SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
UU Desa
No. Pasal
1 Kontradiksi antar pasal dalam UU No 6/2014 tentang
Penjelasan Pasal 72 Ayat (1) Huruf a ...
usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah bengkok.
Pasal 1 ayat (1) Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarak
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintaha
Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat,
istiadat Desa
Pasal 19 Kewenangan Desa meliputi: ayat (
Penjelasan Pasal 19 Huruf a Yang dimaksud dengan
prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat
masyarakat adat, kelembagaan, pranata dan
Pasal 76, ayat (1) Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik De
Bedah Banding
UU Desa dengan PP 43/2014
Usulan Perubahan
o 6/2014 tentang Desa tentang Tanah Bengkok.
... Yang dimaksud dengan “hasil
usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah bengkok.
Usul Perubahan :
Penjelasan Pasal 72 Ayat (1) Huruf a
“hasil usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah
Desa. ( bukan disebut Tanah Bengkok
Kajian / Pembahasan
Undang ini yang dimaksud dengan Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat,
ayat (a.) kewenangan berdasarkan hak asal usul; dan (b.) kewenangan lokal berskala Desa;
Yang dimaksud dengan “hak asal usul” adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup
prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat
pranata dan hukum adat, tanah kas Desa, serta kesepakatan dalam kehidupan masyarakat Desa
Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, ban
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik De
Usulan Perubahan
Huruf a ... Yang dimaksud dengan
“hasil usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah Kas
Tanah Bengkok )
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
at hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
n Negara Kesatuan Republik Indonesia.
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat
kewenangan lokal berskala Desa;..
hak yang merupakan warisan yang masih hidup dan
prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, antara lain sistem organisasi
serta kesepakatan dalam kehidupan masyarakat Desa
, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa,
pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.
Referensi Tanah Bengkok : Maurer, Jean
Antlöv, H. and Cederroth, S. (ed.) Leadersh
Tanah bengkok (dibaca /bəŋkɔʔ/, bukan /bɛŋkɔʔ/) dalam sistem agraria di Pulau Jawa adalah lahan garapan milik desa. Tanah ben
tidak dapat diperjualbelikan tanpa persetujuan
Menurut penggunaannya, tanah bengkok dibagi menjadi tiga kelompok:
1. tanah lungguh, menjadi hak pamong desa untuk menggarapnya sebagai kompensasi gaji yang tidak mereka ter
2. tanah kas desa, dikelola oleh pamong desa aktif untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau keperluan desa
3. tanah pengarem-arem, menjadi hak pamong desa yang pensiun untuk digarap sebagai jaminan hari tua. Apabila ia meninggal
tanah ini dikembalikan pengelolaanya kepada pihak desa.
Kesimpulan :
• Tanah bengkok adalah salah satu hak asal usul, dan atau hak tradisional yang harus diakui dan dihormati dan yang memrupakan
hak kewenangan desa yang merupakan warisan yang masih hidu
antara tanah kas desa dengan tanah negkok dalam arti tanah lungguh. (untuk di jawa)
2 Kontradiksi Kesejahteraan Pemerintah Desa
PP 43/2014 Pasal 81 ayat (1) Penghasilan tetap kepala Desa dan
perangkat Desa dianggarkan dalam APB Desa
ADD.
(2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala Desa dan
perangkat Desa menggunakan penghitungan sebagai berikut:
(3) Pengalokasian batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Maurer, Jean-Luc. 1994. Pamong Desa or Raja Desa? Wealth, Status and Power of Village Officers. In:
Antlöv, H. and Cederroth, S. (ed.) Leadership in Java: Gentle Hints, Authoritarian Rule. Routledge & Curzon. pp. 105
əŋkɔʔ/, bukan /bɛŋkɔʔ/) dalam sistem agraria di Pulau Jawa adalah lahan garapan milik desa. Tanah ben
tidak dapat diperjualbelikan tanpa persetujuan seluruh warga desa namun boleh disewakan oleh mereka yang diberi hak mengelolanya.
Menurut penggunaannya, tanah bengkok dibagi menjadi tiga kelompok:
, menjadi hak pamong desa untuk menggarapnya sebagai kompensasi gaji yang tidak mereka ter
, dikelola oleh pamong desa aktif untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau keperluan desa
, menjadi hak pamong desa yang pensiun untuk digarap sebagai jaminan hari tua. Apabila ia meninggal
ikan pengelolaanya kepada pihak desa.
tu hak asal usul, dan atau hak tradisional yang harus diakui dan dihormati dan yang memrupakan
hak kewenangan desa yang merupakan warisan yang masih hidup dalam pranata hukum adat. Perlu penegasan pembedaan
antara tanah kas desa dengan tanah negkok dalam arti tanah lungguh. (untuk di jawa)
Desa dalam PP No 43/2014 dengan UU No 6/2014
Penghasilan tetap kepala Desa dan
perangkat Desa dianggarkan dalam APB Desa yang bersumber dari
(2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala Desa dan
perangkat Desa menggunakan penghitungan sebagai berikut:....
(3) Pengalokasian batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Usulan Perubahan :
PP 43/2014 Pasal 81 ayat (1)
dan perangkat Desa dianggarkan dalam APB
Kota diluar ADD.
Ayat (2) dan ayat (3) .. dihapuskan
Luc. 1994. Pamong Desa or Raja Desa? Wealth, Status and Power of Village Officers. In:
ip in Java: Gentle Hints, Authoritarian Rule. Routledge & Curzon. pp. 105-106.
əŋkɔʔ/, bukan /bɛŋkɔʔ/) dalam sistem agraria di Pulau Jawa adalah lahan garapan milik desa. Tanah bengkok
seluruh warga desa namun boleh disewakan oleh mereka yang diberi hak mengelolanya.
, menjadi hak pamong desa untuk menggarapnya sebagai kompensasi gaji yang tidak mereka terima
, dikelola oleh pamong desa aktif untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau keperluan desa
, menjadi hak pamong desa yang pensiun untuk digarap sebagai jaminan hari tua. Apabila ia meninggal
tu hak asal usul, dan atau hak tradisional yang harus diakui dan dihormati dan yang memrupakan
hukum adat. Perlu penegasan pembedaan
(1) Penghasilan tetap kepala Desa
