SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
INDONESIA MASA ORDE BARU
❑ Proses Pertumbuhan dan Mobilitas
Penduduk Indonesia
Wilayah Luas
(km2)
1961 1971 1980 1990
Sumatra
Jawa
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
473.481
132.186
88.488
548.005
189.216
74.505
421.981
29
467
71
7
31
12
-
38
564
85
9
37
15
2
52
676
91
12
46
19
3
77
814
115
17
66
25
4
Indonesia 1.927.862 50 62 77 93
Perkembangan Tingkat Kepadatan Penduduk Indonesia 1961-
1990
Perkembangan Jumlah Penduduk
Indonesia Tahun 1600 hingga 1990
Untuk mengendalikan laju pertambahan
penduduk, sejak pemerintahan Orde Baru,
pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang
pembatasan jumlah angka kelahiran melalui
program Keluarga Berencana (KB). Program
Keluarga Berencana (KB) sebagai kebijakan
kependudukan nasional telah dicanangkan sejak
tahun 1969. Tujuan kebijakan kependudukan ini
adalah untuk mengatur jumlah penduduk dan
kualitasnya sehingga kemakmuran diharapkan
dapat meningkat.
Program Keluarga Berencana
o Sejak program KB dilaksanakan telah
terjadi
penurunan laju pertumbuhan penduduk,
yang terutama disebabkan oleh
penurunan
tingkat kelahiran
o Penurunan laju pertumbuhan penduduk
juga
diikuti peningkatan kualitas SDM yang
lain
tercermin dari meningkatnya derajat
kesehatan, gizi, & pendidikan
masyarakat
o Usia harapan hidup meningkat dari 41,0
th,
pada 1960 menjadi 66,2 th pada 2000o Angka kematian bayi menurun dari 159
menjadi 48 per 1.000 kelahiran hidup
Jumlah Angka Kematian Bayi Indonesia Diantara
Negara-negara ASEAN
No. Angka kematian bayi Jumlah (per 1000
penduduk)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Brunai Darusalam
Filipina
Indonesia
Kamboja
Laos
Malaysia
Myanmar
Singapura
Thailand
Vietnam
15
26
46
95
104
8
90
2
20
30
Sumber: Biro Pusat
Statistik
Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin Indonesia 1976-
1990
Sumber: Indonesia Heritage,
2002
Mobilitas Penduduk Indonesia
o Terkonsentrasi pada daerah Jawa. Jumlah
penduduk yang semakin besar
mengakibatkan
kepadatan penduduk yang terus meningkat,
justru
terjadi di daerah yang telah padat
penduduknya,
terutama di Pulau Jawa dan daerah
perkotaan
o Tidak meratanya persebaran penduduk dan
kurang terarahnya mobilitas penduduk
terkait
erat dengan ketidakseimbangan persebaran
sumberdaya dan hasil pembangunan
Persebaran Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun
1990
Sumber: Indonesia Heritage, 2002
Kepadatan Penduduk dan Arus Migrasi Antar
Pulau di Indonesia
Sumber: Indonesia Heritage
o Terkait dengan masalah ini, salah satu
kebijakan
pemerintah adalah dengan melaksanakan
program
transmigrasi
Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1972
berhubungan dengan:
• Pemindahan atau perpindahan penduduk dari
suatu
daerah ke daerah lain yang masih termasuk
wilayah
Indonesia
• Perpindahan penduduk ke daerah transmigrasi
yang
Perkembangan Transmigrasi Indonesia Sebagai Bentuk Mobilitas Penduduk
Keluarga Transmigran yang
Dibiayai Pemerintah
Keluarga Transmigran
Swakarsa
1. Kolonisasi
2. Repelita I
3. Repelita II
4. Repelita III
5. Repelita IV
6. Repelita V
1. Kolonisasi
2. Repelita I
3. Repelita II
4. Repelita III
5. Repelita IV
6. Repelita V
Periode Keluarga Periode Keluarga
1
2
3
4
5
6
1905-1941
1950-1968
1969/70-1973/74
1974/75-1978/79
1979/80-1983/84
1984/85-1988/89
1989/90-1993/94
135.006
91.656
27.878
65.474
371.668
228.422
77.485
1
2
3
4
5
6
1905-1941
1950-1968
1969/70-1973/74
1974/75-1978/79
