SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Kesiapan Desa Dalam
Mengimplementasikan
UU No. 6 Tahun 2014
Diskusi Publik II UPK KESMES 2015
Suryokoco Suryoputro
Ketua Relawan Desa Nusantara
Pengusul Domain Khusus Desa
Pendiri Blogdesa.id, Desa Institute, Channel Desa
Semarang 8 Oktober 2015
www.relawandesa.id
Mengenali Desa
• Istilah "Desa" secara etimologis berasal dari kata "swadesi" bahasa Sansekerta yang
berarti wilayah, tempat atau bagian yang mandiri dan otonom.
• Menurut ,Sutardjo Kartohadikoesoemo perkataan "desa", "dusun", "desi" (ingatlah
perkataan swadesi), seperti juga halnya dengan perkataan "negara", "negeri", "negari",
"nagari", "negory" (dari perkataan "negarom"), asalnya dan perkataan Sanskrit
(sanskerta), yang artinya tanah-air, tanah-asal, tanah kelahiran".
• Ateng Syafrudin memberikan informasi tentang istilah yang digunakan sebagai kesamaan
istilah "desa", yakni "swagarma (gramani), dhisa, marga, nagari, mukim, kuria,
tumenggungan, negorey, wanua atau negoriy, manoa, banjar dan penanian
• Van Vollenhovenn dalam bukunya: "Staatsrecht Overzee" mengatakan : Ketika sebuah
kapal berbendera tiga warna masuk daerah Indonesia pada tahun 1596, daerah itu dalam
arti kata Hukum Tatanegara, tidaklah merupakan sebidang "tanah kosong dan tandus
tidak tergarap". Daerah itu penuh padat dengan lembaga-lembaga pengaturan
masyarakat dan pemerintah, yang dikuasai oleh atau berkekuasaan atas suku-suku
bangsa, kesatuan perkampungan, republik-republik dan kerajaan-kerajaan. Sifat
kesatuan sama sekali tidak ada meskipun negara Majapahit dahulu tumbuh dengan
kokohnya dan memegang pimpinan yang kuat.
Otonomi Desa
• Anggapan pemerintahan desa merupakan penyelenggara pemerintahan pada level
“alas kaki”, merupakan pemahaman yang a-historis, reduksionalis dan illogic.
• Pandangan yang melihat bahwa “otonomi desa” merupakan “anugerah” dari tindak
karitatif negara, dan bukan kedaulatan asli (genuine) yang melekat pada eksistensi
historis entitas yang bernama desa, merupakan kesalahan paradigmatik dan fallacy
(cara berpikir) kronis.
• Desa adalah entitas pemerintahan yang langsung berhubungan dengan rakyat.
• Desa memiliki arti sangat strategis sebagai basis penyelenggaraan pelayanan
publik dan memfasilitasi pemenuhan hak-hak publik rakyat lokal.
• Sejak masa penjajahan Hindia Belanda sekalipun, pemerintah kolonial telah menyadari
peran strategis desa dalam konstelasi ketatanegaraan pada masa itu. (W. Riawan Tjandra /
Dosen FH Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
• Pasal 18 UUD 1945
Pandangan Relawan Desa
• Pasal 18 UUD 1945 diamandemen adalah bagian dari Bab VI Pemerintah Daerah, yang
artinya ayat (7) yang berbunyi Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan
daerah diatur dalam undang undang dan pasal 18 B yang menyebutkan Negara mengakui
dan menghormati satuan satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dengan Undang undang dan Negara mengakui dan menghormati
kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat serta hak hak tradisonalnya sepanjang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yang diatur dalam undang undang. Dari hal tersebut maka kurang
tepat bila UU tentang desa disusun atas nama amanat UUD 1945. Amanat Pasal 18
dan 18B UUD 1945 adalah amanat tentang UU Pemerintah Daerah, UU
Keistimewaan Daerah dan UU Masyarakat Adat.
• Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR-RI/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan Dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah, khususnya rekomendasi nomor 7 yang menekankan
adanya otonomi bertingkat provinsi, kabupaten/kota serta desa atau dengan nama lain
yang sejenis. Sebuah keharusan konstitusi, bahwa UU Desa harus merupakan
penjelasan tentang otonomi tingkat III, bukan sekedar menjadikan desa sebagai
local-self community, atau pelaksana tugas pelayanan semata.
Konstitusi Desa 1
 Pada jaman penjajahan Belanda, dengan dikeluarkannya Wet Houddende
Decentralisatie in Nederlandsch Indie pada tanggal 23 Juli 1903, yang sering disingkat
dengan Decentralisatie Wet 1903. Berdasarkan pasal 128 Indische Staatsregeling (IS),
desa diberi hak untuk mengatur urusan rumah tangga mereka sendiri, namun
dalam pelaksanaannya pemberian otonomi ini cenderung dipakai pihak kolonial untuk