dan perangkat Desa dianggarkan dalam APBD Kabupaten
dihapuskan...
ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi,
kompleksitas tugas pemerintahan, dan letak geografis.
PP 43/2014 Pasal 100 Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa
digunakan dengan ketentuan:
(a) paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran
belanja Desa....; dan
(b) paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran
belanja Desa digunakan untuk:
1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan
perangkat Desa;
2. s/d 4
UU no 6 / 2014 Pasal 19, Kewenangan Desa
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Desa;
c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
d. kewenangan lain yang ditugaskan
sesuai dengan ketentuan peraturan perunda
ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat,
kompleksitas tugas pemerintahan, dan letak geografis.
elanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa
paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran
paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran
penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan
Usulan Perubahan :
PP 43/2014 Pasal 100 Belanja Desa yang ditetapkan dalam
APB Desa digunakan dengan ketentuan:
(a) paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah
anggaran belanja Desa ....
(b) paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah
anggaran belanja Desa digunakan untuk:
1. tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa
2. s/d 4
(c) ketentuan 100% diatas dilu
penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat desa
(d) ketentuan ketentuan lain diluar 100%
bantuan kabupaten kota, propinisi dan pemerintah.
dengan ketentuan khusus.
Kajian / Pembahasan
Kewenangan Desa meliputi:
kewenangan berdasarkan hak asal usul;
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
elanja Desa yang ditetapkan dalam
APB Desa digunakan dengan ketentuan:
paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah
.... ; dan
paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah
anggaran belanja Desa digunakan untuk:
unjangan kepala Desa dan perangkat Desa;
ketentuan 100% diatas diluar Alokasi APBD untuk
penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat desa
ketentuan ketentuan lain diluar 100% dapat berlaku untuk
bantuan kabupaten kota, propinisi dan pemerintah.
ketentuan khusus.
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 21, Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa.
Pasal 22
(1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
(2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai biaya.
UU no 6 / 2014 Pasal 72 ayat (1) huruf (e) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari bantuan
keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
UU no 6 / 2014 Penghasilan Pemerintah Desa, Pasal 66 yaitu
(1) Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiap bulan.
(2) Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari dana perimbangan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterima oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
(3) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
(4) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan
dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah.
Penjelasan Pasal 66 ayat (4) : Jaminan kesehatan yang diberikan kepada Kepala Desa dan perangkat Desa diintegrasikan dengan
jaminan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebelum program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menjangkau ke tingkat Desa, jaminan kesehatan dapat dilakukan melalui kerja
sama Kabupaten/Kota dengan Badan Usaha Milik Negara atau dengan memberikan kartu jaminan kesehatan sesuai dengan kemampuan
keuangan daerah masing-masing yang diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Kesimpulan :
• Bahwa desa memiliki kewenangan dari asal usul dan adat istiadat bersekala desa dan Kewenagan yang ditugaskan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupa
• Bahwa dalam otonomi, kewenangan yang ditugaskan ke tingkat desa (bukan tugas pembantuan) adalah lebih banyak
pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah
23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
• Atas pelaksanaan penugasan ke desa yang merupakan pelaksaan otonomi daerah, maka sepantasnya
desa dan perangkat desa adalah menjadi bagian dari biaya
• Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat desa didapat dari anggaran APBD yang bersumber dari dana perimbangan ( bukan
DD APBN dan atau Alokasi Dana Desa ),
Kesejatan bersumber dari APBD.
Jakarta, 22 maret 2015
@suryokoco
www.suryokoco.my.id
Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara
Bahwa desa memiliki kewenangan dari asal usul dan adat istiadat bersekala desa dan Kewenagan yang ditugaskan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang penugasannya disertai biaya.
kewenangan yang ditugaskan ke tingkat desa (bukan tugas pembantuan) adalah lebih banyak
pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.
23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah)
Atas pelaksanaan penugasan ke desa yang merupakan pelaksaan otonomi daerah, maka sepantasnya
desa dan perangkat desa adalah menjadi bagian dari biaya ( APBD ) yang harus dikeluarkan atas penugasan kepada desa.
Kepala Desa dan perangkat desa didapat dari anggaran APBD yang bersumber dari dana perimbangan ( bukan
DD APBN dan atau Alokasi Dana Desa ), diluar penghasilan tetap berhak atas tunjangan bersumber dari APBDes
Bahwa desa memiliki kewenangan dari asal usul dan adat istiadat bersekala desa dan Kewenagan yang ditugaskan oleh
yang penugasannya disertai biaya.
kewenangan yang ditugaskan ke tingkat desa (bukan tugas pembantuan) adalah lebih banyak Urusan
Otonomi Daerah. (lihat pasal 9, 13, 20, 372, UU
Atas pelaksanaan penugasan ke desa yang merupakan pelaksaan otonomi daerah, maka sepantasnya penghasilan tetap kepala
yang harus dikeluarkan atas penugasan kepada desa.
Kepala Desa dan perangkat desa didapat dari anggaran APBD yang bersumber dari dana perimbangan ( bukan
diluar penghasilan tetap berhak atas tunjangan bersumber dari APBDesa dan Jaminan