1979/80-1983/84
1984/85-1988/89
1989/90-1993/94
8.994
370.548
18.390
17.485
163.806
521.728
138.555
❑ Proses Perkembangan Masyarakat
Intelektual Indonesia
o Masa pencerahan intelektual di Indonesia baru
terjadi
pada awal abad ke-20. Ditandai dengan
munculnya
Boedi Oetomo, Perhimpunan Indonesia dan
diteruskan
dengan bangkitnya kelompok pelajar dari seluruh
Indonesia yang berani menggagas &
mendeklarasikan
satu Indonesia dalam satu bahasa, satu bangsa
dan
o Pada masa-masa awal kemerdekaan
Indonesia,
kelompok intelektual semakin berkembang
dan
diberi ruang gerak oleh pemerintah yang
berkuasa.
Tetapi sayang, perkembangan demikian itu
akhirnya mati ketika Demokrasi Terpimpin
diterapkan di Indonesia tahun 1959 oleh Bung
Karno sendiri. Pemikiran, bahkan juga fisik
kaum
intelektual dipenjarakan. Akhirnya, banyak
intelektual yang terpinggirkan bahkan dikejar
dan
menjadi buronan kekuasaan atau pemerintah
o Kemerosotan tajam intelektual mengalami
tingkat
kesuraman yang cukup memprihatinkan pada
era
Orde Baru, terutama pada masa-masa
o Meski dari segi kuantitas jumlah sekolah,
universitas dan jumlah orang yang
mengenyam
pendidikan dari berbagai jenjang meningkat
tajam dibanding periode sebelumnya, tetapi
tumbuhnya aktivitas kaum intelektual yang
kritis
dan aspiratif dianggap sebagai momok dan
musuh
kekuasaan sehingga perlu diberangus
o Pada masa reformasi harapan bagi
bangkitnya
intelektual Indonesia kembali bersinar. Koran,
majalah, tabloid dan lain-lain tumbuh bak
jamur di
musim hujan. Muncul pula editor, jurnalis,
sastrawan, penulis, pengamat dan
o Jaringan intelektual, LSM dan kelompok
intelektual dengan beragam disiplin ilmu
bermunculan. Banyak suara kritis terhadap
pemerintah atau otoritas apa pun yang
berkuasa terdengar nyaring
o Permasalahan baru ternyata muncul.
Banyak
pihak yang menilai bahwa kaum cerdik
pandai
di Indonesia saat ini lebih asyik dan hanya
pandai berdebat saja tanpa memberi
manfaat
Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia
No. Pendidikan 1971
(%)
1980
(%)
1990
(%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tidak sekolah
Tidak tamat SD
SD
SMP
SMA
Akedemi
Perguruan Tinggi
40,4
33,30
19,60
4,40
2,0
-
0,30
27,50
41,00
20,60
6,00
4,40
0,40
0,50
-
7,60
36,20
12,50
11,90
0,60
0,90
Sumber: Biro Pusat Statistik
❑ Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisasi
di Indonesia
Merupakan perubahan dalam produksi pertanian
dengan dikembangkannya biji padi dan gandum
unggul yang dapat memberi hasil panen berlipat
ganda dan penerapan air dan pupuk dalam jumlah
besar. Dimulai pada tahun 1960-an.
Pengertian
Menyediakan bahan pangan yang diperlukan
guna mengatasi bahaya kelaparan (kekurangan
pangan) terutama yang terjadi di negara2 Dunia
Ketiga (negara2 berkembang & miskin) di Asia &
Afrika
tujuan
Dampak Revolusi Hijau di Indonesia
o Konsep revolusi hijau dikenal dengan “Bimas”.
Revolusi hijau di Indonesia, tidak hanya diarahkan
pada upaya mengembangkan varietas unggul biji-
bijian melainkan juga tanam-tanaman produktif
lainnya. Untuk mencapai maksud tersebut
pemerintah menggalakkan program intensifikasi,
ekstensifikasi, diversifikasi &
rehabilitasi pertanian
o Tahun 1965 muncul varietas padi sawah pertama
yaitu
PB-5 & PB-8 (merupakan pengembangan dari
jenis IR-
5 & IR-8). Keistimewaan jenis baru ini adalah:
Dampak Revolusi Hijau Terhadap Peningkatan
Produksi Pangan
o Tahun 1960-an akhir hingga awal 1990-an
Indonesia termasuk salah satu negara yang
berhasil mengantar sektor pertanian
