SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
1 
KEBIJAKAN PENGELOLAAN 
KEUANGAN DESA 
DALAM KERANGKA 
IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 
TENTANG DESA 
DENPASAR, 2 SEPTEMBER 2014
KEDAULATAN HUKUM NKRI 
UUD 1945 
UNDANG-UNDANG NO.6/2014 TENTANG DESA 
ASAS TUJUAN 
KEDUDUKA 
N 
POKOK-POKOK PENGATURAN DESA 
ATURAN PELAKSANAAN : 
PERATURAN PEMERINTAH, PERATURAN 
MENTERI, PERATURAN DAERAH, 
PERATURAN DESA
KEDAULATAN HUKUM SEBAGAI 
PERWUJUDAN KEDAULATAN NEGARA 
 Pengaturan Desa berdasarkan Undang- 
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 
 UU Desa menjamin adanya Kepastian 
Hukum bagi Desa. 
 Pihak-pihak yang berkepentingan atas 
Desa wajib menjalankan UU Desa.
5 
VISI, MISI JOKOWI-JK 
JALAN PERUBAHAN UNTUK INDONESIA 
YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN 
BERKEPRIBADIAN. 
MENEGUHKAN KEMBALI JALAN IDEOLOGIS YAITU 
MENJALANKAN SECARA KONSEKUEN PANCASILA 1 JUNI 
1945 DAN TRISAKTI.
Dalam konteks desa, jalan ideologis yang dipilih Jokowi- 
JK diwujudkan dengan dedikasi pada upaya 
memberdayakan Desa dengan penekanan pada 8 
(delapan) prioritas utama yaitu: 
1. pengawalan implementasi UU Desa secara 
6 
sistematis, konsisten dan berkelanjutan dengan 
fasilitasi, supervisi dan pendampingan. 
2. pemastian berbagai perangkat peraturan 
pelaksanaan UU Desa sejalan dengan substansi, 
jiwa dan semangat UU Desa. 
3. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru 
untuk membebaskan desa di kantong-kantong hutan 
dan perkebunan
4. pemastian redistribusi negara, baik Dana Desa (APBN) 
7 
dan Alokasi Dana Desa (APBD), maupun distribusi lahan 
kepada desa, berjalan secara efektif. 
5. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang 
share-holding antara pemerintah, investor dan desa dalam 
pengelolaan sumberdaya alam. 
6. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang 
akses dan hak desa untuk mengelola sumberdaya alam 
berskala lokal (tambang, hutan, kebun, perikanan dan 
sebagainya) untuk kemakmuran rakyat. 
7. pengembangan kapasitas dan pendampingan desa 
secara berkelanjutan. 
8. pelaksanaan program-program investasi pembangunan 
perdesaan (seperti hutan, kebun, ternak, perikanan, 
agroindustri kerakyatan dan sebagainya) dengan pola 
shareholding yang melibatkan desa dan warga desa sebagai 
pemegang saham.
UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
MENIMBANG 
bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan 
Republik Indonesia, Desa telah berkembang 
dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi 
dan diberdayakan agar menjadi 
kuat, maju, mandiri, 
dan demokratis 
sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat 
dalam melaksanakan pemerintahan dan 
pembangunan menuju masyarakat yang adil, 
makmur, dan sejahtera. 
9
10 
DEFINISI DESA 
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut 
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah 
kesatuan masyarakat hukum 
yang memiliki batas wilayah yang berwenang 
untuk mengatur dan mengurus 
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat 
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak 
asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui 
dan dihormati dalam sistem pemerintahan 
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. MEMBERIKAN PENGAKUAN DAN PENGHORMATAN ATAS DESAYANG 
ADA DENGAN KEBERAGAMANNYA 
2. MEMBERIKAN KEJELASAN STATUS DAN KEPASTIAN HUKUM ATAS 
DESA 
3. MELESTARIKAN DAN MEMAJUKAN ADAT, TRADISI DAN BUDAYA 
MASYARAKAT 
4. MENDORONG PRAKARSA, GERAKAN DAN PARTISIPASI MASY 
5. MEMBENTUK PEMERINTAHAN DESA YANG PROFESIONAL, EFISIEN 
DAN EFEKTIF, TERBUKA, BERTANGGUNGJAWAB 
6. MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK GUNA PERWUJUDAN 
KESEJAHTERAAN UMUM 
7. MENINGKATKAN KETAHANAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT 
8. MEMAJUKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA 
9. MEMPERKUAT MASY. DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN 
11 
TUJUAN PENGATURAN
ASAS PENGATURAN DESA 
12 
UU Desa : Pasal 3 
1. rekognisi; 
2. subsidiaritas; 
3. keberagaman; 
4. kebersamaan; 
5. kegotongroyongan; 
6. kekeluargaan; 
7. musyawarah; 
8. demokrasi; 
9. partisipasi; 
10. kesetaraan; 
11. pemberdayaan, dan 
12. keberlanjutan
Asas Rekognisi 
Asas pengakuan dan penghormatan yang diamanatkan 
oleh konstitusi dalam ilmu sosial disebut sebagai 
rekognisi. Rekognisi mencakup pengakuan keragaman 
budaya untuk membangun keadilan budaya (cultural 
justice) serta pengakuan terhadap kemandirian desa. 
Yang strategis adalah rekognisi terhadap: 
Hak Asal-Usul, Inisiatif (prakarsa) dan produk hukum 
desa, tradisi dan institusi lokal.
ASAS SUBSIDIARITAS DALAM PENGATURAN DESA 
 Asas subsidiaritas ini menjamin kewenangan lokal 
berskala Desa 
 Pihak-pihak yang berkepentingan atas Desa 
berkewajiban memfasilitasi dan membantu desa untuk 
berdaya mengelola secara mandiri urusan-urusan 
lokal berskala Desa 
 Konsekuensinya, segala urusan lokal yang Desa dan 
yang mampu dikelola sendiri oleh Desa, 
pelaksananya harus diserahkan kepada desa. Segala 
urusan lokal berskala Desa yang mampu dikelola 
sendiri oleh Desa tidak boleh diambil alih dari Desa. 
14
15 
KEDUDUKAN DESA 
UU Desa : Pasal 5 
Desa berkedudukan di wilayah 
kabupaten/kota.
KEDUDUKAN DESA
17 
KEWENANGAN DESA 
 tugas pembantuan dari 
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, 
dan Pemerintah 
Kabupaten/Kota; dan 
Kewenangan Desa meliputi: 
•. 
PP 72/2005 Pasal 7 
Urusan pemerintahan yang menjadi 
kewenangan desa mencakup : 
UU Desa/2013 Pasal 18 
d. kewenangan lain yang ditugaskan 
oleh Pemerintah, Pemerintah 
Daerah Provinsi, atau Pemerintah 
Daerah Kabupaten/Kota sesuai 
dengan ketentuan peraturan 
perundang-undangan. 
 urusan pemerintahan yang sudah 
ada berdasarkan hak asal usul 
desa; 
a. kewenangan berdasarkan hak 
asal usul; 
 urusan pemerintahan yang 
