SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TEORI KOMPUTASI
“PUSH DOWN
AUTOTAMATA”
By.
Frestiany Regina Putri
Feriansyah Ilham Akbar
• Push Down Automata (PDA)
• Kelebihan dan Karakteristik PDA
• Representasi PDA
• Penggunaan PDA sebagai
Penerima Bahasa
Push Down Automata (PDA)
Push Down Automata (PDA) merupakan mesin otomata dari bahasa bebas
konteks. PDA di gambarkan sebagai tempat penyipanan yang tidak terbatas berupa
stack/tumpukan. Stack merupakan kumpulan dari elemen-elemen sejenis dengan sifat
penambahan elemen dan pengambilan elemen melalaui suatu tempat yang disebut top
of stack (puncak stack). Pengambilan elemen dari stack dinyatakan dengan operasi pop
sedangkan memasukkan elemen kedala stack dengan posisi push.
Push Down Automata (PDA)
Aturan pengisian atau pengeluaran elemen stack menganut sistem LIFO (Last In First Out).
Pengambilan elemen dari stack dikenal dengan istilah pop. Sedangkan memasukkan elemen
ke dalam stack dikenal dengan istilah push.
Contoh sebuah stack
D
E
ATop-stack 
Push Down Automata (PDA)
Bila dilakukan operasi pop, maka kondisi
stack menjadi:
D
E
Top-stack 
D
E
B
Bila dilakukan operasi push B, maka kondisi stack
menjadi:
Top-stack 
Kelebihan dan
Karakteristik PDA
• PDA mempunyai memori yang tidak terbatas disebut stack atau tumpukan.
• PDA memiliki 2 jenis, yaitu:
1. PDA null stack, yaitu PDA yang melakukan penerimaan input dengan stack
kosong.
2. PDA final state, yaitu PDA yang melakukan penerimaan input yang pilihan
transisinya menyebabkan PDA mencapai final state.
• PDA dapat dianggap sebagai otomata hingga yang dilengkapi dengan stack.
• Sebuah PDA yang menerima input, selain bisa berpindah state juga bisa melakukan
operasi pada stack.
• Kondisi atau konfigurasi PDA pada suatu saat dinyatakan dengan state dan stack.
Representasi PDA
Sebuah Push Down Automata dinyatakan dengan 7 tupel, M = (Q,Σ,Г, Δ,S,F,Z) :
Q = himpunan state
 = himpunan simbol input
 = simbol-simbol tumpukan / stack
 = fungsi transisi
S = state awal, S  Q
F = himpunan final state, F  Q
Z = simbol awal tumpukan / top stack, Z  
Dari komponen sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
• Definisi untuk Q, , S, F sama dengan yang ada pada otomata hingga.
• Tupel baru adalah , Z yang berhubungan dengan stack.
•  memiliki kemiripan dengan  pada otomata hingga dengan beberapa
perbedaan.
PDA menerima language dengan dua cara :
1. Stack menjadi kosong
2. Finite Automaton masuk final state
Jenis Transisi pada PDA
1. Membaca simbol input
Pada PDA yang membaca simbol input, terdapat sejumlah pilihan yang mungkin,
bergantung pada simbol input, simbol pada top-stack, dan state. Setiap pilihan terdiri
dari state berikutnya dan simbol-simbol (bisa satu, beberapa, atau kosong) untuk
mengganti simbol pada top-stack.
Penggantian simbol pada top-stack bisa berupa push, untuk satu atau beberapa
simbol, atau berupa pop untuk simbol kosong. Setelah membuat pilihan, kemudian
PDA membaca simbol input berikutnya.
Jenis Transisi pada PDA
2. Tanpa membaca simbol input
Jenis transisi tanpa membaca input adalah transisi yang dilakukan tanpa membaca
input atau . Transisi ini memungkinkan PDA memanipulasi isi stack atau berpindah
state tanpa membaca input.
Penggunaan PDA
Konteks
Karena Push Down Automata merupakan penerima bahasa-bahasa bebas konteks, maka
untuk suatu bahasa bebas konteks dapat diperoleh sebuah push down automata yang
menerimanya, sebaliknya dari bahasa yang diterima oleh sebuah push down automata
dapat diketahui suatu tata bahasa bebas konteks.
Contoh
Sebuah PDA
Q = {q1, q2}
 = {a, b}
= {A, B, Z}
S = q1
Z = Z
F = {q2}
PDA tersebut memiliki fungsi transisi:
(q1, , Z) = {(q2, Z)}
(q1, a, Z) = {(q1, AZ)}
(q1, b, Z) = {(q1, BZ)}
(q1, a, A) = {(q1, AA)}
(q1, b, A) = {(q1, )}
(q1, a, B) = {(q1, )}
(q1, b, B) = {(q1, BB)}
Tentukan apakah PDA diatas dapat menerima string ‘abba’
Contoh
Penyelesaian
Z
Z
A
1. Konfigurasi awal mesin:
state q1 , top-stack Z,
membaca input ‘a’.
Fungsi transisinya:
(q1, a, Z) = {(q1, AZ)}
Konfigurasi mesin menjadi:
state q1 dan push A
Fungsi transisi:
(q1, , Z) = {(q2, Z)}
(q1, a, Z) = {(q1, AZ)}
(q1, b, Z) = {(q1, BZ)}
(q1, a, A) = {(q1, AA)}
(q1, b, A) = {(q1, )}
(q1, a, B) = {(q1, )}
(q1, b, B) = {(q1, BB)}
Contoh
Fungsi transisi:
(q1, , Z) = {(q2, Z)}
(q1, a, Z) = {(q1, AZ)}
(q1, b, Z) = {(q1, BZ)}
(q1, a, A) = {(q1, AA)}
(q1, b, A) = {(q1, )}
(q1, a, B) = {(q1, )}
(q1, b, B) = {(q1, BB)}
Z
2. Membaca input ‘b’.
Fungsi transisinya:
(q1, b, A) = {(q1, )}
Konfigurasi mesin menjadi:
state q1 dan top-stack di pop
3. Membaca input ‘b’.
Fungsi transisinya:
(q1, b, Z) = {(q1, BZ)}
Konfigurasi mesin menjadi:
state q1 dan B di push
Z
B
Contoh
Fungsi transisi:
(q1, , Z) = {(q2, Z)}
(q1, a, Z) = {(q1, AZ)}
(q1, b, Z) = {(q1, BZ)}
(q1, a, A) = {(q1, AA)}
(q1, b, A) = {(q1, )}
(q1, a, B) = {(q1, )}
(q1, b, B) = {(q1, BB)}
Z
2. Membaca input ‘b’.
Fungsi transisinya:
(q1, b, A) = {(q1, )}
Konfigurasi mesin menjadi:
state q1 dan top-stack di pop
3. Membaca input ‘b’.
Fungsi transisinya:
(q1, b, Z) = {(q1, BZ)}
Konfigurasi mesin menjadi:
state q1 dan B di push
Z
B
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasiahmad haidaroh
 