More Related Content

What's hot

Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaKesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desasuryokoco suryoputro
 
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaari saridjo
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaari saridjo
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...KantorHukum1
 
Peraturan ketertiban lingkungan
Peraturan ketertiban lingkunganPeraturan ketertiban lingkungan
Peraturan ketertiban lingkunganari saridjo
 
Perdes no. 12 th 2015 ttg mobil siaga
Perdes no. 12 th 2015 ttg mobil siagaPerdes no. 12 th 2015 ttg mobil siaga
Perdes no. 12 th 2015 ttg mobil siagaari saridjo
 
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohePerdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batuloheAsdar Kajank
 
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanianPerdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanianari saridjo
 
Perda bumdes
Perda bumdesPerda bumdes
Perda bumdesy d
 
01.isu isu pembangunan desa dalam uu desa
01.isu isu pembangunan desa dalam uu desa01.isu isu pembangunan desa dalam uu desa
01.isu isu pembangunan desa dalam uu desadeivie dedep
 
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikoIsu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikokeuangandesa
 
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa JARI Indonesia Borneo Barat
 
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPemdes Seboro Sadang
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaari saridjo
 
Materi pendampingan pur_revisi
Materi pendampingan pur_revisiMateri pendampingan pur_revisi
Materi pendampingan pur_revisideivie dedep
 

What's hot (20)

Perdes pungutan desa
Perdes pungutan desaPerdes pungutan desa
Perdes pungutan desa
 
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaKesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
 
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desaPerdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
Perdes no. 14 th 2017 ttg pengelolaan aset desa
 