menjadi kewenangan 
kabupaten/kota yang diserahkan 
pengaturannya kepada desa; 
b. kewenangan lokal berskala Desa; 
c. kewenangan yang ditugaskan 
oleh Pemerintah, Pemerintah 
Daerah Provinsi, atau Pemerintah 
Daerah Kabupaten/Kota; dan 
 urusan pemerintahan lainnya 
yang oleh peraturan perundang-undangan 
diserahkan kepada 
desa.
KEWENANGAN DESA 
a. kewenangan berdasarkan hak 
asal usul; 
b. kewenangan lokal berskala Desa; 
c. kewenangan yang ditugaskan 
oleh Pemerintah, Pemerintah 
Daerah Provinsi, atau Pemerintah 
Daerah Kabupaten/Kota; dan 
d. kewenangan lain yang ditugaskan 
18 
•. 
oleh Pemerintah, Pemerintah 
Daerah Provinsi, atau Pemerintah 
Daerah Kabupaten/Kota sesuai 
dengan ketentuan peraturan 
perundang-undangan. 
Self Governing 
Community 
Local Self Government
19 
BERDASARKAN UU NO 6 TAHUN 2014 
DESA HARUS DIPAHAMI SEBAGAI 
KESATUAN MASYARAKAT HUKUM 
YANG MAMPU HADIR DALAM KAPASITASNYA 
SEBAGAI 
KOMUNITAS DESA YANG MANDIRI
TATA KELOLA DESA YANG DEMOKRATIS 
Musyawarah Desa 
(psl. 54) 
Kepala Desa 
(psl. 25 – 53) 
Badan 
Permusyawaratan Desa 
(BPD) (psl. 55 -65) 
• RPJM-Desa 
• Asset Desa 
• Hal-hal 
• RPJM-Desa dan 
Strategis 
Warga/Masyarakat 
Perangkat 
Desa 
(Pelayanan) 
Panitia (ad-hok) 
BUMDes 
Klp. Special Interest 
Perwakilan Bagian 
Wilayah Desa 
RKP-Desa 
• APB-Desa 
• Peraturan Desa 
• Kinerja Pemerintah 
• Kerja Sama 
Prinsip Tata Kelola Desa 
• Check and balances antara 
Kepala Desa dengan Badan 
Permusyawaratan desa. 
• Demokrasi perwakilan + 
permusyawaran. 
• Proses demokrasi 
partisipatoris melalui 
Musdes 
Dipilih 
langsung 
Dipilih 
secara 
Demokratis 
Lembaga 
Kemasyarakat 
an/Adat 
20
PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DESA 
BASIS 
LEGALITAS 
BASIS 
LEGITIMASI 
PERUMUSAN 
PRODUK HUKUM 
DESA BERBASISKAN 
ATURAN-ATURAN 
HUKUM POSITIF 
YANG LEBIH TINGGI 
PERUMUSAN 
PRODUK HUKUM 
DESA BERBASISKAN 
ASPIRASI 
MASYARAKAT
23 
PEMBATALAN PERDES DAN PERKADES 
PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
Pasal 87 
Peraturan Desa dan peraturan 
kepala Desa yang bertentangan 
dengan kepentingan umum dan/atau 
ketentuan peraturan perundang-undangan 
yang lebih tinggi 
dibatalkan oleh bupati/walikota
KOMUNIKASI POLITIK DEMOKRATIS 
DI DAERAH OTONOM 
BIROKRASI : 
RUANG PUBLIK 
KEPUTUSAN TEKNOKRATIS 
DPRD: 
KEPUTUSAN POLITIK 
PERDA 
BKAD 
JARING ASMARA RENJA SKPD 
HEARING MUSRENBANG 
DESA : 
KOMUNITAS MANDIRI 
KEPUTUSAN PARTISIPATIF
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA 
PP 43 /2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
Pasal 94 
Pengelolaan Keuangan Desa 
dilaksanakan dalam masa 1 
(satu) tahun anggaran 
terhitung mulai tanggal 1 
Januari sampai dengan 31 
Desember. 
26
27 
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA 
PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
Pasal 93 
1) Pengelolaan Keuangan Desa meliputi: 
a. perencanaan; 
b. pelaksanaan; 
c. penatausahaan; 
d. pelaporan; dan 
e. pertanggungjawaban. 
2) Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan 
pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud 
pada ayat (1). 
3) Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan 
Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 
(2), kepala Desa menguasakan sebagian 
kekuasaannya kepada perangkat Desa.
KEUANGAN DAN ASET DESA 
 PENDAPATAN DESA BERSUMBER DARI : 
1. PENDAPATAN ASLI DESA TERDIRI DARI HASIL USAHA, HASIL ASET 
DESA, SWADAYA, PARTISIPASI, GOTONG ROYONG DAN LAIN-LAIN 
2. ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA 
3. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH 
KABUPATEN/KOTA 
4. ALOKASI DANA DESA YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI DANA 
PERIMBANGAN YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA 
5. BANTUAN KEUANGAN DARI APBN, APBD PROVINSI DAN APBD 
KAB/KOTA. 
6. HIBAH DAN SUMBANGAN YANG TIDAK MENGIKAT DARI PIHAK KETIGA 
7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH 
 KEKAYAAN MILIK DESA BERUPA TANAH DISERTIFIKATKAN ATAS NAMA 
PEMERINTAH DESA, DAN BANGUNAN MILIK DESA DILENGKAPI BUKTI 
KEPEMILIKAN DAN DITATAUSAHAKAN SECARA TERTIB
ALOKASI 
ANGGARAN PENDAPATAN DAN 
BELANJA NEGARA 
 ALOKASI ANGGARAN APBN BERSUMBER DARI BELANJA 
PUSAT DENGAN MENGEFEKTIFKAN PROGRAM YANG 
BERBASIS DESA SECARA MERATA DAN BERKEADILAN. 
 BESARAN ALOKASI ANGGARAN YANG DIPERUNTUKAN KE 
DESA DITENTUKAN 10% DARI DAN DILUAR DANA TRANSFER 
DAERAH (ON TOP) SECARA BERTAHAP 
 ANGGARAN YANG BERSUMBER DARI APBN DIHITUNG 
BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, ANGKA KEMISKINAN, 
LUAS WILAYAH DAN TINGKAT KESULITAN GEOGRAFIS 
>>> APBN YANG DIPERUNTUKKAN BAGI DESA DAN DESA ADAT 
DITRANSFER MELALUI APBD KAB/KOTA UTK MEMBIAYAI 
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN SERTA 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BAGIAN DARI HASIL PAJAK 
DAN RETRIBUSI DAERAH 
KABUPATEN/KOTA 
BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI 
DAERAH KABUPATEN/KOTA 
PALING SEDIKIT 10% 
DARI PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
ALOKASI DANA DESA 
BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN 
ALOKASI DANA DESA (ADD) PALING SEDIKIT 10% 
DARI DANA PERIMBANGAN (DAU+DBH) YANG 
DITERIMA KAB/KOTA DALAM APBD SETELAH 
DIKURANGI DANA ALOKASI KHUSUS 
> KAB/KOTA YANG TIDAK MEMBERIKAN ALOKASI DANA DESA 
(ADD), PEMERINTAH DAPAT MELAKUKAN PENUNDAAN 
DAN/ATAU PEMOTONGAN SEBESAR ALOKASI YANG 
SEHARUSNYA DISALURKAN KE DESA
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA DARI PEMERINTAH 
YANG DIMANDATKAN UU DESA & TERUS MENERUS 
Pendapatan Desa 
yang bersumber 
dari APBN 
ADD (10% DAU + 
DBH) 
Alokasi dari APBN 
(10% dari dana 
transfer ke Daerah) 
Baik dana yang bersumber dari DAU + 
DBH maupun alokasi dari APBN yang 
diperuntukan untuk desa dialokasikan ke 
desa melalui kabupaten. 
32
Provinsi 
Dana 
Perimbangan 
Program/Hibah 
Kabupaten/ 
Kota 
RPJMDes & APBDes 
