2. • Manusia hidup di suatu lingkungan bersama dg
bermacam-macam komponen yang ada di dalamnya dan
semuanya melakukan sebuah “interaksi tertentu”.
• Interaksi itu bisa bersifat saling menguntungkan
( mutualistis ), hanya menguntungkan satu pihak tanpa
merugikan pihak lain ( omensalis ), atau menuntungkan
satu pihak dan pihak lain rugi ( parasitis ).
• Fokus pembahasan IAD, adalah interaksi antara manusia
dg selain manusia.
• Fokus pembahsan ISD/IBD adalah interaksi sesama
manusia
3. Definisi Ilmu Lingkungan
Ilmu yang mengitegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari
hubungan jasad hidup (manusia) dgn lingkungannya. Ilmu
interdisipliner utk mengukur dan menilai perubahan dan dampak
kegiatan manusia thd ekosistem, sedemikian rupa sehingga
manusia dpt mengelola ekosistem tsb demi kehidupannya sendiri
(Johnson, 1977)
Tujuan Ilmu Lingkungan
Meningkatkan kesadaran dan kepedulian thd kesalingterkaitan
antara faktor ekonomi, sosial, politik dan ekologi. Memberikan
kesempatan pada setiap orang utnuk mendapatkan pengetahuan,
nilai, sikap, komitmen dan keterampilan yang dibutuhkan utk
melindungi dan memperbaiki lingkungan. Melahirkan pola sikap
individu, kelompok dan masyarakat yg lebih baik thd lingkungan.
4. 1. Individu
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang
tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk
ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan
hidup yaitu. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas
yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang
lain, 2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap
objek atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 3. Rasio
atau akal pikiran, untuk mengembangkan diri, mengatasi segala
sesuatu yang diperlukan dan merupakan alat untuk mencerna apa
yang diterima oleh panca indera. 4. Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling
melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk
membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
5. 2. Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama
(spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki
kemampuan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep populasi
banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan
memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas.
Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas.
Beberapa bidang ilmu menggunakan istilah ini untuk pengertian
yang agak berbeda:
Dalam geografi / demografi, sebagai sinonim bagi penduduk
Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri
sama (satu spesies yang sama) yang hidup dalam tempat dan waktu
yang sama.
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang menjadi
objek inferensi.
6. 3. Komunitas
Adalah seluruh populasi mahluk hidup yang hidup di suatu daerah
tertentu. Komuniatas merupakan komponen biotik dalam suatu
ekosistem atau dengan penjelasan lain Sebuah komunitas adalah
kumpulan populasi mahluk hidup yang hidup secara bersama di
dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon
cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang
membentuk komunitas hutan di Isle Royale. Ahli ekologi
mempelajari peranan masing-masing spesies yang berbeda di
dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas
lain dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti
hutan yang terisolasi atau padang rumput dapat diidentifikasi
secara mudah, sementara yang lainnya sangat sulit untuk
dipastikan.
7. 4. Ekosistem
Sebuah ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah
organisasi alam. Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan
lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan
energi. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang mencoba
menghubungkan bersama beberapa perbedaan aktifitas fisika dan
biologi di dalam suatu lingkungan. Penelitian mereka seringkali
terfokus pada aliran energi dan perputaran material-material yang
ada di dalam sebuah ekosistem. Mereka biasanya menggunakan
komputer yang canggih untuk membantu memahami data-data yang
dikumpulkan dari penelitian di lapangan dan untuk memprediksi
perkembangan yang akan terjadi.
8.
9. Para ahli ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang
membentuk atau yang memberi efek pada sebuah ekosistem
menjadi 6 bagian utama berdasarkan para aliran energi dan nutrien
yang mengalir pada sistem:
1. Matahari
2. Bahan anorganik
3. Produsen
4. Konsumen Pertaman
5. Konsumen Kedua
6. Pengurai
10.
11. Energi yang berpindah melalui sebuah ekosistem berada dalam
sebuah urutan transformasi. Pertama produsen merubah sinar
matahari menjadi energi kimia yang disimpan di dalam protoplasma
(sel-sel tumbuhan) di dalam tanaman. Selanjutnya konsumen
pertama memakan tanaman, merubah energi menjadi bentuk energi
kimia yang berbeda yang disimpan di dalam sel-sel tubuh. Energi
ini berubah kembali ketika konsumen kedua makan konsumen
pertama.
12.
13. Manusia dengan pengetahuannya mampu merubah keadaan
lingkungannya sehingga menguntungkan dirinya, Nenek moyang
manusia dari manusia pemburu menjadi manusia pemelihara, dari
manusia nomadis menjadi menetap.
Dengan ilmu dan teknologi kemampuan manusia mengubah
lingkungannya semakin besar, di lain pihak kemajuan dalam bidang
kebudayaan telah pula menambah kebutuhan manusia
14. 1. Lingkungan hidup yang diharapkan manusia
Setiap makhluk hidup menginginkan agar tempat hidupnya
memberikan keamanan dan menyenangkan. Semuanya demi untuk
kelangsungan hidup manusia dan bagi jenisnya. Suatu ekosistem
memiliki stabilitas tertentu. Makin besar keanekaragaman ekosistem,
makin besar stabilitasnya. Misalnya hutan tropis yang terdiri dari
aneka ragam tumbuhan atau hewan. Walaupun tanpa perawatan
tetap akan dapat melangsungkan hidupnya.
