SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam khazanah pemikiran Islam, terutama karya-karya Ilmiah berbahasa arab,
terdapat berbagai istilah yang dipergunakan oleh ulama dalam memberikan pengertian
tentang “Pendidikan Islam” dan sekaligus diterapkan dalam konteks yang berbeda-beda.
Pendidikan Islam itu, menurut Langgulung (1997), setidak-tidaknya tercakup dalam delapan
pengertian, yaitu al-tarbiyah al-diniyah (pendidikan keagamaan), ta’lim al-din (pengajaran
agama), al-ta’lim al-diny (pengajaran keagamaan), al-ta’lim al-Islamy (pengajaran
keIslaman), tarbiyah al-muslimin (pendidikan orang-orang Islam), al-tarbiyah fi al Islam
(pendidikan Islami).
Dikalangan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, istilah “Pendidikan” mendapatkan arti
yang sangat luas. kata-kata pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pelatihan, sebagai istilah-
istilah tekhnis tidak lagi dibeda-bedakan oleh masyarakat kita, tetapi ketiga-tiganya melebur
menjadi satu pengertian baru tentang pendidikan (Mochtar Buchori, 1989). Di dalam undang-
undang nomor 2/1989 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 1 misalnya, dijelaskan
bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiaan
bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Dari
sini dapat dipahami bahwa dalam kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan
terkandung makna pendidikan.
Pengertian pendidikan bahkan lebih diperluas cakupanya sebagai aktifitas dan fenomena.
Pendidikan sebagai aktifitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu
seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup (bagaimana
orang akan menjalani dan memanfaatkan hidup dan kehidupanya), sikap hidup, dan
keterampilan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental dan sosial.
Sedagkan pendidikan sebagai fenomena adalah perstiwa perjumpaan antara dua orang atau
lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup atau
keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak.dalam konteks pendidikan Islam,
berarti pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup tersebut harus bernafaskan atau
dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah/Al-
Hadits.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam,
dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya
dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa
(kurikulum PAI, 3: 2002).
Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina
dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara
menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan islam sebagai pandangan hidup.
Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidkan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan
untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan
serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah allah di muka bumi, yang bersandar
kepada ajaran Al-quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya
insane-insan kamil setelah proses berakhir.
C. TUJUAN DAM FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang dominan dalam pendidikan, rasanya
penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa pendidikan adalah persoalan tujuan dan
fokus. Mendidika anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan
anak sebagai seseorang secarah utuh.
Pendidikan agama islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan
keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus
berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan
sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum adalah tujuan yang akan
dicapai denagan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain.
Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan
yang dikehendaki agar peserta didik manusia-manusia yang sempurna (insane kamil).
Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah
kegiatan pendidikan tertentu.
Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ulama muslim.
1. Menurut abdul rahman shaleh mengatakan mengatakan bahwa pendidikan islam bertujuan
untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt, sekurang-kurangnya
mempersiapklan diri kepada tujuan akhir, yakni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh
secara total kepadanya.
2. Menurut Imam Al-Gazali mengatakan ada dua tujuan utama yakni, membentuk insan purna
yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan membentuk insane purna
untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat.
3. Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan islam, hasan lagulung
mnjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau
lebih tegasnya, tujuan hidup untuk menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni semata-
mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt.
Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah proses pendidikan berakhir.
Tujuan ini diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan
operasional.
Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan islam yang telah dikemukakan oleh
para ahli pendidikan, baik pada zaman klazik, pertengahan maupun dewasa ini. Namun dapat
difahami, bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama islam tersebut
merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim
umumnya untuk menciptakan suatu system pendidikan yang baik bagi masyarakatnya.
Namun demikian berkembangnya pemikiran tentang tujuan pendidikan islam tidak pernah
melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam pengembangan tujuan
pendidikan yang dimaksud.
Oleh karena itu berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya
haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak dibenarkan melupakan etika
sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan
hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan diakhirat
kelak.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah Abdul Majid, dan Dian
Andayani, dalam bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi, yakni sebagai
berikut:
1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah
swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban
menanamkan keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui
bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di
akhirat.
3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran
agama islam.
4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan
kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya
lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
Indonesia seutuhnya.
6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional.
7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang
agama islam agar bakat tersebut dapat berkembangsecara optimal sehingga dapat
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
D. PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional
Kita sebagai warga Negara Indonesia yang beriman dan bertakwa, patriotic (cinta tana
air) menjadikan falsafah pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat.
Sepakat bahwa pendidikana gama (khususnya islam) harus kita sukseskan dalam pelaksanaan
pada semua jenis, jenjang, dan jalurnya. Sesuai dan sejalan dengan aspirasi bangsa seperti
telah digariskan dalam tap-tap MPR, dan undang-undang telah menjabarkan aspirasi tersebut
yang telah disetujui oleh DPR dan disahkan oleh presiden. Sehingga menjadi dasar yuridis
nasional kita mengikat seluruh warga Negara Indonesia ke dalam satu system pendidikan
nasional.
Permasalahan yang perlu kita bahas adalah bagaimana cara pelaksanaannya agar
pendidikan agama kita lebih berguna dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas
unggul, lahiriah, dan batiniah. Berkemampuan tinggi dalam kehidupan akliah dan akidah
serta berbobot dalam perilaku amaliah dan muamalah. Sehingga survive dalam arus dinamika
perubahan sosial budaya pada masa hidupnya. Ketahanan mental sprtitual dan fisik berkat
pendidikan agama kita benar-benar berfungsi efektif bagi kehidupan generasi bangsa dari
waktu kewaktu.
Idealitas tersebut baru dapat terlakasana dengan tepat sasaran jika kita mampu
melaksanakan strategi dasar yang berwawan jauh kemasa depan kehidupan bangsa,
kehidupan yang dihadapkan kepada kemajuan ilmu dan teknologi canggih yang semakin
sekularistik arahnya.
Orientasi pendidikan agama islam ialah pendidikan ini secara tidak langsung
mengharuskan kita untuk menyelenggarakan proses pendidikan nasional yang konsisten dan
secara integralistik menuju kearah pencapaian tujuan akhir. Terbentuknya manusia Indonesia
seutuhnya yang berkualitas unggul yang berkembang dan tumbuh di atas pola kehidupan
yang seimbang antara lahiriah dan batiniah, antara jasmania dan rohaniah atau antara
kehidupan mental spiritual dan fisik material. Dalam bahasa islam, membentuk insan kamil
yang secara homeostatic dapat mengembangkan dirinya dalam pola kehidupan yang
kahasanah fiddunnya dan khasanah fil akhirat terhindar dari siksaan api neraka, secara
simultan tidak terpisah-pisah antara kedua unsurnya.
Jalan menuju ketujuan itu, tidak lain adalah melalui proses pendidikan yang berorientasi
kepada hubungan tiga arah yaitu hubungan anak didik dengan tuhannya, dengan masyarakat
dan dengan alam sekitarnya.
1. Hubungan dengan tuhannya menghendaki adanya konsepsi ketuhanan yang telah mapan
dan secara pasti dijabarkan dalam bentuk norma-norma ubudiyah mahdzab yang awajib
ditaati oleh anak didik secara syar’i.
2. Hubungan dengan masyarakatnya memerlukan adanya aturan-aturan dan norma-norma
yang mengarahkan proses hubungan antar sesame manusia bersifat lentur dalam komfigurasi
rentangan tata nilainya, tapi tidak melanggar atau merusak prinsif-prinsif dasarnya yang
absolute, dalam arti tidak cultural relativistik. Seluruh lapangan hidup manusia adalah
merupakan arena di mana hubungan sosial dan inter personal terjadi sepanjang hayat,
termasuk lapangan hidup iptek.
3. Hubungan dengan alam sekitar menurut adanya kaida-kaida yang mengatur dan
mengarahkan kegiatan manusia didik dengan bekal ipteknya dalam penggalian, pemanfaatan,
dan pengolahan kekayaan yang menyejahterahkan kesadaran terhadap bahaya arus balik
sanksi alam, akibat pengurasan habis-habisan terhadap kekayaan alam melebihikapasitas
alamiahnya.
b. Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum
Pendidikan secara kulturan pada umumnya berada dalam lingkup peran, fungsi dan
tujuan yang tidak berbeda. Semuanya hidup dalam upaya yang bernaksud mengankat dan
menegakkan martabat manusia melalui transmisi yang dimilikinya, terutama dalam bentuk
transfer of knowledge dan transfer of values.
Dalam konteks ini secara jelas juga menjadi sasaran jangkauan pendidikan islam,
merupakan bagian dari system pendidikan nasional, sekalipun dalam kehidupan bangsa
Indonesia tampak sekali eksistensinya secara cultural. Tapi secara kuat ia telah berusaha
untuk mengambil peran yang kompetitif dalam setting sosiologis bangsa, walaupun tetap saja
tidak mampu menyamai pendidikan umumn yang ada dengan otonomi dan dukungan yang
lebih luas, dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara nyata.
Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan islam memiliki
transmisispritual yang lebih nyata dalam proses pengajarannya disbanding dengan pendidikan
umum, sekalipun lembaga ini juga memiliki muatan serupa. Kejelasannya terletak pada
keinginan pendidikan islam untuk mengembangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik
secara berimbang, baik aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta
kepribadian. Karena itulah pendidikan islam memiliki beban yang multi paradigm, sebab
berusaha memadukan unsure profane dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan
membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu melahirkan manusia-
manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang.
Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak dapat dipisahkan, karena
perkembangan masyarakat islam, serta tuntutannyadalam membangun manusia seutuhnya
(jasmani dan rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang
dicerna melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tidak hanya menggali dan
mengembangkan sains, tetapi juga, lebih penting lagi yaitu dapat menemukan konsepsi baru
ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga dapat membangun masyarakat islam sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan yang diperlukan.
c. Pendidikan Agama Dilembaga Sekolah
Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa sebagai karsa sila
pertama pancasila, tidak dapat terwujud secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertaqwa
terbentukmelakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya kehidupan
beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup manusia
baik dilingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di masyarakat.
Keimanan dan ketakwaan tidaklah dapat terwujud tampa agama. Hanya agamalah yang
dapat menuntun manusia menjadi manusia yang bertaqwa terhadap tuhan yang maha Esa. Hal
ini tertuang dengan jelas dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna yang dalam
bagi pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
Manusia taqwa adalah manusia yang secara optimal menghayati dan mengamalkan ajaran
agamanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
kehidupan masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun sendiri mungkin
melalui proses pendidikan yang juga diperankan oleh pendidikan agama dalam hubungan ini
pendidikan agama berfungsi sebagai usaha membina kehidupan beragama melalui pendidikan
disinilah letak fungsi yang dijalankan pendidikan agama dalam pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya.
Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka pembangunan manusia
seutuhnya (insane pancasila) dan masyarakat Indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila),
maka pendidikan agama berfungsi:
· Dalam aspek individual adalah untuk membentuk manusia yang percaya dan bertaqwa
terhadap tuhan yang maha esa.
· Mebina warganegara Indonesia menjadi warga Negara yang baik sekaligus ummat yang
taat menjalankan agamanya.
d. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik
Seseorang bayi yang baru lahir adalah makhluk Allah swt yang tidak berdaya dan
senantiasa memerlukan pertolongan untuk dapat melangsungkan hidupnya di dunia ini.
Maha bijak sana Allah swt yang telah menganugrahkan rasa kasih saying kepada semua
ibu dan bapak untuk memelihara anaknya dengan baik tampa mengharapkan imbalan.
Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi dia anugrahi oleh Allah swt
pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki
keterampilandan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan belajar terlebih
dahulu. Mengenai pentingnyabelajar menurut A. R. Shaleh dan Soependi Soeryadinata: anak
manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa, kemauan, sikap dan tingkah lakunya.
Dengan demikian sangat pital adanya faktor belajar.
Jadi pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan dan
pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya
kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.
Oleh karena itu masalah akhlak atau budi pekerti merupakan salah satupokok ajaran
islam yang harus diutamakan dalam pendidikan agama islam untuk ditanamkan atau
diajarkan kepada anak didik.
Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya itu, jelaslah bahwa dengan
pendidikan islam kita berusaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik
(berakhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama islam.
Oleh karena itu, pendidikan islam sangat penting sebab dengan pendidikan islam, orang
tua atau guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada
perkembangan jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk kepribadian yang utama
yang sesuai dengan ajaran agama islam.
Pendidikan agama islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa
kanak-kanak merupakan dasar yang menentukan untuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana
menurut pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh
pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya sejak sejak kecil”.
Oleh karena itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan nasional, pendidikan agama
islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu pendidikan agama
islam di Indonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua
anak didik mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
E. Penutup
Setelah dipapakarkan secara panjang lebar akan pentingnya pendidikan Agama Islam,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam adalah adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam
meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga
menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin, suti’ah, Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya mengefektifkan pendidikan
agama Islam di sekolah, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002
Idi, Abdullah, pengembangan kurikulum: teori dan praktik, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1999