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)KuliahKita
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOahmad haidaroh
 
Aturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State AutomataAturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State AutomataMateri Kuliah Online
 
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBOContext Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBOahmad haidaroh
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaDEDE IRYAWAN
 
Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Nurdin Al-Azies
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanwillyhayon
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerAuliaa Oktarianii
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraOnggo Wiryawan
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlineandiseprianto
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03KuliahKita
 

What's hot (20)

Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
 
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
 
Aturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State AutomataAturan produksi Finite State Automata
Aturan produksi Finite State Automata
 
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBOContext Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
Context Free Grammar 1 - Materi 6 - TBO
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
 
Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7Teori bahasa dan automata7
Teori bahasa dan automata7
 
Normalisasi Basis Data
Normalisasi Basis DataNormalisasi Basis Data
Normalisasi Basis Data
 
Struktur Data Tree
Struktur Data TreeStruktur Data Tree
Struktur Data Tree
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakanPertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
Pertemuan 4-metode-pencarian-dan-pelacakan
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
 
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma DijkstraShortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
Shortest Path Problem: Algoritma Dijkstra
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja online
 
Kinerja io bus
Kinerja io busKinerja io bus
Kinerja io bus
 
Cache memory
Cache memoryCache memory
Cache memory
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
 

More from Frestiany Regina Putri

Cybercrime Detection in Online Communications
Cybercrime Detection in Online CommunicationsCybercrime Detection in Online Communications
Cybercrime Detection in Online CommunicationsFrestiany Regina Putri
 
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur CerpenBahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur CerpenFrestiany Regina Putri
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaFrestiany Regina Putri
 
Sikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku
Sikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang BerlakuSikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku
Sikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang BerlakuFrestiany Regina Putri
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFrestiany Regina Putri
 
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara KesatuanProses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara KesatuanFrestiany Regina Putri
 

