1. 1
Pasal 1 ayat (6)
“KTT adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung
jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan
perundang-undangan K3 pada suatu kegiatan usaha
pertambangan di wilayah yg menjadi tanggung jawabnya.”
2. 2
PENGAWAS OPERASIONAL(12)
Bertanggung jawab atas keselamatan pekerja
Melaksanakan Inspeksi
Bertanggung jawab atas keselamatan,Kesehatan
dan Kesejahteraan semua orang yg ditugaskan
kepadanya
Membuat dan menandatangani laporan
3. 3
PENGAWAS TEKNIS (13)
• Bertanggungjawab untuk keselamatan
peralatan
• Mengawasi dan memeriksa permesinan
dan perlistrikan
• Merencanakan dan menjamin
dilaksanakannya pemeliharaan peralatan
• Melaksanakan pengujian
• Membuat laporan
4. 4
BUKU TAMBANG (20)
• Ada pada setiap tambang yang ada KTT
• Disahkan oleh PIT
• Diberi nomor
• Media intraksi PIT dan KTT
• Disimpan di kantor KTT
• Duplikatnya di Kantor KAPIT
5. 5
Tugas & Tanggung jawab BAGIAN
K3 (24)
• Mengumpulkan data, menganalisis Kec.
• Mengumpulkan data daerah yg berbahaya
• Memberikan penerangan/Petunjuk K3
• Membentuk dan melatih Tim Rescue
• Menyusun statistik
• Mengevaluasi K3
6. 6
PEKERJA TAMBANG (32)
Hak :
Pemeriksaan Kesehatan berkala (27)
Diklat (28-30)
Keberatan bekerja apabila tidak aman (32)
Kewajiban :
Mematuhi peraturan K3 & kerja sesuai SOP
Melaporkan bahaya kepada Pengawas
Memakai dan merawat APD
Memberikan keterangan yg benar Kepada PIT
7. 7
KECELAKAAN TAMBANG (39)
• Benar terjadi
• Cidera pekerja tambang atau orang
yang diberi izin
• Akibat kegiatan usaha pertambangan
• Pada Jam kerja
• Dalam wilayah KP/KK
8. 8
PENGGOLONGAN CIDERA (40)
1. Ringan (lebih 1 hari s.d. kurang 3 minggu)
2. Berat
lebih 3 minggu
Cacat tetap
Cidera retak tulang ( lengan, kaki, kepala,
punggung, pinggul), pendarahan dalam/ pingsang
kurang oksigen, persendian lepas.
3. Mati
Meninggal 24 jam atau kurang setelah terjadi
kecelakaan
9. 9
KEJADIAN BERBAHAYA (44-45)
Mesin pengangkat roboh, terbalik, rusak
pada saat mengangkat
Tabung bertekanan meledak
Terjadi hubung pendek ,tegangan lebih
disebabkan kebakaran,
peledakan yg menyebabkan kegiatan terhenti
lebih 24 jam
Kebocoran bahan berbahaya
Kendaraan pengangkut bahan berbahaya
terbalik, dll
10. TERJADINYA AIR ASAM TAMBANG
Air Asam Tambang adalah
air asam yang terjadi akibat
oksidasi mineral sulfida
oleh air dan oksigen pada
kegiatan tambang.
MINERAL
SULFIDA +
H2O
O2
H2SO4
11. 11
REKLAMASI DAN PASCATAMBANG
• Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang
tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya
• Pasca tambang adalah kegiatan terencana, sistematis,
dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di
seluruh wilayah penambangan.
12. PP NO. 27/1999
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL)
• Pasal 1
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah
kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha yang direncanakan pada lingkungan hidup
dan diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha.