Indeks 
Indikato 
r 
Alokasi 
& 
Pemanf 
a-atan 
SKEMA SUMBER-SUMBER 
PENDAPATAN 
DESA DARI PUSAT 
1. DAD: 10% dari DAU + DBH 
2. 10% dari bagian dari Pajak & 
Retribusi 
3. HIbah 
Program K/L 
APBN 
Dana Transfe ke Daerah KL 
KEUANGAN DESA 
PAD 
es 
Sumber Lain 
33
APBDESA 
PASAL 73 UU DESA 
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 
terdiri atas bagian pendapatan, belanja, dan 
pembiayaan Desa. 
 Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja 
Desa diajukan oleh Kepala Desa dan 
dimusyawarahkan bersama Badan 
Permusyawaratan Desa. 
 Sesuai dengan hasil musyawarah, Kepala 
Desa menetapkan Anggaran Pendapatan dan 
Belanja Desa setiap tahun dengan Peraturan 
Desa.
PRIORITAS BELANJA DESA 
PASAL 74 UU DESA 
 Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi 
kebutuhan pembangunan yang disepakati 
dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan 
prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, 
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah. 
 Kebutuhan pembangunan desa meliputi tetapi 
tidak terbatas pada: kebutuhan primer, 
pelayanan dasar, lingkungan, dan kegiatan 
pemberdayaan masyarakat Desa.
36 
BELANJA DESA 
PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
Pasal 100 
Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan 
dengan ketentuan: 
a. paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah 
anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai 
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan 
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan 
pemberdayaan masyarakat Desa; dan 
b. paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah 
anggaran belanja Desa digunakan untuk: 
1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan 
perangkat Desa; 
2. operasional Pemerintah Desa; 
3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; 
dan 
4. insentif rukun tetangga dan rukun warga.
APB DESA 
PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
Pasal 101 
1) Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disepakati 
bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan 
Desa paling lambat bulan Oktober tahun berjalan. 
37 
2) Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh 
kepala Desa kepada bupati/walikota melalui camat atau 
sebutan lain paling lambat 3 (tiga) Hari sejak disepakati 
untuk dievaluasi. 
3) Bupati/walikota dapat mendelegasikan evaluasi 
rancangan peraturan Desa tentang APB Desa kepada 
camat atau sebutan lain. 
4) Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling 
lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan.
38 
INFORMASI RENCANA ANGGARAN DESA 
PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
Pasal 102 
1) Gubernur menginformasikan rencana bantuan keuangan yang 
bersumber dari APBD Provinsi. 
2) Bupati/walikota menginformasikan rencana ADD, bagian bagi 
hasil pajak dan retribusi kabupaten/kota untuk Desa, serta 
bantuan keuangan yang bersumber dari APBD 
kabupaten/kota. 
3) Gubernur dan bupati/walikota menyampaikan informasi 
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada 
kepala Desa dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari setelah 
kebijakan umum anggaran dan Prioritas serta plafon anggaran 
sementara disepakati kepala daerah bersama dewan 
perwakilan rakyat daerah. 
4) Informasi dari gubernur dan bupati/walikota sebagaimana 
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi bahan 
penyusunan rancangan APB Desa.
ASET DESA (PASAL 76 DAN 77) 
 Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, 
tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, 
hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik 
Desa. 
 Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang 
ada di Desa dapat dihibahkan kepemilikannya kepada Desa. 
 Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa. 
 Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah 
kabupaten/kota dikembalikan kepada Desa, kecuali yang sudah digunakan untuk 
fasilitas umum. 
 Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan 
ditatausahakan secara tertib. 
 Pengelolaan kekayaan milik Desa dilaksanakan berdasarkan asas kepentingan 
umum, fungsional, kepastian hukum, keterbukaan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, 
dan kepastian nilai ekonomi. 
 Pengelolaan kekayaan milik Desa dilakukan untuk meningkatkan 
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desa serta meningkatkan 
pendapatan Desa. 
 Pengelolaan kekayaan milik Desa dibahas oleh Kepala Desa bersama Badan 
Permusyawaratan Desa berdasarkan tata cara pengelolaan kekayaan milik Desa 
39
40 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN 
DESA
UU Desa Pasal 78 
PEMBANGUNAN DESA 
 Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan 
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta 
penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan 
dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, 
pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan 
sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. 
 Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan, 
pelaksanaan, dan pengawasan. 
 Pembangunan Desa mengedepankan kebersamaan, 
kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan 
pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
UU Desa Pasal 79 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 
 Perencanaan Pembangunan Desa mengacu pada perencanaan 
pembangunan kabupaten/kota. 
 Perencanaan Pembangunan Desa meliputi: 
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk 
jangka waktu 6 (enam) tahun; 
 Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKPDes) jangka waktu 1 
(satu) tahun. 
 RPJMDes dan RKPDes ditetapkan dengan Peraturan Desa, dan menjadi 
satu-satunya dokumen perencanaan di Desa. 
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana 