mempertahankan posisinya.
 Dibawah pemerintahan Jepang, desa kembali bergerak pada pola pengaturan dan
pengendalian pemerintah pusat pada waktu itu.
 Di era Orde Lama, desa juga diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berhak
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, baik dalam UU No 22 Tahun 1948
tentang pemerintahan daerah, UU No 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan Daerah, maupun dalam UU No 18 tahun 1965 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan Daerah serta UU No 19 tahun 1965 tentang Desapraja.
Konstitusi Desa 2
 Di Era Orde Baru, berdasarkan UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah jo. UU No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah Desa,
otonomi daerah dijalankan berdasarkan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung
jawab dengan dominasi asas dekosentrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam
UU ini, kepala desa dijadikan sebagai kepanjangan tangan pemerintah, sehingga kekuatan
desa dihilangkan.
 Dalam konteks otonomi daerah, dengan terbitnya UU No 22 tahun 1999, desa
memasuki babak baru dengan kebangkitan desentralisasi dan demokrasi lokal. Karena
berbagai kelemahan, maka UU No 22 Tahun 1999 diganti dengan berlakuknya UU No 32
Tahun 2004. Dalam konteks otonomi desa. Ada beberapa perubahan positif yang dapat
mendorong peningkatan otonomi lokal dan desa, antara lain, yaitu: (1) Pengaturan
tentang kewenangan lebih komprehensif, karena desa mempunyai hak menolak
pelaksanaan tugas pembantuan yang tidak disertai dengan pembiayaan, prasarana dan
sarana serta sumber daya manusia; (2) Desa mendapatkan bagian (alokasi) dari dana
alokasi daerah.
Kisah UU Desa no 6 / 2014
 UU No 32 Tahun 2004, adalah UU tentang pemerintah daerah dengan pengaturan
desa hanya ada dalam 14 pasal ( 202–216), dan Desa diatur dengan pp no 72 tahun 2005.
 UU No 32 Tahun 2004, pada tahun 2006 mulai diwacanakan dipecah menjadi 3 UU
yaitu : UU Pemerintah daerah, UU Pemilihan Kepala Daerah dan UU Desa.
 2008 DPR menginisiasi RUU Pembangunan Perdesaan yang kemudian dimentahkan oleh
Kementerian dalam Negeri mengingat akan ada inisiasi UU Desa yang segera disusun
oleh Pemerintah
 2010 Badan Legislasi DPR RI memasukkan RUU Desa menjadi Prolegnas RUU Prioritas.
 18 Desember 2013 DPR dan Pemerintah mengesahkan UU Desa
 15 Januari 2014 Presiden Menandatangani UU Desa
Pengaturan Desa
• Pengakuan dan penghormatan atas Desa dengan keberagamannya;
• Memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa demi mewujudkan keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia;
• Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa;
• Mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan
potensi dan Aset Desa untuk kesejahteraan;
• Membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta
bertanggung jawab;
• Meningkatkan pelayanan publik
• Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa
• Memajukan perekonomian
• Menjadi subjek pembangunan
Kedudukan Desa (dulu & kini)
UU 32/2004 UU 6/2014
• Desa berada di dalam dan di
bawah Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
• Penjelasan tambahan:
‘Otonomi desa’ adalah
bagian dari ‘otonomi daerah’
yang diserahkan ke desa.
• Pasal 5 Desa berkedudukan di
wilayah Kabupaten/Kota
• Penjelasan tambahan:
‘Otonomi desa’ tidak lagi
menjadi sisanya ‘otonomi
daerah’ (hak berian),
melainkan pengakuan atas hak
asal-usul yang dimiliki desa
(bersumber dari hak bawaan)
Sistem Pemerintahan Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Kepala DesaKepala Desa
Badan Permusyawaratan
Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan
Desa (BPD)
Warga/MasyarakatWarga/Masyarakat
Perangkat Desa
(Pelayanan)
Perangkat Desa
(Pelayanan)
Panitia (ad-hok)Panitia (ad-hok)
BUMDesBUMDes Masyarakat
kepentingan khusus
Masyarakat
kepentingan khusus
Bagian Wilayah DesaBagian Wilayah Desa
• RPJM-Desa dan RKP-Desa
• APB-Desa
• Peraturan Desa
• Kinerja Pemerintah
• Kerja Sama
Dipilih
langsung
Perwakilan Bagian
Wilayah desa yang
dipilih secara
DemokratisLembaga
Kemasy/Adat
Lembaga
Kemasy/Adat
Mandat Kewenangan Desa
• Kewenangan berdasarkan hak asal usul;
• Kewenangan lokal berskala Desa;
• Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
• Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Aset Desa