More from Frestiany Regina Putri (20)

Materi Makalah
Materi MakalahMateri Makalah
Materi Makalah
 
Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM)Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (HAM)
 
Cybercrime Detection in Online Communications
Cybercrime Detection in Online CommunicationsCybercrime Detection in Online Communications
Cybercrime Detection in Online Communications
 
Aplikasi Kasir Rumah Makan
Aplikasi Kasir Rumah MakanAplikasi Kasir Rumah Makan
Aplikasi Kasir Rumah Makan
 
Profil belva
Profil belvaProfil belva
Profil belva
 
English : Gerunds
English : GerundsEnglish : Gerunds
English : Gerunds
 
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur CerpenBahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
Bahasa Indonesia : Membedah Struktur Cerpen
 
Struktur Cerpen
Struktur CerpenStruktur Cerpen
Struktur Cerpen
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
 
Sikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku
Sikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang BerlakuSikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku
Sikap Positif terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku
 
Biologi : Fungi
Biologi : FungiBiologi : Fungi
Biologi : Fungi
 
Bahasa Indonesia : Prosedur
Bahasa Indonesia : ProsedurBahasa Indonesia : Prosedur
Bahasa Indonesia : Prosedur
 
Progja Sekbid Budi Pekerti Luhur
Progja Sekbid Budi Pekerti LuhurProgja Sekbid Budi Pekerti Luhur
Progja Sekbid Budi Pekerti Luhur
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
 
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara KesatuanProses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
 
Aliran Seni Rupa
Aliran Seni RupaAliran Seni Rupa
Aliran Seni Rupa
 
Alat Transmisi Data
Alat Transmisi DataAlat Transmisi Data
Alat Transmisi Data
 
English : Discussion
English : DiscussionEnglish : Discussion
English : Discussion
 
Batik Kalimantan
Batik KalimantanBatik Kalimantan
Batik Kalimantan
 
English : News Item
English : News ItemEnglish : News Item
English : News Item
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