More Related Content

What's hot

Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamSuhaiza Shuib
 
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...RoisMansur
 
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipiMahrus Ali
 
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangRahila Najihah
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamAmeilya P P
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalsofwan jamiel
 
ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM Sadrina252
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawDodyk Fallen
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahIman Sulaeman
 
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1Muhammad Fadzli
 

What's hot (19)

Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islam
 
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPTTujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
 
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
Dasar dan tujuan pendidikan islam dalam persepektif filsafat pendidikajn agam...
 
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi2. pengertian dan ruang lingkup ipi
2. pengertian dan ruang lingkup ipi
 
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yangKepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
Kepentingan pendidikan islam dalam melahirkan modal insan yang
 
Ss
SsSs
Ss
 
Ipi
IpiIpi
Ipi
 
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2ATugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
Tugas Makalah TIK - Sri Wahyuni 2A
 
Sumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan IslamSumber Dasar Pendidikan Islam
Sumber Dasar Pendidikan Islam
 
analisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasionalanalisis tujuan pendidikan nasional
analisis tujuan pendidikan nasional
 
ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Pendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi sawPendidikan masa nabi saw
Pendidikan masa nabi saw
 
Bab%203(2)
Bab%203(2)Bab%203(2)
Bab%203(2)
 
14155621 topik6konseppendidikan
14155621 topik6konseppendidikan14155621 topik6konseppendidikan
14155621 topik6konseppendidikan
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullah
 
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
Bab 8-Konsep Pendidikan Islam 1
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Similar to Peran pendidikan bagi peserta didik

FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfNurTasya9
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalNeng Pupu Rohilah
 
Terminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamTerminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamMuktarIsnanHasibuan
 
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxTerminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxWildatlZuhra
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxcankngnodi
 
sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamRasyidiAli
 
peran lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxperan lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxMunifah ifa
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxsaidatunnisa12
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxRahmaWati413908
 
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYABagirAlkaff2
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam Mohd Kamal Jusoh
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam Mohd Kamal Jusoh
 
Makalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama IslamMakalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama IslamDeaApriliyanti19
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi barumaleha lauto
 
ResumellMateri I-rahmawps.docx
ResumellMateri I-rahmawps.docxResumellMateri I-rahmawps.docx
ResumellMateri I-rahmawps.docxRahmaWati413908
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMMuhammad Wisnu D R
 
RESUME MATERI II.docx
RESUME MATERI II.docxRESUME MATERI II.docx
RESUME MATERI II.docxIrdayantiIrda
 

Similar to Peran pendidikan bagi peserta didik (20)

FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdfFILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
FILSAFAT PENDIDIKAN (2).pdf
 
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasionalPendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
Pendidikan agama islam sebagai sub sistem pendidikan nasional
 
Terminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islamTerminologi pendidikan dalam islam
Terminologi pendidikan dalam islam
 
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docxTerminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
Terminologi Pendidikan Dalam Islam.docx
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docx
 
sistem pendidikan islam
sistem pendidikan islamsistem pendidikan islam
sistem pendidikan islam
 
peran lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docxperan lmbg pnddkn.docx
peran lmbg pnddkn.docx
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docxHAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM.docx
 
3 isi
3 isi3 isi
3 isi
 
Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme Pendidikan islam & profesionalisme
Pendidikan islam & profesionalisme
 
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
 
peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam  peranan guru pendidikan islam
peranan guru pendidikan islam
 
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam 48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
48 peranan guru pendidikan islam menerusi falsafah pendidikan islam
 
Resume kel 4 dst.docx
Resume kel 4 dst.docxResume kel 4 dst.docx
Resume kel 4 dst.docx
 
Makalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama IslamMakalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama Islam
 
Falsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baruFalsafah pendidikan islam misi baru
Falsafah pendidikan islam misi baru
 
ResumellMateri I-rahmawps.docx
ResumellMateri I-rahmawps.docxResumellMateri I-rahmawps.docx
ResumellMateri I-rahmawps.docx
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
 
