SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
EFUSI PLEURA
• Efusi pleura adalah terkumpulnya cairan abnormal dalam
kavum pleura (Mansjoer, 2000).
• Efusi pleura dapat berbentuk trasudat, terjadi akibat
penyakit lain bukan primer pada paru seperti gagal jantung
kongestif, sirosis hati, sindrom nefrotik dialisis peritoneum,
hipoalbuminemia oleh berbagai keadaan, perikarditis
konstrikstiva, keganasan atelektasis paru dan
pneumothoraks. Efusi pleura eksudat terjadi bila ada proses
peradangan yang menyebabkan permeabilitas pembuluh
darah kapiler meningkat sehingga sel mesotelial berubah
menjadi bulat dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam
kavum pleura. Hal ini paling sering disebabkan oleh kuman
Micobacterium Tuberculosis (Hadi, 2001).
– Etiologi
• Efusi pleura disebabkan oleh (Mansjoer, 2000) :
• Neoplasma, seperti neoplasma bronkogenik dan
metastatik.
• Kardiovaskuler, seperti gagal jantung kongestif,
embolus pulmonary dan perikarditis.
• Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites,
abses dan sindrom meigs.
• Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur,
mikobakterial, dan parasit.
• Trauma (Mansjoer, 2000).
• Berdasarkan jenis cairannya dibedakan menjadi:
• Hemotoraks (darah di dalam rongga pleura) biasanya terjadi karena cedera di
dada. Penyebab lainnya adalah: pecahnya sebuah pembuluh darah yang
kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura kebocoran aneurisma
aorta (daerah yang menonjol di dalam aorta) yang kemudian mengalirkan
darahnya ke dalam rongga pleura gangguan pembekuan darah.
Darah di dalam rongga pleura tidak membeku secara sempurna, sehingga biasanya
mudah dikeluarkan melelui sebuah jarum atau selang.
• Empiema (nanah di dalam rongga pleura) bisa terjadi jika pneumonia atau abses
paru menyebar ke dalam rongga pleura.
• Empiema bisa merupakan komplikasi dari
• Pneumonia
• Infeksi pada cedera di dada
• Pembedahan dada
• Pecahnya kerongkongan
• Abses di perut.
– Patofisiologi
• Tergantung pada keseimbangan antara cairan dan protein dalam rongga
pleura. Dalam keadaan normal cairan pleura terbentuk secara lambat
sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler. Filtrasi
• ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotik plasma dan jaringan
intersstisial dan submesotelial, kemudian melalui sel mesotelial masuk ke
dalam rongga pleura. Proses penumpukkan cairan dalam rongga pleura
dapat disebabkan oleh peradangan. Bila proses radang disebabkan oleh
kuman fiogenik akan terbentuk pus atau nanah, sehingga terjadi
empiema/piothoraks. Bila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar
pleura dapat menyebabkan hemothoraks.
• Proses terjadinya pneumothoraks karena pecahnya alveoli dekat pleura
perietelis sehingga udara akan masuk ke dalam rongga pleura. Proses ini
sering disebabkan oleh trauma dada atau alveoli pada daerah tersebut
yang kurang elastis lagi seperti pada emfisema paru (Hadi, 2001).
•
•
– Tanda Dan Gejala
• Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah
cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan sesak
napas.
• Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada
pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak
keringat, batuk, banyak riak.
• Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi penumpukan
cairan pleural yang signifikan.
• Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena
cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam
pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah
pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung
(garis Ellis Damoiseu).
• Didapati segitiga Garland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani dibagian
atas garis Ellis Domiseu. Segitiga Grocco-Rochfusz, yaitu daerah pekak karena
cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati
vesikuler melemah dengan ronki.
– Prosedur Diagnostik
– Pemeriksaan Radiologi
• Dalam foto thoraks terlihat hilangnya sudut
kostofrenikus dan akan terlihat permukaan melengkung
jika jumlah cairan efusi lebih dari 300 ml. Pergeseran
mediastinum kadang ditemukan.
• Pemeriksaan CT Scan dada untuk mengetahui
perbedaan densitas cairan dengan jaringan sekitarnya
sehingga memudahkan dalam menentukan adanya
efusi pleura.
• Pemeriksaan ultrasonografi pleura dapat menentukan
adanya cairan dalam rongga pleura.
– Pemeriksaan Laboratorium
» Pemeriksaan laboratorium : analisis cairan efusi yang diambil lewat
torkosintesis (Mansjoer, 2000).
» Warna Cairan
• Cairan pleura berwarna agak kekunig- kuningan. Bila agak
kemerah- merahan ini dapat terjadi trauma, infark paru,
keganasan, adanya kebocoran anerisma aorta, bila kuning
kehijauan dan agak purulen ini menunjukan adanya
empiema, bila merah tengguli ini menunjukkan adanya
abses karena amoeba.
» Biokimia
• Secara biokimia effusi pleura terbagi atas transudat dan
eksudat. Transudat adalah keadaan normal cairan pleura
yang sedikit jumlahnya. Transudat terjadi apabila hubungan
normal
SAMBUNGAN
» Sitologi
• Pemeriksaan sitologi terhadap cairan pleura sangat penting untuk
diagnostik. Penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel – sel
patologis atau dominasi sel –sel tertentu.
» Bakteriologi
• Biasanya cairan pleura steril, tapi kadang– kadang dapat
mengandung mikroorganisme, apabila cairanya purulen . Effusi yang
purulen dapat mengandung kuman – kuman.
» Biopsi pleura
• Pemeriksaan histologi satu atau beberapa contoh jaringan pleura
dapat menunjukan 50-75% diagnosis kasus – kasus pleuritis
tuberkulosa atau tumor pleura (Soeparman, 1994)
» Water Seal Drainase (WSD) /Selang Dada
• Merupakan tindakan invasif dilakukan untuk mengeluarkan udara,
cairan (darah, pus atau cairan) dari rongga
– Menejemen Medik
• Efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa inkubasi
melalui sela iga. Bila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau bila
empiemanya multilokular, perlu tindakan operatif. Sebelumnya dapat dibantu
dengan irigasi cairan garam fisiologis atau larutan anti septik (betadine).
Pengobatan secara sistemik hendaknya segera diberikan, tapi akan tidak berarti
bila tidak diiringi dengan pengeluaran cairan yang adekuat. Untuk mencegah
terjadinya efusi pleura bilateral setelah aspirasi dapat dilakukan pleurodosis yakni
melengkatkan pleura viselaris dan pleura parietalis. Zat-zat yang dipakai adalah
tetraciclin, bleomicyn, corinebacterium parfum (Hadi, 2001).
• Torasintesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan specimen
guna keperluan analisis, dan untuk menghilangkan dispnea. Namun bila penyebab
dasar adalah malignasi, efusi dapat terjadi kembali dengan beberapa hari atau
minggu. Torasintesis berulang mengakibatkan nyeri, penipisan protein dan
elektrolit, dan kandungan pneumothoraks. Dengan pemasangan selang dada
dengan drainase yang dihubungkan ke sistem drainase water-seal atau pengisapan
untuk mengevaluasi ruang pleura dan pengembangan paru.