RKL : Upaya pengelolaan dampak lingkungan akibat rencana
kegiatan
RPL : Upaya pemantauan komponen lingkungan yang terkena
dampak akbiat rencana kegiatan
UPL & UKL : pengelolaan dan pemantauan dampak tidak
penting lingkungan bagi proses pengambilan keputusan
penyelenggaraan usaha
13. • KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN
• “near miss” atau “near accident”
• TIDAK ADA ORANG CIDERA / KERUSAKAN ALAT
• KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN TIDAK DIKENDALIKAN, TIDAK DIINGINKAN
• MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG KERUSAKAN ALAT, PRODUKSI TERHENTI
• KONTAK LANGSUNG DGN SUATU BAHAN YANG MELEBIHI BATAS KEKUATAN
BODY / STRUKTUR
MENCARI FAKTA-FAKTA DAN PENYEBAB KECELAKAAN, SEHINGGA DAPAT
DIAMBIL TINDAKAN PENCEGAHAN, AGAR KECELAKAAN YANG SAMA TIDAK
TERULANG KEMBALI
14. 1
10
30
600
BERAT / MATI
CIDERA RINGAN
KERUSAKAN ALAT
INSIDEN TANPA CIDERA
TANPA KERUSAKAN
HAMPIR KECELAKAAN
SELALU ADA TANDA-TANDA SEBELUM KECELAKAAN
PERBEDAAN PENYEBAB DASAR DAN PENYEBAB LANGSUNG
PERBAIKAN THD PENYEBAB LANGSUNG SEMENTARA
PERBAIKAN TERHADAP PENYEBAB DASAR PERMANEN
15. MENGOPERASIKAN ALAT TANPA IJIN
MENGOPERASIKAN ALAT DILUAR BATAS KECEPATAN MAX
MENGGUNAKAN ALAT YANG TIDAK LENGKAP
MENGGUNAKAN ALAT YANG RUSAK
TIDAK MEMAKAI APD
MEROKOK DI TEMPAT TERLARANG
BEKERJA DI BAWAH PENGARUH ALKOHOL
PENGGUNAAN ALAT YANG TIDAK TEPAT
TIDAK MENGIKUTI PROSEDUR KERJA
MENGABAIKAN PERINTAH/PERATURAN
PERALATAN RUSAK
PELINDUNG MESIN TIDAK LENGKAP
RAMBU-RAMBU TIDAK LENGKAP
HOUSEKEEPING TIDAK BAIK
BATU MENGGANTUNG TIDAK DIGUGURKAN
PENERANGAN KURANG
KEBISINGAN TINGGI
VENTILASI TIDAK MEMADAI
BAGIAN BENDA/MATERIAL YANG TAJAM
BERDEBU/BERASAP
16. KURANG KEMAMPUAN:
SECARA FISIK
SECARA MENTAL
KURANG PENGETAHUAN
KURANG KETRAMPILAN
S T R E S:
SECARA FISIK
SECARA MENTAL
MOTIVASI KELIRU/KURANG
KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN KURANG
REKAYASA KURANG
PEMELIHARAAN KURANG
MATERIAL,PERKAKAS, DAN PERALATAN KURANG
STANDAR KERJA KURANG
PENGADAAN KURANG
SALAH PENGGUNAAN
PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
17. MENGETAHUI KRONOLOGIS TERJADINYA KECELAKAAN
MENENTUKAN PENYEBAB- PENYEBAB KECELAKAAN
MENETAPKAN POTENSI BAHAYA
MENGEMBANGKAN CARA-CARA PENCEGAHAN
mendeteksi TANDA2 TERJADINYA KEC.
Memiliki kepentingan pribadi
Mengetahui jelas kondisi tempat kerja dan karakter orang yang bekerja padanya
Mengetahui dengan baik bagaimana & dimana mendapatkan info yang diperlukan
Orang pertama yang mengambil tindakan apabila kec.
Mempelajari penyebab kecelakaan
18. BUKTI PERHATIAN
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN PERALATAN
MENGURANGI BIAYA OPERASI DAN CIDERA
BUKTI KENDALI / OTORITAS PENGAWAS
19. Pada prinsipnya Tujuan Inspeksi :
Identifikasi Kondisi Tidak Aman
Identifikasi Tindakan Tidak Aman
Menentukan Penyebab Dasar
PEMBETULAN SEGERA
MENDORONG PEKERJA TANGGAP TERHADAP KTA DAN TTA
KONTAK LANGSUNG DENGAN PEKERJA
MENETAPKAN ALAT - ALAT KESELAMATAN YANG SESUAI
MENINGKATKAN KESADARAN K3
MEREALISASIKAN PROGRAM K3
20. PUNYA KEPENTINGAN PRIBADI
PAHAM TERHADAP KONDISI DAERAH KERJA dan karakter PEKERJA
KONTAK LANGSUNG DENGAN PEKERJA
PERBAIKAN SEGERA
INSPEKSI TIDAK TERENCANA
INSPEKSI TERENCANA
Sambil lalu, dangkal, tidak sistematis
Memeriksa KTA saja
Hampir semua TTA lepas dari pengamatan
KTA yg butuh perhatian besar, terlewatkan
Perhatian lebih pada produksi
Pencatatan jarang
Perbaikan / pencegahan tidak sampai mendasar
21. SEMUA KECELAKAAN DAPAT DICEGAH
K3 TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
SEMUA BAHAYA HARUS DIAMANKAN
MELATIH KARYAWAN BEKERJA AMAN DENGAN KONDISI YANG AMAN
Potensi kerugian
Pengalaman perawatan
Catatan kerugian
Catatan perawatan
Catatan kecelakaan
Potensi kecelakaan
Buku petunjuk
Interview karyawan
PERSIAPAN INSPEKSI
INSPEKSI
- Siklus Pengamatan
- Objek Inspeksi
- Pengamatan Total
- Klasifikasi bahaya
LAPORAN INSPEKSI
22. • KEJADIAN YANG TIDAK DIINGINKAN
• “near miss” atau “near accident”