terutama
beras dari kekurangan menuju
swasembadao Tahun 1980 hingga tahun 1985 Indonesia
mencatatkan diri sebagai negara pegekspor
beras
Produksi Beras di Indonesia, 1989-1994
Tetapi memasuki akhir tahun 1995 hingga
sekarang, Indonesia justru menjadi negara
pengimpor beras. Mengapa??
Produksi Beras dan Impor Indonesia
1995-2002
Tahun Produksi (ribu ton) Impor (ribu ton)
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
32.334
33.216
31.206
31.118
32.148
32.040
31.891
32.130
3.104
1.090
406
6.077
4.183
1.512
1.384
3.707
Rata-rata
1995-2002
1998-2002
32.252
31.865
1.503
3.373
Dampak Revolusi Hijau Terhadap perubahan
teknologi
o Penerapan teknologi secara tidak layak
menyebabkan terganggunya ekosistem
tanah &
lingkungan
o Penerapan berbagai teknologi dalam
pertanian
tanaman pangan telah menyebabkan
keberadaan
pertanian tradisional yang padat karya
menjadi
terpinggirkan
o Penerapan rekayasa genetik telah
o Jenis tanaman hasil rekayasa genetik
inilah
yang kemudian banyak dianjurkan untuk
dipilih petani, dengan alasan ia memiliki
banyak keunggulan. Akibatnya, petani
beralih
dari penggunaan bibit lokal atau
tradisional
ke bibit hasil rekayasa genetik yang
sebenarnya sangat rawan penyakit
Dampak Revolusi Hijau Terhadap lingkungan
o Pemupukan yang lebih mementingkan unsur
nitrogen untuk mempercepat produksi
tanaman
pangan telah menimbulkan ketimpangan
dalam
hal unsur hara tanah, menyebabkan
• Teknik monokultur ganda merusak
keanekaragaman biologi, yaitu rusaknya
genetik
• Inovasi bibit unggul banyak menghilangkan
plasma nutfah lokal
• Pupuk kimia semakin mengeraskan tanah
dan
membunuh bahan organik tanah. Ternak
dan
kompos organik juga mulai ditinggalkan
petani
• Pestisida kimia banyak membunuh predator
alami, bahkan bisa membahayakan
manusia
sendiri
Dampak lainnya
• Produk pangan terasuki zat atau materi kimia
berbahaya akibat penggunaan pestisida,
insektisida, & herbisida yang berlebih &
sering
• Penanaman jenis tanaman pangan seperti
padi dan
gandum secara monokultur dengan varietas
yang
sama atau yang secara genetik sekeluarga
telah
menimbulkan epidemi hama dan penyakit
• Mengurangi keanekaragaman tanaman
pangan
• Revolusi hijau makin melebarkan gap antara
petani yang mengusahakan lahan beririgasi
dengan
❑ Respon Masyarakat Indonesia Terhadap
Perubahan Dunia ke Arah Globalisasi di
Bidang Teknologi
Respon Positif
o Diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan dan
pengembangan teknologi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Baik pemerintah,
dunia
bisnis maupun individu-individu telah
memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi
dunia.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan
besarnya
Respon Negatif
o Pada masa orde baru, pemerintah cenderung
bersikap represif terhadap berkembangnya
teknologi informasi. Pemerintah cenderung
curiga
dan khawatir terhadap perkembangan
teknologi
bidang informasi ini dsebabkan karena
pemerintah khawatir hal itu akan
dimanfaatkan
bagi pihak-pihak tertentu dalam negara
untuk
o Pemerintahan era reformasi, masih juga
menunjukkan sikap yang gagap terhadap
keberadaan dan perkembangan teknologi
informasi.
Hal ini diantaranya terlihat dari dikeluarkannya
Keputusan Presiden (Kepres) No. 96 Tahun
2000
yang berisi larangan masuknya investor asing
di
bidang industri multimedia
o Dalam tataran masyarakat, globalisasi
menimbulkan
perlawanan dalam bentuk aksi-aksi
demonstrasi
menentang dampak globalisasi