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desaPerdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
Perdes no 12 th 2017 ttg kewenangan desa
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Kebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uangKebijakan pengelolaan uang
Kebijakan pengelolaan uang
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
 
PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015 PP No 47 Tahun 2015
PP No 47 Tahun 2015
 
Kajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desaKajian mudp bali terkait uu desa
Kajian mudp bali terkait uu desa
 
Peraturan ketertiban lingkungan
Peraturan ketertiban lingkunganPeraturan ketertiban lingkungan
Peraturan ketertiban lingkungan
 
Perdes no. 12 th 2015 ttg mobil siaga
Perdes no. 12 th 2015 ttg mobil siagaPerdes no. 12 th 2015 ttg mobil siaga
Perdes no. 12 th 2015 ttg mobil siaga
 
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohePerdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
Perdes ... 2020 tentang-kewenangan-desa-batulohe
 
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanianPerdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
Perdes no. 012 th 2014 pengairan pertanian
 
Perda bumdes
Perda bumdesPerda bumdes
Perda bumdes
 
01.isu isu pembangunan desa dalam uu desa
01.isu isu pembangunan desa dalam uu desa01.isu isu pembangunan desa dalam uu desa
01.isu isu pembangunan desa dalam uu desa
 
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmikoIsu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
Isu isu strategis dalam uu desa - budiman sudjatmiko
 
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa Permendagri nomor 1 tahun 2016  tentang pengelolaan aset desa
Permendagri nomor 1 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPPERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
PERDES 3 TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
 
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desaPerdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
Perdes no. 15 tahun 2017 ttg sewa tanah kas desa
 
Materi pendampingan pur_revisi
Materi pendampingan pur_revisiMateri pendampingan pur_revisi
Materi pendampingan pur_revisi
 

Viewers also liked

Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaUndang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaAbdr Rosik
 
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desaPermendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desaDesa Institute
 
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014suryokoco suryoputro
 
Proposal Bisnis Peiklanan di Geschool
Proposal Bisnis Peiklanan di GeschoolProposal Bisnis Peiklanan di Geschool
Proposal Bisnis Peiklanan di GeschoolDesa Institute
 
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaKesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaDesa Institute
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaFerri Lee
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatfakultashukumuiba
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianDesa Institute
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adatNuelnuel11
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahNuelnuel11
 
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappedaKelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappedaSigit Pramulia
 
Masyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum AdatMasyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum AdatNina Ruspina
 
Hukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanFerri Lee
 
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaPerdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaAji Sahdi Sutisna
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014Yudhi Aldriand
 
Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013
Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013
Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013Widiyani Eka Putri
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaRooy John
 

Viewers also liked (20)

Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desaUndang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
Undang undang no 6 tahun 2014 tentang desa
 
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desaPermendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
Permendesa no 1_tahun_2015_hak_asal_usul_desa
 
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
Membaca Diskresi untuk Ingkar pasal 100 PP 43/2014
 
Proposal Bisnis Peiklanan di Geschool
Proposal Bisnis Peiklanan di GeschoolProposal Bisnis Peiklanan di Geschool
Proposal Bisnis Peiklanan di Geschool
 
Harapan Pada UU DESA
Harapan Pada UU DESAHarapan Pada UU DESA
Harapan Pada UU DESA
 
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU DesaKesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
Kesiapan Desa dalam mengimplementasikan UU Desa
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adat
 
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalianManajemen umum-pengawasan-pengendalian
Manajemen umum-pengawasan-pengendalian
 
Sistem hukum adat
Sistem hukum adatSistem hukum adat
Sistem hukum adat
 
Tujuan hukum adat
Tujuan hukum adatTujuan hukum adat
Tujuan hukum adat
 
Pengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilahPengertian dasar hukum adat,istilah
Pengertian dasar hukum adat,istilah
 
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappedaKelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
Kelembagaan P3A tahun 2014 bappeda
 
Masyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum AdatMasyarakat Hukum Adat
Masyarakat Hukum Adat
 
Hukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaan
 
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan DesaPerdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
Perdes Lembaga Kemasyarakatan Desa
 
Lembaga adat
Lembaga adatLembaga adat
Lembaga adat
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
 
Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013
Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013
Materi Bintek LPM Kab. Gianyar 29 Juli 2013
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
 

Similar to Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa

Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulDaftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulPemdes Wonoyoso
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desadermolo
 