• Setiap desa pasti memiliki aset yang harus dikenali oleh perangkat dan warganya
• Selain fisik, desa memiliki aset sosial yang sangat besar
• Desa diharapkan mampu mengelola aset untuk kesejahteraan warga
Sumberdaya Desa
• Keuangan Desa ( PADes, DD APBN, BHPRD, ADD,
Bantuan APBD, Hibah dll )
• Manusia
• Sosial dan Budaya
• Ekonomi
• Alam
Keberhasilan desa bergantung pada bagaimana
desa mengelola Sumberdaya
Badan Usaha Milik Desa
• Desa dapat membentuk BUM Desa, dibentuk untuk mendayagunakan potensi
ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya alam dan sumber
daya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• BUM Desa melaksanakan pelayanan jasa, perdagangan, dan pengembangan
ekonomi.
• Dibentuk melalui Musdes & ditetapkan dg Perdes
• Organisasi Pengelola terpisah dengan Organisasai Pemdes
• Pengola berkewajiban mengurus BUMDesa sesuai AD & ART
BUMDes Akan lebih mampu menterjemahkan
UUD 1945 pasal 33
RPJMDes
6 tahun
RKPDes
Jun-Sept
APBDes
Okt-Des
Pelaksanaan
Pengawasan
Jan-Des th berj
Laporan &
Pertangungjawaba
n RKPDes &
APBDes
Juli & Jan
Siklus Kab
APBDes – P
Musyawarah
Desa
Administrasi
Penyiapan Aparat Dan masyarakat
• Pemahaman yang utuh tentang UU Desa harus dilsampaikan kepada seluruh
pemangku kepentingan desa (Pemdes, BPD, Organisasi Warga, Tokoh Adat )
• Penyadaran masyakat bahwa inplementasi UU Desa berbasis modal sosial yang
berkarakter saling percaya
• Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan anggaran keuangan desa
agar dalam pengelolaan oleh pemerintah desa, akuntabel, partisipatif dan
transparan
• Peningkatan kapastiatas Aparatur Pemerintah Desa, BPD, Kelompok Masyarakat
desa, SKPD Kabupaten kota dan Propinsi.
Masyarakat Desa Cerdas, sadar Peran dan Aparat Desa
Profesional, Kunci Keberhasilan Pelaksanaan UU Desa
Kejanggalan UU Desa
• UU Desa disahkan berdekatan dengan agenda Pemilihan Umum yang kemudian,
apakah menjadi sebuah kewajaran ketika para politisi mengambil kemanfaatan
untuk keperluan Pemilu ?..., “Kita tahu bahwa setiap produk UU itu adalah produk
politik sehingga tak bisa dihindari pasti ada kekuatan politik dalam setiap pembuatan UU”
kata salah satu anggota Pansus RUU desa (des 2012)
• UU Desa memberikan masa Jabatan dan Syarat pendidikan pencalonan Kepala
Desa, yang kurang pantas dalam kewajaran yaitu 3 kali masa jabatan dan
berpendidikan kurang dari program wajib belajar, apakah ini bagian dari pemberian
hadiah kepada kepala desa yang terus melakukan aksi mendorong UU
Desa..?
• UU Desa inkonsisten dalam penghargaan terhadap hak asal usul dan penjelasan pasal
72 bertentangan dengan UU Pokok Agraria no 5 tahun 1960 tentang tanah bengkok,
apakah ini salah satu bentuk ketergesa gesaan kejar tayang sebelum pemilu
2014..?
• UU Desa disusun sebelum UU Pemerintah Daerah disahkan, yang pada akhirnya UU
Desa terkesan terlepas dari UU Pemerintah Daerah, apakah karena UU Desa lebih
menarik untuk materi kampanye Pemilu 2014..?
• Perubahan PP 43 dan PP 60 dalam tahun yang sama, apakahboleh dianggap
DESA
Konsepsi UU Desa
Hak Asal Usul
Pemerintahan Desa
Sumber Pembiayaan
Kesejahteraan Aparat
Pemberdayaan Masy
PP No 43 Tahun 2014
DESA
PP No 60 Tahun 2014
Dana Desa
APBN
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian
Desa, PDT Transmigrasi
Berebut Desa
PP No 47 Tahun 2015
DESA
PP No 22 Tahun 2015
Dana Desa
APBN
Keputusan Bersama 3
Menteri
Percepatan Pencairan
Dana Desa
-- Good Goverment –
-Transparansi, Akuntabilitas, dan Partisipasi
-Reinventing Goverment -
-Katalis, Milik Masyarakat, Kompetitif, Digerakkan Oleh Misi, Berorentasi pada Hasil,
Berorentasi Pelayanan, Wirausaha, Antisipatif, Desentralisasi , Berorentasi Pasar
-Media Kekuatan Baru - John Naisbitt –
Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa
orang, namun informasi di tangan orang banyak,
*
Artinya kekuatan baru sebuah Desa tergantung pada bagaimana masyarakat mampu
menyebarluaskan informasi dan potensi yang dimiliki secara cerdas, tegas dan luas.
Kata Kunci
Desa.clickDesa.click
serverserver Sistem aplikasiSistem aplikasi
diklatdiklat Internet aksesInternet akses
Sistem Informasi Desa
Desa Jauh Lebih Siap
Dari pada Supra Desa
Salam Bahagia Desa Indonesia
Suryokoco Suryoputro
www.suryokocosuryoputro.my.id
suryokocolink@gmail.com
085865275733

