
health policy, safety responsibility
» UNDER STANDING OTHERS
» LOOKING AFTER
» ADVISOR/INSTRUCTOR
» DELEGATION
» SUPERIOR
» PEERS

More Related Content

Similar to Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx

Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingAli Fuad R
 
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptxMATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptxtarjunijuni
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Ardhi Elka
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptNurElyani2
 
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptxHirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptxbedjo2
 
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).pptSMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).pptAGSI1
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptsandirustandi8
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxWildanAlbaq1
 
dokuementer kimia objek vital.ppt
dokuementer kimia  objek vital.pptdokuementer kimia  objek vital.ppt
dokuementer kimia objek vital.pptFaiZal862248
 
1. bahaya dan resiko
1. bahaya dan resiko1. bahaya dan resiko
1. bahaya dan resikosonnyluckyta
 
mamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptmamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptFaiZal862248
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Herry Prakoso
 

Similar to Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx (20)

Pelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation TrainingPelatihan Accident Investigation Training
Pelatihan Accident Investigation Training
 
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptxMATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
MATERI K3L BENGKEL CARFIX-dikonversi.pptx
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
HIRARC
HIRARCHIRARC
HIRARC
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
 
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptxHirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
Hirarki Pengendalian Kontrol (Kel3).pptx
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Risk manajemen
Risk manajemenRisk manajemen
Risk manajemen
 
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).pptSMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
SMK3 - Manajemen Resiko (IBPR).ppt
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.pptKeselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.ppt
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
manajemen k3.ppt
manajemen k3.pptmanajemen k3.ppt
manajemen k3.ppt
 
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptxtraining basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
training basic k3 potensi bahaya dan pengendalian risiko.pptx
 
K3
K3K3
K3
 
dokuementer kimia objek vital.ppt
dokuementer kimia  objek vital.pptdokuementer kimia  objek vital.ppt
dokuementer kimia objek vital.ppt
 
1. bahaya dan resiko
1. bahaya dan resiko1. bahaya dan resiko
1. bahaya dan resiko
 
mamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.pptmamalie enak joo.ppt
mamalie enak joo.ppt
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
Teknik Implementasi 5 s 5r seiso
 