Kerja Pemerintah Desa merupakan pedoman dalam penyusunan 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diatur dalam 
Peraturan Pemerintah. 
 Program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah yang berskala lokal 
Desa dikoordinasikan dan/atau didelegasikan pelaksanaannya kepada 
Desa. 
 Perencanaan Pembangunan Desa merupakan salah satu sumber masukan 
dalam perencanaan pembangunan kabupaten/kota.
UU Desa Pasal 80 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 
 Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan 
dengan mengikutsertakan masyarakat Desa. 
 Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan 
musyawarah perencanaan Pembangunan Desa. 
 Musyawarah perencanaan Pembangunan Desa 
menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan 
kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya 
masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan 
dan Belanja Daerah kabupaten/kota. 
 Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan 
Pembangunan Desa dirumuskan berdasarkan 
penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa.
UU DESA PASAL 80 AYAT 4 
Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan 
Desa dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan 
masyarakat Desa yang meliputi: 
a. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan 
44 
dasar; 
b. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan 
lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber 
daya lokal yang tersedia; 
c. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif; 
d. pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna 
untuk kemajuan ekonomi; dan 
e. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman 
masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat 
Desa.
45 
RPJMDESA 
PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA 
Pasal 117 
1. RPJM Desa mengacu pada RPJM kabupaten/kota. 
2. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat 
visi dan misi kepala Desa, rencana penyelenggaraan 
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, 
pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, 
dan arah kebijakan pembangunan Desa. 
3. RPJM Desa disusun dengan mempertimbangkan kondisi 
objektif Desa dan prioritas pembangunan kabupaten/kota. 
4. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) 
ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan 
terhitung sejak pelantikan kepala Desa.
46 
RPJMDESA 
PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 118 
2. RKP Desa memuat rencana penyelenggaraan 
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, 
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan 
masyarakat Desa. 
4. RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan 
informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan 
dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan 
Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah 
daerah kabupaten/kota. 
5. RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan 
Juli tahun berjalan. 
6. RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat 
akhir bulan September tahun berjalan. 
7. RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa.
47 
TAHAPAN PERENCANAAN DESA 2014 
JUNI 
BPD 
DESEMBE 
R 
MUSDES DALAM PERENCANAAN 
DESA 
PEMDES RANCANGAN RKPDESA 
PEMDES MUSRENBANG DESA 
PEMDES PERDES RKPDESA 
PEMDES RANCANGAN APBDESA 
PEMDES PRIORITAS BELANJA DESA 
PEMDES 31 DES = PERDES APBDESA
PEDUM PERENCANAAN 
PEMBANGUNAN DESA 
Penyusunan RPJM Desa 
Koordinator : Kepala Desa 
1.Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa 
2.Sosialisasi Arah Kebijakan Pembangunan 
Kabupaten/Kota 
3.Pengkajian Keadaan Desa 
4.Musyawarah Desa 
5.Penyusunan Rancangan RPJM Desa 
6.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
PENYUSUNAN RKP DESA 
Koordinator : Kepala Desa 
1. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa 
2. Musyawarah Desa 
3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa 
4. Penyelarasan Pembangunan Desa dengan Program/Proyek 
Masuk Desa 
5. Review RPJM Desa 
6. Penyusunan Rancangan RKP Desa dan Daftar Usulan RKP 
Desa 
7. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa 
8. Penetapan RKP Desa dg Peraturan Desa sebagai Pedoman 
Penyusunan APBDesa 
9. Perubahan RKP Desa 
10.Pengajuan Daftar Usulan RKP Desa
50 
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA 
DANA DESA/ALOKASI DANA 
DESA 
MUSDES 
DESA 
KADE 
PEMDES BPD 
R 
MASYARAK 
AT 
ASET 
DESA 
PENDAMPING DESA
PENGINTEGRASIAN DURKPDESA DENGAN 
PROGRAM/PROYEK MASUK DESA 
BIROKRASI : 
RUANG PUBLIK 
KEPUTUSAN TEKNOKRATIS 
DPRD: 
KEPUTUSAN POLITIK 
PERDA 
musrenbang 
kecamatan 
JARING ASMARA RENJA SKPD 
HEARING MUSRENBANG 
DESA : 
KOMUNITAS MANDIRI 
KEPUTUSAN PARTISIPATIF
PENGINTEGRASIAN DURKPDESA DENGAN 
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN 
BIROKRASI : 
RUANG PUBLIK 
KEPUTUSAN TEKNOKRATIS 
DPRD: 
KEPUTUSAN POLITIK 
PERDA 
musrenbang 
kecamatan 
JARING ASMARA RENJA SKPD 
HEARING MUSRENBANG 
DESA : 
KOMUNITAS MANDIRI 
KEPUTUSAN PARTISIPATIF
53 
UU SDAESTAU M DEENSGAHA SDAIRTKUA N : 
PERENCANAAN 
SATU DESA SATU SISTEM 
ANGGARAN 
PERTUMBUHAN EKONOMI DESA DAN 
PELAYANAN SOSIAL DASAR 
YANG BERTUMPU PADA SUMBERDAYA 
LOKAL 
(SDA, TTG, SDM & BUDAYA NUSANTARA)
54 
PENUTUP 
1. Pembangunan Desa ditempatkan dalam konteks 
kesejarahan desa-desa di Indonesia 
2. Pengembangan kapasitas desa dalam rangka 
“mengajarkan” pembangunan desa harus mampu 
menghadirkan proses belajar sosial (belajar melalui 
praktek-praktek langsung) dalam kerangka kerja UU 
Desa. 
3. Pengintegrasian pembangunan menjadi bagian dari 
proses pemberdayaan masyarakat di Desa, yang 
bersifat kontekstual sesuai struktur/skemata UU Desa 
dengan kondisi empiris Desa secara multi 
dimensional.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desaPeraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Eko Doank
 