More Related Content

What's hot

Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESAImplementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESADesa Institute
 
Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Abdul Kohar
 
Penjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang DesaPenjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang DesaYossy Suparyo
 
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikoIsu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikokeuangandesa
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaEka Saputra
 
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU DesaPartisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU DesaFormasi Org
 
Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa
Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desaBedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa
Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desaDesa Institute
 
Kelembagaan BUM Desa Bersama
Kelembagaan  BUM Desa BersamaKelembagaan  BUM Desa Bersama
Kelembagaan BUM Desa BersamaAhmad Rofik
 
Badan usaha milik desa (bum des) ok
Badan usaha milik desa (bum des)  okBadan usaha milik desa (bum des)  ok
Badan usaha milik desa (bum des) okaris gunawan
 
Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015Rumah Kolaborasi
 
Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019
Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019
Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019Pemdes Seboro Sadang
 
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Salim SAg
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...KantorHukum1
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaYudhi Aldriand
 
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...Mas Fiq Muhammad
 

What's hot (20)

Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESAImplementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
 
Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014Uu no 06 tahun 2014
Uu no 06 tahun 2014
 
Penjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang DesaPenjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang Desa
 
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikoIsu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
 
Kajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desaKajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desa
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
Kesiapan Desa menghadapi MEA
Kesiapan Desa menghadapi MEAKesiapan Desa menghadapi MEA
Kesiapan Desa menghadapi MEA
 
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU DesaPartisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
Partisipasi Masyarakat dalam Impementasi UU Desa
 
Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa
Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desaBedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa
Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa
 
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014Matriks  uu no.6 2014& pp no.43_2014
Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014
 
Kelembagaan BUM Desa Bersama
Kelembagaan  BUM Desa BersamaKelembagaan  BUM Desa Bersama
Kelembagaan BUM Desa Bersama
 
Badan usaha milik desa (bum des) ok
Badan usaha milik desa (bum des)  okBadan usaha milik desa (bum des)  ok
Badan usaha milik desa (bum des) ok
 
Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015
 
Kajian regulasi harmonisasi uu desa
Kajian regulasi harmonisasi uu desaKajian regulasi harmonisasi uu desa
Kajian regulasi harmonisasi uu desa
 
Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019
Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019
Ppid.kebumenkab.go.id.230719 materi-dinas-kominfo-provinsi-23-07-2019
 
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
 
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
Permen desapdt trans no. 21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahu...
 
Permen no.07 2007
Permen no.07 2007Permen no.07 2007
Permen no.07 2007
 

Similar to Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa

Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaZulfikri Armada
 
Penjelasan undang undang tentang desa 488734
Penjelasan undang undang tentang desa 488734Penjelasan undang undang tentang desa 488734
Penjelasan undang undang tentang desa 488734Sungonlegowo
 
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPutroe Phang
 
Gambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desaGambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desaFormasi Org
 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanSiti Sahati
 
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaUndang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaAbdr Rosik
 
Undang-Undang Republik Indonesia
Undang-Undang Republik IndonesiaUndang-Undang Republik Indonesia
Undang-Undang Republik IndonesiaNorsel Maranden
 
Uu no 06 tahun 2014 tentang desa
Uu no 06 tahun 2014 tentang desaUu no 06 tahun 2014 tentang desa
Uu no 06 tahun 2014 tentang desaEdi Supriadi
 
Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESA
Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESAUndang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESA
Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESASupri yanto
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2Pajeg Lempung
 
1. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-1
1. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-11. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-1
1. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-1dermolo
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014Pajeg Lempung
 

Similar to Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa (20)

Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
 
Penjelasan undang undang tentang desa 488734
Penjelasan undang undang tentang desa 488734Penjelasan undang undang tentang desa 488734
Penjelasan undang undang tentang desa 488734
 
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN 2013 TENTANG...
 