Kumpulan Materi Ujian POP Angkatan VII 2013.pptx

  • 1. 1 Pasal 1 ayat (6) “KTT adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundang-undangan K3 pada suatu kegiatan usaha pertambangan di wilayah yg menjadi tanggung jawabnya.”
  • 2. 2 PENGAWAS OPERASIONAL(12) Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja Melaksanakan Inspeksi Bertanggung jawab atas keselamatan,Kesehatan dan Kesejahteraan semua orang yg ditugaskan kepadanya Membuat dan menandatangani laporan
  • 3. 3 PENGAWAS TEKNIS (13) • Bertanggungjawab untuk keselamatan peralatan • Mengawasi dan memeriksa permesinan dan perlistrikan • Merencanakan dan menjamin dilaksanakannya pemeliharaan peralatan • Melaksanakan pengujian • Membuat laporan
  • 4. 4 BUKU TAMBANG (20) • Ada pada setiap tambang yang ada KTT • Disahkan oleh PIT • Diberi nomor • Media intraksi PIT dan KTT • Disimpan di kantor KTT • Duplikatnya di Kantor KAPIT
  • 5. 5 Tugas & Tanggung jawab BAGIAN K3 (24) • Mengumpulkan data, menganalisis Kec. • Mengumpulkan data daerah yg berbahaya • Memberikan penerangan/Petunjuk K3 • Membentuk dan melatih Tim Rescue • Menyusun statistik • Mengevaluasi K3
  • 6. 6 PEKERJA TAMBANG (32) Hak :  Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)  Diklat (28-30)  Keberatan bekerja apabila tidak aman (32) Kewajiban :  Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP  Melaporkan bahaya kepada Pengawas  Memakai dan merawat APD  Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT
  • 7. 7 KECELAKAAN TAMBANG (39) • Benar terjadi • Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin • Akibat kegiatan usaha pertambangan • Pada Jam kerja • Dalam wilayah KP/KK
  • 8. 8 PENGGOLONGAN CIDERA (40) 1. Ringan (lebih 1 hari s.d. kurang 3 minggu) 2. Berat  lebih 3 minggu  Cacat tetap  Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala, punggung, pinggul), pendarahan dalam/ pingsang kurang oksigen, persendian lepas. 3. Mati  Meninggal 24 jam atau kurang setelah terjadi kecelakaan
  • 9. 9 KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)  Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak pada saat mengangkat  Tabung bertekanan meledak  Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih disebabkan kebakaran,  peledakan yg menyebabkan kegiatan terhenti lebih 24 jam  Kebocoran bahan berbahaya  Kendaraan pengangkut bahan berbahaya terbalik, dll
  • 10. TERJADINYA AIR ASAM TAMBANG Air Asam Tambang adalah air asam yang terjadi akibat oksidasi mineral sulfida oleh air dan oksigen pada kegiatan tambang. MINERAL SULFIDA + H2O O2 H2SO4
  • 11. 11 REKLAMASI DAN PASCATAMBANG • Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya • Pasca tambang adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan.
  • 12. PP NO. 27/1999 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) • Pasal 1 Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha yang direncanakan pada lingkungan hidup dan diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha. RKL : Upaya pengelolaan dampak lingkungan akibat rencana kegiatan RPL : Upaya pemantauan komponen lingkungan yang terkena dampak akbiat rencana kegiatan UPL & UKL : pengelolaan dan pemantauan dampak tidak penting lingkungan bagi proses pengambilan keputusan penyelenggaraan usaha
  • 13. • KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN • “near miss” atau “near accident” • TIDAK ADA ORANG CIDERA / KERUSAKAN ALAT • KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN TIDAK DIKENDALIKAN, TIDAK DIINGINKAN • MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG KERUSAKAN ALAT, PRODUKSI TERHENTI • KONTAK LANGSUNG DGN SUATU BAHAN YANG MELEBIHI BATAS KEKUATAN BODY / STRUKTUR MENCARI FAKTA-FAKTA DAN PENYEBAB KECELAKAAN, SEHINGGA DAPAT DIAMBIL TINDAKAN PENCEGAHAN, AGAR KECELAKAAN YANG SAMA TIDAK TERULANG KEMBALI