RESUME MATERI II.docx
RESUME MATERI II.docxRESUME MATERI II.docx
RESUME MATERI II.docx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Peran pendidikan bagi peserta didik

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di dalam khazanah pemikiran Islam, terutama karya-karya Ilmiah berbahasa arab, terdapat berbagai istilah yang dipergunakan oleh ulama dalam memberikan pengertian tentang “Pendidikan Islam” dan sekaligus diterapkan dalam konteks yang berbeda-beda. Pendidikan Islam itu, menurut Langgulung (1997), setidak-tidaknya tercakup dalam delapan pengertian, yaitu al-tarbiyah al-diniyah (pendidikan keagamaan), ta’lim al-din (pengajaran agama), al-ta’lim al-diny (pengajaran keagamaan), al-ta’lim al-Islamy (pengajaran keIslaman), tarbiyah al-muslimin (pendidikan orang-orang Islam), al-tarbiyah fi al Islam (pendidikan Islami). Dikalangan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, istilah “Pendidikan” mendapatkan arti yang sangat luas. kata-kata pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pelatihan, sebagai istilah- istilah tekhnis tidak lagi dibeda-bedakan oleh masyarakat kita, tetapi ketiga-tiganya melebur menjadi satu pengertian baru tentang pendidikan (Mochtar Buchori, 1989). Di dalam undang- undang nomor 2/1989 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 1 misalnya, dijelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiaan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Dari sini dapat dipahami bahwa dalam kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan terkandung makna pendidikan. Pengertian pendidikan bahkan lebih diperluas cakupanya sebagai aktifitas dan fenomena. Pendidikan sebagai aktifitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup (bagaimana orang akan menjalani dan memanfaatkan hidup dan kehidupanya), sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis) maupun mental dan sosial. Sedagkan pendidikan sebagai fenomena adalah perstiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak.dalam konteks pendidikan Islam, berarti pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup tersebut harus bernafaskan atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah/Al- Hadits.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN B. PENGERTIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ummat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI, 3: 2002). Menurut Zakiyah Dradjat pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaramn islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang apada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup. Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidkan islam yaitu sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah allah di muka bumi, yang bersandar kepada ajaran Al-quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insane-insan kamil setelah proses berakhir. C. TUJUAN DAM FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM a. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan pendidikan islam merupakan hal yang dominan dalam pendidikan, rasanya penulis perlu mengutif ungkapan breiter, bahwa pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidika anak berarti bertindak dengan tujuan agar mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secarah utuh. Pendidikan agama islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslimyang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Secara umum, tujuan pendidikan agama islam terbagi kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai denagan semua kegiatan pendidikan baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
  • 3. pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik manusia-manusia yang sempurna (insane kamil). Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan agama islam dalam perspektif para ulama muslim. 1. Menurut abdul rahman shaleh mengatakan mengatakan bahwa pendidikan islam bertujuan untuk membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah swt, sekurang-kurangnya mempersiapklan diri kepada tujuan akhir, yakni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh secara total kepadanya. 2. Menurut Imam Al-Gazali mengatakan ada dua tujuan utama yakni, membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan membentuk insane purna untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat. 3. Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas pendidikan islam, hasan lagulung mnjelaskan, bahwa tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau lebih tegasnya, tujuan hidup untuk menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni semata- mata hanya untuk menyembah kepada Allah swt. Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan kepada: tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional. Banyak sekali konsep dan teori tujuan pendidikan islam yang telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan, baik pada zaman klazik, pertengahan maupun dewasa ini. Namun dapat difahami, bahwa beragamnya konsep dan teori tujuan pendidikan agama islam tersebut merupakan bukti adanya usaha dari para intelektual muslim dan masyarakat muslim umumnya untuk menciptakan suatu system pendidikan yang baik bagi masyarakatnya. Namun demikian berkembangnya pemikiran tentang tujuan pendidikan islam tidak pernah melenceng dari prinsip dasar yang menjadi asas berpijak dalam pengembangan tujuan pendidikan yang dimaksud. Oleh karena itu berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacuh pada penanaman nilai-nilai islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan diakhirat kelak. b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