15. 2. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam di kelompokan menjadi dua golongan. Yaitu
pertama sumber daya alam berupa makhluk hidup (sumber daya
alam biotic) di istilahkan dengan renewable resources dan kedua
ialah sumber daya alam berupa benda tak hidup (sumber daya alam
abiotik). Sering disebut non-renewable resources
16. 3. Konservasi Sumber Daya Alam
Manusia mempergunakan sumber daya alam, baik biotic maupun
abiotik Untuk mendukung kelangsungan hidupnya di planet bumi ini.
Keperluan sumber daya alam cenderung meningkat terus karena
adanya pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Akibat dari
penggunaan sumber daya alam yang tidak bijaksana dalam arti tidak
memperhitungkaan factor lingkungan, timbul masalah besar bagi
manusia sendiri. Misalnya erosi, banjir, polusi, dan punahnya
species hewan atau tumbuhan tertentu di mukaa bumu ini. Bila
peristiwa ini berjalan terus dikhawatirkan manusia akan
menghabiskan sumber daya alam. Niscaya manusia tidak akan dapat
bertahan hidup di bumi.
17. 4. Pertambahan penduduk dan Sumber Daya Alam
Penduduk bumi pada tahun 1975 diperkirakan berjumlah 3,976
milyar, tahun 1991 berjumlah 5 milyar, dan pada tahun 2006
mencapai 6,5 milyar jiwa, bulan juni 2015 mencapai 7,2 milyar
Pertambahan penduduk yang sangat pesat itu sudah dapat
dipastikan akan meningkatnya keperluan sumber daya alam bagi
manusia. Sampai saat ini hampir seluruh bagian di seluruh bumi ini,
telah banyak diketemukan sumber daya alam mineral atau bahan
tambang lainnya. Bahkan masih terus dilakukan pengekplorasian di
beberapa bagian bumi ini. untunglah bagi Negara yang mempunyai
sumber daya alam yang melimpah seperti minyak bumi, tembaga,
bijih besi, nikel, mangan, dan sebaginya. Kekayaan sumber daya
alam tersebut akan memungkinkan Negara ini kuat dalam ekonomi
dan politik.
18. 5. Jenis Polusi dan bahayanya
Di suatu pihak manusia telah menikmati sumbangan teknologi yang
telah berhasil menunjang kehidupannya. Di pihak lain manusia telah
pula mengalami akibatnya. Akibat tersebut bersama-sama dengan
adanya peledakan penduduk telah menimbulkan krisis lingkungan
manusia. Salah satu bentuknya ialah timbulnya polusi atau
pencemaran lingkungan manusia dengan berbagai akibat.
19. a. Polusi udara
Pada saat ini masalah polusi udara telah menimbulkan kekhawatiran
banyak penduduk terutama yang tinggal di daerah kota besar dan
daerah industry. Bahakan ahli meteorology mengatakan bahwa
polusi udara tidak hanya meliputi kota besar saja tetapi polusi udara
telah meliputi ke seluruh atsmosfer dunia. Lapisan oksigen tipis yang
menyelimuti permukaan bumi mulai rusak akibat daari polusi udara.
Polusi udara menjadi penyebab logam cepat berkarat dan
menyebabkan kerugian besar panen pertanian.
20. b. Polusi Air dan Tanah
Polusi sebagai hasil kegiatan hidup manusia dapat juga
mencemarkan air dan tanah. Disini sukar membicarakan jenis polusi
tesebut secara terpisah-pisah. Karena keduanya erat sekali. Bila
jumlah penduduk suatu Negara berkembang jumlahnya maka
perindustrian berkembang pula. Sehingga masuklah banyak
pollutant ke dalam system perairan, yang antara lain adalah
dettergen, asam belerang dan banyak lagi substansi kimia laainnya.
Begitu pula peningkatan produksi pertanian untuk mengimbangi
pertumbuhan penduduk semakin banyak lago polusi yang
dihasilkan. Sebagai akibat selanjutnya polusi tidak hanya terjadi di
sungai, danau, dan sepanjang pantai atau laut, tetapi yang lebih
terasa bila polusi tadi masuk ke dalam air tanah.
Polusi air di dalam tanah Karena polusi tertentu dapat
membinasakan mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah dan
perairan yang sumbernya mempunyai peranan penting dari siklus
materi pada suatu ekosistem.
21. c. Polusi Suara
Kebisingan yang berlangsung sehar—hari terutama di kota kota
besar. Dengan berkembangnyaa teknologi dan pertumbuhan
penduduk yang sangat pesat diperkirakan akan menigkat dua kali
lipat dalam waktu 20 tahun mendatang. Seperti halnya suhu, kuat
lemahnya suara dapat diukur pula. Yaitu menggunakan Satuan
kekuatan suara adalah decibel (dB). Percakapan normal : 46 dB, bila
terjadi Keributan akan menjadi 80 dB, Suara kereta api sebesar 95
dB, Petir 120 dB dan Pesawat jet lepas landas 150 dB.