  • 14. 1 10 30 600 BERAT / MATI CIDERA RINGAN KERUSAKAN ALAT INSIDEN TANPA CIDERA TANPA KERUSAKAN HAMPIR KECELAKAAN  SELALU ADA TANDA-TANDA SEBELUM KECELAKAAN  PERBEDAAN PENYEBAB DASAR DAN PENYEBAB LANGSUNG  PERBAIKAN THD PENYEBAB LANGSUNG  SEMENTARA  PERBAIKAN TERHADAP PENYEBAB DASAR  PERMANEN
  • 15.  MENGOPERASIKAN ALAT TANPA IJIN  MENGOPERASIKAN ALAT DILUAR BATAS KECEPATAN MAX  MENGGUNAKAN ALAT YANG TIDAK LENGKAP  MENGGUNAKAN ALAT YANG RUSAK  TIDAK MEMAKAI APD  MEROKOK DI TEMPAT TERLARANG BEKERJA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL  PENGGUNAAN ALAT YANG TIDAK TEPAT TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR KERJA  MENGABAIKAN PERINTAH/PERATURAN PERALATAN RUSAK PELINDUNG MESIN TIDAK LENGKAP RAMBU-RAMBU TIDAK LENGKAP  HOUSEKEEPING TIDAK BAIK  BATU MENGGANTUNG TIDAK DIGUGURKAN  PENERANGAN KURANG  KEBISINGAN TINGGI  VENTILASI TIDAK MEMADAI BAGIAN BENDA/MATERIAL YANG TAJAM  BERDEBU/BERASAP
  • 16.  KURANG KEMAMPUAN:  SECARA FISIK  SECARA MENTAL  KURANG PENGETAHUAN  KURANG KETRAMPILAN  S T R E S:  SECARA FISIK  SECARA MENTAL  MOTIVASI KELIRU/KURANG  KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG  REKAYASA KURANG  PEMELIHARAAN KURANG  MATERIAL,PERKAKAS, DAN PERALATAN KURANG  STANDAR KERJA KURANG  PENGADAAN KURANG  SALAH PENGGUNAAN  PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
  • 17.  MENGETAHUI KRONOLOGIS TERJADINYA KECELAKAAN  MENENTUKAN PENYEBAB- PENYEBAB KECELAKAAN  MENETAPKAN POTENSI BAHAYA  MENGEMBANGKAN CARA-CARA PENCEGAHAN  mendeteksi TANDA2 TERJADINYA KEC.  Memiliki kepentingan pribadi  Mengetahui jelas kondisi tempat kerja dan karakter orang yang bekerja padanya  Mengetahui dengan baik bagaimana & dimana mendapatkan info yang diperlukan  Orang pertama yang mengambil tindakan apabila kec.  Mempelajari penyebab kecelakaan
  • 18.  BUKTI PERHATIAN  MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN PERALATAN  MENGURANGI BIAYA OPERASI DAN CIDERA  BUKTI KENDALI / OTORITAS PENGAWAS
  • 19. Pada prinsipnya Tujuan Inspeksi :  Identifikasi Kondisi Tidak Aman  Identifikasi Tindakan Tidak Aman  Menentukan Penyebab Dasar  PEMBETULAN SEGERA  MENDORONG PEKERJA TANGGAP TERHADAP KTA DAN TTA  KONTAK LANGSUNG DENGAN PEKERJA  MENETAPKAN ALAT - ALAT KESELAMATAN YANG SESUAI  MENINGKATKAN KESADARAN K3  MEREALISASIKAN PROGRAM K3
  • 20.  PUNYA KEPENTINGAN PRIBADI  PAHAM TERHADAP KONDISI DAERAH KERJA dan karakter PEKERJA  KONTAK LANGSUNG DENGAN PEKERJA  PERBAIKAN SEGERA INSPEKSI TIDAK TERENCANA INSPEKSI TERENCANA Sambil lalu, dangkal, tidak sistematis  Memeriksa KTA saja  Hampir semua TTA lepas dari pengamatan  KTA yg butuh perhatian besar, terlewatkan  Perhatian lebih pada produksi  Pencatatan jarang  Perbaikan / pencegahan tidak sampai mendasar
  • 21.  SEMUA KECELAKAAN DAPAT DICEGAH  K3 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN  SEMUA BAHAYA HARUS DIAMANKAN  MELATIH KARYAWAN BEKERJA AMAN DENGAN KONDISI YANG AMAN  Potensi kerugian  Pengalaman perawatan  Catatan kerugian  Catatan perawatan  Catatan kecelakaan  Potensi kecelakaan  Buku petunjuk  Interview karyawan  PERSIAPAN INSPEKSI  INSPEKSI - Siklus Pengamatan - Objek Inspeksi - Pengamatan Total - Klasifikasi bahaya  LAPORAN INSPEKSI
  • 22. • KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN • “near miss” atau “near accident” • TIDAK ADA ORANG CIDERA / KERUSAKAN ALAT • KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN TIDAK DIKENDALIKAN, TIDAK DIINGINKAN • MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG KERUSAKAN ALAT, • KONTAK LANGSUNG DGN SUATU BAHAN YANG MELEBIHI BATAS KEKUATAN BODY / STRUKTUR