More Related Content

Similar to PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA ORDE BARU

Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan pendudukdabol_ajah
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan pendudukdabol_ajah
 
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruYuni Ratnasari
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdflembaga2023
 
2845221 (1)
2845221 (1)2845221 (1)
2845221 (1)EtenkNet
 
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruPerkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruValentina Frebianti
 
Revolusi hijau pada masa Orba
Revolusi hijau pada masa OrbaRevolusi hijau pada masa Orba
Revolusi hijau pada masa Orbaaswansetiawan
 
Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauEla Afellay
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganEsa Karima
 
revolusi hijau indonesia
revolusi hijau indonesiarevolusi hijau indonesia
revolusi hijau indonesiayashintaptr
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxssuseraf14b7
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxekosaputro62
 
PB 1 PENDAHULUAN 2024.pptx
PB 1  PENDAHULUAN 2024.pptxPB 1  PENDAHULUAN 2024.pptx
PB 1 PENDAHULUAN 2024.pptxssuser37d4f01
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianiswah yuni
 
MENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptx
MENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptxMENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptx
MENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptxUKMLimo
 

Similar to PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA ORDE BARU (20)

Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan penduduk
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan penduduk
 
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baruRevolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
Revolusi hijau, pertumbuhan & mobilitas penduduk orde baru
 
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdfStrategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia.pdf
 
2845221 (1)
2845221 (1)2845221 (1)
2845221 (1)
 
Progam KB
Progam KBProgam KB
Progam KB
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baruPerkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
Perkembangan masyarakat indonesia masa orde baru
 
Revolusi hijau pada masa Orba
Revolusi hijau pada masa OrbaRevolusi hijau pada masa Orba
Revolusi hijau pada masa Orba
 
Tugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijauTugas revolusi hijau
Tugas revolusi hijau
 
Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional Promosi kesehatan nasional
Promosi kesehatan nasional
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
 
revolusi hijau indonesia
revolusi hijau indonesiarevolusi hijau indonesia
revolusi hijau indonesia
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
 
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptxpart1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
part1-Materi-Ke-3.-Peran-nakes-dlm-penanganan-stunting.pptx
 
PB 1 PENDAHULUAN 2024.pptx
PB 1  PENDAHULUAN 2024.pptxPB 1  PENDAHULUAN 2024.pptx
PB 1 PENDAHULUAN 2024.pptx
 
Presentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanianPresentation8 peranan sektor pertanian
Presentation8 peranan sektor pertanian
 
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
 
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
 
MENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptx
MENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptxMENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptx
MENURUNKAN-ANGKA-KESAKITAN-DAN-KEMATIAN-MELALUI-PHBS.pptx
 

More from munir ikhwan

Kehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksaraKehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksaramunir ikhwan
 
Peradaban awal dunia
Peradaban awal duniaPeradaban awal dunia
Peradaban awal duniamunir ikhwan
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiamunir ikhwan
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarahmunir ikhwan
 
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahSumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahmunir ikhwan
 
pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RImunir ikhwan
 
peristiwa sekitar proklamasi
peristiwa sekitar proklamasiperistiwa sekitar proklamasi
peristiwa sekitar proklamasimunir ikhwan
 

More from munir ikhwan (9)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksaraKehidupan manusia pra aksara
Kehidupan manusia pra aksara
 
Peradaban awal dunia
Peradaban awal duniaPeradaban awal dunia
Peradaban awal dunia
 
Manusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesiaManusia purba di indonesia
Manusia purba di indonesia
 