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43irfan irfan
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaAinur Rofiq
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desaPp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desaPajeg Lempung
 
Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015Roesmin Tan
 
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014JARI Indonesia Borneo Barat
 
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desaPp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desaPajeg Lempung
 
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Abdul Kasim
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)agus raharjo
 
Permendesa nomor 1 tahun 2015
Permendesa nomor 1 tahun 2015Permendesa nomor 1 tahun 2015
Permendesa nomor 1 tahun 2015Rumah Kolaborasi
 
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desaPermendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desaKantor Desa Junwangi
 
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desaPeraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desaEko Doank
 
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenanganPermendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenanganAngling Darma
 

Similar to Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa (20)

Presentasi uu desa versi terbaru
Presentasi uu desa versi terbaruPresentasi uu desa versi terbaru
Presentasi uu desa versi terbaru
 
Kewenangan desa (pelatihan 2018)
Kewenangan desa (pelatihan 2018)Kewenangan desa (pelatihan 2018)
Kewenangan desa (pelatihan 2018)
 
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal UsulDaftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pp 47-2015
Pp 47-2015Pp 47-2015
Pp 47-2015
 
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
3. pp-47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
 
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
Pp 47 tahun_2015_tentang_perubahan_atas_pp_43
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desaPp 47 tahun 2015 tentang desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa
 
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desaPp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
Pp 47 tahun 2015 tentang desa kumpulan uu desa
 
Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015Pp nomor-47-tahun-2015
Pp nomor-47-tahun-2015
 
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014
PP nomor 47 tahun 2015 perubahan atas peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2014
 
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desaPp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
Pp 47-tahun-2015-tentang-desa kumpulan-uu_desa
 
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
Persiapan Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Undang-Undang Desa dan Mengenal H...
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
 
Permendesa pdtt no.1 th.2015
Permendesa pdtt no.1 th.2015Permendesa pdtt no.1 th.2015
Permendesa pdtt no.1 th.2015
 
Permendesa nomor 1 tahun 2015
Permendesa nomor 1 tahun 2015Permendesa nomor 1 tahun 2015
Permendesa nomor 1 tahun 2015
 
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desaPermendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
Permendesa 01-th-2015 kewenangan-lokal-skala-desa
 
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desaPeraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
Peraturan menteri desa no. 1 tahun_2015_ttg_kewenangan_desa
 
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenanganPermendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
Permendesa no 1_ta_2015 - pedoman kewenangan
 