• TIDAK ADA ORANG CIDERA / KERUSAKAN ALAT
• KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN
TIDAK DIKENDALIKAN, TIDAK DIINGINKAN
• MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG
KERUSAKAN ALAT,
• KONTAK LANGSUNG DGN SUATU BAHAN YANG MELEBIHI BATAS KEKUATAN
BODY / STRUKTUR
23. KEMUNGKINAN CIDERA / KERUSAKAN YANG DAPAT TERJADI DARI
SUATU BAHAYA
SESUATU YANG BERPOTENSI MENGAKIBATKAN KERUSAKAN / CIDERA
Kecelakaan atau cidera terjadi apabila ada kontak atau persentuhan langsung
MENGETAHUI
TIPE BAHAYA
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN BAHAYA
BAHAYA KIMIA - Melalui Pernafasan
- Kontak dengan kulit
BAHAYA FISIK
- Suara Bising
- Getaran
- Radiasi, T, P
BAHAYA BIOLOGI
- Mikro Biologi : bakteri, virus, dll
- Makro Biologi : serangga, parasit, dll
debu, asap,
gas, uap, dll
24. BAHAYA ERGONOMI
Peralatan dan tempat kerja tidak dirancang dengan baik
- STRESS FISIK : sempit, terbatas, dll
- STRESS KEJIWAAN / MENTAL : bosan, overload, dll
BAHAYA MEKANIS
BAHAYA LINGKUNGAN SEKITAR
Kemiringan, tidak rata / licin, cuaca, dll
BAHAYA PSIKOSOSIAL
Intimidasi, Trauma, Pola gilir kerja, Pola promosi
BAHAYA TINGKAH LAKU
Ketidak patuhan,, Tidak peduli
BAHAYA KELISTRIKAN
Pemasangan kabel, grounding system, Panel dan peralatan listrik
25. Pendekatan yang logis dan sistimatis untuk mengidentifikasi bahaya,menilai resiko
dan mengendalikan agar dapat mengurangi resiko ketingkat yang dapat diterima
UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI :
Inspection
Observation
Diskusi dengan para pekerja
Investigasi kecelakaan
literatur-literatur
Brainstorming serta menganalisis
26. 1. Metode Pengendalian Secara Teknik (Engineering Control)
Meliputi Perubahan proses atau peralatan, mengurangi
penggunaan zat berbahaya, alat peringatan, dsb.
2. Administrative Control Methods)
Variasi proses manajemen untuk mengendalikan pengaruh bahaya
seperti: Pemilihan staff, Pembatasan jam kerja, program pemeliharaan
Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman
dengan bukti-bukti kesuksesan
3. Metode Pengendalian Ketiga (Tertiary Control Methods)
Praktek Kerja,… (Work Practices,…)
Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
27. » MENGUASAI DAN MEMPUNYAI KEPENTINGAN LANGSUNG DG TIAP
JENIS PEKERJAAN YG MENJADI TUGAS ANAKBUAHNYA
» MEMPUNYAI kewajiban UNTUK MENYELAMATKAN ANAK BUAHNYA
» MEMP. CATATAN KEC. PALING LENGKAP
» MEMILIH PEKERJAAN
» MENGURAIKAN
» IDENTIFIKASI BAHAYA
» MENGENDALIKAN
28. » KEPARAHAN
» KEKERAPAN/KEBERULANGAN
» PELUANG
» TUGAS BARU
» ORIENTASI KARYAWAN/TUGAS BARU
» OBSERVASI OBYEK TERENC.
» SAFETY TALK
» INVESTIGASI KECELAKAAN
» INSTRUKSI TUGAS/kerja
» PELATIHAN KETRAMPILAN
29. » PENGAWAS SELALU BERADA DI TEMPAT KERJA/MENGETAHUI LAPANGAN
» MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MEMPERBAIKI KONDISI YANG TIDAK AMAN DAN
TINDAKAN AMAN DI TEMPAT KERJA
» MENGETAHUI KASUS KECELAKAAN DAN KEJADIAN BERBAHAYA
» MENGETAHUI PROSEDUR KERJA UNTUK MENJAGA K3
30. » RESPONSIBILITY PENGAWAS:
Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan dan
dipertanggung jawabkan terhadap atasan dan kewajiban
tersebut belum terinci
» ACCOUNTABILITY PENGAWAS:
Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
pengawas dan kewajiban tersebut telah dirinci/didetilkan
yang tadinya tidak dapat dihitung (intangible) menjadi
dapat dihitung (tangible) sehingga kinerja pengawas
tersebut dapat dihitung atau dinilai/diaudit pada waktu
tertentu
31. 1. Poduction oriented.
Menggerakkan bawahan untuk kerja produktif
2. Employe oriented.
- Mengetahui kebutuhan bawahan dan atasan
- Mengetahui apa yang sedang dilakukan
- Mengetahui kondisi tempat kerja dan alat yang dipakai
- Memberikan bimbingan, pelatihan, nasehat
- loyal, sensitivenes, komunikasi, kerjasama
3. Safety oriented mempunyai basic safety phylosophy, safety and
health policy, safety responsibility
» UNDER STANDING OTHERS
» LOOKING AFTER
» ADVISOR/INSTRUCTOR
» DELEGATION
» SUPERIOR
» PEERS