04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final
04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final
04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final
Syah Rul
 
Draft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gede
Draft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gedeDraft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gede
Draft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gede
Aji Sahdi Sutisna
 

What's hot (20)

Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desaPeraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
 
04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final
04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final
04 sessi-i bahan-dirjen-rakornas-desa_23-des14-final
 
Pemahaman Penghasilan Pemerintah Desa
Pemahaman Penghasilan Pemerintah DesaPemahaman Penghasilan Pemerintah Desa
Pemahaman Penghasilan Pemerintah Desa
 
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
 
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
 
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanianPerdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
 
Kajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desaKajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desa
 
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidupPerdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
Perdes no. 7 tahun 2017 tentang lingkungan hidup
 
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
 
Paparan desa 2014
Paparan desa 2014Paparan desa 2014
Paparan desa 2014
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPermen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
 
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU DesaPartisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
 
Draft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gede
Draft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gedeDraft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gede
Draft rancangan perkades tentang pengelolaan nusa gede
 
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaKesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
 
Presentasi dana desa
Presentasi dana desaPresentasi dana desa
Presentasi dana desa
 
Izin keramaian
Izin keramaianIzin keramaian
Izin keramaian
 
Peraturan ketertiban lingkungan
Peraturan ketertiban lingkunganPeraturan ketertiban lingkungan
Peraturan ketertiban lingkungan
 
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosKarang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
 

Viewers also liked (8)

Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014Permendagri nomor 112 tahun 2014
Permendagri nomor 112 tahun 2014
 
Permendesa nomor 1 tahun 2015
Permendesa nomor 1 tahun 2015Permendesa nomor 1 tahun 2015
Permendesa nomor 1 tahun 2015
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015
 
Makalah add alat perimbangan keuangan
Makalah  add alat perimbangan keuanganMakalah  add alat perimbangan keuangan
Makalah add alat perimbangan keuangan
 
Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014Permendagri nomor 111 tahun 2014
Permendagri nomor 111 tahun 2014
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESAMATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 

Similar to Kebijakan pengelolaan uang

Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desaPermendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Desa Institute
 
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenanganPermendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Angling Darma
 
Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...
Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...
Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...
rastilah iyas
 
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.pptDPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
karyainindah
 

Similar to Kebijakan pengelolaan uang (20)

kewenangan desa tegal gondo.ppt
kewenangan desa tegal gondo.pptkewenangan desa tegal gondo.ppt
kewenangan desa tegal gondo.ppt
 
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptxPresentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
Presentasi Implementasi Undang-Undang Desa.pptx
 
Kewenangan desa (pelatihan 2018)
Kewenangan desa (pelatihan 2018)Kewenangan desa (pelatihan 2018)
Kewenangan desa (pelatihan 2018)
 
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulDaftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desaPermendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
 
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desaPermendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
 
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenanganPermendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
 
Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...
Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...
Permendesa no 1_ta_2015 tentang pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul ...
 
Permendes No. 1 Tahun 2015
Permendes No. 1 Tahun 2015 Permendes No. 1 Tahun 2015
Permendes No. 1 Tahun 2015
 
Permendesa pdtt no.1 th.2015
Permendesa pdtt no.1 th.2015Permendesa pdtt no.1 th.2015
Permendesa pdtt no.1 th.2015
 
Pembangunan dan pendampingan desa
Pembangunan dan pendampingan desaPembangunan dan pendampingan desa
Pembangunan dan pendampingan desa
 
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.pptDPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
DPR ,, SOSIALISASI UU NO.ppt
 
Sosialisasi UU Desa.ppt
Sosialisasi UU Desa.pptSosialisasi UU Desa.ppt
Sosialisasi UU Desa.ppt
 
Perdes kewenangan
Perdes kewenanganPerdes kewenangan
Perdes kewenangan
 
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan DesaPerdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
Perdes Nomor 2 Tahun 2019 - Kewenangan Desa
 
KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptxKEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.pptx
 
Peraturan desa tentang kewenangan desa
Peraturan desa tentang kewenangan desaPeraturan desa tentang kewenangan desa
Peraturan desa tentang kewenangan desa
 
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
001 prioritas dan arah kebijakan pembangunan desa da kawasan perdesaan tahun ...
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo )

Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Sutardjo ( Mang Ojo )
 

More from Sutardjo ( Mang Ojo ) (20)

Jadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desaJadilah jurnalis desa
Jadilah jurnalis desa
 
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014_lampiran+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015Perpres nomor-12-tahun-2015
Perpres nomor-12-tahun-2015
 
Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015Perpres nomor-11-tahun-2015
Perpres nomor-11-tahun-2015
 
Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014Permendagri no. 112 thn 2014
Permendagri no. 112 thn 2014
 
Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014Permendagri no. 111 thn 2014
Permendagri no. 111 thn 2014
 
Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014Permendagri no 113 tahun 2014
Permendagri no 113 tahun 2014
 
Cara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran fotoCara mengubah ukuran foto
Cara mengubah ukuran foto
 
Cara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpressCara login ke dasbor wodrpress
Cara login ke dasbor wodrpress
 
Cara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitterCara membuat akun twitter
Cara membuat akun twitter
 
Cara membuat facebook page
Cara membuat facebook pageCara membuat facebook page
Cara membuat facebook page
 
Profil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamisProfil komunitas dem it ciamis
Profil komunitas dem it ciamis
 
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
Marwan jafar (presentasi_menteri_di_pelatihan_si_de_ka)[1]
 
Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]Kementerian pertanian[1]
Kementerian pertanian[1]
 
Pedoman menulis berita
Pedoman menulis beritaPedoman menulis berita
Pedoman menulis berita
 
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintahPP No 71 Th  2010 standar akuntansi pemerintah
PP No 71 Th 2010 standar akuntansi pemerintah
 
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+esTransformasi+pendamping+ +prabawa+es
Transformasi+pendamping+ +prabawa+es
 
keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )keuangan desa ( Firman Siagian )
keuangan desa ( Firman Siagian )
 
Jalan perubahan untuk indonesia
Jalan perubahan untuk indonesiaJalan perubahan untuk indonesia
Jalan perubahan untuk indonesia
 