Bedah banding uu desa dan pp tentang bengkok dan penghasilan aparat desa

  • 1. UU Desa No. Pasal 1 Kontradiksi antar pasal dalam UU No 6/2014 tentang Penjelasan Pasal 72 Ayat (1) Huruf a ... usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah bengkok. Pasal 1 ayat (1) Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarak mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintaha Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, istiadat Desa Pasal 19 Kewenangan Desa meliputi: ayat ( Penjelasan Pasal 19 Huruf a Yang dimaksud dengan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat masyarakat adat, kelembagaan, pranata dan Pasal 76, ayat (1) Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik De Bedah Banding UU Desa dengan PP 43/2014 Usulan Perubahan o 6/2014 tentang Desa tentang Tanah Bengkok. ... Yang dimaksud dengan “hasil usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah bengkok. Usul Perubahan : Penjelasan Pasal 72 Ayat (1) Huruf a “hasil usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah Desa. ( bukan disebut Tanah Bengkok Kajian / Pembahasan Undang ini yang dimaksud dengan Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, ayat (a.) kewenangan berdasarkan hak asal usul; dan (b.) kewenangan lokal berskala Desa; Yang dimaksud dengan “hak asal usul” adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat pranata dan hukum adat, tanah kas Desa, serta kesepakatan dalam kehidupan masyarakat Desa Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, ban pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik De Usulan Perubahan Huruf a ... Yang dimaksud dengan “hasil usaha” termasuk juga hasil BUM Desa dan tanah Kas Tanah Bengkok ) Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, at hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak n Negara Kesatuan Republik Indonesia. penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat kewenangan lokal berskala Desa;.. hak yang merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, antara lain sistem organisasi serta kesepakatan dalam kehidupan masyarakat Desa , tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.
  • 2. Referensi Tanah Bengkok : Maurer, Jean Antlöv, H. and Cederroth, S. (ed.) Leadersh Tanah bengkok (dibaca /bəŋkɔʔ/, bukan /bɛŋkɔʔ/) dalam sistem agraria di Pulau Jawa adalah lahan garapan milik desa. Tanah ben tidak dapat diperjualbelikan tanpa persetujuan Menurut penggunaannya, tanah bengkok dibagi menjadi tiga kelompok: 1. tanah lungguh, menjadi hak pamong desa untuk menggarapnya sebagai kompensasi gaji yang tidak mereka ter 2. tanah kas desa, dikelola oleh pamong desa aktif untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau keperluan desa 3. tanah pengarem-arem, menjadi hak pamong desa yang pensiun untuk digarap sebagai jaminan hari tua. Apabila ia meninggal tanah ini dikembalikan pengelolaanya kepada pihak desa. Kesimpulan : • Tanah bengkok adalah salah satu hak asal usul, dan atau hak tradisional yang harus diakui dan dihormati dan yang memrupakan hak kewenangan desa yang merupakan warisan yang masih hidu antara tanah kas desa dengan tanah negkok dalam arti tanah lungguh. (untuk di jawa) 2 Kontradiksi Kesejahteraan Pemerintah Desa PP 43/2014 Pasal 81 ayat (1) Penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa dianggarkan dalam APB Desa ADD. (2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa menggunakan penghitungan sebagai berikut: (3) Pengalokasian batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Maurer, Jean-Luc. 1994. Pamong Desa or Raja Desa? Wealth, Status and Power of Village Officers. In: Antlöv, H. and Cederroth, S. (ed.) Leadership in Java: Gentle Hints, Authoritarian Rule. Routledge & Curzon. pp. 105 əŋkɔʔ/, bukan /bɛŋkɔʔ/) dalam sistem agraria di Pulau Jawa adalah lahan garapan milik desa. Tanah ben tidak dapat diperjualbelikan tanpa persetujuan seluruh warga desa namun boleh disewakan oleh mereka yang diberi hak mengelolanya. Menurut penggunaannya, tanah bengkok dibagi menjadi tiga kelompok: , menjadi hak pamong desa untuk menggarapnya sebagai kompensasi gaji yang tidak mereka ter , dikelola oleh pamong desa aktif untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau keperluan desa , menjadi hak pamong desa yang pensiun untuk digarap sebagai jaminan hari tua. Apabila ia meninggal ikan pengelolaanya kepada pihak desa. tu hak asal usul, dan atau hak tradisional yang harus diakui dan dihormati dan yang memrupakan hak kewenangan desa yang merupakan warisan yang masih hidup dalam pranata hukum adat. Perlu penegasan pembedaan antara tanah kas desa dengan tanah negkok dalam arti tanah lungguh. (untuk di jawa) Desa dalam PP No 43/2014 dengan UU No 6/2014 Penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa dianggarkan dalam APB Desa yang bersumber dari (2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa menggunakan penghitungan sebagai berikut:.... (3) Pengalokasian batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Usulan Perubahan : PP 43/2014 Pasal 81 ayat (1) dan perangkat Desa dianggarkan dalam APB Kota diluar ADD. Ayat (2) dan ayat (3) .. dihapuskan Luc. 1994. Pamong Desa or Raja Desa? Wealth, Status and Power of Village Officers. In: ip in Java: Gentle Hints, Authoritarian Rule. Routledge & Curzon. pp. 105-106. əŋkɔʔ/, bukan /bɛŋkɔʔ/) dalam sistem agraria di Pulau Jawa adalah lahan garapan milik desa. Tanah bengkok seluruh warga desa namun boleh disewakan oleh mereka yang diberi hak mengelolanya. , menjadi hak pamong desa untuk menggarapnya sebagai kompensasi gaji yang tidak mereka terima , dikelola oleh pamong desa aktif untuk mendanai pembangunan infrastruktur atau keperluan desa , menjadi hak pamong desa yang pensiun untuk digarap sebagai jaminan hari tua. Apabila ia meninggal tu hak asal usul, dan atau hak tradisional yang harus diakui dan dihormati dan yang memrupakan hukum adat. Perlu penegasan pembedaan (1) Penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat Desa dianggarkan dalam APBD Kabupaten dihapuskan...