Manusia dan sejarah
Manusia dan sejarahManusia dan sejarah
Manusia dan sejarah
 
Historiografi
HistoriografiHistoriografi
Historiografi
 
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarahSumber sejarah dan metode penelitian sejarah
Sumber sejarah dan metode penelitian sejarah
 
pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RI
 
peristiwa sekitar proklamasi
peristiwa sekitar proklamasiperistiwa sekitar proklamasi
peristiwa sekitar proklamasi
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA ORDE BARU

  • 1. PERKEMBANGAN MASYARAKAT INDONESIA MASA ORDE BARU ❑ Proses Pertumbuhan dan Mobilitas Penduduk Indonesia Wilayah Luas (km2) 1961 1971 1980 1990 Sumatra Jawa Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku Papua 473.481 132.186 88.488 548.005 189.216 74.505 421.981 29 467 71 7 31 12 - 38 564 85 9 37 15 2 52 676 91 12 46 19 3 77 814 115 17 66 25 4 Indonesia 1.927.862 50 62 77 93 Perkembangan Tingkat Kepadatan Penduduk Indonesia 1961- 1990
  • 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1600 hingga 1990
  • 3. Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk, sejak pemerintahan Orde Baru, pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pembatasan jumlah angka kelahiran melalui program Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga Berencana (KB) sebagai kebijakan kependudukan nasional telah dicanangkan sejak tahun 1969. Tujuan kebijakan kependudukan ini adalah untuk mengatur jumlah penduduk dan kualitasnya sehingga kemakmuran diharapkan dapat meningkat. Program Keluarga Berencana
  • 4. o Sejak program KB dilaksanakan telah terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk, yang terutama disebabkan oleh penurunan tingkat kelahiran o Penurunan laju pertumbuhan penduduk juga diikuti peningkatan kualitas SDM yang lain tercermin dari meningkatnya derajat kesehatan, gizi, & pendidikan masyarakat o Usia harapan hidup meningkat dari 41,0 th, pada 1960 menjadi 66,2 th pada 2000o Angka kematian bayi menurun dari 159 menjadi 48 per 1.000 kelahiran hidup
  • 5. Jumlah Angka Kematian Bayi Indonesia Diantara Negara-negara ASEAN No. Angka kematian bayi Jumlah (per 1000 penduduk) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Brunai Darusalam Filipina Indonesia Kamboja Laos Malaysia Myanmar Singapura Thailand Vietnam 15 26 46 95 104 8 90 2 20 30 Sumber: Biro Pusat Statistik
  • 6. Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin Indonesia 1976- 1990 Sumber: Indonesia Heritage, 2002
  • 7. Mobilitas Penduduk Indonesia o Terkonsentrasi pada daerah Jawa. Jumlah penduduk yang semakin besar mengakibatkan kepadatan penduduk yang terus meningkat, justru terjadi di daerah yang telah padat penduduknya, terutama di Pulau Jawa dan daerah perkotaan o Tidak meratanya persebaran penduduk dan kurang terarahnya mobilitas penduduk terkait erat dengan ketidakseimbangan persebaran sumberdaya dan hasil pembangunan
  • 8. Persebaran Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun 1990 Sumber: Indonesia Heritage, 2002
  • 9. Kepadatan Penduduk dan Arus Migrasi Antar Pulau di Indonesia Sumber: Indonesia Heritage
  • 10. o Terkait dengan masalah ini, salah satu kebijakan pemerintah adalah dengan melaksanakan program transmigrasi Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1972 berhubungan dengan: • Pemindahan atau perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang masih termasuk wilayah Indonesia • Perpindahan penduduk ke daerah transmigrasi yang