Kebijakan pengelolaan uang

  • 1. 1 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DALAM KERANGKA IMPLEMENTASI UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENPASAR, 2 SEPTEMBER 2014
  • 2.
  • 3. KEDAULATAN HUKUM NKRI UUD 1945 UNDANG-UNDANG NO.6/2014 TENTANG DESA ASAS TUJUAN KEDUDUKA N POKOK-POKOK PENGATURAN DESA ATURAN PELAKSANAAN : PERATURAN PEMERINTAH, PERATURAN MENTERI, PERATURAN DAERAH, PERATURAN DESA
  • 4. KEDAULATAN HUKUM SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN NEGARA  Pengaturan Desa berdasarkan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa  UU Desa menjamin adanya Kepastian Hukum bagi Desa.  Pihak-pihak yang berkepentingan atas Desa wajib menjalankan UU Desa.
  • 5. 5 VISI, MISI JOKOWI-JK JALAN PERUBAHAN UNTUK INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN. MENEGUHKAN KEMBALI JALAN IDEOLOGIS YAITU MENJALANKAN SECARA KONSEKUEN PANCASILA 1 JUNI 1945 DAN TRISAKTI.
  • 6. Dalam konteks desa, jalan ideologis yang dipilih Jokowi- JK diwujudkan dengan dedikasi pada upaya memberdayakan Desa dengan penekanan pada 8 (delapan) prioritas utama yaitu: 1. pengawalan implementasi UU Desa secara 6 sistematis, konsisten dan berkelanjutan dengan fasilitasi, supervisi dan pendampingan. 2. pemastian berbagai perangkat peraturan pelaksanaan UU Desa sejalan dengan substansi, jiwa dan semangat UU Desa. 3. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru untuk membebaskan desa di kantong-kantong hutan dan perkebunan
  • 7. 4. pemastian redistribusi negara, baik Dana Desa (APBN) 7 dan Alokasi Dana Desa (APBD), maupun distribusi lahan kepada desa, berjalan secara efektif. 5. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang share-holding antara pemerintah, investor dan desa dalam pengelolaan sumberdaya alam. 6. penyiapan dan pelaksanaan kebijakan regulasi baru tentang akses dan hak desa untuk mengelola sumberdaya alam berskala lokal (tambang, hutan, kebun, perikanan dan sebagainya) untuk kemakmuran rakyat. 7. pengembangan kapasitas dan pendampingan desa secara berkelanjutan. 8. pelaksanaan program-program investasi pembangunan perdesaan (seperti hutan, kebun, ternak, perikanan, agroindustri kerakyatan dan sebagainya) dengan pola shareholding yang melibatkan desa dan warga desa sebagai pemegang saham.
  • 8.
  • 9. UU NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA MENIMBANG bahwa dalam perjalanan ketatanegaraan Republik Indonesia, Desa telah berkembang dalam berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. 9
  • 10. 10 DEFINISI DESA Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 11. 1. MEMBERIKAN PENGAKUAN DAN PENGHORMATAN ATAS DESAYANG ADA DENGAN KEBERAGAMANNYA 2. MEMBERIKAN KEJELASAN STATUS DAN KEPASTIAN HUKUM ATAS DESA 3. MELESTARIKAN DAN MEMAJUKAN ADAT, TRADISI DAN BUDAYA MASYARAKAT 4. MENDORONG PRAKARSA, GERAKAN DAN PARTISIPASI MASY 5. MEMBENTUK PEMERINTAHAN DESA YANG PROFESIONAL, EFISIEN DAN EFEKTIF, TERBUKA, BERTANGGUNGJAWAB 6. MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK GUNA PERWUJUDAN KESEJAHTERAAN UMUM 7. MENINGKATKAN KETAHANAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT 8. MEMAJUKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA 9. MEMPERKUAT MASY. DESA SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN 11 TUJUAN PENGATURAN
  • 12. ASAS PENGATURAN DESA 12 UU Desa : Pasal 3 1. rekognisi; 2. subsidiaritas; 3. keberagaman; 4. kebersamaan; 5. kegotongroyongan; 6. kekeluargaan; 7. musyawarah; 8. demokrasi; 9. partisipasi; 10. kesetaraan; 11. pemberdayaan, dan 12. keberlanjutan
  • 13. Asas Rekognisi Asas pengakuan dan penghormatan yang diamanatkan oleh konstitusi dalam ilmu sosial disebut sebagai rekognisi. Rekognisi mencakup pengakuan keragaman budaya untuk membangun keadilan budaya (cultural justice) serta pengakuan terhadap kemandirian desa. Yang strategis adalah rekognisi terhadap: Hak Asal-Usul, Inisiatif (prakarsa) dan produk hukum desa, tradisi dan institusi lokal.
  • 14. ASAS SUBSIDIARITAS DALAM PENGATURAN DESA  Asas subsidiaritas ini menjamin kewenangan lokal berskala Desa  Pihak-pihak yang berkepentingan atas Desa berkewajiban memfasilitasi dan membantu desa untuk berdaya mengelola secara mandiri urusan-urusan lokal berskala Desa  Konsekuensinya, segala urusan lokal yang Desa dan yang mampu dikelola sendiri oleh Desa, pelaksananya harus diserahkan kepada desa. Segala urusan lokal berskala Desa yang mampu dikelola sendiri oleh Desa tidak boleh diambil alih dari Desa. 14
  • 15. 15 KEDUDUKAN DESA UU Desa : Pasal 5 Desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota.
  • 17. 17 KEWENANGAN DESA  tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota; dan Kewenangan Desa meliputi: •. PP 72/2005 Pasal 7 Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup : UU Desa/2013 Pasal 18 d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa; a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;  urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa; b. kewenangan lokal berskala Desa; c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan  urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.
  • 18. KEWENANGAN DESA a. kewenangan berdasarkan hak asal usul; b. kewenangan lokal berskala Desa; c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan d. kewenangan lain yang ditugaskan 18 •. oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Self Governing Community Local Self Government
  • 19. 19 BERDASARKAN UU NO 6 TAHUN 2014 DESA HARUS DIPAHAMI SEBAGAI KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MAMPU HADIR DALAM KAPASITASNYA SEBAGAI KOMUNITAS DESA YANG MANDIRI
  • 20. TATA KELOLA DESA YANG DEMOKRATIS Musyawarah Desa (psl. 54) Kepala Desa (psl. 25 – 53) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) (psl. 55 -65) • RPJM-Desa • Asset Desa • Hal-hal • RPJM-Desa dan Strategis Warga/Masyarakat Perangkat Desa (Pelayanan) Panitia (ad-hok) BUMDes Klp. Special Interest Perwakilan Bagian Wilayah Desa RKP-Desa • APB-Desa • Peraturan Desa • Kinerja Pemerintah • Kerja Sama Prinsip Tata Kelola Desa • Check and balances antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan desa. • Demokrasi perwakilan + permusyawaran. • Proses demokrasi partisipatoris melalui Musdes Dipilih langsung Dipilih secara Demokratis Lembaga Kemasyarakat an/Adat 20
  • 21.
  • 22. PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DESA BASIS LEGALITAS BASIS LEGITIMASI PERUMUSAN PRODUK HUKUM DESA BERBASISKAN ATURAN-ATURAN HUKUM POSITIF YANG LEBIH TINGGI PERUMUSAN PRODUK HUKUM DESA BERBASISKAN ASPIRASI MASYARAKAT