  • 3. ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi, kompleksitas tugas pemerintahan, dan letak geografis. PP 43/2014 Pasal 100 Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan: (a) paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa....; dan (b) paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk: 1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa; 2. s/d 4 UU no 6 / 2014 Pasal 19, Kewenangan Desa a. kewenangan berdasarkan hak asal usul; b. kewenangan lokal berskala Desa; c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota d. kewenangan lain yang ditugaskan sesuai dengan ketentuan peraturan perunda ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat, kompleksitas tugas pemerintahan, dan letak geografis. elanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan Usulan Perubahan : PP 43/2014 Pasal 100 Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan: (a) paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa .... (b) paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk: 1. tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa 2. s/d 4 (c) ketentuan 100% diatas dilu penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat desa (d) ketentuan ketentuan lain diluar 100% bantuan kabupaten kota, propinisi dan pemerintah. dengan ketentuan khusus. Kajian / Pembahasan Kewenangan Desa meliputi: kewenangan berdasarkan hak asal usul; Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. elanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan: paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah .... ; dan paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk: unjangan kepala Desa dan perangkat Desa; ketentuan 100% diatas diluar Alokasi APBD untuk penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat desa ketentuan ketentuan lain diluar 100% dapat berlaku untuk bantuan kabupaten kota, propinisi dan pemerintah. ketentuan khusus. Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
  • 4. Pasal 21, Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa. Pasal 22 (1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. (2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai biaya. UU no 6 / 2014 Pasal 72 ayat (1) huruf (e) Pendapatan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota; UU no 6 / 2014 Penghasilan Pemerintah Desa, Pasal 66 yaitu (1) Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiap bulan. (2) Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterima oleh Kabupaten/Kota dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. (3) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (4) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah. Penjelasan Pasal 66 ayat (4) : Jaminan kesehatan yang diberikan kepada Kepala Desa dan perangkat Desa diintegrasikan dengan jaminan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebelum program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menjangkau ke tingkat Desa, jaminan kesehatan dapat dilakukan melalui kerja sama Kabupaten/Kota dengan Badan Usaha Milik Negara atau dengan memberikan kartu jaminan kesehatan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah masing-masing yang diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
  • 5. Kesimpulan : • Bahwa desa memiliki kewenangan dari asal usul dan adat istiadat bersekala desa dan Kewenagan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupa • Bahwa dalam otonomi, kewenangan yang ditugaskan ke tingkat desa (bukan tugas pembantuan) adalah lebih banyak pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah • Atas pelaksanaan penugasan ke desa yang merupakan pelaksaan otonomi daerah, maka sepantasnya desa dan perangkat desa adalah menjadi bagian dari biaya • Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat desa didapat dari anggaran APBD yang bersumber dari dana perimbangan ( bukan DD APBN dan atau Alokasi Dana Desa ), Kesejatan bersumber dari APBD. Jakarta, 22 maret 2015 @suryokoco www.suryokoco.my.id Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara Bahwa desa memiliki kewenangan dari asal usul dan adat istiadat bersekala desa dan Kewenagan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang penugasannya disertai biaya. kewenangan yang ditugaskan ke tingkat desa (bukan tugas pembantuan) adalah lebih banyak pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah) Atas pelaksanaan penugasan ke desa yang merupakan pelaksaan otonomi daerah, maka sepantasnya desa dan perangkat desa adalah menjadi bagian dari biaya ( APBD ) yang harus dikeluarkan atas penugasan kepada desa. Kepala Desa dan perangkat desa didapat dari anggaran APBD yang bersumber dari dana perimbangan ( bukan DD APBN dan atau Alokasi Dana Desa ), diluar penghasilan tetap berhak atas tunjangan bersumber dari APBDes Bahwa desa memiliki kewenangan dari asal usul dan adat istiadat bersekala desa dan Kewenagan yang ditugaskan oleh yang penugasannya disertai biaya. kewenangan yang ditugaskan ke tingkat desa (bukan tugas pembantuan) adalah lebih banyak Urusan Otonomi Daerah. (lihat pasal 9, 13, 20, 372, UU Atas pelaksanaan penugasan ke desa yang merupakan pelaksaan otonomi daerah, maka sepantasnya penghasilan tetap kepala yang harus dikeluarkan atas penugasan kepada desa. Kepala Desa dan perangkat desa didapat dari anggaran APBD yang bersumber dari dana perimbangan ( bukan diluar penghasilan tetap berhak atas tunjangan bersumber dari APBDesa dan Jaminan