PDA-TEORI

  • 1. TEORI KOMPUTASI “PUSH DOWN AUTOTAMATA” By. Frestiany Regina Putri Feriansyah Ilham Akbar
  • 2. • Push Down Automata (PDA) • Kelebihan dan Karakteristik PDA • Representasi PDA • Penggunaan PDA sebagai Penerima Bahasa
  • 3. Push Down Automata (PDA) Push Down Automata (PDA) merupakan mesin otomata dari bahasa bebas konteks. PDA di gambarkan sebagai tempat penyipanan yang tidak terbatas berupa stack/tumpukan. Stack merupakan kumpulan dari elemen-elemen sejenis dengan sifat penambahan elemen dan pengambilan elemen melalaui suatu tempat yang disebut top of stack (puncak stack). Pengambilan elemen dari stack dinyatakan dengan operasi pop sedangkan memasukkan elemen kedala stack dengan posisi push.
  • 4. Push Down Automata (PDA) Aturan pengisian atau pengeluaran elemen stack menganut sistem LIFO (Last In First Out). Pengambilan elemen dari stack dikenal dengan istilah pop. Sedangkan memasukkan elemen ke dalam stack dikenal dengan istilah push. Contoh sebuah stack D E ATop-stack 
  • 5. Push Down Automata (PDA) Bila dilakukan operasi pop, maka kondisi stack menjadi: D E Top-stack  D E B Bila dilakukan operasi push B, maka kondisi stack menjadi: Top-stack 
  • 6. Kelebihan dan Karakteristik PDA • PDA mempunyai memori yang tidak terbatas disebut stack atau tumpukan. • PDA memiliki 2 jenis, yaitu: 1. PDA null stack, yaitu PDA yang melakukan penerimaan input dengan stack kosong. 2. PDA final state, yaitu PDA yang melakukan penerimaan input yang pilihan transisinya menyebabkan PDA mencapai final state. • PDA dapat dianggap sebagai otomata hingga yang dilengkapi dengan stack. • Sebuah PDA yang menerima input, selain bisa berpindah state juga bisa melakukan operasi pada stack. • Kondisi atau konfigurasi PDA pada suatu saat dinyatakan dengan state dan stack.
  • 7. Representasi PDA Sebuah Push Down Automata dinyatakan dengan 7 tupel, M = (Q,Σ,Г, Δ,S,F,Z) : Q = himpunan state  = himpunan simbol input  = simbol-simbol tumpukan / stack  = fungsi transisi S = state awal, S  Q F = himpunan final state, F  Q Z = simbol awal tumpukan / top stack, Z  
  • 8. Dari komponen sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: • Definisi untuk Q, , S, F sama dengan yang ada pada otomata hingga. • Tupel baru adalah , Z yang berhubungan dengan stack. •  memiliki kemiripan dengan  pada otomata hingga dengan beberapa perbedaan. PDA menerima language dengan dua cara : 1. Stack menjadi kosong 2. Finite Automaton masuk final state
  • 9. Jenis Transisi pada PDA 1. Membaca simbol input Pada PDA yang membaca simbol input, terdapat sejumlah pilihan yang mungkin, bergantung pada simbol input, simbol pada top-stack, dan state. Setiap pilihan terdiri dari state berikutnya dan simbol-simbol (bisa satu, beberapa, atau kosong) untuk mengganti simbol pada top-stack. Penggantian simbol pada top-stack bisa berupa push, untuk satu atau beberapa simbol, atau berupa pop untuk simbol kosong. Setelah membuat pilihan, kemudian PDA membaca simbol input berikutnya.
  • 10. Jenis Transisi pada PDA 2. Tanpa membaca simbol input Jenis transisi tanpa membaca input adalah transisi yang dilakukan tanpa membaca input atau . Transisi ini memungkinkan PDA memanipulasi isi stack atau berpindah state tanpa membaca input.
  • 11. Penggunaan PDA Konteks Karena Push Down Automata merupakan penerima bahasa-bahasa bebas konteks, maka untuk suatu bahasa bebas konteks dapat diperoleh sebuah push down automata yang menerimanya, sebaliknya dari bahasa yang diterima oleh sebuah push down automata dapat diketahui suatu tata bahasa bebas konteks.
  • 12. Contoh Sebuah PDA Q = {q1, q2}  = {a, b} = {A, B, Z} S = q1 Z = Z F = {q2} PDA tersebut memiliki fungsi transisi: (q1, , Z) = {(q2, Z)} (q1, a, Z) = {(q1, AZ)} (q1, b, Z) = {(q1, BZ)} (q1, a, A) = {(q1, AA)} (q1, b, A) = {(q1, )} (q1, a, B) = {(q1, )} (q1, b, B) = {(q1, BB)} Tentukan apakah PDA diatas dapat menerima string ‘abba’
  • 13. Contoh Penyelesaian Z Z A 1. Konfigurasi awal mesin: state q1 , top-stack Z, membaca input ‘a’. Fungsi transisinya: (q1, a, Z) = {(q1, AZ)} Konfigurasi mesin menjadi: state q1 dan push A Fungsi transisi: (q1, , Z) = {(q2, Z)} (q1, a, Z) = {(q1, AZ)} (q1, b, Z) = {(q1, BZ)} (q1, a, A) = {(q1, AA)} (q1, b, A) = {(q1, )} (q1, a, B) = {(q1, )} (q1, b, B) = {(q1, BB)}
  • 14. Contoh Fungsi transisi: (q1, , Z) = {(q2, Z)} (q1, a, Z) = {(q1, AZ)} (q1, b, Z) = {(q1, BZ)} (q1, a, A) = {(q1, AA)} (q1, b, A) = {(q1, )} (q1, a, B) = {(q1, )} (q1, b, B) = {(q1, BB)} Z 2. Membaca input ‘b’. Fungsi transisinya: (q1, b, A) = {(q1, )} Konfigurasi mesin menjadi: state q1 dan top-stack di pop 3. Membaca input ‘b’. Fungsi transisinya: (q1, b, Z) = {(q1, BZ)} Konfigurasi mesin menjadi: state q1 dan B di push Z B
  • 15. Contoh Fungsi transisi: (q1, , Z) = {(q2, Z)} (q1, a, Z) = {(q1, AZ)} (q1, b, Z) = {(q1, BZ)} (q1, a, A) = {(q1, AA)} (q1, b, A) = {(q1, )} (q1, a, B) = {(q1, )} (q1, b, B) = {(q1, BB)} Z 2. Membaca input ‘b’. Fungsi transisinya: (q1, b, A) = {(q1, )} Konfigurasi mesin menjadi: state q1 dan top-stack di pop 3. Membaca input ‘b’. Fungsi transisinya: (q1, b, Z) = {(q1, BZ)} Konfigurasi mesin menjadi: state q1 dan B di push Z B