  • 4. Fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah Abdul Majid, dan Dian Andayani, dalam bukunya Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi, yakni sebagai berikut: 1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan di lakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. 2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup didunia dan di akhirat. 3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam. 4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. 6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum system dan fungsional. 7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembangsecara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. D. PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM a. Pendidikan Agama dalam Lingkup Pendidikan Nasional Kita sebagai warga Negara Indonesia yang beriman dan bertakwa, patriotic (cinta tana air) menjadikan falsafah pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Sepakat bahwa pendidikana gama (khususnya islam) harus kita sukseskan dalam pelaksanaan pada semua jenis, jenjang, dan jalurnya. Sesuai dan sejalan dengan aspirasi bangsa seperti telah digariskan dalam tap-tap MPR, dan undang-undang telah menjabarkan aspirasi tersebut yang telah disetujui oleh DPR dan disahkan oleh presiden. Sehingga menjadi dasar yuridis
  • 5. nasional kita mengikat seluruh warga Negara Indonesia ke dalam satu system pendidikan nasional. Permasalahan yang perlu kita bahas adalah bagaimana cara pelaksanaannya agar pendidikan agama kita lebih berguna dalam mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas unggul, lahiriah, dan batiniah. Berkemampuan tinggi dalam kehidupan akliah dan akidah serta berbobot dalam perilaku amaliah dan muamalah. Sehingga survive dalam arus dinamika perubahan sosial budaya pada masa hidupnya. Ketahanan mental sprtitual dan fisik berkat pendidikan agama kita benar-benar berfungsi efektif bagi kehidupan generasi bangsa dari waktu kewaktu. Idealitas tersebut baru dapat terlakasana dengan tepat sasaran jika kita mampu melaksanakan strategi dasar yang berwawan jauh kemasa depan kehidupan bangsa, kehidupan yang dihadapkan kepada kemajuan ilmu dan teknologi canggih yang semakin sekularistik arahnya. Orientasi pendidikan agama islam ialah pendidikan ini secara tidak langsung mengharuskan kita untuk menyelenggarakan proses pendidikan nasional yang konsisten dan secara integralistik menuju kearah pencapaian tujuan akhir. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas unggul yang berkembang dan tumbuh di atas pola kehidupan yang seimbang antara lahiriah dan batiniah, antara jasmania dan rohaniah atau antara kehidupan mental spiritual dan fisik material. Dalam bahasa islam, membentuk insan kamil yang secara homeostatic dapat mengembangkan dirinya dalam pola kehidupan yang kahasanah fiddunnya dan khasanah fil akhirat terhindar dari siksaan api neraka, secara simultan tidak terpisah-pisah antara kedua unsurnya. Jalan menuju ketujuan itu, tidak lain adalah melalui proses pendidikan yang berorientasi kepada hubungan tiga arah yaitu hubungan anak didik dengan tuhannya, dengan masyarakat dan dengan alam sekitarnya. 1. Hubungan dengan tuhannya menghendaki adanya konsepsi ketuhanan yang telah mapan dan secara pasti dijabarkan dalam bentuk norma-norma ubudiyah mahdzab yang awajib ditaati oleh anak didik secara syar’i. 2. Hubungan dengan masyarakatnya memerlukan adanya aturan-aturan dan norma-norma yang mengarahkan proses hubungan antar sesame manusia bersifat lentur dalam komfigurasi rentangan tata nilainya, tapi tidak melanggar atau merusak prinsif-prinsif dasarnya yang absolute, dalam arti tidak cultural relativistik. Seluruh lapangan hidup manusia adalah merupakan arena di mana hubungan sosial dan inter personal terjadi sepanjang hayat, termasuk lapangan hidup iptek.
  • 6. 3. Hubungan dengan alam sekitar menurut adanya kaida-kaida yang mengatur dan mengarahkan kegiatan manusia didik dengan bekal ipteknya dalam penggalian, pemanfaatan, dan pengolahan kekayaan yang menyejahterahkan kesadaran terhadap bahaya arus balik sanksi alam, akibat pengurasan habis-habisan terhadap kekayaan alam melebihikapasitas alamiahnya. b. Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum Pendidikan secara kulturan pada umumnya berada dalam lingkup peran, fungsi dan tujuan yang tidak berbeda. Semuanya hidup dalam upaya yang bernaksud mengankat dan menegakkan martabat manusia melalui transmisi yang dimilikinya, terutama dalam bentuk transfer of knowledge dan transfer of values. Dalam konteks ini secara jelas juga menjadi sasaran jangkauan pendidikan islam, merupakan bagian dari system pendidikan nasional, sekalipun dalam kehidupan bangsa Indonesia tampak sekali eksistensinya secara cultural. Tapi secara kuat ia telah berusaha untuk mengambil peran yang kompetitif dalam setting sosiologis bangsa, walaupun tetap saja tidak mampu menyamai pendidikan umumn yang ada dengan otonomi dan dukungan yang lebih luas, dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara nyata. Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan islam memiliki transmisispritual yang lebih nyata dalam proses pengajarannya disbanding dengan pendidikan umum, sekalipun lembaga ini juga memiliki muatan serupa. Kejelasannya terletak pada keinginan pendidikan islam untuk mengembangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta kepribadian. Karena itulah pendidikan islam memiliki beban yang multi paradigm, sebab berusaha memadukan unsure profane dan imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu melahirkan manusia- manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang. Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak dapat dipisahkan, karena perkembangan masyarakat islam, serta tuntutannyadalam membangun manusia seutuhnya (jasmani dan rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu pengetahuan yang dicerna melalui proses pendidikan. Proses pendidikan tidak hanya menggali dan mengembangkan sains, tetapi juga, lebih penting lagi yaitu dapat menemukan konsepsi baru ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga dapat membangun masyarakat islam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang diperlukan. c. Pendidikan Agama Dilembaga Sekolah
  • 7. Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa sebagai karsa sila pertama pancasila, tidak dapat terwujud secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertaqwa terbentukmelakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya kehidupan beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup manusia baik dilingkungan keluarga, di lingkungan sekolah dan di masyarakat. Keimanan dan ketakwaan tidaklah dapat terwujud tampa agama. Hanya agamalah yang dapat menuntun manusia menjadi manusia yang bertaqwa terhadap tuhan yang maha Esa. Hal ini tertuang dengan jelas dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna yang dalam bagi pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Manusia taqwa adalah manusia yang secara optimal menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun sendiri mungkin melalui proses pendidikan yang juga diperankan oleh pendidikan agama dalam hubungan ini pendidikan agama berfungsi sebagai usaha membina kehidupan beragama melalui pendidikan disinilah letak fungsi yang dijalankan pendidikan agama dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya (insane pancasila) dan masyarakat Indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila), maka pendidikan agama berfungsi: · Dalam aspek individual adalah untuk membentuk manusia yang percaya dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa. · Mebina warganegara Indonesia menjadi warga Negara yang baik sekaligus ummat yang taat menjalankan agamanya. d. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik Seseorang bayi yang baru lahir adalah makhluk Allah swt yang tidak berdaya dan senantiasa memerlukan pertolongan untuk dapat melangsungkan hidupnya di dunia ini. Maha bijak sana Allah swt yang telah menganugrahkan rasa kasih saying kepada semua ibu dan bapak untuk memelihara anaknya dengan baik tampa mengharapkan imbalan. Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi dia anugrahi oleh Allah swt pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki keterampilandan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingnyabelajar menurut A. R. Shaleh dan Soependi Soeryadinata: anak
  • 8. manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa, kemauan, sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya faktor belajar. Jadi pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu masalah akhlak atau budi pekerti merupakan salah satupokok ajaran islam yang harus diutamakan dalam pendidikan agama islam untuk ditanamkan atau diajarkan kepada anak didik. Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya itu, jelaslah bahwa dengan pendidikan islam kita berusaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik (berakhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama islam. Oleh karena itu, pendidikan islam sangat penting sebab dengan pendidikan islam, orang tua atau guru berusaha secara sadar memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk kepribadian yang utama yang sesuai dengan ajaran agama islam. Pendidikan agama islam hendaknya ditanamkan sejak kecil, sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar yang menentukan untuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana menurut pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya sejak sejak kecil”. Oleh karena itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan nasional, pendidikan agama islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu pendidikan agama islam di Indonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. E. Penutup Setelah dipapakarkan secara panjang lebar akan pentingnya pendidikan Agama Islam, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pendidikan Agama Islam adalah adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati
  • 9. agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara DAFTAR PUSTAKA Muhaimin, suti’ah, Nur Ali, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya mengefektifkan pendidikan agama Islam di sekolah, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002 Idi, Abdullah, pengembangan kurikulum: teori dan praktik, Gaya Media Pratama, Jakarta, 1999