More Related Content

What's hot (16)

Referrat efusi pleura
Referrat efusi pleuraReferrat efusi pleura
Referrat efusi pleura
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Lp efusi pleura
Lp efusi pleura Lp efusi pleura
Lp efusi pleura
 
jurnal efusu flaura
jurnal efusu flaurajurnal efusu flaura
jurnal efusu flaura
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
Pleurodesis
PleurodesisPleurodesis
Pleurodesis
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Askep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleuraAskep pernapasan efusi pleura
Askep pernapasan efusi pleura
 
Effusi pleura
Effusi pleuraEffusi pleura
Effusi pleura
 
Pemasangan water seal drainag pada kasus efusi pleura
Pemasangan water seal drainag pada kasus efusi pleuraPemasangan water seal drainag pada kasus efusi pleura
Pemasangan water seal drainag pada kasus efusi pleura
 
Teknik operasi ctt regi
Teknik operasi ctt regiTeknik operasi ctt regi
Teknik operasi ctt regi
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Penyakit pada selaput paru paru
Penyakit pada selaput paru paruPenyakit pada selaput paru paru
Penyakit pada selaput paru paru
 
Materi abses paru
Materi abses paruMateri abses paru
Materi abses paru
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
 

Similar to EfusiPleura

ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptxASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptxIcuCovid1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalahWarnet Raha
 
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptxAll moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptxAulyaArchuleta
 