  • 23.  KEMUNGKINAN CIDERA / KERUSAKAN YANG DAPAT TERJADI DARI SUATU BAHAYA  SESUATU YANG BERPOTENSI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN / CIDERA Kecelakaan atau cidera terjadi apabila ada kontak atau persentuhan langsung MENGETAHUI TIPE BAHAYA IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN BAHAYA  BAHAYA KIMIA - Melalui Pernafasan - Kontak dengan kulit  BAHAYA FISIK - Suara Bising - Getaran - Radiasi, T, P  BAHAYA BIOLOGI - Mikro Biologi : bakteri, virus, dll - Makro Biologi : serangga, parasit, dll debu, asap, gas, uap, dll
  • 24.  BAHAYA ERGONOMI Peralatan dan tempat kerja tidak dirancang dengan baik - STRESS FISIK : sempit, terbatas, dll - STRESS KEJIWAAN / MENTAL : bosan, overload, dll  BAHAYA MEKANIS  BAHAYA LINGKUNGAN SEKITAR Kemiringan, tidak rata / licin, cuaca, dll  BAHAYA PSIKOSOSIAL Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola promosi  BAHAYA TINGKAH LAKU Ketidak patuhan,, Tidak peduli  BAHAYA KELISTRIKAN Pemasangan kabel, grounding system, Panel dan peralatan listrik
  • 25. Pendekatan yang logis dan sistimatis untuk mengidentifikasi bahaya,menilai resiko dan mengendalikan agar dapat mengurangi resiko ketingkat yang dapat diterima UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI : Inspection Observation Diskusi dengan para pekerja Investigasi kecelakaan literatur-literatur Brainstorming serta menganalisis
  • 26. 1. Metode Pengendalian Secara Teknik (Engineering Control) Meliputi Perubahan proses atau peralatan, mengurangi penggunaan zat berbahaya, alat peringatan, dsb. 2. Administrative Control Methods) Variasi proses manajemen untuk mengendalikan pengaruh bahaya seperti: Pemilihan staff, Pembatasan jam kerja, program pemeliharaan Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman dengan bukti-bukti kesuksesan 3. Metode Pengendalian Ketiga (Tertiary Control Methods) Praktek Kerja,… (Work Practices,…)  Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
  • 27. » MENGUASAI DAN MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG DG TIAP JENIS PEKERJAAN YG MENJADI TUGAS ANAKBUAHNYA » MEMPUNYAI kewajiban UNTUK MENYELAMATKAN ANAK BUAHNYA » MEMP. CATATAN KEC. PALING LENGKAP » MEMILIH PEKERJAAN » MENGURAIKAN » IDENTIFIKASI BAHAYA » MENGENDALIKAN
  • 28. » KEPARAHAN » KEKERAPAN/KEBERULANGAN » PELUANG » TUGAS BARU » ORIENTASI KARYAWAN/TUGAS BARU » OBSERVASI OBYEK TERENC. » SAFETY TALK » INVESTIGASI KECELAKAAN » INSTRUKSI TUGAS/kerja » PELATIHAN KETRAMPILAN
  • 29. » PENGAWAS SELALU BERADA DI TEMPAT KERJA/MENGETAHUI LAPANGAN » MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MEMPERBAIKI KONDISI YANG TIDAK AMAN DAN TINDAKAN AMAN DI TEMPAT KERJA » MENGETAHUI KASUS KECELAKAAN DAN KEJADIAN BERBAHAYA » MENGETAHUI PROSEDUR KERJA UNTUK MENJAGA K3
  • 30. » RESPONSIBILITY PENGAWAS: Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan terhadap atasan dan kewajiban tersebut belum terinci » ACCOUNTABILITY PENGAWAS: Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengawas dan kewajiban tersebut telah dirinci/didetilkan yang tadinya tidak dapat dihitung (intangible) menjadi dapat dihitung (tangible) sehingga kinerja pengawas tersebut dapat dihitung atau dinilai/diaudit pada waktu tertentu
  • 31. 1. Poduction oriented. Menggerakkan bawahan untuk kerja produktif 2. Employe oriented. - Mengetahui kebutuhan bawahan dan atasan - Mengetahui apa yang sedang dilakukan - Mengetahui kondisi tempat kerja dan alat yang dipakai - Memberikan bimbingan, pelatihan, nasehat - loyal, sensitivenes, komunikasi, kerjasama 3. Safety oriented mempunyai basic safety phylosophy, safety and health policy, safety responsibility » UNDER STANDING OTHERS » LOOKING AFTER » ADVISOR/INSTRUCTOR » DELEGATION » SUPERIOR » PEERS