Penjelasan uu desa
Penjelasan uu desaPenjelasan uu desa
Penjelasan uu desa
 
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang DesaPenjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
Penjelesan Undang Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa
 
Gambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desaGambaran umum uu desa
Gambaran umum uu desa
 
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan KelurahanPemerintah Desa Dan Kelurahan
Pemerintah Desa Dan Kelurahan
 
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaUndang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
 
Uu no 6 th 2014
Uu no 6 th 2014Uu no 6 th 2014
Uu no 6 th 2014
 
Undang-Undang Republik Indonesia
Undang-Undang Republik IndonesiaUndang-Undang Republik Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia
 
Uu no. 6 tahun 2014
Uu no. 6 tahun 2014Uu no. 6 tahun 2014
Uu no. 6 tahun 2014
 
Uu no 06 tahun 2014 tentang desa
Uu no 06 tahun 2014 tentang desaUu no 06 tahun 2014 tentang desa
Uu no 06 tahun 2014 tentang desa
 
Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESA
Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESAUndang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESA
Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang DESA
 
Uu2014 006
Uu2014 006Uu2014 006
Uu2014 006
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014 2
 
1. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-1
1. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-11. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-1
1. undang-undang-desa-nomor-06-tahun-2014-1
 
UU No.6/2014 tentang Desa
UU No.6/2014 tentang DesaUU No.6/2014 tentang Desa
UU No.6/2014 tentang Desa
 
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
Undang undang desa nomor 06 tahun 2014
 
Uu2014 006
Uu2014 006Uu2014 006
Uu2014 006
 
Uu desa
Uu desaUu desa
Uu desa
 

More from suryokoco suryoputro

More from suryokoco suryoputro (16)

Optimalisasi Media Sosial
Optimalisasi Media SosialOptimalisasi Media Sosial
Optimalisasi Media Sosial
 
Smartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video ProductionSmartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video Production
 
Self Promo Production
Self Promo ProductionSelf Promo Production
Self Promo Production
 
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan DesaPeran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
 
Seputar Media Center
Seputar Media CenterSeputar Media Center
Seputar Media Center
 
PP no 43 tahun 2014 desa
PP no 43 tahun 2014 desaPP no 43 tahun 2014 desa
PP no 43 tahun 2014 desa
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
 
Surat terbuka tentang uu desa
Surat terbuka tentang uu desaSurat terbuka tentang uu desa
Surat terbuka tentang uu desa
 
Saling Silang UU dan PP Tentang DESA
Saling Silang UU dan PP Tentang DESASaling Silang UU dan PP Tentang DESA
Saling Silang UU dan PP Tentang DESA
 
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
 
Mengurai Janji Pemerintah untuk Desa
Mengurai Janji Pemerintah untuk Desa Mengurai Janji Pemerintah untuk Desa
Mengurai Janji Pemerintah untuk Desa
 
Prosesi Pembahagiaan Investor
Prosesi Pembahagiaan InvestorProsesi Pembahagiaan Investor
Prosesi Pembahagiaan Investor
 
Bedah Gagasan Jokowi JK
Bedah Gagasan Jokowi JKBedah Gagasan Jokowi JK
Bedah Gagasan Jokowi JK
 
Peraturan dan Masalah PKL
Peraturan dan Masalah PKLPeraturan dan Masalah PKL
Peraturan dan Masalah PKL
 
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBNRPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
RPP tentang Dana Desa Bersumber dari APBN
 
Pemahaman Penghasilan Pemerintah Desa
Pemahaman Penghasilan Pemerintah DesaPemahaman Penghasilan Pemerintah Desa
Pemahaman Penghasilan Pemerintah Desa
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 