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptxDianaLase
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptwisnukuncoro11
 
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptSLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptDedeMaulana23
 
_--------------Efusi pleura yg masif.ppt
_--------------Efusi pleura yg masif.ppt_--------------Efusi pleura yg masif.ppt
_--------------Efusi pleura yg masif.pptsukiyanto3
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxsyifa sari
 
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptxRifqiRamdhani10
 
pneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfpneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfdavid792933
 

Similar to EfusiPleura (20)

efusi pleura.pptx
efusi pleura.pptxefusi pleura.pptx
efusi pleura.pptx
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptxASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
 
EFUSI PLEURA GE.docx
EFUSI PLEURA GE.docxEFUSI PLEURA GE.docx
EFUSI PLEURA GE.docx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Efusi pleura makalah (2)
Efusi pleura makalah (2)Efusi pleura makalah (2)
Efusi pleura makalah (2)
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptxAll moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
All moduls Pneumothoraks Empyema.pptx
 
Batuk darah-des
Batuk darah-desBatuk darah-des
Batuk darah-des
 
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
420549310-PPT-ASKEP-Efusi-Pleura.pptx
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.ppt
 
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptSLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
 
HEMODINAMIKA 1.pptx
HEMODINAMIKA 1.pptxHEMODINAMIKA 1.pptx
HEMODINAMIKA 1.pptx
 
Hemathoraks.pptx
Hemathoraks.pptxHemathoraks.pptx
Hemathoraks.pptx
 
Embolisme paru
Embolisme paruEmbolisme paru
Embolisme paru
 
_--------------Efusi pleura yg masif.ppt
_--------------Efusi pleura yg masif.ppt_--------------Efusi pleura yg masif.ppt
_--------------Efusi pleura yg masif.ppt
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
 
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
 
pneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfpneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdf
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

