Dokumen tersebut membahas tentang kompartemen cairan dalam tubuh yang terdiri dari intraseluler dan ekstraseluler, dinamika aliran cairan yang dipengaruhi tekanan hidrostatik, onkotik dan osmotik, penyebab edema seperti peningkatan tekanan darah dan permeabilitas pembuluh darah, serta jenis-jenis edema dan perdarahan dalam tubuh.
2. Cairan di dalam tubuh
Kompartemen cairan di dalam tubuh:
• Sekitar 60% dari berat badan adalah air.
• Intraseluler, terdiri dari dua pertiga dari total
cairan tubuh.
• Ekstraseluler, terdiri dari sepertiga dari total
cairan tubuh.
• Kompartemen ekstraseluler dibagi menjadi
1. kompartemen interstitial yang berisi
75% cairan ekstraseluler
2. kompartemen intravaskular, yang berisi
25% cairan ekstraseluler.
3. Dinamika cairan dalam tubuh
• Tekanan hidrostatik merupakan tekanan cairan yang
mengalir di dalam pembuluh darah. Dapat mengalir dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
• Tekanan onkotik sendiri merupakan tekanan yang berfungsi
untuk membawa cairan ke dalam sistem peredaran darah.
• Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk
dalam larutan yang lebih pekat saat osmosis
terjadi. Tekanan osmotik inilah yang akan mempertahankan
kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut
murninya yang dipisahkan oleh membran semipermeabel
5. Definisi
• akumulasi cairan di ruang interstitial dan rongga tubuh.
• Edema mungkin terlokalisasi, melibatkan satu organ atau
bagian tubuh (hydrothorax, hydropericardium, atau
hydroperitoneum; ascitis).
• Edema generalisasi, melibatkan seluruh tubuh. Edema
semacam itu disebut anasarca.
6. Patogenesis (etiologi utama)
• Peningkatan tekanan intravaskular (hidrostatik).
Gangguan aliran balik vena; gagal jantung kongestif.
• Peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah
(Peradangan).
• Penurunan tekanan onkotik plasma.
Glomerulopati kehilangan protein (sindrom nefrotik).
Malnutrisi.
• Retensi natrium di ginjal.
Asupan garam berlebihan dengan indefisiensi ginjal.
Peningkatan sekresi renin-angiotensin-aldosteron.
• Obstruksi aliran getah bening.
Peradangan.
Neoplastik.
7. Tipe edema
Edema lubang:
Adalah istilah klinis yang digunakan untuk edema kaki subkutan yang biasanya
ditemukan pada pasien yang menderita gagal jantung (sisi kanan). Namanya
mengacu pada "lubang" yang dapat diinduksi dengan menekan kulit di atas tulang
kering.
Edema paru:
Paling sering disebabkan oleh peningkatan tekanan vena paru akibat gagal jantung
kiri. Ini juga terjadi pada gagal ginjal, sindrom gangguan pernapasan dewasa (ARDS),
infark paru, dan reaksi hipersensitivitas.
Edema otak:
Dapat terlokalisasi pada tempat cedera fokal (misalnya abses atau neoplasma) atau
dapat digeneralisasikan seperti pada ensefalitis, krisis HTN, atau obstruksi aliran
keluar vena otak.
Trauma dapat menyebabkan edema lokal atau umum.
11. Definisi
• Limfedema terjadi akibat obstruksi limfatik dan gangguan
pembersihan limfe dari ruang interstitial. Biasanya, ini adalah
bentuk edema lokal yang melibatkan bagian tubuh
• Contoh kasus:
1.Elephantiasis: edema kaki besar yang disebabkan oleh
obstruksi kelenjar getah bening inguinalis oleh cacing filaria
pada filariasis.
2.Edema payudara akibat sumbatan limfatik oleh sel kanker.
3.Edema lengan setelah diseksi bedah kelenjar getah bening
aksila yang melibatkan kanker payudara.
4.Edema lengan yang disebabkan oleh fibrosis pasca radiasi.
14. Definisi
• Hiperemia:
merupakan proses aktif,
peningkatan aliran darah ke
jaringan akibat dilatasi arteriol.
Biasanya, ini terjadi pada
peradangan.
• Kongestion
juga dikenal sebagai hiperemia
pasif, hasil dari stagnasi darah di
kapiler karena terhambatnya
aliran darah di ujung vena.
15. Perbedaan hiperemi dan kongesti
Hiperemia:
Kongesti (pembendungan darah)
• merupakan belimpahnya darah di dalam pembuluh
darah di regio tertentu.
• Jaringan yang tersumbat mengandung peningkatan
jumlah darah vena terdeoksigenasi dan karenanya
tampak merah kehitaman atau kebiruan
• jaringan mengandung peningkatan jumlah darah
beroksigen, dan oleh karena itu jaringan tersebut
tampak merah cerah.
17. Definisi
Hemorrhage (perdarahan) :adalah keluarnya darah dari
pembuluh darah
• Tiga istilah perdarahan ke dalam kulit dan mukosa.
1. Petechiae (perdarahan pinpoint lebih kecil dari 1 mm).
2. Purpura (berukuran 1 mm sampai 1 cm).
3. Ekimosis (lebih besar dari 1 cm).
• Hematoma adalah akumulasi darah ekstravasasi yang terlihat di
jaringan.
• Akumulasi perdarahan di salah satu rongga tubuh: hemothorax,
hemopericardium, hemoperitoneum, atau hemarthrosis
19. Jenis-jenis perdarahan
• Hematuria: terdapat darah dalam urin. Diklasifikasikan sebagai mikroskopis (dapat dideteksi dengan
pemeriksaan mikroskopis urin) atau makroskopis jika terlihat dengan mata
Hematuria : merupakan tanda penyakit ginjal atau ggn saluran kemih.
• Hematemesis : muntah darah. Adalah tanda perdarahan esofagus dan lambung. Penyebab :
pecahnya varises esofagus dan ulkus peptik pada lambung dan duodenum.
• Hematochezia: adalah pendarahan melalui rektum, penyakit usus besar. (Merah segar)
• Melena: adalah darah dalam tinja , itu adalah tanda pendarahan GI bagian atas (merah gelap)
• Epistaksis : perdarahan dari hidung.
• Hemoptisis : perdarahan dari paru-paru.
• Menorrhagia : perdarahan menstruasi yang banyak.
• Metrorrhagia: terjadi kapan saja dan tidak berhubungan dengan perdarahan menstruasi.