Recently uploaded (16)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 

Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa

  • 1. Kesiapan Desa Dalam Mengimplementasikan UU No. 6 Tahun 2014 Diskusi Publik II UPK KESMES 2015 Suryokoco Suryoputro Ketua Relawan Desa Nusantara Pengusul Domain Khusus Desa Pendiri Blogdesa.id, Desa Institute, Channel Desa Semarang 8 Oktober 2015 www.relawandesa.id
  • 2. Mengenali Desa • Istilah "Desa" secara etimologis berasal dari kata "swadesi" bahasa Sansekerta yang berarti wilayah, tempat atau bagian yang mandiri dan otonom. • Menurut ,Sutardjo Kartohadikoesoemo perkataan "desa", "dusun", "desi" (ingatlah perkataan swadesi), seperti juga halnya dengan perkataan "negara", "negeri", "negari", "nagari", "negory" (dari perkataan "negarom"), asalnya dan perkataan Sanskrit (sanskerta), yang artinya tanah-air, tanah-asal, tanah kelahiran". • Ateng Syafrudin memberikan informasi tentang istilah yang digunakan sebagai kesamaan istilah "desa", yakni "swagarma (gramani), dhisa, marga, nagari, mukim, kuria, tumenggungan, negorey, wanua atau negoriy, manoa, banjar dan penanian • Van Vollenhovenn dalam bukunya: "Staatsrecht Overzee" mengatakan : Ketika sebuah kapal berbendera tiga warna masuk daerah Indonesia pada tahun 1596, daerah itu dalam arti kata Hukum Tatanegara, tidaklah merupakan sebidang "tanah kosong dan tandus tidak tergarap". Daerah itu penuh padat dengan lembaga-lembaga pengaturan masyarakat dan pemerintah, yang dikuasai oleh atau berkekuasaan atas suku-suku bangsa, kesatuan perkampungan, republik-republik dan kerajaan-kerajaan. Sifat kesatuan sama sekali tidak ada meskipun negara Majapahit dahulu tumbuh dengan kokohnya dan memegang pimpinan yang kuat.
  • 3. Otonomi Desa • Anggapan pemerintahan desa merupakan penyelenggara pemerintahan pada level “alas kaki”, merupakan pemahaman yang a-historis, reduksionalis dan illogic. • Pandangan yang melihat bahwa “otonomi desa” merupakan “anugerah” dari tindak karitatif negara, dan bukan kedaulatan asli (genuine) yang melekat pada eksistensi historis entitas yang bernama desa, merupakan kesalahan paradigmatik dan fallacy (cara berpikir) kronis. • Desa adalah entitas pemerintahan yang langsung berhubungan dengan rakyat. • Desa memiliki arti sangat strategis sebagai basis penyelenggaraan pelayanan publik dan memfasilitasi pemenuhan hak-hak publik rakyat lokal. • Sejak masa penjajahan Hindia Belanda sekalipun, pemerintah kolonial telah menyadari peran strategis desa dalam konstelasi ketatanegaraan pada masa itu. (W. Riawan Tjandra / Dosen FH Universitas Atma Jaya Yogyakarta) • Pasal 18 UUD 1945
  • 4. Pandangan Relawan Desa • Pasal 18 UUD 1945 diamandemen adalah bagian dari Bab VI Pemerintah Daerah, yang artinya ayat (7) yang berbunyi Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang undang dan pasal 18 B yang menyebutkan Negara mengakui dan menghormati satuan satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang undang dan Negara mengakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat serta hak hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang undang. Dari hal tersebut maka kurang tepat bila UU tentang desa disusun atas nama amanat UUD 1945. Amanat Pasal 18 dan 18B UUD 1945 adalah amanat tentang UU Pemerintah Daerah, UU Keistimewaan Daerah dan UU Masyarakat Adat. • Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR-RI/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah, khususnya rekomendasi nomor 7 yang menekankan adanya otonomi bertingkat provinsi, kabupaten/kota serta desa atau dengan nama lain yang sejenis. Sebuah keharusan konstitusi, bahwa UU Desa harus merupakan penjelasan tentang otonomi tingkat III, bukan sekedar menjadikan desa sebagai local-self community, atau pelaksana tugas pelayanan semata.
