2. PERTIMBANGAN DIMENSI
DESAIN
Disain kurikulum adalah statmen
yang menerangkan bahwa relasi
(hubungan) merupakan
komponen/elemen sebuah
kurikulum. Pembuat
kurikulum, ketika
mempertimbangkan desain harus
melihatnya dari dimensi yang
beragam
3. Skop (jangkauan)
Ketika mempertimbangkan disain
kurikulum, pendidik harus
menetapkan luas dan dalamnya isi
kurikulum, Hal ini disebut skop
(jangkauan). Galen Sailor
mendefenisikan skop sebagai:
luas, macam/jenis, dan tipe
pengalaman pendidikan yang
disediakan pelajar sebagai
peningkatan mereka melalui
4. Integrasi.
Tantangan utama dalam membuat
skop adalah mengintegrasi banyak
pembelajaran. Idealnya pendisain
kurikulum menyadari bahwa
pembelajaran lebih efektif ketika
isinya saling berkaitan satu dengan
lainnya.
6. Keberlanjutan
Keberlanjutan berhubungan dengan
manipulasi vertikal atau repetisi
komponen kurikulum.
Keberlanjutan sangat jelas
menurut Bruner dalam “Kurikulum
Spiral”. Bruner menyatakan bahwa
kurikulum harus diatur
berdasarkan hubungan atau
struktur ide dasar “mereka harus
dikembangkan dan dikembangkan
ulang dalam gaya yang spiral”.
7. Artikulasi dan Keseimbangan.
Artikulasi merupakan hubungan dari aspek
kurikulum yang beragam hubungannya dapat
berupa vertikal (melukiskan hubungan aspek
tertentu dalam rangkaian kurikulum) dan
horizontal (artikulasi yang berhubungan
dengan tempat).
Keseimbangan kurikulum merupakan
kesempatan siswa untuk menguasai
pengetahuan dan untuk memanfaatkannya
dengan cara menghargai tujuan
perorangan, sosial, dan tujuan intelektual.
Karena kurikulum dapat dilihat dari
referensi yang berbeda komponen kurikulum
yang akan diseimbangi akan mendapatkan
bentuk dan dimensi yang berbeda.