  • 11. Perkembangan Transmigrasi Indonesia Sebagai Bentuk Mobilitas Penduduk Keluarga Transmigran yang Dibiayai Pemerintah Keluarga Transmigran Swakarsa 1. Kolonisasi 2. Repelita I 3. Repelita II 4. Repelita III 5. Repelita IV 6. Repelita V 1. Kolonisasi 2. Repelita I 3. Repelita II 4. Repelita III 5. Repelita IV 6. Repelita V Periode Keluarga Periode Keluarga 1 2 3 4 5 6 1905-1941 1950-1968 1969/70-1973/74 1974/75-1978/79 1979/80-1983/84 1984/85-1988/89 1989/90-1993/94 135.006 91.656 27.878 65.474 371.668 228.422 77.485 1 2 3 4 5 6 1905-1941 1950-1968 1969/70-1973/74 1974/75-1978/79 1979/80-1983/84 1984/85-1988/89 1989/90-1993/94 8.994 370.548 18.390 17.485 163.806 521.728 138.555
  • 12. ❑ Proses Perkembangan Masyarakat Intelektual Indonesia o Masa pencerahan intelektual di Indonesia baru terjadi pada awal abad ke-20. Ditandai dengan munculnya Boedi Oetomo, Perhimpunan Indonesia dan diteruskan dengan bangkitnya kelompok pelajar dari seluruh Indonesia yang berani menggagas & mendeklarasikan satu Indonesia dalam satu bahasa, satu bangsa dan
  • 13. o Pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, kelompok intelektual semakin berkembang dan diberi ruang gerak oleh pemerintah yang berkuasa. Tetapi sayang, perkembangan demikian itu akhirnya mati ketika Demokrasi Terpimpin diterapkan di Indonesia tahun 1959 oleh Bung Karno sendiri. Pemikiran, bahkan juga fisik kaum intelektual dipenjarakan. Akhirnya, banyak intelektual yang terpinggirkan bahkan dikejar dan menjadi buronan kekuasaan atau pemerintah o Kemerosotan tajam intelektual mengalami tingkat kesuraman yang cukup memprihatinkan pada era Orde Baru, terutama pada masa-masa
  • 14. o Meski dari segi kuantitas jumlah sekolah, universitas dan jumlah orang yang mengenyam pendidikan dari berbagai jenjang meningkat tajam dibanding periode sebelumnya, tetapi tumbuhnya aktivitas kaum intelektual yang kritis dan aspiratif dianggap sebagai momok dan musuh kekuasaan sehingga perlu diberangus o Pada masa reformasi harapan bagi bangkitnya intelektual Indonesia kembali bersinar. Koran, majalah, tabloid dan lain-lain tumbuh bak jamur di musim hujan. Muncul pula editor, jurnalis, sastrawan, penulis, pengamat dan
  • 15. o Jaringan intelektual, LSM dan kelompok intelektual dengan beragam disiplin ilmu bermunculan. Banyak suara kritis terhadap pemerintah atau otoritas apa pun yang berkuasa terdengar nyaring o Permasalahan baru ternyata muncul. Banyak pihak yang menilai bahwa kaum cerdik pandai di Indonesia saat ini lebih asyik dan hanya pandai berdebat saja tanpa memberi manfaat
  • 16. Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia No. Pendidikan 1971 (%) 1980 (%) 1990 (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tidak sekolah Tidak tamat SD SD SMP SMA Akedemi Perguruan Tinggi 40,4 33,30 19,60 4,40 2,0 - 0,30 27,50 41,00 20,60 6,00 4,40 0,40 0,50 - 7,60 36,20 12,50 11,90 0,60 0,90 Sumber: Biro Pusat Statistik
  • 17. ❑ Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisasi di Indonesia Merupakan perubahan dalam produksi pertanian dengan dikembangkannya biji padi dan gandum unggul yang dapat memberi hasil panen berlipat ganda dan penerapan air dan pupuk dalam jumlah besar. Dimulai pada tahun 1960-an. Pengertian Menyediakan bahan pangan yang diperlukan guna mengatasi bahaya kelaparan (kekurangan pangan) terutama yang terjadi di negara2 Dunia Ketiga (negara2 berkembang & miskin) di Asia & Afrika tujuan
  • 18. Dampak Revolusi Hijau di Indonesia o Konsep revolusi hijau dikenal dengan “Bimas”. Revolusi hijau di Indonesia, tidak hanya diarahkan pada upaya mengembangkan varietas unggul biji- bijian melainkan juga tanam-tanaman produktif lainnya. Untuk mencapai maksud tersebut pemerintah menggalakkan program intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi & rehabilitasi pertanian o Tahun 1965 muncul varietas padi sawah pertama yaitu PB-5 & PB-8 (merupakan pengembangan dari jenis IR- 5 & IR-8). Keistimewaan jenis baru ini adalah:
  • 19. Dampak Revolusi Hijau Terhadap Peningkatan Produksi Pangan o Tahun 1960-an akhir hingga awal 1990-an Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil mengantar sektor pertanian terutama beras dari kekurangan menuju swasembadao Tahun 1980 hingga tahun 1985 Indonesia mencatatkan diri sebagai negara pegekspor beras
  • 20. Produksi Beras di Indonesia, 1989-1994
  • 21. Tetapi memasuki akhir tahun 1995 hingga sekarang, Indonesia justru menjadi negara pengimpor beras. Mengapa?? Produksi Beras dan Impor Indonesia 1995-2002 Tahun Produksi (ribu ton) Impor (ribu ton) 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 32.334 33.216 31.206 31.118 32.148 32.040 31.891 32.130 3.104 1.090 406 6.077 4.183 1.512 1.384 3.707 Rata-rata 1995-2002 1998-2002 32.252 31.865 1.503 3.373
  • 22. Dampak Revolusi Hijau Terhadap perubahan teknologi o Penerapan teknologi secara tidak layak menyebabkan terganggunya ekosistem tanah & lingkungan o Penerapan berbagai teknologi dalam pertanian tanaman pangan telah menyebabkan keberadaan pertanian tradisional yang padat karya menjadi terpinggirkan o Penerapan rekayasa genetik telah
  • 23. o Jenis tanaman hasil rekayasa genetik inilah yang kemudian banyak dianjurkan untuk dipilih petani, dengan alasan ia memiliki banyak keunggulan. Akibatnya, petani beralih dari penggunaan bibit lokal atau tradisional ke bibit hasil rekayasa genetik yang sebenarnya sangat rawan penyakit Dampak Revolusi Hijau Terhadap lingkungan o Pemupukan yang lebih mementingkan unsur nitrogen untuk mempercepat produksi tanaman pangan telah menimbulkan ketimpangan dalam hal unsur hara tanah, menyebabkan
  • 24. • Teknik monokultur ganda merusak keanekaragaman biologi, yaitu rusaknya genetik • Inovasi bibit unggul banyak menghilangkan plasma nutfah lokal • Pupuk kimia semakin mengeraskan tanah dan membunuh bahan organik tanah. Ternak dan kompos organik juga mulai ditinggalkan petani • Pestisida kimia banyak membunuh predator alami, bahkan bisa membahayakan manusia sendiri
  • 25. Dampak lainnya • Produk pangan terasuki zat atau materi kimia berbahaya akibat penggunaan pestisida, insektisida, & herbisida yang berlebih & sering • Penanaman jenis tanaman pangan seperti padi dan gandum secara monokultur dengan varietas yang sama atau yang secara genetik sekeluarga telah menimbulkan epidemi hama dan penyakit • Mengurangi keanekaragaman tanaman pangan • Revolusi hijau makin melebarkan gap antara petani yang mengusahakan lahan beririgasi dengan
  • 26. ❑ Respon Masyarakat Indonesia Terhadap Perubahan Dunia ke Arah Globalisasi di Bidang Teknologi Respon Positif o Diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan dan pengembangan teknologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Baik pemerintah, dunia bisnis maupun individu-individu telah memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi dunia. Akan tetapi jika dibandingkan dengan besarnya
  • 27. Respon Negatif o Pada masa orde baru, pemerintah cenderung bersikap represif terhadap berkembangnya teknologi informasi. Pemerintah cenderung curiga dan khawatir terhadap perkembangan teknologi bidang informasi ini dsebabkan karena pemerintah khawatir hal itu akan dimanfaatkan bagi pihak-pihak tertentu dalam negara untuk
  • 28. o Pemerintahan era reformasi, masih juga menunjukkan sikap yang gagap terhadap keberadaan dan perkembangan teknologi informasi. Hal ini diantaranya terlihat dari dikeluarkannya Keputusan Presiden (Kepres) No. 96 Tahun 2000 yang berisi larangan masuknya investor asing di bidang industri multimedia o Dalam tataran masyarakat, globalisasi menimbulkan perlawanan dalam bentuk aksi-aksi demonstrasi menentang dampak globalisasi