  • 5. Konstitusi Desa 1  Pada jaman penjajahan Belanda, dengan dikeluarkannya Wet Houddende Decentralisatie in Nederlandsch Indie pada tanggal 23 Juli 1903, yang sering disingkat dengan Decentralisatie Wet 1903. Berdasarkan pasal 128 Indische Staatsregeling (IS), desa diberi hak untuk mengatur urusan rumah tangga mereka sendiri, namun dalam pelaksanaannya pemberian otonomi ini cenderung dipakai pihak kolonial untuk mempertahankan posisinya.  Dibawah pemerintahan Jepang, desa kembali bergerak pada pola pengaturan dan pengendalian pemerintah pusat pada waktu itu.  Di era Orde Lama, desa juga diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, baik dalam UU No 22 Tahun 1948 tentang pemerintahan daerah, UU No 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, maupun dalam UU No 18 tahun 1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah serta UU No 19 tahun 1965 tentang Desapraja.
  • 6. Konstitusi Desa 2  Di Era Orde Baru, berdasarkan UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah jo. UU No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah Desa, otonomi daerah dijalankan berdasarkan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab dengan dominasi asas dekosentrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam UU ini, kepala desa dijadikan sebagai kepanjangan tangan pemerintah, sehingga kekuatan desa dihilangkan.  Dalam konteks otonomi daerah, dengan terbitnya UU No 22 tahun 1999, desa memasuki babak baru dengan kebangkitan desentralisasi dan demokrasi lokal. Karena berbagai kelemahan, maka UU No 22 Tahun 1999 diganti dengan berlakuknya UU No 32 Tahun 2004. Dalam konteks otonomi desa. Ada beberapa perubahan positif yang dapat mendorong peningkatan otonomi lokal dan desa, antara lain, yaitu: (1) Pengaturan tentang kewenangan lebih komprehensif, karena desa mempunyai hak menolak pelaksanaan tugas pembantuan yang tidak disertai dengan pembiayaan, prasarana dan sarana serta sumber daya manusia; (2) Desa mendapatkan bagian (alokasi) dari dana alokasi daerah.
  • 7. Kisah UU Desa no 6 / 2014  UU No 32 Tahun 2004, adalah UU tentang pemerintah daerah dengan pengaturan desa hanya ada dalam 14 pasal ( 202–216), dan Desa diatur dengan pp no 72 tahun 2005.  UU No 32 Tahun 2004, pada tahun 2006 mulai diwacanakan dipecah menjadi 3 UU yaitu : UU Pemerintah daerah, UU Pemilihan Kepala Daerah dan UU Desa.  2008 DPR menginisiasi RUU Pembangunan Perdesaan yang kemudian dimentahkan oleh Kementerian dalam Negeri mengingat akan ada inisiasi UU Desa yang segera disusun oleh Pemerintah  2010 Badan Legislasi DPR RI memasukkan RUU Desa menjadi Prolegnas RUU Prioritas.  18 Desember 2013 DPR dan Pemerintah mengesahkan UU Desa  15 Januari 2014 Presiden Menandatangani UU Desa
  • 8. Pengaturan Desa • Pengakuan dan penghormatan atas Desa dengan keberagamannya; • Memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia; • Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa; • Mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa untuk kesejahteraan; • Membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab; • Meningkatkan pelayanan publik • Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa • Memajukan perekonomian • Menjadi subjek pembangunan
  • 9. Kedudukan Desa (dulu & kini) UU 32/2004 UU 6/2014 • Desa berada di dalam dan di bawah Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota • Penjelasan tambahan: ‘Otonomi desa’ adalah bagian dari ‘otonomi daerah’ yang diserahkan ke desa. • Pasal 5 Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota • Penjelasan tambahan: ‘Otonomi desa’ tidak lagi menjadi sisanya ‘otonomi daerah’ (hak berian), melainkan pengakuan atas hak asal-usul yang dimiliki desa (bersumber dari hak bawaan)
  • 10. Sistem Pemerintahan Desa Musyawarah DesaMusyawarah Desa Kepala DesaKepala Desa Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Warga/MasyarakatWarga/Masyarakat Perangkat Desa (Pelayanan) Perangkat Desa (Pelayanan) Panitia (ad-hok)Panitia (ad-hok) BUMDesBUMDes Masyarakat kepentingan khusus Masyarakat kepentingan khusus Bagian Wilayah DesaBagian Wilayah Desa • RPJM-Desa dan RKP-Desa • APB-Desa • Peraturan Desa • Kinerja Pemerintah • Kerja Sama Dipilih langsung Perwakilan Bagian Wilayah desa yang dipilih secara DemokratisLembaga Kemasy/Adat Lembaga Kemasy/Adat
  • 11. Mandat Kewenangan Desa • Kewenangan berdasarkan hak asal usul; • Kewenangan lokal berskala Desa; • Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan • Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Aset Desa • Setiap desa pasti memiliki aset yang harus dikenali oleh perangkat dan warganya • Selain fisik, desa memiliki aset sosial yang sangat besar • Desa diharapkan mampu mengelola aset untuk kesejahteraan warga