EfusiPleura

  • 2. • Efusi pleura adalah terkumpulnya cairan abnormal dalam kavum pleura (Mansjoer, 2000). • Efusi pleura dapat berbentuk trasudat, terjadi akibat penyakit lain bukan primer pada paru seperti gagal jantung kongestif, sirosis hati, sindrom nefrotik dialisis peritoneum, hipoalbuminemia oleh berbagai keadaan, perikarditis konstrikstiva, keganasan atelektasis paru dan pneumothoraks. Efusi pleura eksudat terjadi bila ada proses peradangan yang menyebabkan permeabilitas pembuluh darah kapiler meningkat sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat dan terjadi pengeluaran cairan ke dalam kavum pleura. Hal ini paling sering disebabkan oleh kuman Micobacterium Tuberculosis (Hadi, 2001).
  • 3. – Etiologi • Efusi pleura disebabkan oleh (Mansjoer, 2000) : • Neoplasma, seperti neoplasma bronkogenik dan metastatik. • Kardiovaskuler, seperti gagal jantung kongestif, embolus pulmonary dan perikarditis. • Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites, abses dan sindrom meigs. • Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikobakterial, dan parasit. • Trauma (Mansjoer, 2000).
  • 4. • Berdasarkan jenis cairannya dibedakan menjadi: • Hemotoraks (darah di dalam rongga pleura) biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab lainnya adalah: pecahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura kebocoran aneurisma aorta (daerah yang menonjol di dalam aorta) yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura gangguan pembekuan darah. Darah di dalam rongga pleura tidak membeku secara sempurna, sehingga biasanya mudah dikeluarkan melelui sebuah jarum atau selang. • Empiema (nanah di dalam rongga pleura) bisa terjadi jika pneumonia atau abses paru menyebar ke dalam rongga pleura. • Empiema bisa merupakan komplikasi dari • Pneumonia • Infeksi pada cedera di dada • Pembedahan dada • Pecahnya kerongkongan • Abses di perut.
  • 5. – Patofisiologi • Tergantung pada keseimbangan antara cairan dan protein dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal cairan pleura terbentuk secara lambat sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler. Filtrasi • ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotik plasma dan jaringan intersstisial dan submesotelial, kemudian melalui sel mesotelial masuk ke dalam rongga pleura. Proses penumpukkan cairan dalam rongga pleura dapat disebabkan oleh peradangan. Bila proses radang disebabkan oleh kuman fiogenik akan terbentuk pus atau nanah, sehingga terjadi empiema/piothoraks. Bila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar pleura dapat menyebabkan hemothoraks. • Proses terjadinya pneumothoraks karena pecahnya alveoli dekat pleura perietelis sehingga udara akan masuk ke dalam rongga pleura. Proses ini sering disebabkan oleh trauma dada atau alveoli pada daerah tersebut yang kurang elastis lagi seperti pada emfisema paru (Hadi, 2001). • •
  • 6. – Tanda Dan Gejala • Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita akan sesak napas. • Adanya gejala-gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis (pneumonia), panas tinggi (kokus), subfebril (tuberkulosisi), banyak keringat, batuk, banyak riak. • Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi penumpukan cairan pleural yang signifikan. • Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung (garis Ellis Damoiseu). • Didapati segitiga Garland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu. Segitiga Grocco-Rochfusz, yaitu daerah pekak karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati vesikuler melemah dengan ronki.
  • 7. – Prosedur Diagnostik – Pemeriksaan Radiologi • Dalam foto thoraks terlihat hilangnya sudut kostofrenikus dan akan terlihat permukaan melengkung jika jumlah cairan efusi lebih dari 300 ml. Pergeseran mediastinum kadang ditemukan. • Pemeriksaan CT Scan dada untuk mengetahui perbedaan densitas cairan dengan jaringan sekitarnya sehingga memudahkan dalam menentukan adanya efusi pleura. • Pemeriksaan ultrasonografi pleura dapat menentukan adanya cairan dalam rongga pleura.
  • 8. – Pemeriksaan Laboratorium » Pemeriksaan laboratorium : analisis cairan efusi yang diambil lewat torkosintesis (Mansjoer, 2000). » Warna Cairan • Cairan pleura berwarna agak kekunig- kuningan. Bila agak kemerah- merahan ini dapat terjadi trauma, infark paru, keganasan, adanya kebocoran anerisma aorta, bila kuning kehijauan dan agak purulen ini menunjukan adanya empiema, bila merah tengguli ini menunjukkan adanya abses karena amoeba. » Biokimia • Secara biokimia effusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat. Transudat adalah keadaan normal cairan pleura yang sedikit jumlahnya. Transudat terjadi apabila hubungan normal
  • 9. SAMBUNGAN » Sitologi • Pemeriksaan sitologi terhadap cairan pleura sangat penting untuk diagnostik. Penyakit pleura, terutama bila ditemukan sel – sel patologis atau dominasi sel –sel tertentu. » Bakteriologi • Biasanya cairan pleura steril, tapi kadang– kadang dapat mengandung mikroorganisme, apabila cairanya purulen . Effusi yang purulen dapat mengandung kuman – kuman. » Biopsi pleura • Pemeriksaan histologi satu atau beberapa contoh jaringan pleura dapat menunjukan 50-75% diagnosis kasus – kasus pleuritis tuberkulosa atau tumor pleura (Soeparman, 1994) » Water Seal Drainase (WSD) /Selang Dada • Merupakan tindakan invasif dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan (darah, pus atau cairan) dari rongga
  • 10. – Menejemen Medik • Efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa inkubasi melalui sela iga. Bila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau bila empiemanya multilokular, perlu tindakan operatif. Sebelumnya dapat dibantu dengan irigasi cairan garam fisiologis atau larutan anti septik (betadine). Pengobatan secara sistemik hendaknya segera diberikan, tapi akan tidak berarti bila tidak diiringi dengan pengeluaran cairan yang adekuat. Untuk mencegah terjadinya efusi pleura bilateral setelah aspirasi dapat dilakukan pleurodosis yakni melengkatkan pleura viselaris dan pleura parietalis. Zat-zat yang dipakai adalah tetraciclin, bleomicyn, corinebacterium parfum (Hadi, 2001). • Torasintesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan specimen guna keperluan analisis, dan untuk menghilangkan dispnea. Namun bila penyebab dasar adalah malignasi, efusi dapat terjadi kembali dengan beberapa hari atau minggu. Torasintesis berulang mengakibatkan nyeri, penipisan protein dan elektrolit, dan kandungan pneumothoraks. Dengan pemasangan selang dada dengan drainase yang dihubungkan ke sistem drainase water-seal atau pengisapan untuk mengevaluasi ruang pleura dan pengembangan paru.