  • 23. 23 PEMBATALAN PERDES DAN PERKADES PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 87 Peraturan Desa dan peraturan kepala Desa yang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dibatalkan oleh bupati/walikota
  • 24. KOMUNIKASI POLITIK DEMOKRATIS DI DAERAH OTONOM BIROKRASI : RUANG PUBLIK KEPUTUSAN TEKNOKRATIS DPRD: KEPUTUSAN POLITIK PERDA BKAD JARING ASMARA RENJA SKPD HEARING MUSRENBANG DESA : KOMUNITAS MANDIRI KEPUTUSAN PARTISIPATIF
  • 25.
  • 26. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PP 43 /2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 94 Pengelolaan Keuangan Desa dilaksanakan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. 26
  • 27. 27 PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 93 1) Pengelolaan Keuangan Desa meliputi: a. perencanaan; b. pelaksanaan; c. penatausahaan; d. pelaporan; dan e. pertanggungjawaban. 2) Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 3) Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada perangkat Desa.
  • 28. KEUANGAN DAN ASET DESA  PENDAPATAN DESA BERSUMBER DARI : 1. PENDAPATAN ASLI DESA TERDIRI DARI HASIL USAHA, HASIL ASET DESA, SWADAYA, PARTISIPASI, GOTONG ROYONG DAN LAIN-LAIN 2. ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA 3. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN/KOTA 4. ALOKASI DANA DESA YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN YANG DITERIMA KABUPATEN/KOTA 5. BANTUAN KEUANGAN DARI APBN, APBD PROVINSI DAN APBD KAB/KOTA. 6. HIBAH DAN SUMBANGAN YANG TIDAK MENGIKAT DARI PIHAK KETIGA 7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH  KEKAYAAN MILIK DESA BERUPA TANAH DISERTIFIKATKAN ATAS NAMA PEMERINTAH DESA, DAN BANGUNAN MILIK DESA DILENGKAPI BUKTI KEPEMILIKAN DAN DITATAUSAHAKAN SECARA TERTIB
  • 29. ALOKASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA  ALOKASI ANGGARAN APBN BERSUMBER DARI BELANJA PUSAT DENGAN MENGEFEKTIFKAN PROGRAM YANG BERBASIS DESA SECARA MERATA DAN BERKEADILAN.  BESARAN ALOKASI ANGGARAN YANG DIPERUNTUKAN KE DESA DITENTUKAN 10% DARI DAN DILUAR DANA TRANSFER DAERAH (ON TOP) SECARA BERTAHAP  ANGGARAN YANG BERSUMBER DARI APBN DIHITUNG BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, ANGKA KEMISKINAN, LUAS WILAYAH DAN TINGKAT KESULITAN GEOGRAFIS >>> APBN YANG DIPERUNTUKKAN BAGI DESA DAN DESA ADAT DITRANSFER MELALUI APBD KAB/KOTA UTK MEMBIAYAI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
  • 30. BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN/KOTA BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN/KOTA PALING SEDIKIT 10% DARI PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
  • 31. ALOKASI DANA DESA BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN ALOKASI DANA DESA (ADD) PALING SEDIKIT 10% DARI DANA PERIMBANGAN (DAU+DBH) YANG DITERIMA KAB/KOTA DALAM APBD SETELAH DIKURANGI DANA ALOKASI KHUSUS > KAB/KOTA YANG TIDAK MEMBERIKAN ALOKASI DANA DESA (ADD), PEMERINTAH DAPAT MELAKUKAN PENUNDAAN DAN/ATAU PEMOTONGAN SEBESAR ALOKASI YANG SEHARUSNYA DISALURKAN KE DESA
  • 32. SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA DARI PEMERINTAH YANG DIMANDATKAN UU DESA & TERUS MENERUS Pendapatan Desa yang bersumber dari APBN ADD (10% DAU + DBH) Alokasi dari APBN (10% dari dana transfer ke Daerah) Baik dana yang bersumber dari DAU + DBH maupun alokasi dari APBN yang diperuntukan untuk desa dialokasikan ke desa melalui kabupaten. 32
  • 33. Provinsi Dana Perimbangan Program/Hibah Kabupaten/ Kota RPJMDes & APBDes Indeks Indikato r Alokasi & Pemanf a-atan SKEMA SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA DARI PUSAT 1. DAD: 10% dari DAU + DBH 2. 10% dari bagian dari Pajak & Retribusi 3. HIbah Program K/L APBN Dana Transfe ke Daerah KL KEUANGAN DESA PAD es Sumber Lain 33
  • 34. APBDESA PASAL 73 UU DESA  Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa terdiri atas bagian pendapatan, belanja, dan pembiayaan Desa.  Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa diajukan oleh Kepala Desa dan dimusyawarahkan bersama Badan Permusyawaratan Desa.  Sesuai dengan hasil musyawarah, Kepala Desa menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa.
  • 35. PRIORITAS BELANJA DESA PASAL 74 UU DESA  Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah.  Kebutuhan pembangunan desa meliputi tetapi tidak terbatas pada: kebutuhan primer, pelayanan dasar, lingkungan, dan kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa.
  • 36. 36 BELANJA DESA PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 100 Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan: a. paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan b. paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk: 1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa; 2. operasional Pemerintah Desa; 3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan 4. insentif rukun tetangga dan rukun warga.
  • 37. APB DESA PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 101 1) Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disepakati bersama oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa paling lambat bulan Oktober tahun berjalan. 37 2) Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh kepala Desa kepada bupati/walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga) Hari sejak disepakati untuk dievaluasi. 3) Bupati/walikota dapat mendelegasikan evaluasi rancangan peraturan Desa tentang APB Desa kepada camat atau sebutan lain. 4) Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan.
  • 38. 38 INFORMASI RENCANA ANGGARAN DESA PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 102 1) Gubernur menginformasikan rencana bantuan keuangan yang bersumber dari APBD Provinsi. 2) Bupati/walikota menginformasikan rencana ADD, bagian bagi hasil pajak dan retribusi kabupaten/kota untuk Desa, serta bantuan keuangan yang bersumber dari APBD kabupaten/kota. 3) Gubernur dan bupati/walikota menyampaikan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada kepala Desa dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari setelah kebijakan umum anggaran dan Prioritas serta plafon anggaran sementara disepakati kepala daerah bersama dewan perwakilan rakyat daerah. 4) Informasi dari gubernur dan bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi bahan penyusunan rancangan APB Desa.