  • 12. Sumberdaya Desa • Keuangan Desa ( PADes, DD APBN, BHPRD, ADD, Bantuan APBD, Hibah dll ) • Manusia • Sosial dan Budaya • Ekonomi • Alam Keberhasilan desa bergantung pada bagaimana desa mengelola Sumberdaya
  • 13. Badan Usaha Milik Desa • Desa dapat membentuk BUM Desa, dibentuk untuk mendayagunakan potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. • BUM Desa melaksanakan pelayanan jasa, perdagangan, dan pengembangan ekonomi. • Dibentuk melalui Musdes & ditetapkan dg Perdes • Organisasi Pengelola terpisah dengan Organisasai Pemdes • Pengola berkewajiban mengurus BUMDesa sesuai AD & ART BUMDes Akan lebih mampu menterjemahkan UUD 1945 pasal 33
  • 14. RPJMDes 6 tahun RKPDes Jun-Sept APBDes Okt-Des Pelaksanaan Pengawasan Jan-Des th berj Laporan & Pertangungjawaba n RKPDes & APBDes Juli & Jan Siklus Kab APBDes – P Musyawarah Desa Administrasi
  • 15. Penyiapan Aparat Dan masyarakat • Pemahaman yang utuh tentang UU Desa harus dilsampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan desa (Pemdes, BPD, Organisasi Warga, Tokoh Adat ) • Penyadaran masyakat bahwa inplementasi UU Desa berbasis modal sosial yang berkarakter saling percaya • Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pengelolaan anggaran keuangan desa agar dalam pengelolaan oleh pemerintah desa, akuntabel, partisipatif dan transparan • Peningkatan kapastiatas Aparatur Pemerintah Desa, BPD, Kelompok Masyarakat desa, SKPD Kabupaten kota dan Propinsi. Masyarakat Desa Cerdas, sadar Peran dan Aparat Desa Profesional, Kunci Keberhasilan Pelaksanaan UU Desa
  • 16. Kejanggalan UU Desa • UU Desa disahkan berdekatan dengan agenda Pemilihan Umum yang kemudian, apakah menjadi sebuah kewajaran ketika para politisi mengambil kemanfaatan untuk keperluan Pemilu ?..., “Kita tahu bahwa setiap produk UU itu adalah produk politik sehingga tak bisa dihindari pasti ada kekuatan politik dalam setiap pembuatan UU” kata salah satu anggota Pansus RUU desa (des 2012) • UU Desa memberikan masa Jabatan dan Syarat pendidikan pencalonan Kepala Desa, yang kurang pantas dalam kewajaran yaitu 3 kali masa jabatan dan berpendidikan kurang dari program wajib belajar, apakah ini bagian dari pemberian hadiah kepada kepala desa yang terus melakukan aksi mendorong UU Desa..? • UU Desa inkonsisten dalam penghargaan terhadap hak asal usul dan penjelasan pasal 72 bertentangan dengan UU Pokok Agraria no 5 tahun 1960 tentang tanah bengkok, apakah ini salah satu bentuk ketergesa gesaan kejar tayang sebelum pemilu 2014..? • UU Desa disusun sebelum UU Pemerintah Daerah disahkan, yang pada akhirnya UU Desa terkesan terlepas dari UU Pemerintah Daerah, apakah karena UU Desa lebih menarik untuk materi kampanye Pemilu 2014..? • Perubahan PP 43 dan PP 60 dalam tahun yang sama, apakahboleh dianggap
  • 17. DESA Konsepsi UU Desa Hak Asal Usul Pemerintahan Desa Sumber Pembiayaan Kesejahteraan Aparat Pemberdayaan Masy PP No 43 Tahun 2014 DESA PP No 60 Tahun 2014 Dana Desa APBN Kementerian Dalam Negeri Kementerian Desa, PDT Transmigrasi Berebut Desa PP No 47 Tahun 2015 DESA PP No 22 Tahun 2015 Dana Desa APBN Keputusan Bersama 3 Menteri Percepatan Pencairan Dana Desa
  • 18. -- Good Goverment – -Transparansi, Akuntabilitas, dan Partisipasi -Reinventing Goverment - -Katalis, Milik Masyarakat, Kompetitif, Digerakkan Oleh Misi, Berorentasi pada Hasil, Berorentasi Pelayanan, Wirausaha, Antisipatif, Desentralisasi , Berorentasi Pasar -Media Kekuatan Baru - John Naisbitt – Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak, * Artinya kekuatan baru sebuah Desa tergantung pada bagaimana masyarakat mampu menyebarluaskan informasi dan potensi yang dimiliki secara cerdas, tegas dan luas. Kata Kunci
  • 19. Desa.clickDesa.click serverserver Sistem aplikasiSistem aplikasi diklatdiklat Internet aksesInternet akses Sistem Informasi Desa
  • 20. Desa Jauh Lebih Siap Dari pada Supra Desa Salam Bahagia Desa Indonesia Suryokoco Suryoputro www.suryokocosuryoputro.my.id suryokocolink@gmail.com 085865275733