  • 39. ASET DESA (PASAL 76 DAN 77)  Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.  Kekayaan milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah berskala lokal Desa yang ada di Desa dapat dihibahkan kepemilikannya kepada Desa.  Kekayaan milik Desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa.  Kekayaan milik Desa yang telah diambil alih oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota dikembalikan kepada Desa, kecuali yang sudah digunakan untuk fasilitas umum.  Bangunan milik Desa harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.  Pengelolaan kekayaan milik Desa dilaksanakan berdasarkan asas kepentingan umum, fungsional, kepastian hukum, keterbukaan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan kepastian nilai ekonomi.  Pengelolaan kekayaan milik Desa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desa serta meningkatkan pendapatan Desa.  Pengelolaan kekayaan milik Desa dibahas oleh Kepala Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa berdasarkan tata cara pengelolaan kekayaan milik Desa 39
  • 41. UU Desa Pasal 78 PEMBANGUNAN DESA  Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.  Pembangunan Desa meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.  Pembangunan Desa mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial.
  • 42. UU Desa Pasal 79 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA  Perencanaan Pembangunan Desa mengacu pada perencanaan pembangunan kabupaten/kota.  Perencanaan Pembangunan Desa meliputi:  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun;  Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKPDes) jangka waktu 1 (satu) tahun.  RPJMDes dan RKPDes ditetapkan dengan Peraturan Desa, dan menjadi satu-satunya dokumen perencanaan di Desa.  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa merupakan pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.  Program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah yang berskala lokal Desa dikoordinasikan dan/atau didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa.  Perencanaan Pembangunan Desa merupakan salah satu sumber masukan dalam perencanaan pembangunan kabupaten/kota.
  • 43. UU Desa Pasal 80 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA  Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan dengan mengikutsertakan masyarakat Desa.  Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan Pembangunan Desa.  Musyawarah perencanaan Pembangunan Desa menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota.  Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa.
  • 44. UU DESA PASAL 80 AYAT 4 Prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa yang meliputi: a. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan 44 dasar; b. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia; c. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif; d. pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; dan e. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa.
  • 45. 45 RPJMDESA PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 117 1. RPJM Desa mengacu pada RPJM kabupaten/kota. 2. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat visi dan misi kepala Desa, rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, dan arah kebijakan pembangunan Desa. 3. RPJM Desa disusun dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas pembangunan kabupaten/kota. 4. RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak pelantikan kepala Desa.
  • 46. 46 RPJMDESA PP NO 43/2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Pasal 118 2. RKP Desa memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa. 4. RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa sesuai dengan informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota. 5. RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan. 6. RKP Desa ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September tahun berjalan. 7. RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa.
  • 47. 47 TAHAPAN PERENCANAAN DESA 2014 JUNI BPD DESEMBE R MUSDES DALAM PERENCANAAN DESA PEMDES RANCANGAN RKPDESA PEMDES MUSRENBANG DESA PEMDES PERDES RKPDESA PEMDES RANCANGAN APBDESA PEMDES PRIORITAS BELANJA DESA PEMDES 31 DES = PERDES APBDESA
  • 48. PEDUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Penyusunan RPJM Desa Koordinator : Kepala Desa 1.Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa 2.Sosialisasi Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota 3.Pengkajian Keadaan Desa 4.Musyawarah Desa 5.Penyusunan Rancangan RPJM Desa 6.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
  • 49. PENYUSUNAN RKP DESA Koordinator : Kepala Desa 1. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa 2. Musyawarah Desa 3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa 4. Penyelarasan Pembangunan Desa dengan Program/Proyek Masuk Desa 5. Review RPJM Desa 6. Penyusunan Rancangan RKP Desa dan Daftar Usulan RKP Desa 7. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa 8. Penetapan RKP Desa dg Peraturan Desa sebagai Pedoman Penyusunan APBDesa 9. Perubahan RKP Desa 10.Pengajuan Daftar Usulan RKP Desa
  • 50. 50 PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA DANA DESA/ALOKASI DANA DESA MUSDES DESA KADE PEMDES BPD R MASYARAK AT ASET DESA PENDAMPING DESA
  • 51. PENGINTEGRASIAN DURKPDESA DENGAN PROGRAM/PROYEK MASUK DESA BIROKRASI : RUANG PUBLIK KEPUTUSAN TEKNOKRATIS DPRD: KEPUTUSAN POLITIK PERDA musrenbang kecamatan JARING ASMARA RENJA SKPD HEARING MUSRENBANG DESA : KOMUNITAS MANDIRI KEPUTUSAN PARTISIPATIF
  • 52. PENGINTEGRASIAN DURKPDESA DENGAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BIROKRASI : RUANG PUBLIK KEPUTUSAN TEKNOKRATIS DPRD: KEPUTUSAN POLITIK PERDA musrenbang kecamatan JARING ASMARA RENJA SKPD HEARING MUSRENBANG DESA : KOMUNITAS MANDIRI KEPUTUSAN PARTISIPATIF
  • 53. 53 UU SDAESTAU M DEENSGAHA SDAIRTKUA N : PERENCANAAN SATU DESA SATU SISTEM ANGGARAN PERTUMBUHAN EKONOMI DESA DAN PELAYANAN SOSIAL DASAR YANG BERTUMPU PADA SUMBERDAYA LOKAL (SDA, TTG, SDM & BUDAYA NUSANTARA)
  • 54. 54 PENUTUP 1. Pembangunan Desa ditempatkan dalam konteks kesejarahan desa-desa di Indonesia 2. Pengembangan kapasitas desa dalam rangka “mengajarkan” pembangunan desa harus mampu menghadirkan proses belajar sosial (belajar melalui praktek-praktek langsung) dalam kerangka kerja UU Desa. 3. Pengintegrasian pembangunan menjadi bagian dari proses pemberdayaan masyarakat di Desa, yang bersifat kontekstual sesuai struktur/skemata UU Desa dengan kondisi empiris Desa secara multi dimensional.